Anda di halaman 1dari 44

Antologi Puisi

“ Sajak Mentari Pagi “

Rendy Fajr Athallah


Kata Pengantar

Puji Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Masa Esa


karena atas limpahan nikmat dan karunia yang telah
dilimpahkan, penulis dapat menyelesaikan buku antologi
puisi yang berjudul “ Sajak Mentari Pagi “. Sebagai
penulis, merasa sangat senang karena bisa mengumpulkan
beberapa jenis puisi yang sebelumnya belum pernah saya
lakukan. Dengan memulai hal seperti ini, semoga
kedepannya bisa terus berkarya atau menciptakan
antologi antologi puisi berikutnya.

Puisi adalah wujud karya sastra yang memakai


kata kata indah dan penuh makna, dan dalam setiap puisi
ini saya mencoba mengungkapkan pengalaman hidup dan
keindahan alam. Melalui metafora, sajak, dan ritme, kami
bertujuan untuk membangun jembatan antara kata-kata
dan hati Anda. Semua puisi di sini merupakan wujud
kecintaan dan penghargaan terhadap keajaiban dan daya
ekspresif bahasa. Saya harap Anda menikmati perjalanan

ii
ini sama seperti saya menikmati pembuatan karya-karya
ini.

Malang, 22 Oktober 2023.


Rendy Fajr Athallah

iii
Daftar Isi

Kata Pengantar ..................................................................... ii


Daftar Isi .............................................................................. iv
Surga .................................................................................... 6
Sunrise ................................................................................. 7
Gunung ................................................................................ 9
Melangkah ......................................................................... 10
Kegelapan........................................................................... 12
Aku Bagaikan Bintang ......................................................... 13
Senja .................................................................................. 14
Langit ................................................................................. 15
Padi .................................................................................... 17
Rihana Putri Alam ............................................................... 19
Sajak Mentari Pagi .............................................................. 23
Pesona Hutan Belantara ..................................................... 24
Pulau Terpencil yang Terlupakan ......................................... 25
Senandung Sungai yang Tenang .......................................... 26
Harmoni Jejak Alam ............................................................ 27
Hamparan Surga Bumi ........................................................ 28
Sajak-sajak Alam ................................................................. 29
Simponi Alam Hutan ........................................................... 30
Nusantara........................................................................... 31

iv
Gadis Malam Di Tengah Kota .............................................. 33
Dekap Hangat yang Runtuh................................................. 35
Dia ..................................................................................... 36
Janji Tuhan ......................................................................... 37
Guru ................................................................................... 38
Penjudi ............................................................................... 41

v
Surga

Surga di sana,
tiada terhingga menggambarkan indahnya,
Tuhan menciptakan untuk orang yang suci,
Sehingga kita terbangun dalam tempat yang mempesona.

Di sana, bunga mekar begitu mempesona,


Warna-warni dalam taman yang abadi,
Sungai kristal mengalir, sejuk dalam jiwa,
Surga itu tempat bahagia dan damai.

Tawa anak-anak menggema di sana,


Kebebasan dan sukacita di sepanjang waktu,
Surga adalah janji, penuh dengan cinta,
Kita bersatu dalam cahaya yang tak pernah pudar.

Di bawah langit biru yang tak terbatas,


Kita berjalan bersama dalam kebahagiaan,
Surga, tempat kita berhenti mencari,
Ketika kita tiba di dalam Keindahan yang Abadi.

6
Sunrise

Di pucuk timur, matahari bangkit perlahan,


Menggenggam langit dengan jari-jari emasnya,
Menyapa alam dalam keindahan sang surya,
Matahari terbit, adalah keajaiban alam yang selalu
menggoda.

Embun-embun pagi menari di daun hijau,


Pohon-pohon bergoyang merasakan pagi nan baru,
Dalam hangatnya, ada pesona yang memikat,
Menyentuh hati,
dalam cahaya yang berkilau.

Burung-burung berkicau,
membangunkan dunia,
Ombak laut menyapa pantai dengan suara riuh,
Di dalam alam ini,
harmoni begitu sempurna,
Kehangatannya, seperti kisah kehidupan yang tiada henti
berlalu.

7
Pagi yang segar, embun menggugur perlahan,
Menghadirkan ketenangan dalam lamunan yang jauh,
Saat sunrise, kita saksikan keagungan Sang Pencipta,
Dalam keajaiban ini, alam berbicara dengan suara.

Keindagannya terpancar di pucuk yang jauh,


Menyinari dunia dalam cinta dan kerinduan,
Kita adalah bagian dari alam yang luar biasa,
Kehangatannya, pesan keabadian dalam pagi nan indah.

8
Gunung

Gunung, saksi zaman yang terlalu panjang,


Menyimpan misteri dalam batu dan cadas,
Di dalam lembahnya, tersembunyi kehidupan,
Dalam diam, alam mencipta kisahnya.

Di sore yang tenang, matahari terbenam,


Gunung pun merayakan dalam warna-warni,
Langit menjadi lukisan, alam menjadi seni,
Dalam keagungan gunung, kita terhanyut.

Pada malam yang gelap, bintang-bintang bersinar,


Gunung menjaga rahasia dalam gelapnya,
Pohon-pohon di lereng-lerengnya tertidur,
Dalam mimpi, alam merasakan keabadian.

Gunung, tempat kedamaian dan keagungan,


Simbol kebesaran alam yang tak tergoyahkan,
Kita hanya tamu di tanah yang ia miliki,
Hormati gunung, hargai keindahannya yang suci.

9
Melangkah

Menitipkan cerita ke dunia


Manusia ini memandang dari atas langit
Terbesit matanya melihat indahnya
Bintang,
Bulan, dan
Langit hitam di angkasa.

Malam itu suasananya risih


Semerbak bunga yang tak mekar
Pikiran dan hatinya sedang tak karuan.
Manusia ini melangkah ke dalam rumah,

Disetiap langkahnya seakan ada hal gundah yang ingin dia


ucapkan
Panah, resah dan tak tenang.
Menatap segala memori yang pernah ada
Pisahmu adalah bukan akhir dari segala kisah

Sampai akhirnya manusia ini sampai di sudut rumah,


Melihat pajangan foto yang sudah lama tak dia rasakan
Bahkan momen itu tak dapat dia rasakan kembali.
Ternyata, hal gundah yang menyelimuti hatinya sudah
terjawab.
Kerinduan akan sosok seseorang yang sudah tiada
membuatnya merasa ke bawah kehilangan.

Terik mentari menyinari

10
Pun pelik mendung nan hujan
Semerbak kisah yang tak tahu arti
Menyekik keadaan pilu dalam diri

Gemuru angin panas yang mengusang


Celana robek selipkan tinta dan pena
Kertas kosong tanpa isi dan bait
Layaknya fajar yang sirna ditelan malam

Teruntuk yang sudah menjadi kenangan


Kata pisah yang kau sematkan
Untukmu yang pergi tanpa alasan
Puisi ini menjadi jawaban
Menatap segala memori yang pernah ada
Pisahmu adalah bukan akhir dari segala kisah

11
Kegelapan

Di malam pekat, bintang-bintang tersembunyi,


Kegelapan merajut mimpi di antara bayang-bayang.
Gelap adalah kanvas, tak terlihat di mata,
Namun dalam keheningan, ada keindahan yang tersirat.

Di dalam kegelapan,
misteri terkuak perlahan,
Suara malam menggoda dengan nyanyian angin.
Bidadari bulan melukis pelan di awan gelap,
Rahasia malam yang tak terungkap, menantang mata.

Kegelapan itu bukanlah ketakutan yang sebenarnya,


Tetapi panggung bagi rahasia alam yang luar biasa.
Dalam gelap, kita temukan kekuatan yang sejati,
Cahaya dalam jiwa yang bersinar terang di malam ini.

12
Aku Bagaikan Bintang

Aku bagaikan bintang di langit tinggi,


Bersinar dengan cahaya yang tak pernah redup.
Meski malam datang, ku tetap berseri,
Menyinari hati yang penuh harap.

Dalam kegelapan, aku tetap bersinar,


Seperti bintang yang tak pernah pudar.
Menuntun langkah dengan sinar yang jauh,
Menyinari hidup dalam impian yang nyata.

Aku bagaikan bintang yang selalu ada,


Di tengah malam atau saat fajar menjelma.
Ku bersinar dengan cinta dan harapan,
Di dunia ini, aku adalah bintang yang bercahaya.

13
Senja

Senja mewarnai langit jingga,


Ialah keindahan yang sempurna.
Dalam sinar matahari yang perlahan tenggelam,
Semua jadi tenang dalam keheningan.

Langit menghias dengan warna alamnya,


Seperti lukisan yang tak tergambarkan.
Pohon-pohon melambai di angin senja,
Mengiringi detik-detik indah yang tercipta.

Dalam senja ialah ketenangan,


Saat hati dan pikiran bersatu dalam harmoni.
Detik ini adalah waktu untuk merenung,
Menghargai keindahan alam yang tiada tara.

Di senja yang mendalam dan indah ini,


Ku temukan kedamaian yang sejati.
Di bawah langit berwarna kemerahan,
Aku bersyukur atas segala keindahan ini.

14
Langit

Langit adalah kanvas yang tak terbatas,


Dengan warna-warni yang tak pernah terulang.
Di dalamnya, matahari terbenam dan terbit,
Sebuah teater alam yang tiada henti.

Pada siang yang cerah,


biru terang menggoda, Awan putih mengambang,
seperti mimpi terbang.
Dan malam tiba dengan kegelapan megah, Bintang-
bintang bercahaya, menghiasi malam.

Langit ialah saksi dari kisah-kisah kita,


Setiap sorotan matahari dan bulan terang.
Ia menyaksikan cinta, kebahagiaan, dan duka,
Semua terpantulkan dalam keindahannya yang tak
tergantikan.

15
Ketika kita pandang ke atas,
ke langit yang luas,
Kita merenungkan misteri yang tersembunyi di sana.
Langit mengajarkan tentang kerendahan hati,
Bahwa kita hanyalah sebagian kecil dari alam semesta
yang luas.

Jadi, mari kita pandang langit dengan penuh


penghormatan,
Dan hargai keajaiban yang tiada tara.
Langit ialah karya seni alam yang abadi,
Menyampaikan pesan tentang kebesaran dan keabadian.

16
Padi

Padi adalah ikon kemakmuran dan kehidupan,


Dalam butiran emasnya, berkilau harapan,
Nasi yang terhidangkan, sebagai sajian lezat
,Di atas meja, kita bersyukur pada yang Maha Kuasa.

Tumbuhan yang menyatukan kita dalam hidangan,


Padi adalah anugerah, tak terkira harganya,
Dalam ladang-ladang luas, padi menggelar cerita,
Kisah tumbuhan yang memeluk dunia dengan cinta.

Sembilan bulan, padi tumbuh dengan kesabaran,


Mengajarkan kita arti tekun dalam perjuangan,
Padi adalah harapan, makanan sehari-hari,
Tumbuhan yang menyatu dalam kehidupan kita
selamanya.

17
Berkibarlah, padi,
dalam keindahanmu yang tiada tara,
Kau adalah tumbuhan yang bernilai dalam bahasa,
Bersyukur pada alam yang menciptakanmu dengan indah,
Padi, simbol kelimpahan, kasih sayang yang abadi.

18
Rihana Putri Alam

Alam yang kelam, hati yang terluka,


Rihana, nama putri yang terlupa.
Dalam dunia gelap, dia tenggelam,
Di pelukan dosa, hidupnya terjerumus.

Dahulunya di hormati bak putri,


Kini ia tk lagi di hormati,
Karena ke angkuhan dan semenana-mena,
Ia di culik oleh pemberontak yang tak terima.

Kini ia tinggal di rumah pelacuran,


tempat terbuang, nan jauh dari kerjaan
Hidup dalam dosa, tak pernah berubah.
Kata kasar dingin, dan kata pedas, Banyak ia terima.

Pemberontak, wajahnya tegas,


Dengan pedang menyala, menunjuk kepadanya.
Darahnya membeku, takut dan lemah,
Rihana, nasibnya terlihat kelam.

19
Tak ada belas kasihan,
Semua membuangnya, saat dia hancur.
Sakit melanda, tubuhnya terluka,
Rihana, hidupnya bagai sengsara.

“Apa kau puas dengan yang kau lakukan,”kata Rihana


“Kau puas menyiksa ku,
“Memperlakukanku seperti ini,
“Pemberontak hanya tertawa, keras ha..ha..haa..
“Kau akan ku perbudak disini selamanya’’
“Kesinilah wahai putri kecilku, mengabdilah kepadaku”
“Tak sudi ku menemani, kata Rihana’’

Malampun tiba ia pura-pura tertidur,


Ternyata ia merencanakan pelariannya,
Ia kabur ke hutan dengan penuh harapan selamat, Mencari
jalan keluar, di atas malam dibawah alam yang gelap.

Perompak pun sadar dan mengetahuinya,


Langsung kejar Rihana sampai dapat,
Menemukan jejak Rihana di Hutan
Rihana melarikan diri, dalam kegelapan,

20
Melintasi pepohonan, tanpa pandangan.
Dalam alam yang gelap, dia bertahan,
Menjauh dari pemberontak, mencari perlindungan.

Gemericik sungai, bisikan hutan yang tenang,


Rihana bersembunyi, menghindari bahaya.
Langit malam, bintang-bintang bercahaya,
Dalam alam yang luas, dia mencari jalannya.

Bertekad untuk bebas, untuk hidup yang baru,


Rihana berjalan, tanpa takut atau ragu.
Di bawah bulan purnama, dia terus berjuang,
Melalui alam yang gelap, mencari sinar yang terang.

Dalam persembunyiannya, dia merenung,


Mengenang masa lalu yang pernah terbentang.
Dalam alam yang keras, dia tetap teguh,
Rihana, putri yang kuat, takkan menyerah.

Pemberontak mungkin dekat, tetapi dia tak gentar,


Di dalam alam yang gelap, dia tahu dia punya harapan.
Rihana, berjuanglah dengan penuh semangat,

21
Dalam alam yang kelam, kita akan melihatmu tampil
bersinar. Rihana, Putri Alam.

22
Sajak Mentari Pagi

Sinar pagi merayu di ufuk timur nan jauh,


Mentari timbul, bawa kehangatan, terang, dan bahagia.
Peluk alam yang masih dalam lelap tidur nyenyak,
Dalam sajak pagi, cerita kehidupan pun bersua.

Gemericik air sungai memecah keheningan pagi,


Burung-burung bernyanyi, alam semesta riang gembira.
Daun-daun berguguran embun, seperti berlian berkilau,
Sajak mentari pagi, menghadirkan dunia yang tiada tara.

Di dalamnya, semangat hidup merekah dengan semangat,


Seperti kanvas kosong yang menanti coretan indah.
Pagi membawa peluang, waktu yang penuh harapan,
Sajak mentari pagi, mengajak kita tuk berangan.

Dalam kehangatan sinar yang menyentuh jiwamu,


Pagi mengingatkan kita akan keajaiban hidup yang
sungguh.
Dalam setiap saat pagi, ada pelajaran yang tulus,

23
Pesona Hutan Belantara

Di dalam belantara, hutan yang liar dan bebas,


Pesona alam tersembunyi, sungguh tiada tara.
Daun lebat dan pepohonan menjulang ke langit,
Di sini, kehidupan mengalir dalam irama yang indah.

Rimba yang dalam, sunyi, dan memikat hati,


Suara angin dan burung melantunkan lagu rindu.
Dalam kedamaian ini, alam terjaga dengan murni,
Pesona hutan belantara, seperti khazanah terpendam.

Jejak binatang liar tergambar di tanah liat,


Misteri malam datang ketika bulan muncul perlahan.
Hutan ini adalah rumah bagi makhluk tak ternilai,
Pesona yang tak tergoyahkan, alam dalam kemegahan.

Namun, pesona ini rentan terhadap ancaman manusia,


Harus kita jaga, lestarikan keindahan yang ada.
Hutan belantara, pelukan alam yang mendalam,
Semoga kita selalu menghormatinya, dalam dan luar
biasa.

24
Pulau Terpencil yang Terlupakan

Di samudra yang luas, jauh dari sorot mata,


Terdapat pulau terpencil, dunia yang terlupakan.
Pasir putih bersih dan hutan hijau subur,
Pesona alamnya tak tersentuh oleh waktu.

Dalam sunyi yang merayu, terdengar ombak berbisik,


Pulau terpencil yang terlupakan, penuh misteri dan sejuk.
Burung-burung langka terbang bebas di langit biru,
Hidup dalam harmoni, tanpa hiruk-pikuk manusia.

Tapi sayang, pulau ini dilupakan oleh zaman,


Terisolasi dari perkembangan, tak tereksplorasi lagi.
Keindahannya pun melayang terbawa angin laut,
Seperti sehelai lukisan yang terkubur dalam pasir.

Kita harus ingat akan keajaiban yang hilang,


Pulau terpencil yang terlupakan, alam yang berharga.
Lestarikan alam ini, sebelum terlambat tuk dijaga,
Kembalikan pesona pulau terpencil yang damai dan suci.

25
Senandung Sungai yang Tenang

Sungai yang tenang mengalir dengan sunyi,


Melodi alam yang damai, tak pernah pudar hilang.
Airnya bersih, mengalir dalam kesejukan,
Senandung sungai, membawa kedamaian.

Di tepiannya, pepohonan menari pelan,


Bayangan mereka tercermin dalam cahaya senja.
Burung-burung menyanyi, merdu dan riang,
Senandung sungai, seperti puisi nan syahdu.

Di dalam aliran air, cerminan bintang malam,


Dalam gemerlap bulan, sungai pun bersinar.
Mengalir tanpa henti, kehidupan terus berjalan,
Senandung sungai, tuk selamanya kita kenang.

Sungai ini adalah jalan menuju hati alam,


Penghantar pesan dari gunung hingga laut.
Kita harus jaga, pelihara dengan cinta,
Senandung sungai yang tenang, menjadi warisan indah.

26
Harmoni Jejak Alam

Dalam hutan lebat, jejak alam terbentang,


Melalui pepohonan tinggi yang merdu,
Hening, menyentuh hati dengan pesona nyata,
Dalam senyap, harmoni alam pun terungkap.

Air terjun gemerlap berdansa dalam irama,


Sungai berbisik lirih, riang dalam alirannya.
Langit biru terbentang luas di atas kepala,
Dalam harmoni alam, kehidupan terwujud tanpa cela.

Jejak kaki kita lewati tanah yang subur,


Saat angin lembut mengusap wajah kita.
Burung-burung bernyanyi dalam irama tenang,
Harmoni alam, begitu damai dalam genggaman tangan.

Bumi ini memberikan kekayaan tiada tara,


Pesona alam dalam warna-warna yang indah.
Kita sebagai penjaga, yang diberikan tanggung jawab,
Lestari dan cintai, dalam harmoni jejak alam yang abadi.

27
Hamparan Surga Bumi

Di tepian laut, pasir putih berkilauan,


Hamparan surga Bumi, pesona yang menawan.
Ombak yang tenang merangkul pesisir,
Menggoda jiwa, membawa damai yang sejati.

Di bawah langit biru, pepohonan hijau menjulang,


Bunga-bunga mekar, alam pun berseri.
Hijau yang mempesona, biru yang mendamaikan,
Hamparan surga Bumi, indahnya tak tergantikan.

Burung-burung berkicau dalam harmoni yang riang,


Hidupan laut bergerak dalam nyanyian yang indah.
Kehidupan bumi merayakan keberagaman,
Hamparan surga Bumi, ciptaan yang luar biasa.

Namun, pesona ini rentan terhadap ancaman,


Kita sebagai penjaga, harus berperan.
Lindungi dan lestarikan, dengan cinta yang tulus,
Hamparan surga Bumi, hadiah alam yang berharga.

28
Sajak-sajak Alam

Dalam rimba lebat, sajak-sajak alam tercipta,


Kicauan burung, gemuruh sungai, pesan yang terungkap.
Puisi tersembunyi dalam dedaunan dan bunga,
Kita hanya perlu mendengarkan, alam akan berbicara.

Di atas langit biru, awan menyusun kata,


Cerita awal yang tak pernah habis dibaca.
Matahari terbit, puisi keindahan pagi,
Saat senja datang, malam menyanyi dalam sajak tulus.

Di dalam laut, ombak-ombak membentuk kalimat,


Hidupan bawah air, cerita yang tak terkira.
Puisi alam adalah pelajaran yang tak ternilai,
Kita hanya perlu merenung, alam akan mengajar.

Kehidupan ini adalah puisi yang tak berujung,


Dalam alam yang indah, di setiap sudut dunia.
Kita adalah penyair yang mendengarkan dan merasakan,
Sajak-sajak alam, sungguh, sebuah anugerah yang
terpendam.

29
Simponi Alam Hutan

Dalam hutan yang lebat, simponi alam berdentum,


Pohon-pohon tinggi bagai penjuru orkestra alam.
Burung-burung bernyanyi, serangga-beraneka suara,
Simponi hutan, alam mencipta kisah yang damai.

Daun-daun bergoyang, seperti tarian yang halus,


Sungai mengalir dalam melodi yang tak pernah usang.
Terang rembulan, bintang-bintang berkilauan,
Simponi alam hutan, dalam kegelapan yang sunyi.

Harmoni alam hutan adalah lagu abadi,


Pesan tentang kehidupan, kasih, dan rasa syukur.
Di dalam hutan ini, kita merasa kembali hidup,
Simponi alam, sebuah karya seni alam yang begitu
murni.

Kita adalah pengamat dalam konser ini,


Dengarkan dengan hati, resapi setiap notasi.
Simponi alam hutan adalah hadiah yang langka,
Sebuah pesan yang indah dalam alam semesta yang luas.

30
Nusantara

Di tanah airku yang nirmala


Alamnya begitu mempesona
Gunung, bukit, dan sungai
Serta pantai yang indah tiada tara

Pepohonan pepohonan yang rindang


Bunga-bunga yang bermekaran
Burung-burung yang berkicau
Membuat hati terasa tenang dan lega

Senja yang indah di ufuk barat


Membuat hati terpana
Keindahan alam negeriku ini
Indonesia menjadi pesona yang nirwana

Di sini aku merasa nyaman


Berada di alam yang indah
Seolah-olah aku di surga
Yang diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa

31
Alam Nusantara adalah anugerah Tuhan
Yang harus kita jaga
Agar tetap terjaga kelestariannya
Untuk anak cucu kelak kita nanti

32
Gadis Malam Di Tengah Kota

Gadis Malam di Kota yang Terang

Gadis malam merentangkan langkah lembutnya,

Di tengah gemerlap lampu kota yang memukau,

Terselip misteri dalam mata yang teduh,

Menyulam khayal di malam yang basah.

Rambutnya mengalun hitam seperti malam pekat,

Seperti bayangan yang melintas tanpa cela,

Jejak langkahnya di aspal kota yang hening,

Menyisakan tanya dalam angin yang bertiup.

Gadis malam, apa yang kau cari di sini?

Di jalan-jalan yang penuh cerita terpendam,

Mungkin kau mencari arti dalam setiap huruf neon,

33
Atau merenungi mimpi-mimpi yang kau simpan.

Dalam diamnya, kota terbuka untukmu,

Seperti buku yang tak pernah selesai terbaca,

Gadis malam, kau mengajarkan tentang keberanian,

Menjelajahi gelap dengan langkah yang pasti.

Bisikan angin malam membawa pesan,

Bahwa gadis malam adalah penerang dalam kegelapan,

Tak terlihat oleh banyak mata yang lewat,

Namun, kau tetap bersinar dengan pesona tak


tergoyahkan.

34
Dekap Hangat yang Runtuh

Seandainya hujan malam ini

Mengingatkanku padamu, Rinai

Ketika kata menjadi harmoni

Penjelasan penjelasan terangkai

Rinai, pernah kutaruhi dekap paling hangat

Sebelum realitas membuat kita lara

Kamu, diam diam mengalunkan melodi membuatnya


terpikat

Aku pun lenyap, sedang kalian merajut asmara

35
Dia

Bagaikan langit di pagi hari

Sebiru langit hatiku ini

Menanti kabar yang aku tunggu

Peluk dan cium, hangatkan untukku

Asmara yang terindah

Mewarnai bumi yang kucinta

Menjanjikan aku terbang ke atas

Ke langit ke tujuh, bersamamu

36
Janji Tuhan

Sebaik buruknya kamu

Apapaun tingkah lakumu

Tuhan akan mengirimkan seseorang untukmu

Yang kelak menjadi pasangan hidupmu

Menjadi genap untuk seluruh ganjilmu

Karena hitam tak selalu kelam

Dan putih pun tak selalu menyenangkan

Jadilah indah untuk sesuatu yang indah

Yang pada akhirnya diaminkan Tuhan untuk selalu


bahagia

37
Guru

Di dalam dunia penuh ilmu, terang benderang wajahmu

Guruku penuh kebijaksanaan, terpecaya, dan ikhlas

Panduan di setiap langkah, penuntun setiap mimpi

Dalam hati kami, ohh guru, engkau bersemayam

Dengan sorot mata pijak, engkau mengajar kami

Bukan hanya teori, tapi nilai dalam dalam hidup sejati

Engkau adalah teladan, panutan yang suci,

Guru, berikanlah cahaya ilmu yang abadi

Dalam kata dan tindakanmu, kejujuran tampak jelas

Engkau bukan sekadar pendidik, tapi juga teman yang


setia

Dalam cerita hidupmu, engkau membimbing kami

38
Menuju jalan yang benar, tanpa dusta dan curiga

Di setiap pelajaran, kami temukan kebenaran

Kamu tak pernah menyembunyikan yang tak seharusnya

Dalam dunia yang serba kompleks, engkau memberi


arahan

Menjadi panutan, kau adalah pelita dalam kegelapan

Ohh, guru, dalam doa kami menyebut namamu

Engkau adalah pilar yang kokoh, tiang utama

Kami belajar darimu tentang integritas dan moral

Dalam cinta dan rasa hormat, kami merindukanmu

Engkau adalah harta yang tak ternilai, dalam lembaran


buku

Dalam setiap nasihat, kami bersyukur karena ada dirimu

39
Guruku, engkau penjaga keadilan dan kebenaran

Dengan penuh pengabdian, engkau mengarungi lautan


ilmu

Guru jadi suritauladan, kami akan selalu


menghormatimu

Dalam hati kami, engkau takkan pernah pudar

Sebagai guru yang Ikhlas memberi ilmu, engkau adalah


bintang yang bercahaya

40
Penjudi

Di gerbang neraka, bagi pendosa judi berdiri,

Mereka yang tergoda oleh taruhan yang tak pernah reda.

Harta dan nasib telah mereka pertaruhkan,

Kini, mereka menyesal dalam cengkeraman neraka ya

Dadu, kartu, dan mesin slot berputar,

Menghipnotis mereka, membuat hati merana.

Keuntungan semu dan kerugian sesungguhnya,

Membawa mereka ke dalam perjalanan yang gelap dan


sendu

“Sini kau kata setan”,

Kau akan kuberi kemenangan,

“Dia, si manusia hanya menganggukan kepala”

41
‘’apakah kau bisa memberikan kemenangan?

“Akan, kuberikan yang kau minta

Alhasil si manusia senang,

“aku bahagia bisa merasakan kemanangan ini”,

“Aku butuh lebih banyak lagi, kemenangan”

“Hai setan, beri aku kemenangan lebih besar”

“Akan ku beri kemenangan berlimpah” “tetapi, akan


kuberikan syarat kepadamu?

“Apapun Syaratnya akan ku lakukan”

“Tanpa beratanya syaratnya, si manusia langsung


menyetujuinya

Ternyata syarat itu adalah mengambil Roh si Penjudi,

Dia masuk dalam api jahanam setan,

Ia meminta tolong, tolong, namun tak ada yang bisa


membantu

42
Hanya bisa menerima penyesalan.

Lalu, di antara roh jahat dan bara api yang menyala,

Mereka merasakan penyesalan yang menggigil dalam


diri.

Kemenangan palsu tidak lagi menghibur,

Di gerbang neraka, mereka berdoa pada Tuhan agar


dilepaskan

Taruhan yang terus-menerus memandu mereka ke bawah,

Menghancurkan hidup dan impian mereka secara kasar.

Kini di neraka, mereka menangis dan menyesal,

Hanya dengan belajar dari kesalahan ini, mereka bisa


menebus diri mereka sendiri.

43
Judi, sebuah godaan yang mematikan,

Di gerbang neraka, pendosa merasakan penderitaan.

Ingatlah pelajaran dari cerita ini dengan baik,

Jangan biarkan perjudian menghancurkan hidupmu, di


dalam atau di luas

44

Anda mungkin juga menyukai