B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2
13. Peraturan...
13. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 35 Tahun 2021,
tentang Tata Cara Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial.
C. Asas Pelaksanaan
Pelaksanaan Belanja Hibah Bantuan Operasional Pendidikan pada
Madrasah Negeri didasarkan pada komitmen peningkatan mutu, tata kelola
dan optimalisasi layanan yang efektif dan efisien. Oleh karenanya harus
memiliki asas yang harus menjadi pegangan. Adapun azas pelaksanaan
Belanja Hibah Bantuan Operasional Pendidikan pada Madrasah Negeri
Tahun Anggaran 2023 meliputi:
1. Efektif, dilaksanakan dengan tepat dan hasil yang bagus;
2. Efisien, menggunakan dana yang terbatas untuk mencapai hasil yang
seoptimal mungkin;
3. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan;
4. Transparan, dilaksanakan secara terbuka baik pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan; dan
5. Manfaat, dapat digunakan oleh Madrasah Negeri untuk mendukung
kegiatan madrasah.
D. Maksud
Petunjuk Teknis ini untuk menjelaskan pengelolaan Belanja Hibah
Bantuan Operasional Pendidikan agar tertib, ekonomis, efektif, efisien,
akuntabel, transparan dan bertanggung jawab.
E. Tujuan
Bantuan Operasional Pendidikan bertujuan untuk :
1. Membantu biaya Operasional Pendidikan pada Madrasah Negeri dalam
rangka Peningkatan Aksebilitas Siswa;
2. Membantu biaya Operasional Pendidikan Madrasah Negeri dalam
rangka peningkatan mutu pembelajaran dan pemenuhan SNP yang
menjadi tanggung jawab satuan pendidikan;
3. Mendukung biaya operasional Pendidikan Madrasah Negeri dalam
rangka peningkatan efektivitas pembelajaran jarak jauh dan/atau
pembelajaran digital di masa adaptasi kenormalan baru Covid 19;
4. Mendukung biaya Operasional Pendidikan Madrasah Negeri dalam
rangka pencegahan penyebaran Covid 19 di lingkungan madrasah;
5. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik;
6. Meningkatkan kinerja tenaga pendidik dan kependidikan;
7. Memelihara sarana dan prasarana pendidikan;
8. Menambah aset madrasah negeri; dan
9. Digunakan untuk membiayai pengeluaran yang tidak dibiayai oleh
APBN.
F. Sasaran
Penerima Belanja Hibah Bantuan Operasional Pendidikan pada Madrasah
Negeri adalah:
1. Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN);
2. Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN); dan
3. Madrasah Aliyah Negeri (MAN).
G. Ketentuan Umum
Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Provinsi DKI Jakarta.
3
2. Pemerintah...
2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
3. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi DKI Jakarta.
4. Badan Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat BPKD
adalah Badan Pengelola Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta.
5. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD
adalah Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah yang mempunyai
tugas melaksanakan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah.
6. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.
7. Kantor Wilayah Kementerian Agama yang selanjutnya disebut Kanwil
Kementerian Agama adalah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
DKI Jakarta.
8. Kepala BPKD adalah Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Provinsi
DKI Jakarta selaku pengguna anggaran, pengguna barang yang juga
melaksanakan pengelolaan keuangan daerah.
9. Kepala Dinas Pendidikan adalah Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI
Jakarta.
10. Kepala Kanwil Kementerian Agama adalah Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta.
11. Kantor Kementerian Agama adalah Kantor Kementerian Agama
Kota/Kabupaten Administrasi di Provinsi DKI Jakarta.
12. Kepala Kantor Kementerian Agama adalah Kepala Kantor Kementerian
Agama Kota/Kabupaten Administrasi di Provinsi DKI Jakarta.
13. Satuan Pendidikan adalah Satuan Pendidikan penyelenggara program
wajib belajar 12 (dua belas) tahun yang meliputi Sekolah dan Madrasah
di Provinsi DKI Jakarta.
14. Madrasah Negeri adalah Madrasah yang diselenggarakan oleh
Pemerintah.
15. Wajib Belajar 12 Tahun adalah program pendidikan minimal 12 (dua
belas) tahun yang harus diikuti oleh Peserta Didik dan merupakan
inisiatif Pemerintah Daerah sebagai pengembangan wajib belajar 9
(sembilan) tahun.
16. Biaya Pendidikan adalah biaya yang diperlukan guna melaksanakan
kegiatan belajar mengajar pada tingkat satuan pendidikan dasar dan
menengah, yang terdiri atas biaya satuan pendidikan, biaya
penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan dan biaya pribadi
peserta didik.
17. Belanja Hibah Bantuan Operasional Pendidikan yang selanjutnya disebut
Belanja Hibah BOP pada Madrasah Negeri adalah alokasi Belanja hibah
yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada Madrasah
Negeri yang digunakan untuk tambahan biaya operasional non
personalia bagi Satuan Pendidikan sebagai pelaksana program wajib
belajar 12 (dua belas) tahun.
18. Belanja Hibah Bantuan Operasional Pendidikan Alokasi Kinerja yang
selanjutnya disebut Belanja Hibah BOP Alokasi Kinerja pada Madrasah
Negeri adalah alokasi Belanja hibah yang diberikan oleh Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta kepada Madrasah Negeri yang digunakan sebagai
penghargaan kepada madrasah yang memiliki kinerja terbaik.
19. Belanja Hibah Bantuan Operasional Pendidikan Alokasi Keadilan adalah
alokasi Belanja hibah yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta kepada Madrasah Negeri yang digunakan sebagai biaya untuk
menutup kebutuhan pada madrasah negeri yang berada di daerah
terpencil/ kepulauan.
20. Intrakurikuler...
4
20. Intrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang tercantum pada
struktur program kurikulum dengan jumlah jam pelajaran yang telah
ditetapkan dalam kebijakan umum kurikulum.
21. Ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar struktur program kurikulum
yang bertujuan untuk pengembangan diri Peserta Didik.
22. Komite Madrasah Negeri adalah lembaga mandiri yang beranggotakan
orang tua/wali Peserta Didik, komunitas Sekolah Madrasah serta tokoh
masyarakat yang peduli pendidikan.
23. Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah yang selanjutnya disingkat
RKAM adalah rencana terpadu kegiatan dan keuangan tahunan
Madrasah yang berisi rencana penerimaan dan penggunaannya sesuai
dengan rincian kegiatan, sebagai pedoman pembiayaan penyelenggaraan
pendidikan di Madrasah selama 1 (satu) tahun anggaran.
5 BAB II...
BAB II
TIM PENGELOLA
6 BAB III...
BAB III
MEKANISME PELAKSANAAN BELANJA HIBAH BOP
2. Alokasi Keadilan
Alokasi keadilan diberikan apabila ada kelebihan anggaran yang
besaran dan peruntukkannya ditetapkan tersendiri oleh Surat
Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI
7
untuk...
untuk madrasah di Kepulauan Seribu. Besaran alokasi keadilan adalah
20% dari alokasi dasar, sebagai berikut :
a) Madrasah Ibtidaiyah Negeri sebesar Rp 320.000 (tiga ratus dua
puluh ribu rupiah) per rombongan belajar per bulan;
b) Madrasah Tsanawiyah Negeri sebesar Rp 520.00 (lima ratus dua
puluh ribu rupiah) per rombongan belajar per bulan;
c) Madrasah Aliyah Negeri sebesar Rp 1.150.000 (satu juta seratus lima
puluh ribu rupiah) per rombongan belajar per bulan;
3. Mekanisme Pencairan
Jangka waktu pencairan Belanja Hibah BOP pada Madrasah Negeri
adalah 12 (dua belas) bulan terhitung sejak bulan Januari sampai
dengan Desember 2023 dengan menggunakan mekanisme LS dan Uang
Persediaaan (UP), dapat dicairkan per triwulan dan/atau per semester,
kecuali alokasi kinerja dan alokasi keadilan dicairkan satu kali pada
tahun anggaran berjalan.
5. Pengalokasian Belanja
a) Perhitungan alokasi Belanja Hibah Bantuan Operasional Pendidikan
pada Madrasah Negeri berdasarkan data riil jumlah rombel bulan
januari tahun sebelumnya dilengkapi dengan Surat Pernyataan
Kebenaran jumlah rombel oleh Kepala Madrasah;
b) Apabila Belanja Hibah tersebut lebih kecil dari pengajuan madrasah,
maka pengajuan tersebut menyesuaikan dengan ketersediaan
Belanja.
8 BAB IV...
BAB IV
PENGGUNAAN DANA BOP
20 Lomba...
Komponen
No Item Pembiayaan Penjelasan
Pembiayaan
Lomba/Penghargaan/Su
venir
Pembayaran ATK
18
8. Standar Penyusunan Kisi-Kisi • Terkait kegiatan yang
Penilaian
1 Penilaian Akhir Semester termasuk kedalam
tugas dan fungsi tidak
Penilaian Akhir Tahun /
2 dapat dibayarkan
PAT
honororium.
3 Asessmen Madrasah
• Untuk transport yang
Penyusunan Soal dapat dibayarkan
1 Penilaian Akhir Semester apabila pelaksanaannya
Penilaian Akhir Tahun / di luar madrasah
2 • Alat tulis kantor (ATK).
PAT
3 Asessmen madrasah
Pelaksanaan Penilaian
1 Penilaian Akhir Semester
Penilaian Akhir
2
Tahun / PAT
3 Asessmen Madrasah
Inovasi Model Penilaian • Terkait kegiatan yang
termasuk kedalam
1 Workshop tugas dan fungsi tidak
2 IHT dapat dibayarkan
3 Pelatihan honororium.
• Untuk transport yang
dapat dibayarkan
apabila pelaksanaannya
di luar madrasah
• Alat tulis kantor (ATK)
dan Dokumentasi dapat
dibayarkan.
b. Alokasi Keadilan
Komponen
No Item Pembiayaan
Pembiayaan
1. Pelatihan/workshop/simulasi/ujicoba.
2. Kegiatan kesiswaan/guru.
Pengembangan
3. Pengadaan alat/bahan peraga kegiatan
Mutu SDM dan
1 (sepanjang tidak bernilai aset/dapat
Alat/Bahan
dikapitalisasi yaitu senilai Rp 1.000.000,-
Peraga
/item)
4. Perjanjian kerja dengan pihak ketiga
c. Mekanisme Perpajakan
Mekanisme perpajakan sebagaimana terlampir dalam lampiran 7.
21 C. Larangan ...
C. Larangan Penggunaan Belanja Hibah BOP
22 BAB V...
BAB V
PELAPORAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN
2. Pelaporan
Ada 2 (dua) jenis laporan yang harus disusun oleh Madrasah Negeri :
a. Laporan Pertanggung Jawaban Dana BOP
Laporan yang disusun harus dilengkapi bukti pengeluaran/belanja
sesuai dengan ketetapan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan disimpan di madrasah.
b. Laporan Aset
Madrasah negeri harus melaporkan hasil pembelian barang aset
yang menggunakan dana BOP yang diterima pada tahun anggaran
berjalan. Aset/Belanja Modal tersebut merupakan aset Kanwil
Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, yang selanjutnya akan di
transfer menjadi aset madrasah negeri. Mekanisme pelaporan
belanja dari BOP dan penerimaan aset kepada Kementerian Agama
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
23
BAB VI...
BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI
A. Monitoring
1. Monitoring penggunaan Belanja Hibah BOP pada Madrasah Negeri dapat
dilakukan oleh :
a. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta;
b. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah; dan
c. Tim Pengelola Hibah Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta.
2. Petugas monitoring dilarang:
a. Melakukan pungutan dalam bentuk apapun terhadap Madrasah
penerima Belanja Hibah BOP; dan
b. Melakukan pemaksaan pembelian barang dan jasa dalam
pemanfaatan Hibah BOP pada Madrasah Negeri.
B. Evaluasi
1. Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta berhak melakukan
evaluasi kepada madrasah yang tidak menyampaikan Laporan
Pertanggungjawabannya tepat waktu dan Madrasah yang melakukan
penyalahgunaan atas Belanja hibah tersebut.
2. Kantor Kementerian Agama Kota/Kabupaten berhak melakukan evaluasi
kepada madrasah.
3. Kepala Madrasah wajib melakukan evaluasi secara berkala terhadap
penggunaan Belanja Hibah BOP sebagai pengendali internal Madrasah.
24 BAB VII...
BAB VII
PENGAWASAN DAN SANKSI
A. Pengawasan
Pengawasan atas pelaksanaan penyaluran Belanja Hibah BOP pada
Madrasah Negeri dilaksanakan oleh aparat pengawas fungsional sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
B. Sanksi
Dalam hal terjadi penyalahgunaan/penyimpangan penggunaan Belanja
Hibah BOP pada Madrasah Negeri adalah tanggung jawab madrasah negeri
sebagai penerima bantuan berdasarkan hasil audit aparat pengawas
fungsional, maka hasil audit tersebut akan dijadikan dasar dalam
pemberian sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
25 BAB VIII...