NIM : 3211421184
TUGAS DEMOGRAFI TEKNIK
1. Migrasi
Berdasarkan pada data yang ada pada tabel, migrasi penduduk merupakan kegiatan
berpindahnya penduduk dari wilayah asalnya menuju wilayah lain dengan tujuan untuk
berdomisili di daerah tersebut. Presentase distribusi luas dan penduduk menurut pulau yaitu
yang pertama pulau Jawa dan Madura yang memiliki luas wilayahnya sebesar 6,9% dengan
jumlah presentase penduduknya yaitu pada tahun 1930 sebesar 68,7% lalu pada tahun 1961
sebesar 65,0% tahun 1971 sebesar 63,8% tahun 1980 sebesar 61,9% tahun 1985 sebesar
60,9% tahun 1990 sebesar 60,0% tahun 1995 sebesar 58,9% tahun 2000 sebesar 59,1% dan
pada tahun 2005 sebesar 58,8%. Pulau Sumatera memiliki luas wilayahnya sebesar 24,7%
dengan jumlah presentase penduduknya yaitu pada tahun 1930 sebesar 13,5% lalu pada
tahun 1961 sebesar 16,2% tahun 1971 sebesar 17,5% tahun 1980 sebesar 19,0% tahun 1985
sebesar 19,9% tahun 1990 sebesar 20,3% tahun 1995 sebesar 21,0% tahun 2000 sebesar
20,7% dan pada tahun 2005 sebesar 21,0%.
b. Angka Migrasi Masuk per 1000 Penduduk Berdasarkan Tempat Tinggal 5 Tahun Yang
Lalu Tahun 1980, 1985, 1990 dan 1995
Tabel 1
Angka migrasi masuk per 1000 penduduk berdasarkan tempat tinggal 5 tahun yang
lalu yaitu pada tahun 1980, 1985, 1990 dan 1995 pada 26 provinsi di Indonesia (table 2).
Pada tahun 1980 jumlah migrasi masuk terbesar pada provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar
115 jiwa. Dan untuk migrasi masuk dengan jumlah terkecil terdapat pada provinsi Jawa
Tengah dan Jawa Timur yaitu sebesar 7 jiwa. Pada tahun 1985 jumlah migrasi masuk
terbesar masih terdapat pada provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar 99 jiwa, migrasi masuk
dengan jumlah terkecil terdapat pada provinsi Jawa Timur yaitu sebesar 6 jiwa. Pada tahun
1990 jumlah migrasi masuk terbesar pada provinsi Kalimantan Timur yaitu sebesar 101
jiwa. Dan untuk migrasi masuk dengan jumlah terkecil terdapat pada provinsi Nusa
Tenggara Timur yaitu sebesar 7 jiwa. Pada tahun 1995 jumlah migrasi masuk terbesar pada
provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar 65 jiwa. Dan untuk migrasi masuk dengan jumlah
terkecil terdapat pada provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yaitu sebesar 7 jiwa. DKI
Jakarta menjadi tujuan utama masuknya imigran hal tersebut terjadi karena para imigran
rata-rata adalah para pencari pekerjaan yang mana pada provinsi DKI Jakarta banyak
terdapat peluang pekerjaan seperti terdapat banyak pabrikpabrik dan juga merupakan pusat
keramaian terbesar di Indonesia sehingga menarik banyak imigran untuk berpindah dari
daerah asalnya menuju ke DKI Jakarta.
c. Angka Migrasi Keluar per 1000 Penduduk Berdasarkan Tempat Tinggal 5 Tahun Yang
Lalu Tahun 1980, 1985, 1990 dan 1995
Tabel 2
Selanjutnya pada table 3 ada angka migrasi keluar per 1000 penduduk berdasarkan
tempat tinggal 5 tahun yang lalu yaitu pada tahun 1980, 1985, 1990 dan 1995 pada 26
provinsi di Indonesia. Pada tahun 1980 jumlah migrasi keluar terbesar terdapat pada
provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar 59 jiwa dan jumlah migrasi keluar terkecil terdapat pada
provinsi Lampung dengan jumlah 10 jiwa. Pada tahun 1985 jumlah migrasi keluar terbesar
terdapat pada provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar 58 jiwa dan jumlah migrasi keluar terkecil
terdapat pada provinsi Nusa Tenggara Barat dengan jumlah 6 jiwa. Pada tahun 1990 jumlah
migrasi keluar terbesar terdapat pada provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar 120 jiwa dan
jumlah migrasi keluar terkecil terdapat pada provinsi Nusa Tenggara Barat dengan jumlah
11 jiwa. Pada tahun 1995 jumlah migrasi keluar terbesar terdapat pada provinsi DKI Jakarta
yaitu sebesar 90 jiwa dan jumlah migrasi keluar terkecil terdapat pada provinsi Kalimantan
Barat dengan jumlah 9 jiwa.
d. Angka Migrasi per 1000 Penduduk Berdasarkan Tempat Tinggal 5 Tahun Yang Lalu
Tahun 1980, 1985, 1990 dan 1995.
Tabel 3
Pada Pulau Sumatera memiliki presentase migran neto antar pulau pada tahun
1980 adalah sebesar 53,85%, tahun 1990 sebesar 6,52, tahun 1995 sebesar 12,50, tahun
2000 sebesar 0,14% dan tahun 2005 sebesar -3,15%. Pada Pulau Jawa memiliki
presentase migran neto antar pulau sebesar -63,36 pada tahun 1980, 18,75 pada tahun
1990, 6,36% pada tahun 1995, -2,87% pada tahun 2000, dan -3,06% pada tahun 2005.
Pulau Kalimantan memiliki presentase migran neto antar pulau sebesar 8,36% pada
tahun 1980, tahun 1990 sebesar 8,47%, tahun 1995 sebesar 4,30%, tahun 2000 sebesar
2,89%, dan pada tahun 2005 sebesar -0,33%. Pulau Sulawesi memiliki presentase
migran neto antar pulau sebesar 3,11% pada tahun 1980, tahun 1990 sebesar 0,53%,
tahun 1995 sebesar 0,85%, tahun 2000 sebesar 0,32% dan pada tahun 2005 sebesar
2,15%. Untuk kepulauan lain presentase migran neto antar pulau pada tahun 1980
sebesar -2,07, tahun 1990 sebesar 3,24%, tahun 1995 sebesar 1,00%, tahun 2000
sebesar -0,47% dan tahun 2005 sebesar 4,39%.
f. Daerah Pengirim Migran Di Indonesia, 2005
Presentase migran komuter ini berdasarkan umur dan jenis kelamin. Pada umur
0-9, migran komuter dengan jenis kelamin laki-laki sebesar 3,7% dan untuk jenis
kelamin perempuan sebesar 4,6%. Jika ditotal maka akan didapatkan hasil sebesar
4,5%. Pada umur 10-14, migran komuter dengan jenis kelamin laki-laki sebesar 5,9%
dan untuk jenis kelamin perempuan sebesar 7,74%. Jika ditotal maka akan didapatkan
hasil sebesar 7,7%. Pada umur 15-19, migran komuter dengan jenis kelamin laki-laki
sebesar 9,0% dan jenis kelamin perempuan sebesar 11,7%. Jika ditotal maka akan
didapatkan hasil sebesar 11,7%. Pada umur 20-24, migran komuter yang didapatkan
pada jenis kelamin laki-laki sebesar 12,7% dan jenis kelamin perempuan sebesar
15,0%. Jika ditotal maka akan diperoleh hasil sebesar 15,0%.
Pada umur 25-29, migran komuter yang didapatkan pada jenis kelamin lakilaki
adalah sebesar 13,2% dan jenid kelamin perempuan sebesar 12,7%. Jika ditotal maka
akan didapatkan hasil sebesar 12,7%. Pada umur 30-34, migran komuter yang
didapatkan pada jenis kelamin laki-laki adalah sebesar 12,9% dan jenis kelamin
perempuan sebesar 11,8%. Jika ditotal maka akan didapatkan hasil sebesar 11,7%. Pada
umur 35-39, migran komuter yang didapatkan pada jenis kelamin laki-laki sebesar
13,1% dan jenis kelamin perempuan sebesar 11,4%. Jika ditotal maka didapatkan hasil
sebesar 11,4%. Pada umur 40-44, migran komuter untuk jenis kelamin laki-laki adalah
sebesar 11,0% dan jenis kelamin perempuan adalah sebesar 9,6%. Jika ditotal maka
akan diperoleh hasil 9,6%. Pada umur 45-49, migran komuter untuk jenis kelamin laki-
laki adalah sebesar 8,4% dan jenis kelamin perempuan adalah sebesar 7,2%. Jika ditotal
maka akan didapatkan hasil 7,2%. Pada umur 50-54, migran komuter untuk jenis
kelamin laki-laki adalah sebesar 5,7% dan jenis kelamin perempuan adalah sebesar
4,7%. Jika ditotal maka akan didapatkan hasil sebesar 4,7%.
Pada umur 55-59, migran komuter untuk jenis kelamin laki-laki sebesar 2,5%
dan jenis kelamin perempuan sebesar 2,1%. Jika ditotal maka diperoleh hasil sebesar
2,1%. Pada umur 60-64, migran komuter yang didapatkan untuk jenis kelamin lakilaki
adalah sebesar 1,0% dan jenis kelamin perempuan sebesar 0,9%. Jika ditotal maka akan
diperoleh hasil sebesar 0,9%. Pada umur 65 ke atas, migran komuter yang didapatkan
pada jenis kelamin laki-laki adalah 0,8% dan jenis kelamin perempuan sebesar 0,7%.
Jika ditotal akan dipeeroleh hasil sebesar 0,7%. Angka migran komuter tertinggi
didapatkan pada kisaran umur 20 hingga 39. Untuk kisaran umur tersebut penduduk
masih masuk dalam Angkatan kerja sehingga migran komuter di sini dapat terjadi
dengan presentase yang cukup tinggi. Hal tersebut dapat terjadi karena ratarata
penduduk angkatan kerja bekerja di luar lingkungan atau daerah mereka.
b. Pekerja Menurut Karakteristik Pekerjaan dan Status Migrasi
Pekerjaan Jenis Migran
Menetap Komuter Sirkuler Total
Jenis Pekerjaan
- Informal 96.6 1.4 2.0 67.893.487
- Formal 85.9 9.8 4.4 30.588.706
Lapangan Pekerjaan
- Pertanian 99.0 0.3 0.7 40.393.371
- Manufaktur 87.7 7.0 5.2 18.577.921
- Jasa 90.1 6.3 3.6 39.510.901
Jenis Pekerjaan
- TNI/POLRI 79.1 16.4 4.5 489.141
- Manager/legislatif 90.0 7.5 2.4 2.113.258
- Profesional 90.4 8.0 1.5 3.621.025
- Teknisi/asisten prof 80.6 14.6 4.8 1.699.962
- Tata Usaha 80.1 16.9 3.0 3.594.683
- Jasa/perdagangan 92.5 4.5 3.0 17.953.986
- Pertanian 99.2 .3 0.5 33.662.079
- Pengolahan 91.4 4.4 4.2 11.801.591
- Operator 86.7 7.9 5.4 6.279.361
- Pekerja kasar 91.6 3.7 4.7 17.267.107
Status Pekerjaan
- Berusaha dg dibantu
96.2 1.7 2.1 40.665.211
buruh tdk tetap
- Buruh/karyawan/p 85.2 10.3 4.5 27.737.702
egawai
- Pekerja bebas/tdk 97.3 1.0 1.8 27.228.169
dibayar
- Berusaha dg dibantu 92.6 4.1 3.2 2.850.448
buruh tetap
Total 93.3 4.0 2.7 100.0
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa ada berbagai jenis
pekerjaan dengan berbagai jenis migran pula. Untuk jenis pekerjaan informal memiliki
jenis migran menetap sebesar 96.6, komuter sebesar 1.4, sirkuler sebesar 2.0 dengan
total migran pada jenis pekerjaan informal sebanyak 67.893.487. Jenis pekerjaan
formal memiliki jenis migran menetap sebesar 85.9, komuter sebesar 9.8, sirkuler
sebesar 4.4, dengan total migran pada jenis pekerjaan informal sebanyak 30.588.706.
Untuk lapangan pekerjaan pertanian memiliki jenis migran menetap sebanyak 99.0,
komuter sebanyak 0.3, sirkuler sebanyak 0.7 dan total 40.393.371. Lapangan pekerjaan
manufaktur memiliki jenis migran menetap sebanyak 87.7, komuter sebanyak 7.0,
sirkuler sebanyak 5.2 dan total 18.577.921. Lapangan pekerjaan jasa memiliki jenis
migran menetap sebanyak 90.1, komuter sebanyak 6.3, sirkuler sebanyak 3.6 dan total
39.510.901.
Yang mana pada seluruh pekerjaan tersebut pada tabel untuk jenis migran
menetap terbesar ada pada jenis pekerjaan pertanian yaitu sebesar 99.2. Jenis migran
komuter terbesar ada pada jenis pekerjaan tata usaha dengan angka 16.9. Jenis migran
sirkuler terbesar ada pada jenis pekerjaan teknisi/asisen dengan angka 4.8.
c. Pekerjaan Menurut Karakteristik Sosial Ekonomi dan Status Migrasi tahun 2007.
Jenis Migran
Menetap Komuter Sirkuler Total
Jenis Kelamin
- Laki-laki 91.6 4.5 3.9 62.197.333
- Perempuan 96.2 3.1 0.8 36.284.860
Kelompok Umur
- Kurang dari 20
95.5 2.5 2.0 28.966.337
tahun
- 20 – 45 tahun 92.1 4.8 3.1 63.973.288
- Lebih dr 45 tahun 95.0 2.7 2.3 5.542.568
Status Kawin
- Kawin 93.6 3.7 2.8 79.677.136
- Tidak Kawin 92.1 5.4 2.5 18.805.057
Pendidikan
- SMA+ 87.3 9.8 2.9 24.445.251
- SMP 93.8 3.2 3.1 18.554.784
- SD ke bawah 95.8 1.7 2.5 55.482.158
Tempat Tinggal
- Perkotaan 89.7 7.7 2.7 39.407.227
- Pedesaan 95.7 1.6 2.8 59.074.966
Jumlah 91.865.768 3.935.724 2.680.701 98.482.193
% 93.3 4.0 2.7 100.0
Berdasarkan pada tabel pekerja menurut karakteristik sosial ekonomi dan status
migrasi pada tahun 2007. Menurut jenis kelamin yaitu laki-laki memiliki jenis migran
menetap sebesar 91.6, migran komuter sebesar 4.5 dan migran sirkuler sebesar 3.9
dengan total 62.197.333. Jenis kelamin perempuan memiliki jenis migran menetap
sebesar 96.2, migran komuter sebesar 3.1 dan migran sirkuler sebesar 0.8 dengan total
36.284.860. Menurut kelompok umur yaitu umur kurang dari 20 tahun memiliki jenis
migran menetap sebsar 95.5, migran komuter sebesar 2.5 dan migran sirkuler sebesar
2.0 dengan total 28.966.337. Untuk umur 20-45 tahun memiliki jenis migran menetap
sebsar 92.1, migran komuter sebesar 4.8 dan migran sirkuler sebesar 3.1 dengan total
63.973.288. Umur lebih dari 45 tahun memiliki jenis migran menetap sebsar 95.0,
migran komuter sebesar 2.7 dan migran sirkuler sebesar 2.3 dengan total 5.542.568.
Menurut status perkawinan orang yang berstatus kawin menjadi migran terbesar
dengan presentase 93.6, migran komuter sebesar 3.7 dan migran sirkuler sebesar 2.8 dengan total
79.677.136. Status tidak kawin memiliki jenis migran menetap sebsar 92.1, migran komuter
sebesar 5.4 dan migran sirkuler sebesar 2.5 dengan total 18.805.057. Menurut pendidikan yani
tingkat SMA+ memiliki jenis migran menetap sebsar 87.3, migran komuter sebesar 9.8 dan migran
sirkuler sebesar 2.9 dengan total 24.445.251. Tingkat SMP memiliki jenis migran menetap sebsar
93.8, migran komuter sebesar 3.2 dan migran sirkuler sebesar 3.1 dengan total 18.554.784. Tingkat
SD ke bawah memiliki jenis migran menetap sebsar 95.8, migran komuter sebesar 1.7 dan migran
sirkuler sebesar 2.5 dengan total 55.482.158. Menurut tempat tinggal yaitu pada tempat tinggal
perkotaan memiliki jenis migran menetap sebsar 89.7, migran komuter sebesar 7.7 dan migran
sirkuler sebesar 2.7 dengan total 39.407.227. Pada tempat tinggal pedesaan memiliki jenis migran
menetap sebsar 95.7, migran komuter sebesar 1.6 dan migran sirkuler sebesar 2.8 dengan total
59.074.966
.
Berdasarkan tabel untuk jenis migran menetap terbesar pada jenis kelamin perempuan yaitu
sebesar 96.2, migran komuter terbesar terdapat pada tingkat pendidikan SMA+ dengan angka 9.8
dan untuk jenis migran sirkuler terbesar ada pada jenis kelamin laki-laki yaitu dengan angka 3.9.
Jika ditotal pada jenis migran menetap sebesar 91.865.768 dengan presentase 93.3%, pada jenis
migran komuter sebesar 3.935.724 dengan presentase 4.0%, pada jenis migran sirkuler sebesar
2.680.701 dengan presentase 2.7%.
3. Urbanisasi
1971 1980 1990 2000 2010 2020