Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFFERENCE

PENGEMBANGAN INTEGRASI PROGRAM KEMENTERIAN/LEMBAGA DI


PESANTREN

Kementerian Negara : Kementerian Agama RI


Unit Eselon I/II : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam/Direktorat
Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
Hasil (Outcome) : Optimalisasi Pengelolaan Program Kemandirian
Pesantren
Kegiatan : Pengembangan Integrasi Program Kementerian/
Lembaga di Pesantren
Indikator Kinerja Kegiatan : Integrasi program-program ekonomi yang ada di K/L
dengan yang ada di Kementerian Agama
Keluaran (Output) : Adanya daftar program ekonomi pesantren yang
berasal dari kemnetrian/lembaga
Komponen : Kemandirian Pesantren
Volume : 1 (satu) Kegiatan

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
b. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 191, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6406);
c. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2020 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2021 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 239, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6570);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama
dan Pendidikan Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4769);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
f. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168);
g. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);
h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK. 05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada
Kementerian/Lembaga sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 173/PMK 05/2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan menteri keuangan Nomor 168/PMK 05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran bantuan Pemerintah Pada Kementerian
Negara/Lembaga;
i. Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Agama sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 62 Tahun 2016
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun
2015 tentang Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Agama;
j. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1495);
k. Peraturan Menteri Agama Nomor 31 Tahun 2020 tentang Pendidikan
Pesantren;
l. Peraturan Menteri Agama Nomor 32 Tahun 2020 tentang Ma’had Aly.

1
2. Gambaran Umum

Ditetapkannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren,


menjadi momen penting bagi upaya memaksimalkan kehadiran negara untuk
memberikan rekognisi, afirmasi, dan fasilitasi kepada Pesantren berdasarkan
tradisi dan kekhasannya. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang
Pesantren juga menjadi landasan untuk menyelesaikan masalah kesenjangan
alokasi sumber daya negara yang besar dalam pengembangan Pesantren.

Salah satu perhatian dalam pengembangan Pesantren adalah kemandirian


Pesantren khususnya di bidang ekonomi. Pesantren yang memiliki sumber daya
ekonomi yang kuat dan berkelanjutan di pandang akan dapat menjalankan
fungsi Pendidikan, Dakwah, dan Pemberdayaan Masyarakat dengan optimal.

Berdasarkan data Emis Kementerian Agama, jumlah pesantren per desember


2022 sebanyak 39 ribu dengan jumlah santri 4.4 juta orang. Jumlah santri ini
belum memasukkan alumni, keluarga santri dan jamaah Kiai sebagai pemimpin
thoriqah di tengah-tengah jamaahnya. Jumlah santri yang demikian besar
menjadi pangsa pasar tersendiri dalam menggerakkan ekonomi. Potensi ini
harus dikelola secara terstruktur, massif dan terorganisir agar menjadi
kekuatan ekonomi umat.

Pengelolaan unit bisnis di pesantren tentu tidak bisa dilakukan sendiri oleh
pesantren. Penguatan ekonomi harus didukung oleh stakeholders negara dan
swasta. Demikian juga, penguatan ekonomi pesantren tidak hanya dilakukan
sendiri oleh Kemenag dan apalagi pesantren secara sendiri. Pemberdayaan
ekonomi pesantren harus dilakukan secara gotong royong.

Oleh karena itu, kegiatan yang digelar selama 3 hari ini sedapat mungkin dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar sebagai berikut:
1. Program-program ekonomi apa saja yang sudah, sedang dan akan
dianggarakan di kementerian/lembaga?
2. Bagaimana cara mengintegrasikan program-program ekonomi pesantren ke
dalam program kementerian/lembaga?
3. Daftar kementerian/lembaga apa saja yang memiliki program ekonomi
pesantren?
4. Bagaimana cara pesantren memasarkan produk-roduknya?
B. Nama Kegiatan
kegiatan ini bernama “Pengembangan Integrasi Program Kementerian/Lembaga di
Pesantren”

C. Bentuk Kegiatan
Kegiatan ini berbentuk klasikal, diskusi kelompok dan tanya jawab antara
narasumber dan peserta serta saling bertukar informasi anatara narasumber
dengan peserta dan antara peserta dengan peserta.

D. Alur Kegiatan
a. Undangan (Peserta, narasumber, dan moderator)
b. Pembukaan (formal atau non formal)
c. Pelaksanaan Kegiatan (sesi materi dan tanya jawab, diskusi komisi, pleno,
rekomendasi, RKTL)
d. Penutupan (lagu Padamu Negeri)

E. Narasumber dan Materi


Narasumber dalam kegiatan ini adalah:
1. Narasumber internal:
a. Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Muh Ali Ramdhani
b. Staf Khusus Menag, Muh. Nuruzzaman
c. Tenaga Ahli Menag, Hasanuddin Ali
d. Direktur PD Pontren, Waryono Abdul Ghafur

2
2. Nasumber eksternal:
Narasumber eksternal ada 2:

A. Narasumber yang berasal (Kementerian/lembaga).


Pemaparan materi dari narasumber K/L dilakuakn secara panel dengan tema
“Program Kerja Kementerian/Lembaga yang Berpihak kepada Kepentingan
Pesantren”. Adapun narasumber K/L adalah:
1) Direktur Departemen Ekonomi Syariah Bank Indonesia
2) Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko
Perekonomian RI.
3) Deputi Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif RI.
4) Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk dalam Negeri Ditjen
Perdagangan dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI.

B. Narasumber Ahli:
1) Sumarno Sumantri (Direktur PT. Rukun Raharja), “Strategi
Mengembangkan Usaha dan Kerjasama dengan Pihak Luar”
2) Addin Jauharuddin (Komisaris Utama PT POS Indonesia), “Membaca
Potensi Pasar”
3) Ketua Tim Ahli Kemandirin Pesantren, Dr. Dianta Sebayang

F. Moderator
Moderator kegiatan ini adalah:
1. KH Badrusyamsi (Pengelola Unit Bisnis PP Al Muttaqin Balikpapan/Ketua Umu
FEPI)
2. Dr. H. Ahmad Rifai, SH (Pengelola Unit Bisnis PP Al Wathoniyah Puteri Jakarta
Timur/Sekjen FEPI)

G. Peserta
Peserta kegiatan ini adalah
1. Penerima inkubasi bisnis pesantren angkatan 2021 yang sudah memiliki badan
usaha;
2. Perwakilan kementerian/lembaga
a. 1 peserta dari Departemen Ekonomi Syariah Bank Indonesia
b. 1 peserta dari Deputi Bidang Koord Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko
Perekonomian
c. 1 peserta dari Deputi Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemneterian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
d. 1 peserta dari Deputi Bidang usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM
e. 1 peserta dari Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah Kementerian
Koperasi dan UKM
f. 1 peserta dari Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM
g. 1 peserta dari Direktorat Penggunaan dan Pemasaran Produk dalam Negeri
Ditjen Perdagangan Dalam Negeri
h. 1 peserta dari Asisten Deputi Bidang Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan
Kementerian Negara BUMN
i. 1 peserta dari Bank Syariah Indonesia
j. 1 peserta dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
k. 1 peserta dari HEBITREN
3. Peserta internal dari Dit PD Pontren.
Jumlah peserta sebanyak 84 peserta.

H. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Subdit Pendidikan Pesantren, Direktorat Pendidikan
Diniyah dan Pondok Pesantren.

I. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan akan dilaksanakan pada 20-22 Pebruari 2023 di Jakarta.

3
J. Penutup
Demikian TOR ini dibuat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan.
Jakarta, 4 Februari 2023

a.n, Direktur PD Pontren


Kasubdit Pendidikan Pesantren/
Penanggungjawab Kegiatan

Basnang Said
NIP. 197412022003121003

Anda mungkin juga menyukai