MFD 2010 Buku PDF
MFD 2010 Buku PDF
TENTANG
CETAKAN II
BUKU 1
SUMATERA
PERATURAN
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
NOMOR 37 TAHUN 2010
TENTANG
CETAKAN II
BUKU 1
SUMATERA
BADAN PUSAT STATISTIK
TENTANG
Menimbang : bahwa untuk keseragaman penggunaan konsep, definisi, dan kriteria wilayah
perkotaan dan perdesaan di Indonesia, perlu menetapkan klasifikasi
perkotaan dan perdesaan di Indonesia dengan Peraturan Kepala Badan
Pusat Statistik;
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
2. Perdesaan adalah status suatu wilayah administrasi setingkat desa/kelurahan yang belum
memenuhi kriteria klasifikasi wilayah perkotaan.
Pasal 2
(1) Kriteria wilayah perkotaan adalah persyaratan tertentu dalam hal kepadatan penduduk,
persentase rumah tangga pertanian, dan keberadaan/akses pada fasilitas perkotaan, yang
dimiliki suatu desa/kelurahan untuk menentukan status perkotaan suatu desa/kelurahan.
(3) Penentuan nilai/skor untuk menetapkan sebagai wilayah perkotaan dan perdesaan atas
desa/kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu:
a. wilayah perkotaan, apabila dari kepadatan penduduk, persentase rumah tangga
pertanian, dan keberadaan/akses pada fasilitas perkotaan yang dimiliki mempunyai total
nilai/skor 10 (sepuluh) atau lebih; dan
b. wilayah perdesaan, apabila dari kepadatan penduduk, persentase rumah tangga
pertanian, dan keberadaan/akses pada fasilitas perkotaan yang dimiliki mempunyai total
nilai/skor di bawah 10 (sepuluh).
Pasal 3
Kepadatan Persentase
Nilai/ Nilai/ Nilai/
Penduduk Rumah Tangga Fasilitas Perkotaan Kriteria
2 Skor Skor Skor
Per Km Pertanian
• Ada 1
> 8500 8 < 5,00 8 h. Hotel/Bilyar/Diskotek/ Panti Pijat/Salon
• Tidak ada 0
• ≥ 8,00 1
i. Persentase RT Telepon
• < 8,00 0
• ≥ 90,00 1
j. Persentase RT Listrik
• < 90,00 0
*)
Catatan: Jarak tempuh diukur dari Kantor Desa/Kelurahan
Pasal 4
(1) Kriteria wilayah perkotaan diimplementasikan pada seluruh wilayah administrasi setingkat
desa/kelurahan untuk menghasilkan klasifikasi perkotaan/perdesaan desa/kelurahan seluruh
Indonesia.
(3) Apabila ada pembentukan desa/kelurahan/UPT baru, di mana desa/kelurahan baru tidak
memiliki desa/kelurahan induk, maka status perkotaan/perdesaan dari desa/kelurahan baru
tersebut harus ditentukan dengan mengimplementasikan kriteria wilayah perkotaan yang
sama.
Pasal 5
Dengan berlakunya peraturan ini, maka klasifikasi perkotaan dan perdesaan yang ada
sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 7
BUKU 1
SUMATERA
A. Pendahuluan
Wilayah Indonesia dibagi kedalam beberapa tingkat wilayah administratif, yaitu provinsi,
kabupaten/kota (dahulu disebut kotamadya), kecamatan, dan desa atau disebut dengan nama
lain yang merupakan wilayah administratif terkecil. Sebagai wilayah administratif terkecil, desa
sering kali dijadikan sebagai unit penelitian. Seperti diketahui, pada setiap desa mempunyai
karakteristik sosial ekonomi, kondisi dan akses ke fasilitas perkotaan, ciri dan tipologi lingkungan
yang berbeda-beda dan akan terus berubah seiring dengan kemajuan tingkat pembangunan di
suatu desa. Kondisi yang berbeda dan terus berubah tersebut oleh BPS dijadikan sebagai
indikator untuk menggolongkan suatu desa kedalam desa perkotaan atau desa perdesaan.
Penggolongan desa menjadi desa perkotaan dan desa perdesaan biasanya dilakukan oleh
BPS untuk keperluan statistik dan keperluan lainnya yang berhubungan dengan analisis dan
perencanaan pembangunan. Sebagai contoh, BPS biasanya menggunakan klasifikasi desa
perkotaan perdesaan sebagai dasar untuk merencanakan kegiatan sensus atau survei.
Disamping itu bila sampelnya memungkinkan, dalam penyajian dan analisis data juga dibedakan
menurut daerah perkotaan dan daerah perdesaan.
C. Pengertian Dasar
Untuk memahami klasifikasi desa perkotaan perdesaan perlu dijelaskan tentang beberapa
pengertian secara statistik sebagai berikut:
• Daerah perkotaan, adalah suatu wilayah administratif setingkat desa/kelurahan yang
memenuhi persyaratan tertentu dalam hal kepadatan penduduk, persentase rumah tangga
pertanian, dan sejumlah fasilitas perkotaan, sarana pendidikan formal, sarana kesehatan
umum, dan sebagainya.
• Daerah perdesaan, adalah suatu wilayah administratif setingkat desa/kelurahan yang
belum memenuhi persyaratan tertentu dalam hal kepadatan penduduk, persentase rumah
tangga pertanian, dan sejumlah fasilitas perkotaan, sarana pendidikan formal, sarana
kesehatan umum, dan sebagainya.
Tabel 1:
Variabel, Klasifikasi, Skor, dan Kriteria Desa Perkotaan
[1] [2]
TOTAL SKOR
• Skor minimum 2
• Skor maksimum 26
1. Kepadatan penduduk
• < 500 1
• 500 – 1.249 2
• 1.250 – 2.499 3
[1] [2]
• 2.500 – 3.999 4
• 4.000 – 5.999 5
• 6.000 – 7.499 6
• 7.500 – 8.499 7
• 8.500 < 8
2. Persentase rumah tangga pertanian
• 70,00 < 1
• 50,00 – 69,99 2
• 30,00 – 49,99 3
• 20,00 – 29,99 4
• 15,00 – 19,99 5
• 10,00 – 14,99 6
• 5,00 – 9,99 7
• < 5,00 8
3. Akses fasilitas umum 0, 1, 2, …, 10
A). Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK)
• Ada atau ≤ 2,5 km 1
• > 2,5 km 0
B). Sekolah Menengah Pertama (SMP)
• Ada atau ≤ 2,5 km 1
• > 2,5 km 0
C). Sekolah Menengah Umum (SMU)
• Ada atau ≤ 2,5 km 1
• > 2,5 km 0
D). Pasar
• Ada atau ≤ 2 km 1
• > 2 km 0
E). Pertokoan
• Ada atau ≤ 2 km 1
• > 2 km 0
F). Bioskop
• Ada atau ≤ 5 km 1
Klasifikasi Desa Perkotaan - Perdesaan 15
Variabel/ Klasifikasi Skor
[1] [2]
• > 5 km 0
G). Rumah Sakit
• Ada atau ≤ 5 km 1
• > 5 km 0
H). Hotel/Bilyar/Diskotek/Panti pijat/Salon
• Ada 1
• Tidak ada 0
I). Persentase Rumah Tangga Telepon
• ≥ 8,00 1
• < 8,00 0
J). Persentase Rumah Tangga Listrik
• ≥ 90,00 1
• < 90,00 0
Tabel 2:
Banyaknya Desa Menurut Provinsi
MASTER WILAYAH
KODE DAN NAMA PROVINSI
SP2010-RD
[1] [2]
KLASIFIKASI SP2010
KODE DAN NAMA PROVINSI
Perkotaan Perdesaan
[1] [2] [3]
[ 030 ] TANJUNG BALAI UTARA [ 001 ] TANJUNG BALAI KOTA III Perkotaan
[ 002 ] MATA HALASAN Perkotaan
[ 003 ] KWALA SILAU BESTARI Perkotaan
[ 004 ] TANJUNG BALAI KOTA IV Perkotaan
[ 005 ] SEJAHTERA Perkotaan
[ 100 ] IV KOTO AUR MALINTANG [ 001 ] III KOTO AUR MALINTANG Perdesaan
[ 123 ] MAPAT TUNGGUL SELATAN [ 001 ] NAGARI MUARO SEI LOLO Perdesaan
[ 002 ] NAGARI SILAYANG Perdesaan
Provinsi : [ 14 ] RIAU
Kabupaten : [ 01 ] KUANTAN SINGINGI
Provinsi : [ 14 ] RIAU
Kabupaten : [ 02 ] INDRAGIRI HULU
Provinsi : [ 14 ] RIAU
Kabupaten : [ 03 ] INDRAGIRI HILIR
Provinsi : [ 14 ] RIAU
Kabupaten : [ 04 ] PELALAWAN
Provinsi : [ 14 ] RIAU
Kabupaten : [ 05 ] S I A K
Provinsi : [ 14 ] RIAU
Kabupaten : [ 06 ] KAMPAR
Provinsi : [ 14 ] RIAU
Kabupaten : [ 07 ] ROKAN HULU
Provinsi : [ 14 ] RIAU
Kabupaten : [ 08 ] BENGKALIS
Provinsi : [ 14 ] RIAU
Kabupaten : [ 09 ] ROKAN HILIR
Provinsi : [ 14 ] RIAU
Kabupaten : [ 10 ] KEPULAUAN MERANTI
Provinsi : [ 14 ] RIAU
Kota : [ 71 ] PEKANBARU
Provinsi : [ 14 ] RIAU
Kota : [ 73 ] D U M A I
Provinsi : [ 15 ] JAMBI
Kabupaten : [ 01 ] KERINCI
Provinsi : [ 15 ] JAMBI
Kabupaten : [ 02 ] MERANGIN
Provinsi : [ 15 ] JAMBI
Kabupaten : [ 03 ] SAROLANGUN
Provinsi : [ 15 ] JAMBI
Kabupaten : [ 04 ] BATANG HARI
Provinsi : [ 15 ] JAMBI
Kabupaten : [ 05 ] MUARO JAMBI
Provinsi : [ 15 ] JAMBI
Kabupaten : [ 06 ] TANJUNG JABUNG TIMUR
Provinsi : [ 15 ] JAMBI
Kabupaten : [ 07 ] TANJUNG JABUNG BARAT
Provinsi : [ 15 ] JAMBI
Kabupaten : [ 08 ] TEBO
[ 043 ] VII KOTO ILIR [ 001 ] TELUK KEPAYANG PULAU INDAH Perdesaan
[ 002 ] SUNGAI KARANG Perdesaan
[ 003 ] BALAI RAJO Perdesaan
[ 004 ] PASEBAN Perdesaan
[ 005 ] CERMIN ALAM Perdesaan
Provinsi : [ 15 ] JAMBI
Kabupaten : [ 09 ] BUNGO
Provinsi : [ 15 ] JAMBI
Kota : [ 71 ] JAMBI
Provinsi : [ 15 ] JAMBI
Kota : [ 72 ] KOTA SUNGAI PENUH
Provinsi : [ 17 ] BENGKULU
Kabupaten : [ 01 ] BENGKULU SELATAN
Provinsi : [ 17 ] BENGKULU
Kabupaten : [ 02 ] REJANG LEBONG
Provinsi : [ 17 ] BENGKULU
Kabupaten : [ 03 ] BENGKULU UTARA
Provinsi : [ 17 ] BENGKULU
Kabupaten : [ 04 ] KAUR
Provinsi : [ 17 ] BENGKULU
Kabupaten : [ 05 ] SELUMA
Provinsi : [ 17 ] BENGKULU
Kabupaten : [ 06 ] MUKOMUKO
Provinsi : [ 17 ] BENGKULU
Kabupaten : [ 07 ] LEBONG
Provinsi : [ 17 ] BENGKULU
Kabupaten : [ 08 ] KEPAHIANG
Provinsi : [ 17 ] BENGKULU
Kabupaten : [ 09 ] BENGKULU TENGAH
Provinsi : [ 17 ] BENGKULU
Kota : [ 71 ] BENGKULU
Provinsi : [ 18 ] LAMPUNG
Kabupaten : [ 01 ] LAMPUNG BARAT
Provinsi : [ 18 ] LAMPUNG
Kabupaten : [ 02 ] TANGGAMUS
Provinsi : [ 18 ] LAMPUNG
Kabupaten : [ 03 ] LAMPUNG SELATAN
Provinsi : [ 18 ] LAMPUNG
Kabupaten : [ 04 ] LAMPUNG TIMUR
Provinsi : [ 18 ] LAMPUNG
Kabupaten : [ 05 ] LAMPUNG TENGAH
Provinsi : [ 18 ] LAMPUNG
Kabupaten : [ 06 ] LAMPUNG UTARA
Provinsi : [ 18 ] LAMPUNG
Kabupaten : [ 07 ] WAY KANAN
Provinsi : [ 18 ] LAMPUNG
Kabupaten : [ 08 ] TULANGBAWANG
Provinsi : [ 18 ] LAMPUNG
Kabupaten : [ 09 ] PESAWARAN
Provinsi : [ 18 ] LAMPUNG
Kabupaten : [ 10 ] PRINGSEWU
Provinsi : [ 18 ] LAMPUNG
Kabupaten : [ 11 ] MESUJI
Provinsi : [ 18 ] LAMPUNG
Kabupaten : [ 12 ] TULANGBAWANG BARAT
Provinsi : [ 18 ] LAMPUNG
Kota : [ 71 ] BANDAR LAMPUNG
Provinsi : [ 18 ] LAMPUNG
Kota : [ 72 ] METRO