Anda di halaman 1dari 10

BAB II

DATA BANJIR

A. Wilayah Kota Tangerang


Kota Tangerang merupakan salah satu bagian wilayah administrasi paling Timur dari
Propinsi Banten yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta. Luas Kota Tangerang sekitar
184 km2 (termasuk luas Bandara Soekarno-Hatta sebesar 19,69 km2).

Wilayah Kota

Tangerang meliputi 13 Kecamatan dan 104 Kelurahan dengan kondisi wilayah sebagaimana
tabel berikut:
Tabel 4.1. Data Wilayah Kota Tangerang
Kecamatan

Luas

Ciledug
Larangan
Karang Tengah
Cipondoh
Pinang
Tangerang
Karawaci
Jatiuwung
Cibodas
Periuk
Batuceper
Neglasari
Benda
Bandara SH
Kota Tangerang

(km2)
8.769
9.397
10.474
17.910
21.590
15.785
13.475
14.406
9.611
9.543
11.583
16.077
5.919
19.690
184.229

Jumlah

Jumlah

Kepadatan

Kelurahan
8
8
7
10
11
8
16
6
6
5
7
7
5

Penduduk
95.671
119.966
91.599
148.450
120.444
104.938
141.832
124.139
144.678
95.818
76.874
75.779
66.896

Penduduk/km2
10.909
12.762
8.749
8.293
5.579
6.646
10.522
8.615
15.055
10.044
6.638
4.712
11.300

104

1407.084

8.551

A.

DAS (Daerah Aliran Sungai)


Secara hidrologi Daerah Aliran Sungai (DAS) didefinisikan sebagai daerah yang dibatasi

oleh punggung topografi, sehingga air yang jatuh akan mengalir melalui satu titik
pengamatan. Sementara pengelolaan DAS merupakan suatu kegiatan yang memanfaatkan
semua sumber daya alam. Untuk memberikan hasil hasil optimal bagi kesejahteraan
masyarakat yang tinggal dalam DAS tersebut dalam waktu yang tidak terbatas dengan
menekan meminimal mungkin kemungkinan terjadi kerusakan atau degradasi fungsi
hidrologi DAS tersebut.
Beberapa indikator terjadinya proses degradasi DAS secara menyeluruh antara laian
adalah:
1. Penurunan produksi dari DAS yang sifatnya menurunkan kesejahteraan
masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada DAS tersebut.
2. Perubahan terhadap fungsi hidrologi DAS seperti pesarnya fluktuasi aliran sungai
atau perbedaan antara debit maksimal dan minimal.
3. Peningkatan laju erosi lapisan tanah yang diikuti dengan perunahan terhadap
biofisik dan biokimia tanah.
4. Perubahan terhadap keseimbangan ekosistem di dalam DAS dan juga di daerah
keluaran yang dipengaruhi keluaran DAS tersebut.

B.

Das Kali Angke


Kali Angke mengalir di bagian Timur Kota Tangerang. Hulu Kali Angke berasal dari

daerah Semplak, Kabupaten Bogor. Aliran Kali Angke melintasi 4 daerah administrasi, yaitu
Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Jakarta Barat, berakhir di
Saluran Pembuang Cengkareng Drain, Jakarta Barat.
Sebagian besar Daerah Aliran Sungai (DAS) Angke merupakan kawasan terbangun
intensitas sedang-tinggi, yaitu kegiatan permukiman dan kegiatan perkotaan. Karakteristik
DAS Angke dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2 Karakteristik Umum Daerah Aliran Sungai Angke


Daerah
Administrasi
Kab. Bogor

Kab.

Kecamatan

Dominasi

Intensitas

Semplak

Guna Lahan
Permukiman, ladang,

Kegiatan
Sedang

Bojong Gede

sawah
Permukiman, ladang,

Sedang

Parung
Pamulang

sawah
Permukiman, ladang
Permukiman, ladang

Sedang
Tinggi

Serpong

Permukiman, ladang

Sedang

Tangerang

Kota

Ciledug

Tangerang

Jakarta Barat

lahan kosong
Permukiman,

Sangat Tinggi

Kr. Tengah

kegiatan perkotaan
Permukiman,

Tinggi

Pinang

kegiatan perkotaan
Permukiman, ladang,

Tinggi

Duri Kosambi
Kembangan

lahan kosong
Permukiman,
kegiatan perkotaan
Permukiman,

Tinggi
Sangat Tinggi

kegiatan perkotaan
Sumber : Hasil Analisa Peta, 2010
Kali Angke melalui wilayah Kota Tangerang sepanjang 10 km dengan lebar sungai
sekitar 12 m pada kawasan terbuka dan menyempit menjadi 3-4 meter pada kawasan
terbangun/perkotaan. Debit air Kali Angke pada kondisi normal tercatat sekitar 18 m3/det.
Kondisi DAS Kali Angke sebagian besar merupakan daerah terbangun kawasan
permukiman. Terjadi pendangkalan akibat sedimentasi dan sampah yang dibuang masyarakat
pada kawasan permukiman sepanjang Kali Angke. Pada musim kemarau, Kali Angke
merupakan penampung air buangan domestik dari kawasan perumahan sehingga debit air
relatif kecil dan kualitas air buruk.

Pada musim hujan, Kali Angke menjadi sungai

penampung air limpasan dari DAS dengan kondisi sebagian besar merupakan kawasan
terbangun. Dengan demikian dapat diperkirakan bahwa debit air pada musim hujan akan
sangat melonjak, baik dari air limpasan daerah hulu maupun dari kawasan-kawasan
permukiman di dalam DAS Kali Angke.

Beberapa anak sungai Kali Angke, seperti Kali Serua, Wetan, Pesanggrahan dan
Cantiga berasal daerah Bintaro dan Ciputat dimana kondisi saat ini merupakan kawasan
permukiman dan kegiatan perkotaan. Sama halnya dengan Kali Angke, pada musim kemarau
debit air sungai-sungai tersebut relatif kecil karena hanya berfungsi sebagai saluran
pembuangan lingkungan permukiman. Namun pada musim hujan, debit air akan meningkat
tajam akibat menampung limpasan air dari daerah permukiman. Dengan semakin intensifnya
pengembangan daerah terbangun dan semakin minimnya ruang terbuka hijau pada DAS
Angke dan anak sungainya, maka dapat diprediksi debit air akan semakin meningkat bahkan
tidak terkendali menyebabkan banjir.
C. Sebaran Banjir
Bencana banjir Kota Tangerang pada tanggal 2 9 Pebruari 2007 melanda hampir
merata di seluruh wilayah. Bencana Banjir pada tahun ini jauh lebih luas dibanding dengan
bencana banjir tahun 2002.

Tercatat 63 lokasi banjir/genangan yang tersebar di 13

Kecamatan Kota Tangerang. Setiap tahun kondisi genangan air dan banjir di Kota Tangerang
semakin meluas sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut :
Tabel. 4.3. Data Jumlah Genangan Dan Banjir Kota Tangerang Tahun 1994-2007
Tahun

Jumlah

Tinggi

1994
2000
2002

18 lokasi
49 lokasi
67 lokasi

banjir
100 cm
150 cm
300 cm

2003
2007

98 lokasi
63 lokasi

100 cm
300 cm

Waktu
(+jam)

Dinas PU, Kota Tangerang.


Satkorlak Banjir Kota Tangerang 2010

genangan

72 jam
72 jam

248.85 ha
+ 400.00

12 - 24 jam
48 jam-1

ha
127,80 ha
518.50 ha

mgg
Sumber : RTRW Kota Tangerang Tahun 2010

Luas

Peta Banjir Jabotabek Tahun


1996

Peta Banjir Jabotabek Tahun


2002

7-2

7-1
2-6

3-3

2-3
2-5

2-4

3-1

7-6

2-2
2-7

7-22
3-2

TG
(M)
1,5
1,0
1,0
1,5

2. KALI CIRARAB & KERONCONG


1. PERUMAHAN TOTAL PERSADA
2. PERUMAHAN PURATIH
3. PERUMAHAN PERIUK DAMAI
4. PERUMAHAN MUTIARA PLUIT
5. PERUMAHAN TANGERANG REGENSI
6. PERUMAHAN PRIMA TANGERANG
7. PERUMAHAN GEBANG RAYA

3,0
2,0
2,0
2,0
2,0
2,0
1,5

40
50
30
20
50
50
30

3,0
1,5

30
30

2,0
1,5

30
15

4. KALI ANGKE
1. PERUMAHAN WISMA TAJUR
2. PERUMAHAN CILEDUG INDAH I
3. PERUMAHAN CILEDUG INDAH II
4. PERUMAHAN PINANG GRIYA
5. PERUMAHAN PINANG INDAH
6. PERUMAHAN PONDOK BAHAR
7. PERUMAHAN DUREN VILLA
8. PEMUKIMAN KEL. GONDRONG
9. PEMUKIMAN KEL. PETIR,CANDULAN

3,0
3,0
3,0
3,0
2,5
3,0
3,0
1,5
1,5

30
30
30
40
30
40
20
50
50

5. KALI WETAN
1.PERUMAHAN PURI KARTIKA LAMA
2.PERUMAHAN PURI KARTIKA BARU

2,0
2,0

40
40

3. KALI SABI
1. PERUMAHAN PONDOK ARUM
2. PERUMAHAN TAMAN CIBODAS
( TMSK. JL. GATOT SUBROTO )
3. PERUMAHAN PERIUK JAYA
4. PEMUKIMAN UWUNG JAYA

1-4

2-1

NO LUAPAN
1. KALI CISADANE
1. PEMUKIMAN PNG. BARAT
2. PEMUKIMAN BABAKAN
3. PEMUKIMAN KALI PASIR
4. PEMUKIMAN MEKARSARI

1-3

7-15

7-3
7-5
7-4

LS
(Ha)
10
5
5
5

7-29

7-10
3-4

1-2

7-24

7-27

8-1

4-8 4-9

7-28

4-5

7-23

TG
(M)
2,0
2,0
2,0
2,0
1,5
1,5

LS
(Ha)
40
20
20
30
20
20

7. SALURAN PEMB. MASYARAKAT


1. KAMPUNG RAWA BAMBAN
2. KELURAHAN BENDA
3. PEMUKIMAN PORIS GAGA
4. PEMUKIMAN PORIS JAYA
5. PERUMAHAN PORIS INDAH
6. PERUMAHAN ALAM INDAH
7. PERUMAHAN KUNCIRAN INDAH
8. PERUMAHAN KUNCIRAN PERMAI
9. PERUMAHAN KUNCIRAN DM. RW:06
10. PERUMAHAN CIMONE PERMAI
11. PEMUKIMAN PRG SERAB, SIMPRUG
12. PEMUKIMAN KP. RAWA SALAK
13. PEMUKIMAN LEMBANG
14. PEMUKIMAN GRIYA KENCANA
15. PERUMAHAN MARGASARI

1,0
1,0
0,6
0,6
0,6
0,6
1,0
1,0
1,0
0,6
0,7
1,0
1,0
1,0
1,0

30
30
30
40
30
30
20
20
15
30
30
20
20
20
15

16. PERUMAHAN SUDIMARA BARAT


17. PERUMAHAN SUDIMARA SELATAN
18. PEMUKIMAN PENINGGILAN
19. PEMUKIMAN KARANG TIMUR
20. PEMUKIMAN CIPADU
21. PEMUKIMAN KARANG MULYA
22. PERUMAHAN BUGEL INDAH
23. PERUMAHAN CIBODAS KECIL
24. PERUMAHAN CISARUNG
25. PEMUKIMAN GJA
26. PERUMAHAN PERUM IV
(Jl. DARMAWANGSA)
27. PERUMAHAN KEL. CIPONDOH
28. PERUMAHAN KEL. KENANGA
29. PERUMAHAN KEL. KETAPANG

1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
0,7
0,7
1,0
1,0
1,0

30
30
30
30
35
30
30
20
20
20
25

0,5
0,6
0,4

30
20
20

8. RAWA CIPONDOH
1. PERUMAHAN P & K
2. PERUMAHAN BJR. WIJAYA

0,6
0,6

5
20

6-2

8-2

7-26

NO LUAPAN
6. KALI CANTIGA
1. PERUMAHAN DDN
2. PERUMAHAN UNILEVER
3. PERUMAHAN PURI BETA
4. PEMUKIMAN LAR. UTARA (JOGLO)
5. PERUMAHAN PERDAGANGAN
6. PERUMAHAN KEJAKSAAN

4-6

7-21
6-1

1-1

4-4
7-9
7-77-8

4-2
4-3
7-12
4-7
5-1
7-17

KETERANGAN :

4-1

7-19 6-4
6-5

7-16 7-14
7-18
7-13

6-6

6-3
7-20

5-2

Direncanakan Oleh

Nama :
Tgl
:

Paraf :

Digambar Oleh

Nama :
Tgl
:

Paraf :

Diperiksa Oleh

Nama :
Tgl
:

Paraf :

Disetujui Oleh

Nama :
Tgl
:

Paraf :

7-18

BERAT

PETA LOKASI BANJIR


KOTA TANGERANG

7-17

SEDANG

7-11

RINGAN

Tipe :

Kelurahan :

Skala :
1:12.500

Kecamatan :
Nama :

Data :
No Gambar : 05
Nomer
Pengerjaan :

Lokasi File :
Revisi :

Gambar 4.1 Peta Banjir Kota Tangerang Tahun


2007

Berdasar pendataan Satkorlak Bencana Banjir Kota Tangerang tahun 2010, tercatat data-data
banjir dan rumah yang terkena banjir tanggl 1- 9 Januari 2010 sebagaimana tabel berikut :
Tabel 4.4 Data Banjir Kota Tangerang Tahun 2010

Sumber : Satkorlak Banjir Kota Tangerang 2010


Dinas PU, Kota Tangerang
Daerah banjir diperkirakan menggenangi area seluas 518,5 HA dan sekitar 28.648
rumah. Termasuk klasifikasi berat (tinggi genangan 150-300 cm), terdapat 29 lokasi banjir
dengan luas keseluruhan 313 ha. Banjir dengan klasifikasi sedang (tinggi genangan 50-150
cm) di 32 lokasi seluas 204 ha. Sedangkan 2 lokasi seluas 1,5 ha termasuk dalam klasifikasi
ringan (tinggi genangan < 50 cm). Lokasi banjir yang sangat berat terdapat di Perumahan
Total Persada yaitu genangan setinggi 3 m dengan lama genangan lebih dari 1 minggu,
melanda sebagian besar (952 unit) rumah pada kawasan perumahan tersebut.

Kecamatan dengan daerah banjir yang paling luas adalah di Kecamatan Ciledug yaitu
109 Ha menggenangi 3032 rumah di 11 lokasi banjir. Berikut data lokasi banjir per
kecamatan sebagaimana yang tercatat pada Satkorlak Penanggulangan Banjir Kota Tangerang
:
1. Kecamatan Karang Tengah

2.

Kecamatan Ciledug

3.

Kecamatan Larangan

4.

Kecamatan Pinang

5.

Kecamatan Tangerang

6.

Kecamatan Karawaci

7.

Kecamatan Cibodas

8.

Kecamatan Periuk

9.

Kecamatan Batuceper

10.

Kecamatan Jatiuwung

11.

Kecamatan Neglasari

12.

Kecamatan Benda

13. Kecamatan Cipondoh

Sumber : Satkorlak Banjir Kota Tangerang, Tahun 2010.


Dinas PU Pengairan, Kota Tangerang 2010

Anda mungkin juga menyukai