01-2017
By :
Insan Creative Engineering
24 Januari 2017
http://insanscreative.indonetwork.co.id
Daftar Isi
Gambar 1. Tampak Dalam Dan Luar Panel ATS Genset <> PLN, Type : MGMC
2. FAULT, indicator yang menunjukkan Genset tidak bisa hidup setelah 4 atau 5
kali percobaan starting.
3. GENSET, indicator yang menunjukkan kontaktor genset telah ON.
4. RESET, saklar tekan untuk mereset Fault yang terjadi dan diindikasikan oleh
lampu FAULT
5. PLN, indicator yang menunjukkan kontaktor PLN telah ON
6. START, saklar tekan untuk menghubungkan genset yang telah hidup ke beban
secara manual (saat panel dioperasikan Semi Auto ataupun kondisi darurat /
controller bermasalah)
7. AUTO / MAN, saklar geser yang berguna untuk memilih mode operasi panel
(Full Auto atau Semi Auto)
8. ON / OFF, saklar geser untuk menghidupkan atau mematikan panel.
Gambar 2. Terminal Koneksi pada Panel ATS Genset <> PLN, Type : MGMC
Jika karena sesuatu hal dalam pengiriman sehingga jumlah komponen yang
terlepas cukup banyak (apalagi jika sampai ada kabel yang lebas), maka hubungi
kami untuk pemasangannya kembali dan sebaiknya dilakukan pengujian fungsi
panel ATS secara manual sebelum di pasang.
Setelah semua alat-alat yang diperlukan untuk pengujian manual dan panel ATS
disiapkan, maka alat-alat tersebut dapat dipasangkan / dihubungkan ke panel ATS
sebagai berikut :
Hubungkan Kabel + Steker ke terminal “Kabel Daya dari Genset” dan “Kabel
Daya dari PLN” (terminal L – N untuk panel ATS 1 phasa dan terminal L1 – N
untuk panel ATS 3 phasa).
Hubungkan Lampu + Fitting + Kabel ke terminal “Kabel Daya ke Beban” untuk
mensimulasikan kondisi listrik di beban (terminal L – N untuk panel ATS 1 phasa
dan terminal L1 – N untuk panel ATS 3 phasa).
Hubungkan batere max. 12 VDC, 10AH (paling baik menggunakan batere UPS,
12VDC 7Ah) ke terminal Bt(+) dan Bt(-). Pada saat ini, lampu indicator untuk
Regular Warming Up (Led-4) akan Blinking (Hidup dan Mati secara Bergantian) dan
Led-5 akan blinking dengan jeda yang jauh lebih panjang. Salah satu indicator
Automatic Battery Charger (Led-2 atau Led-3) akan hidup.
Putar Multimeter ke posisi OHM dan ukur terminal “ON/OFF GENSET” (NO-COM),
pada saat ini seharusnya tidak ada perubahan pada jarum meter (maksimum)
ON kan MCB / MCCB (No.8)
Hubungkan kabel steker “Kabel Daya dari PLN” ke sumber 220VAC untuk
mensimulasikan PLN hidup dan ON kan saklar “ON/OFF” di panel ATS. Pada saat
ini, seharusnya Kontaktor PLN (No.7) akan ON, lampu indikator “PLN” akan hidup
dan Lampu yang dihubungkan ke terminal Beban juga akan hidup.
HEATING SP. PLUG”. Saat percobaan starting yang ke-4 atau yang ke-5 selesai
(tergantung pilihan pada saklar Sw-4), maka lampu indikator “FAULT” di panel
AMF / ATS akan ON dan Led-13 juga akan ON. Pada saat ini Led-8, Led-9, Led-10,
Led-11 dan Led-12 akan OFF.
7. Tekan tombol “RESET” di panel AMF/ATS untuk mereset fault yang terjadi dan
mengulangi proses starting genset.
8. Pada saat relay Starting Genset sedang ON, hubungkan kabel steker “Kabel Daya
dari Genset” ke sumber 220VAC untuk mensimulasikan genset berhasil
dihidupkan. Pada saat ini Led-7, Led-8, Led-9, Led-10, Led-11 dan Led-12 akan
OFF proses starting genset telah dihentikan. Pada saat yang sama, Led-14 akan
hidup dan mati (blinking) yang menandakan proses warming up genset
(pemanasan genset) sedang berjalan.
9. Setelah proses pemanasan genset berakhir (lamanya tergantung pada pilihan
melalui saklar Sw-5 di board kontroller), Led-15 dan RL-4 akan ON. Pada saat yang
bersamaan, Kontaktor Genset (No.6) akan di-ON-kan dan lampu di terminal Beban
juga akan hidup kembali. Pada saat yang sama lampu indikator “GENSET” akan
ON.
10. Perhatikan pada saat Led-15 dan RL-4 sedang ON, proses blinking Led-4 akan
terganggu yang menandakanwaktu Regular Warming Up Genset sedang direset.
11. Beberapa saat setelah Kontaktor Genset ON, maka Led-15 dan relay RL-4 akan di
OFF kan.
Gambar 4. Pemasangan Selang Napas Batere Pada Lubang di Panel AMF / ATS
Dengan kondisi batere yang sudah terpasang dan tanpa menghubungkan kabel-
kabel daya ataupun kabel-kabel kontrol ke genset, kita sudah dapat mencoba
sebagian fungsi controller MGMC-2 (ON/OFF Genset, ON/OFF Choke / Busi Panas,
Starter, dan indicator ‘FAULT’ dan RESET).
Kemudian Pasang “Kabel Daya dari Genset” , “Kabel ON/OFF Genset” dan
“Kabel Starter Genset”.
Sebelum memasang “Kabel Daya dari PLN” dan “Kabel Daya ke Beban” ke panel
AMF / ATS Genset <> PLN ini (yang berarti memodifikasi sambungan kabel existing
dari PLN ke Beban di rumah / gedung dimana panel ATS ini dipasang), sebaiknya
kita mencoba fungsi ON/OFF Genset, Starting Genset, Warming Up Genset, Masuk
Genset ke Beban, Pindah Beban dari Genset ke PLN dan Shutdown Genset terlebih
dahulu secara otomatis.
Jika semua fungsi otomatis telah dapat berjalan dengan normal, maka “Kabel Daya
dari PLN” dan “Kabel Daya ke Beban” dapat dipasang dan commissioning panel
dapat dilakukan.
4.2. Trial ON/OFF, Starting, Warming Up, Masuk Beban dan Shutdown Genset
Secara Automatis
Setelah pemasangan panel AMF ATS Genset <> PLN selesai dan“Kabel Daya dari
Genset” , “Kabel ON/OFF Genset” dan “Kabel Starter Genset” juga telah terpasang,
maka dapat dilakukan pengujian fungsi otomatis dari panel AMF ATS Genset <> PLN ini
dengan cara sebagai berikut :
Pasang kabel steker ke terminal “Kabel Daya dari PLN” di panel AMF ATS
Genset <> PLN.
Pasang bola lampu ke terminal “Kabel Daya ke Beban” di panel AMF ATS
Genset <> PLN.
Sebelum memulai pengujian fungsi otomatis dari panel AMF ATS Genset <> PLN
ini, periksa kembali semua sambungan Kabel Daya dan Kontrol di Terminal
Panel AMF ATS Genset <> PLN dan di Genset.
Hubungkan kabel steker dari terminal “Kabel Daya dari PLN” ke input 220 VAC
untuk mensimulasikan PLN hidup dan ON-kan sklar “ON/OFF” di panel genset.
Saat ini Seharusnya Kontaktor PLN (No.7) sudah ON dan lampu di beban sudah
hidup.
Cabut kabel steker dari terminal “Kabel Daya dari PLN” untuk mensimulasikan
PLN padam. Perhatikan apakah Genset dapat melakukan proses ON, Starting,
dan Warming up Genset serta menghubungkan Genset ke Beban secara
automatis. Jika semua berjalan normal seperti urutan pada sub bab 3.1, maka
pada akhir tahap ini seharusnya Kontaktor Genset (No.6) dan lampu indikator
“GENSET” sudah ON. Pada saat ini, lampu di Terminal Beban juga sudah hidup.
Hubungkan kembali kabel steker dari terminal “Kabel Daya dari PLN” ke input
220VAC untuk mensimulasikan PLN telah hidup kembali. Perhatikan apakah
proses perpindahan sumber daya dari Genset ke PLN dapat berjalan dengan
lancar secara otomatis seperti urutan pada sub. bab 3.2 sampai genset mati
(shutdown). Jika semua berjalan normal, maka pada akhir tahap ini Kontaktor PLN
(No.7) akan ON bersamaan dengan hidupnya lampu indikator “PLN” dan lampu di
Terminal Beban.
Jika semuanya berjalan dengan normal dan benar, maka OFF kan saklar
“ON/OFF” di panel ATS dan lepaskan kabel steker di terminal “Kabel Daya dari
PLN” serta lampu di terminal “Kabel Daya ke Beban”.
Matikan (OFF) MCB / MCCB di KWh meter modifikasi rangkaian daya dari kWH
meter ke Fuse / MCB distribution box di rumah / bangunan. Lepaskan kabel daya
ke input Fuse / MCB distribution box dan hubungkan ke terminal “Kabel Daya dari
PLN”. Ambil kabel dengan ukuran yang sesuai untuk menghubungkan terminal
“Kabel Daya ke Beban” ke input Fuse / MCB distribution box di rumah /
bangunan.
5. Pemasangan Panel ATS Genset <> PLN Paralel Dengan Ohm Saklar
(Cam Switch)
Seringkali kita menemukan bahwa di rumah / gedung pelangan telah dipasang Ohm
Saklar atau box MCB PLN & Genset yang di interlock secara mekanikal. Pada saat
pemasangan Panel ATS Genset <> PLN, sebaiknya Ohm Saklar atau MCB PLN & Genset
ini dibuka / tidak difungsikan, karena dapat menimbulkan salah pengoperasian yang dapat
mengakibatkan terhubungnya Sumber Listrik Genset ke Sumber Listrik PLN yang pada
akhirnya dapat mengakibatkan resiko kebakaran. Jika pelanggan memaksa untuk tetap
menggunakan Ohm Saklar atau MCB PLN & Genset tersebut, maka buat perjanjian
dengan pelanggan bahwa semua resiko karena kesalahan pengoperasian akan
ditanggung oleh pelanggan.
Untuk sistem 1 phasa, dimana panel AMF ATS Genset <> PLN dipasang secara
paralel dengan Ohm Saklar (Cam Switch / Saklar Handle), maka gambar sambungan
Kabel Daya dibawah dapat dijadikan pedoman.
Gambar 5. Wiring Standart Kabel Daya di Panel ATS Genset <> PLN Yang
Dipasang Paralel Dengan Ohm Saklar
1. Panjang dan luas penampang kabel kontrol dari genset ke Panel AMF ATS
Genset <> PLN. Umumnya semakin panjang kabel akan membutuhkan
semakin besar diameter untuk mengurangi pengaruh induksi di kabel. Dari
pengalaman di lapangan, kabel dgn luas penampang 1,5 mm2 hanya efektif
pada jarak maksimal 5 meter.
2. Cara yang PALING AMAN dan PALING BAIK tapi agak banyak kerjanya
adalah dengan melakukan pemasangan kabel kontrol menggunakan relay
bantu 12 volt di genset. Cara ini akan menghilangkan pengaruh induksi
karena panjang kabel yang dapat mengganggu proses starting genset. Relay
bantu ini dapat menggunakan 2 buah relay otomat yang biasa digunakan di
kenderaan (umumnya 4 pin) ataupun kombinasi 1 buah relay otomat kenderaan
dan 1 buah relay DPDT lengkap dengan socket. Sebaiknya relay DPDT dipilih
type LY karena mampu mengalirkan arus yang lebih besar. Dengan cara ini,
kita dapat menggunakan kabel kontrol yang lebih kecil (biasanya cukup 0,75
mm2) pada jarak panel ke genset yang cukup jauh.
6.1. Pengenalan Kunci Kontak Genset dan Hubungan Socket Konektor nya
Pada genset-genset dengan starter electric baik berbahan bakar bensin atau solar,
umumnya proses ON dan OFF serta Starting Genset dilakukan dengan menggunakan
sebuah kunci kontak seperti Gambar 6. Kunci kontak ini ada yang mempunyai 3 terminal
dan ada pula yang mempunyai 5, 6 atau 7 kabel koneksi yang dihubungkan pada Socket
Connector 6 pin.
Gambar 6. Kunci Kontak Yang Umum pada Genset Bensin / Solar menggunakan
Starter Electric
Gambar 7. Kunci Kontak dengan 3 terminal dan 5, 6 dan 7 Kabel Yang Dihubungkan
pada Socket Konektor 6 Pin
Secara umum, konfigurasi kabel-kabel pada socket konektor 6 pin terhadap kontak-
kontak yang terdapat di kunci kontak dapat digambarkan seperti Gambar 8. Dari Gambar
tersebut, dapat kita lihat :
o Kontak 1 – 2 dan kontak 3 – 4 akan berubah kondisi (NC menjadi Open dan NO
menjadi Close) pada saat kunci kontak diputar sekali ke kanan (dari posisi OFF
ke posisi ON) dan akan tetap di posisi yang baru tersebut sampai kunci di putar
ke kiri.
o Kontak 4 – 6 (pada 5 kabel) atau Kontak 5 – 6 (pada 6 kabel) akan berubah
posisi dari NO ke Close pada saat kunci kontak diputar sekali lagi ke kanan (dari
posisi ON ke posisi START) dan akan kembali ke posisi semula saat putaran
kunci kontak dilepas.
Gambar 8. Konfigurasi Terminal 3 Pin dan Kabel-Kabel pada Socket Konektor 6 Pin
terhadap Kontak-Kontak di Kunci Kontak Genset Portable
Karena warna kabel dan nomor di terminal kunci kontak ini seringkali tidak bisa
dijadikan pedoman untuk menentukan bagaimana hubungan kontak-kontak yang
dijelaskan diatas, maka langkah yang paling aman dan cepat untuk menentukan hubungan
pin-pin pada socket terminal adalah dengan cara mengujinya menggunakan ohm meter
dan menggambarkan hasilnya untuk dijadikan pedoman saat melakukan pemasangan
kabel kontrol genset atau pun penambahan relay bantu di genset. Sebelum melakukan
pengujian kontak-kontak ini, socket konektor 6 pin harus di pisah jantan dan betina nya.
Jika kunci kontak menggunakan terminal, maka lepaskan kabel positive batere yang di
dapat dari pengukuran dengan voltmeter DC antara terminal-terminal di kunci kontak ke
body mesin / terminal negative batere pada saat kunci kontak berada di posisi OFF, ON
dan START.
Gambar 9. Kunci Kontak Genset dengan Konfigurasi 3 Kabel pada Terminal 3 Pin
dan Socket Konektor 6 Pin
Setelah di modifikasi secara langsung dengan kabel ataupun dengan relay bantu di
genset dan dihubungkan ke terminal di panel AMF ATS Genset <> PLN, skema akhirnya
adalah seperti di tunjukkan pada Gambar 11 dan contoh hasil pemasangannya pada
Gambar 10.
Gambar 10. Contoh Hasil Modifikasi Untuk Pemasangan Kabel Kontrol pada Genset
dengan Konfigurasi 3 Kabel
Gambar 11. Skema Pemasangan Kabel Kontrol pada Genset dengan Konfigurasi
Kunci Kontak 3 Kabel ke Panel AMF ATS Genset <> PLN
Gambar 12. Rangkaian Pengapian Yang Umum Pada Genset Portable Rumahan
Dengan Bahan Bakar Premium (Murni / Campur)
Perlu diingat pada genset-genset jenis ini, saklar ON/OFF Genset yang
digunakan adalah NC, karena mesin genset jenis ini dimatikan dengan cara
menghubungkan kabel tegangan tinggi untuk busi ke badan mesin (Negative Batere). Jika
mesin ini menggunakan motor starter, maka akan ada pin di socket konektor kunci kontak
yang dihubungkan ke GND / Badan Mesin / Terminal Negative Batere dan ada yang
dihubungkan ke Terminal Positive Batere (12 VDC) seperti skema pada Gambar 12.
Gambar 12. Gambar Kunci Kontak Genset dengan Konfigurasi 4 Kabel pada Socket
Konektor 6 Pin
Pemasangan kabel kontrol pada genset-genset dengan sistem pengapian dan kunci
kontak seperti ini dapat dilakukan sesuai dengan skema pada Gambar 13. Perhatikan
bahwa untuk menggerakkan Choke diperlukan solenoid puller tambahan (dapat
dimodifikasi dari Solenoid Door Lock di mobil atau yang sejenisnya dengan torsi yang
sesuai) untuk menarik choke sebelum proses starting genset dan melepaskannya
bersaman dengan berakhirnya proses starting genset. Perhatikan juga bahwa relay bantu
yang digunakan untuk ON/OFF Genset adalah relay yang mempunyai kontak NC.
genset, sehingga kita harus menggunakan relay bantu DPDT untuk pemasangan kabel
kontrol nya. Konfigurasi kunci kontak 5 dan 6 kabel dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 13. Skema Pemasangan Kabel Kontrol pada Genset dengan Konfigurasi
Kunci Kontak 4 Kabel ke Panel AMF ATS Genset <> PLN
Dalam konfigurasi 6 kabel, umumnya salah satu dari terminal kontak untuk ON/OFF
Genset dan STARTER akan digabungkan dan dihubungkan dengan tegangan 12 VDC
dari terminal Positive Batere, sehingga konfigurasinya akan identik dengan konfigurasi 5
kabel.
Dalam konfigurasi 5 dan 6 kabel, kontak NC biasanya digunakan dalam rangkaian
safety untuk memberikan kondisi Safety Fault pada saat kunci kontak dalam posisi OFF,
sehingga akan membantu untuk men-shutdown genset. Salah satu pin dari kontak NC ini
akan terhubung ke Bodi mesin / Terminal Negative Batere. Periksa ulang dengan Ohm
meter untuk memastikan hubungan semua pin di Socket Konektor terhadap kontaknya.
Gambar 14. Contoh Hasil Modifikasi Untuk Pemasangan Kabel Kontrol pada Genset
Menggunakan Socket Konektor 6 pin dengan Konfigurasi 4 Kabel
Gambar 15. Gambar Kunci Kontak Genset dengan Konfigurasi 5 dan 6 Kabel pada
Socket Konektor 6 Pin
Jika genset dibuat dalam konfigurasi 5 atau 6 kabel, maka genset tersebut tidak
bisa disambungkan secara langsung ke panel AMF ATS Genset <> PLN. Walaupun
dengan penambahan sebuah relay di panel AMF ATS Genset <> PLN, penyambungan
langsung masih mungkin dilakukan, tapi cara ini cukup rawan dengan masalah induksi
kabel yang dapat mengakibatkan genset Gagal untuk dihidupkan. Cara yang paling baik
adalah dengan menggunakan 2 buah relay bantu, yaitu 1 buah relay DPDT type LY untuk
ON/OFF Genset dan Safety Circuit dan sebuah relay otomat kenderaan untuk STARTER
Genset seperti ditunjukkan pada skema di Gambar 16.
Gambar 16. Skema Pemasangan Kabel Kontrol pada Genset dengan Konfigurasi
Kunci Kontak 5 dan 6 Kabel ke Panel AMF ATS Genset <> PLN
Gambar 17. Contoh Pemasangan Relay 4P4T yang Diwiring Menjadi Relay DPDT
untuk Koneksi Kabel ON/OFF Genset dan Safety Circuit