PEMBAHASAN
APS-6 atau sering disebut subrack APS-6 merupakan suatu sistem yang di
dalamnya terintegrasi beberapa modul rectifier, I/O board, dan kontroler.
Subrack menggabungkan dua atau lebih modul rectifier sekaligus mengontrol
modul-modul rectifier tersebut yang dirangkai secara paralel untuk
mendapatkan daya yang lebih tinggi. APS-6 dapat menampung paling banyak
enam buah modul rectifier dan satu display kontroler SC200. Tegangan output
dari masing-masing modul rectifier diatur dengan tegangan 54VDC.
44
45
2. Modul Rectifier
1. Backplane
2. Busbar
Gambar4.5 Busbar
Keterangan gambar :
1. Bus Voltage Sense input XH9
2. Power/Comms OK LED
3. Digital Input D1-D6 XH15A, XH15B
4. Digital Output Relay RY1-RY6, XH16-XH21
55
6. Shunt Resistor
Shunt resistor atau disebut juga sebagai shunt
resistor arus atau current shunt adalah resistor yang
memilik resistansi rendah dengan kepresisian tinggi
dengan tujuan untuk menaikan batas ukur amperemeter
dan bisa digunakan untuk mengukur arus yang
mengalir pada suatu rangkaian elektronika atau sebuah
beban.
8. DC Kontaktor
Kontaktor yang dipakai pada APS-6 adalak
kontaktor dengan input berupa tegangan searah (DC).
Kontaktor ini memiliki spesifikasi tegangan input
sebesar 48VDC dan memiliki kemampuan
menghantarkan arus pada kontak utama sebesar 200
A. Pada APS-6, kontaktor yang dipakai berjumlah dua
buah. Dua buah kontaktor ini digunakan untuk
mengontrol output beban yang terhubung dengan APS.
Dua kontaktor ini memiliki fungsi yang berbeda.
Kontaktor pertama berfungsi untuk mengaktifkan / meng-
nonaktifkan beban yang berjenis low priority dan
kontaktor kedua berfungsi untuk menghubungkan /
memutuskan arus pada saat charging baterai.
59
9. Sensor Temperatur
Sensor temperatur berfungsi untuk membaca suhu
yang ada di dalam panel khususnya untuk mengetahui
temperatur pada baterai. Sensor suhu ini biasanya
diletakkan di bagian bawah panel, khususnya di tempat
rak penyimpanan baterai. Sensor ini akan menampilkan
suhu baterai pada SC200. Sensor ini berfungsi
sebagai indikator keadaan suhu di dalam panel pada
bagian baterai. Suhu yang direkomendasikan untuk
penyimpanan baterai adalah dibawah 28oC.
A. AC Input 220VAC
Supply untuk mengaktifkan sebuah subrack
biasanya menggunakan input 3 phasa. Input AC 3 phasa
ini akan menyalakan modul-modul rectifier yang
terpasang pada subrack APS-6. Tiap phasa akan
menyalakan 2 buah modul rectifier.
B. MCB (Miniature Circuit Breaker)
MCB pada bagian ini berfungsi sebagai
pemutus atau penghubung tegangan 220VAC yang
akan mengaktifkan APS-6 sekaligus untuk
mengamankan apabila adanya short circuit pada modul
rectifier.
61
C. APR48-ES
Pada bagian ini, AC diubah ke tegangan
DC dengan menggunakan sistem power supply
switching. Pada diagram blok diatas, keluaran dari modul
rectifier APR48-ES terbagi menjadi dua bagian yaitu
untuk beban dan untuk menyalakan sistem kontroler pada
subrack APS-6.
D. Voltage Feed Module
Keluaran tegangan dari modul rectifier APR48-
ES akan masuk ke voltage feed module yang
digunakan untuk mendistribusikan tegangan ke I/O
board, SC200, dan juga DC kontaktor. Pada voltage
feed module juga data pada APR48-ES akan dikirimkan
langsung menuju I/O board. Data yang pada APR48
seperti nomor serial yang ada pada tiap modul APR48.
E. IOBGP (I/O Board)
I/O board merupakan pusat dari perangkat yang
ada APS-6 karena I/O board mengontrol semua jalur
data yang ada pada subrack APS-6 dan juga sebagai
penghubung perangkat yang satu dengan lainnya.
F. SC200 (Supervisory Controller)
SC200 merupakan sistem kontrol dan juga
sebagai antarmuka pengguna dengan perangkat. SC200
mengontrol semua perangkat yang ada pada APS. Akan
tetapi SC200 tidak langsung terkoneksi dengan I/O board.
SC200 mengirim dan menerima data yang ada melalui
voltage feed module dan voltage feed module ini akan
menghubungkan SC200 dengan I/O board dan
perangkat lainnya.
62
H. DC kontaktor
Pada APS-6, terdapat dua buah kontaktor
untuk mengaktifkan atau menonaktifkan beban yang
terhubung pada APS-6. Dua buah kontaktor ini dikontrol
oleh SC200 melalui I/O board. Dua buah kontaktor ini
memiliki kegunaan yang berbeda, kontaktor pertama
digunakan untuk penghubung atau pemutus baterai
dari APS-6 dan kontaktor kedua digunakan untuk
keperluan beban lainnya.
I. Shunt resistor
Pada diagram blok diatas, shunt resistor
ditujukan untuk mengukur seberapa besar beban pada
saat melakukan charging baterai. Spesifikasi dari shunt
resistor yang digunakan pada APS 6 adalah dengan total
arus maksimal 300A dengan output tegangan drop sebesar
55mV. Output dari shunt resistor dihubungkan ke I/O
board dan ditampilkan pada SC200.
J. MCB beban
Pada APS6, MCB beban digunakan untuk
menghubungkan atau memutuskan beban dari output
APS-6. Kapasitas MCB yang digunakan harus sesuai
dengan jumlah arus beban yang akan mengalir melalui
63
L. Load
Beban (load) pada APS-6 pada site/shelter
bermacam- macam seperti BTS (Base Transceiver
Station), RBS (Radio Base Station), AC (Air Conditioner)
dengan tegangan input 48VDC, dan beban lainnya yang
membutuhkan tegangan input DC dari APS-6.
1. Peralatan keselamantan
Multimeter digital
Pakaian non-statis
Alat yang direkomendasikan
Clamp-on ammeter
Alat untuk pelabelan
Laptop dengan :
Port USB (untuk SC200) atau port RS232
(untuk SC100)
Aplikasi
DCTools