Anda di halaman 1dari 31

Bimtek Penyelesaian Sengketa dan Penanganan Pelanngaran

Perbawaslu Nomor 9 Tahun 2022 tentang Penyelesaian


Sengketa Proses Pemilu
Objek yang dikecualikan, Pasal 15, Perbawaslu 9/2022

keputusan KPU merupakan tindak lanjut putusan Bawaslu


OBJECTUM LITIS mengenai penyelesaian pelanggaran administrasi
(OBJEK SENGKETA)
keputusan KPU merupakan putusan Bawaslu mengenai
Pasal 14, Perbawaslu 9/2022 penyelesaian sengketa proses Pemilu

keputusan KPU yang ditetapkan sebagai tindak lanjut putusan


pengadilan mengenai tindak pidana Pemilu yang telah inkracht
Terjadi karena adanya hak calon
peserta/peserta Pemilu yang keputusan KPU yang ditetapkan sebagai tindak lanjut putusan
dirugikan secara langsung oleh pengadilan mengenai sengketa tata usaha negara Pemilu atau
tindakan KPU, KPU Provinsi, atau putusan MK mengenai perselisihan hasil Pemilu
KPU Kabupaten/Kota sebagai
akibat dikeluarkannya keputusan
keputusan KPU mengenai hasil penghitungan suara, rekapitulasi
pada tahapan Pemilu tertentu.
hasil penghitungan suara, dan penetapan Pemilu

keputusan KPU mengenai sepanjang perihal yang


disengketakan telah diperiksa dan diputus oleh Bawaslu
SubjectumLitis
Pemohon Termohon Pihak Terkait
Pasal 16, Perbawaslu 9/2022 Pasal 20, Perbawaslu 9/2022
(Yang berpotensi dirugikan)
Pasal 21, Perbawaslu 9/2022
1. Partai Politik Calon Peserta • KPU
Pemilu yang telah mendaftar; • KPU Provinsi
• KPU Kab/Kota 1. Partai Politik Peserta
2. Partai Politik Peserta Pemilu; Pemilu;
3. Bakal Calon Anggota DPR dan 2. Calon Anggota DPR dan
DPRD yang telah mendaftar DPRD yang tercantum di
4. Calon Anggota DPR dan DPRD dalam DCT
yang tercantum dalam DCT 3. Calon Anggota DPD
5. Bakal Calon Anggota DPD 4. Gabungan Partai Politik
yang telah mendaftar; Peserta Pemilu
5. Pasangan Calon
6. Calon Anggota DPD;
7. Bakal Pasangan Calon;
8. Pasangan Calon
Alur Permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

Pasal 25 – Pasal 37 Nomor 9 Tahun 2022

Permohonan diajukan paling


lama 3 (tiga) hari kerja sejak
keputusan KPU ditetapkan Verifikasi Perbaikan Pleno Pimpinan Registrasi atau
(bila ada) Tidak dapat diterima
Kelengkapan Berkas
Permohonan:
1) Permohonan Penyelesaian
Penyampaian Permohonan Sengketa Sengketa;
2) Objek yang disengketakan;
Pasal 26, Ayat (1) Perbawaslu 9/2022 3) Identitas pemohon dan kuasa
hukum;
4) Surat Kuasa Khusus;
5) Bukti dan daftar bukti.
Penyampaian Permohonan

Langsung *) Berkas Permohonan dibuat


Melalui Kantor Bawaslu
(offline/luring) dalam 4 (empat) rangkap:
- 1 rangkap asli bermeterai dan
leges;
Tidak Langsung - 3 rangkap salinan; dan
Sips.bawaslu.go.id
(online/daring) - 1 file soft copy (*doc)
Tertutup
Mediasi
Rahasia
Pasal 468, Ayat (3) huruf b
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota
Netral melakukan penyelesaian sengketa proses Pemilu
Pelaksanaan Mediasi

melalui tahapan mempertemukan pihak yang


bersengketa untuk mencapai kesepakatan melalui
kuasa hukum hanya mediasi atau musyawarah dan mufakat.
mendampingi

Kesepakatan tidak • Mediasi merupakan alternative dispute resolution


bertentangan UU • Mediasi merupakan wahana win-win solution
untuk menghindari keadaan yang lebih buruk
dengan mempertimbangkan waktu tahapan
Non - Kaukus
Pemilu

Cepat dan tanpa biaya


TahapanMediasi
Pasal 43, Perbawaslu 9/2022

Penandatanganan berita
acara mediasi

Penuangan berita
acara kesepakatan
Perundingan Penyusunan mediasi dalam
kesepakatan kesepakatan putusan

Penyampaian permohonan & Apabila tidak sepakat lanjut adjudikasi


kronologis
Dasar Pelaksanaan Adjudikasi
Pasal 52, 53. 54, 55, 56, 57, 58 Perbawaslu 9/2022

Kecuali dalam
Panitia dan tahap
Majelis pembacaan Terbuka untuk Dapat diwakili
Adjudikasi putusan, umum Kuasa Hukum
dibentuk melalui adjudikasi dapat
SK Ketua dipimpin oleh 1
orang Majelis
TAHAPAN ADJUDIKASI
Pasal 52, 53. 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60… Perbawaslu 9/2022

Pembacaan Pembuktian Kesimpulan Penyusunan


Permohonan dan
dan Jawaban Pembacaan
Termohon Putusan
surat atau
tulisan

Pasal 71, Perbawaslu 9/2022 keterangan keterangan


saksi ahli

Dalam melakukan pemeriksaan alat bukti


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 dan Alat Bukti
Pasal 73, majelis adjudikasi menentukan: pengakuan
a. substansi pokok yang harus dibuktikan; pemohon,
b. beban pembuktian; dan pengetahuan termohon,
c. penilaian atas pembuktian, majelis informasi atau pihak
berdasarkan paling sedikit 2 (dua) alat bukti elektronik, terkait
berdasarkan keyakinan majelis adjudikasi. dokumen
elektronik,
dan/atau
hasil
cetaknya
GugurnyaSengketa
Pasal 90, Perbawaslu 9/2022

Pemohon meninggal dunia;


Pemohon tidak hadir 2 (dua) kali berturut-turut dalam
proses mediasi;
Pemohon tidak hadir 2 (dua) kali berturut-turut dalam
proses adjudikasi;
Pemohon dan Termohon telah sepakat sebelum mediasi;
Termohon memenuhi pokok permohonan pemohon;
Pemohon mencabut permohonannya.
Permohonan yang dinyatakan gugur tidak dapat diajukan
kembali.
Putusan
Pasal 79 s/d 84, Perbawaslu 9/2022

1. Dibacakan secara terbuka


2. Salinan putusan disampaikan paling lambat 3 hari kerja sejak tanggal putusan dibacakan.
3. Petikan amar putusan diberikan kepada para pihak pada hari yang sama putusan dibacakan apabila
salinan putusan belum dapat diberikan.
4. Putusan diumumkan pada laman sips.bawaslu.go.id atau media informasi lainnya.
5. KPU wajib menindaklanjuti Putusan Bawaslu paling lama 3 hari kerja sejak dibacakan.
6. Dapat diajukan upaya hukum ke PTUN:
• Verifikasi partai politik peserta pemilu;
• Penetapan daftar calon tetap anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota; dan
• Penetapan pasangan calon.
Koreksi Pasal 85, Perbawaslu 9/2022

Bawaslu berwenang:
UU 7/2022 Pasal 95 huruf (h)
Mengoreksi putusan Bawaslu provinsi dan Bawaslu kabupaten/kota
apabila terdapat substansi yang bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
Bawaslu provinsi dan Bawaslu kabupaten/kota wajib
menindaklanjuti hasil koreksi paling lama 1 (satu) hari sejak tanggal
hasil koreksi diterima.
Sengketa Tata Usaha Negara Pemilu;
UU Pemilu Pasal 471 Ayat (1)

pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha negara pemilu sebagaimana dimaksud
dalam pasal 470 ke pengadilan tata usaha negara, dilakukan setelah upaya
administratif di bawaslu sebagaimana dimaksud dalam pasal 467, pasal 468,
dan pasal 469 ayat (2) telah digunakan.
Pasal 4 s/d 13, Perbawaslu 9/2022
1. Kewenangan menyelesaikan:
• Bawaslu RI
• Bawaslu Provinsi
• Bawaslu Kab/Kota
Penyelesaian • Panwascam (berdasarkan mandat)
Sengketa Antar 2. Dilakukan dengan acara cepat di tempat kejadian
dan pada hari itu juga

Peserta 3. Mekanisme:
a. Penerimaan Permohonan;
(PSAP) b. Verifikasi permohonan dan alat bukti;
c. Musyawarah untuk mufakat;
d. Memutus apabila tidak tercapai mufakat.
4. Dimohonkan oleh pelaksana kampanye atau tim
kampanye yang telah terdaftar
Pelaksanaan PSAP Pemilu
Acara Cepat
• Penyelesaian pada hari dan ditempat itu juga;
• Permohonan dapat diajukan secara lisan;
• Tim kampanye dan/atau pelaksana kampanye yang telah terdaftar memiliki legal standing
sebagai Pemohon;
• Penyelesaian sengketa dapat dilaksanakan oleh Panwaslu Kecamatan (prosedur mandat);
• Administrasi dilaksanakan secara fleksibel.
Mengutamakan Perdamaian
• Mendorong kesepakatan sebagai opsi utama penyelesaian sengketa bagi para pihak
Akuntabel
• Permohonan lisan dituangkan dalam form tertulis;
• Verifikasi formil dan materiil;
• Diputuskan secara objektif;
• Kontrol Bawaslu Kabupaten/Kota bagi Panwaslu Kecamatan sebelum memutus.
TahapanPSAP
Penerimaan Dalam hal terdapat kondisi tertentu,
Permohonan penyelesaian sengketa antarPeserta
Penyampaian dapat diselesaikan paling lama 3 (tiga)
Pemeriksaan
salinan putusan 1 hari hari kalender:
Permohonan

a. Akses geografis yang sulit


Musyawarah dijangkau;
1 hari b. Akses komunikasi yang sulit
terjangkau; dan
Sepakat/Tidak c. Keadaan lain yang menyebabkan
sepakat
tidak dapatnya penyelesaian
sengketa antarPeserta pada hari
Pemeriksaan Bukti yang sama

putusan
Perbawaslu Nomor 8 Tahun 2022 tentang Penyelesaian
Pelanggaran Administratif Pemilu
MEKANISME PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU DI
BAWASLU

Penyusunan Kajian dan Rekomendasi Pemeriksaan secara terbuka (Sidang)

Dilakukan dengan cara klarifikasi pihak-pihak Dilakukan dengan cara menyelenggarakan


terkait, membuat kajian, dan hasil yang sidang yang terbuka untuk umum dan hasil
dikeluarkan berupa rekomendasi. yang dikeluarkan berupa putusan.

Mekanisme ini dilakukan terhadap dugaan Mekanisme ini dilakukan oleh Bawaslu,
tindak pidana pemilu, pelanggaran kode etik Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kab/Kota terhadap
penyelenggara pemilu, serta pelanggaran dugaan pelanggaran administrasi pemilu,
administrasi pemilu yang ditangani oleh
Panwaslu Kecamatan
PENYUSUNAN KAJIAN DAN REKOMENDASI
BERDASARKAN PERBAWASLU 7/2022

HASIL PENGKAJIAN PENERUSAN/


REKOMENDASI

HASIL PLENO • Batas waktu pengkajian sejak diregister sampai BUKAN


DIHENTIKAN
PENGAWAS PENGAWA dengan pleno adalah 14 hari kerja
• Dalam melakukan pengkajian dapat melakukan
PELANGGARAN
AN S klarifikasi atau meminta keterangan para pihak. PELANGGARAN
Hasil pengawasan ditetapkan INSTANSI
menjadi temuan 7 (tujuh) hari TEMUA DILUAR UU
PEMILU TERKAIT
sejak ditemukan N
PLENO PELANGGARAN
KAJIAN REGIST PENGKAJI KPU
PENGAWA ADMINISTRASI
AWAL RASI AN PEMILU KAB/KOTA
S
LAPORA SENTRA PELANGGARAN
DKPP
N GAKKUMDU KODE ETIK
Laporan disampikan paling lama
7 (tujuh) hari sejak diketahui Temuan/Laporan dugaan tindak pidana paling lama TINDAK PIDANA
1x24 jam dilakukan pembahasan pada sentra
PEMILU
KEPOLISIAN
gakkumdu
SIDANG PENYELESAIAN PELANGGARAN
ADMINISTRATIF PEMILU
BERDASARKAN PERBAWASLU 8/2022

TIDAK TERBUKTI

Sanksi: Teguran, Perbaikan


SIDANG PEMBACAAN
REGISTER tata cara, prosedur, atau
PEMERIKSAAN PUTUSAN TERBUKTI mekanisme, tidak diikutkan
PELANGGARAN dalam tahapan tertentu,
1. Pembacaan Materi Paling Lama 14 ADMINISTRATIF atau sanksi lainnya seuai
Laporan/Temuan Hari Kerja Sejak Per-UU-an.
2. Pembacaan Tanggapan/Jawaban Laporan/Temuan
Terlapor/Pihak Terkait Diregister
3. Pembuktian
4. Kesimpulan
5. Putusan

PEMERIKSAAN PERMINTAAN KOREKSI


PUTUSAN KOREKSI
KOREKSI PUTUSAN

1. Menerima Permintaan Koreksi; Paling Lama 7 Pelapor/Penemu atau Terlapor yang


2. Menolak Permintaan Koreksi; atau Hari Kerja Sejak keberatan dengan Putusan Bawaslu
3. Permintaan Koreksi tidak dapat Permintaan Provinsi atau Kab/Kota dapat
diterima. Koreksi diterima mengajukan permintaan koreksi
kepada Bawaslu paling lama 3 hari
sejak putusan dibacakan
PARA PIHAK
 PENEMU, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kab/Kota (Pasal 6 dan
Pasal 57)
 PELAPOR, WNI yang punya hak pilih, Peserta Pemilu, dan
Pemantau Pemilu (Pasal 7 dan Pasa 58)
 TERLAPOR, Partai Politik Peserta Pemilu, Calon Anggota DPR,
Calon Anggota DPD, Calon Anggota DPRD, Pasangan Calon Presiden
dan Wakil Presiden, serta Penyelenggara Pemilu di jajaran KPU (Pasal
8)
 Khusus untuk Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu TSM,
TERLAPOR adalah Calon Anggota DPR, Calon Anggota DPD,
Calon Anggota DPRD, dan Pasangan Calon (Pasal 59)
PENETAPAN TEMUAN DAN
PENYAMPAIAN LAPORAN
Penetapan temuan dan penyampaian laporan
diatur dalam Peraturan Perbawaslu tentang
penanganan temuan dan laporan pelanggaran
pemilu (Pasal 9 ayat 2).
Jadi dalam Perbawaslu ini tidak mengatur lagi
mengenai hal tersebut.
SIDANG PEMERIKSAAN
 Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota memeriksa
dan memutus dugaan pelanggaran admnistratif pemilu.
 Pemeriksaan dilakukan secara terbuka melalui sidang.
 Temuan Pengawas Pemilu akan disidangkan oleh Pengawas Pemilu di
tingkatan atasnya (Pasal 11), hal ini agar tidak terjadi konflik
kepentingan (pengawas pemilu mengadili sendiri hasil pengawasannya).
 Pemeriksaan Pendahuluan yang sebelumnya diatur, sekarang dihapus.
Karena secara substansi telah digantikan dengan Kajian Awal. Dengan
penghapusan mekanisme pemeriksaan pendahuluan diharapkan proses
pemeriksaan bisa lebih cepat.
MAJELIS PEMERIKSA
 Anggota Bawaslu Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kab/Kota semuanya menjadi
Anggota Majelis Pemeriksa, di mana Ketua Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Kab/Kota merangkap sebagai Ketua Majelis Pemeriksa (Pasal 13).
 Khusus untuk dugaan pelanggaran Administratif Pemilu yang terjadi secara
Terstruktur, Sistematis, dan Masif (TSM) yang penyelesaiannya hanya menjadi
kewenangan Bawaslu. Maka Majelis Pemeriksanya terdiri dari Ketua dan Anggota
Bawaslu. Namun demikian, Bawaslu bisa membentuk Majelis Pemeriksa di tingkat
Provinsi dengan melibatkan Ketua dan/atau Anggota Bawaslu Provinsi (Pasal 66).
 Sidang pemeriksaan untuk pelanggaran administratif pemilu dapat dilaksanakan
dengan kehadiran majelis Pemeriksa paling sedikit 2 (dua) orang (Pasal 17),
sementara untuk sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran administratif Pemilu TSM
dapat dilaksanakan dengan kehadiran Majelis Pemeriksa paling sedikit 3 (tiga) orang
(Pasal 67)
AGENDA SIDANG (PASAL 17 AYAT 2)
Pembacaan Laporan Pelapor atau Temuan Penemu
Jawaban Terlapor
Pembuktian
Kesimpulan
Pembacaan Putusan
PUTUSAN
 Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota memutus dugaan pelanggaran
administratif pemilu paling lama 14 hari kerja setelah temuan atau laporan diregistrasi
(Pasal 36 ayat 1)
 Putusan harus mempertimbangkan paling sedikit 2 (dua) alat bukti (Pasal 36 ayat 2)
 Alat bukti terdiri dari: Surat, dokumen elektronik, keterangan saksi, keterangan ahli,
keterangan pelapor dan terlapor, pengetahuan majelis pemeriksa (Pasal 23 ayat 2)
 Jika berdasarkan pemeriksaan dinyatakan terbukti terdapat pelanggaran administratif
pemilu, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota dapat memberikan
sanksi sebagai berikut: Perbaikan administrasi oleh jajaran KPU, teguran tertulis atau
tidak diikutsertakan pada tahapan tertentu bagi peserta pemilu (Pasal 37 ayat 3)
 Khusus untuk pelangaran administratif pemilu TSM sanksi dapat berupa
pendiskualifikasian atau pembatalan sebagai calon atau pasangan calon (Pasal 69 ayat 2)
PEMERIKSAAN DENGAN ACARA CEPAT (PASAL 40 –
PASAL 43)
 Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan Panwaslu LN dapat
melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran administratif dengan acara
cepat, artinya putusan diterbitkan pada hari yang sama saat terjadinya dugaan
pelanggaran.
 Obyek pelanggaran yang bisa diselesaikan dengan acara cepat: Pelanggaran
Administrasi dalam kampanye, Pelanggaran Administrasi yang diketahui dalam
Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara, serta pelanggaran administrasi yang
diketahui pada pemungutan dan pengihutangan suara di TPS Luar Negeri.
 Pemeriksaan dengan acara cepat bisa dilakukan sepanjang Anggota Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kab/Kota, atau Panwaslu LN berada di lokasi terjadinya
pelanggaran administratif pemilu.
 Cara penyelesaian dengan membuat Putusan yang isinya memuat:
1. Identitas Penemu/Pelapor dan Terlapor
2. uraian peristiwa secara singkat dan analisa hukum
KOREKSI (PASAL 44 - PASAL 54)
 Bawaslu berwenang mengoreksi terhadap putusan Bawaslu Provinsi
dan Bawaslu Kabupaten/Kota
 Permintaan Koreksi diajukan oleh Penemu, Pelapor, atau Terlapor
paling lama 3 hari kerja sejak putusan Bawaslu Provinsi dan Bawaslu
Kabupaten/Kota dibacakan.
 Alasan koreksi hanya menyangkut adanya kesalahan penerapan hukum
dalam putusan Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota.
 Jika terdapat koreksi terhadap putusan yang memberikan sanksi
perbaikan administrasi, maka menunda kewajiban KPU untuk
melaksanakan putusan tersebut sampai dengan adanya putusan koreksi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai