Anda di halaman 1dari 11

http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.

id

kesesuaian tegangan antara coil relay safety di ATS ini dengan tegangan yang akan
Auto Main Failure / Automatic Transfer diberikan oleh genset pada saat terjadi alarm (fault) agar fungsi safety dari genset dapat
Switch, ATS GENSET <> PLN direspon dengan baik oleh ATS Genset <> PLN ini. Tegangan coil yang standart untuk
relay safety ini adlah 12 VDC.
Type : MGM Stdx-xxx & MGM CN1-xxx Setiap panel dari ATS Genset <> PLN akan dilengkapi dengan Kontrol Panel serta
Kabel / Terminal Input dan Output seperti gambar dibawah. Gambar 1 adalah Tampak
Depan Panel (panel’s front view), Gambar 2 adalah Tampak Dalam Panel (panel’s
PETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN internal view) dan Gambar 8 adalah Terminal Koneksi (connecting terminal) pada
masing-masing type dari ATS Genset <> PLN ini.

1. Pengenalan AMF / ATS Type MGM Stdx-xxx dan Type MGM CN1-xxx
ATS Genset <> PLN Type MGM Stdx-xxx dan MGM CN1-xxx adalah type-type dari
alat automatic transfer switch yang sudah Full Automatis. Agar dapat berfungsi dengan
baik dan benar, type-type seperti ini membutuhkan genset-genset yang sudah dilengkapi
dengan Electric Starter yang masih berfungsi dengan baik dan benar .
Type Stdx-xxx terbagi 3, yaitu : Std1-xxx untuk tegangan 1 phasa dengan Netral
Terpisah (Separate Netral), Std3-xxx untuk tegangan 3 Phasa dengan Netral Bersama
(Common Netral) dan Std4-xxx untuk tegangan 3 phasa dengan Netral Terpisah
(Separate Netral). Type Std4-xxx dapat dibentuk dengan menambahkan 2 buah
kontaktor untuk Netral pada type Std3-xxx atapun menggunakan Kontaktor / MCCB /
ACB 4 pole.
Type CN1-xxx adalah type 1 phasa dengan kabel Netral Bersama (CN = Common
Netral), dimana kabel Netral dari Genset, PLN dan Beban telah disatukan di dalam
panel. Jadi walaupun type ini hanya untuk sistem 1 Phasa, tapi diperlukan Penentuan
Polaritas dan Hubungan Kabel Daya Yang Baik dan Benar antara kabel Phasa (L)
dan Netral (N) dari PLN, Genset dan Beban, sama seperti type Std3-xxx. Perlu perhatian
lebih untuk instalasi type CN1-xxx karena umumnya teknisi listrik sangat jarang
memperhatikan polaritas kabel Phasa (L) dan Netral (N) pada sistem 1 phasa, kecuali
untuk pemasangan KWH meter.
ATS Genset <> PLN ini juga sudah dilengkapi dengan kontak untuk melakukan
fungsi Penarikan Choke / Menghidupkan Busi Panas (Heating Spark Plug) pada
saat starting di waktu mesin dingin (Cold Start). Penarikan tuas Choke ini umumnya
diperlukan untuk cold start pada genset-genset rumahan (portable genset) berbahan
Gambar 1. Tampak Depan Panel ATS Genset <> PLN
bakar bensin (premium), terutama genset kloning made in China . Kontak ini harus
dihubungkan dengan koil solenoid yang dirancang khusus untuk fungsi ini (tegangan dan
torsi nya) serta dilengkapi dengan mekanisme tersendiri untuk dapat dihubungkan ke Pada Gambar 1 :
tuas choke. Busi Panas umumnya terdapat pada mesin-mesin diesel lama. Busi panas
ini akan diberi tegangan selama beberapa detik untuk memanaskan ruang bakar a. Label-1, “Merk & Tipe” : Tipe dari alat ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
sebelum mesin di start. Misalnya : Type : MGM Std3-40/60
ATS Genset <> PLN ini juga dilengkapi dengan relay untuk Fungsi Safety yang MGM = Main Power – Genset - Main Power
dapat dihubungkan ke fungsi safety dari Genset, misalnya : overheat, low oil press, Std1 = Standart 1 phase, CN1 = Common Netral 1 Phase
unbalance load, dll. Secara sederhana, relay ini dapat dihubungkan ke lampu indikasi Std3 = Standart 3 phase
alarm (fault) pada genset yang akan dihidupkan secara otomatis pada saat terjadi alarm 40/60 = Kapasitas Beban AC3 (Motor-Motor Listrik) = 40 Amps,
(fault) di genset, namun demikian dapat juga dihubungkan dengan bagian lain dari Kapasitas Beban AC1 (Distribusi) = 60 Amps
genset yang menghasilkan tegangan pada saat terjadi alarm (fault). Perlu diperhatikan
Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 1 dari 22 Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 2 dari 22
http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id

Jadi Type : MGM Std3-40/60 artinya : Main Power - Genset - Main Power, Tipe m. Saklar Geser “ON/OFF” : Saklar ini berfungsi untuk ON/OFF semua tegangan
Standard 3 phasa, dengan Kapasitas 1,732 x 60A x 380 VAC = 39,5 kVA. kontrol pada panel ATS ini. Geser saklar ini ke atas, maka tegangan kontrol untuk
meng-ON-kan semua komponen akan disambungkan. Geser saklar ini kebawah,
b. Lampu Indikasi “PHASE-R”, “PHASE-S” dan “PHASE-T” : Jika lampu indikasi ini
hidup, maka Beban (rumah / kantor) telah terhubung ke sumber daya Genset atau maka tegangan kontrol untuk semua komponen akan diputuskan dan ATS ini akan
PLN. berada dalam posisi OFF.
n. Label-2 “Peringatan / Warning” : Informasi tentang hal-hal yang harus dilakukan
c. Lampu Indikasi “PLN COMING” : Pada saat beban di supply dari Genset, jika
lampu indikasi ini hidup-mati diiringi dengan suara beep, maka sumber daya PLN jika alat ini dipasang paralel dengan Ohm Saklar / Cam Switch, serta tindakan
telah hidup kembali dan dalam waktu 1 menit, hubungan sumber daya Genset ke pencegahan sebelum meninggalkan rumah dalam posisi kosong pada saat alat ini di
Beban akan diputus. ON kan.

d. Lampu Indikasi “WARMING UP GENSET” : Lampu indikasi ini akan dihidupkan


selama waktu pemanasan awal (warming up) genset setelah dihidupkan secara
otomatis. Lampu indikator ini akan dimatikan pada saat sumber daya Genset telah
dihubungkan ke Beban.
e. Lampu Indikasi “FAULT” : Jika lampu indikasi ini hidup-mati dengan diiringi suara
alarm, maka telah terjadi kegagalan pada salah satu urutan kerja dari alat ini,
misalnya : Genset gagal untuk dihidupkan secara otomatis, sumber daya Genset
gagal dihubungkan ke Beban atau sumber daya PLN gagal dihubungkan ke Beban.
f. Saklar Geser “ALARM” : Jika saklar ini pada posisi ON, maka suara alarm akan
hidup-mati secara bergantian dengan lampu indikasi “PLN COMING” atau “FAULT”.
Jika saklar ini pada posisi OFF, maka suara alarm akan dimatikan, sedangkan lampu
indikasi “PLN COMING” atau “FAULT” akan tetap hidup-mati (blinking).
g. Saklar Tekan “RESET” : Berguna untuk mereset counter yang menghitung
percobaan starting genset. Jika Genset gagal untuk dihidupkan setelah percobaan
start yang terakhir (4 atau 5 kali tergantung posisi saklar pilihan pada controller),
maka akan terjadi alarm “FAULT”. Percobaan starting genset dapat diulang dengan
menekan saklar “RESET” ini.
h. Lampu Indikasi “TRANSITION GENSET-PLN” : Lampu indikasi ini akan dihidupkan
pada saat sumber daya Genset ke Beban diputus. Pada saat sumber daya PLN telah
dihubungkan ke Beban, maka lampu indikasi ini akan dimatikan.
i. Lampu Indikasi “GENSET” : Jika lampu indikasi ini hidup, maka sumber daya untuk
Beban (rumah / kantor) sedang disupplai dari Genset.
j. Lampu Indikasi “PLN” : Jika lampu indikasi ini hidup, maka sumber daya untuk
Beban (rumah / kantor) sedang disupplai dari PLN (Main Power)
k. Saklar Tekan “START” : Saklar ini berfungsi untuk menyambungkan sumber daya
dari Genset ke Beban (rumah / kantor) secara manual, jika terjadi masalah pada
penyambungan automatis dari Genset ke Beban setelah fase warming up.
l. Saklar Geser “AUTO / MAN” : Geser saklar ini ke atas, maka ATS ini akan menjadi
Full Auto (Otomatis Penuh), dimana Genset akan di hidupkan secara otomatis
pada saat PLN padam. Geser saklar ini ke bawah, maka ATS ini akan menjadi Semi
Auto (Setengah Otomatis), dimana Genset tidak akan dihidupkan secara otomatis
pada saat PLN padam. Pada kedua mode operasi ini (Full Auto atau Semi Auto), jika
Beban telah terhubung ke Genset, maka proses transisi dari Genset ke PLN akan
berjalan seperti biasa pada saat PLN hidup kembali. Gambar 2. Tampak Dalam Panel ATS Genset <> PLN, Type MGM Std3-xxx

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 3 dari 22 Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 4 dari 22
http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id

Pada Gambar 2 :
1. MPG Controller ; Kontroller yang akan di ON kan pada saat PLN padam. Kontroller
ini berfungsi untuk menghidupkan genset, melakukan warming up dan
menghubungkan genset ke beban. Kontroller ini juga akan menghidupkan alarm
“Fault” pada saat : Genset gagal dihidupkan setelah setting percobaan startnya
terlewati dan pada saat Genset tidak dapat dihubungkan ke beban.
Setting switch-switch pada MPG Controller adalah sbb : SW-2 = Pemilihan fungsi
ON/OFF Choke atau Busi Panas (tergantung pada jenis genset); SW-4 = Jumlah
percobaan start mesin genset sebelum alarm ‘FAULT’ diaktifkan; SW-5 = Lama
waktu pemanasan (warm up) genset.

Gambar 4. Tampak Atas dan Setting Switch dari GMP Controller

3. Alarm Controller ; Kontroller yang berfungsi untuk menghasilkan fungsi suara alarm
“Beep” dan “Sirene” serta mengaktifkan lampu indikator sesuai dengan alarm yang
terjadi (“PLN Coming” atau “Fault”). Kontroller ini dilengkapi dengan 2 buah terminal
konektor untuk mengaktifkan fungsi lain pada saat terjadi alarm “Fault”. Konektor
pertama akan mengeluarkan 12 VDC dan konektor kedua berupa kontak NO/NC.

Gambar 3. Tampak Atas dan Setting Switch dari MPG Controller

2. GMP Controller ; Kontroller yang akan di ON kan pada saat PLN hidup kembali.
Kontroller ini berfungsi untuk memastikan tegangan PLN yang telah hidup bukanlah
“blinking”, memutuskan beban dari genset, menyambungkan beban kembali ke PLN,
mendinginkan belitan genset dan mematikan genset. Kontroller ini juga akan
mengaktifkan alarm “PLN Coming” pada saat PLN Hidup kembali sampai saat beban
dihubungkan ke PLN dan alarm “Fault” jika beban gagal dihubungkan kembali ke Gambar 5. Tampak Atas dari Alarm Controller
PLN.
Setting switch-switch pada GMP Controller adalah sbb : SW-1 = Lama waktu 4. Auto Battery Charger; Kontroller ini berfungsi untuk melakukan proses pengisian
pendinginan belitan genset (run without load) sebelum genset dimatikan. Jika battery (charging) dan menghentikannya pada saat battery telah terisi penuh secara
kontroller Regular Warming Up Genset (pemanasan genset secara berkala) otomatis. Kontroller ini juga melakukan fungsi maintenance batere secara terus
dipasang, maka setting waktu pada SW-1 juga berfungsi sebagai Lama Waktu menerus, sehingga kondisi batere dapat diharapkan tetap fit dalam jangka waktu
Pemanasan Berkala dari genset yang digunakan. yang panjang.

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 5 dari 22 Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 6 dari 22
http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id

10. Kontaktor Sumber Daya Genset ; Komponen ini berguna untuk menghubungkan
sumber daya Genset ke Beban secara otomatis.
11. Kontaktor Sumber Daya PLN ; Komponen ini berguna untuk menghubungkan
sumber daya PLN ke Beban secara otomatis
12. MCB / MCCB Beban ; Komponen ini berguna untuk pengaman hubung singkat dan
beban lebih pada beban.
13. MCB Control Voltage Genset ; Komponen ini berguna untuk proteksi hubung
singkat dan beban lebih pada tegangan kontrol dari genset.
14. MCB Control Voltage PLN ; Komponen ini berguna untuk proteksi hubung singkat
dan beban lebih pada tegangan kontrol dari PLN.
15. Fuse 220 VAC ; Komponen ini berguna untuk proteksi hubung singkat dan beban
Gambar 6. Tampak Atas dari Auto Battery Charger Controller lebih untuk tegangan 220 VAC pada input Charging Transformer.

5. Regular Warming Up ; Kontroller yang berfungsi untuk melakukan warming up 16. Fuse 12 VDC ; Komponen ini berguna untuk proteksi hubung singkat dan beban
genset secara regular pada saat tidak terjadi pemadaman listrik dari PLN untuk lebih untuk tegangan 12 VDC dari battery..
waktu yang cukup lama. Sistem ini akan menghasilkan mesin bakar yang lebih 17. Terminal Koneksi ; Komponen ini berguna untuk menghubungkan panel AMF/ATS
terawat karena dipanaskan secara teratur. Waktu yang umum disetting untuk fungsi ke genset dan PLN. Terminal ini dibagi dua, yaitu Terminal Kontrol dan Terminal
ini adalah 3 hari atau 1 minggu, jadi setelah 3 x 24 jam atau 7 x 24 jam dari saat Daya.
genset di shutdown untuk yang terakhir kali, genset akan kembali dihidupkan secara
otomatis. Lamanya genset dihidupkan pada masa frequent warming up ini akan Pada Gambar 8 :
tergantung dari lamanya setting waktu pendinginan belitan genset (saklar SW-1 pada
GMP Controller). a. Battery 12 VDC : Hubungkan kabel ini sumber battery 12 VDC dengan kapasitas 5
Ah.
b. Safety Genset : Jika genset mempunyai fungsi safety yang ingin dihubungkan ke alat
ini, maka dapat dihubungkan ke panel ini menggunakan terminal “Safety Genset”.
Perlu diperhatikan kesesuaian antara tegangan yang akan diberikan ke terminal ini
dengan tegangan Coil dari relay yang digunakan untuk fungsi safety ini. Standart alat
ini menggunakan relay dengan coil 12 VDC. Jika Tegangan dari fungsi Safety Genset
berbeda dengan tegangan coil relay ini, maka gantilah Relay MY4 di dalam panel ini
dengan tegangan coil yang sesuai.
Gambar 7. Tampak Atas & Setting Switch dari Regular Warming Up Controller c. ON/OFF GENSET : Hubungkan terminal ini ke switch ON/OFF Genset menggunakan
rangkaian yang sesuai dengan sistem pengapian mesin penggerak genset, sehingga
6. Charging Tranformer ; Komponen yang berguna untuk menurunkan tegangan AC
dapat melakukan proses ON/OFF genset secara otomatis. Jika digunakan kabel
dari PLN atau Genset ke level tegangan yang sesuai untuk proses charging battery.
dengan panjang lebih dari 5 meter, maka sebaiknya dipasang relay coupling di genset
7. Relay Safety ; Komponen yang berguna untuk memutuskan hubungan genset ke agar tegangan pengapian tidak menurun karena pengaruh panjang kabel.
beban dan mengaktifkan alarm “Fault” jika fungsi “Safety Genset” diaktifkan.
d. ON/OFF SV.Fuel : Terminal ini digunakan untuk melakukan fungsi penutupan bahan
8. Relay ON/OFF Genset ; Komponen yang berguna untuk melakukan proses ON dan bakar ke fuel injector di genset diesel pada saat genset tersebut akan di-shutdown /
OFF dari genset. Salah satu kontak NO atau NC dari relay ini akan dihubungkan ke OFF. Setelah fase pendinginan (cooling down) belitan genset selesai, kontak pada
saklar ON/OFF pada genset dengan hubungan yang sesuai tergantung dari sistem terminal ini akan di ON kan selama beberapa saat setelah kontak-kontak ON / OFF
pengapian genset tersebut. Genset kembali ke posisi semula. Setelah waktu penutupan bahan bakar berakhir,
9. Relay ON/OFF Choke / Heating Spark Plug ; Komponen yang berguna untuk maka kontak relay yang terhubung ke terminal ini akan kembali membuka.
melakukan ON / OFF untuk solenoid Choke ataupun Heating Spark Plug (busi e. ON/OFF Choke / Heating Spark Plug : Terminal ini digunakan untuk melakukan
bakar). fungsi penarikan Choke ataupun meng-ON-kan Busi Bakar (Heating Spark Plug) pada
saat menghidupkan genset waktu dingin (Cold Start). Pemilihan fungsi dilakukan

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 7 dari 22 Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 8 dari 22
http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id

dengan memindah posisi Sw-2 di controller MGM. Untuk mengaktifkan penarikan f. Starter GENSET : Hubungkan terminal ini ke kabel Starter dari Genset untuk dapat
choke, diperlukan Solenoid Puller dengan tegangan dan torsi yang sesuai untuk melakukan fungsi Starting Automatis.
menarik saklar choke dan mengembalikannya ke posisi semula setelah genset hidup.
g. Kabel Netral (N) : Adalah sambungan kabel Netral dari sumber daya Genset dan PLN
Jika terminal ON/OFF Choke / Heating Spark Plug ini tidak digunakan, maka Kabel ataupun Beban. Terminal Netral ini juga digunakan untuk tegangan kontrol 220 VAC
Starter genset dapat dipindahkan ke terminal ini saat posisi Sw-2 di Choke. dari panel ATS Genset <> PLN ini. Untuk type St3-xxx dan CN1-xxx, kabel Netral
dari Genset, PLN dan Beban telah dihubungkan dengan TETAP didalam panel ini.
h. Kabel Daya dari GENSET : Adalah Terminal yang menghubungkan sumber daya dari
Genset ke panel ini. Hubungkan terminal ini ke Terminal Keluaran dari Genset dengan
ukuran kabel yang sesuai .
i. Kabel Daya dari PLN : Adalah Terminal yang memberikan sumber daya dari PLN ke
panel ini. Hubungkan terminal ini ke Output MCB / Stud di bawah KWH Meter dengan
ukuran kabel yang sesuai dan urutan Phasa yang benar.
j. Kabel Daya ke BEBAN : Adalah Terminal untuk menghubungkan Beban (rumah /
kantor) ke panel ini. Hubungkan terminal ini ke Input MCB / Fuse Box di Beban
dengan ukuran kabel yang sesuai.

PERHATIAN :
Untuk Kabel Daya, sangat disarankan menggunakan ukuran yang baik dan
benar dari merk yang dikenal, mis : Supreme, Tranka, Metal, Eterna, dan Praba.
Pastikan setiap kabel disambung dengan baik dan benar dengan urutan Phasa
dan Netral yang sesuai, terutama untuk type MGM CN1-xxx dan MGM Std3-xxx.
Kesalahan penyambungan kabel Phasa (L1, L2, L3) dan Netral (N) DAPAT
mengakibatkan kerusakan pada Alat ini, Genset dan Beban serta MUNGKIN
DAPAT menimbulkan bahaya kebakaran.

2. Pemasangan AMF / ATS Type MGM Stdx-xxx dan Type MGM CN1-xxx
2.1. Pemasangan Panel
Panel Automatic Transfer Switch (ATS) ini sebaiknya dipasang berdekatan dengan
KWH meter atau Fuse / MCB box di rumah / kantor, sehingga kabel-kabel daya dan
kontrol yang digunakan tidak terlalu panjang dan mudah dalam pengoperasian dan
perawatannya serta dapat memonitor kondisi listrik melalui lampu indikator dan alarm.
Panel ini dapat dipasang di tembok dengan menggunakan skrup dan fischer ataupun
dengan baut tanam (anchor bolt). Sebaiknya digunakan water pass pada saat
pemasangan agar diperoleh hasil pemasangan yang baik dan benar-benar horizontal.
Jika karena sesuatu hal yang tidak dapat dihindari sehingga Panel ATS ini harus
dipasang cukup jauh dari genset (kabel kontrol > 5 meter), dimana genset yang
digunakan adalah genset berbahan bakar bensin dengan Magnet Tetap untuk
mengaktifkan Ingation Coilnya, maka sebaiknya digunakan relay tambahan di genset
agar tidak terjadi hilangnya tegangan tinggi ke busi karena pengaruh kapasitansi
kabel yang panjang. Umumnya relay tambahan ini hanya perlu dipasang pada Saklar
ON / OFF Genset, sedangkan untuk fungsi lain dapat tidak diperlukan. Relay tambahan
yang umum digunakan adalah jenis relay pada kenderaan bermotor. Salah satu merk
Gambar 8. Terminal Koneksi Pada Type MGM Stdx-xxx dan CN1-xxx relay pada kenderaan bermotor yang memberikan performa baik adalah “HELLA”

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 9 dari 22 Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 10 dari 22
http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id

2.2. Pemasangan Kabel Daya 2. Hubungkan kabel / terminal “Kabel Daya dari PLN” ke MCB / Breaker di bawah
KWH meter pada rumah / kantor.
Automatic Transfer Switch (ATS) Genset <> PLN ini dihubungkan ke rumah / kantor
dengan memanfaatkan Breaker / MCB / Fuse dari PLN yang berada di bawah KWH 3. Hubungkan kabel / terminal “Kabel Daya ke Rumah” ke terminal input Fuse / MCB
meter dan Breaker dari Genset itu sendiri sebagai komponen pengaman hubungsingkat box di rumah / kantor.
dan beban lebih pada sisi Sumber Daya-nya (PLN & Genset). Untuk pengaman hubung
4. Hubungkan kabel / terminal “Kabel Daya dari Genset” ke Output Genset.
singkat dan beban lebih pada sisi Beban disediakan MCCB atau MCB di dalam panel
ATS Genset <> PLN ini dan juga memanfaatkan MCB / Fuse box distribusi di rumah / 5. Hubungkan semua kabel Netral pada baut yang telah disediakan. Jika
kantor. Pengamanan terhadap tegangan rendah akan dibentuk oleh rangkaian menggunakan unit ATS Genset <> PLN dengan sistem Netral terpisah (Separated
kontroller dan magnetic switchnya sendiri. Gambar 9 menunjukkan wiring kabel daya Neutral), maka sesuaikan hubungan kabel Netral pada masing-masing terminal
ATS standart tanpa menggunakan camswitch. Netral yang telah disediakan.
Hubungan kabel daya standart yang baik dan benar seperti di Gambar 9 akan
PERHATIAN : membentuk diagram rangkaian seperti pada Gambar 10.
Sebelum melakukan pekerjaan penyambungan kabel daya, pastikan bahwa Jika ingin digunakan Voltage Stabilizer, maka dapat dipasangkan pada 2 tempat
Breaker / MCB / Stud dibawah KWH meter telah di-OFF-kan, kemudian pastikan yang berbeda dengan hasil yang berbeda pula. Gambar 11 menunjukkan pemasangan
tidak ada TEGANGAN pada kabel yang akan dikerjakan dengan Test Pen / Stabilizer pada OUTPUT ke Rumah / Kantor, dengan cara ini Stabilizer akan dapat
Multimeter / Voltmeter. Kesalahan pada langkah awal ini dapat mengakibatkan menstabilkan tegangan ke Output ke Rumah / Kantor baik yang berasal dari PLN
bahaya kejutan listrik, kebakaran dan bahkan kematian. ataupun dari Genset.
Gambar 12 menunjukkan pemasangan Stabilizer setelah MCB / Stud KWH Meter
dari PLN, dengan cara ini Stabilizer hanya akan dapat menstabilkan tegangan ke
Output ke Rumah / Kantor yang berasal dari PLN

Gambar 9. Wiring Kabel Daya ATS tanpa Camswitch / Handle Saklar

Setelah Panel terpasang dengan baik dan benar serta telah dipastikan tidak ada
tegangan pada kabel keluaran Breaker / MCB / Stud dibawah KWH meter, maka
pekerjaan instalasi alat ini dapat segera dimulai dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Buka sambungan kabel daya dari MCB / Breaker dibawah KWH Meter ke Fuse /
MCB Box di dalam rumah (kantor). Gambar 10. Instalasi Standard ATS/AMF Genset <> PLN

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 11 dari 22 Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 12 dari 22
http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id

Jika pada rumah / kantor tersebut telah terpasang Ohm Saklar / Cam Switch untuk
memindahkan sumber daya dari PLN ke Genset dan sebaliknya secara manual, maka
Automatic Transfer Swtch ini dapat dipasang secara paralel dengan Ohm Saklar /
Cam Switch tersebut seperti ditunjukkan pada Gambar 13. Hubungan kabel daya
standart yang baik dan benar seperti di Gambar 13 akan membentuk diagram
rangkaian seperti pada Gambar 14.

Gambar 11. Instalasi ATS/AMF Genset <> PLN dengan Stabilizer-1

Gambar 13. Wiring Kabel Daya ATS dengan Camswitch / Handle Saklar

.
Gambar 12. Instalasi ATS/AMF Genset <> PLN dengan Stabilizer-2 Gambar 14. Instalasi ATS/AMF Genset <> PLN Standart dengan Ohm Saklar

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 13 dari 22 Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 14 dari 22
http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id

Sama seperti pemasangan ATS tanpa Ohm Saklar / Cam Switch, jika ingin
digunakan Voltage Stabilizer pada diagram di Gambar 13, maka dapat dipasangkan
pada 2 tempat yang berbeda dengan hasil yang berbeda pula.

Gambar 15 menunjukkan pemasangan Stabilizer pada OUTPUT ke Rumah /


Kantor, dengan cara ini Stabilizer akan dapat menstabilkan tegangan ke Output ke
Rumah / Kantor baik yang berasal dari PLN ataupun dari Genset.

Gambar 16 menunjukkan pemasangan Stabilizer setelah MCB / Stud KWH Meter


dari PLN, dengan cara ini Stabilizer hanya akan dapat menstabilkan tegangan ke
Output ke Rumah / Kantor yang berasal dari PLN.

Gambar 16. Instalasi ATS / AMF dengan Ohm Saklar dan Stablizer-2

2.2.1. Ukuran Kabel Daya Yang Disarankan.


Tabel 1 dan Tabel 2 dibawah ini dapat digunakan sebagai referensi untuk
menentukan ukuran kabel daya yang dapat digunakan pada beberapa type alat ini.
Tabel ini didasarkan dari Catalogue Kabel Daya Supreme.
Gambar 15. Instalasi ATS / AMF dengan Ohm Saklar dan Stabilizer-1 Hati-hati menggunakan kabel daya dengan Brand / Merek yang TIDAK
DIKENAL, karena umumnya ukuran Core / Inti Tembaga dari kabel tersebut Tidak
PERHATIAN : Standard (Tidak Sesuai dengan yang Tertulis di kabel tersebut). Jika terpaksa, gunakan
Jika ATS dipasang secara paralel dengan Ohm Saklar / Cam Switch, maka : Ukuran di Kabel yang LEBIH BESAR, misalnya untuk arus 10A, gunakan kabel dengan
diameter core tertulis 2.5mm².
1. Pastikan urutan phase untuk tiap kabel daya telah benar dan sama.
2. Pastikan Ohm Saklar / Cam Switch telah berada pada posisi OFF sebelum ATS 2.3. Pemasangan Kabel-Kabel Kontrol ke Genset
di-ON-kan.
Pada setiap unit ATS Genset <> PLN, terdapat beberapa terminal yang berguna untuk
Kesalahan pada pemasangan / pengoperasian ini dapat dapat mengakibatkan menghidupkan dan mematikan genset serta menghubungkan fungsi Safety dari genset ke
bahaya kerusakan dan kebakaran. alat ini. 2 grup terminal (“ON/OFF Genset” dan “Starter Genset”) harus selalu
Jika menggunakan Stabilizer untuk mem-Backup PLN dan Genset, pastikan dihubungkan ke genset, tidak perduli jenis genset yang digunakan. 2 grup terminal yang
Stabilizer yang digunakan tidak menimbulkan masalah terhadap genset. lain (“ON/OFF SV.Fuel” dan “ON/OFF Choke / Heating Spark Plug”) dapat dihubungkan
ke genset jika genset yang digunakan membutuhkan fungsi tersebut. 1 grup terminal yang
Tegangan output genset yang tidak stabil (Rendah) akan mengaktifkan proteksi lain (“Safety Genset”) dapat dihubungkan ke genset jika diinginkan alat ini memutuskan
tegangan rendah dari Genset sehingga hubungan beban dari genset dilepas.

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 15 dari 22 Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 16 dari 22
http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id

beban dari genset dan mematikannya pada saat terjadi suatu masalah di genset, mis : Low
Oil Pressure, High Temperature, dll.

Tabel 2. Kemampuan Mengalirkan Arus Pada Berbagai Ukuran Kabel

2.3.1. Pemasangan Kabel “ON/OFF Genset”


Untuk kabel ‘ON/OFF Genset’, beberapa hubungan rangkaian dapat dibuat untuk
melakukan proses shutdown secara otomatis tergantung dari sistem pengapian pada
mesin bakar di genset tersebut.
(a) Untuk jenis Genset dengan mesin bakar bensin yang menggunakan magnet tetap
dan koil tegangan tinggi pada sistem pengapiannya, maka kita menggunakan kontak
NC pada kabel ‘ON/OFF Genset’ yang dipasang secara PARALEL pada saklar /
switch ON/OFF di genset tersebut. Saklar ON/OFF di genset harus selalu pada posisi
ON (terbuka). Illustrasi hubungan ini dapat dilihat pada Gambar 17.

Tabel 1. Karakteristik Mekanis dari Berbagai Ukuran Kabel

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 17 dari 22 Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 18 dari 22
http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id

Gambar 17. Pemasangan Kabel ON/OFF pada Genset dengan Pengapian Magnet
Tetap (Panjang Kabel < 5 - 7 meter)

Jika panjang kabel ‘ON/OFF Genset’ yang digunakan cukup panjang (> 5 - 7 meter),
maka sebaiknya dipasang sebuah relay di genset tersebut untuk mengurangi Gambar 19. Pemasangan Kabel ON/OFF pada Genset dengan Pengapian Platina /
pengaruh kapasitansi karena panjang kabel yang digunakan pada kabel ‘ON/OFF Transistor / CDI, kabel ON/OFF Genset DISERI dengan saklar ON/OFF Genset
Genset’ tersebut. Illustrasi hubungan dengan relay ini dapat dilihat pada Gambar 18
Untuk pilihan hubungan pengawatan yang lain, kontak NO pada kabel ‘ON/OFF
Genset’ dapat dihubungkan secara PARALEL dengan saklar / switch ON/OFF di
genset tersebut, sama seperti pada point (a) diatas. Pada hubungan ini, saklar /
switch ON/OFF di genset harus selalu berada pada posisi OFF. Kelemahan
hubungan ini adalah, jika karena sesuatu hal genset tidak dapat dimatikan / di-OFF-
kan secara otomatis oleh alat ATS ini, maka genset tidak dapat dimatikan / di-OFF-
kan melalui saklar / switch ON/OFF di genset tersebut. Illustrasi hubungan ini dapat
dilihat pada Gambar 20.

Gambar 18. Pemasangan Kabel ON/OFF pada Genset dengan Pengapian Magnet
Tetap (Panjang Kabel > 5 - 7 meter)

(b) Untuk jenis Genset dengan mesin bakar bensin yang menggunakan Platina /
Transistor / CDI pada sisi koil tegangan rendah untuk sistem pengapiannya, maka
kita dapat menggunakan kontak NO pada kabel ‘ON/OFF Genset’ yang dipasang
secara SERI pada saklar / switch ON/OFF di genset tersebut. Pada pengawatan
dengan hubungan seri seperti ini, maka posisi saklar ON/OFF di genset tersebut
harus selalu berapa pada posisi ON. Dengan cara ini, jika karena sesuatu hal genset
tidak dapat dimatikan / di-OFF-kan secara otomatis melalui alat ATS ini, maka kita
masih dapat mematikan / meng-OFF-kan genset secara manual melalui saklar
ON/OFF di genset tersebut. Illustrasi hubungan ini dapat dilihat pada Gambar 19.
Gambar 20.Pemasangan Kabel ON/OFF pada Genset dengan Pengapian Platina /
Transistor / CDI, kabel ON/OFF Genset DIPARALEL dengan saklar ON/OFF Genset

Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 19 dari 22 Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 20 dari 22
http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id http://insanscreative.dinomarket.com; http://insanscreative.tokobagus.com; http://insanscreative.indonetwork.co.id

(c) Pada genset berbahan bakar solar (diesel), kabel ‘ON/OFF Genset’ dapat dipasang 2.3.5. Pemasangan Kabel “Safety Genset”
secara SERI atau PARALEL dengan Saklar ON/OFF ataupun Saklar ON di genset
Hubungkan kabel ‘Safety Genset’ ke komponen dari genset yang akan
tersebut. Posisi Saklar ON/OFF ataupun Saklar ON di genset dan Kelebihan /
mengeluarkan tegangan pada saat terjadi Alarm / Fault pada genset tersebut, misalnya
Kekurangan pada hubungan Seri / Paralel itu adalah sama seperti pada point (b) pada saat terjadi Low Oil Pressure, Over Heat, Unbalanced Load, dll. Lampu Indikator
diatas. Alarm / Fault di genset adalah komponen yang paling umum dan mudah untuk
Untuk Genset Diesel yang Saklar ON/OFF nya telah menyatu dengan Saklar dihubungkan dengan secara paralel ke terminal ‘Safety Genset’ ini.
STARTER (umumnya berupa sebuah kunci kontak), maka kabel ‘ON/OFF Genset’
dapat dihubungkan secara Seri / Paralel dengan Saklar ON/OFF tersebut. Pada jenis
genset diesel seperti ini, umumnya kabel ‘ON/OFF SV FUEL’ tidak dipergunakan
3. Pengoperasian ATS Type MGM Stdx-xxx dan Type MGM CN1-xxx
Untuk beberapa jenis Genset Diesel yang lain dengan Saklar ON dan OFF-nya Setelah panel ATS dan kabel-kabelnya terpasang dengan baik, maka lakukan
yang TERPISAH, dinama Saklar ON-nya berupa saklar kunci (key switch) yang pemeriksaan akhir sebelum melakukan pekerjaan pengetesan / commissioning pada alat
umumnya bersatu dengan Saklar START (walaupun ada juga yang terpisah), maka ini. Langkah-langkah commissioning dapat dilakukan sebagai berikut :
kabel ‘ON/OFF Genset’ dapat dihubungkan ke saklar ON di genset secara Seri / 1. Jika ATS dipasang paralel dengan Ohm Saklar / Cam Switch, OFF-kan Ohm Saklar ini
Paralel. Pada genset diesel jenis ini, kabel ‘ON/OFF SV FUEL’ harus dipasang terlebih dahulu.
secara paralel dengan Saklar OFF untum mematikan / meng-OFF-kan genset.
2. ON kan semua MCB dan MCCB di dalam panel ini
2.3.2. Pemasangan Kabel “Starter Genset” 3. ON kan Saklar geser “ON/OFF”. Pada saat ini, jika sumber daya PLN telah ada, maka
sumber daya ini akan segera dihubungkan ke beban. Lampu indikator “PLN” dan
Hubungkan kabel “Starter Genset” pada alat ATS ini ke Saklar Starter di genset
semua lampu indikator “PHASE-x” (RST) akan menyala.
secara Paralel agar alat ini dapat melakukan starting genset secara otomatis pada saat
terjadi PLN padam. 4. Untuk mensimulasikan kondisi PLN padam, OFF-kan MCB / Stud dibawah KWH Meter,
pada saat ini urutan kerja starting genset akan dimulai dan jika genset bisa hidup, maka
2.3.3. Pemasangan Kabel “ON/OFF SV Fuel” akan langsung masuk ke posisi pemanasan awal yang ditandai dengan hidupnya
lampu “WARMING UP GENSET”. Setelah waktu warming up ini selesai, maka sumber
Hubungkan kabel “ON/OFF SV Fuel” pada alat ATS ini ke Saklar OFF di genset
daya genset akan dihubungkan ke beban yang ditandai dengan hidupnya lampu
secara Paralel agar alat ini dapat melakukan shutdown (mematikan) genset secara
indikator “GENSET” dan padamnya lampu indikator “WARMING UP GENSET”.
otomatis pada saat sequence pendinginan belitan genset (No Load Run) telah berakhir.
5. Masukkan beban secara bertahap sampai mencapai beban yang normal. Periksa
2.3.4. Pemasangan Kabel “ON/OFF Choke” kondisi panel, tegangan, arus dan sambungan kabel daya selama peningkatan beban
tersebut. Setelah mencapai beban yang normal, biarkan selama beberapa saat dan
Jika diperlukan fungsi penarikan Choke pada saat Cold Start (menghidupkan
ulangi pemeriksaan kembali.
genset waktu dingin), maka hubungkan kabel ‘ON/OFF Choke’ ini ke Solenoid Puller
dengan tegangan dan torsi yang sesuai dan terpasang pada mekanisme khusus untuk 6. Jika semua OK dan normal, maka kita dapat mensimulasikan kondisi PLN Hidup
menarik saklar choke dan mengembalikannya ke posisi semula setelah genset hidup. Kembali dengan meng-ON-kan kembali MCB / Stud dibawah KWH Meter. Pada saat ini
Illustrasi rangkaian ini dapat dilihat pada Gambar 21. lampu indikasi “PLN COMING” akan blinking (hidup-mati) secara bergantian dengan
suara alarm beep selama lebih kurang 1 menit yang berguna untuk memberitahu user
Jika terminal ini tidak digunakan dan diperlukan waktu Starting Genset yang lebih
agar bersiap-siap sebelum terjadi pemutusan sambungan sumber daya Genset ke
panjang, maka Kabel Starter genset dapat dipindahkan ke terminal ON/OFF Choke ini.
Beban. Setelah waktu ini berlalu, maka sumber daya Genset akan akan diputus dan
lampu indikasi “TRANSITION GENSET-PLN” akan dihidupkan sebelum sumber daya
PLN dihubungkan ke beban. Setelah sumber daya PLN terhubung ke Beban, maka
lampu indikator “TRANSITION GENSET-PLN” akan dimatikan dan Genset akan masuk
ke fase pendinginan Belitan Generator, dimana genset akat tetap dihidupkan selama
lebih kurang 2 menit dengan kondisi tanpa beban (No Load Run). Setelah waktu ini
berakhir, maka genset akan dimatikan secara otomatis.
7. Ulangi langkah No.5 untuk sumber daya dari PLN.
8. Jika semua langkah ini telah berjalan dengan baik, maka alat telah terpasang dengan
Gambar 21. Diagram Pemasangan Solenoid Penarik CHOKE pada Genset baik dan benar.
Berbahan Bakar Bensin
Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 21 dari 22 Info & Order : ice.indo@gmail.com, ice.indo@ymail.com Halaman 22 dari 22

Anda mungkin juga menyukai