Tinjauan Pustaka
yang dikutip oleh Wijayanti (2008: 1) mengartikan manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Menurut Stoner yang dikutip oleh
sumber daya-sumber daya manusia organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi
manajemen merupakan suatu profesi yang dituntut untuk bekerja secara profesional,
umum, para professional mendapatkan status mereka karena mereka mencapai standar
prestasi kerja tertentu, dan para profesional harus ditentukan suatu kode etik yang kuat.
2.2. Pemasaran
Konsep pemasaran merupakan hal yang sederhana dan secara intuisi merupakan
filosofi yang menarik. Konsep ini menyatakan bahwa alasan keberadaan sosial ekonomi
bagi suatu organisasi adalah memuaskan kebutuhan konsumen dan keinginan tersebut
sesuai dengan sasaran perusahaan. Hal tersebut didasarkan pada pengertian bahwa suatu
penjualan tidak tergantung pada agresifnya tenaga penjual, tetapi lebih kepada keputusan
perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga,promosi, hingga
“Semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang atau jasa dari
permintaan efektif”.
Konsep inti pemasaran menurut pendapat di atas menjelaskan bahwa ada
beberapa hal yang harus dipenuhi dalam terjadinya proses pemasaran. Dalam pemasaran
terdapat produk sebagai kebutuhan dan keinginan orang lain yang memiliki nilai
sehingga diminta dan terjadinya proses permintaan karena ada yang melakukan
pemasaran. Adapun definisi pemasaran menurut Philip Kotler (2005: 10) yaitu :
Pemasaran adalah proses sosial yang dengan mana individu dan kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
dalam pandangan konsep pemasaran, tujuan perusahaan ini dicapai melalui keputusan
lain yang ternyata telah terbukti tidak berhasil mengatasi berbagai persoalan, karena
adanya perubahan dalam ciri-ciri pasar dewasa ini yang cenderung berkembang.
mereka.
minus, dan produsen ke konsumen, dari pemilik barang dan jasa ke calon
konsumen.
yang berhasil umunya ditentukan oleh satu variabel atribut pemasarannya. Definisi
bauran pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2001) adalah , Seperangkat alat
pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan
respon yang diinginkan pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang
yang dikenal dengan “Empat P”: product, price, place, promotion (produk, harga,
a. Product (produk)
ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tampat,
organisasi, dan ide. Jadi produk bisa berupa manfaat tangible maupun intangible
b. Price (harga)
bunga, premium, komisi, upah, gaji, dan sebagainya. Dari sudut pemasaran,
harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa
konsumen sasaran. Guna mencapai sasaran bagi produk yang akan siap
dipasarkan ke masyarakat luas, maka produk memakai suatu sarana yang disebut
dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau
d. Promotion (promosi)
dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya, untuk mengubah sikap
a. Menginformasikan (Informing)
c. Mengingatkan (Reminding)
berikut
gambar 2.1
Bauran pemasran
Kata “brand” dalam bahasa inggris berasal dari kata “brandr” yang
dalam bahasa “old nurse”, yang berarti “to burn” mengacu pada pengidentifikasian
merek. Pada waktu itu pemilik hewan ternak menggunakan tanda cap khusus untuk
menandai ternak miliknya untuk membedakan dengan ternak lainnya. Melalui cap
tersebut konsumen lebih mudah mengidentifikasi ternak yang berkualitas dari peternak
mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau kelompok penjual dan untuk
kualitas dan nilai yang tinggi kepada pelanggan, yang akhirnya juga akan berdampak
pesaing”.
Rangkuti, hal.41[4]
dapat diucapkan.
3. Tanda merek dagang (trade mark) adalah merek atau bagian dari
[7]
2.4.2. Peranan dan Kegunaan Merek
konsumen. Dengan demikian dapat diketahui adanya ikatan emosional yang tercipta
antara konsumen dengan perusahaan penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa
saja menawarkan produk yang mirip, tapi mereka tidak mungkin menawarkan janji
Merek menjadi sangat penting saat ini, karena beberapa faktor seperti :
terbaik memberikan jaminan mutu. Tetapi merek lebih dari sekedar symbol.
menyatakan sesuatu yang mahal, dibuat dengan baik, terancang baik, tahan
lama, bergengsi tinggi, nilai jual kembali yang tinggi,cepat dan lain-lain.
menggunakan produk tersebut. Philip kotler & A.B Susanto, Hal.575 [8]
Ekuitas merek adalah seperangkat asosiasi dan perilaku yang dimiliki oleh
pelanggan merek, anggota saluran distribusi, dan perusahaan yang memungkinkan suatu
merek mendapatkan kekuatan, daya tahan, dan keunggulan yang membedakan dengan
Ekuitas merek dapat memberikan nilai bagi perusahaan antara lain sebagai
berikut:
a. Ekuitas merek yang kuat dapat membantu perusahaan untuk menarik minat
calon konsumen dan untuk menjalin hubungan yang baik dengan para
produk.
c. Konsumen yang memiliki loyalitas tinggi terhadap suatu merek tidak akan
inovasi produk
d. Asosiasi merek akan berguna bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi atas
e. Perusahaan yang memiliki ekuitas merek yang kuat dapat menentukan harga
f. Ekuitas merek yang kuat dapat menghemat pengeluaran biaya pada saat
g. Ekuitas merek yang kuat dapat menciptakan loyalitas saluran distribusi yang
h. Empat elemen inti ekuitas merek (brand awareness, perceived quality, brand
dkk, 2004)
dimensi atau elemen utama yaitu brand awareness, brand associations, perceived
EKUITAS MEREK
dan ingatan tentang merek. Pengakuan merek melibatkan orang-orang yang akan
mampu mengenali merek tersebut sebagai sesuatu yang berbeda dengan merek-
tersebut. Logo, slogan, nama dan kemasan yaitu identitas visual umum yang
akan memfasilitasi. Sedangkan ingatan tentang merek merupakan suatu istilah
mengingat nama kategori atau situasi penggunaan. Ini penting ketika para
sebagai berikut:
1. Top Mind menggambarkan merek yang pertama kali diingat oleh responden
atau pertama kali disebut ketika yang bersangkutan ditanya tentang suatu
kategori produk
yang diingat responden setelah menyebutkan merek yang pertama kali disebut.
berkaitan dengan memory pelanggan terhadap sebuah merek. Karena itu dalam
yang penting bagi upaya pembedaan suatu merek dari merek lain.
berbagai atribut produk atau manfaat bagi konsumen (costumer benefits) yang
(sense of fit) antara merek dan sebuah produk baru. Darmadi durianto 2009:69
pelanggan akan melibatkan apa yang penting bagi pelanggan karena setiap
jasa.
Membangun perceived quality harus diikuti dengan peningkatan kualitas
nyata dari produknya karena akan sia-sia menyakinkan pelanggan bahwa kualitas
berdampak pada perasaan puas atau tidak puas. Intinya adalah jika pengalaman
penggunaan dari pelanggan tidak sesuai dengan kualitas yang diposisikan maka
menyeluruh.
dimengerti dan diprioritaskan oleh seluruh karyawan. Tidak bersifat umum dan
dan diizinkan untuk berinisiatif serta dilibatkan dalam mencari solusi terhadap
sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya
seorang pelanggan beralih ke produk yang lain, terutama jika pada merek tersebut di
Seorang pelanggan yang sangat loyal kepada suatu merek tidak akan dengan
mudah memindahkan pembeliannya ke merek lain, apapun yang terjadi dengan merek
kelompok pelanggan tersebut dari ancaman dan serangan merek produk pesaing dapat
dikurangi. Bila banyak pelanggan dari suatu merek masuk dalam kategori ini berarti
merek tersebut memiliki Brand Equity yang kuat. Sebaliknya, Pelanggan yang tidak
loyal kepada suatu merek, Pada saat mereka melakukan pembelian akan merek tersebut,
Pada umumnya tidak di dasarkan karena ketertarikan mereka pada mereknya tetapi lebih
berbagi atribut lain yang ditawarkan oleh merek produk alternatif. Darmadi
Berikut adalah Beberapa potensi yang didapat di berikan oleh Brand Loyalty
kepada perusahaan:
Jadi, Biaya pemasaran akan mengecil jika Brand Loyalty meningkat. Ciri yang
paling nampak dari jenis pelanggan ini adalah mereka membeli suatu produk
Dengan banyaknya pelanggan suatu merek yang merasa puas dan suka pada
merek tersebut akan menimbulkan perasaan yakin bagi calon pelanggan untuk
1. Switcher (berpindah-pindah)
Pelanggan yang berada pada tingkat loyalitas ini di katakana sebagai pelanggan
yang berada pada tingkat paling dasar. Semakin tinggi frekuensi pelanggan untuk
mereka sebagai pembeli yang sama sekali tidak loyal atau tidak tertarik pada
merek tersebut. Ciri yang paling nampak dari jenis pelanggan ini adalah mereka
Pembeli yang berada dalam tingkat loyalitas ini dapat di kategorikan sebagai
pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya atau setidaknya
tersebut. Dapat disimpulkan bahwa pembeli ini dalam membeli suatu merek
Pada tingkatan ini, Pembeli merek masuk kedalam kategori puas bila mereka
peralihan) yang terkait dengan waktu, uang, atau resiko kinerja melekat dengan
Pembeli yang masuk dalam ketegori loyalitas ini merupakan pembeli yang
perasaan emosional yang terkait pada merek. Rasa suka pembeli bisa saja di
dasari oleh asusiasi yang terkait dengan simbol, Rangkaian pengalaman dalam
128 [5]
gambar 2.4. piramida brand loyalty