Pada perangkat Huawei untuk BTS Outdoor biasa digunakan Huawei BTS
3900A dimana dapat menampung 6 buah RFU dan menggunakan sistem
ventilasi langsung . dan juga memiliki pelindung kuat untuk menjaga
modul modul didalamnya . sedangkan untuk BTS indoor atau berada di
dalam shelter biasanya menggunakan BTS 3900L atau BTS 3900 . BTS
3900 , BTS 3900L ,dan BTS 3900A merupakan jenis BTS yang banyak
digunakan dalam project yang saya kerjakan pada saat pelaksanaan Kerja
Praktek , berikut Spesifikasi teknis dari semua BTS tersebut .
BTS3900
BTS3900L
BTS3900A
Keterangan
-48V DC ;
-48V DC ;
-48V DC ;
The differene
input ( directly
to DCDU 01 )
External input
to AC/DC
converter
Range : -38.4
to -57 V DC
+24V DC ;
range : +21.6
V DC to
+29V DC
External input
110V AC ;
to AC/DC
Range : 90 V
converter
AC to 135 V
AC
External input
220V AC ;
to AC/DC
Range : 176
converter
V AC to 290
V AC
Equipment Spesification
Dimension
900 mm x
600 mmx 450
mm
Weight
154 Kg
Environment Spesification
Operating
-20o C to +
temperature
55o C
Relative
5% RH to
Humidity
95% RH
Range : -38.4
to -57 V DC
-
Range : -38.4
to -57 V DC
-
110V AC ;
Ramge : 90 V
AC to 135 V
AC
220V AC ;
Range : 176 V
AC to 290 V
AC
1600 mm x
600 mm x 450
mm
266 kg
between those
BTS
700mm x 600
mm x 480 mm
116 kg
Full config RF
Unit
RH ( Relative
Humidity )
Pada BBU banyak board dan modul yang terpasang dengan kegunaan dan fungsi
masing masing . Isi atau board dan module yang berada pada BBU3900
diantaranya adalah :
(a
)
(b)
(c)
(d)
E1/T1.
This describes the Universal BBU Fan Unit Type A (UBFA) module
Board ini mengontrol kecepatan dari kipas ( fan ) dan mendeteksi
temperatur dari kipas board .
Gambar 3.10 Panel dari RFU (1) DRFU (2) MRFU (3) GRFU
sebaliknya.
Unit pengolah Sinyal (Signal Processing Unit)
o Downlink
Mengubah sinyal RF ke sinyal IF .
Menguatkan sinyal IF dan melakukan IQ
demodulasi.
Mengubah sinyal analog ke digital .
Menyample sinyal digital .
Melakukan match filtering .
Melakukan Digital Automatic Gain Control
(DGAC)
Enkapsulasi data .
o Uplink
Deenkapsulasi sinyal clock , Mengontrol
sinyal , dan data sinyal dari BBU dan
IQ .
Merubah / menaikkan sinyal RF ke band
pemancaran .
Power Amplifier
Berfungsi untuk menaikkan daya sinyal RF dengan daya
rendah ( low power RF ) dari unit proses sinyal .
3.1.4.5
kendali output .
Memiliki 2 port komunikasi yaitu RS 485 dan RS 232 ,
untuk komunikasi dengan BTS.
EMU pada Perangkat Huawei disesuaikan dengan jenis
Physical Port
(s)
1
2
3
Logical
Port
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
19
Alaram
id
65033
65035
65037
65039
65041
65043
65045
65047
65049
65051
65053
65055
65057
65059
65060
65062
65067
65066
Name
L1
L2
L3
MSP fail
DC Fan
AC Removed
Genset Run
Genset Fail
Retifier Fail
Rectifier Low
Rectifier High
Fence Break
Battery low
Grounding Cut
BTS Door open
Shelter door Open
Low fuel Genset
Rectifier Door Open
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
20
perangkat dari kerusakan ( Faulty ) maupun kehilangan saat Terputus aliran
Listrik dari Sumber atau Pencurian yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung
jawab .
Tabel 3.5.1 daftar nama dan port Alaram Pada EMU Huawei BTS 3900
jumlah Koneksi atau hubungan antara setiap alaram lingkungan dengan unit
monitoring (EMU ) berbeda tergantung dari posisi BTS tersebut ,Untuk BTS
indoor jumlah alaram yang dihubungkan pada EMU berjumlah 18 Alaram .
Sedangkan untuk BTS outdoor hanya digunakan 7 hingga 9 Alaram . Berikut
rincian dari alaram tersebut.
Pada tabel 3.5.1 diatas tidak semua alaram digunakan baik untuk BTS indoor
Maupun outdoor . Koneksi alaram ke EMU bergantung pada ada tidaknya
perangkat yang akan diawasi . Contoh apabila tidak ada Genset pada suatu
Cellsite , maka alaram Genset tidak digunakan . Sehingga kabel alaram
dilakukan hubung singkat antara bagian positive port dengan negativenya atau
lebih dikenal dengan istilah loop . Hal tersebut dilakukan agar pada software
Maintenance , alaram tersebut tidak muncul , sehingga tidak ada Report Alaram
dari BSC ke Engineer installasi .
Setiap sensor lingkungan yang terhubung dengan EMU seperti sensor air ,
asap , inframerah , sensor pintu , sensor suhu dan kelembapan memiliki
konektivitas kabel yang berbeda pada setiap sensor tetapi prinsip kerjanya sama.
++
+S8
S7
S9
Loop alaram S7
Prinsip kerja dari sebuah sensor adalah ketika terhubung antara port
positive dengan negativnya maka tegangan bernilai 1 dan ketika tidak terhubung
benilai 0 . Sebagai seorang engineer wajib untuk dapat mengatur hal ini melalui
Software Maintenance . Pada software kita dapat mengatur alaram tersebut akan
muncul saat tegangan bernilai 1 (normaly open ) atau bernilai 0 ( normally
close ) . Selain terhubung dengan sensor sensor pengawas lingkungan EMU
juga terhubung dengan Rectifier yang mendistribusikan ,menyeimbangkkan dan
mempersiapkan daya pada seluruh perangkat yang berada pada suatu Cellsite .
Alaram yang terhubung dengan rectifier diantaranya adalah L1 , L2 , L3 yang
merupakan relay , MSP , dan rectifier fail , low voltage, dan high voltage . pada
standar installasi suatu alaram seorang engineer perlu mengetahui derajat atau
prioritas dari suatu alaram , untuk alaram yang berhubungan dengan rectifier
biasanya diberikan prioritas atau keparahan (severity ) Critical yang menandakan
kondisinya sangat kritis dimana suatu BTS dapat Down atau mati bila sumber
listrik tidak berfungsi dengan baik .
Gambar 3.15 Koneksi antara EMU dengan Sensor lingkungan
Username
Password
IP BTS
O
1
GTMU
Admin
NodeB
17.21.2.15
2
WMPT
Admin
hwbs@com2
192.168.0.70
3
UMPT
Admin
hwbs@com
192.168.0.49
Cat : Username dan password pada suatu site dapat dirubah demi keamanan data dan
konfiguasi dari BTS . Password dan username diatas adalah Default .
Software ini berbasis WEB intranet dimana seorang Engineer akan
terhubung secara lokal dengan BTS tersebut . Kabel yang digunakan untuk dapat
terhubung pada suatu BTS melalui Laptop adalah kabel Ethernet. Kabel tersebut
nantinya terhubung pada unit sentral processing BTS3900 yaitu BBU pada modul
UMPT atau WMPT . Modul lain yang memiliki fitur untuk port untuk
maintenance BTS adalah GTMU , tetapi software yang digunakan untuk Login
pada BTS bukanlah WEB LMT melainkan BTS Maintenance (BTSM) , namun
Tabel 3.6.1 Data Username dan Password yang biasa digunakan
MRFU 1800
for 4G LTE
UPEU
UBRI
BBU3900
UBBPd6
WBBP
UEIU
UMPT
LTE. Untuk Underlay dari cabinet BTS 3900L di gunakan untuk sistem GSM dan
3G ( WCDMA ) . Pada WBBP slot 0,1, dan 2 terhubung dengan CPRI 0 dari
setiap modul WRFU 2100 , sedangakan untuk Modul MRFU GSM 900 (2G)
dihubungkan dengan port CPRI 0 ke UBRI pada slot 3,4,dan 5 menggunakan
kabel CPRI .
Report to PIC
Sesuai
GTMU
dan WMPT NN
menjadi UMPT . Dengan keadaan tersebut maka
INSTALL
CHECK
Version checking .
Software checking
.
Report
to BSC for upgradeLatest version
Board checking.
UPGRADE SOFTWARE .
Resetting BTS .
INTEGRATION (UPLOADING SCRIPT )
Board Checking
3G
D
C
S
G
S
M
D G
C S
S M
AFTER
D
C
S
G
S
M
D
C
S
+
L
T
E
D
C
S
+
L
T
E
D
C
S
+
L
T
E
D
C
S
+
L
T
E
D
C
S
+
L
T
E
D
C
S
+
L
T
E
RX
TX
GTMU
3G
WMPT
GUEIU
S
UPEU
M
3G
G
S
M
3G
WBBP
G UBRI
S
UBBPd6
M
WBBP
UEIU
UMPT
UPEU
3.2.2.3
RX CABLING JUMPER ROLLOUT 4G LTE SITE MUNJUL_JAYA
_PURWAKARTA
TX
D
C
S
+
TX
L
T
E
RX
D
C
S
+
L
T
E
D
C
S
+
L
T
E
D
C
S
+
L
T
E
D
C
S
+
L
T
E
D
C
S
+
L
T
E
TX
RX
Dalam Instalasi Jumper ada Standar pelabelan kabel jumper untuk setiap
Sistem Seluler hal ini dilakukan agar apabila akan terjadi proses pergantian
perangkat atau ada maintenance mudah untuk mencari jalur atau kabel jumper
mana yang bermasalah dan perlu diperbaiki .
GSM
DCS
3G
4G
LTE
LTE
1a
LTE
1b
LAPTOP
USB
Masuk pada Laman Tersebut lalu pada dialog box MML atau dapat
menggunakan shortcut dengan menekan F5 masukan command MML LST VER
execute command tersebut dan LST Software lalu execute . Kedua command
tersebut diguanakan untuk mengetahui kondisi software yang terdapat pada BTS .
Acuan engineer instalasi dalam mengupgrade software suatu BTS adalah script
konfigurasi dari BTS tersebut , dalam script konfigurasi terdapat versi software
yang compatible untuk script tersebut agar dapat dilakukan integrasi .
Gambar 3.31 Versi software yang digunakan Oleh script suatu Cellsite.
Apabila pada BTS tersebut belum terinstal Software yang compatible maka perlu
dilakukan Upgrade software. Setelah melakukan pengecekan ketersediaan
software . masukkan command DLD SOFTWARE pada dialogue box lalu tekan
tombol exec atau execute . Isi setiap dialogue box yang terdapat pada menu
tersebut .
tertera jendela common maintenance maka proses download berhasil . setelah itu
aktifkan software yang telah di download dengan command MML ACT
SOFTWARE . Pada menu ACT SOFTWARE terdapat beberapa box yang perlu
diisi antara lain software version , dan Aplication type list .
Gambar 3.35 isi dari menu ACT SOFTWARE
Pada box Software version isilah seperti pada menu DLD SOFTWARE .
sedangkan Aplication type list merupakan daftar software yang akan di aktifkan ,
pada menu ini pilih select_all . sehingga keseluruhan software berganti versinya .
dan sesuai dengan script yang akan di integrasi , selanjutnya tekan exec.
untuk melihat versi software yang sedang digunakan oleh BTS , sedangkan
Standby area menunjukan bahwa software tersebut telah tersimpan di dalam BTS
dan tidak digunakan .
IP dari FTP server tetaplah merupakan IP yang digunakan oleh laptop . lakukan
browse pada dialog box Destination File Name atau memasukan secara manual
directory dari file script tersebut . Directory dari file tersebut hingga nama file dari
script tersebut tidak seperti saat upgrade software yang pengarahannya hanya
hingga foldernya saja . contoh directory D:\KANTOR\SCRIPT
MUNJULJAYA\251C378_MUNJULJAYA_PURWAKARTA_FullExport_201511
06185401.XML .
1
2
3
Selain kondisi board penempatan board juga harus sesuai dengan desain baik
BBU3900 maupun RFU nya , apabila penempatan RFU tidak benar maka dapat
terjadi cross Feeder atau desain complain .
Pengecekan yang paling utama dilakukan dengan mengguanakan MML
command adalah DSP OMCH dimana command ini memperlihatkan apakah kanal
OM telah terhubung dengan cellsite tersebut. Status normal dan In Use
menandakan OM telah terhubung .
Setelah itu lakukan report call kepada BSS yang menyatakan bahwa
proses integrasi telah selesai . Setelah Report call BSS telah dapat melakukan
monitoring terhadap site dan melakukan upgrade software ke versi selanjutnya .
Jangan lakukan reset atau restart BTS pada saat BSS sedang melakukan upgrade
dan konfigurasi selanjutnya , karena hal tersebut akan menginterupsi proses
konfigurasi . Pada rollout 4G jalur atau media transmisi yang digunakan antara
BTS dan InDoor Unit (IDU ) adalah kabel optik Single Mode dan biasanya
menggunakan port GigabitEthernet (GE).
3.2.3.3 TAKE DATA DAN ALARAM CLEARING .
Setelah proses comissioning dan integrasi , pengambilan data capture perlu
dilakukan hal ini bertujuan agar kita dapat mempertanggungjawabkan dan hasil
kerja kita . Pada rollout 4G terdapat kurang lebih 18 command yang diperlukan
untuk Acceptance Test Procedure ( ATP ) . Daftar command tersebut terdapat pada
lampiran. , Selain capture tersebut perlu juga dilakukan Speedtest dan
Browsing test pada jaringan 4G yang baru saja kita instal . Speedtest dan
Browsing test digunakan dengan menggunakan cellphone yang memiliki
kemampuan untuk menangkap jaringan 4G dan menggunakan 2 aplikasi berbasis
andriod yaitu G-net Track dan OOKLA Speedtest .
3.2.3.3.1 Prosedur Speedtest dan Browsing test
Pada Proses ini pertama tama kita perlu mengetahui beberapa keadaan
yaitu nomor Physical Cell ID (PCI) dan kondisi dari cell tersebut , karena
apabila cell tersebut terkunci atau di blok maka kita akan mendapatkan sinyal
jaringan 4G .
Gambar 3.43 Melihat PCI dan kondisi cell dengan LST CELL
langkah awal adalah login pada software Web LMT. Masuk pada menu MML
dan gunakan command LST CELL . setelah itu perhatikan dan catat PCI dari
cellsite tersebut . Mencatat PCI dilakukan agar apabila terdapat sinyal jaringan
4G lain maka kita dapat mengetahui cell mana yang merupakan cell dari site
yang akan kita lakukan speedtest . Pada gambar LST cell diatas terdapat kolom
Cell admin State yang merupakan kondisi site . Pada kolom tersebut kondisi
cell adalah high block atau sangat terkunci . oleh karena itu kita perlu
membuka sementara cell tersebut hanya untuk melakukan speedtest dan
Browsing test . Membuka cell tersebut melakukan command MML yaitu UBL
CELL . Parameter yang perlu kita isi pada command ini adalah Local cell ID
yang terdapat pada LST CELL dan pilihan kondisi cell yang diinginkan yaitu
unblock . Lakukan unblock cell pada semua cell yang terdapat pada LST CELL
.
Gambar 3.44 cell 4G yang telah di unblock dengan UBL CELL
Net track kita mencari PCI yang berasal dari site yang sedang kita speedtest lalu
screenshoot dengan menggunakan cellphone yang digunakan . Lalu lakukan
speedtest dengan menggunakan OOKLAspeedtest . Lakukan Screenshoot pada
saat speedtest untuk Downlink dan Uplink dari jaringan 4G pada cell tersebut
telah selesai . lalu terakhir lakukan Test Browsing atau streaming video untuk
mengetahui performa dari jaringan 4G tersebut .
(a)
(b)
(c)
Gambar 3.45 (a)Cell tracking (b)Speedtest (c) Browsing test .
Pada gambar diatas terlihat hasil dari Speedtest dan browsing test . Hal pertama
yang perlu kita perhatikan ialah PCI pada gambar 3.43 (a) Local cell ID dari cell
tersebut adalah 4 dan PCInya adalah 144 , perlu kita lakukan cek ulang dengan
melihat pada laman web LMT seperti yang tertera pada gambar 3.43untuk
memastikan bahwa pengukuran yang kita lakukan benar . Untuk provider XL
standar kecepatan transfer data pada jaringan 4G mereka adalah diatas 10mbps
dengan kondisi semua cell terbuka. Hasil yang saya dapatkan cukup memuaskan
dengan downlink sebesar 28.20mbps dan uplink 15.44mbps . Terakhir adalah
performa streaming yang didapat untuk local cell 4 adalah 1,22MBps . biasanya
setiap local cell ID mewakili 1buah area cakupan antena sektoral , pada site
sensornya . pada rollout 4G alaram yang sering muncul adalah alaram SCTP
link Failure dan X2 interface Failure . kedua Alaram ini merupakan alaram
yang berdasar pada konfigurasi dari BTS. Selain itu alaram lain yang sering
muncul adalah Voltage Standing Wave Ratio (VSWR ) dan Receive Total
Wideband Power (RTWP) .
Apabila terdapat alarm VSWR kita dapat melihat nilai dari VSWR
tersebut pada software web LMT dengan menggunakan command STR
VSWR TEST . Standar nilai VSWR yang merupakan treshold
untuk
provider XL pada modul adalah 1.30 atau 130 pada tampilan software ,
ketika batas tersebut terlampaui maka lampu indikator pada RFU akan
menyala . Corrective Maintenance yang dilakukan biasanya adalah
memeriksa sambungan antara kabel jumper dan feeder. Dan melakukan
pembersihan pada setiap konektor apabila terjadi kerusakan yang berat pada
kabel dilakukan penggantian kabel jumper , biasanya nilai VSWR yang
besar disebabkan karena adanya air yang masuk pada sambungan atau
terdapat tekukan atau bending yang terlalu tajam sehingga merusak kabel
jumper tersebut .
Biasanya VSWR terdapat pada jumper atau feeder sisi Transmisi
atau TX . Sedangkan untuk RTWP biasanya berada pada sisi RX karena
daya terima sinyal yang terlalu tinggi atau terlampau lemah . Alaram RTWP
secara fisik perbaikannya mirip seperti alaram VSWR tetapi, untuk RTWP
di sisi RX . Selain itu RTWP juga dapat terjadi karena performa modul RFU
yang telah berkurang sehingga nilai input power tidak sesuai dengan
output . Banyak RFU yang pada akhirnya akan Faulty karena dimuatkan
oleh daya yang terlalu besar yang diawali dengan alaram adanya RTWP .
Penanganan RTWP terkandang perlu adanya kordinasi dengan BSS agar
nilai daya pancar dari modul tidak terlalu besar
Hal terakhir tetapi menjadi paling penting untuk team instalasi maupun
engineer instalasi adalah kordinasi dengan pihak pihak bersangkutan baik
sebelum maupun sesudah masuk pada suatu cellsite kepada BSS , MS , FOP
, dan site keeper . Hal tersebut untuk melindngi diri dari tuduhan pekerjaan
yang tidak baik dan mengetahui kondisi dari site sebelum memasuki site
tersebut sehingga dapat mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan .
Selain itu apabila akan menaikki tower baik untuk pemasangan dan instalasi
maupun untuk perbaikan atau troubleshoot , selalu pergunakan
perlengkapan pengaman agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan .