KepadaYth. :
Kelompok Kerja IV, ULP Provinsi Maluku
Di-
Ambon
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan
akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
Penawar,
CV. TUBIR GORAN TOLO
FANY NANLOHY
Direktris
REKAPITULASI
Jumlah
No. Uraian Pekerjaan Harga
( Rp )
1 2 3
Terbilang :
Dua ratus lima puluh empat juta seratus enam puluh ribu rupiah
Penawar,
CV. TUBIR GORAN TOLO
FANY NANLOHY
Direktris
Rencana Anggaran Biaya
(RAB)
Harga Jumlah
No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Satuan Harga
( Rp ) ( Rp )
1 2 3 4 5 6
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Papan Nama Proyek Ls 1.00 450,000.00 450,000.00
2 Pekerjaan Pembersihan Awal Ls 1.00 1,250,000.00 1,250,000.00
3 Pekerjaan Pemasangan Bowplank Ls 1.00 750,000.00 750,000.00
Jumlah 2,450,000.00
II TALUD TIPE - A
A PEKERJAAN TANAH
1 Pekerjaan Galian Tanah M3 48.53 66,581.41 3,231,195.65
2 Pekerjaan Urugan Kembali M3 12.13 50,794.06 616,258.96
3 Pekerjaan Urugan Pasir M3 3.68 336,075.48 1,236,757.78
4 Pekerjaan Timbunan Tanah M3 40.48 325,444.42 13,173,990.22
Jumlah 18,258,202.61
B PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
1 Pekerjaan Kovor Pondasi Talud ad. 1 : 4 M3 46.00 1,023,969.86 47,102,613.62
2 Pekerjaan Batu Kali ad. 1 : 4 M3 55.20 1,023,969.86 56,523,136.34
3 Pekerjaan Plesteran ad. 1 : 4 M2 115.00 67,246.51 7,733,348.24
4 Pasangan Pipa PVC Ø 2'' M 32.20 31,037.50 999,407.50
Jumlah 112,358,505.70
Jumlah Talud A 130,616,708.31
III TALUD TIPE - B
A PEKERJAAN TANAH
1 Pekerjaan Galian Tanah M3 34.21 66,581.41 2,277,823.15
2 Pekerjaan Urugan Kembali M3 8.55 50,794.06 434,430.19
3 Pekerjaan Urugan Pasir M3 1.63 336,075.48 547,500.57
4 Pekerjaan Timbunan Tanah M3 39.10 325,444.42 12,724,356.21
Jumlah 15,984,110.11
B PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
1 Pekerjaan Kovor Pondasi Talud ad. 1 : 4 M3 32.58 1,023,969.86 33,362,986.02
2 Pekerjaan Batu Kali ad. 1 : 4 M3 35.84 1,023,969.86 36,699,284.62
3 Pekerjaan Plesteran ad. 1 : 4 M2 86.34 67,246.51 5,806,218.03
4 Pasangan Pipa PVC Ø 2'' M 23.89 31,037.50 741,593.47
Jumlah 76,610,082.15
Jumlah Talud B 92,594,192.26
IV PEKERJAAN AKHIR
1 Pekerjaan Pembersihan Akhir Ls 1.00 1,250,000.00 1,250,000.00
2 Pekerjaan As-Built Drawing Ls 1.00 1,850,000.00 1,850,000.00
3 Pekerjaan Pelaporan dan Dokumentasi Ls 1.00 2,300,000.00 2,300,000.00
Jumlah 5,400,000.00
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PERMEN PUPR NO. 28 TAHUN 2016
BIDANG CIPTA KARYA
A.4.1.1.4 Membuat 1 m3 lantai kerja beton mutu f'c = 7,4 Mpa (K100), slump (3-6) cm, w/c = 0,87
Harga Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan Harga
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1.650 71,625.00 118,181.25
Tukang Batu L.02 OH 0.275 119,375.00 32,828.13
Kepala Tukang L.03 OH 0.028 143,250.00 4,011.00
Mandor L.04 OH 0.083 167,125.00 13,871.38
JUMLAH TENAGA 168,891.75
B BAHAN
PC / Portland Cement kg 247.000 1,279.70 316,085.90
PB / Pasir Beton kg 869.000 191.68 166,571.78
Kr / Krikil (30 mm) kg 999.000 191.11 190,915.01
Air Lt 215.000 95.50 20,532.50
JUMLAH BAHAN 694,105.19
C PERALATAN
A.4.1.1.2 Membuat 1 m3 beton mutu f'c = 9,8 Mpa (K125), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,78
Harga Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan Harga
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1.650 71,625.00 118,181.25
Tukang Batu L.02 OH 0.275 119,375.00 32,828.13
Kepala Tukang L.03 OH 0.028 143,250.00 4,011.00
Mandor L.04 OH 0.083 167,125.00 13,871.38
JUMLAH TENAGA 168,891.75
B BAHAN
PC / Portland Cement kg 276.000 1,279.70 353,197.20
PB / Pasir Beton kg 828.000 191.68 158,712.81
Kr / Krikil (30 mm) kg 1,012.000 191.11 193,399.38
Air Lt 215.000 95.50 20,532.50
JUMLAH BAHAN 725,841.90
C PERALATAN
Harga Satuan
N0. Uraian Satuan
(Rp)
1 2 3 4
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan adalah pekerjaan yang terdiri dari pekerjaan :
1. Papan Nama Proyek
Setelah penandatanganan kontrak, papan nama proyek dibuat dan dipasang pada
lokasi proyek dengan syarat, papan nama tersebut dapat lihat dan dibaca oleh
masyarakat dilokasi pekerjaan. Papan nama proyek dibuat sebagai maksud, agar
dapat dilihat perusahaan yang mengerjakan, berapa besar nilai pekerjaan yang ada,
nama pekerjaan, waktu pelaksanaan, dan informasi lainnya sesuai petunjuk
Pengawas/Direksi.
2. Urugan Kembali
Pekerjaan urugan kembali merupakan pekerjaan selanjutnya setelah pekerjaan
pasangan kovor talud telah selesai dikerjakan atau masih dalam proses pelaksanaan
pekerjaan. Pekerjaan urugan kembali dengan menggunakan tanah bekas galian
kovor talud yang dikerjakan dengan baik dan benar serta mendapat pengawasan
dari pengawas lapangan.
Demikian Metode Pelaksanaan yang dibuat oleh pelaksana kegiatan pekerjaan untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
FANY NANLOHY
Direktris
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Papan Nama Proyek 450,000.00 0.19 0.19
2 Pekerjaan Pembersihan Awal 1,250,000.00 0.54 0.54
3 Pekerjaan Pemasangan Bowplank 750,000.00 0.32 0.32
II TALUD TIPE - A
A PEKERJAAN TANAH
1 Pekerjaan Galian Tanah 3,231,195.65 1.40 0.47 0.47 0.47
2 Pekerjaan Urugan Kembali 616,258.96 0.27 0.13 0.13
3 Pekerjaan Urugan Pasir 1,236,757.78 0.54 0.27 0.27
4 Pekerjaan Timbunan Tanah 13,173,990.22 5.70 1.14 1.14 1.14 1.14 1.14
IV PEKERJAAN AKHIR
1 Pekerjaan Pembersihan Akhir 1,250,000.00 0.54 0.54
2 Pekerjaan As-Built Drawing 1,850,000.00 0.80 0.80
3 Pekerjaan Pelaporan dan Dokumentasi 2,300,000.00 1.00 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05
FANY NANLOHY
Direktris
Daftar Personalia Inti
FANY NANLOHY
Direktris
Daftar Kapasitas, Peralatan Utama Minimal Yang digunakan
Status
Merk Tahun Lokasi
No. Jenis Peralatan Jumlah Kapasitas Kondisi Kepemilikan/D
dan Type Pembuatan Sekarang
uk. Sewa
FANY NANLOHY
Direktris
BAB VI
SPESIFIKASI TEKNIS
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
1. URAIAN PEKERJAAN
1. Lingkup pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan :
- PEMBANGUNAN TALUD PERMUKIMAN SAMPING SMA NEGERI 7
KOTA AMBON
b. Lokasi Pekerjaan : Samping SMA Negeri 7 Kota Ambon
2. Sarana Bekerja.
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menyediakan :
- Tenaga kerja / tenaga ahli yang cukup memadai sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dilaksanakan.
- Alat – alat bantu seperti : skop, pacul, linggis, parang, meter, back ukur,
gerobak dorong, bakul dll. Atau peralatan lain yang diperlukan selama masa
pelaksanaan pekerjaan.
- Bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
3. Cara Pelaksanaan.
Pekerjaan harus dilakukan dengan penuh keahlian, sesuai dengan ketentuan –
ketentuan dalam gambar rencana, atau RKS, Berita Acara Penjelasan dan
mengikuti petunjuk serta keputusan Direksi Lapangan.
PASAL 2
PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN
1
keputusan-keputusan teknis dengan tanggung jawab penuh di lapangan untuk
menerima semua instruksi dari Konsultan Pengawas.
2. Semua langkah dan tindakannya oleh Konsultan Pengawas dianggap sebagai
langkah dan tindakan Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
3. Penanggung jawab pelaksana pekerjaan harus selalu berada di tempat pekerjaan
selama jam-jam kerja dan saat diperlukan dalam pelaksanaan.
4. Petunjuk dan perintah Konsultan Pengawas didalam pelaksanaan disampaikan
langsung kepada Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
5. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan setiap saat menjalankan disiplin dan
tata tertib yang ketat terhadap semua pekerja, pegawai, termasuk petugas yang
mengurus material.
PASAL 3
BESTEK DAN GAMBAR
PASAL 4
RENCANA KERJA
2
3. Kontraktor harus mengikuti rencana kerja tersebut yang menjadi dasar bagi Direksi
pekerjaan dan direksi teknisuntuk menilai prestasi pekerjaan dan segala sesuatu
yang berhubungan dengan kelambatan pekerjaan.
PASAL 5
SITUASI DAN UKURAN
1. Situasi
a. Kontraktor wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan tanah, sifat dan
luasnya pekerjaan dan hal – hal lain yang dapat mempengaruhi penawarannya.
b. Kelalaian atau kekurangan ketelitian kontraktor dalam hal ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk mengajuka claim.
2. Ukuran
Ukuran satuan yang digunakan dinyatakan dalam centimeter.
PASAL 6
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembersihan Halaman.
Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor harus membersihkan permukaan tanah dari
rumput, semak-semak dan tumbuhan lainnya serta puing-puing dan brangkal-
brangkal yang terdapat pada lokasi pekerjaan. (Apa bila ada) yang dapat
mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
2. Apabila untuk pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan kendaraan atau peralatan-
peralatan lain yang dipandang perlu untuk menunjang pelaksanaan, maka hal ini
menjadi kewajiban Kontraktor untuk menyediakannya dan seluruh biaya yang
timbul menjadi beban dan kewajiban Kontraktor.
3. Mobilisasi dan demobilisasi bahan, peralatan dll. Atas biaya sendiri kontraktor harus
mengadakan mobilisasi tenaga, bahan dan peralatan ke lokasi pekerjaan dan
demobolisasi pada saat pekerjaan selesai.
4. Pekerjaan pemasangan bouplank.
Kontraktor harus melaksanakan pemasangan bouplank untuk pekerjaan yang
sesuai. Kayu yang digunakan adalah kayu Kls. II uk. 5/7 x 3 m’ dan dipasang
sesuai ukuran pada gambar kerja dan sesuai instruksi Direksi Lapangan.
5. Kontraktor harus membuat papan nama proyek berukuran 1,20 x 1,20 meter yang
mencantumkan antara lain :
3
a. Dinas :.
b. Nama Kegiatan :
c. Nama Pekerjaan :
d. Nilai Kontrak :
e. Tahun Anggaran :
f. Sumber Dana :
g. Pelaksana/Kontraktor :
h. Konsultan Perencana :
i. Konsultan Pengawas :
PASAL 7
PEKERJAAN TANAH
PASAL 8
PASANGAN BATU KALI
1. Lingkup Pekerjaan :
Bagian pekerjaan ini meliputi pasangan pondasi batu kali yang dibuat untuk pondasi
dibawah sloof, pasangan batu kali sebagaimana dinyatakan dalam gambar, dan
sebelumnya dibawah pasangan pondasi harus diberi urugan pasir dan batu kosong.
4
2. Material :
a. Batu kali yang dipakai harus dari jenis yang keras yang tidak keropos, serta
mempunyai gradasi baik dengan diameter maksimum 25 cm.
b. Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 PC : 4 pasir.
c. Baik batu, pasir maupun air adukan yang dipakai pada pekerjaan ini harus bersih
dari lumpur dan kotoran-kotoran lainnya.
d. Kontraktor tidak dibenarkan menggunakan jenis batu lain kecuali atas izin Direksi
pekerjaan.
3. Pelaksanaan :
a. Pekerjaan pasangan batu kali dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-
bentuk yang ditunjukan dalam gambar.
b. Setiap batu harus dipasang di atas lapisan adukan dan diketok ditempatnya hingga
penuh.
c. Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antara batu, untuk mendapatkan
massa yang kuat dan integral.
Pasal 9
PEKERJAAN BETON
1. Lingkup Pekerjaan :
Bagian pekerjaan ini meliputi pekerjaan beton dengan campuran 1Pc : 3Ps : 5Kr dan
dilaksanakan untuk lantai kerja, lantai cor beton, rabat beton dan lainnya yang
ditentukan dalam gambar.
2. Material :
a. Batu kerikil yang digunakan harus bersih dari kotoran atau lumpur sehingga
mempunyai ikatan yang baik dengan pasir, semen dan air pada saat di aduk
menjadi suatu campuran yang baik untuk digunakn dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Adukan yang dipakai adalah campuran 1Pc : 3 Ps : 5Kr.
c. Baik batu, pasir maupun air adukan yang dipakai pada pekerjaan ini harus bersih
dari lumpur dan kotoran-kotoran lainnya.
d. Kontraktor tidak dibenarkan menggunakan jenis batu lain kecuali atas izin Direksi
pekerjaan.
5
1. Pekerjaan beton
Yang termasuk pekerjaan beton adalah :
- Beton camp. 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr. Untuk lapisan kerja di bawah kovor dan lapisan
permukaan atas talud.
- Kerikil
Kerikil yang dibunakan untuk campuran beton harus kerikil sungai mempunyai
kepadatan yang keras, dengan besar yang relatif rata. Dengan ukuran rata – rata
berdiameter maksimal 4 cm, tidak piph. Kerikil harus dicuci sehingga bebas dari
kotoran tanah atau sampah.
- Pasir
Pasir yang digunakan adalah pasir berbutir keras, bersih dari kotoran/lumpur untuk
itu pasir harus disemprot/dicuci dengan air yang bersih.
- Semen
Semen yang digunakan harus dari jenis 1, tidak diperkenankan semen yang sudah
membatu. Penyimpanan semen harus ditempat kering, tidak lembab.
Semen yang dipakai harus sesuai dengan peraturan semen indonesia 1972 (-8)
Pasal 10
PEKERJAAN PLESTERAN
1. Lingkup Pekerjaan :
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan kebutuhan persyaratan adukan
sebagai berikut:
a. Untuk semua plesteran dinding talud terdiri dari 1 Pc : 4 Ps.
b. Plesteran kedap air (transram) menggunakan adukan 1 Pc :2 Ps.
c. Untuk semua plesteran beton dan kaki pondasi digunakan 1 Pc : 4 Ps.
6
2. Material :
a. Pasir untuk plesteran harus diayak cukup halus, dan pasir laut atau pasir yang
memiliki kandungan tanah tidak diperkenankan untuk digunakan.
b. Semen yang digunakan harus baru, tidak ada bagian yang membatu serta dalam
kemasan standard pabrik dan terlindung.
3. Pelaksanaan :
a. Sebelum pekerjaan plesteran dikerjakan, semua bidang yang akan diplester harus
disiram air sampai jenuh.
b. Tebal plesteran dinding ditentukan ketebalannya 1.5 cm dikerjakan dengan lurus
dan rata dan bidang-bidang talud.
PASAL 11
PEKERJAAN PELENGKAP
1. Laporan – Laporan.
Kontraktor diharuskan membuat / mempersiapkan dan menandatangani laporan –
laporan berupa :
a. Loporan Harian.
Laporan harian yang disiapkan kontraktor sesuai lembaran laporan meliputi :
1. Jumlah dan macam bahan / barang yang didatangkan kelokasi pekerjaan,
jumlah yang ditolak dan yang diterima.
2. Jumlah tenaga kerja untuk setiap macam tugas dan atau ketrampilan.
3. Jumlah dan jenis peralatan yang dipergunakan.
4. Jenis / bagian pekerjaan yang dilaksanakan
5. Perhitungan volume pekerjaan yang dikerjakan.
6. Keadaan cuaca seperti : hujan, panas, angin, banjir dan peristiwa – peristiwa
alam lainnya yang dapat mempengaruhi kelangsungan pelaksanaan
pekerjaan.
7. Catatan lain yang berkenan dengan pekerjaan, perubahan designdan lain-lain.
Laporan harian tersebut harus diserahkan kepada Direksi untuk diperiksa dan
diserahkan. Laporan harian yang merupakan rekaman kejadian dan
kenyataan disekitar pelaksanaan pekerjaan setiap hari, setelah disahkan harus
disimpan secara baik oleh Direksi dan kontraktor untuk digunakan sebagai
kelengkapan administrasi pelaporan kegiatan.
7
2. Laporan Mingguan, Bulanan dan Buku Harian.
a. Laporan mingguan / bulanan yang dibuat kontaraktor, meliputi :
Laporan mingguan mengenai pekerjaan setiap minggu atau disebut Laporan
Mingguan Kemajuan Pekerjaan .
b. Laporan bulanan mengenai kemajuan pekerjaan setiap bulan yang
merupakan gabungan kemajuan pekerjaan 4 (empat) munggu atau disebut
Laporan Kemajuan Bulanan Kemajuan Pekerjaan.
Kontraktor selain membuat laporan, harus menyediakan buku harian pada
setiap hari kerja yang dapat digunakan oleh Direksi untuk menyampaikan
perintah atau catatan – catatan penting lainnya sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan.
3. Dokumentasi.
Guna melengkapi buku laporan, maka kontraktor diwajibkan membuat foto – foto
atas kemajuan pekerjaan per minggu termasuk prosentasi saat pengambilan termin.
Foto-foto tersebut dimulai dari prosentasi pekerjaan 0,00 %, 25%, 50%, 75%
sampai dengan prosentasi 100%, dimana arah pengambilan foto diatur sedemikian
rupa agar titik pengambilan gambar berlangsung terus menerus pada titik yang sama
guna mengetahui perkembangan prosentasi pekerjaan dengan jelas dari
dokumentasi tersebut.
Foto-foto sesuai prosentasi pekerjaan akan menjadi lampiran dari Laporan Bulanan
Kemajuan Pekerjaan .
PASAL 12
PEKERJAAN AKHIR/PENYELESAIAN PEKERJAAN
8
4. Penyerahan ke dua pekerjaan, maka semua barang dan peralatan milik kontraktor
sudah harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
5. Sebelum dilakukan penyerahan pekerjaan dari kontraktor kepada penyedia
pekerjaan dan kepala desa atau pihak yang akan menerima pekerjaan tersebut,
terlebih dahulu dilakukan Pemerikaan Hasil Pekerjaan oleh Panitia Pemeriksa Hasil
Pekerjaan ( PPHP ) bersama sama dengan kontraktor, PPTK dan Direksi Lapangan
(PPTK) yang kemudian mendapat persetujuan dari panitia PPHP bahwa pekerjaan
tersebut telah sesuai dengan kontrak kerja, serta dokumen lainnya.
6. Dilakukan penandatangani Berita Acara Serah Terima Lapangan dari pihak
kontraktor kepada penerima hasil pekerjaan tersebut.
PASAL 13
PEKERJAAN PENUTUP
1. Sebagai penutup perlu diingatkan bahwa uraian Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) ini merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan gambar kerja
serta rizala penjelasan pekerjaan.
2. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini, dan pada petunjuk
pelaksanaan pekerjaan ternyata diperlukan, maka akan dicantumkan pada Berita
Acara Penunjukan atau Berita Acara Rapat Evaluasi.
3. Walaupun dalam uraian Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) ini tidak
dinyatakan bahwa ” harus disediakan / dikerjakan oleh kontraktor”, namun
penyediaan / pekerjaan tersebut merupakan bagian pelengkap dari keseluruan
pekerjaan dimaksud, maka hal tersebut dianggap suda dimuat dalam uraian ini
dan harus dikerjakan / diselesaikan oleh kontraktor untuk menuju suatu
penyelesaian pekerjaan yang sempurna.