Anda di halaman 1dari 2

HUJAN DAN KAMU

Setiap manusia memaknai hujan dengan cara berbeda

Ada yang tertawa bahagia

Ada yang merundung duka

Bahkan ada yang apatis tak acuh

Ketika turun air langit

Menyeruak pula segala perasaan di dada

Mengingat kita pernah berbasah kuyup bersama

Menerjang air hujan tanpa takut apa apa

Saat itu

Yang ada hanya ada tawa bahagia

Hari ini

Semuanya menjadi kenangan indah

yang bisa aku ingat bersama air mata

kini…

turunnya hujan

tidak hanya membasahi tanah

tapi juga membuat basah mata

aku kini senang

berada di tengah hujan

karena disana air mata tak kelihatan

karena disana kutemukan dekapmu dengan hangat melalui air hujan

kini…

hujan menjadi tempatku mengharu biru

menjadi teman untuk mengingatmu

ya…

hanya mengingat tapi tidak untuk di ulang

kenanganmu menempati relung terindah

yang hanya akan kubuka sembunyi sembunyi saat hujan


kenanganmu begitu indah

hingga sakit sekali saat dikenang

cintamu terlalu membahagiakan

hingga pahit sekali dirasakan

hujan kini menjadi pengingat

kita pernah merencanakan masa depan

kita pernah mencoba arah yang sama untuk pulang

kita pernah menginginkan saling menggenggam

hingga akhirnya semua hanya rencana indah

yang tak bisa kita lakukan

hingga akhirnya semua harus hilang

bersama keringnya air hujan

yang ku tahu kini


hujan tidak hanya menyisakan genangan

tapi juga kenangan

dia mengguyur bumi tanpa permisi

seolah tiada peduli

apakah bumi nantinya terobati atau malah tersakiti

by: Hafid Ainiyah Anam

Anda mungkin juga menyukai