2, September 2021
ABSTRAK
Didalam dunia bisnis dan usaha mengharuskan perusahan untuk merancang berbagai macam strategi usaha
untuk dapat bertahan. Peramalan atau prediksi inilah yang digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan
terutama dalam sektor bisnis dan ekonomi, dimana kerugian suatu perusahaan dapat diminimalisir sebisa
mungkin dan keuntungan dapat diraih semaksimal mungkin. Maka dari itu diperlukan suatu perhitungan untuk
memprediksi setiap periodenya. Dalam hal ini diterapkan analisis perhitungan metode Trend Parabolic dan
Single Exponential Smoothing dengan nilai alpha 0,1, 0,3, 0,5, 0,7 dan 0,9. Untuk menghitung prediksi
penjualan kopi Today Coffee yang berada di Tulungagung. Kedua metode tersebut dibandingkan untuk
mendapatkan nilai akurasi tertinggi (nilai kesalahan terkecil) dengan menggunakan perhitungan MAPE. Data
yang digunakan sebagai prediksi adalah data penjualan kopi pada bulan juli 2020 sampai bulan maret 2021.
Setelah dilakukan perhitungan didapatkan hasil prediksi menggunakan metode Trend Parabolic dengan nilai
rata-rata MAPE di semua varian rasa sebesar 37,23% dan pada metode Single Exponential Smoothing
mendapatkan nilai rata-rata MAPE di semua varian rasa sebesar 54,37%. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa metode Trend Parabolic lebih baik dalam memprediksi penjualan kopi di Today Coffee jika
dibandingkan dengan metode Single Exponential Smoothing. Berdasarkan pengujian terhadap fitur-fitur pada
aplikasi prediksi penjualan kopi pada Today Coffee seluruhnya dapat berjalan dengan baik.
1
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 5 No. 2, September 2021
= Periode waktu
, b, c= Konstanta ..........persamaan 2.6
= Jumlah data Keterangan variabel:
Y = Nilai trend = Nilai aktual pada periode t
Dalam hal ini dilakukan pembagian data menjadi dua = Nilai prediksi pada periode
kelompok, yaitu: t
a. Data genap, maka nilai nya : = Jumlah data
3. METODE PENELITIAN
3.1. Blok Diagram Sistem
3.1.2 MAPE
Mean Absolute Percentage Error (MAPE)
Merupakan perhitungan yang digunakan untuk
menghitung rata-rata persentase kesalahan mutlak
(Sukerti, N. K. 2015). Semakin rendah nilai MAPE,
kemampuan dari model peramalan yang digunakan
dapat dikatakan baik (Maricar, M. A., 2019). dan
untuk MAPE terdapat range nilai yang dapat
dijadikan bahan pengukuran mengenai kemampuan
dari suatu model peramalan (Hutasuhut dkk, 2014).
range nilai tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
4
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 5 No. 2, September 2021
Flowchart sistem menggambarkan proses konstanta dari a, b, dan c sehingga didapat persamaan
menjalankan aplikasi, seperti ditunjukkan pada Trend Parabolic. Dari nilai Y yang didapat dilakukan
Gambar 2. uji keakurasian dengan menggunakan MAPE (Mean
Berdasarkan flowchart sistem pada Gambar 2, sistem Absolute Percentage Error) untuk mengetahui
dimulai dengan melakukan login dengan presentase error.
menginputkan username dan password, login akan
dicek dahulu apakah username dan password yang 3.4. Flowchart Metode Single Exponential Smoothing
diinputkan sudah benar. Jika benar maka admin akan Flowchart metode ini menjelaskan proses urutan sistem
masuk ke halaman menu dashboard, namum jika dari metode Single Exponential Smoothing seperti
salah admin akan tetap di halaman login. Pada ditunjukkan pada Gambar 4.
halaman menu dashboard, admin dapat melakukan
kelola data penjualan dan dapat melakukan proses
prediksi. Kemudian terdapat pilihan metode yaitu
metode Trend Parabolic dan metode Single
Exponential Smoothing dan apabila sudah memilih
salah satu metode maka hasil prediksi penjualan akan
tampil. Apabila proses yang dilakukan admin sudah
selesai, admin dapat logout dan proses selesai.
6
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 5 No. 2, September 2021
F₄ = 𝛼𝛼*At₋₁ + (1 – 𝛼𝛼)*Ft₋₁
= 0,1*(49) + (1 – 0,1) * 63,2 = 50,42
8
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 5 No. 2, September 2021
4. Untuk periode Nov-20 perhitungannya sebagai Tabel 6. Hasil Perbandingan Nilai MAPE Terkecil
berikut: Nilai MAPE MAPE
No Varian rasa
F₅ = 𝛼𝛼*At₋₁ + (1 – 𝛼𝛼)*Ft₋₁ Alpha SES TP
= 0,1*(47) + (1 – 0,1) * 50,42 = 47,342 1 Capucino 0,1 29,96% 29,24 %
2 Cafelate 0,1 32,75% 47,27 %
Dan seterusnya hingga periode Mar-21. 3 Coffee Signature 0,9 49,76% 29,55 %
4 Coffee Brown 0,9 43,91%
25,63 %
4.11. Uji Akurasi Trend Parabolik Sugar
Setelah melakukan prediksi terhadap semua jenis 5 Coffee Rashberry 0,7 126,92% 69,31 %
6 Coffee Hazelnut 0,1 64,60% 43,72 %
varian rasa yang ada di Today Coffee, pengujian 7 Coffee Vanila 0,9 80,44% 46,07 %
keakurasian dilakukan untuk memastikan tingkat akurasi 8 Coffee Rum 0,7 37,95% 25,98 %
dari hasil perhitungan prediksi hasil penjualan kopi 9 Coffee Banana 0,9 56,72% 41,91 %
menggunakan metode Trend Parabolik pada Today 10 Coffee Caramel 0,9 111,82% 77,68 %
11 Taro 0,1 36,61% 32,93 %
Coffee di Tulungagung. Pegujian keakurasian 12 Greentea 0,7 42,83% 39,17 %
menggunakan MAPE. Tabel pengujian keakurasian seperti 13 Red Velvet 0,7 50,57% 23,01 %
ditunjukkan pada tabel 4. 14 Chocholate 0,9 20,65% 12,75 %
15 Tiramisu 0,9 30,01% 14,17 %
Rata-rata 54,37% 37,23%
Tabel 4. Uji akurasi Trend Parabolic
Ukuran Keterangan:
Varian Rasa Evaluasi SES: Single Exponential Smoothing
MAPE TP: Trend Parabolic
Capucino 29,24 %
Coffee Signature 29,55 % Berdasarkan tabel 6, dapat diambil kesimpulan
Coffee Brown Sugar 25,63 % bahwa metode Trend Parabolic dengan data
Coffee Rum 25,98 % penjualan Today Coffee periode bulan Juli 2020
Red Velvet 23,01 %
sampai bulan Maret 2021 menghasilkan nilai rata-rata
Chocholate 12,75 %
Tiramisu 14,17 % MAPE terkecil di semua varian rasa sebesar 37,23%
jika dibandingkan dengan metode Single Exponential
4.12. Uji Akurasi Single Exponential Smoothing Smoothing sebesar 54,37%.
Setelah melakukan prediksi terhadap semua jenis
varian rasa yang ada di Today Coffee, pengujian 4.14. Pengujian Fungsionalitas
keakurasian dilakukan untuk memastikan tingkat akurasi Pada pengujian Fungsionalitas sistem akan
dari hasil perhitungan prediksi hasil penjualan kopi dilakukan percobaan untuk menguji semua fungsi yang
menggunakan metode Single Exponential Smoothing yang ada pada sistem apakah bekerja dengan normal atau
pada Today Coffee di Tulungagung. Pegujian keakurasian tidak. Pengujian dilakukan pada 3 browser pada perangkat
menggunakan MAPE. Tabel pengujian keakurasian seperti dengan spesifikasi CPU yang digunakan adalah Intel(R)
ditunjukkan pada tabel 5. Core(TM) i7-7500U Processor (4MB Cache, up to 3.50
GHz) , RAM 8 GB. Hasil dari pengujian fungsionalitas
Tabel 5. Uji akurasi Single Exponential Smoothing sistem dapat ditujukkan pada Tabel 7.
Varian rasa 0,1 0,3 0,5 0,7 0,9
Capucino 48,83 % 36,00 % 38,02 % 42,84 % 48,83 % Tabel 7. Pengujian Fungsionalitas Sistem
Coffee Browser
49,76 % 60,32 % 54,69 % 51,95 % 49,76 % Fungsi Microsoft Google Mozilla
Signature
Coffee Edge Chrome Firefox
Brown 43,91 % 48,65 % 46,36 % 44,32 % 43,91 % Login √ √ √
Sugar Halaman √ √ √
Dashboard
Coffee
38,20 % 48,28 % 39,98 % 37,95 % 38,20 % Data Produk √ √ √
Rum
Red Velvet 50,94 % 79,10 % 59,84 % 50,57 % 50,94 % Tambah Data √ √ √
Chocholate 20,65 % 30,38 % 24,95 % 21,30 % 20,65 % Produk
Tiramisu 30,01 % 42,51 % 36,80 % 32,93 % 30,01 % Ubah Data Produk √ √ √
Hapus Data Produk √ √ √
Data Penjualan √ √ √
4.13. Analisis Perbandingan Metode Single Tambah Data √ √ √
Exponential Smoothing dengan Trend Parabolic Penjualan
Ubah Data √ √ √
Penulis akan membandingkan metode Single Penjualan
Exponential Smoothing dan metode Trend Parabolic Hapus Data √ √ √
untuk 15 varian rasa dengan ketentuan nilai alpha Penjualan
adalah yang terbaik (memiliki nilai MAPE terkecil), Forecasting √ √ √
Perhitungan √ √ √
data yang digunakan adalah data penjualan Today Grafik √ √ √
Coffee periode bulan Juli 2020 sampai bulan Maret Perbandingan √ √ √
2021. Hasil dari pengujian perbandingan kedua metode Metode
dapat ditujukkan pada Tabel 6. Logout √ √ √
9
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 5 No. 2, September 2021
10