Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN

BANTUAN PEMERINTAH FASILITASI


SMK YANG MENGEMBANGKAN
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
TAHUN ANGGARAN 2020

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dibangun dengan tujuan untuk


menyiapkan tenaga kerja yang terampil, kompetitif, dan berkompetensi sejak
dini; sehingga peserta didik lulusan SMK siap bekerja di industri dan dunia
kerja, atau bekerja mandiri/berwirausaha, atau melanjutkan pendidikan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Saat ini jumlah wirausahaan di Indonesia baru mencapai 2% (BPS,


2020) yang idealnya mencapai 4% dari penduduk Indonesia. Indonesia masih
membutuhkan sedikitnya 4 juta wirausaha baru untuk dapat mendorong
penguatan struktur ekonomi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat SMK


Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah memrogramkan fasilitasi
pembentukan calon wirausahawan antara lain melalui pembentukkan mata
pelajaran Pengembangan Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) pada
struktur Kurikulum 2013 SMK. Fasilitasi lainnya berupa bantuan dana
untuk mewujudkan program Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) di SMK.
Secara konsisten setiap tahun Direktorat SMK memfasilitasi pengembangan
kewirausahan Direktorat SMK masih memrogramkan fasilitasi tersebut. dan
pada tahun 2020 akan menfasilitasi 120 SMK yang mengembangkan Produk
Kreatif dan Kewirausahaan.

Agar pelaksanaan fasilitasi berjalan sesuai harapan, Direktorat SMK


telah menyusun pedoman yang berisi hal-hal penting tentang implementasi
fasilitasi dan penggunaan dana yang disediakan. Dengan pedoman ini
diharapkan implementasi Fasilitasi SMK yang Mengembangan Produk Kreatif
dan Kewirausahaan dapat mencapai hasil yang optimal. Melalui pedoman ini,
semua pihak yang terkait dan terlibat dalam pelaksanaan dapat memberikan
kontribusi yang sesuai dengan peran dan fungsinya, sehingga diharapkan
dapat meminimalkan timbulnya permasalahan baik dalam proses maupun
hasil pelaksanaan. Apabila dalam perkembangannya isi pedoman ini ada
yang tidak sesuai dan memerlukan perbaikan, maka akan dilakukan
perbaikan demi terwujudnya pencapaian tujuan fasilitasi serta
pengembangan SMK menjadi makin berkualitas. Kepada semua pihak yang
telah terlibat dalam penyusunan pedoman in disampaikan terimakasih.

Jakarta, Juli 2020


Direktur Sekolah Menengah Kejuruan

Dr. Ir. M Bakrun, MM


NIP 196504121990021002
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan
D. Sasaran
E. Hasil yang Diharapkan
F. Mekanisme Pelaksanaan

BAB II : PELAKSANAAN
A. Penguatan Pembelajaran Berbasis Kewirausahaan
B. Benchmarking
C. Modal Usaha Bergulir
D. Penyiapan Kanal Promosi dan Publikasi

BAB III : PEMANTAUAN


A. Waktu Pelaksanaan
B. Metode Pelaksanaan
C. Pelaksana Monitoring dan Evaluasi

BAB IV : PELAPORAN
A. Laporan Administrasi
B. Laporan Keuangan
C. Laporan Fisik

BAB V : PENUTUP
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 3 menyatakan bahwa, pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung-jawab.
Keberhasilan program pendidikan kewirausahaan dapat diketahui
melalui kriteria pencapaian oleh peserta didik, guru, dan kepala sekolah
yang antara lain meliputi: 1) peserta didik memiliki karakter dan perilaku
wirausaha yang tinggi, 2) lingkungan kelas yang mampu mengembangkan
kebiasaan dan perilaku peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai
kewirausahaan yang diinternalisasikan, dan 3) lingkungan kehidupan
sekolah sebagai lingkungan belajar yang bernuansa kewirausahaan.
Proses pembelajaran yang peduli terhadap kualitas produk dan
efisiensi proses pembelajaran Pengembangan Produk Kreatif dan
Kewirausahaan (PKK) pada dasarnya merupakan suatu pembelajaran
tentang etika, nilai (value), kemampuan (ability) dan perilaku (attitude)
dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan
berbagai risiko yang dihadapi. Pengembangan PKK dalam ranah
pendidikan, tidak hanya dikembangkan untuk menghasilkan manusia
terampil intelektual, tetapi juga yang inspiratif-pragmatis. Pengembangan
PKK di SMK harus menjadi alternatif dalam mempersiapkan lulusan yang
mampu menciptakan lapangan kerja sendiri.
Pengembangan PKK di SMK telah diimplementasikan dalam berbagai
bentuk pembelajaran berbasis produksi dan bisnis, antara lain: Teaching
Factory, Hotel Training, Business Center di sekolah. Selain itu pemerintah
dalam beberapa tahun terakhir juga membina kelompok wirausaha
peserta didik maupun wirausaha perseorangan melalui pola kelas
wirausaha.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, Direktorat SMK memberi
perhatian khusus terhadap penguatan pembelajaran PKK di SMK.
Pembekalan di bidang pengembangan PKK diharapkan menjadi salah satu
jawaban bagi pendidikan di SMK untuk mengatasi masalah
ketenagakerjaan di Indonesia karena diarahkan untuk mempersiapkan
peserta didik dalam rangka menciptakan lapangan kerja, mengentaskan
masalah pengangguran, kemiskinan, keterpurukan ekonomi dan secara
politis dapat mengangkat harkat dan martabat sebagai bangsa yang
mandiri.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan


Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

3. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan


Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2018 Nomor 33);

4. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 242);

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang


Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada
Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745);

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 tahun 2018


tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1689);

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 tahun 2019


tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di
Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1167);

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun


2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1673) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun
2019 Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
124);

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun


2019 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 1728) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun
2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2019 tentang Rincian Tugas Unit Kerja
di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 269);

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2020


tentang Pedoman Pengadaan Barang Jasa oleh Satuan Pendidikan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245);
11. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Sekolah
Menengah Kejuruan, Ditjen Pendidikan Vokasi, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2020 DIPA –
023.18.1.690440/2020 tanggal 5 Mei 2020 dan perubahannya.
12. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor: 45253/MPK.A/KU/2020 tanggal 08 Mei 2020 tentang Pejabat
Perbendaharaan pada Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan,
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;

C. Tujuan
Panduan fasilitasi ini dimaksudkan untuk memberikan arahan dan acuan
bagi penyelenggara fasilistasi pengembangan PKK di SMK agar mencapai
sasaran yang diharapkan antara lain melalui pengembangan penguatan
pembelajaran, benchmaking, modal bergulir dan penyediaan kanal
promosi.

D. Sasaran
Sasaran Bantuan Pemerintah Fasilitasi Sekolah Menengah Kejuruan yang
Mengembangkan Produk Kreatif dan Kewirausahaan Tahun Anggaran
2020 sesuai dengan DIPA Satuan Kerja Direktorat SMK Nomor SP
DIPA023.18.1.690440/2020 tanggal 05 Mei 2020 adalah 120 SMK.

E. Hasil yang Diharapkan


1. Tercapainya sasaran Bantuan Pemerintah Fasilitasi Sekolah
Menengah Kejuruan yang Mengembangkan Produk Kreatif dan
Kewirausahaan Tahun Anggaran 2020 sebanyak 120 SMK yang
dikembangkan oleh peserta didik SMK dengan dukungan dari
industri/pelaku usaha/UMKM.
2. Terlaksananya pembelajaran berbasis produksi dan kewirausahaan di
120 SMK yang melibatkan industri/ pelaku usaha/ UMKM dengan
rencana keberlanjutannya.
3. Meningkatnya jumlah peserta didik dan lulusan SMK yang
melaksanakan aktifitas bisnis dan kewirausahaan.
F. Mekanisme Pelaksanaan
Agar pelaksanaan fasilitasi dapat mencapai hasil yang diharapkan, maka
strategi pelaksanaan yang diterapkan melalui mekanisme sebagaimana
bagan berikut:

3. Usulan
1. Penyusunan
2. Sosialisasi (Proposal)
Dokumen
sekolah

6. Penyaluran 5. Bimbingan 4. Seleksi dan


Bantuan Teknis Penetapan

7. Pelaksanaan
8. Pemantauan 9. Pelaporan
Pengembangan

Keterangan:
1. Penyusunan Dokumen
Direktorat SMK melakukan persiapan kegiatan dengan melaksanakan
penyusunan dokumen yang mengatur dan menjadi acuan pelaksanaan
berupa Juknis, Pedoman Pelaksanaan dan Panduan Kegiatan serta
dokumen-dokumen lainnya.

2. Sosialisasi
Direktorat SMK melakukan sosialisasi program Fasilitasi SMK yang
Mengembangkan Prduk Kreatif dan Kewirausahaan Tahun Anggaran
2020.

3. Usulan (Proposal) Sekolah


SMK mengajukan usulan (proposal) bantuan Fasilitasi SMK yang
Mengembangkan Produk Kreatif dan Kewirausahaan Tahun Anggaran
2020 melalui Takola Direktorat SMK.
4. Seleksi dan Penetapan
Direktorat SMK melakukan seleksi proposal dan penetapan penerima
Fasilitasi SMK yang Mengembangkan Produk Kreatif dan
Kewirausahaan Tahun Anggaran 2020.

5. Bimbingan Teknis
Direktorat SMK menyelenggarakan Bimbingan Teknis dan
penandatangan surat perjanjian kerjasama Fasilitasi SMK yang
Mengembangkan Produk Kreatif dan Kewirausahaan Tahun Anggaran
2020.

6. Penyaluran Dana
Direktorat SMK melaksanakan penyaluran dana Fasilitasi SMK yang
Mengembangkan Produk Kreatif dan Kewirausahaan Tahun Anggaran
2020, melalui Kas Negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

7. Pelaksanaan Pengembangan
Fasilitasi SMK yang Mengembangkan Produk Kreatif dan
Kewirausahaan Tahun Anggaran 2020, mengacu kepada Rencana
Penggunaan Dana yang telah disepakati antara Kepala SMK dan
Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Penilaian dan Penjaminan Mutu.

8. Pemantauan
Selama pelaksanaan implementasi fasilitasi berlangsung, Direktorat
SMK melaksanakan pemantauan yang dilakukan dalam bentuk
supervisi oleh petugas yang ditunjuk oleh Direktur SMK.

9. Pelaporan
SMK wajib membuat laporan kegiatan faslitsi sesuai dengan
ketentuan. Laporan meliputi laporan awal dan laporan akhir yang
menjelaskan tentang proses dan kemajuan fasilitasi baik fisik,
administrasi, dan keuangan.
BAB II
PELAKSANAAN

Agar implementasi Fasilitasi SMK yang Mengembangkan Produk Kreatif


dan Kewirausahaan Tahun Anggaran 2020 berjalan sesuai dengan ketentuan
dan mencapai hasil yang diharapkan, perlu dipahami lingkup kegiatan yang
harus dilaksanakan.

A. Penguatan Pembelajaran Berbasis Kewirausahaan


1. Kegiatan yang dilaksanakan bersama Industri, Dunia Usaha, dan
Dunia Kerja (IDUKA), meliputi :
a. Mengembangkan materi pembelajaran berbasis kewirausahaan;
Sekolah bersama Mitra IDUKA menyusun materi pembelajaran
PKK yang berbasis bisnis dan wirausaha.
b. IDUKA menjadi mentor bagi sekolah maupun peserta didik;
Mitra IDUKA berperan selaku pembimbing, pendamping, fasilitator
dalam pengembangan SMK sebagai pusat bisnis dan
kewirausahaan dan pembentukkan karakter peserta didik menjadi
pelaku wirausaha.
c. Pengembangan karakter dan budaya kerja;
Bersama IDUKA, SMK mengembangkan program pembinaan dan
pengembangan yang dapat menginternalisasi karakter dan budaya
kerja industri pada peserta didik
d. Pengembangan proyek pesanan berbasis IDUKA;
Bersama IDUKA, SMK mengembangkan materi PKK dalam bentuk
project based learning berdasarkan pesanan IDUKA.
e. Tutor sebaya, peserta didik yang sudah sukses melaksanakan
wirausaha memberi bimbingan kepada peserta didik lainnya;
2. Pendampingan Implementasi Fasilitasi
SMK dapat menyelenggarakan sosialisasi internal dengan melibatkan
narasumber yang ditugaskan oleh Direktorat SMK.
B. Benchmarking
1. Dalam rangka meningkatkan wawasan dan jejaring Fasilitasi SMK
yang Mengembangkan Produk Kreatif dan Kewirausahaan perlu
melakukan benchmarking (studi banding) kepada lembaga-lembaga
pendidikan dan atau lembaga-lembaga usaha menengah dan kecil yang
sukses mengembangkan program bisnis dan kewirausahaan, baik di
dalam negeri maupun di luar negeri.
Lembaga-lembaga yang menjadi objek benchmarking antara lain SMK-
SMK yang sukses melakukan pengembangan-pengembangan bisnis
dan wirausaha, perguruan tinggi vokasi yang sukses mengembangkan
unit produksi dan atau technopark. Sedangkan, lembaga-lembaga
usaha yang dapat dikunjungi antara lain industri atau dunia usaha
UMKM yang berhasil mengembangkan inkubasi bisnis bagi pengusaha
kecil dan menengah.
2. Benchmarking terutama diarahkan untuk melakukan studi tentang
jenis usaha, pengembangan produk, pengelolaan usaha (SDM, fasilitas,
jejaring, keuangan) modal usaha, model-model pemasaran baik
manual maupun online.

C. Modal Usaha Bergulir


1. Peserta didik dan atau kelompok peserta didik difasilitasi untuk
membuka usaha dalam wadah Kelas Pencetak Wirausaha. Program ini
dilaksanakan dengan metode pendampingan secara terpadu baik
secara daring maupun luring.
Jika selama ini yang berkembang adalah pemasaran bisnis/wirausaha
berbasis daring, maka perlu dikembangkan model lain yaitu
pemasaran bisnis/wirausaha berbasis luring, terutama untuk
mengembangkan peserta didik dari SMK-SMK yang memiliki akses
jaringan internet.
Tahapan pelaksanaan Kelas Pencetak Wirausaha (KPW) melalui daring
dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Pembentukkan tim kerja yang menangani KPW dan
mengembangkan aplikasi komunitas KPW berbasis web di tingkat
Direktorat SMK.
b. Sosialisasi secara nasional melalui video conference dan youtube.
c. Penetapan guru pembimbing/mentor melalui keputusan Kepala
SMK yang bersangkutan.
d. Pelaksanaan Program KPW di sekolah:
1) Peserta didik di bawah bimbingan guru pembimbing/mentor
membuat rencana usaha (business plan) yang meliputi bidang
usaha, proses pelaksanaan usaha, pemasaran dan target
keuntungan (omzet).
2) Peserta didik melaksanakan usaha sesuai dengan rencana yang
telah dibuat.
3) Peserta didik membuat Blog dan atau Vlog untuk
mendokumentasikan dan melaporkan proses aktifitas dan hasil
wirausaha yang dilaksanakan.
4) Peserta didik melaporkan secara berkala kegiatan dan hasil wira
usaha kepada guru pembimbing/mentor.
e. Pembinaan dan Mentoring oleh guru pembimbng dan mentor di
laksanakan secara berkelanjutan baik tatap muka maupun secara
daring.
f. Mentor yang ditunjuk untuk melakukan pembimbingan kepada
peserta didik KPW dapat berasal dari pembimbing dari IDUKA dan
atau dari mentor sebaya dari peserta didik yang telah sukses
mengembangkan wirausaha.
2. SMK dapat mengembangkan usaha bersama dengan IDUKA dalam
bentuk pengerjaan pesanan (order) pengerjaan tertentu dari IDUKA,
atau bersama-sama mengembangkan usaha baru dengan
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh kedua belah pihak.

D. Penyiapan Kanal Promosi dan Publikasi


Untuk mendukung pengembangan Produk Kreatif dan Kewirausahaan
perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut.
1. Pembuatan laman khusus publikasi penjualan produk kreasi dan
usaha peserta didik (e-Commerce) yang terintegrasi dengan laman
milik sekolah dan media sosial sekolah lainnya.
2. Penyediaan lokasi/ruang pamer (showroom) baik digital maupun
secara fisik yang juga dapat berfungsi sebagai tempat berjualan bagi
peserta didik.
3. Pengembangan jejaring bisnis dan pemasaran produk wirausaha
peserta didik.
BAB III
PEMANTAUAN

Berdasarkan PP No.39/2006 tentang Tata cara Pengendalian dan


Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, dijelaskan bahwa
Pemantauan adalah kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan
rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan
yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini
mungkin. Oleh karena itu Direktorat SMK memandang perlu mengadakan
pemantauan terhadap implementasi program dan kegiatan yang
diselenggarakan dengan pembiayaan dari APBN.
Untuk memastikan bahwa implementasi Fasilitasi SMK yang
Mengembangkan Produk Kreatif dan Kewirausahaan Tahun Anggaran 2020
sesuai dengan ketentuan, maka perlu dilakukan pemantauan. Pemantauan
tersebut berfungsi untuk mengantisipasi permasalahan yang timbul dan
memperbaikinya apabila terdapat ketidaksesuaian. Pemantauan juga
dilakukan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan dibandingkan
dengan perencanaan.

A. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan pemantauan dilakukan selama proses implementasi
fasilitasi sedang berlangsung. Waktu pelaksanaan pada tahun anggaran
2020 yang akan dijadwalkan oleh Direktorat SMK setelah SMK penerima
bantuan menyampaikan laporan awal dan melaksanakan proses
implementasi.

B. Metode Pelaksanaan
Pemantauan implementasi Fasilitasi Sekolah Menengah Kejuruan yang
Mengembangkan Produk Kreatif dan Kewirausahaan Tahun Anggaran
2020 dilakukan melalui melihat, mencatat, mendengarkan dan
mengamati langsung menggunakan instrumen tertentu.
C. Pelaksana Pemantauan
Petugas yang melaksanakan pemantauan supervisi adalah individu atau
tim yang ditugaskan oleh Direktorat SMK. Dalam pembekalan tersebut
Calon petugas pemantau diberi pembekalan tentang instrument
pemantauan dan proses pelaksanaannya.
BAB IV
PELAPORAN

Sebagai pertanggungjawaban implementasi fasilitasi maka sekolah


penerima fasilitasi wajib membuat dan menyampaikan laporan. Laporan
tersebut disusun dengan tujuan sebagai dokumentasi kegiatan dan
merupakan sumber informasi atas pelaksanaan kegiatan yang dapat
dipergunakan untuk berbagai kepentingan di kemudian hari.
Laporan harus disusun secara rapi, lengkap dan didukung dengan
berbagai dokumen yang mudah untuk menemukan informasi yang
diperlukan. Agar pelaporan dapat memberikan gambaran yang lengkap dan
menyeluruh tentang implementasi program, maka perlu diberikan pedoman
pelaporan untuk dipergunakan sebagai acuan bagi semua sekolah penerima
fasilitasi.
Adapun jenis laporan yang harus disusun oleh sekolah penerima
fasilitasi meliputi:
A. Laporan Administrasi, yang terdiri dari:
1. Laporan awal
2. Laporan akhir
3. Laporan Fisik
B. Laporan Keuangan

Agar jelas bagi SMK penerima fasilitasi, maka akan dibahas satu
persatu sebagai berikut:

A. LAPORAN ADMINISTRASI
Agar dapat memberikan informasi tentang proses pelaksanaan
implementasi fasilitasi, maka SMK penerima fasilitasi harus menyusun
Laporan Administrasi yang rapi, lengkap dan menyeluruh. Laporan
Administrasi terdiri dari:
1. Laporan awal 0%
Laporan awal disampaikan setelah dana diterima di rekening sekolah
dengan melampirkan:
a. Fotokopi rekening koran atau buku rekening yang tertera dana
bantuan masuk.
b. Rancangan program kerja yang mencantumkan:
1. Lembar persetujuan oleh Kepala SMK;
2. Tim Fasilitator Pengembangan Produk Kreatif dan
Kewirausahaan;
3. Jadwal pelaksanaan;
4. Strategi pelaksanaan;
5. RAB.

2. Laporan Akhir (100%) Pelaksanaan


Laporan akhir disampaikan dengan melampirkan dokumen sebagai
berikut:
a. Lembar Pengesahan Laporan ditandatangani oleh Kepala SMK dan
Pejabat berwenang di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi;
b. Laporan Penyelesaian Pekerjaan (100%) yang telah ditandatangani
oleh kepala sekolah, disetujui oleh Pejabat berwenang di lingkungan
Dinas Pendidikan Provinsi;
c. Laporan pelaksanaan kegiatan berupa deskripsi atas pelaksanaan
kegiatan dan hasil yang dicapai sesuai dengan yang sudah
disepakati atau Berita Acara Pelaksanaan Kegiatan;
d. Lampiran:
1. Data siswa yang mengikuti pengembangan produk kreatif dan
kewirausahaan;
2. Data materi pembelajaran kewirausahaan yang dikembangkan
dengan IDUKA;
3. Data hasil produk kreatif dan kewirausahaan siswa SMK berikut
laman dan atau showroom yang digunakan sebagai kanal
promosi produk kreatif dan kewirausahaan;
4. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja;
5. Rekapitulasi penggunaan dana dan pencatatan kewajiban
perpajakan;
6. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa
bantuan.
B. LAPORAN KEUANGAN
Untuk laporan keuangan dibuat secara khusus dalam Buku Pedoman
pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan.

C. LAPORAN FISIK
Laporan fisik merupakan laporan yang menggambarkan hasil-hasil yang
telah dicapai secara fisik. Laporan fisik dapat disampaikan dalam bentuk:
1. Bukti fisik
Bukti fisik merupakan benda-benda atau barang yang berwujud yang
dapat menjadi bukti pelaksanaan kegiatan. Benda atau barang
dimaksud ada yang bersifat bergerak dan tidak bergerak. Oleh karena
itu agar dapat menjadikan sumber informasi perlu didokumentasikan
dalam bentuk:
- Fotocopy atau scan;
- Foto/ gambar;
- Video

2. Foto-foto pelaksanaan dan kegiatan


Agar foto-foto yang dibuat dapat memberikan informasi yang jelas dan
mudah dipahami, maka harus diberi keterangan gambar dan
keterangan waktu serta disusun secara berurut sesuai dengan proses
pelaksanaan. Untuk pelaksanaan dan hasil kegiatan fisik harus
menggambarkan kondisi sebelum dan sesudah pelaksanaan.

3. Video pelaksanaan dan hasil kegiatan


Video dokumentasi yang dapat memberikan gambaran tentang
pelaksanaan dan hasil kegiatan secara utuh dan menyeluruh. Oleh
karena itu sekolah penerima fasilitasi dapat membuat video yang
menggamarkan tentang kondisi sebelum, proses pelaksanaan dan
hasil implementasi kegiatan.
BAB V
PENUTUP

Sebagaimana tertuang dalam Renstra Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan tahun 2020-2024 bahwa salah satu strategi dalam rangka
mewujudkan pendidikan dan pelatihan vokasi untuk Revolusi Industri 4.0
yang berkalitas dan diakui industri, adalah dengan memfasilitasi beberapa
Sekolah Menengah Kejuruan yang Mengembangkan Produk Kreatif dan
Kewirausahaan, dimaksudkan untuk mempercepat peningkatan kualitas
guru dan pembelajaran peserta didik SMK di seluruh Indonesia (Renstra
Kemendikbud 2020:50). Oleh karena itu, semua pihak terkait harus
memahami bahwa Fasilitasi SMK yang Mengembangkan Produk Kreatif dan
Kewirausahaan ini sangat strategis.
Pedoman implementasi Fasilitasi SMK yang Mengembangkan Produk
Kreatif dan Kewirausahaan Tahun Anggaran 2020 ini disusun agar dapat
menjadi acuan bagi semua Pemangku Kepentingan untuk berperan aktif
dalam mewujudkan pencapaian tujuan fasilitasi. Dengan peran aktif masing-
masing pihak diharapkan akan terwujud pembangunan sumberdaya
manusia yang unggul dari SMK.
Pedoman implementasi Fasilitasi SMK yang Mengembangkan Produk
Kreatif dan Kewirausahaan Tahun Anggaran 2020 patut menjadi acuan dan
arah pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ada di SMK, Dinas Pendidikan
maupun Direktorat SMK.
Lampiran 1
DOKUMEN KELENGKAPAN USULAN

Untuk memastikan bahwa sekolah yang mengajukan usulan benar-benar


layak menerima dana fasilitasi SMK yang Mengembangkan Produk Kreatif
dan Kewirausahaan Tahun Anggaran 2020, maka SMK wajib
menyampaikan usulan yang berisi tentang kondisi sekolah dan rencana
pengembangannya. Adapun kelengkapan usulan meliputi:
1. Proposal yang disahkan oleh Pejabat berwenang di lingkungan Dinas
Pendidikan Provinsi.
2. Data peserta didik.
3. Daftar nama mitra IDUKA.
4. Bentuk kerjasama dengan IDUKA seperti : Sinkronisasi kurikulum,
Tempat PKL, Tempat Magang Guru, Guru Tamu, Perekrutan Lulusan,
Tempat Uji Kompetensi.
5. SK Pengangkatan Kepala Sekolah Definitif
Lampiran 2
DOKUMEN KELENGKAPAN BIMBINGAN TEKNIS

Agar Bimbingan Teknis berlangsung lancar, maka dokumen kelengkapan


yang harus dibawa oleh Kepala Sekolah meliputi
1. Proposal yang disahkan oleh Pejabat berwenang di lingkungan Dinas
Pendidikan Provinsi, lengkap dengan dokumen yang disyaratkan
sebagaimana dalam lampiran 1.
2. Surat Tugas mengikuti bimbingan teknis dari Pejabat berwenang di
lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi.
3. Fotocopy SK Kepala Sekolah.
4. Fotocopy Rekening atas nama sekolah dari bank BRI beserta rekening
aslinya.
5. Materai Rp. 6.000, 00 sebanyak 10 (sepuluh lembar).
6. Stempel Sekolah.

Anda mungkin juga menyukai