REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
Judul Interaction Between Philosophy of Education and Teaching Practice
Jurnal International Journal of Environmental and Science Education
Download http://www. yese.netmakale_indir/529
Volume dan Halaman:
‘Tahun
Vol. 11 Hal, 3385-3393
2016
Penulis
Boris Michailovich Bim-Bad and Lioudmila Ivanovna Egorova
Reviewer
‘Nastiti Kharisma
Tanggal
29 November 2017
Abstrak
Tumal yang berjudul “fnteraction Between Philosophy of Education
and Teaching Practice” ini berisi tentang Analisa interaksi tentang
filsafat pendidikan dan praktik mengajar. Kesimpulan dari
dilakukannya penilitian ini adalah untuk membuktikan bahwa filsafat
Pendidikan dalam interpretasi barunya tidak hanya pemahaman
teoritis dasar dan perwujudan proses pendidikan itu sendiri, melainkan
juga praktek, pelaksanaan langsung dasar teori pendidikan dalam
kehidupan sehari-har,
Abstrak yang disajikan penulis hanya menggunakan bahasa Inggris,
sebagai bahasa internasional, Secara keseluruhan, isi dari abstrak ini
Jangsung menuju ke topik pembahasan yang akan dibahas di dalam
jumal dan juga tujuan dari dilakukannya penelitian ini, sehingga
membuat pembaca lebih mudah memahaminya,
Pengantar
Di dalam paragraf pertama, penulis menjelaskan adanya beberapa
perbedaan pendapat mengenai filsafat pendidikan. Contoh yang]
dikemukakan oleh penulis adalah: N.P. Pischulin memahami bahwa
filsafat pendidikan sebagai filsafat kerohanian; V.V, Chistyakov
menggunakan istilah filsafat mengajar, V.M. Rozin juga menyebutkan
filsafat_mengajar dan pedagogik teoritis; sementara E.N. Gusinkymemahami filsafat pendidikan sebagai disiplin ilmu filsafat yang
beranckaragam.
Pada paragraf berikutnya, penulis juga mengemukakan bahwa filsafat
pendidikan sebagai area khusus kerja ilmiah yang muncul pada abad
ke 20 di negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris, yang
pertama di Amerika. Dimana seseorang yang inspiratif, J. Dewey
(1859-1952), membangkitatkan penerimaan filsafat ilmu sebagai
pengukuran yang bersifat perintah praktek yang kompeten dan
bertanggung jawab dalam pendidikan. Hasilnya adalah mucul sebuah
gagasan dalam negara yang menggunakan bahasa Inggris terscbut,
bahwa guru-guru yang berlatih harus menggunakan filsafat pendidikan
sebagai potensi dasar untuk semua pemikiran dan praktek pendidikan.
Pada bagian pengantar ini juga disampaikan bahwa penelitian ini ingin
menampilkan bagaimana hubungan antara praktek mengajar dengan
filsafat pendidikan.
Metode Penelitian
Pada paragraf pertaman, penulis menjelaskan praktek mengajar adalah
kunci penting dalam sistem fisafat pendidikan. Metode pendidikan,
khususnya metode ilmiah diambil dalam sistem terpadu, Menurut V.V.
Krayevsky, intisari metodologi ditetapkan dalam filsafat sebagai
sebuah jaringan dasar pemikiran umum kognitif dan aktivitas
mengajar.
Pada paragraf terakhir, penulis menjabarkan metode yang akan
digunakan dalam jumal ini, yaitu metode praktek mengajar.
Menurutnya, kumpulan metode mengajar dibentuk melalui titik temu
karakteristik umum seperti “material and production practice” dan
“social communicative practice’, yang mana keduanya dapat
membimbing kita untuk membawakan praktek mengajar pada kategori
filsafat, khususnya filsafat pendidikan, yang dijadikan sebagai konsepdan kategor! filsafat pendidikan pada dasar analisis dinamis dan asal-
usul praktek sebagai keberadaan manusia.
Hasil Studi
Di awal paragraf, penulis menjelaskan tentang pengertian praktek oleh
orang Yunani kuno, Istilah “practice” yang dimiliki oleh bangsa asli
Yunani (praksis, prakseos) bermakna kegiatan, tindakan, dan
kebaikan, Dua pendekatan yang berlawanan mengenai filsafat dalam
aktivitas praktis — pengetahuan logis dan yang berhubungan dengan
agama — menyebabkan pandangan berbeda pada aktivitas kognitif|
manusia praktis.
Di akhir paragraf, penulis menjelaskan setelah memperoleh data
cakupan analisa artikel sebelumnya mengenai dinamis da nasal-usul
konsep praktek dalam periode sejarah yang berbeda menyarankan
bahwa walaupun berbeda, pemikir mengenali keberadaan_praktis
m
uusia dan fakta bahwa apabila tidak semua kegiatan manusia
disandikan dalam “practice”, maka ini tidak penting lagi untuk
kehidupan manusia itu, Penulis juga menambahkan kutipan dari J.P,
Rosenberg yang memberikan definisi menarik mengenai filsafat, yang
mana tidak diragukan lagi bahwa aspek filsafat dari pembentukan
manusia, term
suk pembentukan seomg guru, adalah sesuatu yang
penting, “Apakah filsafat itu sebenamya? Filsafat adalah apa yang
orang kerjakan, yaitu praktek.”
Diskus! Hasil
Pada paragraf pertama, penulis menjelaskan bahwa saat ini fokus.
tama dari filsuf pendidikan adalah pada konsep pendidikan itu
sendiri, Pandangan tradisional mengenai hal ini sebagai proses dan
hasil belajar di sekolah dan instusi pendidikan tinggi secara berangsur-
angsur digantikan oleh pendidikan sebagai cakupan yang lebih luas
dari semua jenis pengalaman, yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan seseorang selama hidupnyapengetahuan belum diputuskan. Batasan tingkatan belajar juga tidak
diketahui.
Sckarang, pengetahuan pendidikan mengenali fakta bahwa
kemampuan siswa secara signifikan meningkat ketika intelektual
mereka digunakan, tetapi ketika emosi mereka dilibatkan, fisik yang
baik dilibatkan dan kemauan yang keras juga dilibatkan maka
kemauan untuk belajar pun lebih meningkat. Pada zaman ini,
pendidikan bertujuan untuk mengembangkan intelektual, karakter dan
perasaan, kesadaran kewarganegaraan, sifat demokratis, kecintaan
kepada tanah air dan kemanusiaan.
Kesimpulannya, praktek harus bebas, dasar kesadaran dari “aplikasi”
pengetahuan, cara mengembangkan kognitif dan prinsip dasar
memperolehnya. Penulis berfikir bahwa ini adalah pemahaman
kategori praktek sebagai konsep filosofis dasar dan umum.
Dalam fungsinya, kategori praketk berhubungan dengan banyak
konsep, diantaranya pengalaman lapangan, praketk mengajar, praktek
pendidikan. Prakick pendidikan seba sebuah sistem dinamis
berkelajutan yang bermetode harus memasukkan realisasi diri yang
kreatif dari diri seorang guru pada tingkat penguasaan profesional dan
perpaduan untuk tiga tujuan:
1. Pemahaman, penguasaan dan penciptaan “hasil pendidika”}
sendiri yang dipelajari dan digunakan.
2. Perpaduan dan transformasi isi dasar mengenai hasil ini oleh
guru melalui perbandingan analitis sistemik dengan hasil
professional pribadi.
3. Pembentukan “mata pelajaran pendidikan seseorang” oleh
guru untuk tujuan kegiatan pendidikan yang jauh lebih sukses.Kesimpulan
Menurut penulis, kesimpulan yang diperoleh dari penclitian ini adalah:
mereka yakin bahwa mata pelajaran apa saja di sekolah, sebaik metode
mengajar yang digunakan, adalah komponen-komponen filsafat
pendidikan, dan selalu berhubungan berdasarkan pada metodologi
aslinya. Maksudnya, metodologi dan metode dari sebuah mata
pelajaran harus dikembangkan dalam tindakan dan perbuatan, dalam
praktck observasi dan pembelajaran tertentu, dan tidak hanya melalui
pengembangan teoritis dari metode itu saja.
Maka, filsafat pendidikan dalah pemahaman barunya adalah tidak
hanya pemahaman teoritis dari dasar dan perwujudan proses
pendidikan, tetapi juga praktek, pelaksanaan langsung dasar
pendidikan teoritis dalam kehidupan sehari-hari. Filsafat pendidikan
tidak hanya bergantung pada perkembangan filsafat sosial, tetapi juga
pelaksanaan paradigma filosofis yang ditetapkan (pandangan dunia)
dalam bebagai praktck mengajar melalui metodologinya. Kesimpulan
ini memberikan dasar mempertimbangkan praktek pendidikan sebagai
sebuah bada interaksi penemuan dasar metodologi mengajar, karena
praktek menjamin “/ink of times” keberadaan mengajar. Jadi, dalam
praktck filsafat pendidikan adalah cara kognitif, transformasi,
penguasaan kenyataan dalam proses kegiatan pendidikan.