Anda di halaman 1dari 23

TATA CARA PENYELESAIAN SENGKETA

PROSES PEMILU
DALAM PERBAWASLU NO. 5 TAHUN 2019

Rapat Koordinasi Nasional Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu RI

DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA BAWASLU RI


DASAR PERUBAHAN

▰ Memenuhi ▰ Memenuhi kebutuhan


perkembangan dan hukum terkait kerangka
kebutuhan hukum regulasi penyelesaian
dalam penyelesaian sengketa proses pemilu
sengketa proses Pemilu antar-Peserta (PSAP)
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Pasal yg Rumusan Pasal


Berubah
Lama Baru

1. Di antara angka 8 dan Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan yang


angka 9 Pasal 1 selanjutnya disebut Panwaslu Kecamatan
disisipkan 1 (satu) adalah panitia yang dibentuk oleh Bawaslu
angka yakni angka 8A Kabupaten/Kota untuk mengawasi
Penyelenggaraan Pemilu di wilayah
kecamatan atau nama lain.
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg
Berubah Lama Baru
2 Ketentuan Pasal 4 Pasal 4
Pasal 4 (1) Objek sengketa meliputi keputusan (1) Sengketa PemilusebagaimanadimaksuddalamPasal
KPU, keputusan KPU Provinsi, atau 3 terjadi karena:
keputusan KPU Kabupaten/Kota; (a) hak peserta Pemilu yang dirugikan secara
(2) Keputusan KPU, keputusan KPU langsung oleh tindakan peserta Pemilu lain; atau
Provinsi, atau keputusan KPU (b) hak peserta Pemilu yang dirugikan secara
Kabupaten/Kota sebagaimana langsung oleh tindakan KPU, KPU Provinsi, atau
dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk KPU Kabupaten/Kota,
surat keputusan dan/atau berita acara sebagai akibat dikeluarkannya keputusan KPU,
keputusan KPU Provinsi, atau keputusan KPU
Kabupaten/Kota.
(2) Keputusan KPU, keputusan KPU Provinsi, atau
keputusan KPU Kabupaten/Kota sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berupa surat keputusan
dan/atau berita acara.
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg
Berubah Lama Baru
3 Diantara Pasal 4A
(1) Keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) yang tidak dapat dijadikan Objek
Pasal 4 dan sengketa antara lain:
Pasal 5 (a) Surat keputusan atau berita acara KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang
merupakan tindaklanjut dari Putusan Pelanggaran Administratif Pemilu atau Putusan
disisipkan 1 Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu oleh Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu
(satu) Pasal Kabupaten/Kota;
yaitu Pasal (b) Surat keputusan atau berita acara KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang
merupakan tindak lanjut dari penanganan sentra penegakan hukum terpadu atau putusan
4A pengadilan terkait Tindak PidanaPemilu yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap;
atau
(c) Surat keputusan atau berita acara KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang
merupakan hasil penghitungan suara, rekapitulasi hasil penghitungan suara, dan penetapan
hasil Pemilu.
(2) Permohonan yang diajukan dengan objek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan tidak
dapat diregister dan dituangkan menggunakan formulir model PSPP 07 setelah mendapatkan
persetujuan dari anggota Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/Kota.
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg Lama Baru
Berubah
Ketentuan Pasal 5 Pasal 5
4 (1) Bawaslu berwenang menyelesaikan sengketa (1) Bawaslu berwenang menyelesaikan sengketa proses Pemilu yang diakibatkan
Pasal 5
proses Pemilu yang diakibatkan oleh adanya oleh adanya keputusan KPU.
diubah keputusan KPU. (2) Bawaslu Provinsi berwenang menyelesaikan sengketa proses Pemilu yang
(2) Bawaslu Provinsi berwenang menyelesaikan diakibatkan oleh adanya keputusan KPU Provinsi.
sengketa proses Pemilu yang diakibatkan oleh (3) Bawaslu Kabupaten/Kota berwenang menyelesaikan sengketa proses Pemilu
adanya keputusan KPU Provinsi. yang diakibatkan oleh adanya Keputusan KPU Kabupaten/Kota.
(3) (3) Bawaslu Kabupaten/Kota berwenang (4) Panwaslu Kecamatan dapat menyelesaikan sengketa proses Pemilu yang terjadi
menyelesaikan sengketa proses Pemilu yang antarpeserta PemilusebagaipelaksanaanmandatdariBawaslu Kabupaten/Kota.
diakibatkan oleh adanya keputusan KPU (5) Mekanismepenyelesaiansengketa antara peserta Pemilu dengan
Kabupaten/Kota. PenyelenggaraPemilu dilakukan dengan cara:
(4) Dalam melaksanakan kewenangan (a) menerima Permohonan penyelesaian sengketa proses
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), Pemilu;
dan ayat (3), Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan (b) melakukan verifikasi formal dan verifikasi materiil
Bawaslu Kabupaten/Kota dilakukan dengan Permohonan penyelesaian sengketa proses Pemilu;
cara: (c) melakukan Mediasi antarpihak yang bersengketa;
a. menerima Permohonan (d) melakukan proses Adjudikasi sengketa proses Pemilu; dan
penyelesaian sengketa proses Pemilu; (e) memutus penyelesaian sengketa proses Pemilu.
b. melakukan verifikasi (6) Mekanismepenyelesaian sengketa proses Pemilu yang terjadi antarpeserta
formal dan verifikasi materiil Permohonan Pemilu dilakukan dengan cara:
penyelesaian sengketa proses Pemilu; (a) menerima Permohonan penyelesaian sengketa proses
c. melakukan Mediasi Pemilu;
antarpihak yang bersengketa; (b) melakukan verifikasi formal dan verifikasi materiil
d. melakukan proses Permohonan penyelesaian sengketa proses Pemilu;
Adjudikasi sengketa proses Pemilu; dan (c) melakukan Mediasiterhadappara pihak yang bersengketa;
e. memutus penyelesaian dan
sengketa proses Pemilu (d) memutus penyelesaian sengketa proses Pemilu apabila
tidak tercapai mufakat diantara para pihak yang bersengketa.
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg
Berubah Lama Baru
5 Di antara Pasal 5A
Pasal 5 dan (1) Hasil penerimaan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
Pasal 6 (6) huruf a dituangkan dalam formulir model PSAP 01.
disisipkan 1 (2) Hasil verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (6) huruf b
(satu) Pasal dituangkan dalam formulir model PSAP 02.
yakni Pasal (3) Hasil Mediasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (6) huruf c
5A dituangkan dalam formulir model PSAP 03.
(4) Hasil putusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (6) huruf d
dituangkan dalam formulir model PSAP 04.
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg
Berubah Lama Baru
6 Diantara Pasal 6A
Pasal 6 dan (1) Penyelesaian sengketa proses Pemilu antarpeserta dapat dilakukan dengan
Pasal 7 acara cepat.
disisipkan 1 (2) Penyelesaian sengketa proses dengan acara cepat sebagaimana dimaksud
(satu) Pasal pada ayat (1) dilakukan berdasarkan:
yakni Pasal (a) permohonan dari peserta Pemilu; atau
6A (b) pertimbangan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, BawasluKabupaten/Kota, atau
Panwaslu Kecamatan terhadap peristiwa di tempat kejadian.
(3) Pengajuan permohonan oleh Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a dapat disampaikan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu
Kabupaten/Kota, atau Panwaslu Kecamatan secara lisan atau tertulis.
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg
Berubah Lama Baru
7 Ketentuan Pasal 7
Pasal 7 (3) Pemohon sengketa proses Pemilu yang terjadi antarpeserta Pemilu dapat
ditambahkan dimohonkan oleh pelaksana kampanye DPR, DPD, Pasangan Calon, dan
2 (dua) ayat DPRD yang telah terdaftar di KPU, KPU Provinsi, dan KPU
yakni ayat(3) Kabupaten/Kota.
dan ayat (4) (4) Pemohon sengketa proses Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf h dalam mengajukan permohonan penyelesaian sengketa proses
Pemilu terkait laporan dana kampanye dapat diwakili oleh pelaksana
kampanye atau tim kampanye.
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg Lama Baru
Berubah

8 Ketentuan Pasal 9 Pasal 9


Pasal 9
diubah
Partai Politik Peserta (1) Partai Politik Peserta Pemilu, calon
Pemilu, calon anggota DPR anggota DPR dan DPRD yang
dan DPRD yang tercantum tercantum di dalam DCT, calon
di dalam DCT, calon Anggota DPD,atau Pasangan Calon
Anggota DPD, gabungan yang berpotensi dirugikan atas
Partai Politik Peserta penyelesaian sengketa proses
Pemilu, dan/atau Pasangan Pemilu dapat mengajukan diri
Calon yang berpotensi sebagai pihak terkait.
dirugikan atas penyelesaian (2) Pengajuan diri sebagai pihak terkait
sengketa proses Pemilu bagi calon Anggota DPR dan DPRD
dapat mengajukan diri sebagaimana dimaksud pada ayat
sebagai pihak terkait. (1) melalui Partai Politik.
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg Lama Baru
Berubah

9 Ketentuan Pasal 12 Pasal 12


Pasal 12 (1) Permohonan penyelesaian (1) Permohonan penyelesaian sengketa proses Pemilu yang terjadi
sengketa proses Pemilu dapat
diubah antara peserta dengan Penyelenggara Pemilu dapat diajukan dengan
diajukan dengan cara: cara:
a. langsung, yaitu a. langsung, yaitu diajukan ke Sekretariat Jenderal Bawaslu,
diajukan ke sekretariat Sekretariat Bawaslu Provinsi, atau Sekretariat Bawaslu
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Kabupaten/Kota; atau
atau Bawaslu b. Tidak langsung, yaitu diajukan melalui laman penyelesaian
Kabupaten/Kota; atau sengketa di laman resmi Bawaslu dan Bawaslu Provinsi.
b. tidak langsung, yaitu (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling
diajukan melalui laman lama 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal penetapan Keputusan KPU, KPU
penyelesaian sengketa di Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota.
laman resmi Bawaslu dan (3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum pernah
Bawaslu Provinsi. diregister pada proses penanganan dugaan pelanggaran administratif
(2) Permohonan sebagaimana Pemilu dan penanganan dugaan tindak pidana Pemilu kepada Bawaslu,
dimaksud pada ayat (1) Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/Kota.
disampaikan paling lama 3 (4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan merupakan
(tiga) hari kerja sejak tanggal sengketa yang terjadi antara calon peserta Pemilu dalam satu Partai
penetapan Keputusan KPU, Politik.
KPU Provinsi, atau KPU
Kabupaten/Kota.
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg Lama Baru
Berubah

10 Ketentuan (1) Petugas Penerima Permohonan Pasal 15


memeriksa kelengkapan (1) Petugas Penerima Permohonan memeriksa kelengkapan dokumen/berkas administrasi
Pasal 15
dokumen/berkas administrasi Permohonan penyelesaian sengketa proses Pemilu yang diajukan secara langsung.
diubah Permohonan penyelesaian (2) Petugas Penerima Permohonan mengeluarkan tanda terima berkas setelah memeriksa
sengketa proses Pemilu yang kelengkapan dokumen/berkas administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan
diajukan secara langsung. menggunakan formulir model PSPP 02.
(2) Petugas Penerima Permohonan (3) Petugas Penerima Permohonan melakukan verifikasi formal terhadap dokumen/berkas
mengeluarkan tanda terima berkas administrasi Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) selanjutnyadisampaikan kepada
setelah memeriksa kelengkapan pejabat struktural di bidang penyelesaian sengketa untuk dilakukan verifikasi materiil.
dokumen/berkas administrasi (4) Pejabat struktural sebagaimana dimaksud pada ayat (3)meregister Permohonan dan
sebagaimana dimaksud pada ayat menuangkandalam formulir model PSPP 05 setelah mendapatkan persetujuan dari anggota
(1) dengan menggunakan formulir Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/Kota.
model PSPP 02. (5) Dalam hal dokumen/berkas administrasi Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
(3) Petugas Penerima Permohonan belum lengkap, Petugas Penerima Permohonan memberitahukan Permohonan belum lengkap
melakukan verifikasi formal kepada Pemohon pada hari yang sama.
terhadap dokumen/berkas (6) Pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melengkapi dokumen/berkas administrasi
administrasi Permohonan Permohonan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak pemberitahuan diterima
sebagaimana dimaksud pada ayat Pemohon.
(2) dan disampaikan kepada (7) Apabila dokumen/berkas administrasi Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
pejabat struktural di bidang dinyatakan lengkap, pejabat struktural meregister Permohonan yang dituangkan dalam formulir
penyelesaian sengketa untuk model PSPP 05 setelah mendapatkan persetujuan dari anggota Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau
dilakukan verifikasi materiil. Bawaslu Kabupaten/Kota.
(4) Petugas Penerima Permohonan (8) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (6) Pemohon tidak melengkapi
meregister Permohonan atau dokumen/berkas administrasi Permohonan belum lengkap, pejabat struktural
sebagaimana dimaksud pada ayat menyampaikan surat pemberitahuan Permohonan tidak dapat diregister dengan menggunakan
(3) dan dituangkan dalam formulir formulir model PSPP 07 setelah mendapatkan persetujuan dari anggota Bawaslu, Bawaslu
PSPP 05 Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/Kota.
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg
Berubah Lama Baru
11 Ketentuan Pasal 15A Dihapus
(1) Dalam hal dokumen/berkas administrasi Permohonan sebagaimana dimaksud
Pasal 15A
dalam Pasal 15 ayat (2) belum lengkap, Petugas Penerima Permohonan
dihapus memberitahukan Permohonan belum lengkap kepada Pemohon pada hari yang
sama.
(2) Pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melengkapi
dokumen/berkas administrasi Permohonan dalam jangka waktu paling lama 3
(tiga) hari kerja sejak pemberitahuan diterima Pemohon.
(3) Apabila dokumen/berkas administrasi Permohonan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dinyatakan lengkap, Petugas Penerima Permohonan meregister
Permohonan yang dituangkan dalam formulir PSPP 05.
(4) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pemohon tidak
melengkapi atau dokumen/berkas administrasi Permohonan belum lengkap,
Petugas Penerima Permohonan menyampaikan surat pemberitahuan Permohonan
tidak dapat diregister dengan menggunakan formulir PSPP 07
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg
Berubah Lama Baru
12 Ketentuan Pasal 37 Pasal 37
ayat (3) Pasal (3) Pertimbangan hukum (3) Pertimbangan hukum sebagaimana
37 diubah sebagaimana dimaksud pada dimaksud pada ayat (2) huruf k disusun
ayat (2) huruf k disusun dengan dengan memperhatikan:
memperhatikan antara lain: a. tenggang waktu pengajuan
a. kewenangan Bawaslu, Permohonan;
Bawaslu Provinsi, atau b. objek sengketa;
Bawaslu Kabupaten/Kota; c. kedudukan hukum Pemohon; dan
b. kedudukan hukum d. kewenangan Bawaslu, Bawaslu
Pemohon; Provinsi, atau Bawaslu
c. tenggang waktu Kabupaten/Kota.
pengajuan Permohonan; dan
d. pokok permohonan
Pemohon
DESAIN PENYELESAIAN
SENGKETA PROSES PEMILU
ANTAR PESERTA (PSAP
Sengketa Proses Pemilu

Sengketa proses pemilu adalah


sengketa yang terjadi antar-peserta Sengketa antar-Peserta
Pemilu dan sengketa Peserta Pemilu Pemilu
dengan Penyelenggara Pemilu sebagai
akibat dikeluarkannya Keputusan
KPU/KPU Provinsi/KPU
Kabupaten/KPU Kota. (Pasal 466 UU Sengketa Peserta Pemilu
Pemilu Juncto Pasal 3 Perbawaslu Tata dengan Penyelenggara
Cara PSPP) Pemilu
OBJEK SENGKETA PROSES PEMILU

▰ Sengketa Antar-Peserta ▰ Sengketa Peserta-Penyelenggara:


hak peserta Pemilu yang dirugikan hak peserta pemilu yang dirugikan secara
secara langsung oleh tindakan langsung oleh tindakan KPU, KPU Provinsi, atau
peserta Pemilu lain; KPU Kabupaten/Kota

PASAL 4
AYAT (1)
sebagai akibat dikeluarkannya keputusan KPU,
keputusan KPU Provinsi, atau keputusan KPU
Kabupaten/Kota
ASAS, PRINSIP, & CIRI KHAS PSAP

Prosedur Sengketa:
▰ Permohonan lisan atau tertulis
▰ asas point d’interet, point
d’action “ (tanpa ada ▰ Mengutamakan musyawarah untuk
mufakat (premium remidium)
kepentingan tidak akan
melahirkan ▰ Dapat diselesaikan oleh Pangawas
gugatan”)/kerugian Pemilu Kecamatan (Mandat)
langsung. Objek:
▰ Asas acara cepat dan ▰ Berkaitan dengan
sederhana dikeluarkannya
Keputusan (SK/BA)
▰ Teori Residu
Subjek dan Objek Sengketa PSAP

▰ Pemohon sengketa proses


▰ “Berkaitan” dengan
Pemilu yang terjadi
dikeluarkannya Keputusan
antarpeserta Pemilu dapat
(SK/BA).
dilakukan oleh pelaksana
kampanye DPR, DPD, ▰ tidak termasuk dalam
Pasangan Calon, dan DPRD Sengketa Proses Peserta
yang telah terdaftar di KPU, Pemilu dengan Penyelenggara,
KPU Provinsi, dan KPU Pelanggaran Administrasi,
Kabupaten/Kota. Pidana, Kode Etik dan
PASAL 7 pelanggaran lainnya
AYAT (3)
Kewenangan Penyelesaian Sengketa PSAP

▰ Bawaslu berwenang menyelesaikan sengketa proses Pemilu yang


diakibatkan oleh adanya keputusan KPU.
▰ Bawaslu Provinsi berwenang menyelesaikan sengketa proses Pemilu yang
diakibatkan oleh adanya keputusan KPU Provinsi.
▰ Bawaslu Kabupaten/Kota berwenang menyelesaikan sengketa proses Pemilu
yang diakibatkan oleh adanya Keputusan KPU Kabupaten/Kota.
▰ Panwaslu Kecamatan dapat menyelesaikan sengketa proses Pemilu yang
terjadi antarpeserta Pemilu sebagai pelaksanaan mandat dari Bawaslu
Kabupaten/Kota.
PSAP BERDASARKAN HUKUM ACARA CEPAT

▰ Penyelesaian sengketa proses Pemilu antarpeserta dapat dilakukan


dengan acara cepat.

▰ Penyelesaian sengketa dengan acara cepat dilakukan berdasarkan:

▻ permohonan dari peserta Pemilu; atau

▻ pertimbangan Bawaslu, Bawaslu, Bawaslu Provinsi,


Kabupaten/Kota atau Panwaslu Kecamatan terhadap peristiwa
di tempat kejadian.

▰ Pengajuan permohonan oleh Peserta Pemilu dapat disampaikan


kepada Bawaslu, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Kabupaten/Kota atau
Panwaslu Kecamatan secara lisan atau tertulis.
MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA PSAP

▰ menerima Permohonan penyelesaian ▰ Hasil penerimaan permohonan dituangkan dalam


sengketa proses Pemilu; formulir model PSAP 01.
▰ melakukan verifikasi formal dan verifikasi ▰ Hasil verifikasi dituangkan dalam formulir model
materiil Permohonan penyelesaian sengketa PSAP 02.
proses Pemilu;
▰ Hasil Mediasi dituangkan dalam formulir model
▰ melakukan mediasi terhadap para pihak PSAP 03.
yang bersengketa; dan
▰ Hasil putusan dituangkan dalam formulir model
▰ memutus penyelesaian sengketa proses PSAP 04.
Pemilu apabila tidak tercapai mufakat
diantara para pihak yang bersengketa;

Anda mungkin juga menyukai