Anda di halaman 1dari 26

KEWIRAUSAHAAN KONSTRUKSI

Perencanaan Usaha
Jasa Konstruksi

Dosen Pengampu: Irfauzi Firman Hidayat


JASA KONSTRUKSI
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi UU No 2 tahun 2017 - bertujuan untuk:
 memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan Jasa Konstruksi untuk
mewujudkan struktur usaha yang kukuh, andal, berdaya saing tinggi, dan hasil
Jasa Konstruksi yang berkualitas;
 mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang menjamin
kesetaraan kedudukan antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam
menjalankan hak dan kewajiban, serta meningkatkan kepatuhan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
 mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat di bidang Jasa
Konstruksi;menata sistem Jasa Konstruksi yang mampu mewujudkan
keselamatan publik dan menciptakan kenyamanan lingkungan terbangun;
 menjamin tata kelola penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang baik; dan
menciptakan integrase nilai tambah dari seluruh tahapan penyelenggaraan
Jasa Konstruksi.
Sumber = https://www.tommcifle.com/bisnis-adalah-soal-proses-dan-strategi/
KEGIATAN USAHA JASA KONSTRUKSI
Usaha Jasa konstruksi adalah usaha yang memberikan pelayanan jasa
perencanaan, perancangan, pengawas proyek dan manajemen konstruksi serta
pembangunan, pemeliharaan, instalasi, perbaikan dan renovasi termasuk
pembongkaran bangunan atau struktur, sistem, utilitas bangunan, fasilitas industri
serta bentuk fisik lainnya.
Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultan konstruksi atau pekerjaan
konstruksi umum dan spesialis termasuk pekerjaan konstruksi terintegrasi. Jasa
konstruksi menghasilkan produk konstruksi sebagai properti atau infrastuktur yang
melibatkan pihak konsultan dan kontraktor sebagai penyedia jasa konstruksi di
Indonesia
Sumber = https://www.sertifikasi.biz/jasa-
konstruksi#:~:text=Usaha%20Jasa%20konstruksi%20adalah%20usaha,industri%20serta%20bentuk%20fisik%20lainnya.
“Kegiatan usaha jasa
konstruksi dilakukan oleh
Konsultan dan Kontraktor
sebagai penyedia jasa
konstruksi”
JASA KONSTRUKSI

1. Skala Besar
 rancang bangun
 pembangunan gedung,
 fasilitas minyak dan gas,
 jalan dan rel kereta api,
 pelabuhan,
 bendungan dan lain-lain

Melibatkan konsultan dan kontraktor sebagai penyedia jasa


konstruksi
JASA KONSTRUKSI

1. Skala Kecil
 pempembangunan dan renovasi rumah tinggal,
 pemasangan partisi kaca/gipsum,
 pekerjaan atap dan kanopi,
 pemasangan pintu dan jendela,
 pekerjaan kusen, pintu dan jendela,
 pemasangan kaca dan aluminium,
 bongkar pasang dinding dan lantai,
 pemasangan dan instalasi AC,
 pengecatan dan lain-lain

Dilakukan oleh Kontraktor


JENIS USAHA JASA KONSTRUKSI

Usaha jasa konstruksi menurut Undang-Undang dan Peraturan


pemerintah dibagi dalam 3 jenis usaha yang bersifat umum, spesialis
dan terintegrasi.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa


Konstruksi dan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko dijelaskan
mengenai jenis usaha jasa konstruksi yang terdiri dari
1. Jasa konsultansi konstruksi
2. Pekerjaan konstruksi
3. Pekerjaan konstruksi terintegrasi
JENIS USAHA JASA KONSTRUKSI

Ketentuan mengenai jenis usaha usaha dan standar kegiatan usaha


jasa konstruksi juga diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor
Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
dan Peraturan Menteri PUPR Nomor 6 Tahun 2021 tentang Standar
Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko Sektor Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
JASA KONSTRUKSI

1. JASA PERANCANGAN UMUM


PLANNING, MASTER PLAN, STUDI KELAYAKAN, PENATAAN RUANG, ARSITEKTUR
2. JASA PERENCANAAN TEKNIS
SURVEI, INVESTIGASI, DISAIN KONSTRUKSI
3. JASA MANAJEMEN PROYEK / KONSTRUKSI
PENGADAAN, PENGENDALIAN & TECHNICAL AUDIT
4. JASA PELAKSANAAN FISIK
PELAKSANAAN KONSTRUKSI & SUPERVISI KONSTRUKSI
5. JASA PEMELIHARAAN & DEMOLISI BANGUNAN
JENIS USAHA JASA KONSTRUKSI

Setiap jenis usaha jasa konstruksi memiliki klasifikasi dan


subklasifikasi. Sebagai standar kegiatan usaha jasa konstruksi. Jenis
usaha jasa konstruksi juga dibedakan berdasarkan kualifikasi
lapangan usaha Indonesia (KBLI) yang terdiri dari
1. kualifkasi kecil,
2. Menengah
3. besar
LEGALITAS JASA
KONSTRUKSI
Perizinan Berusaha Jasa Konstruksi

Perizinan berusaha jasa konstruksi merupakan legalitas perusahaan


sebagai Badan Usaha Jasa Konstruksi

Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan Usaha (PB-UMKU)


sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis risiko, terdiri dari;
1. Nomor Induk Berusaha
2. SKK Konstruksi
3. SBU Konstruksi
Nomor Induk Berusaha (NIB)

Perizinan berusaha jasa konstruksi merupakan legalitas perusahaan


sebagai Badan Usaha Jasa Konstruksi

Setiap pelaku usaha di Indonesia baik perorangan atau badan usaha


harus memiliki Nomor Induk Berusaha sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 dan Peraturan BKPM
(Badan Koordinasi Penanaman Modal) Nomor 4 Tahun 2021
tentang Pedoman dan Tata Cara Pelayanan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko dan Fasilitas Penanaman Modal. Setiap pelaku usaha
harus memiliki NIB
Nomor Induk Berusaha (NIB)

Nomor Induk Berusaha merupakan bukti pendaftaran online yang


diterbitkan Lembaga OSS. Nomor Induk Berusaha atau NIB adalah
Identitas dan legalitas untuk memulai bisnis di Indonesia. NIB
berbentuk nomor acak atas nama seseorang atau badan usaha
dengan alamat kantor, telepon, email serta kode bidang usaha sesuai
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)
Nomor Induk Berusaha (NIB)

NIB diberikan sebagai sebagai standar perizinan berusaha dan juga


berlaku sebagai:
1. Angka pengenal impor;
2. Hak akses kepabeanan;
3. Pendaftaran kepesertaan Pelaku Usaha untuk jaminan sosial
kesehatan dan jaminan sosial ketenagakerjaan; dan
4. Wajib lapor ketenagakerjaan untuk periode pertama Pelaku Usaha.

Sesuai Peraturan yang berlaku, setiap pelaku usaha


hanya bisa memiliki 1 (satu) NIB untuk semua jenis
kegiatan usaha
Pendaftaran dan Penerbitan NIB

Melakukan pendaftaran melalui sistem OSS secara online untuk


mendapatkan hak akses sesuai prosedur yang berlaku. Pelaku
usaha yang diberikan hak akses meliputi
1. Orang perseorangan;
2. Direksi/penanggung jawab Pelaku Usaha;
3. Pengurus apabila Pelaku Usaha berbentuk koperasi dan
Yayasan.

Setelah mendapatkan hak akses pelaku usaha dapat


mengajukan permohonan NIB melalui sistem OSS dengan
mengisi data dan rencana umum badan usaha
Pendaftaran dan Penerbitan NIB

 Data Pelaku Usaha Perorangan:

1. Nama dan NIK;


2. NPWP orang perseorangan;
3. Rencana permodalan;
4. Nomor telepon seluler dan/atau alamat surat elektronik (email).
Pendaftaran dan Penerbitan NIB
 Data Pelaku Badan Usaha:

1. Nama badan usaha;


2. Jenis badan usaha;
3. Status penanaman modal;
4. Nomor akta pendirian atau nomor pendaftaran beserta pengesahannya;
5. Alamat korespondensi;
6. Besaran rencana permodalan;
7. Data pengurus dan pemegang saham;
8. Negara asal penanam modal, dalam hal terdapat PMA;
9. Maksud dan tujuan badan usaha;
10. Nomor telepon badan usaha;
11. Alamat surat elektronik (email) badan usaha;
12. NPWP badan usaha.​
Pendaftaran dan Penerbitan NIB
 Rencana Umum Kegiatan Usaha:

1. Bidang usaha sesuai KBLI;


2. Lokasi usaha;
3. Akses kepabeanan;
4. Angka pengenal importir;
5. Keikutsertaan jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan; dan
6. Status laporan ketenagakerjaan
Pendaftaran dan Penerbitan NIB

Penerbitan NIB secara online


Berdasarkan data pelaku usaha, rencana umum kegiatan
usaha dan pernyataan yang dibuat pelaku usaha, maka
OSS RBA melakukan validasi kelengkapan dokumen
(secara otomatis dengan sistem). Jika data yang
disampaikan lengkap maka maka Lembaga OSS
menerbitkan NIB
Pendaftaran dan Penerbitan NIB
Lembaga OSS menerbitkan NIB melalui Sistem OSS RBA
berdasarkan:

1. Tingkat Risiko
2. Pemeriksaan ketentuan bidang usaha
3. Ketentuan minimum investasi; dan
4. Ketentuan permodalan

NIB berbentuk 13 digit angka acak yang diberi pengaman dan disertai
dengan tanda tangan elektronik yang mencakup data pelaku usaha
dengan bidang usaha sesuai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI).
Setiap penyedia jasa konstruksi baik Konsultan atau Kontraktor harus memiliki
NIB berdasarkan tingkat risiko sebagai standar perizinan berusaha sesuai
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko.

Untuk mendapatkan NIB, setiap perusahaan atau BUJK harus memiliki maksud
dan tujuan usaha sesuai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)
bidang jasa konstruksi yang disebutkan didalam akta pendirian atau
perubahannya sebagai dasar utama untuk mendapatkan NIB melalui sistem OSS
RBA.

Khusus untuk usaha jasa konstruksi, sistem OSS RBA menerbitkan NIB dan
Sertifikat Standar belum terverifikasi sebagai bukti pendaftaran/registrasi pelaku
usaha untuk memulai kegiatan usahanya.
​NIB dan Sertifikat Standar Terverifikasi diterbitkan OSS RBA setelah
BUJK Nasional, BUJK PMA dan Kantor Perwakilan BUJK memenuhi
persyaratan komitmen yang dibuktikan dengan Sertifikat Badan
Usaha (SBU) konstruksi sebagai perizinan berusaha untuk
menunjang kegiatan usaha (PB-UMKU).

Pelaku usaha yang telah memiliki NIB wajib melakukan pelaporan


kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang ketenagakerjaan secara berkala setiap 1 (satu) tahun pada
bulan Desember sesuai dengan peraturan perundang-undangan di
bidang ketenagakerjaan.
SERTIFIKAT BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI

Untuk melakukan kegiatan usaha jasa konstruksi sebagai Konsultan


atau Kontraktor harus memiliki (SBU) Sertifikat Badan Usaha jika
tidak maka akan diberikan sanksi denda administratif sesuai
peraturan yang berlaku.
To be Continue ……….
Thank you

Anda mungkin juga menyukai