Ia turun layaknya papan seluncur di musim salju Lepas landas tanpa beban Kedinginanku menyeruk diantara derasnya Aku bertahan menunggu payungmu
Aku masih menunggu payungmu
Hingga saat pelangi Hujan pun menjauh Dan akan kulanjutkan perjalanan ini Tanpa butuh sebuah payung Seutai Bunga di Gundukan Tanah Adalah waktu tentang pertemuan Merajut memori demi memori Pertemuan selalu begitu Membuat mereka yang bertemu selalu merasa rindu Ingin bertemu lagi dan lagi Hingga jengah
Pertemuan selalu begitu
Menyenangkan bagi mereka yang Dirundung rasa Seutai bunga, Sebungkus kado Atau sekedar kata manis Hal yang menyenangkan, Menyenangkan sekali
Hingga alarm pulang berbunyi nyaring
Pertemuan tak lagi menyenangkan Rindu mengiris hati Kado teronggok mengisah pilu,menambah beban Kata manis begitu pahit memerihkan Dan seutai bunga layu di gundukan tanah Menghacur leburkan hati. l