Anda di halaman 1dari 13

NAMA :IWAN SETIAWAN

NIM :312210514
KELAS :TI.22.C6
FAKULTAS :TEKNIK INFORMATIKA
MATA PELAJARAN :ARSITEKTUR & ORGANISASI KOMPUTER
DOSEN PENGAMPU :ARIF SISWANDI,S.KOM.,M.KOM

INPUT OUTPUT

Masalah Input / Output


 Berbagai macam peripheral
 Menyampaikan jumlah data yang berbeda
 Dengan kecepatan yang berbeda
 Dalam format yang berbeda
 Semua lebih lambat dari CPU dan RAM
 Memerlukan modul I/O

Input / Output Module


Modul I/O adalah suatu komponen dalam sistem komputer yang bertanggung jawab atas
pengontrolan sebuah perangkat luar atau lebih dan bertanggung jawab pula dalam pertukaran data
antara perangkat luar tersebut dengan memori utama ataupun dengan register – register CPU.

Fungsi dalam menjalankan tugas bagi modul I/O dapat dibagi menjadi beberapa katagori, yaitu:
 Kontrol dan pewaktuan.
 Komunikasi CPU.
 Komunikasi perangkat eksternal.
 Pem-buffer-an data.
 Deteksi kesalahan.
kontrol pemindahan data dari peripheral ke CPU melalui sebuah modul I/O dapat meliputi
langkah – langkah berikut ini :
1. Permintaan dan pemeriksaan status perangkat dari CPU ke modul I/O.
2. Modul I/O memberi jawaban atas permintaan CPU.
3. Apabila perangkat eksternal telah siap untuk transfer data, maka CPU akan
mengirimkan perintah ke modul I/O.
4. Modul I/O akan menerima paket data dengan panjang tertentu dari peripheral.
5. Selanjutnya data dikirim ke CPU setelah diadakan sinkronisasi panjang data dan
kecepatan transfer oleh modul I/O sehingga paket – paket data dapat diterima
CPUdengan baik. Transfer data tidak akan lepas dari penggunaan sistem bus, maka
interaksi CPU dan modul I/O akan melibatkan kontrol dan pewaktuan sebuah arbitrasi
bus atau lebih.

External Devices
 Keyboard
Keyboard adalah hardware unit input yang paling penting dalam suatu pengolahan data
dengan komputer. Keyboard bisa digunakan untuk memasukkan huruf, angka, karakter
khusus serta sebagai media bagi user (pengguna) untuk melakukan perintah-perintah
lainnya yang diperlukan, seperti menyimpan file dan membuka file. Keyboard yang kita
kenal sekarang memiliki beberapa jenis port, misalnya port serial, ps2, usb dan wireless.
Jenis-Jenis Keyboard :
1. QWERTY
2. DVORAK
3. KLOCKENBERG

 Monitor
Monitor merupakanvperiferal komputer yang digunakan untuk menampilkan data yang
sedang diproses oleh sistem komputer yang selanjutnya ditampilkan kepada pengguna.
Pada umumnya, perangkat ini terdiri atas dua jenis yakni LCD Monitor (Liquid Cristal
Display) dan CRT Monitor (Catoda Ray Tube). Jenis monitor yang paling baik
digunakan adalah jenis LCD monitor karena memiliki radiasi sinar yang lebih rendah dan
lebih hemat listrik dibandingkan dengan CRT monitor.

 Printer
Printer merupakan perangkat keluaran yang dipakai untuk mencetak data pada dokumen
yang biasanyaberupa kertas. Printer sekarang, bukan hanya sebagai pencetak dokumen
saja, namun sudah dilengkapi dengan scanner dan alat lain seperti card leader, LAN dan
sebagainya sehingga tulisan di kertas bisa kita scan untuk diambil soft-copy. Terdapat
beberapa jenis printer yaitu Buble Jet, Laser Jet, Ink Jet, Dot Metric, Dye Sublimation.
Dari berbagai jenis printer tersebut yang memiliki kecepatan cetak paling cepat ialah
Laser Jet yang menggunakan Toner sebagai “Tinta”. (Audianingrum, 2013)

 Modem
Modem merupakan kependekan dari Modulator Demodulator. Modulator adalah bagian
yang mengubah sinyal informasi ke dalam sinyal carrier (pembawa) dan siap untuk
dikirim ke tujuan, sedangkan Demodulator merupakan bagian yang memisahkan sinyal
informasi yang berisi pesan ataupun data dari sinyal pembawa yang diterima sehingga
informasi tersebut bisa diterima dengan baik sampai ke tujuan.
Modem merupakan penggabungan dari keduanya, ini berarti modem adalah alat
komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya
menggunakan bagian yang disebut “modem”, seperti VSAT, Microwave Radio, dan
masih banyak lagi, namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai hardware yang
sering dipakai untuk komunikasi pada komputer.

 NIC
Kartu Jaringan atau bahasa kerennya NIC (Network Interface Card) atau kartu LAN
(Local Area Network) atau Ethernet Card merupakan suatu perangkat yang menyediakan
media untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya. Kebanyakan
Kartu Jaringan itu berjenis kartu internal, yaitu kartu jaringan yang di pasang pada slot
ekspansi di dalam PC komputer (bagian belakang PC).
Didalam suatu workstation ini pun tidak dapat di connect kan secara langsung dengan
kabel jaringan ataupun kabel tranceiver, tetapi melalui suatu rangkaian elektronika yang
khusus di-design untuk menangani network protocol yang dikenal dengan NIC/ Network
Interface Card.
I/O Module Function
Fungsi Modul I/O
 Control & Timing
Fungsi kontrol dan pewaktuan (control & timing) merupakan hal yang penting untuk
mensinkronkan kerja masing – masing komponen penyusun komputer. Dalam sekali
waktu CPU berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat dengan pola tidak menentu
dan kecepatan transfer komunikasi data yang beragam, baik dengan perangkat internal
seperti register - register, memori utama, memori sekunder, perangkat peripheral. Proses
tersebut bisa berjalan apabila ada fungsi  kontrol  dan  pewaktuan  yang  mengatur 
sistem  secara  keseluruhan.

 Komunikasi CPU
Adapun fungsi komunikasi antara CPU dan modul I/O meliputi proses – proses berikut :
1. Command Decoding, yaitu modul I/O menerima perintah – perintah dari CPU
yang dikirimkan sebagai sinyal bagi bus kontrol. Misalnya, sebuah modul I/O
untuk disk dapat menerima perintah: Read sector, Scan record ID, Format disk.
2. Data, pertukaran data antara CPU dan modul I/O melalui bus data.
3. Status  Reporting,  yaitu  pelaporan  kondisi  status  modul  I/O  maupun 
perangkat peripheral, umumnya berupa status kondisi Busy atau Ready. Juga
status bermacam macam kondisi kesalahan (error).
4. Address  Recognition,  bahwa  peralatan  atau  komponen  penyusun  komputer 
dapat dihubungi atau dipanggil maka harus memiliki alamat yang unik, begitu
pula pada perangkat peripheral, sehingga setiap modul I/O harus mengetahui
alamat peripheral yang dikontrolnya.

 Komunikasi Perangkat (device communication)


Meliputi perintah, informasi status dan data.

 Data Buffering
Tujuan  utama  buffering  adalah  mendapatkan penyesuaian data sehubungan perbedaan
laju transfer data dari perangkat peripheral dengan kecepatan pengolahan pada CPU.
Umumnya laju transfer data dari perangkat peripheral lebih lambat dari kecepatan CPU
maupun media penyimpan.

 Deteksi Error
Apabila pada perangkat peripheral terdapat masalah sehingga proses tidak dapat
dijalankan, maka modul I/O akan melaporkan kesalahan tersebut. Misal informasi
kesalahan pada peripheral printer seperti: kertas tergulung, pinta habis, kertas habis, dan
lain – lain. Teknik yang umum untuk deteksi kesalahan adalah penggunaan bit paritas.

I / O Steps
 CPU memeriksa status perangkat modul I/O
 Modul I/O mengembalikan status
 Jika siap, CPU meminta transfer data
 Modul I/O mendapatkan data dari perangkat
 Modul I/O mentransfer data ke CPU
 Variasi untuk output, DMA, dll.
I/O Module Diagram

I/O Module Decisions


 Sembunyikan atau tampilkan properti perangkat ke CPU
 Mendukung banyak atau satu perangkat
 Mengontrol fungsi perangkat atau meninggalkan CPU
 Juga keputusan O/S
mis. Unix memperlakukan semua yang bisa sebagai file

Input Output Teknik


 Programmed
Data saling dipertukarkan antara CPU dan modul I/O. CPU mengeksekusi program yang
memberikan operasi I/O kepada CPU secara meliputi: pemindahan data, pengiriman
perintah baca maupun tulis, monitoring perangkat.

 Interrupt driven
Kendali perintah masih menjadi tanggung jawab CPU, bai pengambilan perintah dari
memori maupun pelaksanaan isi perintah tersebut. Kelebihan dari proses sebelumnya
yaitu CPU melakukan multitasking beberapa perintah sekaligus dan tidak ada waktu
tunggu bagi CPU

 Direct Memory Access (DMA)


1. CPU akan mendelegasikan kerja I/O kepada DMA
2. CPU hanya akan terlibat pada awal proses untuk memberikan interaksi lengkap
pada DMA dan akhir proses saja
3. CPU dapat menjalankan proses lainnya tanpa banyak terganggu dengan interupsi

4. interaksi CPU dan


modul I/O akan
melibatkan kontrol dan
pewaktuan sebuah
5. arbitrasi bus atau
lebih.
6. • Komunikasi CPU
7. • Komunikasi
Perangkat
8. • Data Buffering
9. Bertujuan untuk
mendapatkan
penyesuaian data
sehubungan perbedaan
laju
10. transfer data dari
perangkat peripheral
dengan kecepatan
pengolahan pada CPU.
11. • Deteksi Kesalahan
12. Bila perangkat
peripheral terdapat
masalah sehingga
proses tidak dapat
13. dijalankan, maka
modul I?O akan
melaporkan kesalahan
tersebut.
14. Langkah I / O
15. • CPU memeriksa
status perangkat modul I
/O
16. • Modul I / O
mengembalikan status
17. • Jika siap, CPU
meminta transfer data
18. • Modul I / O
mendapatkan data dari
perangkat
19. • Modul I / O
mentransfer data ke
CPU
interaksi CPU dan modul I/O
akan melibatkan kontrol dan
pewaktuan sebuah
arbitrasi bus atau lebih.
• Komunikasi CPU
• Komunikasi Perangkat
• Data Buffering
Bertujuan untuk mendapatkan
penyesuaian data sehubungan
perbedaan laju
transfer data dari perangkat
peripheral dengan kecepatan
pengolahan pada CPU.
• Deteksi Kesalahan
Bila perangkat peripheral
terdapat masalah sehingga
proses tidak dapat
dijalankan, maka modul I?O
akan melaporkan kesalahan
tersebut.
Langkah I / O
• CPU memeriksa status
perangkat modul I / O
• Modul I / O mengembalikan
status
• Jika siap, CPU meminta
transfer data
• Modul I / O mendapatkan data
dari perangkat
• Modul I / O mentransfer data
ke CPU
Programmed I/O
CPU memiliki kontrol langsung atas I / O untuk
 penginderaan Status
 Membaca / menulis perintah dan
 mentransfer data. 
 CPU menunggu modul I / O untuk operasi lengkap
 Limbah waktu CPU.

Secara detail dapat dijabarkan sebagai berikut :


 CPU meminta I / O operasi
 Modul I / O melakukan operasi
 CPU memeriksa bit status yang secara berkala
 Modul I / O tidak memberitahu CPU secara langsung
 Modul I / O tidak mengganggu CPU
 CPU mungkin menunggu atau kembali lagi nanti

I/O Commands
Masalah Alamat CPU Mengidentifikasi modul (& perangkat jika> 1 per modul). CPU masalah
perintah Kontrol — modul memberitahu apa yang harus dilakukan

Addressing I/O Devices


Di bawah diprogram I / O transfer data sangat seperti akses memori (sudut pandang CPU) Setiap
perangkat diberi pengenal unik Perintah CPU berisi pengenal (alamat).

Interrupt Driven I/O Basic Operation


 Masalah CPU membaca perintah
 Modul I / O mendapatkan data dari CPU
 sementara tidak bekerja perifer lainnya

InterruptDrivenI/O
Masalah yang dijumpai dalam I/O terprogram adalah bahwa CPU harus menunggu modul I/O
yang diinginkan agar siap baik untuk menerima maupun untuk mengirimkan data dalam waktu
yang relative lama. Pada saat menunggu, CPU harus berulang-ulang menanyakan status modul
I/O. Akibatnya, tingkat kinerja system keseluruhan mengalami penurunan yang tajam.

Interrupt Driven I/O


Basic Operation
Alternatifnya adalah CPU mengeluarkan perintah I/O ke modul dan kemudian mengerjakan
pekerjaan lainnya. Kemudian modul I/O akan menginterupsi CPU untuk meminta layanan modul
telah siap untuk saling bertukar data dengan CPU. Setelah itu CPU akan mengeksekusi
pengiriman data, seperti sebelumnya, dan dilanjutkan menyelesaikan proses sebelumnya.

CPU Viewpoint
sudut pandang modul I/O. Pada input, modul I/O menerima perintah READ dari CPU. Kemudian
modul I/O memproses pembacaan data dari peripheral tertentu. Sekali data telah berada dalam
register data modul, modul mengeluarkan signal interrupt ke CPU melalui saluran control.
Kemudian modul akan menunggu hingga datanya diminta oleh CPU. Pada saat permintaan itu
terjadi, modul menaruh datanya pada bus data dan modul akan siap melakukan pekerjaan lainnya.

Dari sudut pandang CPU, kegiatan input adalah sebagai berikut. CPU mengeluarkan perintah
READ. Kemudian CPU berhenti mengeluarkan perintah dan melanjutkan pekerjaan lainnya. Pada
akhir setiap siklus instruksi, CPU memeriksa interrupt. Ketika interrupt dari modul I/O terjadi,
CPU menyimpan context (misalnya penghitung program dan register CPU) program yang sedang
berlangsung dan memproses interrupt. Dalam hal ini, CPU membaca word data dari modul I/O
dan menyimpannya didalam memori. Kemudian CPU menyimpan context program yang sedang
dikerjakannya dan melanjutkan eksekusi.

DirectMemoryAccess
Kekurangan I/O Terprogram dan Interrupt-Driven I/O
Walaupun lebih efisien dibandingkan dengan I/O Terprogram yang sederhanan, interrupt-driven
I/O masih memerlukan campur tangan CPU secara aktif untuk melakukan transfer data antara
memori dengan modul I/O dan transfer data harus melalui lintasan via CPU. Jadi kedua bentuk
I/O mengalami dua hal yang mengganggu :
1. Kelajuan transfer I/O dibatasi oleh kecepatan yang pada kecepatan itu CPU dapat
menguji dan melayani perangkat.
2. CPU ditentukan oleh pengaturan transfer I/O; sejumlah instruksi harus dieksekusi bagi
setiap transfer I/O nya.
Terdapat semacam trade-off antara kedua masalah ini. Misalkan suatu transfer blok data. Dengan
menggunakan I/O terprogram sederhana, CPU didedikasikan untuk tugas I/O dan dapat
memindahkan data dengan kelajuan yang agak lebih tinggi, dengan resiko tidak dapat
mengerjakan tugas lainnya. I/O interrupt membebaskan CPU dengan mengobarkan kelajuan
transfer I/O. walaupun begitu, kedua metode tersebut memiliki dampak yang buruk terhadap
aktivitas CPU dan lajutransferI/O.
Ketika data yang bervolume besar akan dipindahkan, diperlukan teknik yang lebih efisien: direct
memory access (DMA)

DMA Function
 DMA meliputi modul-modul tambahan pada bus system
 Modul DMA mampu menirukan CPU, bahkan mengambil alih control system dari CPU.

DMA Operation
Teknik ini bekerja sebagai berikut.
Pada saat CPU ingin membaca atau menulis blok data, CPU mengeluarkan perintah ke modul
DMA, dengan mengirimkan ke modul DMA informasi berikut ini :
 Read atau write yang diminta.
 Alamat perangkat I/O yang dilibatkan.
 Lokasi awal dalam memori untuk membaca atau menulis.
 Jumlah word yang akan dibaca atau ditulis.
Kemudian CPU melanjutkan pekerjaan lainnya. CPU telah mendelegasikan operasi I/O ini
kepada modul DMA, dan modul itu akan menjalankan tugasnya. Modul DMA memindahkan
seluruh blok data, word per word, secara langsung ke memori atau dari memori, tanpa harus
melalui CPU. Ketika pemindahan ini telah selesai, modul DMA akan mengirimkan signal
interrupt ke CPU. Sehingga CPU hanya akan dilibatkan pada awal dan akhir pemindahan saja.

Jumlah siklus yang dibutuhkan dapat banyak dikurangi dengan mengintegrasikan antara modul
DMA dengan fungsi-fungsi I/O. Terdapat sebuah lintasan antara modul DMA dan sebuah atau
lebih modul I/O yang tidak melibatkan bus system. Sebenarnya logic DMA dapat merupakan
bagian dari modul I/O atau merupakan bagian yang terpisah yang dapat mengontrol sebuah atau
lebih modul I/O. Konsep ini dapat dilanjutkan dengan menghubungkan modul-modul I/O ke
modul DMA dengan menggunakan sebuah bus I/O. Hal ini akan mengurangi jumlah interface I/O
didalam modul DMA menjadi satu buaah dan akan memberikan kemudahan untuk
pengembangan konfigurasi. Dalam keseluruhan kasus ini, bus system yang digunakan bersama
oleh modul DMA dengan CPU dan memori dapat digunakan oleh modul DMA dengan CPU dan
memori dapat digunakan oleh modul DMA hanya untuk pertukaran data dengan memori.
Pertukaran data antara modul DMA dengan modul I/O akan terjadi di luar system bus.

Small Computer System Interface (SCSI)


Sebuah contoh interface yang baik untuk perangkat peripheral eksternal adalah SCSI.
Konfigurasi SCSI umumnya berkaitan dengan bus, walaupun pada kenyataannya perangkat-
perangkat tersebut dihubungkan berupa daisy-chain. Perangkat SCSI memiliki dua buah
konektor, konektor untuk input dan konektor untuk output. Seluruh perangkat dihubungkan,
dan salah satu ujungnya dihubungkan dengan computer host. Seluruh perangkat berfungsi
secara independent dan dapat bertukar data satu sam lainnya dan dengan system host.
Misalnya sebuah hard disk dapat membuat back-up-nya sendiri ke tape drive tanpa melibatkan
host prosesor. Data dipindahkan dalam bentuk paket-paket pesan.

Versi-versi SCSI
Spesifikasi SCSI yang orisinal, yang sekarang disebut SCSI-1 dibuat pada awal 1980-an. SCSI-1
memiliki 8 saluran data dan beroperasi pada kecepatan 5 MHz, atau laju data 5 MByte/detik.
Sekarang SCSI-1 memungkinkan sampai tujuh perangkat untuk dihubungkan secara daisy-chain
dan disambungkan ke system host.
Pada 1992, diperkenalkan peningkatan spesifikasi yang dikenal sebagai SCSI-2. Perubahan yang
sangat penting adalah ekspansi saluran data optional menjadi 16 atau 32 dan peningkatan
kecepatan menjadi 10 MHz. Hal ini menyebabkan laju data maksimum 20 atau 40 MByte/detik.
Penelitian yang sedang dilakukan saat ini adalah pembuatan spesifikasi SCSI-3 yang akan
mendukung kecepatan yang jauh lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai