Base Transciever system atau disingkat BTS atau biasa disebut juga RBS /
NodeB adalah sebuah infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi
komunikasi nirkabel antara piranti komunikasi dengan jaringan operator. Piranti
komunikasi atau perangkat telekomunikasi dapat berupa telepon , telepon seluler ,
maupun jaringan PSTN.
Selain itu teknologi BTS huawei seri 3900 memilki fitur yang
mendukung prioritas berdasar GSM / UMTS / LTE combined intelligent
power off , contoh nya apabila daya suatu BTS telah mencukupi , beberapa
modul RF akan mati dan menghentikan service , hal tersebut dilakukan
untuk memperpanjang umur kerja dari BTS .
Pada perangkat Huawei untuk BTS Outdoor biasa digunakan Huawei BTS
3900A dimana dapat menampung 6 buah RFU dan menggunakan sistem
ventilasi langsung . dan juga memiliki pelindung kuat untuk menjaga
modul – modul didalamnya . sedangkan untuk BTS indoor atau berada di
dalam shelter biasanya menggunakan BTS 3900L atau BTS 3900 . BTS
3900 , BTS 3900L ,dan BTS 3900A merupakan jenis BTS yang banyak
digunakan dalam project yang saya kerjakan pada saat pelaksanaan Kerja
Praktek , berikut Spesifikasi teknis dari semua BTS tersebut .
Pada BBU banyak board dan modul yang terpasang dengan kegunaan dan fungsi
masing masing . Isi atau board dan module yang berada pada BBU3900
diantaranya adalah :
(a
)
(b)
(c)
(d)
Power Amplifier
Berfungsi untuk menaikkan daya sinyal RF dengan daya
rendah ( low power RF ) dari unit proses sinyal .
b
Gambar 3.13 Panel dan port EMU
(a) Outdoor EMUA (b) Indoor Box EMU
Seperti yang telah dijelaskan pada point sebelumnya sebuah BTS memiliki
komponen yang digunakan untuk mengawasi lingkungan dimana BTS tersebut
diletakan. Baik BTS Outdoor Maupun BTS yang berada di dalam ruangan
(shelter) . Tujuan dari adanya komponen ini adalah agar Base Station Controller
(BSC) atau engineer Installasi dapat mengetahui, merawat , dan mengontrol
perangkat baik secara berkala ( scheduled maintenance ) maupun perbaikan (
Corrective Maintenance ). Selain itu dengan adanya alaram dapat melindungi
No Physical Port Logical Alaram Name
(s) Port id
1 1 0 65033 L1
2 2 1 65035 L2
3 2 65037 L3
4 3 3 65039 MSP fail
5 4 65041 DC Fan
6 4 5 65043 AC Removed
7 5 6 65045 Genset Run
8 6 7 65047 Genset Fail
9 7 8 65049 Retifier Fail
10 8 9 65051 Rectifier Low
11 9 10 65053 Rectifier High
12 10 11 65055 Fence Break
13 11 12 65057 Battery low
14 12 13 65059 Grounding Cut
15 13 14 65060 BTS Door open
16 14 15 65062 Shelter door Open
17 15 16 65067 Low fuel Genset
18 16 19 65066 Rectifier Door Open
17
20
perangkat dari kerusakan ( Faulty ) maupun kehilangan saat Terputus aliran
Listrik dari Sumber atau Pencurian yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung
jawab .
Tabel 3.5.1 daftar nama dan port Alaram Pada EMU Huawei BTS 3900
jumlah Koneksi atau hubungan antara setiap alaram lingkungan dengan unit
monitoring (EMU ) berbeda tergantung dari posisi BTS tersebut ,Untuk BTS
indoor jumlah alaram yang dihubungkan pada EMU berjumlah 18 Alaram .
Sedangkan untuk BTS outdoor hanya digunakan 7 hingga 9 Alaram . Berikut
rincian dari alaram tersebut.
Pada tabel 3.5.1 diatas tidak semua alaram digunakan baik untuk BTS indoor
Maupun outdoor . Koneksi alaram ke EMU bergantung pada ada tidaknya
perangkat yang akan diawasi . Contoh apabila tidak ada Genset pada suatu
Cellsite , maka alaram Genset tidak digunakan . Sehingga kabel alaram
dilakukan hubung singkat antara bagian positive port dengan negativenya atau
lebih dikenal dengan istilah loop . Hal tersebut dilakukan agar pada software
Maintenance , alaram tersebut tidak muncul , sehingga tidak ada Report Alaram
dari BSC ke Engineer installasi .
Setiap sensor lingkungan yang terhubung dengan EMU seperti sensor air ,
asap , inframerah , sensor pintu , sensor suhu dan kelembapan memiliki
konektivitas kabel yang berbeda pada setiap sensor tetapi prinsip kerjanya sama.
- +- +- +
S9 S8 S7 Loop alaram S7
Gambar 3.14 Loop Alaram port fisik S7 pada Outdoor EMU
Prinsip kerja dari sebuah sensor adalah ketika terhubung antara port
positive dengan negativnya maka tegangan bernilai 1 dan ketika tidak terhubung
benilai 0 . Sebagai seorang engineer wajib untuk dapat mengatur hal ini melalui
Software Maintenance . Pada software kita dapat mengatur alaram tersebut akan
muncul saat tegangan bernilai 1 (normaly open ) atau bernilai 0 ( normally
close ) . Selain terhubung dengan sensor – sensor pengawas lingkungan EMU
juga terhubung dengan Rectifier yang mendistribusikan ,menyeimbangkkan dan
mempersiapkan daya pada seluruh perangkat yang berada pada suatu Cellsite .
Alaram yang terhubung dengan rectifier diantaranya adalah L1 , L2 , L3 yang
merupakan relay , MSP , dan rectifier fail , low voltage, dan high voltage . pada
standar installasi suatu alaram seorang engineer perlu mengetahui derajat atau
prioritas dari suatu alaram , untuk alaram yang berhubungan dengan rectifier
biasanya diberikan prioritas atau keparahan (severity ) Critical yang menandakan
kondisinya sangat kritis dimana suatu BTS dapat Down atau mati bila sumber
listrik tidak berfungsi dengan baik .
adapter RJ-45 to USB . Untuk dapat Login pada suatu BTS seorang
Engineer memerlukan username dan password . LMT pada huawei awalnya
adalah sebuah software sama seperti BTSM belum berbasis WEB . software ini
mulai menggunakan basis web saat versi yang ke 15 . versi tersebut saat ini
menjadi standar software yang tertanam dan aktif pada suatu BTS . Hal yang perlu
diperhatikan saat kita akan login adalah . kita harus merubah IP laptop yang kita
gunakan sehingga berada dalam satu network yang sama . contoh kita
menggunakan modul UMPT dengan IP BTS 192.168.0.49 , maka IP yang kita
gunakan adalah 192.168.0.50 atau 192.168.0.47 . Lakukan PING dengan
menggunakan command prompt ( CMD ) ke arah IP BTS .
Gambar 3.19 BTS Pinging dengan modul UMPT
Hal tersebut sangat penting karena apabila kita tidak tahu kondisi link yang kita
gunakan dan memasukan username dan password meskipun benar maka respon
dari WEB LMT akan tetap tidak terhubung . Apabila kita melakukan hal tersebut
sebanyak 3 kali , maka BTS tersebut akan mengunci pintu Loginnya untuk 30
menit dan bertambah apabila kita melakukan kesalahan yang sama .
1. Jumlah RRU atau RFU yang ditambahkan pada suatu BTS 3 Buah.
2. Komponen BBU yang ditambahkan adalah , UBRI , UMPT , dan
UBBPd6.
3. Kabel yang digunakan untuk menghubungkan RRU adalah Optic cable .
4. Kabel yang digunakan Untuk menghubungkan RFU adalah CPRI.
5. Kabel yang digunakan untuk komunikasi dari Indoor Unit ke BTS adalah
Kabel Optik
6. Port yang digunakan adalah port GE .
7. SFP yang digunakan support kabel optik SM .
3.1.7.1 LAYOUT CABINET BTS3900
MRFU 1800
for 4G LTE
UPEU
UBRI
BBU3900
UBBPd6
UEIU
WBBP UMPT
Pada layout diatas dapat kita lihat untuk pemasangan DCS dan rollout 4G
LTE modul diletakan di Overlay atau bagian atas kabinet dari BTS 3900L . Modul
MRFU terhubung dengan UBRI dan UBBPd6 menggunakan kabel CPRI yang
dipasang pada port CPRI 0 pada masing masing modul . Pada UBRI slot yang
digunakan untuk sistem komunikasi DCS adalah slot 1,2,dan 3 . sedangkan pada
UBBPd6 slot yang digunakan adalah 0,2 ,dan 4 untuk sistem komunikasi 4G
LTE. Untuk Underlay dari cabinet BTS 3900L di gunakan untuk sistem GSM dan
3G ( WCDMA ) . Pada WBBP slot 0,1, dan 2 terhubung dengan CPRI 0 dari
setiap modul WRFU 2100 , sedangakan untuk Modul MRFU GSM 900 (2G)
dihubungkan dengan port CPRI 0 ke UBRI pada slot 3,4,dan 5 menggunakan
kabel CPRI .
INSTALL
Version checking .
Software checking .
Report to BSC for upgradeLatest version
CHECK
Board checking.
UPGRADE SOFTWARE .
Resetting BTS .
INTEGRATION (UPLOADING SCRIPT )
Board Checking
PREPARE BEFORE INTEGRATION
Gambar 3.22 SKEMA INSTALASI
BEFORE AFTER
D D D D D D
C C C C C C
S S S S S S
D G D G D G + + +
+ + +
C S C S C S L L L
L L L
S M S M S M T T T
T T T
E E E E E E
TX
RX
WBBP WBBP
GUEIU G G UBRI UEIU
GTMU S S S
UBRI UBBPd6 UPEU
3G MUPEU
3G M 3G M
WBBP WMPT WBBP UMPT
3.2.2.3
RX CABLING JUMPER ROLLOUT 4G LTE SITE MUNJUL_JAYA
RX
_PURWAKARTA
TX
D D D D D TX
D
C C C C C C
S S S S S S
+ + + + + +
TX RX
L L L L L L
T T T T T T
E E E E E E
GSM DCS 3G 4G
LTE
LTE LTE
1a 1b
Sector 1
Sector 2
Sector 3
Gambar 3.27 contoh Pelabelan standar pada jumper
Sehingga untuk pelabelan Jumper atau Feeder , contoh standar dari pelabelannya
adalah .
Dibaca : Jumper sistem 3G ( WCDMA ) sector 3
USB
Masuk pada Laman Tersebut lalu pada dialog box MML atau dapat
menggunakan shortcut dengan menekan F5 masukan command MML LST VER
execute command tersebut dan LST Software lalu execute . Kedua command
tersebut diguanakan untuk mengetahui kondisi software yang terdapat pada BTS .
Acuan engineer instalasi dalam mengupgrade software suatu BTS adalah script
konfigurasi dari BTS tersebut , dalam script konfigurasi terdapat versi software
yang compatible untuk script tersebut agar dapat dilakukan integrasi .
Gambar 3.31 Versi software yang digunakan Oleh script suatu Cellsite.
Apabila pada BTS tersebut belum terinstal Software yang compatible maka perlu
dilakukan Upgrade software. Setelah melakukan pengecekan ketersediaan
software . masukkan command DLD SOFTWARE pada dialogue box lalu tekan
tombol exec atau execute . Isi setiap dialogue box yang terdapat pada menu
tersebut .
Seperti yang terlihat pada gambar 3.28 ada beberapa kotak yang perlu kita isi.
Sebelum mengisi kotak tersebut kita perlu melakukan integrasi antara File
Transfer Protocol (FTP ) server dengan BTS . Pada proses Integrasi ini Laptop
merupakan Server tempat software yang akan di download berada . oleh karena
itu tempat penyimpanan software dari BTS tidak perlu ditaru pada directory yang
terlalu dalam. Pengaturan FTP server dilakukan dengan menekan tombol hijau
yang berada pada status bar den memunculkan jendela pengaturan FTP server .
Gambar 3.33 Setting FTP server
Untuk Username dan Password defaultnya sama dengan LMT pada modul
UMPT seperti pada tabel 3.6.1 tetapi biasanya password pada FTP server dirubah
menjadi : hwbs@com2. Working directory merupakan tempat dimana file
software yang akan di download disimpan , contoh : D:\KANTOR\BTS3900
V100R009C00SPC186_ALL . port number dan thread number sudah merupakan
default dan pilih both . setelah selesai tekan okay . Setting pada FTP server telah
selesai .
Setelah berhasil download software ,restart Web LMT client dan lakukan
login kembali . Lakukan Pengecekan software dengan menggunakan command
LST SOFTWARE . perhatikan versi dari software yang tertera , apabila telah
tertera jendela common maintenance maka proses download berhasil . setelah itu
aktifkan software yang telah di download dengan command MML ACT
SOFTWARE . Pada menu ACT SOFTWARE terdapat beberapa box yang perlu
diisi antara lain software version , dan Aplication type list .
Pada box Software version isilah seperti pada menu DLD SOFTWARE .
sedangkan Aplication type list merupakan daftar software yang akan di aktifkan ,
pada menu ini pilih select_all . sehingga keseluruhan software berganti versinya .
dan sesuai dengan script yang akan di integrasi , selanjutnya tekan exec.
Setelah selesai tahap upgrade lakukan re-login pada software tersebut dan
pilih icon Device Maintenance . Setelah terbuka pilih menu BTS maintenance
maka terdapat beberapa submenu pada sebelah kiri laman , pilih Data Configrure
File Transfer . Pada submenu tersebut terdapat beberapa parameter yang perlu
diatur , tetapi kita perlu melakukan sinkronisasi pada FTP server karena kita akan
mengambil file script yang terdapat pada suatu directory pada laptop kita .
Directory dire file script sebaiknya tidak terlalu dalam karena akan memakan
waktu yang lebih lama dalam proses integrasinya . Apabila telah selesai
pengaturan kembali pada laman Data Configure File Transfer di web LMT .
IP dari FTP server tetaplah merupakan IP yang digunakan oleh laptop . lakukan
browse pada dialog box Destination File Name atau memasukan secara manual
directory dari file script tersebut . Directory dari file tersebut hingga nama file dari
script tersebut tidak seperti saat upgrade software yang pengarahannya hanya
hingga foldernya saja . contoh directory “D:\KANTOR\SCRIPT
MUNJULJAYA\251C378_MUNJULJAYA_PURWAKARTA_FullExport_201511
06185401.XML” .
1
2
Perlu kita ingat pada parameter trasfer type pilih DOWNLOAD karena pada saat
ini posisi kita adalah BTS itu sendiri yang akan mengambil data dari sebuah FTP
server . Selanjutnya pada dialogue box kanan terdapat username dan password
yang diisi dengan username dan password FTP server . Setelah semua setting
dilakukan tekan start yang berada di kanan laman . Setelah Upload berhasil maka
akan terdapat bacaan download successful dan baik laman web LMT dan BTS
tersebut akan melakukan restart .
Setelah BTS tersebut melakukan restart lakukan re-login makan dapat
terlihat pada pojok atas dari laman Web LMT nama site dan site ID dari site
tersebut .
Setelah itu lakukan report call kepada BSS yang menyatakan bahwa
proses integrasi telah selesai . Setelah Report call BSS telah dapat melakukan
monitoring terhadap site dan melakukan upgrade software ke versi selanjutnya .
Jangan lakukan reset atau restart BTS pada saat BSS sedang melakukan upgrade
dan konfigurasi selanjutnya , karena hal tersebut akan menginterupsi proses
konfigurasi . Pada rollout 4G jalur atau media transmisi yang digunakan antara
BTS dan InDoor Unit (IDU ) adalah kabel optik Single – Mode dan biasanya
menggunakan port GigabitEthernet (GE).
langkah awal adalah login pada software Web LMT. Masuk pada menu MML
dan gunakan command LST CELL . setelah itu perhatikan dan catat PCI dari
cellsite tersebut . Mencatat PCI dilakukan agar apabila terdapat sinyal jaringan
4G lain maka kita dapat mengetahui cell mana yang merupakan cell dari site
yang akan kita lakukan speedtest . Pada gambar LST cell diatas terdapat kolom
Cell admin State yang merupakan kondisi site . Pada kolom tersebut kondisi
cell adalah high block atau sangat terkunci . oleh karena itu kita perlu
membuka sementara cell tersebut hanya untuk melakukan speedtest dan
Browsing test . Membuka cell tersebut melakukan command MML yaitu UBL
CELL . Parameter yang perlu kita isi pada command ini adalah Local cell ID
yang terdapat pada LST CELL dan pilihan kondisi cell yang diinginkan yaitu
unblock . Lakukan unblock cell pada semua cell yang terdapat pada LST CELL
.
Gambar 3.44 cell 4G yang telah di unblock dengan UBL CELL
Setelah itu lakukan Pencarian cell 4G pada sekeliling daerah cellsite ,
disarankan untuk berkeliling disekitar tower . Pertama dengan menggunakan G-
Net track kita mencari PCI yang berasal dari site yang sedang kita speedtest lalu
screenshoot dengan menggunakan cellphone yang digunakan . Lalu lakukan
speedtest dengan menggunakan OOKLAspeedtest . Lakukan Screenshoot pada
saat speedtest untuk Downlink dan Uplink dari jaringan 4G pada cell tersebut
telah selesai . lalu terakhir lakukan Test Browsing atau streaming video untuk
mengetahui performa dari jaringan 4G tersebut .
Pada gambar diatas terlihat hasil dari Speedtest dan browsing test . Hal pertama
yang perlu kita perhatikan ialah PCI pada gambar 3.43 (a) Local cell ID dari cell
tersebut adalah 4 dan PCInya adalah 144 , perlu kita lakukan cek ulang dengan
melihat pada laman web LMT seperti yang tertera pada gambar 3.43untuk
memastikan bahwa pengukuran yang kita lakukan benar . Untuk provider XL
standar kecepatan transfer data pada jaringan 4G mereka adalah diatas 10mbps
dengan kondisi semua cell terbuka. Hasil yang saya dapatkan cukup memuaskan
dengan downlink sebesar 28.20mbps dan uplink 15.44mbps . Terakhir adalah
performa streaming yang didapat untuk local cell 4 adalah 1,22MBps . biasanya
setiap local cell ID mewakili 1buah area cakupan antena sektoral , pada site
Munjul_jaya_Pwk terdapat 3 buah antenna sektoral dan 3 cell dimana nomor
local cell ID terkecil biasanya mewakili sektor 1 . Pengukuran Speedtest dan
browsing test baru dilakukan pada 1 buah cell , Pengukuran untuk cell selanjutnya
menggunakan prosedur yang sama . Untuk standar take data rollout 4G LTE
terdapat pada lampiran……. . Hasil capture standar diperuntukan untuk ATP
untuk provider XL jumlah Speedtest minimal 5 buah . Setelah melakukan
speedtest jangan lupa untuk melakukan block cell ,karena pihak provider
mengharuskan suatu cell site yang belum closing atau serah terima dari pihak
mitra ( subcontractor ) untuk memancarkan sinyal jaringan 4G . Sehingga kita
perlu mengunci cell kemabali dengan menggunakan software web LMT . Masuk
pada command MML gunakan command BLK CELL . Command tersebut berisi
parameter yang sama dengan UBL CELL , tetapi kali ini kita mengininkan kondisi
cell tertutup atau block . Pilih High Block pada parameter tersebut .
Hal terakhir tetapi menjadi paling penting untuk team instalasi maupun
engineer instalasi adalah kordinasi dengan pihak – pihak bersangkutan baik
sebelum maupun sesudah masuk pada suatu cellsite kepada BSS , MS , FOP
, dan site keeper . Hal tersebut untuk melindngi diri dari tuduhan pekerjaan
yang tidak baik dan mengetahui kondisi dari site sebelum memasuki site
tersebut sehingga dapat mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan .
Selain itu apabila akan menaikki tower baik untuk pemasangan dan instalasi
maupun untuk perbaikan atau troubleshoot , selalu pergunakan
perlengkapan pengaman agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan .