Anda di halaman 1dari 8

LANDASAN HUKUM BERLAKUNYA

SYARIAT ISLAM DI ACEH


Disusun
Oleh :
T. Habibuddin ( 180207033 )
Dosen Pembimbing :
Hamdina Wahyuni, M. Ag
• Pendahuluan
Perjalanan sejarah yang panjang masyarakat Aceh selalu menjunjung tinggi ajaran Islam,
dalam berbagai aspek kehidupannya. Hal ini tercermin dalam ungkapan bijak ”Adat bak Poteu
Meuruehom, Hukum bak Syiah kuala, Qanun bak putro pang Reusam bak Laksamana.”
Pelaksanaan Syariat Islam secara kaffah telah dilakukan sejak kerajaan Aceh Darussalam. Berlaku
syariat Islam sebagai hukum positif tidak hanya untuk kerajaan Aceh, tetapi juga beberapa kerajaan
Islam lainnya di nusantara ini seperti Demak, Banten dan lain-lain.Khususnya untuk Provinsi
Daerah Istimewa Aceh kesempatan untuk melaksanakan syariat Islam di dasarkan pada Undang-
Undang Nomor 44 tahun 1999 tentang penyelenggaraan keistimewaan bagi Provinsi Daerah
Istimewa Aceh.
•  Dasar Hukum Al-Qur’an dan Al-Hadits

Pasal 54 Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2002 tentang Peradilan Syariat Islam, Hukum Acara
Jinayat merupakan salah satu aturan tersendiri yang sangat diperlukan;Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633);berdasarkan pertimbangan di atas, pada
tanggal 13 Desember 2013, Gubernur Aceh berdasarkan persetujuan DPRA telah membentuk
Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2013 tentang Hukum Acara Jinayat.
• Landasan hukum syariat islam di aceh

 Landasan Historis
 Landasan filosofis
 Landasan yuridis
Landasan historis

landasan Historis terdiri atas dua suku kata yaitu Landasan dan Historis. Menurut kamus Umum Bahasa
Indonesia kata Landasan berasal dari kata landas yang berakhiran an yang berarti alas, dasar, paron, besi yang
menempa, bukti (keterangan) untuk menguatkan suatu keterangan. Sedangkan kata Historis diambil dari kata
plural (jamak) bahasa inggris History yang berarti segala hal yang berkenaan dengan sejarah dan masa lalu.
Jadi, dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa landasan historis adalah segala bukti sejarah yang
bersifat mendukung dan dapat dijadikan sebagai alasan dasar dari suatu permasalahan. Yang menjadi
permasalahan dari landasan historis ini adalah pelaksaan Syari’at Islam di Aceh.
Landasan filosofis

Secara Bahasa, Kata filsafat berasal dari kata dalam bahasa Yunani Filosofia, yang berasal dari kata
kerja Filosofien yang berarti mencintai kebijaksaan. Kata tersebut juga berasal dari kata dalam bahasa
Yunani Philosophis yang berasal dari kata Philein yang berarti mencintai, atau Philia yang berarti cinta, dan
kata Sophia yang berarti kearifan atau kebijaksaan. Dari kata tersebut lahirlah kata inggris Philosophy yang
biasanya diterjemahkan sebagai cinta kearifan. Menurut Al Farabi filsafat adalah ilmu yang menyelidiki
hakikat yang sebenarnya dari segalanya yang ada (al ilm bil maujudat bi ma hiya al maujudat). Jadi, dapat
disimpulkan bahwa  landasan filosofis adalah segala bukti filosofis yang bersifat mendukung dan dapat
dijadikan sebagai alasan dasar dari suatu permasalahan. Yang menjadi permasalahan dari landasan filosofis ini
adalah pelaksaan Syari’at Islam di Aceh.
Landasan Yuridis

Menurut bahasa, Yuridis dapat juga diartikan Rechtens yang berarti segala hal yang
berdasarkan hukum, menurut hukum. Jadi dapat disimpulkan bahwa landasan yuridis
adalah segala bukti yang yuridis atau berdasarkan hukum yang bersifat mendukung dan dapat
dijadikan sebagai alasan dasar dari suatu permasalahan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai