Anda di halaman 1dari 21

KEWENANGAN PENGAWAS DALAM

MENYELESAIKAN SENGKETA
PILKADA

Oleh:
Heru Cahyono, S.Sos., MA
Kordiv. Penyelesaian Sengketa Bawaslu Prov.
Jateng
M A T E R I:

• POTENSI PELANGGARAN PADA TAHAPAN


KAMPANYE
• KEWENANGAN PENGAWAS DALAM
PENYELESAIAN SENGKETA
• MEKANISME MUSYAWARAH
1 POTENSI GANGGUAN & RAWAN PELANGGARAN PEMILIHAN

KAMPANYE
1. DILUAR JADWAL.
2. PEMS ALAT PERAGA MASA TENANG
PENDATAAN
TDK SESUAI. 1. ATRIBUT
PEMILIH 3. MOBILISASI APARATUR KAMPANYE BLM
NEGARA PP 53/2010
DATA ATAU TIDAK
4. MONEY POLITIC
KEPENDUDUKAN 5. PELANGGARAN PROTKL
DIBERSIHKAN
KESEHATAN 2. MONEY POLITIC
KURANG AKURAT

POTENSI DI TIAP TAHAPAN

PENDAFTARAN CALON
1. MANIPULASI SURAT PEMUNGUTAN &
REKOM & SURAT HITUNG SUARA
1. MANIPULASI DATA PENTP HSL
PENCALONAN OLEH
KANDIDAT 2. KPPS BERI SRT SUARA PEMILIHAN
2. PETUGAS KRNG TDK SESUAI PROSEDUR
CERMAT DLM 3. MONEY POL DAN
KONFLIK ANTARA
MENGHITUNG & INTIMIDASI THD
MEMVERIF JMLH PEMILIH KETIKA YG KALAH &
DUKUNGAN UTK MENUJU TPS MENANG
CALON 4. KETERBATASN WAKTU
PERSEORANGAN PENGHTUNGAN
KAMPANYE OLEH PNS
Titik Rawan :
• Keterlibatan Bupati/Walikota/ Gub beserta wakilnya, pejabat
badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah; pegawai
negeri sipil; anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia; kepala desa perangkat desa;
anggota badan permusyaratan desa ikut serta sebagai
pelaksana Kampanye.
• Keterlibatan pegawai negeri sipil yang ikut sebagai peserta
kampanye dan menggunakan atribut Partai Politik, Pasangan
Calon, atau atribut pegawai negeri sipil.
• Keterlibatan pegawai negeri sipil yang ikut sebagai peserta
kampanye mengerahkan pegawai negeri sipil di lingkungan
kerjanya dan dilarang menggunakan fasilitas negara.
PENGAWASAN PADA TAHAP PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA :
Titik Rawan :
• Apakah ada Pemilih yang tidak terdaftar pada Daftar Pemilih Tetap
atau Daftar Pemilih Tambahan yang memberikan suara ?
• Apakah jumlah Pemilih untuk setiap TPS paling banyak 500 (lima
ratus) orang.
• Apakah TPS ditentukan lokasinya di tempat yang mudah dijangkau,
termasuk oleh penyandang cacat, tidak menggabungkan desa, dan
memperhatikan aspek geografis serta menjamin setiap Pemilih
dapat memberikan suaranya secara langsung, bebas, dan rahasia.
• Apakah Jumlah surat suara di setiap TPS sama dengan jumlah
Pemilih yang tercantum di dalam Daftar Pemilih Tetap dan Daftar
Pemilih Tambahan ditambah dengan 2% (dua persen) dari Daftar
Pemilih Tetap sebagai cadangan ?
• Apakah Penggunaan surat suara cadangan dibuatkan berita acara ?
LANJUTAN :

Dalam rangka persiapan pemungutan suara, apakah KPPS melakukan kegiatan yang
meliputi:
• penyiapan TPS;
• pengumuman dengan menempelkan Daftar Pemilih Tetap, Daftar Pemilih
Tambahan, serta nama dan foto Pasangan Calon di TPS; dan
• penyerahan salinan Daftar Pemilih Tetap dan Daftar Pemilih Tambahan kepada
saksi yang hadir dan Pengawas Pemilu Lapangan.
Dalam rangka pelaksanaan pemungutan suara, apakah KPPS melakukan kegiatan yang
meliputi:
• pemeriksaan persiapan akhir pemungutan suara;
• rapat pemungutan suara;
• pengucapan sumpah atau janji anggota KPPS dan petugas ketenteraman,
ketertiban, dan keamanan TPS;
• penjelasan kepada Pemilih tentang tata cara pemungutan suara; dan
• pelaksanaan pemberian suara.
Titik Rawan :
• Apakah Penghitungan suara di TPS dilaksanakan setelah waktu pemungutan
suara berakhir ?
• Apakah Penghitungan suara hanya dilakukan dan selesai di TPS yang
bersangkutan pada hari/tanggal pemungutan suara ?
• Apakah KPPS melakukan penghitungan suara Pasangan Calon di dalam TPS ?
• Apakah Saksi dapat menyaksikan dan mencatat pelaksanaan penghitungan
suara Pasangan Calon di dalam TPS ?
• Apakah Pengawas Pemilu Lapangan dapat mengawasi pelaksanaan
penghitungan suara Pasangan Calon di dalam TPS ?
• tidak di berikannya Form C1.
• Dugaan adanya pengelembungan/ rekayasa suara di tingkat TPS maupun PPK.
FOKUS PENGAWASAN :

• Kepatuhan dan ketaatan prosedur oleh KPPS


• Akses saksi dan pengawas terhadap proses dan salinan berita acara
penghitungan suara
• Respon KPPS dalam mensikapi keberatan yang diajukan saksi dan
pengawas
• Rekapitulasi dari Plano ke Form C1 harus sama.
• Harus cocok antara data di C Plano dengan Form C1
PERFORMENCE PENGAWAS PEMILU
2 DASAR KEWENANGAN PENYELESAIAN SENGKETA
 Sengketa Pemilihan terdiri atas :  Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota
a. Sengketa antarpeserta Pemilihan; dan berwenang menyelesaikan sengketa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 142.
b. Sengketa antara Peserta Pemilihan
 Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota
dan penyelenggara Pemilihan sebagai memeriksa dan memutus sengketa Pemilihan paling
akibat dikeluarkannya Keputusan KPU lama 12 (dua belas) hari sejak diterimanya laporan
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota. atau temuan.
 Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota
melakukan penyelesaian sengketa melalui tahapan:
( pasal 142 UU Nomor 8 Tahun 2015)
a. menerima dan mengkaji laporan atau temuan; dan
b. mempertemukan pihak yang bersengketa untuk
mencapai kesepakatan melalui musyawarah dan
mufakat.

(Pasal 143 UU Nomor 1 Tahun 2015)


JENIS SENGKETA
Sengketa Pemilu Sengketa Pemilihan
1. Dasar : No. UU No. 7 Tahun 2017 1. Dasar : No. UU 10 Tahun 2016
2. Perbawaslu : No. 5 Tahun 2019 2. Perbawaslu : No. 2 Tahun 2020
3. Metode : Mediasi….Ajudikasi 3. Metode : Musy. Tertutup Musy. Terbuka
4. Waktu Penyel : 12 hari Kalender
4. Waktu Penyel : 12 Kalender/ saat itu
5. Pelaksana : Bawaslu RI, Prov.
Kab/Kota. 5. Pelaksana : Bawaslu Prov, Kab/Kota… Mandat
6. Banding : Bawaslu RI Panwascam (PSAP)
7. Waktu : 1 Hari sejak diputuskan 6. Banding : PT Tun
7. Waktu : 3 hari kerja
SENGKETA PEMILIHAN
Sengketa Antar Sengketa Antara
1. Peserta dgn Peserta lainnya 1. Peserta dgn Penyelenggara
2. Subyek : 1. Pasangan Calon 2. Subyek : 1. Bapaslon
2. Tim Kampanye 2. Paslon
3. Obyek : Tindakan Yang Merugikan
3. Obyek : SK dan BA
4. Metode : Musywrh dgn acara Cepat
5. Waktu : Saat itu 4. Metode : Musy Terbuka/ Sidang
6. Pelaksana : Bawaslu Prov/Kab/Kota 5. Waktu : 12 hari Kalender
mandat 6. Pelaksana : Bawaslu Prov/ Kab/Kota
7. Putusan : Mengikat
7. Putusan : Mengikat/ wajib dilaksanakan paling
lama 3 hari kerja ---- banding
Mekanisme Musyawarah

Musyawarah
3 Tertutup

Musyawarah
Terbuka
Musyawarah Tertutup
Pasal 30 ayat (1) Perbawaslu 2 Tahun 2020

Ayat (3)
Ayat (2) - Musyawarah dilakukan 2 hari
- Penyampaian permohonan Ayat (4)
- Perundingan kesepakatan - Musyawarah tertutup dipimpin 1 orang
- Penyusunan kesepakatan P/T anggota Bawaslu Prov/kab/Kota, dibantu 2
- Penandatanganan BA orang sebagai sekretaris dan notulen
- Penuangan BA dlm putusan

Pasal 31

Ayat (1) Pasal 32


- Pemohon dan Termohon dapa didampingi Ayat (5)
Kuasa Hukum - Musyawarah harus dihadiri Pemohon dan
Ayat (1) Termohon
Dalam hal kesepakatan Sebagian, dianggap tidak Ayat (7)
- Dalam hal pemohon, termohon tdk mencapai mencapai kesepakatan - Materi kesepakatan dituangkan dalam BA
kesepakatan, lanjut kemusyawarah terbuka
(Formulir PSP-15)
TAHAPAN PEMERIKSAAN
Pasal 38 •Penyampaian permohonan pemohon
• Penyampaian jawaban termohon
(1) • permohonan
• Penyampain Pemeriksaanpihak
alatterkait
bukti
• Penyampaian kesimpulan
• Pembacaan putusan

• Ayat (1) : dalam tahapan musy majelis dapat memberikan


kesempatan kepada pemohon utk memperbaiki materi
permohonan
Pasal 39 Ayat (2): perbaikan permohonan disampaikan sebelum tahapan

penyampaian jawaban termohon ( Pihak Terkait, Lembaga
Pemberi Keterangan, Ahli, dan Saksi)

• Ayat (1): Pihak terkait dapat mengajukan permohonan sebelum


jawaban termohon
Pasal 41 Ayat (2): Pihak terkait menyampaikan permohonan kepada

petugas penerima permohonan
TAHAPAN PEMBUKTIAN

Pasal 45 • Majelis musyawarah melakukan pemeriksaan alat bukti


(1) yang diajukan oleh pemohon, termohon, pihak terkait

• Alat bukti terdiri dari:


• Surat atau tulisan
Pasal 45 • Keterangan saksi
(2) • Keterangan ahli
• Informasi elektronik, dokumen elektronik, dan/atau hasil cetak
• Pengakuan pemohon, termohon, atau pihak terkait
• Pengetahuan majelis musyawarah

• Ayat (1): Majelis musy dapat menghadirkan pihak pemberi keterangan untuk
memperkuat keyakinan
Pasal 47 • Ayat (4): Panggilan pihak pemberi keterangan berdasarkan permintaan:
• pemohon, termohon, pihak terkait atau;
• kebutuhan pembuktian, dalam musy penyelesaian sengketa pemilihan
PENYELESAIAN SENGKETA ACARA CEPAT (PS 62-66)

1. Penyelesaian sengketa antar peserta pemilihan dilaksanakan melalui


acara cepat terhadap peristiwa pada tahapan yang singkat serta
diselesaikan dan diputus di tempat kejadian pada hari yang sama.
2. Kewenangan Penyelesaian sengketa antar peserta pemilihan diberikan
kepada Panwas Kecamatan berdasarkan mandat dari Bawaslu
Kabupaten/Kota
3. Dalam hal terjadinya kendala geografis, akses komunikasi dan keadaan
lain yang menyebabkan pengawas sulit untuk berkomunikasi dan
berkonsultasi, penyelesaian sengketa antar peserta pemilihan dapat
diselesaikan dan diputus pada hari berikutnya, paling lama 3 hari
terhitung sejak permohonan diajukan kepada pengawas pemilihan.
MATERI PERMOHONAN SENGKETA CEPAT

PENYELESAIAN SENGKETA DENGAN ACARA CEPAT


BERASAL DARI :
I. Peserta Pemilihan : Diajukan oleh peserta pemilihan
secara lisan atau tertulis.
II. Pengawas Pemilihan : Didasarkan Pertimbangan Terhadap
Peristiwa Di Tempat Kejadian.
SUBYEK/OBYEK

1. Subyek :
- Pasangan calon dan
- Tim Kampanye
2. Obyek :
- Tindakan yang merugikan secara langsung pasangan
calon
MEKANISME PENYELESAIAN MUSYAWARAH SENGKETA
ACARA CEPAT

• Memeriksa identitas para pihak


• Memeriksa permasalahan yang disengketakan
• Menanyakan keinginan dari para pihak
• Meminta keterangan saksi
• Memeriksa bukti
• Menawarkan kesepakatan kepada para pihak.
• Sepakat atau tidak sepakat proses musyawarah dituangkan
dalam BA formulir model PSP-21. dan Dituangkan dalam
Formulir PSP-22.

Habis...
“Bersama Rakyat Awasi Pemilu.
Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan
Pemilu”

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai