Anda di halaman 1dari 20

Rev.

01-2017

Installation & Operation Manual


AMF ATS Genset<>PLN
Type : MGMC Stdx-xxx

By :
Insan Creative Engineering
24 Januari 2017
http://insanscreative.indonetwork.co.id

Daftar Isi

1. Pengenalan Panel ATS Genset <> PLN, Type MGMC


2. Pemeriksaan Panel Setelah Paket Dibuka
3. Pengujian Secara Manual Panel ATS Genset <> PLN
3.1. Pengujian Manual ATS untuk “Saat PLN Padam”
3.2. Pengujian Manual ATS untuk “Saat PLN Hidup Kembali”
4. Pemasangan Panel ATS Genset <> PLN
4.1. Setelah Panel ATS Genset <> PLN Terpasang
4.2. Trial ON/OFF, Starting, Warming Up, Masuk Beban dan Shutdown Genset
Secara Automatis
4.3. Comissioning Panel AMF ATS Genset<>PLN
5. Pemasangan Panel ATS Genset <> PLN Paralel Dengan Ohm Saklar (Cam Switch)
6. Pemasangan Kabel Kontrol di Genset dan Terminal Panel ATS Genset <> PLN
6.1. Pengenalan Kunci Kontak Genset dan Hubungan Socket Konektor nya
6.2. Pemasangan Kabel Kontrol Di Genset
6.2.1. Genset Dengan Kunci Kontak Dalam Konfigurasi 3 kabel.
6.2.2. Genset Dengan Kunci Kontak Dalam Konfigurasi 4 kabel.
6.2.3. Genset Dengan Kunci Kontak Dalam Konfigurasi 5 dan 6 kabel.

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 2 dari 20


http://insanscreative.indonetwork.co.id

Instalation Manual AMF ATS Full Auto


Type : MGMC Stdx-xxx

1. Pengenalan Panel ATS Genset <> PLN, Type MGMC

Gambar 1. Tampak Dalam Dan Luar Panel ATS Genset <> PLN, Type : MGMC

 PADA GAMBAR-1, TAMPAK DALAM :


1. MGMC-2 Controller Card
2. Trafo untuk Automatic Battery Charger
3. Relay ON/OFF Genset
4. Relay ON/OFF Choke (Busi Panas) Genset
5. Relay ON/OFF Starter Genset
6. Kontaktor untuk sisi Genset
7. Kontaktor untuk sisi PLN
8. MCB / MCCB untuk Proteksi Beban
9. Terminal Koneksi di Panel

 PADA GAMBAR-1, TAMPAK LUAR :


1. PHASE-R, PHASE-S dan PHASE-T, indicator yang menunjukkan tegangan 3
phasa telah terhubung dari Genset atau PLN

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 3 dari 20


http://insanscreative.indonetwork.co.id

2. FAULT, indicator yang menunjukkan Genset tidak bisa hidup setelah 4 atau 5
kali percobaan starting.
3. GENSET, indicator yang menunjukkan kontaktor genset telah ON.
4. RESET, saklar tekan untuk mereset Fault yang terjadi dan diindikasikan oleh
lampu FAULT
5. PLN, indicator yang menunjukkan kontaktor PLN telah ON
6. START, saklar tekan untuk menghubungkan genset yang telah hidup ke beban
secara manual (saat panel dioperasikan Semi Auto ataupun kondisi darurat /
controller bermasalah)
7. AUTO / MAN, saklar geser yang berguna untuk memilih mode operasi panel
(Full Auto atau Semi Auto)
8. ON / OFF, saklar geser untuk menghidupkan atau mematikan panel.

 PADA GAMBAR-3, CONTROLLER CARD MGMC-2 :


1. LED-1, indikasi tegangan 220VAC telah diberikan ke trafo untuk Battery Charger
2. LED-2, indikasi Battery Charger sedang mengecas batere
3. LED-3, indikasi Batere telah di cas penuh
4. LED-4 dan LED-5, indikasi untuk Regular Warming Up Genset sedang bekerja
5. LED-6, indikasi setting waktu Regular Warming Up Genset telah tercapai dan
relay RL-1 telah ON.
6. LED-7, indikasi kontaktor Genset dan PLN telah sama-sama OFF, genset telah
di ON kan dan proses starting genset akan segera dimulai.
7. LED-8, LED-9, LED-10, LED-11, indikasi jumlah starting trial genset yang
dilakukan.
8. LED-12, indikasi proses starting genset sedang dilakukan dan RL-2 telah ON.
9. LED-13, indikasi limit starting trial genset telah tercapai dan relay RL-3 telah ON
10. LED-14, indikasi proses Warming Up genset sedang berjalan (blinking)
11. LED-15, indikasi kontaktor genset akan di ON kan secara otomatis dan Relay
RL-4 telah ON. Setelah kontaktor genset ON, maka led ini relay RL-4 akan OFF.
12. LED-16, Indikasi tundaan waktu sebelum memutus beban dari genset pada saat
Sumber Daya PLN telah hidup kembali (blinking).
13. LED-17, indikasi sumber daya Genset telah diputus dari Beban dan RL-5 telah
ON
14. LED-18, indikasi Tundaan Waktu untuk transisi dari Genset ke PLN dan RL-6
akan ON. Saat lampu led ini padam dan RL-6 menjadi OFF, maka kontaktor
PLN akan ON.
15. RL-7, indikasi dan sensor tegangan dari Genset
16. RL-8, indikasi dan sensor tegangna dari PLN
17. F1 (12VDC), pengaman sumber tegangan dari Batere.
18. F2 (220VAC), pengaman sumber tegangan ke trafo untuk Battery Charger
19. F3 (220VAC), pengaman sumber tegangan dari genset
20. F4 (220VAC), pengaman sumber tegangan dari PLN
21. Sw-1, pilihan waktu untuk Regular Warming Up, Kiri = 3,5 hari, Kanan = 7 hari
22. Sw-2, pilihan untuk Choke atau Busi Panas, Kanan = Busi Panas, Kiri = Choke
23. Sw-4, pilihan untuk Starting Trial genset, Kiri = 4x, Kanan = 5x
24. Sw-5, pilihan untuk waktu Warming Up Genset, Atas = 1 menit, Bawah = 2 menit

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 4 dari 20


http://insanscreative.indonetwork.co.id

Gambar 2. Terminal Koneksi pada Panel ATS Genset <> PLN, Type : MGMC

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 5 dari 20


http://insanscreative.indonetwork.co.id

Gambar 3. Controller Card MGMC-2

2. Pemeriksaan Panel Setelah Paket Dibuka


Buka pintu panel dan Perhatikan apakah ada Kontaktor, MCB, ataupun relay yang
terlepas dari rel nya pada saat pengiriman. Pasangkan kembali jika ada yang
terlepas.

Jika karena sesuatu hal dalam pengiriman sehingga jumlah komponen yang
terlepas cukup banyak (apalagi jika sampai ada kabel yang lebas), maka hubungi
kami untuk pemasangannya kembali dan sebaiknya dilakukan pengujian fungsi
panel ATS secara manual sebelum di pasang.

3. Pengujian Secara Manual Panel ATS Genset <> PLN


Sebelum melakukan pengujian manal pada panel ATS Genset <> PLN, maka kita
harus menyiapkan beberapa alat sederhana yang diperlukan untuk melakukan pengujian
manual ini, yaitu :
1. 2 buah kabel lengkap dengan steker
2. 1 buah lampu 220VAC + Fitting + kabel
3. Batere 12VDC, 5Ah.
4. 1 buah Multimeter.
OFF kan saklar “ON/OFF” di panel, buka Panel ATS Genset PLN dan akan tampak
Tampak Dalam dari panel ATS ini seperti Gambar 1, tampak dalam Panel.

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 6 dari 20


http://insanscreative.indonetwork.co.id

Setelah semua alat-alat yang diperlukan untuk pengujian manual dan panel ATS
disiapkan, maka alat-alat tersebut dapat dipasangkan / dihubungkan ke panel ATS
sebagai berikut :
Hubungkan Kabel + Steker ke terminal “Kabel Daya dari Genset” dan “Kabel
Daya dari PLN” (terminal L – N untuk panel ATS 1 phasa dan terminal L1 – N
untuk panel ATS 3 phasa).
Hubungkan Lampu + Fitting + Kabel ke terminal “Kabel Daya ke Beban” untuk
mensimulasikan kondisi listrik di beban (terminal L – N untuk panel ATS 1 phasa
dan terminal L1 – N untuk panel ATS 3 phasa).
Hubungkan batere max. 12 VDC, 10AH (paling baik menggunakan batere UPS,
12VDC 7Ah) ke terminal Bt(+) dan Bt(-). Pada saat ini, lampu indicator untuk
Regular Warming Up (Led-4) akan Blinking (Hidup dan Mati secara Bergantian) dan
Led-5 akan blinking dengan jeda yang jauh lebih panjang. Salah satu indicator
Automatic Battery Charger (Led-2 atau Led-3) akan hidup.
Putar Multimeter ke posisi OHM dan ukur terminal “ON/OFF GENSET” (NO-COM),
pada saat ini seharusnya tidak ada perubahan pada jarum meter (maksimum)
ON kan MCB / MCCB (No.8)
Hubungkan kabel steker “Kabel Daya dari PLN” ke sumber 220VAC untuk
mensimulasikan PLN hidup dan ON kan saklar “ON/OFF” di panel ATS. Pada saat
ini, seharusnya Kontaktor PLN (No.7) akan ON, lampu indikator “PLN” akan hidup
dan Lampu yang dihubungkan ke terminal Beban juga akan hidup.

3.1. Pengujian Manual ATS untuk “Saat PLN Padam”


1. ON kan saklar “AUTO/MAN” di panel ATS. Kemudian cabut steker ke “Kabel
Daya dari PLN” untuk mensimulasikan kondisi PLN padam. Pada saat ini Led-7
dan Led-8 akan ON, relay ON/OFF Genset (No.3) akan ON dan setelah beberapa
saat generator akan distart oleh kontroller selama beberapa detik yang ditandai
dengan hidupnya Led-12 dan Relay Starter (No.5).
2. Relay Choke/Busi Panas (No.4) akan hidup dan mati sesuai dengan setting Sw-2.
Pada saat Sw-2 di posisi Kanan (Busi Panas), maka Relay Choke/Busi Panas akan
ON sebelum Relay Starter ON. Pada saat Sw-2 di posisi Kiri (Choke), maka Relay
Choke/Busi Panas akan ON bersamaan dengan Relay Starter.
3. Ukur terminal “ON/OFF GENSET” (NO-COM), pada saat ini seharusnya kedua
terminal ini sudah terhubung / ON.
4. Ukur terminal “STARTER GENSET”, terminal ini akan ON dan OFF secara
bergantian bersamaan dengan hidup matinya Led-12. Setiap kali proses Starting
Genset selesai, maka Led-9, Led10 dan Led-11 akan hidup secara bergantian.
5. Ukur terminal “ON/OFF CHOKE / HEATING SP. PLUG”, kedua terminal ini
seharusnya ON dan OFF mengikuti kondisi terminal “STARTER GENSET” sesuai
dengan posisi switch Sw-2
6. Biarkan percobaan starting berulang sampai 4 atau 5 kali sambil mengukur kondisi
terminal “ON/OFF GENSET”, “STARTER Genset” dan “ON/OFF CHOKE /

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 7 dari 20


http://insanscreative.indonetwork.co.id

HEATING SP. PLUG”. Saat percobaan starting yang ke-4 atau yang ke-5 selesai
(tergantung pilihan pada saklar Sw-4), maka lampu indikator “FAULT” di panel
AMF / ATS akan ON dan Led-13 juga akan ON. Pada saat ini Led-8, Led-9, Led-10,
Led-11 dan Led-12 akan OFF.
7. Tekan tombol “RESET” di panel AMF/ATS untuk mereset fault yang terjadi dan
mengulangi proses starting genset.
8. Pada saat relay Starting Genset sedang ON, hubungkan kabel steker “Kabel Daya
dari Genset” ke sumber 220VAC untuk mensimulasikan genset berhasil
dihidupkan. Pada saat ini Led-7, Led-8, Led-9, Led-10, Led-11 dan Led-12 akan
OFF proses starting genset telah dihentikan. Pada saat yang sama, Led-14 akan
hidup dan mati (blinking) yang menandakan proses warming up genset
(pemanasan genset) sedang berjalan.
9. Setelah proses pemanasan genset berakhir (lamanya tergantung pada pilihan
melalui saklar Sw-5 di board kontroller), Led-15 dan RL-4 akan ON. Pada saat yang
bersamaan, Kontaktor Genset (No.6) akan di-ON-kan dan lampu di terminal Beban
juga akan hidup kembali. Pada saat yang sama lampu indikator “GENSET” akan
ON.
10. Perhatikan pada saat Led-15 dan RL-4 sedang ON, proses blinking Led-4 akan
terganggu yang menandakanwaktu Regular Warming Up Genset sedang direset.
11. Beberapa saat setelah Kontaktor Genset ON, maka Led-15 dan relay RL-4 akan di
OFF kan.

3.2. Pengujian Manual ATS untuk “Saat PLN Hidup Kembali”


1. Pada saat beban disupply dari steker di “Kabel Daya dari Genset”, Hubungkan
kabel steker “Kabel Daya dari PLN” ke sumber 220VAC untuk mensimulasikan
PLN hidup kembali. Pada saat ini Led-16 akan blinking dan Led-18 akan ON. Delay
ini berguna untuk memastikan sumber PLN yang hidup sudah stabil dan bukan
blinking.
2. Setelah delay berakhir, maka Led-17 dan relay RL-5 akan ON bersamaan dengan
di-OFF-kannya Kontaktor Genset (No.6) sehingga lampu beban juga akan padam.
Pada saat ini, proses delay untuk Perpindahan Sumber Daya Genset ke PLN
sedang berjalan yang ditandai dengan meredupnya Led-18 secara perlahan.
3. Setelah delay ini berakhir, maka Kontaktor PLN (No.7) akan di-ON-kan dan lampu
indikator “PLN” dipanel AMF / ATS juga akan dihidupkan bersamaan dengan
hidupnya Lampu Beban kembali.
4. Bersamaan dengan ON-nya Kontaktor PLN (No.7), maka Relay ON/OFF Genset
juga akan di-OFF-kan untuk mematikan Genset. Ukur terminal “ON/OFF Genset”
bagian NO-COM dengan multimeter / ohm meter, maka Ohm meter akan
menunjukkan nilai Ohm yang tinggi.
Jika semua urutan kerja dari panel AMF / ATS telah sesuai dengan hasil dari
langkah2 simulasi diatas, maka dapat dipastikan bahwa panel ATS ini dalam kondisi yang
baik dan siap untuk dipasang. OFF kan saklar “ON / OFF” di panel, cabut semua steker
dan buka semua sambungan kabel di panel.

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 8 dari 20


http://insanscreative.indonetwork.co.id

4. Pemasangan Panel ATS Genset <> PLN


Pilih lokasi yang paling aman dan mudah diakses serta cukup dekat dari genset
untuk lokasi pemasangan panel ATS Genset <> PLN.
Pasang panel dengan dynabolt ataupun dengan baut Fischer.
Karena pemasangan panel AMF & ATS ini umumnya DEKAT dengan dengan box
MCB bagi di rumah / gedung, perhatikan dan perkirakan baik-baik jalur kabel IN dan
OUT untuk box MCB bagi yang biasanya ditanam di dalam dinding tembok rumah /
gedung tersebut agar tidak berada di jalur pengeboran untuk pemasangan dynabolt
/ fischer.
Gunakan waterpass untuk memastikan posisi pemasangan sudah cukup tegak
lurus.

4.1. Setelah Panel ATS Genset <> PLN Terpasang


Ambil batere dan pasang kabel-kabel batere sesuai dengan polaritasnya di terminal
Bt+ dan Bt- di Panel AMF ATS Genset <> PLN . Untuk batere yang menggunakan
selang nafas, pasang selang untuk pernafasan batere pada lubang yang telah
disediakan di panel agar agar uap accu zuur dari dalam batere keluar dari panel
sehingga tidak merusak box panel ataupun komponen di dalamnya. Saat kabel-
kabel batere telah terhubung sesuai dengan polaritasnya pada terminal Bt+ dan Bt-,
maka controller Auto Battery Charger dan Regular Warming Up genset akan aktif.

Gambar 4. Pemasangan Selang Napas Batere Pada Lubang di Panel AMF / ATS

Dengan kondisi batere yang sudah terpasang dan tanpa menghubungkan kabel-
kabel daya ataupun kabel-kabel kontrol ke genset, kita sudah dapat mencoba
sebagian fungsi controller MGMC-2 (ON/OFF Genset, ON/OFF Choke / Busi Panas,
Starter, dan indicator ‘FAULT’ dan RESET).

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 9 dari 20


http://insanscreative.indonetwork.co.id

Kemudian Pasang “Kabel Daya dari Genset” , “Kabel ON/OFF Genset” dan
“Kabel Starter Genset”.

Sebelum memasang “Kabel Daya dari PLN” dan “Kabel Daya ke Beban” ke panel
AMF / ATS Genset <> PLN ini (yang berarti memodifikasi sambungan kabel existing
dari PLN ke Beban di rumah / gedung dimana panel ATS ini dipasang), sebaiknya
kita mencoba fungsi ON/OFF Genset, Starting Genset, Warming Up Genset, Masuk
Genset ke Beban, Pindah Beban dari Genset ke PLN dan Shutdown Genset terlebih
dahulu secara otomatis.

Jika semua fungsi otomatis telah dapat berjalan dengan normal, maka “Kabel Daya
dari PLN” dan “Kabel Daya ke Beban” dapat dipasang dan commissioning panel
dapat dilakukan.

4.2. Trial ON/OFF, Starting, Warming Up, Masuk Beban dan Shutdown Genset
Secara Automatis
Setelah pemasangan panel AMF ATS Genset <> PLN selesai dan“Kabel Daya dari
Genset” , “Kabel ON/OFF Genset” dan “Kabel Starter Genset” juga telah terpasang,
maka dapat dilakukan pengujian fungsi otomatis dari panel AMF ATS Genset <> PLN ini
dengan cara sebagai berikut :
Pasang kabel steker ke terminal “Kabel Daya dari PLN” di panel AMF ATS
Genset <> PLN.
Pasang bola lampu ke terminal “Kabel Daya ke Beban” di panel AMF ATS
Genset <> PLN.
Sebelum memulai pengujian fungsi otomatis dari panel AMF ATS Genset <> PLN
ini, periksa kembali semua sambungan Kabel Daya dan Kontrol di Terminal
Panel AMF ATS Genset <> PLN dan di Genset.
Hubungkan kabel steker dari terminal “Kabel Daya dari PLN” ke input 220 VAC
untuk mensimulasikan PLN hidup dan ON-kan sklar “ON/OFF” di panel genset.
Saat ini Seharusnya Kontaktor PLN (No.7) sudah ON dan lampu di beban sudah
hidup.
Cabut kabel steker dari terminal “Kabel Daya dari PLN” untuk mensimulasikan
PLN padam. Perhatikan apakah Genset dapat melakukan proses ON, Starting,
dan Warming up Genset serta menghubungkan Genset ke Beban secara
automatis. Jika semua berjalan normal seperti urutan pada sub bab 3.1, maka
pada akhir tahap ini seharusnya Kontaktor Genset (No.6) dan lampu indikator
“GENSET” sudah ON. Pada saat ini, lampu di Terminal Beban juga sudah hidup.
Hubungkan kembali kabel steker dari terminal “Kabel Daya dari PLN” ke input
220VAC untuk mensimulasikan PLN telah hidup kembali. Perhatikan apakah
proses perpindahan sumber daya dari Genset ke PLN dapat berjalan dengan
lancar secara otomatis seperti urutan pada sub. bab 3.2 sampai genset mati
(shutdown). Jika semua berjalan normal, maka pada akhir tahap ini Kontaktor PLN
(No.7) akan ON bersamaan dengan hidupnya lampu indikator “PLN” dan lampu di
Terminal Beban.

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 10 dari 20


http://insanscreative.indonetwork.co.id

Jika semuanya berjalan dengan normal dan benar, maka OFF kan saklar
“ON/OFF” di panel ATS dan lepaskan kabel steker di terminal “Kabel Daya dari
PLN” serta lampu di terminal “Kabel Daya ke Beban”.
Matikan (OFF) MCB / MCCB di KWh meter modifikasi rangkaian daya dari kWH
meter ke Fuse / MCB distribution box di rumah / bangunan. Lepaskan kabel daya
ke input Fuse / MCB distribution box dan hubungkan ke terminal “Kabel Daya dari
PLN”. Ambil kabel dengan ukuran yang sesuai untuk menghubungkan terminal
“Kabel Daya ke Beban” ke input Fuse / MCB distribution box di rumah /
bangunan.

4.3. Comissioning Panel AMF ATS Genset<>PLN


Sebelum memulai commissioning panel AMF ATS Genset <> PLN, periksa kembali
semua sambungan pada Kabel Daya di Panel dan Fuse / MCB Distribution box. Jika
semua telah terpasang dengan baik dan kuat, maka commissioning AMF ATS Genset <>
PLN dapat dilakukan sbb :
ON kan MCB / MCCB di KWh meter
ON kan saklar “ON/OFF” di panel AMF ATS Genset <> PLN. Pada saat ini,
seharusnya sumber listrik dari PLN telah terhubung ke beban dan lampu indicator
“PLN” akan ON.
OFF kan MCB / MCCB di KWh meter untuk mensimulasikan PLN padam.
Perhatikan apakah Genset dapat melakukan proses ON, Starting, dan Warming up
Genset serta menghubungkan Genset ke Beban secara automatis. Jika semua
berjalan normal, maka pada akhir proses Kontaktor Genset (No.6) dan lampu
indikator “GENSET” sudah ON
ON kan MCB / MCCB di KWh meter untuk mensimulasikan PLN telah hidup
kembali. Perhatikan apakah proses perpindahan sumber daya dari Genset ke
PLN dapat berjalan dengan baik secara otomatis sampai genset mati (shutdown).
Jika semua berjalan normal, maka pada akhir tahap ini Kontaktor PLN (No.7) akan
ON bersamaan dengan hidupnya lampu indikator “PLN”.
Jika semua dapat berjalan dengan baik, lancar dan normal, maka dapar dikatakan
bahwa proses pemasangan panel, pemasangan kabel daya dan kabel control
telah selesai dilakukan dengan baik dan benar.

5. Pemasangan Panel ATS Genset <> PLN Paralel Dengan Ohm Saklar
(Cam Switch)
Seringkali kita menemukan bahwa di rumah / gedung pelangan telah dipasang Ohm
Saklar atau box MCB PLN & Genset yang di interlock secara mekanikal. Pada saat
pemasangan Panel ATS Genset <> PLN, sebaiknya Ohm Saklar atau MCB PLN & Genset
ini dibuka / tidak difungsikan, karena dapat menimbulkan salah pengoperasian yang dapat
mengakibatkan terhubungnya Sumber Listrik Genset ke Sumber Listrik PLN yang pada
akhirnya dapat mengakibatkan resiko kebakaran. Jika pelanggan memaksa untuk tetap
menggunakan Ohm Saklar atau MCB PLN & Genset tersebut, maka buat perjanjian
dengan pelanggan bahwa semua resiko karena kesalahan pengoperasian akan
ditanggung oleh pelanggan.

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 11 dari 20


http://insanscreative.indonetwork.co.id

Untuk sistem 1 phasa, dimana panel AMF ATS Genset <> PLN dipasang secara
paralel dengan Ohm Saklar (Cam Switch / Saklar Handle), maka gambar sambungan
Kabel Daya dibawah dapat dijadikan pedoman.

Gambar 5. Wiring Standart Kabel Daya di Panel ATS Genset <> PLN Yang
Dipasang Paralel Dengan Ohm Saklar

6. Pemasangan Kabel Kontrol di Genset dan Terminal Panel ATS


Genset <> PLN
Sebelum melakukan pemasangan kabel control di genset, ada beberapa hal yang
perlu di pertimbangkan, diantaranya :

1. Panjang dan luas penampang kabel kontrol dari genset ke Panel AMF ATS
Genset <> PLN. Umumnya semakin panjang kabel akan membutuhkan
semakin besar diameter untuk mengurangi pengaruh induksi di kabel. Dari
pengalaman di lapangan, kabel dgn luas penampang 1,5 mm2 hanya efektif
pada jarak maksimal 5 meter.

2. Cara yang PALING AMAN dan PALING BAIK tapi agak banyak kerjanya
adalah dengan melakukan pemasangan kabel kontrol menggunakan relay
bantu 12 volt di genset. Cara ini akan menghilangkan pengaruh induksi
karena panjang kabel yang dapat mengganggu proses starting genset. Relay
bantu ini dapat menggunakan 2 buah relay otomat yang biasa digunakan di
kenderaan (umumnya 4 pin) ataupun kombinasi 1 buah relay otomat kenderaan
dan 1 buah relay DPDT lengkap dengan socket. Sebaiknya relay DPDT dipilih
type LY karena mampu mengalirkan arus yang lebih besar. Dengan cara ini,
kita dapat menggunakan kabel kontrol yang lebih kecil (biasanya cukup 0,75
mm2) pada jarak panel ke genset yang cukup jauh.

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 12 dari 20


http://insanscreative.indonetwork.co.id

3. Dengna menggunakan relay bantu di genset, untuk Genset yang hanya


membutuhkan kontrol ON/OFF dan START, dapat menggunakan kabel isi 3
(3 x 0,75mm2) dan untuk Genset yang membutuhkan kontrol ON/OFF,
CHOKE dan START, dapat menggunakan kabel isi 4 (4 x 0,75mm2)

6.1. Pengenalan Kunci Kontak Genset dan Hubungan Socket Konektor nya
Pada genset-genset dengan starter electric baik berbahan bakar bensin atau solar,
umumnya proses ON dan OFF serta Starting Genset dilakukan dengan menggunakan
sebuah kunci kontak seperti Gambar 6. Kunci kontak ini ada yang mempunyai 3 terminal
dan ada pula yang mempunyai 5, 6 atau 7 kabel koneksi yang dihubungkan pada Socket
Connector 6 pin.

Gambar 6. Kunci Kontak Yang Umum pada Genset Bensin / Solar menggunakan
Starter Electric

Gambar 7. Kunci Kontak dengan 3 terminal dan 5, 6 dan 7 Kabel Yang Dihubungkan
pada Socket Konektor 6 Pin
Secara umum, konfigurasi kabel-kabel pada socket konektor 6 pin terhadap kontak-
kontak yang terdapat di kunci kontak dapat digambarkan seperti Gambar 8. Dari Gambar
tersebut, dapat kita lihat :
o Kontak 1 – 2 dan kontak 3 – 4 akan berubah kondisi (NC menjadi Open dan NO
menjadi Close) pada saat kunci kontak diputar sekali ke kanan (dari posisi OFF
ke posisi ON) dan akan tetap di posisi yang baru tersebut sampai kunci di putar
ke kiri.
o Kontak 4 – 6 (pada 5 kabel) atau Kontak 5 – 6 (pada 6 kabel) akan berubah
posisi dari NO ke Close pada saat kunci kontak diputar sekali lagi ke kanan (dari

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 13 dari 20


http://insanscreative.indonetwork.co.id

posisi ON ke posisi START) dan akan kembali ke posisi semula saat putaran
kunci kontak dilepas.

Gambar 8. Konfigurasi Terminal 3 Pin dan Kabel-Kabel pada Socket Konektor 6 Pin
terhadap Kontak-Kontak di Kunci Kontak Genset Portable
Karena warna kabel dan nomor di terminal kunci kontak ini seringkali tidak bisa
dijadikan pedoman untuk menentukan bagaimana hubungan kontak-kontak yang
dijelaskan diatas, maka langkah yang paling aman dan cepat untuk menentukan hubungan
pin-pin pada socket terminal adalah dengan cara mengujinya menggunakan ohm meter
dan menggambarkan hasilnya untuk dijadikan pedoman saat melakukan pemasangan
kabel kontrol genset atau pun penambahan relay bantu di genset. Sebelum melakukan
pengujian kontak-kontak ini, socket konektor 6 pin harus di pisah jantan dan betina nya.
Jika kunci kontak menggunakan terminal, maka lepaskan kabel positive batere yang di
dapat dari pengukuran dengan voltmeter DC antara terminal-terminal di kunci kontak ke
body mesin / terminal negative batere pada saat kunci kontak berada di posisi OFF, ON
dan START.

6.2. Pemasangan Kabel Kontrol Di Genset


Masing-masing merek genset baik yang berbahan bakar bensin ataupun solar
mempunyai rangkaian kontrolnya masing-masing. Setiap rangkaian control akan
menggunakan beberapa kabel dari kunci kontak yang dijelaskan pada sub bab. 6.1.
Umumnya yang paling sedikit adalah 3 kabel dan yang paling banyak adalah 6 kabel.

6.2.1. Genset Dengan Kunci Kontak Dalam Konfigurasi 3 kabel.


Pada kunci kontak genset dengan 3 kabel biasanya akan terdapat 1 kabel ke
terminal Positive batere, 1 kabel untuk meng-ON-kan rangkaan kontrol dan 1 kabel ke
bagian Starter genset. Rangkaian dengan 3 kabel ini dapat dibuat menggunakan kunci
kontak dengan 3 terminal ataupun dengan socket konektor 6 pin seperti ditunjukkan pada
Gambar 9.
Untuk memasang kabel kontrol di genset dengan kunci kontak 3 kabel seperti ini,
maka kita harus menentukan :
o kabel yang dari terminal Positive Batere.
o Kabel yang menuju ke rangkaian kontrol genset (diukur saat posisi kunci di ON)
o Kabel yang menuju ke Starter genset (diukur saat posisi kunci di START)

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 14 dari 20


http://insanscreative.indonetwork.co.id

Gambar 9. Kunci Kontak Genset dengan Konfigurasi 3 Kabel pada Terminal 3 Pin
dan Socket Konektor 6 Pin

Setelah di modifikasi secara langsung dengan kabel ataupun dengan relay bantu di
genset dan dihubungkan ke terminal di panel AMF ATS Genset <> PLN, skema akhirnya
adalah seperti di tunjukkan pada Gambar 11 dan contoh hasil pemasangannya pada
Gambar 10.

Gambar 10. Contoh Hasil Modifikasi Untuk Pemasangan Kabel Kontrol pada Genset
dengan Konfigurasi 3 Kabel

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 15 dari 20


http://insanscreative.indonetwork.co.id

Gambar 11. Skema Pemasangan Kabel Kontrol pada Genset dengan Konfigurasi
Kunci Kontak 3 Kabel ke Panel AMF ATS Genset <> PLN

6.2.2. Genset Dengan Kunci Kontak Dalam Konfigurasi 4 kabel.


Genset-genset yang menggunakan kunci kontak dengan konfigurasi 4 kabel
biasanya adalah genset-genset portable berbahan bakar bensin (Bensin Murni atau
Bensin Campur) dimana system pengapiannya menggunakan magnet tetap seperti di
tunjukkan pada Gambar 12. Genset-genset jenis ini biasanya telah dilengkapi dengan
Starter Tarik Manual pada bagian sisinya, sehingga jika motor starter elektriknya rusak,
genset ini masih bisa dihidupkan menggunakan starter tarik manual ini.
Proses menghidupkan genset jenis ini dari keadaan dingin biasanya didahului
dengan menutup / memperkecil saluran angin masuk melalui tuas choke. Jadi
sebelum genset di ON kan, tuas Choke harus digeser untuk memperkecil saluran angin
masuk ke karburator, kemudian baru proses starting genset dimulai, baik dengan cara
manual ataupun melalui kunci kontak. Setelah mesin genset hidup, baru tuas Choke
dikembalikan ke posisi semula untuk menormalkan jumlah angin masuk ke ruang bakar.

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 16 dari 20


http://insanscreative.indonetwork.co.id

Gambar 12. Rangkaian Pengapian Yang Umum Pada Genset Portable Rumahan
Dengan Bahan Bakar Premium (Murni / Campur)

Perlu diingat pada genset-genset jenis ini, saklar ON/OFF Genset yang
digunakan adalah NC, karena mesin genset jenis ini dimatikan dengan cara
menghubungkan kabel tegangan tinggi untuk busi ke badan mesin (Negative Batere). Jika
mesin ini menggunakan motor starter, maka akan ada pin di socket konektor kunci kontak
yang dihubungkan ke GND / Badan Mesin / Terminal Negative Batere dan ada yang
dihubungkan ke Terminal Positive Batere (12 VDC) seperti skema pada Gambar 12.

Gambar 12. Gambar Kunci Kontak Genset dengan Konfigurasi 4 Kabel pada Socket
Konektor 6 Pin
Pemasangan kabel kontrol pada genset-genset dengan sistem pengapian dan kunci
kontak seperti ini dapat dilakukan sesuai dengan skema pada Gambar 13. Perhatikan
bahwa untuk menggerakkan Choke diperlukan solenoid puller tambahan (dapat
dimodifikasi dari Solenoid Door Lock di mobil atau yang sejenisnya dengan torsi yang
sesuai) untuk menarik choke sebelum proses starting genset dan melepaskannya
bersaman dengan berakhirnya proses starting genset. Perhatikan juga bahwa relay bantu
yang digunakan untuk ON/OFF Genset adalah relay yang mempunyai kontak NC.

6.2.3. Genset Dengan Kunci Kontak Dalam Konfigurasi 5 dan 6 kabel.


Pada dasarnya prinsip kerja kunci kontak dengan konfigurasi 5 dan 6 kabel adalah
identik dengan kunci kontak menggunakan socket konektor 6 pin dalam konfigurasi 3
kabel, hanya saja kontak NC pada kunci kontak itu digunakan pada rangkaian kontrol

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 17 dari 20


http://insanscreative.indonetwork.co.id

genset, sehingga kita harus menggunakan relay bantu DPDT untuk pemasangan kabel
kontrol nya. Konfigurasi kunci kontak 5 dan 6 kabel dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 13. Skema Pemasangan Kabel Kontrol pada Genset dengan Konfigurasi
Kunci Kontak 4 Kabel ke Panel AMF ATS Genset <> PLN

Dalam konfigurasi 6 kabel, umumnya salah satu dari terminal kontak untuk ON/OFF
Genset dan STARTER akan digabungkan dan dihubungkan dengan tegangan 12 VDC
dari terminal Positive Batere, sehingga konfigurasinya akan identik dengan konfigurasi 5
kabel.
Dalam konfigurasi 5 dan 6 kabel, kontak NC biasanya digunakan dalam rangkaian
safety untuk memberikan kondisi Safety Fault pada saat kunci kontak dalam posisi OFF,
sehingga akan membantu untuk men-shutdown genset. Salah satu pin dari kontak NC ini
akan terhubung ke Bodi mesin / Terminal Negative Batere. Periksa ulang dengan Ohm
meter untuk memastikan hubungan semua pin di Socket Konektor terhadap kontaknya.

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 18 dari 20


http://insanscreative.indonetwork.co.id

Gambar 14. Contoh Hasil Modifikasi Untuk Pemasangan Kabel Kontrol pada Genset
Menggunakan Socket Konektor 6 pin dengan Konfigurasi 4 Kabel

Gambar 15. Gambar Kunci Kontak Genset dengan Konfigurasi 5 dan 6 Kabel pada
Socket Konektor 6 Pin

Jika genset dibuat dalam konfigurasi 5 atau 6 kabel, maka genset tersebut tidak
bisa disambungkan secara langsung ke panel AMF ATS Genset <> PLN. Walaupun
dengan penambahan sebuah relay di panel AMF ATS Genset <> PLN, penyambungan
langsung masih mungkin dilakukan, tapi cara ini cukup rawan dengan masalah induksi
kabel yang dapat mengakibatkan genset Gagal untuk dihidupkan. Cara yang paling baik
adalah dengan menggunakan 2 buah relay bantu, yaitu 1 buah relay DPDT type LY untuk
ON/OFF Genset dan Safety Circuit dan sebuah relay otomat kenderaan untuk STARTER
Genset seperti ditunjukkan pada skema di Gambar 16.

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 19 dari 20


http://insanscreative.indonetwork.co.id

Gambar 16. Skema Pemasangan Kabel Kontrol pada Genset dengan Konfigurasi
Kunci Kontak 5 dan 6 Kabel ke Panel AMF ATS Genset <> PLN

Gambar 17. Contoh Pemasangan Relay 4P4T yang Diwiring Menjadi Relay DPDT
untuk Koneksi Kabel ON/OFF Genset dan Safety Circuit

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 20 dari 20

Anda mungkin juga menyukai