Anda di halaman 1dari 14

“TATA CARA PENYELESAIAN SENGKETA ANTARPESERTA

PEMILU”
KAMPANYE PEMILU
Definisi:
Kampanye Pemilu adalah kegiatan peserta pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu untuk meyakinkan Pemilih dengan menawarkan
visi, misi, program dan/atau citra diri Peserta Pemilu (Pasal 1 angka 35 UU Pemilu)

Metode
(a) pertemuan terbatas; (b) pertemuan tatap muka; (c) penyebaran bahan Kampanye Pemilu kepada umum; (d) pemasangan alat peraga Kampanye
Pemilu di tempat umum; (e) Media Sosial; (f) iklan media massa cetak, media massa elektronik, dan Media Daring; (g) rapat umum; (h) debat Pasangan
Calon tentang materi Kampanye Pemilu Pasangan Calon; dan (i) kegiatan lain yang tidak melanggar larangan Kampanye Pemilu dan ketentuan
peraturan perundang-undangan (Pasal 26 ayat (1) PKPU No.15/2023).

Teknis Pelaksanaan:
• Pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, pemasangan APK di tempat umum, Media Sosial, Debat Pasangan Calon, dan huruf kegiatan lain
dilaksanakan sejak 25 (dua puluh lima) Hari setelah penetapan daftar calon tetap anggota DPR, anggota DPD, anggota DPRD provinsi, dan anggota
DPRD kabupaten/kota untuk Pemilu anggota DPR, anggota DPD, dan anggota DPRD, serta dilaksanakan sejak 15 (lima belas) Hari setelah ditetap-
kan Pasangan Calon untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden sampai dengan dimulainya Masa Tenang (Pasal 27 ayat (1) PKPU No. 15/2023).
• Iklan media massa cetak, media massa elektronik, dan Media Daring; dan rapat umum dilaksanakan selama 21 (dua puluh satu) Hari dan berakhir
sampai dengan dimulainya Masa Tenang (Pasal 27 ayat (2) PKPU No. 15/2023).
• Masa Kampanye Pemilu 28 November 2023 s.d. 10 Februari 2024 (Lampiran PKPU No. 3/2022)
• Waktu, tanggal, dan tempat pelaksanaan Kampanye Pemilu ditetapkan dengan Keputusan KPU sesuai tingkatan dengan Peserta Pemilu (Pasal 279
UU Pemilu)
PELANGGARAN ADMINISTRATIF PEMILU (ACARA CEPAT) DAN PENYELESAIAN
SENGKETA ANTAR PESERTA (PSAP) PADA MASA KAMPANYE

Pelanggaran Administratif Pemilu (Pasal 460 UU Pemilu):


(1) Pelanggaran administratif Pemilu meliputi pelanggaran terhadap tata cara, prosedur, atau mekanisme yang berkaitan dengan
administrasi pelaksanaan Pemilu dalam setiap tahapan Penyelenggaraan Pemilu.
(2) Pelanggaran administratif sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak termasuk tindak pidana Pemilu dan pelanggaran kode etik.
Pemeriksaan Acara Cepat (Pasal 40 - Pasal 43 Perbawaslu Nomor 8/2022):
• Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, atau Panwaslu LN berwenang menyelesaikan Pelanggaran Administratif
Pemilu melalui pemeriksaan acara cepat.
• Objek Pelanggaran Administratif Pemilu yang dapat diselesaikan melalui pemeriksaan acara cepat terdiri atas:
a. dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu terhadap ketentuan pelaksanaan kampanye Pemilu;
b. dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Peserta Pemilu; dan
c. dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu yang terjadi pada pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di tempat
pemungutan suara luar negeri.

Penyelesaian Sengketa Antar Peserta (Pasal 4 - Pasal 13 Perbawaslu Nomor 9/2022):


Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, atau Panwaslu Kecamatan menyelesaikan sengketa antarpeserta dengan
terlebih dahulu mencermati dan memastikan bahwa permasalahan yang terjadi bukan merupakan pelanggaran administrasi pemilu,
pelanggaran pidana pemilu, pelanggaran etik pemilu, sengketa antar peserta dengan penyelenggra pemilu atau sengketa mengenai
penetapan hasil pemungutan suara.
Kerugian Langsung dalam PSAP
• Peserta Pemilu kurang optimal/maksimal dalam menggunakan haknya
(tempat, waktu, akses, serta sumber daya kampanye lainnya) karena
Peserta Pemilu lain;
• Bukan merupakan peristiwa pelanggaran Pemilu (administrasi
dan/atau pidana);
• Peserta Pemilu yang terlebih dahulu merasa dirugikan yang
dikategorikan sebagai Pemohon;
Pasal 4 s/d 13, Perbawaslu 9/2022
1. Kewenangan menyelesaikan:
• Bawaslu RI
• Bawaslu Provinsi
• Bawaslu Kab/Kota
Penyelesaian
Sengketa Antar • Panwascam (berdasarkan mandat)
Peserta (PSAP) 2. Dapat dilakukan dengan acara cepat di tempat
terjadi karena ada hak kejadian
Peserta Pemilu yang
dirugikan secara langsung 3. Mekanisme:
oleh Peserta Pemilu lain a. Merimaan permohonan;
pada tahapan proses pemilu b. Melakukan pemeriksaan permohonan (verifikasi);
(Pasal 4 Perbawaslu 9/22)
c. Mempertemukan para pihak yang bersengketa
(musyawarah mufakat);
d. Memeriksa Bukti dan Memutus (Apabila tidak
mencapai kesepakatan)
4. Dapat diwakilkan oleh Pelaksana Kampanye/Tim
Kampanye yang telah terdaftar
Kewenangan Mandat Panwas Kecamatan
• Mandat diberikan oleh Bawaslu Kabupaten/Kota dengan Surat Keputusan yang
ditetapkan oleh Ketua Bawaslu Kabupaten/Kota;
• Mandat dapat diberikan sejak ditetapkannya peserta Pemilu oleh KPU dan berlaku
paling lama sampai dengan berakhirnya tahapan rekapitulasi hasil Pemilu;
• Mandat untuk menyelesaikan seluruh sengketa antarpeserta Pemilu hanya
ditetapkan satu kali selama pelaksanaan Pemilihan Umum;
• Penerima Mandat selalu meminta petunjuk kepada Pemberi Mandat saat akan
menerima permohonan sengketa antarpeserta dan sebelum memutus sengketa
antarpeserta;
• Pemberi Mandat bertanggungjawab atas penyelesaian sengketa antarpeserta
Pemilu yang dilakukan oleh Penerima Mandat.
Tahapan PSAP
Sepakat
Penerimaan Pemeriksaan
Musyawarah
Permohonan Permohonan
Penyampaian
Tidak Sepakat Pemeriksaan Bukti putusan
salinan putusan

1 ≤ 3 hari 1 hari
Prinsip-Prinsip PSAP Pemilu
Acara Cepat dan Sederhana
• Prioritas penyelesaian pada hari dan tempat itu juga;
• Permohonan dapat diajukan secara lisan;
• Tim kampanye dan/atau pelaksana kampanye yang telah terdaftar memiliki legal standing
sebagai Pemohon;
• Penyelesaian sengketa dapat dilaksanakan oleh Panwaslu Kecamatan (prosedur mandat);
• Administrasi dilaksanakan secara fleksibel.
Mengutamakan Perdamaian
• Mendorong kesepakatan sebagai opsi utama penyelesaian sengketa bagi para pihak
Akuntabel
• Permohonan lisan dituangkan dalam form tertulis;
• Verifikasi formil dan materiil;
• Diputuskan secara objektif;
• Kontrol Bawaslu Kabupaten/Kota bagi Panwaslu Kecamatan sebelum memutus.
Ketentuan Lain Yang Harus Diperhatikan
Kesepakatan musyawarah harus sesuai UU Pasal 11 ayat (6)
Bawaslu/Panwas memutus apabila kesepakatan tidak Pasal 11 ayat (3)
tercapai
Putusan Panwas berdasarkan konsultasi Bawaslu Kab/kota Pasal 11 ayat (5)

Putusan dibacakan secara terbuka Pasal 12 ayat (2)


Putusan bersifat mengikat Pasal 12 ayat (1)
Penyampaian salinan Pasal 13 ayat (1)
Pengumuman putusan di sekretariat Bawaslu Provinsi, Pasal 13 ayat (2)
Bawaslu
Kabupaten/Kota, dan/atau Panwaslu Kecamatan
SIMULASI KASUS PSAP

Pada tanggal 27 November 2023, KPU Kabupaten Durian Jaya mengeluarkan Surat Keputusan Nomor:
33/Kpts/KPU-Kab-013.3295/XI/2023 tentang Penetapan Lokasi Pemasangan Alat Peraga Kampanye Dalam
Pemilihan Umum Tahun 2024. Dalam Keputusan tersebut salah satu lokasi pemasangan alat peraga kampanye
adalah di Desa Sukacita yakni ruas jalan depan perepatan Kp. Rambutan ke arah utara. Desa Sukacita
merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Sukaramai.
Pada tanggal 11 Desember 2023 Calon Anggota DPRD Partai Merdeka bernama Januar memasang alat
peraga kampanye (APK) berupa spanduk di salah satu bagian ruas jalan depan perepatan Kp. Rambutan ke
arah utara, namun pada besok harinya saudara Januar menemukan spanduknya dalam keadaan terhalangi oleh
spanduk Calon anggota DPRD Partai Maju Jaya bernama Agus. Atas hal tersebut, pada tanggal 12 Desember
2023 pukul 15.00, saudara Joko sebagai salah satu Pelaksana Kampanye Partai Merdeka Kabupaten Durian
Jaya mendatangi kantor Panwaslu Kecamatan Sukaramai untuk mengajukan permohonan agar persoalan
spanduk Calon Anggota DPRD Partai Merdeka bernama Januar yang terhalangi oleh spanduk Calon anggota
DPRD Partai Maju Jaya bernama Agus dapat diselesaikan.
INSTRUKSIONAL:
 Berdasarkan ilustrasi kasus di atas, saudara diminta untuk melakukan
simulasi penyelesaian sengketa antar-peserta pemilu dengan metode role
play (bermain peran). Meliputi :
- 1 Anggota Bawaslu Kab. Durian Jaya
- 1 Anggota Panwaslu Kecamatan Sukaramai
- 1 Staf Sekretariat Panwaslu Kecamatan Sukaramai
- 1 Pemohon
- 1 Termohon
- 1 Saksi
 Penyelesaian sengketa antar-peserta Pemilu di atas dilakukan dengan
menggunakan instrumen form PSP 22.
 Mencatat penyelesaian sengketa antar peserta dalam formulir PSPP 27
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai