Anda di halaman 1dari 42

BAB III

4G LTE ROLLOUT SITE 251C378_MUNJUL_JAYA_PURWAKARTA

3.1 Landasan Teori


3.1.1 BTS

Base Transciever system atau disingkat BTS atau biasa disebut juga RBS /
NodeB adalah sebuah infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi
komunikasi nirkabel antara piranti komunikasi dengan jaringan operator. Piranti
komunikasi atau perangkat telekomunikasi dapat berupa telepon , telepon seluler ,
maupun jaringan PSTN.

3.1.1.1 Fungsi BTS

Pada umumnya BTS berfungsi sebagai transciever yaitu


pengirim dan penerima sinyal komunikasi dari atau ke MS (Mobile
station ) , serta menghubungkan Ms dengan network element lain
dalam suatu sistem jaringan komunikasi baik bergerak maupun
tetap ( fix ) [4]. Pad suatu BTS juga terdapat kanal Trafik yang
digunakan untuk komunikasi .

3.1.2 HUAWEI BTS 3900

Banyak Cellsite pada proyek ini yang saya kerjakan mengunakan


perangkat BTS dari vendor Huawei . Dimana perangkat ini memliki
banyak kelebihan diantaranya adalah memliki ukuran yang tidak terlalu
besar , memiliki fitur fitur untuk menjaga setiap cabinet tetap pada suhu
yang disanarkan , RF modulnya mendukung Antenna sharing , with dual
transmitter supprot multiple input multiple output , mudah diinstall dan
dijaga , dan yang paling penting adalah murah biaya pembelian
Low Capital Expenditure ( CAPEX ) .

Gambar 3.1 Model – model Huawei BTS 3900.

Selain itu teknologi BTS huawei seri 3900 memilki fitur yang
mendukung prioritas berdasar GSM / UMTS / LTE combined intelligent
power off , contoh nya apabila daya suatu BTS telah mencukupi , beberapa
modul RF akan mati dan menghentikan service , hal tersebut dilakukan
untuk memperpanjang umur kerja dari BTS .

3.1.3 SPESIFIKASI BTS

Dari HUAWEI BTS 3900L memiliki kelebihan – kelebihan


tersendiri . mulai dari kapasitas RFU atau kapasitas modul – modul
pengolah sinyal yang berbeda beda ,hingga tempat digunakannya baik
indoor maupun outdoor . Penggunaan tipe BTS tidak terlepas dari
perancangan jaringan seluler oleh provider . dimana seorang
perancang perlu mengetahui jumlah rata – rata pelanggan dan layanan
yang digunakan pada lingkungan tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk
menenkan biaya modal dan maintenance , juga menentukan jenis BTS
yang digunakan .

Gambar 3.2 HUAWEI outdoor BTS 3900A


(a) BTS 3900A cabinet (b) BTS 3900A Internal Structure.

Pada perangkat Huawei untuk BTS Outdoor biasa digunakan Huawei BTS
3900A dimana dapat menampung 6 buah RFU dan menggunakan sistem
ventilasi langsung . dan juga memiliki pelindung kuat untuk menjaga
modul – modul didalamnya . sedangkan untuk BTS indoor atau berada di
dalam shelter biasanya menggunakan BTS 3900L atau BTS 3900 . BTS
3900 , BTS 3900L ,dan BTS 3900A merupakan jenis BTS yang banyak
digunakan dalam project yang saya kerjakan pada saat pelaksanaan Kerja
Praktek , berikut Spesifikasi teknis dari semua BTS tersebut .

Tabel 3.1 Spesifikasi dari BTS Huawei seri3900

Parameter BTS3900 BTS3900L BTS3900A Keterangan


Input power
External power -48V DC ; -48V DC ; -48V DC ; The differene
input ( directlyRange : -38.4 Range : -38.4 Range : -38.4 between those
to DCDU 01 ) to -57 V DC to -57 V DC to -57 V DC BTS
External input +24V DC ; - -
to AC/DC range : +21.6
converter V DC to
+29V DC
External input 110V AC ; - 110V AC ;
to AC/DC Range : 90 V Ramge : 90 V
converter AC to 135 V AC to 135 V
AC AC
External input 220V AC ; - 220V AC ;
to AC/DC Range : 176 Range : 176 V
converter V AC to 290 AC to 290 V
V AC AC
Equipment Spesification
Dimension 900 mm x 1600 mm x 700mm x 600
600 mmx 450 600 mm x 450 mm x 480 mm
mm mm
Weight 154 Kg 266 kg 116 kg Full config RF
Unit
Environment Spesification
Operating -20o C to + -20o C to + 55o -40 o C to +50 o
temperature 55o C C C
Relative 5% RH to 5% RH to 95% 5% RH to RH ( Relative
Humidity 95% RH RH 100% RH Humidity )
Athmospheric Pressure
70 kPa to 106 kPa

3.1.4 KOMPONEN BTS 3900

Pada suatu BTS terdapat banyak komponen , modul –


modul , dan board yang digunakan agar suatu BTS dapat berfungsi sebagai
Pengolah sinyal pengirim dan penerima sinyal dari dan ke Mobile Station
(MS) . Begitu pula pada BTS Huawei , berikut komponen pada BTS Huawei :
3.1.4.1 BBU3900 ( Baseband Control Unit )
Baseband control merupakan komponen dari BTS 3900 yang pada intinya
menyebabkan BTS dapat berkomunikasi dengan Base Station Control (BSC ).

Fungsi – fungsi utama dari suatu BBU adalah sebagai berikut :


 Secara Terpusat mengontrol seluruh base Station , termasuk
operasional dan maintain BTS , Signalling processing , dan
clock sistem.
 Memproses sinyal baseband uplink dan downlink .
 Tempat tersedianya port fisik , dimana digunakan untuk :
o menghubungkan Base Station ke Transport network
untuk pertukaran informasi .
o untuk menjaga / mengontrol kanal , yang mana
digunakan untuk menghubungkan BBU3900 ke
pusat operasional dan pengontrolan ( OMC ) .
o Tempat tersedianya port Common Public Radio
Interface ( CPRI ) .

Gambar 3.3 Tampilan BBU 3900

Pada BBU banyak board dan modul yang terpasang dengan kegunaan dan fungsi
masing masing . Isi atau board dan module yang berada pada BBU3900
diantaranya adalah :

 The Universal Environment Interface Unit (UEIU) board

Board ini memancarkan sinyal monitoring dan sinyal alaram dari


perangkat eksternal ke board kontrol pusat .
 Universal Main Processing and Transmission Unit ( UMPT ) board

 Board ini berfungsi sebagai Operation and Maintenance ( OM )


termasuk konfigurasi dan management , pemeliharaan perangkat ,
mengawasi performance , proses pensinyalan , dan mengatur
peralihan active/standby .

(a
)

(b)

(c)

(d)

Gambar 3.4 Board Pada BBU3900


(a) UEIU Panel (b) UMPT Panel

(c) UELP Panel (d) UPEUa Panel UPEUb Panel

 Menyediakan port fisik untuk maintenance link ke pusat OM


( OMC ) yang bisa jadi merupakan LMT atau U2000 ,
menyediakan clock acuan
 Mengatur sinyal dari setiap board pada BBU3900

 This describes the Universal E1/T1 Lightning Protection Unit


(UELP) board ini berfungsi sebagai pelindung dari petir untuk 4 sinyal
E1/T1.
 This describes the Universal BBU Fan Unit Type A (UBFA) module
Board ini mengontrol kecepatan dari kipas ( fan ) dan mendeteksi
temperatur dari kipas board .
 This describes the Universal Power and Environment Interface Unit
(UPEU) board.
Berfungsi untuk merubah -48 V or +24 V DC to +12 V DC.
 Universal Baseband Radio Interface Unit ( UBRI)

Gambar 3.5 UBRI Panel


UBRI berfungsi sebagai penyedia tambahan port optical atau
elektrikal . Melakukan konvergensi , distribusi , dan trnasmisi multi
mode pada CPRI .
 WCDMA Baseband Processing unit ( WBBP )

Gambar 3.6 WBBP Panel


Berfungsi menyediakan interface CPRI antara RFU , RRU , dan
BBU untuk komunikasi . dan mendukung Back-up CPRI pada
mode 1+1 . WBBP mampu memproses sinyal baseband Uplink dan
Downlink .WBBP dapat mendukung 3 cell untuk seri a/b1/dan b2 .
sedangkan untuk seri b3/b4 dapat mendukung 6 cell sekaligus .

Gambar 3.7 konfigurasi board pada BBU 3900

3.1.4.2 Direct Current Distribution Unit ( DCDU )

DCDU merupakan component dari BTS3900 yang berfungsi


sebagai Sumber daya bagi setiap komponen lain yang ada pada
BTS 3900 Seperti BBU3900 , DRFU , dan FAN .
Gambar 3.8 panel DCDU

tegangan yang diterima oleh DCDU adalah Tegangan -48VDC .


Prinsip kerja dari DCDU adalah menerima tegangan -48VDC dan
menyalurkan 10 output -48VDC .
lalu memberikan perlindungan perangkat dari lonjakan 10kA pada
mode turunan . dan 15kA pada mode normal .

Gambar 3.9 prinsip kerja dari DCDU

3.1.4.3 Radio Frequency Unit ( RFU )


Radio Frequency unit merupakan komponen dari BTS 3900
yang menangani proses modulasi dan demodulasi antara sinyal
baseband dan RF sinyal , proses data , dan combining –
distribution. Komponen ini memiliki beberapa fungsi diantaranya
sebagai berikut .
 Memodulasi sinyal baseband ke sinyal RF GSM dengan
menggunakan teknik konversi frekuensi secara langsung pada
kanal kirim ( transmit ) . setelah menguatkan atau
menggabungkan sinyal RF , RFU mengirimkan sinyal
tersebut ke antenna untuk disebarkan .

 Menerima Sinyal RF dari antenna ke bawah dan mengubah


sinyal RF ke sinyal IF . setelah menguatkan , perubahan
sinyal analog ke digital , merubah sinyal digital , melakukan
match filtering dan Automatic Gain Control ( AGC ) ,
selanjutnya RFU mengirim sinyal ke BBU untuk proses
selanjutnya .
Gambar 3.10 Panel dari RFU (1) DRFU (2) MRFU (3) GRFU

 Mengontrol daya dan mendeteksi Standing Wave .


 Mendeteksi Reverse power atau daya kembali .
 Menyediakan CPRI clock , menyediakan kembali clock CPRI
yang hilang , dan mendeteksi alaram .
Sebuah RFU memiliki beberapa komponen yang bekerja

secara berkesinambungan antara Lain adalah High Speed


Interface Unit , Signal processing Unit , Power Amplifier ,dan
Dual duplexer .
Gambar 3.11 Contoh Bagian fungsional dari RFU (DRFU)

Setelah suatu sinyal di proses melalui RFU selanjutnya sinyal


tersebut dialirkan ke BBU untuk proses selanjutnya.

Fungsi dari masing – masing bagian RFU:

 High Speed Interface Unit


Mengadaptasi sinyal dari BBU ke processing Unit dan
sebaliknya.
 Unit pengolah Sinyal (Signal Processing Unit)
o Downlink
 Mengubah sinyal RF ke sinyal IF .
 Menguatkan sinyal IF dan melakukan IQ
demodulasi.
 Mengubah sinyal analog ke digital .
 Menyample sinyal digital .
 Melakukan match filtering .
 Melakukan Digital Automatic Gain Control
(DGAC)
 Enkapsulasi data .
o Uplink
 Deenkapsulasi sinyal clock , Mengontrol
sinyal , dan data sinyal dari BBU dan
mengirimnya ke bagian yang dituju .
 Membentuk dan memfilter sinyal downlink .
 Melakukan konversi dari sinyal digital ke
analog .melalui DAC dan melakukan modulasi
IQ .
 Merubah / menaikkan sinyal RF ke band
pemancaran .

 Power Amplifier
Berfungsi untuk menaikkan daya sinyal RF dengan daya
rendah ( low power RF ) dari unit proses sinyal .

 The dual – duplexer


 Memiliki fungsi untuk memultiplex sinyal RX dan TX .
 Menggabungkan sinya RX dan TX sehingga keduanya
dapat berbagi pada satu kanal antenna .
 Menyaring sinyal terima dan sinyal kirim.
3.1.4.5 FAN
Sering disebut juga sebagai modul FAN fungsi dari modul ini
adalah untuk memberikan ventilasi dan disipasi pada cabinet , lalu
mendeteksi temperature dari cabinet .
Gambar 3.12 Panel FAN
modul FAN ini memiliki 2 kemampuan untuk mengatur suhu .

salah satunya berdasarkan dari temperature yang dideteksi oleh


FAN . dan yang kedua mengatur temperatur berdasarkan perintah
dari unit central Processing .

3.1.4.6 Environment Monitoring Unit (EMU)


Merupakan perangkat yang mengawasi kondisi lingkungan dari
ruang Perangkat . EMU terhubung pada perangkat utama dan
memberikan fungsi pengawasan melalui kabel alaram . fungsi dari
sebuah Emu adalah .
 Memiliki port port monitoring . yang digunakan untuk
menghubungkan alamrm temperatur , kelembapan , air,
inframerah , dan sensor pintu . untuk tambahannya EMU
menyediakan port untuk nilai Boolean , analog , dan
kendali output .
 Memiliki 2 port komunikasi yaitu RS 485 dan RS 232 ,
untuk komunikasi dengan BTS.

EMU pada Perangkat Huawei disesuaikan dengan jenis


BTS Cabinetnya biasanya untuk BTS yang diletakan pada shelter
atau ruangan menggunakan box EMU yang menggunakan kabel
RS485 untuk komunikasi . Untuk BTS outdoor digunakan Tipe
EMU yang berupa modul baik EMUA atau EMUB .

b
Gambar 3.13 Panel dan port EMU
(a) Outdoor EMUA (b) Indoor Box EMU

Prinsip kerjanya sama menghubungkan semua alaram lingkungan


atau sensor untuk lalu kemudian di koneksikan pada bagian sentral
BTS dengan menggunakan kabel RS485 atau RS232 agar dapat
terawasi oleh BSC .
3.1.5 ALARAM CONNETION dari BTS 3900

Seperti yang telah dijelaskan pada point sebelumnya sebuah BTS memiliki
komponen yang digunakan untuk mengawasi lingkungan dimana BTS tersebut
diletakan. Baik BTS Outdoor Maupun BTS yang berada di dalam ruangan
(shelter) . Tujuan dari adanya komponen ini adalah agar Base Station Controller
(BSC) atau engineer Installasi dapat mengetahui, merawat , dan mengontrol
perangkat baik secara berkala ( scheduled maintenance ) maupun perbaikan (
Corrective Maintenance ). Selain itu dengan adanya alaram dapat melindungi
No Physical Port Logical Alaram Name
(s) Port id
1 1 0 65033 L1
2 2 1 65035 L2
3 2 65037 L3
4 3 3 65039 MSP fail
5 4 65041 DC Fan
6 4 5 65043 AC Removed
7 5 6 65045 Genset Run
8 6 7 65047 Genset Fail
9 7 8 65049 Retifier Fail
10 8 9 65051 Rectifier Low
11 9 10 65053 Rectifier High
12 10 11 65055 Fence Break
13 11 12 65057 Battery low
14 12 13 65059 Grounding Cut
15 13 14 65060 BTS Door open
16 14 15 65062 Shelter door Open
17 15 16 65067 Low fuel Genset
18 16 19 65066 Rectifier Door Open
17
20
perangkat dari kerusakan ( Faulty ) maupun kehilangan saat Terputus aliran
Listrik dari Sumber atau Pencurian yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung
jawab .

Tabel 3.5.1 daftar nama dan port Alaram Pada EMU Huawei BTS 3900
jumlah Koneksi atau hubungan antara setiap alaram lingkungan dengan unit
monitoring (EMU ) berbeda tergantung dari posisi BTS tersebut ,Untuk BTS
indoor jumlah alaram yang dihubungkan pada EMU berjumlah 18 Alaram .
Sedangkan untuk BTS outdoor hanya digunakan 7 hingga 9 Alaram . Berikut
rincian dari alaram tersebut.

Pada tabel 3.5.1 diatas tidak semua alaram digunakan baik untuk BTS indoor
Maupun outdoor . Koneksi alaram ke EMU bergantung pada ada tidaknya
perangkat yang akan diawasi . Contoh apabila tidak ada Genset pada suatu
Cellsite , maka alaram Genset tidak digunakan . Sehingga kabel alaram
dilakukan hubung singkat antara bagian positive port dengan negativenya atau
lebih dikenal dengan istilah loop . Hal tersebut dilakukan agar pada software
Maintenance , alaram tersebut tidak muncul , sehingga tidak ada Report Alaram
dari BSC ke Engineer installasi .

Setiap sensor lingkungan yang terhubung dengan EMU seperti sensor air ,
asap , inframerah , sensor pintu , sensor suhu dan kelembapan memiliki
konektivitas kabel yang berbeda pada setiap sensor tetapi prinsip kerjanya sama.

- +- +- +
S9 S8 S7 Loop alaram S7
Gambar 3.14 Loop Alaram port fisik S7 pada Outdoor EMU
Prinsip kerja dari sebuah sensor adalah ketika terhubung antara port
positive dengan negativnya maka tegangan bernilai 1 dan ketika tidak terhubung
benilai 0 . Sebagai seorang engineer wajib untuk dapat mengatur hal ini melalui
Software Maintenance . Pada software kita dapat mengatur alaram tersebut akan
muncul saat tegangan bernilai 1 (normaly open ) atau bernilai 0 ( normally
close ) . Selain terhubung dengan sensor – sensor pengawas lingkungan EMU
juga terhubung dengan Rectifier yang mendistribusikan ,menyeimbangkkan dan
mempersiapkan daya pada seluruh perangkat yang berada pada suatu Cellsite .
Alaram yang terhubung dengan rectifier diantaranya adalah L1 , L2 , L3 yang
merupakan relay , MSP , dan rectifier fail , low voltage, dan high voltage . pada
standar installasi suatu alaram seorang engineer perlu mengetahui derajat atau
prioritas dari suatu alaram , untuk alaram yang berhubungan dengan rectifier
biasanya diberikan prioritas atau keparahan (severity ) Critical yang menandakan
kondisinya sangat kritis dimana suatu BTS dapat Down atau mati bila sumber
listrik tidak berfungsi dengan baik .

Gambar 3.15 Koneksi antara EMU dengan Sensor lingkungan

BTS3900 harus di sinkronisasi terlebih dahulu dengan cara membuat atau


mendafarkan setiap alaram beserta logika aktifnya alaram tersebut pada BTS
dengan menggunakan Software yang berbasis WEB yaitu WEB Local
Maintenance Terminal ( LMT ). Pada software inilah alaram – alaram tersebut
dibuat agar sinyal yang masuk dari setiap port fisik dapat dimengerti. perlu
diingat pada software web LMT port yang digunakan untuk membuat daftar
alaram adalah port logic yang dimulai dari angka 0 .

3.1.6 WEB Local Maintenance Terminal ( LMT )


Web LMT merupakan software yang digunakan oleh Engineer
installasi atau oleh BSS utnuk melakukan pemantauan, perbaikan , dan
mengkonfigurasi sebuah BTS.

Gambar 3.16 Tampilan Login WEB LMT

Gambar 3.17 Tampilan awal WEB LMT

N Komponen BBU yang Username Password IP BTS


O digunakan
1 GTMU Admin NodeB 17.21.2.15
2 WMPT Admin hwbs@com2 192.168.0.70
3 UMPT Admin hwbs@com 192.168.0.49
Cat : Username dan password pada suatu site dapat dirubah demi keamanan data dan
konfiguasi dari BTS . Password dan username diatas adalah Default .
Software ini berbasis WEB intranet dimana seorang Engineer akan
terhubung secara lokal dengan BTS tersebut . Kabel yang digunakan untuk dapat
terhubung pada suatu BTS melalui Laptop adalah kabel Ethernet. Kabel tersebut
nantinya terhubung pada unit sentral processing BTS3900 yaitu BBU pada modul
UMPT atau WMPT . Modul lain yang memiliki fitur untuk port untuk
maintenance BTS adalah GTMU , tetapi software yang digunakan untuk Login
pada BTS bukanlah WEB LMT melainkan BTS Maintenance (BTSM) , namun

Tabel 3.6.1 Data Username dan Password yang biasa digunakan

pada intinya software tersebut sama penggunaannya . Setiap modul memiliki


bentuk panel yang berbeda maka , port interface yang digunakan untuk
menghubungkan Laptop dan BTS juga berbeda untuk GTMU dan WMPT

Gambar 3.18 Setting IP Laptop

menggunakan port Ethernet atau RJ-45 , Sedangkan untuk UMPT menggunakan


port USB dimana kabel ethernet dihubungkan pada port RJ-45 yang terdapat pada

adapter RJ-45 to USB . Untuk dapat Login pada suatu BTS seorang
Engineer memerlukan username dan password . LMT pada huawei awalnya
adalah sebuah software sama seperti BTSM belum berbasis WEB . software ini
mulai menggunakan basis web saat versi yang ke 15 . versi tersebut saat ini
menjadi standar software yang tertanam dan aktif pada suatu BTS . Hal yang perlu
diperhatikan saat kita akan login adalah . kita harus merubah IP laptop yang kita
gunakan sehingga berada dalam satu network yang sama . contoh kita
menggunakan modul UMPT dengan IP BTS 192.168.0.49 , maka IP yang kita
gunakan adalah 192.168.0.50 atau 192.168.0.47 . Lakukan PING dengan
menggunakan command prompt ( CMD ) ke arah IP BTS .
Gambar 3.19 BTS Pinging dengan modul UMPT

Hal tersebut sangat penting karena apabila kita tidak tahu kondisi link yang kita
gunakan dan memasukan username dan password meskipun benar maka respon
dari WEB LMT akan tetap tidak terhubung . Apabila kita melakukan hal tersebut
sebanyak 3 kali , maka BTS tersebut akan mengunci pintu Loginnya untuk 30
menit dan bertambah apabila kita melakukan kesalahan yang sama .

3.1.7 Standar instalasi

Untuk Penambahan sistem 4G LTE , ada 2 standar yang digunakan yaitu


standar untuk rollout dengan penambahan RRU dan rollout dengan penambahan
MRFU . Pada project yang saya kerjakan terdapat standar installasi sebagai
berikut .

1. Jumlah RRU atau RFU yang ditambahkan pada suatu BTS 3 Buah.
2. Komponen BBU yang ditambahkan adalah , UBRI , UMPT , dan
UBBPd6.
3. Kabel yang digunakan untuk menghubungkan RRU adalah Optic cable .
4. Kabel yang digunakan Untuk menghubungkan RFU adalah CPRI.
5. Kabel yang digunakan untuk komunikasi dari Indoor Unit ke BTS adalah
Kabel Optik
6. Port yang digunakan adalah port GE .
7. SFP yang digunakan support kabel optik SM .
3.1.7.1 LAYOUT CABINET BTS3900

MRFU 1800
for 4G LTE

MRFU 1800 for DCS ( 2G )

Overlay of BTS 3900L Cabinet

UPEU
UBRI
BBU3900
UBBPd6
UEIU

WBBP UMPT

TO IDU SM fiber optik

Gambar 3.20 Layout Standar Installasi 4G LTE dengan MRFU

Pada layout diatas dapat kita lihat untuk pemasangan DCS dan rollout 4G

Gambar 3.21 Kabel CPRI

LTE modul diletakan di Overlay atau bagian atas kabinet dari BTS 3900L . Modul
MRFU terhubung dengan UBRI dan UBBPd6 menggunakan kabel CPRI yang
dipasang pada port CPRI 0 pada masing masing modul . Pada UBRI slot yang
digunakan untuk sistem komunikasi DCS adalah slot 1,2,dan 3 . sedangkan pada
UBBPd6 slot yang digunakan adalah 0,2 ,dan 4 untuk sistem komunikasi 4G
LTE. Untuk Underlay dari cabinet BTS 3900L di gunakan untuk sistem GSM dan
3G ( WCDMA ) . Pada WBBP slot 0,1, dan 2 terhubung dengan CPRI 0 dari
setiap modul WRFU 2100 , sedangakan untuk Modul MRFU GSM 900 (2G)
dihubungkan dengan port CPRI 0 ke UBRI pada slot 3,4,dan 5 menggunakan
kabel CPRI .

3.2 INSTALASI ROLLOUT XL 4G LTE SITE MANGUN_JAYA


Pengambilan Material dari
_PURWAKARTA . mover Report to PIC

Pada Proyek XL LTE untuk area purwakarta terdapat site FINISH


Mangun_jaya
dimana
Pengecekan rollout
Material dan 4G akan
serah dilakukan . tipe dari cellsite
terima ini adalah indoor site
Request to Vendor
dengan tipe BTS Huawei cabinet 3900L . Instalasi Menggunakan Modul
MRFU 1800 dan dilakukan pergantian Operation and Maintenance unit dari
Sesuai TAKE DATA
GTMU dan WMPT NN
menjadi UMPT . Dengan keadaan tersebut maka
diperlukanYupgrade softwre karena software pada UMPT tida sesuai dengan
Cell checking andSpeedtest
script yang digunakan
IZIN INSTAL
Pembongkaran Material baru
3.2.1 SKEMA INSTALASI
Alaram clearing and checking

INSTALL
Version checking .
Software checking .
Report to BSC for upgradeLatest version

CHECK
Board checking.
UPGRADE SOFTWARE .
Resetting BTS .
INTEGRATION (UPLOADING SCRIPT )
Board Checking
PREPARE BEFORE INTEGRATION
Gambar 3.22 SKEMA INSTALASI

3.2.2 INSTALASI MODUL MRFU 1800 PADA BTS 3900L

3.2.2.1 PENGECEKAN MATERIAL ROLLOUT

a. Material RFU yang digunakan MRFU 1800


G G 3 buah G
b. Modul UMPT beserta adaptor USB to RJ-45
S S 1 buah S
3G c.
3G Modul
3G UBBPd6 3G M 3G M 1 buah
3G M

3.2.2.2 INSTALING MODUL IN CABINET BTS 3900L SITE


MUNJUL_JAYA_PURWAKARTA

BEFORE AFTER

D D D D D D
C C C C C C
S S S S S S
D G D G D G + + +
+ + +
C S C S C S L L L
L L L
S M S M S M T T T
T T T
E E E E E E
TX
RX

Gambar 3.23 Desain Rollout 4G LTE site


MUNJUL_JAYA_PURWAKARTA

WBBP WBBP
GUEIU G G UBRI UEIU
GTMU S S S
UBRI UBBPd6 UPEU
3G MUPEU
3G M 3G M
WBBP WMPT WBBP UMPT

Gambar 3.24 desain BBU3900 site munjul_jaya_purwakarta

3.2.2.3
RX CABLING JUMPER ROLLOUT 4G LTE SITE MUNJUL_JAYA
RX
_PURWAKARTA
TX
D D D D D TX
D
C C C C C C
S S S S S S
+ + + + + +
TX RX
L L L L L L
T T T T T T
E E E E E E

Gambar 3.25 Cabling Jumper Site_Munjul_jaya_purwakarta


Dalam Instalasi Jumper ada Standar pelabelan kabel jumper untuk setiap
Sistem Seluler hal ini dilakukan agar apabila akan terjadi proses pergantian
perangkat atau ada maintenance mudah untuk mencari jalur atau kabel jumper
mana yang bermasalah dan perlu diperbaiki .

GSM DCS 3G 4G
LTE

LTE LTE
1a 1b

Gambar 3.26 contoh Pelabelan standar pada jumper

Standar diatas merupakan standar pelabelan untuk setiap sistem seluler ,


sedangkan untuk pelabelan setiap sektornya digunakan warna

Sector 1
Sector 2
Sector 3
Gambar 3.27 contoh Pelabelan standar pada jumper

Sehingga untuk pelabelan Jumper atau Feeder , contoh standar dari pelabelannya
adalah .
Dibaca : Jumper sistem 3G ( WCDMA ) sector 3

Gambar 3.28 contoh Pelabelan standar pada jumper

Selain pelabelan pada jumper pembuatan / terminasi pada kabel jumper


memiliki standarnya . pengetahuan pembuatan kabel jumper diperlukan untuk
membuat kabel jumper dengan panjang yang tidak lazim . panjang sebuah kabel
jumper yang standar dan merupakan fabrikasi adalah 2m , 4 m , 5m , 6m . selain
ukuran tersebut jumper merupakan buatan seorang installer . Dalam suatu
installasi pembuatan jumper dengan panjang yang berbeda lebih dianjurkan
dibandingkan dengan menggunakan beberapa jumper yang disambung . Semakin
banyak sambungan jumper pada suatu hubungan antara RFU dengan antenna
semakin besar kemungkinan adanya daya balik dan SWR yang besar .

3.2.3 UPGRADE SOFTWARE AND INTEGRATION SITE


MUNJUL_JAYA_PURWAKARTA

3.2.3.1. UPGRADE SOFTWARE

Menggunakan Software web LMT dan melakukan Login .


menghubungkan Laptop dengan UMPT yang telah dimasukan pada BBU 3900
dengan menggunakan kabel ethernet yang terhubung pada adapter RJ-45 to USB .
ke port USB pada UMPT.
LAPTOP

USB

Gambar 3.29 Set –up Maintenance and Operation

Sebelum melakukan Login diharuskan untuk mensinkronisasi IP Laptop


dengan IP BTS seperti yang telah dicontohkan pada gambar 3.18 dan melakukan
ping pada BTS . Pada Rollout 4G ini digunakan modul UMPT sebagai tatapmuka
Operation and Maintenance (OAM) sehingga IP BTS tersebut adalah
192.168.0.49 . Setelah berhasil login pilih Ikon MML yang tertera pada Laman
muka Web LMT .

Gambar 3.30 Laman muka Web LMT

Masuk pada Laman Tersebut lalu pada dialog box MML atau dapat
menggunakan shortcut dengan menekan F5 masukan command MML LST VER
execute command tersebut dan LST Software lalu execute . Kedua command
tersebut diguanakan untuk mengetahui kondisi software yang terdapat pada BTS .
Acuan engineer instalasi dalam mengupgrade software suatu BTS adalah script
konfigurasi dari BTS tersebut , dalam script konfigurasi terdapat versi software
yang compatible untuk script tersebut agar dapat dilakukan integrasi .

Gambar 3.31 Versi software yang digunakan Oleh script suatu Cellsite.
Apabila pada BTS tersebut belum terinstal Software yang compatible maka perlu
dilakukan Upgrade software. Setelah melakukan pengecekan ketersediaan
software . masukkan command DLD SOFTWARE pada dialogue box lalu tekan
tombol exec atau execute . Isi setiap dialogue box yang terdapat pada menu
tersebut .

Gambar 3.32 Menu DLD Software pada WEB LMT

Seperti yang terlihat pada gambar 3.28 ada beberapa kotak yang perlu kita isi.
Sebelum mengisi kotak tersebut kita perlu melakukan integrasi antara File
Transfer Protocol (FTP ) server dengan BTS . Pada proses Integrasi ini Laptop
merupakan Server tempat software yang akan di download berada . oleh karena
itu tempat penyimpanan software dari BTS tidak perlu ditaru pada directory yang
terlalu dalam. Pengaturan FTP server dilakukan dengan menekan tombol hijau
yang berada pada status bar den memunculkan jendela pengaturan FTP server .
Gambar 3.33 Setting FTP server

Untuk Username dan Password defaultnya sama dengan LMT pada modul
UMPT seperti pada tabel 3.6.1 tetapi biasanya password pada FTP server dirubah
menjadi : hwbs@com2. Working directory merupakan tempat dimana file
software yang akan di download disimpan , contoh : D:\KANTOR\BTS3900
V100R009C00SPC186_ALL . port number dan thread number sudah merupakan
default dan pilih both . setelah selesai tekan okay . Setting pada FTP server telah
selesai .

Kembali pada jendela DLD software . IP FTP server merupakan IP dari


laptop yang sedang digunakan dalam hal ini saya menggunakan IP 192.168.0.50 .
Username dan password diisi oleh Username dan Password yang dimasukan pada
FTP server , begitu juga directory name . Untuk software version kita cukup
melakukan copy dan paste dari working directory dari mulai kata BTS , contoh :
BTS3900 V100R009C00SPC186. Setelah semua tersisi tekan tombol exec .
Gambar 3.34 hasil dari download software

Setelah berhasil download software ,restart Web LMT client dan lakukan
login kembali . Lakukan Pengecekan software dengan menggunakan command
LST SOFTWARE . perhatikan versi dari software yang tertera , apabila telah

tertera jendela common maintenance maka proses download berhasil . setelah itu
aktifkan software yang telah di download dengan command MML ACT
SOFTWARE . Pada menu ACT SOFTWARE terdapat beberapa box yang perlu
diisi antara lain software version , dan Aplication type list .

Gambar 3.35 isi dari menu ACT SOFTWARE

Pada box Software version isilah seperti pada menu DLD SOFTWARE .
sedangkan Aplication type list merupakan daftar software yang akan di aktifkan ,
pada menu ini pilih select_all . sehingga keseluruhan software berganti versinya .
dan sesuai dengan script yang akan di integrasi , selanjutnya tekan exec.

Gambar 3.36 Software yang berhasil di aktivasi .

Setelah software berhasil di aktivasi lakukan pengecekan dengan


menggunakan command MML LST VER dan LST SOFTWARE pada laman
MML . Pada LST VER kita dapat melihat software dari BTS yang aktif saja .

sedangkan untuk memastikan software aktif dan tersimpan dengan


menggunakan LST SOFTWARE , pada command tersebut perhatikan sisi kiri
dari kedua software yang tersedia . apabila terdapat kata Main area maka
sofware tersebut

Gambar 3.37 command MML LST VER


untuk melihat versi software yang sedang digunakan oleh BTS , sedangkan
Standby area menunjukan bahwa software tersebut telah tersimpan di dalam BTS
dan tidak digunakan .

Gambar 3.38 MML command LST SOFTWARE

Versi software suatu BTS biasanya adalah V100R008C00SPC220 atau


biasa kita sebut dengan R15 / R008 , sedangkan untuk versi yang sering
digunakan oleh Intergrator pada BSC adalah versi BTS3900
V100R009C00SPC186 atau yang sering disebut R16 . Pada instalasi suatu BTS
tahap dari mulai instal pengechekan hasil instalasi dan software hingga upgrade
software ini disebut juga dengan tahap comissioning .

3.2.3.2 INTEGRASI BTS3900L SITE MUNJUL_JAYA_PURWAKARTA

Integrasi suatu sistem pada intinya adalah , Pembaruan dan


penggabungan beberapa kelompok sistem menjadi satu sistem baru yang utuh [6].
Dalam dunia sistem informasi integrasi merupakan proses menghubungkan
beberapa sistem – sistem baik secara fisik maupun fungsional dan menjamin
semua sistem semua fungsi dari sub – sub sistem yang ada dalam satu kesatuan
[7]. Dalam hal ini integrasi merupakan penggabungan dari suatu cellsite atau
endsite menjadi satu kesatuan dengan arsitektur jaringan seluler yang telah ada ,
baik fisik atau hardware maupun konfigurasi dari cellsite tersebut dijamin
performanya oleh Base Station Subsystem (BSS ) .
Pada Vendor – Vendor lain seorang engineer lapangan melakukan
Comissioning sebelum integrasi dimana tahapan tersebut merupakan tahap
pengaturan konfigurasi secara software setiap modul baik RFU , RRU , UBBP ,
UBRI maupun FAN dll . Pada Huawei konfigurasi tersebut telah disusun ke dalam
sebuah script berbentuk file .XML untuk lampiran script site
MUNJUL_JAYA_PURWAKARTA terdapat pada lampiran .... . sehingga seorang
engineer lapangan dapat melakukan proses integrasi secara lebih cepat . integrasi
dilakukan dengan menggunakan software Web LMT sama seperti proses upgrade .

Setelah selesai tahap upgrade lakukan re-login pada software tersebut dan
pilih icon Device Maintenance . Setelah terbuka pilih menu BTS maintenance
maka terdapat beberapa submenu pada sebelah kiri laman , pilih Data Configrure
File Transfer . Pada submenu tersebut terdapat beberapa parameter yang perlu
diatur , tetapi kita perlu melakukan sinkronisasi pada FTP server karena kita akan
mengambil file script yang terdapat pada suatu directory pada laptop kita .
Directory dire file script sebaiknya tidak terlalu dalam karena akan memakan
waktu yang lebih lama dalam proses integrasinya . Apabila telah selesai
pengaturan kembali pada laman Data Configure File Transfer di web LMT .
IP dari FTP server tetaplah merupakan IP yang digunakan oleh laptop . lakukan
browse pada dialog box Destination File Name atau memasukan secara manual
directory dari file script tersebut . Directory dari file tersebut hingga nama file dari
script tersebut tidak seperti saat upgrade software yang pengarahannya hanya
hingga foldernya saja . contoh directory “D:\KANTOR\SCRIPT
MUNJULJAYA\251C378_MUNJULJAYA_PURWAKARTA_FullExport_201511
06185401.XML” .

1
2

Gambar 3.39 Langkah Masuk dalam Menu Upload script

Perlu kita ingat pada parameter trasfer type pilih DOWNLOAD karena pada saat
ini posisi kita adalah BTS itu sendiri yang akan mengambil data dari sebuah FTP
server . Selanjutnya pada dialogue box kanan terdapat username dan password
yang diisi dengan username dan password FTP server . Setelah semua setting
dilakukan tekan start yang berada di kanan laman . Setelah Upload berhasil maka
akan terdapat bacaan download successful dan baik laman web LMT dan BTS
tersebut akan melakukan restart .
Setelah BTS tersebut melakukan restart lakukan re-login makan dapat
terlihat pada pojok atas dari laman Web LMT nama site dan site ID dari site
tersebut .

Gambar 3.40 Hasil dari upload konfiguration script

Lakukan check semua board yang terdapat pada menu Device


Maintenance lalu masuk pada laman device panel . pada laman tersebut semua
board dari cabinet BTS3900L akan terlihat beserta status dari perangkat tersebut .
penjelasan dari kondisi setiap board terdapat pada sisi kanan laman .

Gambar 3.41 Device Panel site 251C378_MUNJUL_JAYA_PWK


Selain kondisi board penempatan board juga harus sesuai dengan desain baik
BBU3900 maupun RFU nya , apabila penempatan RFU tidak benar maka dapat
terjadi cross Feeder atau desain complain .

Pengecekan yang paling utama dilakukan dengan mengguanakan MML


command adalah DSP OMCH dimana command ini memperlihatkan apakah kanal
OM telah terhubung dengan cellsite tersebut. Status normal dan In Use
menandakan OM telah terhubung .

Gambar 3.42 command MML DSP OMCH .

Setelah itu lakukan report call kepada BSS yang menyatakan bahwa
proses integrasi telah selesai . Setelah Report call BSS telah dapat melakukan
monitoring terhadap site dan melakukan upgrade software ke versi selanjutnya .
Jangan lakukan reset atau restart BTS pada saat BSS sedang melakukan upgrade
dan konfigurasi selanjutnya , karena hal tersebut akan menginterupsi proses
konfigurasi . Pada rollout 4G jalur atau media transmisi yang digunakan antara
BTS dan InDoor Unit (IDU ) adalah kabel optik Single – Mode dan biasanya
menggunakan port GigabitEthernet (GE).

3.2.3.3 TAKE DATA DAN ALARAM CLEARING .

Setelah proses comissioning dan integrasi , pengambilan data capture perlu


dilakukan hal ini bertujuan agar kita dapat mempertanggungjawabkan dan hasil
kerja kita . Pada rollout 4G terdapat kurang lebih 18 command yang diperlukan
untuk Acceptance Test Procedure ( ATP ) . Daftar command tersebut terdapat pada
lampiran…. , Selain capture tersebut perlu juga dilakukan Speedtest dan
Browsing test pada jaringan 4G yang baru saja kita instal . Speedtest dan
Browsing test digunakan dengan menggunakan cellphone yang memiliki
kemampuan untuk menangkap jaringan 4G dan menggunakan 2 aplikasi berbasis
andriod yaitu G-net Track dan OOKLA Speedtest .

3.2.3.3.1 Prosedur Speedtest dan Browsing test


Pada Proses ini pertama tama kita perlu mengetahui beberapa keadaan
yaitu nomor Physical Cell ID (PCI) dan kondisi dari cell tersebut , karena
apabila cell tersebut terkunci atau di blok maka kita akan mendapatkan sinyal
jaringan 4G .
Gambar 3.43 Melihat PCI dan kondisi cell dengan LST CELL

langkah awal adalah login pada software Web LMT. Masuk pada menu MML
dan gunakan command LST CELL . setelah itu perhatikan dan catat PCI dari
cellsite tersebut . Mencatat PCI dilakukan agar apabila terdapat sinyal jaringan
4G lain maka kita dapat mengetahui cell mana yang merupakan cell dari site
yang akan kita lakukan speedtest . Pada gambar LST cell diatas terdapat kolom
Cell admin State yang merupakan kondisi site . Pada kolom tersebut kondisi
cell adalah high block atau sangat terkunci . oleh karena itu kita perlu
membuka sementara cell tersebut hanya untuk melakukan speedtest dan
Browsing test . Membuka cell tersebut melakukan command MML yaitu UBL
CELL . Parameter yang perlu kita isi pada command ini adalah Local cell ID
yang terdapat pada LST CELL dan pilihan kondisi cell yang diinginkan yaitu
unblock . Lakukan unblock cell pada semua cell yang terdapat pada LST CELL
.
Gambar 3.44 cell 4G yang telah di unblock dengan UBL CELL
Setelah itu lakukan Pencarian cell 4G pada sekeliling daerah cellsite ,
disarankan untuk berkeliling disekitar tower . Pertama dengan menggunakan G-

Net track kita mencari PCI yang berasal dari site yang sedang kita speedtest lalu
screenshoot dengan menggunakan cellphone yang digunakan . Lalu lakukan
speedtest dengan menggunakan OOKLAspeedtest . Lakukan Screenshoot pada
saat speedtest untuk Downlink dan Uplink dari jaringan 4G pada cell tersebut
telah selesai . lalu terakhir lakukan Test Browsing atau streaming video untuk
mengetahui performa dari jaringan 4G tersebut .

(a) (b) (c)


Gambar 3.45 (a)Cell tracking (b)Speedtest (c) Browsing test .

Pada gambar diatas terlihat hasil dari Speedtest dan browsing test . Hal pertama
yang perlu kita perhatikan ialah PCI pada gambar 3.43 (a) Local cell ID dari cell
tersebut adalah 4 dan PCInya adalah 144 , perlu kita lakukan cek ulang dengan
melihat pada laman web LMT seperti yang tertera pada gambar 3.43untuk
memastikan bahwa pengukuran yang kita lakukan benar . Untuk provider XL
standar kecepatan transfer data pada jaringan 4G mereka adalah diatas 10mbps
dengan kondisi semua cell terbuka. Hasil yang saya dapatkan cukup memuaskan
dengan downlink sebesar 28.20mbps dan uplink 15.44mbps . Terakhir adalah
performa streaming yang didapat untuk local cell 4 adalah 1,22MBps . biasanya
setiap local cell ID mewakili 1buah area cakupan antena sektoral , pada site
Munjul_jaya_Pwk terdapat 3 buah antenna sektoral dan 3 cell dimana nomor
local cell ID terkecil biasanya mewakili sektor 1 . Pengukuran Speedtest dan
browsing test baru dilakukan pada 1 buah cell , Pengukuran untuk cell selanjutnya
menggunakan prosedur yang sama . Untuk standar take data rollout 4G LTE
terdapat pada lampiran……. . Hasil capture standar diperuntukan untuk ATP
untuk provider XL jumlah Speedtest minimal 5 buah . Setelah melakukan
speedtest jangan lupa untuk melakukan block cell ,karena pihak provider
mengharuskan suatu cell site yang belum closing atau serah terima dari pihak
mitra ( subcontractor ) untuk memancarkan sinyal jaringan 4G . Sehingga kita
perlu mengunci cell kemabali dengan menggunakan software web LMT . Masuk
pada command MML gunakan command BLK CELL . Command tersebut berisi
parameter yang sama dengan UBL CELL , tetapi kali ini kita mengininkan kondisi
cell tertutup atau block . Pilih High Block pada parameter tersebut .

Gambar 3.46 menutup kembali cell dengan BLK CELL.

3.2.3.3.2 ALARAM CLEARING AND RECTIFICATION


Setelah melakukan block kembali pada cell terakhir adalah clearing alaram
. Dengan memilih icon alaram/event kita dapat melihat alaram yang aktif
baik alaram yang sifatnya enginnering maupun environmental . Biasanya
pada saat instalasi rollout alaram telah sepenuhnya terinstall pada setiap
sensornya . pada rollout 4G alaram yang sering muncul adalah alaram SCTP
link Failure dan X2 interface Failure . kedua Alaram ini merupakan alaram
yang berdasar pada konfigurasi dari BTS. Selain itu alaram lain yang sering
muncul adalah Voltage Standing Wave Ratio (VSWR ) dan Receive Total
Wideband Power (RTWP) .
Apabila terdapat alarm VSWR kita dapat melihat nilai dari VSWR
tersebut pada software web LMT dengan menggunakan command STR
VSWR TEST . Standar nilai VSWR yang merupakan treshold untuk
provider XL pada modul adalah 1.30 atau 130 pada tampilan software ,
ketika batas tersebut terlampaui maka lampu indikator pada RFU akan
menyala . Corrective Maintenance yang dilakukan biasanya adalah
memeriksa sambungan antara kabel jumper dan feeder. Dan melakukan
pembersihan pada setiap konektor apabila terjadi kerusakan yang berat pada
kabel dilakukan penggantian kabel jumper , biasanya nilai VSWR yang
besar disebabkan karena adanya air yang masuk pada sambungan atau
terdapat tekukan atau bending yang terlalu tajam sehingga merusak kabel
jumper tersebut .
Biasanya VSWR terdapat pada jumper atau feeder sisi Transmisi
atau TX . Sedangkan untuk RTWP biasanya berada pada sisi RX karena
daya terima sinyal yang terlalu tinggi atau terlampau lemah . Alaram RTWP
secara fisik perbaikannya mirip seperti alaram VSWR tetapi, untuk RTWP
di sisi RX . Selain itu RTWP juga dapat terjadi karena performa modul RFU
yang telah berkurang sehingga nilai input power tidak sesuai dengan
output . Banyak RFU yang pada akhirnya akan Faulty karena dimuatkan
oleh daya yang terlalu besar yang diawali dengan alaram adanya RTWP .
Penanganan RTWP terkandang perlu adanya kordinasi dengan BSS agar
nilai daya pancar dari modul tidak terlalu besar
Gambar 3.47 Tampilan Normal alaram pada web LMT.
Engineer instalasi perlu melakukan pengujian alaram lingkungan
yang berada pada tabel 3.5.1 untuk menjaga kondisi dari cellsite tetap aman
dan tidak terjadi masalah pada site saat telah keluar dari linkungan site
tersebut . Data Capture atau screenshot dari alaram baik saat pengujian
maupun selesai pengujian wajib di ambil untuk menghindari adanya
tuduhan dari pihak provider dan vendor .
Gambar 3.48 Alaram all_clear pada web LMT .

Hal terakhir tetapi menjadi paling penting untuk team instalasi maupun
engineer instalasi adalah kordinasi dengan pihak – pihak bersangkutan baik
sebelum maupun sesudah masuk pada suatu cellsite kepada BSS , MS , FOP
, dan site keeper . Hal tersebut untuk melindngi diri dari tuduhan pekerjaan
yang tidak baik dan mengetahui kondisi dari site sebelum memasuki site
tersebut sehingga dapat mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan .
Selain itu apabila akan menaikki tower baik untuk pemasangan dan instalasi
maupun untuk perbaikan atau troubleshoot , selalu pergunakan
perlengkapan pengaman agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan .

Anda mungkin juga menyukai