Anda di halaman 1dari 29

Rencana Penyu sunan

Pe rde s

PERATURAN DESA ( PERDES )


NOMOR …. TAHUN 2023
TENTANG
PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN PEDOMAN

PENYELENGGARAAN BANK SAMPAH

DESA BUMIDAYA KECAMATAN PALAS KABUPATEN


LAMPUNG SELATAN

[1 ]
PERATURAN DESA BUMIDAYA

NOMOR TAHUN 2023

TENTANG

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN PEDOMAN


PENYELENGGARAAN BANK SAMPAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

DESA BUMIDAYA

Menimbang: a. bahwa peningkatan produksi dan konsumsi barang di


masyarakat t idak didukung o leh penggunaan teknologi
ramah l ingkungan, s is tem penanganan dan pengelo laan
sampah yang baik , serta budaya pengelo laan sampah yang
bertanggungjawab menyebabkan ter jadinya peningkatan
vo lume sampah di Desa Panggunghar jo ;
b. bahwa dalam rangka mengatas i permasalahan sampah
tersebut , maka per lu di lakukan pengelo laan sampah
secara komprehensi f dan terpadu dar i hulu ke hi l i r agar
dapat member ikan manfaat secara ekonomi,
mampu meningkatkan dera ja t kesehatan
masyarakat , dan menjamin ke lestar ian alam dan
l ingkungan ser ta dapat mengubah per i laku masyarakat ;
c . bahwa dalam penge lo laan sampah diper lukan kepast ian
hukum, keje lasan tanggungjawab dan
kewenangan Pemer intah Desa, serta peran serta
masyarakat dan dunia usaha sehingga pengelo laan sampah
dapat ber ja lan secara propors ional , e fekt i f dan
e f is ien ;
d. bahwa berdasarkan pert imbangan sebagaimana dimaksud
huruf a, huruf b, dan huruf c , maka per lu
menetapkan

[2 ]
Peraturan Desa Bumidaya tentang Pengelo laan
Sampah dan Pedoman Penge lo laan Bank Sampah;

1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang


Mengingat : Pengelo laan Sampah (Lembaran Negara Republ ik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran
Negara Republ ik Indonesia Nomor 4851) ;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang


Pelayanan Publ ik (Lembaran Negara Republ ik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republ ik Indonesia Nomor 5038) ;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang


Per l indungan dan Pengelo laan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republ ik
Indonesia Nomor 5059) ;

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republ ik
Indonesia Nomor 5234) ;

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemer intahan Daerah (Lembaran Negara Republ ik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republ ik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
te lah diubah beberapa kal i , terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara
Republ ik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republ ik Indones ia Nomor 5679) ;

5. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2014
Nomor 5495) ;

6. Peraturan Pres iden Nomor 97 Tahun 2017 tentang


Kebi jakan dan Strateg i Nasiona l Pengelo laan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga (Lembaran Negara Republ ik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 223) ;

7. Peraturan Pemer intah Nomor 81 Tahun 2012 tentang


Pengelo laan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejen is Sampah Rumah Tangga (Lembaran Negara
Republ ik Indonesia Tahun 2012 Nomor 188, Tambahan
Lembaran Negara Republ ik Indones ia Nomor 5347) ;

8. Peraturan Pemer intah Nomor 43 Tahun 2014 tentang


Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa sebaga imana te lah beberapa kal i
diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemer intah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republ ik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 41) ;

9. Peraturan Menter i Dalam Negeri Nomor 20 Tahun


2018 tentang Pengelo laan Keuangan Desa (Ber i ta
Negara Republ ik Indonesia Tahun 2018 Nomor 611) ;

10. Peraturan Menter i Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Republ ik Indonesia Nomor P.10/MENLHK/SETJEN/
PLB.0/4/2018 tentang Pedoman Penyusunan Kebi jakan
[3 ]
dan Strateg i Daerah Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejen is Sampah Rumah Tangga ;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 2


Tahun 2015 tentang Pengelo laan Sampah (Lembaran
Daerah Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015 Nomor
2) ;

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BUMIDAYA DAN


KEPALA DESA BUMIDAYA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN DESA BUMIDAYA TENTANG


PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BANK SAMPAH

BAB I KETENTUAN
UMUM Bagian Kesatu
Def in is i

Pasa l 1

Dalam Peraturan Desa in i yang dimaksud dengan:


1. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memi l ik i batas-batas
wi layah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepent i ngan
masyarakat setempat , berdasarkan asal -usul dan adat
i s t iadat setempat yang diakui dan dihormat i dalam sistem
Pemer intah Negara Kesatuan Republ ik Indones ia .
2. Pemer intah Desa adalah Kepala Desa dan Aparatur Desa sebagai unsur
penyelenggara pemer intah desa .
3. Badan Permusyawaratan Desa yang se lan jutnya dis ingkat BPD adalah
l embaga yang merupakan perwujudan demokrasi da lam penyelenggaraan
pemer intahan desa sebaga i unsur penye lenggara
pemer intahan desa .
4. Pemer intahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
kepent ingan masyarakat setempat da lam sis tem Pemerintahan Negara
Kesatuan Republ ik Indones ia .
5. Sampah adalah s isa kegia tan sehar i -har i manusia dan/atau
proses a lam yang berbentuk padat yang terd ir i atas sampah rumah
tangga maupun sampah se jen is sampah rumah tangga .
6. Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dar i
kegia tan sehar i -har i da lam rumah tangga yang sebagian besar
terd i r i dar i sampah organik, t idak termasuk t in ja dan sampah
spes i f ik .
7. Sampah se jen is sampah rumah tangga adalah sampah yang
t idak berasa l dar i rumah tangga dan berasa l dar i kawasan
[4 ]
permukiman, kawasan komers ia l , kawasan industri , kawasan
khusus, fas i l i tas umum, fasi l i tas sos ia l , dan/atau fas i l i tas
la innya.
8. Sampah spes i f ik ada lah sampah yang karena s i fa t , konsentras i
dan/
atau vo lumenya memerlukan pengelo laan khusus.
9. Tempat sampah rumah tangga adalah wadah penampungan sampah yang
berupa bak/bin/tong/kantong/keranjang sampah.
10. Kawasan permukiman adalah kawasan hunian dalam bentuk klaster ,
apartemen, kondominium, asrama, dan se jen isnya.
11. Kawasan komers ia l ada lah kawasan tempat pemusatan kegiatan usaha
perdagangan dan/atau jasa yang di lengkapi dengan sarana
dan prasarana penunjang.
12. Kawasan industr i adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan
industr i yang d i lengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang.
13. Kawasan khusus adalah wi layah yang bers i fa t khusus yang digunakan
untuk kepent ingan nas ional/berskala nas ional .
14. Orang adalah orang perseorangan, kelompok orang dan/ atau badan
hukum.
15. Penghasi l sampah adalah set iap orang dan/ atau akibat proses alam
yang menghasi lkan t imbulan sampah.
16. Pengelo laan Sampah adalah keg iatan yang s is temat is , menye luruh,
dan berkes inambungan yang mel iput i pengurangan dan
penanganan sampah.
17. Penge lo la Sampah adalah pihak melaksanakan pengelo laan sampah,
ya i tu Pemer intah Daerah, Pelaku Usaha/swasta dan
anggota masyarakat yang melakukan penge lo laan sampah.
18. Timbulan Sampah adalah vo lume sampah atau berat sampah
yang dihas i lkan dar i jen is sumber sampah di wi layah tert entu
persatuan waktu .
19. Sumber sampah ada lah asa l t imbulan sampah.
20. Tempat Pengumpulan dan Pemilahan Sampah yang
se lan jutnya dis ingkat TPPS adalah tempat di laksanakannya kegia tan
pengumpulan dan pemi lahan untuk menampung suatu di wi l ayah
ter tentu yang did i r ikan berdasarkan kondis i geogra f is dan
jumlah vo lume sampah dar i sumber sampah.
21. Tempat Pengo lahan Sampah yang se lan jutnya disebut TPS
adalah tempat di laksanakannya keg iatan pengumpulan,
pemi lahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, dan pengolahan
dengan pr ins ip
3R ( reduce, reuse , recyc le ) .
22. Kegia tan reduce, reuse, dan recyc le atau batasi sampah, guna
ulang sampah dan daur ulang sampah yang se lan jutnya disebut
Kegiatan 3R adalah sega la akt i v i tas yang mampu mengurangi segala
sesuatu yang dapat menimbulkan sampah, keg ia tan penggunaan kembal i
[5 ]
sampah yang layak pakai untuk fungsi yang sama atau fungsi yang
la in , dan keg ia tan mengo lah sampah untuk d i jad ikan produk baru.
23. Tempat Pemrosesan Akhir yang se lanjutnya disebut TPA adalah
tempat sebaga i tempat untuk memproses dan mengembalikan
sampah ke media l ingkungan.
24. Daur Ulang adalah kegia tan pemanfaatan materi yang
terkandung da lam sampah anorganik .
25. Pengomposan adalah kegiatan pemanfaatan ulang sampah organik
mela lu i proses pembusukan.
26. Bank sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah
yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memi l ik i ni la i
ekonomi.
27. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang mel iput i Perseroan
Terbatas , Perseroan Komandi ter, Perseroan la innya, Badan Usaha
Mil ik Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk apapun,
persekutuan, perkumpulan, f i rma, kongsi , koperas i , yayasan atau
organisas i yang se jen is , lembaga dana pensiun, bentuk usaha
te tap, ser ta bentuk badan usaha la innya;
28. Retr ibusi Penge lo laan Sampah, yang se lanjutnya dapat
disebut ret r ibusi , ada lah pungutan yang di lakukan o leh Pengelo la
Sampah kepada masyarakat atas jasa Penyelenggaraan Pengelolaan
Sampah.
29. Lingkungan adalah l ingkungan hidup ya i tu kesatuan ruang darat ,
laut maupun udara dengan semua benda, daya, keadaan dan
mahluk h idup, termasuk manusia dan per i lakunya, yang
mempengaruhi ke langsungan per ikehidupan dan kese jahteraan manusia
serta mahluk h idup la innya.
30. Ramah Lingkungan adalah keadaan yang berhubungan
dengan kual i tas yang dapat dipakai kembal i , dapat diura ikan secara
bio log is atau dapat dibuat kompos, dapat didaur ulang dan tidak
beracun atau berbahaya bag i l ingkungan.

Bagian Ke Dua
Ruang L ingkup

Pasa l 2

Ruang l ingkup dan kewenangan pengelo laan sampah yang d ia t ur da lam


Peraturan Desa in i mel iput i :
a. sampah rumah tangga; dan
b. sampah se jen is sampah rumah tangga.

Pasa l 3

[6 ]
(1 ) Sampah rumah tangga sebaga imana dimaksud pada pasa l 2 huruf a
berasa l dar i keg ia tan sehar i - har i d i da lam rumah tangga, t idak
termasuk t in ja dan sampah spes i f ik .

(2 ) Sampah spes i f ik sebaga imana d imaksud pada ayat (1 ) mel iputi :


a. sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun;
b. sampah yang t imbul akibat bencana;
c. sampah medis ;
d. puing bongkaran bangunan;
e. sampah yang secara teknologi be lum dapat d io lah;
dan f . sampah yang t imbul secara t idak per iod ik .

(3 ) Sampah se jen is sampah rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat


(1 ) huruf b berasa l dar i kawasan komers ia l , kawasan indust r i ,
kawasan khusus, fas i l i tas sos ia l , fas i l i tas umum, dan/atau
fas i l i tas la innya.

BAB I I
ASAS DAN TUJUAN

Pasa l 4

Pengelo laan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejen is Sampah Rumah
Tangga d i lakukan berdasarkan asas:
a. harmoni , dan ke lestar ian l ingkungan;
b. tanggung jawab;
c. berke lanjutan;
d. manfaat ;
e. keadi lan;
f. kesadaran;
g . kebersamaan;
h. kesehatan;
i .keamanan;dan
j. n i la i
ekonomi.

Pasa l 5

(1 ) Penge lo laan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Se jen is Sampah


Rumah Tangga bertu juan:
a. mewujudkan l ingkungan yang bers ih dan sehat ;
[7 ]
b. mengurangi kuant i tas dan dampak yang d i t imbulkan o leh sampah;
c . meningkatkan kual i tas kesehatan masyarakat ;
d. meningkatkan kual i tas l ingkungan h idup;
e . menjadikan sampah sebaga i sumber daya; dan
f. mengubah per i laku masyarakat da lam penanganan sampah.

(2) Pedoman Penyelenggaraan Bank Sampah bertujuan untuk memberikan


pedoman pelaksanaan kegiatan 3R melalui bank sampah terhadap sampah
rumah tangga;

[8 ]
BAB I I I
TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DESA

Pasa l 6

Pemer intah Desa mempunyai tugas menjamin terse lenggaranya penge lo laan
sampah yang ba ik dan berwawasan l ingkungan.

Pasa l 7

Tugas Pemer intah Desa sebaga imana d imaksud da lam Pasa l 6 terd i r i a tas :
a. menumbuhkembangkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat
dalam penanganan sampah;
b. meningkatkan kapasi tas dan kompetensi tenaga pengelo la sampah;
c . melakukan pengembangan t eknolog i da lam pengurangan
dan penanganan sampah;
d. memfasi l i tas i , mengembangkan dan melaksanakan upaya pengurangan,
penanganan dan pemanfaatan sampah;
e . melaksanakan penge lo laan sampah dan memfas i l i tas i
penyediaan prasarana dan sarana penge lo laan sampah;
f . mendorong dan memfasi l i tas i pengembangan manfaat has i l pengolahan
sampah;
g . memfasi l i tas i penerapan tekno log i spes i f ik loka l yang berkembang
pada masyarakat setempat untuk mengelo la sampah; dan
h. melakukan koordinasi antar l embaga pemer intah, masyarakat dan
dunia usaha agar terdapat keterpaduan da lam penge lo laan sampah.

Pasa l 8

(1 ) Da lam penye lenggaraan penge lo laan sampah, Pemer in tah


Desa mempunyai kewenangan:
a. membina ke lembagaan, sumber daya manusia , sarana
dan pera la tan, serta pembiayaan yang mendukung
pengelo laan persampahan yang menjadi kewenangan Pemer intah Desa ;
b. menetapkan kebi jakan dan s t ra teg i penge lo laan sampah
berska la
desa berdasarkan kebi jakan perundang-undangan;

[9 ]
c . menyelenggarakan koordinas i , pembinaan, dan pengawasan kinerja
dalam keg ia tan pengelo laan sampah;
d. menyelenggarakan ker ja sama, kemit raan, dan fas i l i tas i
investas i dan
pengembangan je jar ing da lam penge lo laan sampah;
e . memfasi l i tas i peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pengembangan prasarana dan sarana
persampahan yang dike lo la pedukuhan, RT, serta kelompok
masyarakat la in d i w i layahnya;
f . member ikan bantuan teknis , pembinaan pengetahuan dan teknologi
pengelo laan persampahan kepada masyarakat secara berke lan jutan;
g . menetapkan lokas i t empat penampungan sementara , TPPS,
dan
Tempat Pengo lahan Sampah (TPS) ;
h. menyusun dan menyelenggarakan s is tem tanggap darurat
pengelo laan sampah sesuai dengan kewenangannya;
i . member ikan per l indungan kepada masyarakat dar i
dampak kerusakan dan pencemaran l ingkungan yang
disebabkan o leh persampahan;
j . member ikan insent i f dan di s insent i f bagi orang atau
seke lompok masyarakat yang melakukan penge lo laan sampah;
k. mener ima dan meneruskan pengaduan masyarakat akibat
pencemaran yang disebabkan o leh persampahan yang menjadi
kewenangannya.

(3 ) Penetapan lokas i Tempat Penampungan Sementara , TPPS, dan Rumah


Pengo lahan Sampah (RPS) sebaga imana dimaksud pada ayat (1 ) huru f f
merupakan bagian dar i Rencana Tata Ruang Wi layah.
(4 ) Ketentuan lebih lan jut mengenai pedoman penyusunan sistem tanggap
darurat sebaga imana dimaksud pada ayat (1 ) huruf h diatur dengan
peraturan Kepa la Desa .

BAB IV
PENGELOLAAN
Bagian Kesatu
Perencanaan

[ 10
]
Pasa l 9

(1 ) Pemer intah Desa menyusun rencana pengurangan dan


penanganan sampah yang di tuangkan dalam rencana strateg i s dan
Rencana Ker ja Pemer intah Desa ( RKPD) .
(2 ) Rencana pengurangan dan penanganan sampah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1 ) sekurang-kurangnya memuat :
a. target pengurangan sampah;
b. target penyediaan sarana dan prasarana
pengurangan dan penanganan sampah mula i dar i sumber sampah
sampai dengan TPS;
c. po la pengembangan ker j asama daerah, kemitraan, dan
part is ipas i masyarakat ;
d. kebutuhan penyediaan pembiayaan yang di tanggung oleh pemerintah
desa dan masyarakat ; dan
e . rencana pengembangan dan pemanfaatan teknolog i yang
ramah l ingkungan dalam memenuhi kebutuhan mengguna ulang, mendaur
ulang, dan penanganan akhir sampah.

Bagian Kedua
Pelaksanaan

Pasa l 10

(1 ) Pemer intah desa dalam mengurangi sampah di lakukan dengan


cara pembatasan t imbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan/atau
pemanfaatan kembal i sampah.
(2 ) Pengurangan sampah sebaga imana dimaksud pada ayat (1 ) di lakukan
mela lu i keg ia tan :
a. pemantauan dan superv is i pelaksanaan rencana pemanfaatan bahan
produksi ramah l ingkungan o leh pe laku usaha; dan

[ 11
]
b. fas i l i tas i kepada masyarakat dan dunia usaha dalam mengembangkan
dan memanfaatkan hasi l daur ulang, pemasaran hasi l produk daur
ulang, dan guna u lang sampah.

Pasa l 11

Pemer intah desa da lam menangani sampah di lakukan dengan cara :


a.
pemi lahan;
b. pengumpulan;
c.
pengangkutan;
d. pengolahan;
dan
e. pemrosesan akhir
sampah.

Pasa l 12

(1 ) Pemi lahan sebaga imana dimaksud dalam Pasa l 11 huruf a di lakukan


dengan memi lah sampah rumah tangga sesuai dengan jen is sampah;
(2 ) Pemi lahan sampah sebaga imana dimaksud pada ayat (1 )
di lakukan dengan menyediakan fasi l i tas tempat sampah organik dan
anorganik di set iap rumah tangga , kawasan permukiman, fas i l i tas
umum, fas i l i tas sos ia l , dan fasi l i tas la innya;

Pasa l 13

Pengumpulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf b di lakukan


se jak pemindahan sampah dar i tempat sampah rumah tangga ke
Bank Sampah dan se lan jutnya sampai ke TPS dengan tetap
menjamin terp isahnya sampah sesuai dengan jen is sampah.

Pasa l 14

(1 ) Pengangkutan sebaga imana dimaksud dalam Pasa l 11 huruf


c d i laksanakan dengan cara :
a. sampah rumah tangga ke bank sampah menjadi tanggung
jawab lembaga pengelo la sampah yang d ibentuk o leh RT;
b. sampah dar i bank sampah ke TPS, menjadi tanggung
jawab pemer intah desa;

[ 12
]
c. sampah kawasan permukiman, kawasan komers ia l , kawasan indust r i ,
dan kawasan khusus, dar i sumber sampah sampai ke TPPS/TPS
dan/atau TPA, menjadi tanggung j awab penge lo la kawasan;
d. sampah dar i fas i l i tas umum, fas i l i tas sos ia l , dan fasi l i tas
la innya dar i sumber sampah sampa i ke TPS, menjadi tanggung jawab
pemer intah desa ; dan
e. sampah dar i TPS ke TPA menjadi tanggung jawab pemer intah
desa
(2 ) Pe laksanaan pengangkutan sampah sebaga imana d imaksud pada ayat
(1 ) t e tap menjamin terp isahnya sampah sesuai dengan jen is
sampah.
(3 ) A la t pengangkutan sampah harus memenuhi persyaratan
keamanan, kesehatan l ingkungan, kenyamanan, dan kebers ihan.

Pasa l 15

(1 ) Pengo lahan sebaga imana dimaksud dalam Pasal 11 huruf d di lakukan


dengan mengubah karakter is t ik , komposis i , dan jumlah sampah yang
di laksanakan d i TPS.
(2 ) Pengo lahan sampah sebaga imana dimaksud pada ayat (1 )
di lakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknolog i yang ramah
l ingkungan.

Pasa l 16

Pemrosesan akhir sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf e


di lakukan dengan pengembal ian sampah dan/atau res idu hasi l pengolahan
ke media l ingkungan secara aman.

Pasa l 17

(1 ) Pemer intah desa menyediakan TPS sesua i dengan kebutuhan.


(2 ) Penyediaan TPS sebaga imana dimaksud pada ayat (1 ) memenuhi
persyaratan teknis s istem pengolahan sampah yang aman dan ramah
l ingkungan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3 ) Penyediaan TPS sebaga imana dimaksud pada ayat (1 ) sesuai
dengan rencana ta ta ruang wi layah

Pasa l 18

TPS dapat diubah menjadi TPA dengan pert imbangan efekt i f dan
e f is ien .

[ 13
]
Bagian Ket iga
Lembaga Pengelo la

Pasa l 19
(1 ) Pemer intah desa dalam melakukan pengurangan dan
penanganan sampah sebaga imana dimaksud dalam Pasal 10 dan
Pasa l 11 dapat membentuk lembaga pengelo la sampah t ingkat desa
dengan d ib iaya i mela lu i APBDes.
(2 ) Lembaga Pengelo la Sampah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1 ) , d i laksanakan o leh Unit Usaha Mandir i yang merupakan bagian
dar i organisas i BUMDesa.
(3 ) Dalam pe laksanaanya, Uni t Usaha Mandir i sebaga imana yang dimaksud
pada ayat (2 ) dapat memfasi l i tas i pembentukan l embaga
pengelo la sampah t ingkat RT sesuai dengan kebutuhan;
(4 ) Bentuk Lembaga Penge lo l a Sampah t ingkat RT sebagaimana
yang d imaksud pada ayat (3 ) adalah Bank Sampah

Pasa l 20

(1 ) Unit Usaha BUMDesa yang menge lo la Persampahan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1 ) mempunyai tugas melaksanakan
kebi jakan, st ra teg i , dan rencana Pemer intah Desa da lam pengelolaan
sampah.
(2 ) Unit Usaha BUMDesa yang mengelo la Persampahan
dalam melaksanakan tugas sebaga imana dimaksud pada ayat (1 )
didasarkan atas :
a. t er laksananya penge lo laan sampah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. tersedianya barang dan/atau jasa layanan untuk
meningkatkan kual i tas dan kuanti tas pe layanan pengelo laan
persampahan;
c . ter t ib administ ras i penge lo laan
persampahan dan pertanggungjawaban kepada Pemer intah
Desa.

Pasa l 21

(1 ) Lembaga pengelo la sampah t ingkat rukun tetangga (RT)


sebaga imana dimaksud dalam Pasa l 19 ayat (3 ) mempunyai t ugas:

[ 14
]
a. memfas i l i tas i tersedianya tempat sampah rumah tangga di
masing- masing rumah tangga dan alat angkut dar i tempat sampah
rumah tangga ke Tempat Penampungan Sementara ; dan
b. menjamin terwujudnya ter t ib pemi lahan sampah di masing-masing
rumah tangga.
c . mengusulkan kebutuhan TPPS ke lurah desa .

Pasa l 22

Unit Usaha BUMDesa yang menge lo la Persampahan dapat memungut dan


mengelo la biaya atas barang dan/atau jasa layanan pengelo laan sampah
sesuai tar i f yang d i te tapkan dengan keputusan Lurah Desa.

Pasa l 23
Ketentuan leb ih lan jut mengenai pembentukan dan penge lo laan Uni t Usaha
BUMDesa berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Keempat

Insent i f dan
Dis insent i f
Pasa l 24

(1 ) Pemer intah desa dapat member ikan insent i f kepada


kelompok masyarakat termasuk te tapi t idak terbatas pada lembaga
pengelo la sampah t ingkat RT yang melakukan:
a. inovas i terba ik da lam penge l o laan sampah;
b. pe laporan atas pe langgaran t erhadap larangan;
c . pengurangan t imbulan sampah; dan/atau
d. ter t ib penanganan sampah.
(2 ) Pemer intah desa dapat member ikan insent i f kepada perseorangan yang
melakukan:
a. inovas i t erba ik da lam penge l o laan sampah;
dan/atau b. pe laporan atas pe langgaran terhadap
la rangan.

[ 15
]
Pasa l 25

Pemer intah desa member ikan d is i nsent i f kepada ke lompok masyarakat dan
perseorangan yang melakukan:
a. pe langgaran terhadap larangan;
dan/atau b. pe langgaran ter t ib
penanganan sampah.

Pasa l 26

Insent i f kepada ke lompok masyarakat dan perseorangan


sebaga imana d imaksud da lam Pasal 24 ayat (1 ) dan ayat (2 ) dapat
berupa:
a. pember ian penghargaan; dan/atau
b. pember ian subsid i .

Pasa l 27

Dis insent i f kepada ke lompok masyarakat dan perseorangan sebaga imana


dimaksud da lam Pasa l 25 dapat berupa:
a. penghent ian subsid i ; dan/atau
b. denda da lam bentuk uang/barang/jasa .

Pasa l 28

(1 ) Kepala Desa melakukan peni la ian kepada perseorangan dan


kelompok masyarakat terhadap:
a. inovas i penge lo laan sampah;
b. pe laporan atas pe langgaran t erhadap larangan;
c . pengurangan t imbulan sampah;
d. ter t ib penanganan sampah;
e . pe langgaran terhadap larangan;
dan/atau f . pe langgaran ter t ib
penanganan sampah.
(2 ) Da lam melakukan peni la ian sebaga imana d imaksud pada ayat
(1 )
dibentuk Tim Peni la i dengan keputusan Kepala Desa.

[ 16
]
Pasa l 29

Pember ian insent i f dan d is insent i f sebaga imana d imaksud da lam Pasa l
26 dan Pasa l 27 d isesuaikan dengan kemampuan keuangan dan keari fan
loka l .

Bagian Kel ima


Ker ja sama, Kemit raan dan Investas i

Pasa l 30

Pemer intah desa dapat melakukan ker ja sama, kemit raan dan
investas i da lam penge lo laan sampah.

Pasa l 31

(1 ) Pemer intah Desa dapat melakukan ker jasama dalam melakukan


pengelo laan sampah.
(2 ) Ker jasama sebaga imana dimaksud pada ayat (1 ) dapat
diwujudkan da lam bentuk ker jasama dan/atau pembuatan
usaha bersama penge lo laan sampah.
(3 ) Penyelenggaraan ker jasama pengelo laan persampahan dapat di lakukan
mela lu i :
a. ker jasama antara pemer intah desa dengan pemer intah desa
la innya;
b. ker jasama antara pemer intah desa dengan pemer intah d i
atasnya;
atau
c. ker jasama pemer intah desa dengan masyarakat a tau
kelompok masyarakat d i Panggunghar jo ;
(4 ) Ker jasama sebaga imana dimaksud dalam ayat (3 ) di tuangkan dalam
bentuk per jan j ian .
(5 ) Bentuk ker jasama sebaga imana dimaksud pada ayat (3 ) huruf a dan
b mel iput i :
a. pembangunan in f rast ruktur prasarana dan sarana ;
b. pembiayaan pengoperas ian dan pemel iharaan;
c. pengaturan tentang penge lolaan persampahan pada kawasan yang
di la lu i dan ter layani o leh jasa penge lo laan sampah;
d. pen ingkatan manajemen dan kel embagaan penge lo la persampahan;
e. pen ingkatan kemampuan pendanaan untuk pengoperas ian dan
pemel iharaan;dan/atau

[ 17
]
(6 ) Bentuk ker jasama sebaga imana dimaksud pada ayat (3 )
huruf c mel iput i :
a. penar ikan ret r ibus i pe layanan persampahan;
b. pengangkutan sampah ke TPS;
c. pen ingkatan peran masyarakat da lam pengelo laan persampahan;
d. pembangunan in frast ruktur prasarana dan sarana;
e. pembiayaan pengoperas ian dan pemel iharaan;
f . pengaturan tentang pengelo laan persampahan pada kawasan yang
di la lu i dan ter layani o leh jasa penge lo laan sampah;
g . peningkatan manajemen dan ke lembagaan pengelo la persampahan;
dan/atau
h. peningkatan kemampuan pendanaan untuk pengoperas ian dan
pemel iharaan.

Pasa l 32

(1 ) Pemer intah Desa secara sendir i atau bersama-sama pihak la in


dapat bermit ra dengan badan usaha pengelo laan
sampah da lam penye lenggaraan penge lo laan sampah.
(2 ) Kemit raan sebaga imana dimaksud pada ayat (1 ) dituangkan
dalam bentuk per jan j ian antara Pemerintah Desa dan badan usaha
yang bersangkutan.
(3 ) Bentuk kemit raan sebaga imana d imaksud pada ayat (2 ) mel iput i :
a. pembangunan in f rast ruktur prasarana dan sarana;
b. pembiayaan pengoperas ian dan pemel iharaan;
c. pen ingkatan manajemen dan ke lembagaan pengelo la persampahan;
d. a l ih tekno log i da lam pengo lahan sampah;
e. pen ingkatan kemampuan pendanaan untuk pengoperas ian dan
pemel iharaan;
f . pengo lahan sampah menjadi produk la innya yang ramah
l ingkungan;
dan
g . pemasaran produk has i l pengolahan dan daur u lang sampah

[ 18
]
Pasa l 33

(1 ) Pemer intah desa secara sendir i a tau bersama-sama pihak la in


dapat melakukan investas i di bidang usaha
pengelo laan da lam penye lenggaraan pengo lahan sampah.
(2 ) Investas i sebaga imana dimaksud pada ayat (1 ) dibahas dan
disepakat i mela lu i Musyawarah Desa dan diatur dengan Peraturan
Desa.
(3 ) Bentuk investas i sebaga imana d imaksud pada ayat (1 ) mel iput i :
a. investas i awal untuk pembangunan s is tem
pengelo laaan persampahan;
b. ker jasama investas i da lam pengo lahan dan daur u lang
sampah berbasis tekno log i modern dan ramah l ingkungan; a tau
c. memfas i l i tas i investas i swasta da lam usaha penge lo laan
sampah.

BAB V
RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN Pasa l
34

(1 ) Mit ra atau Unit Badan Usaha Desa yang mengelo la Persampahan dapat
mengenakan ret r ibusi a tas pe layanan persampahan.
(2 ) Retr ibusi pe layanan persampahan sebaga imana d imaksud pada ayat
(1 )
menjadi bag ian yang t idak terp i sahkan dar i pendapatan Mit ra a t au
Unit Badan Usaha Desa .
(3 ) Komponen biaya perh i tungan ret r ibus i pe layanan persampahan
mel iput i :
a. b iaya pengumpulan dan pewadahan dar i sumber sampah ke TPPS;
b. b iaya pengangkutan dar i Bank Sampah/TPPS ke TPS;
c . b iaya penyediaan lokas i pembuangan/pemusnahan akhi r sampah;
dan
d. b iaya pengelo laan.
(4 ) Penye lenggaraan ret r ibusi atas pelayanan persampahan
berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

[ 20
]
BAB VI
KOMPENSASI
Pasa l 35

(1 ) Pemer intah desa member ikan kompensasi kepada orang sebaga i akibat
dampak negat i f yang di t imbulkan oleh penanganan sampah di tempat
pemrosesan akhir sampah.
(2 ) Kompensasi sebaga imana d imaksud pada ayat (1 ) berupa:
a. re lokas i ;
b. pemul ihan l ingkungan;
c . b iaya kesehatan dan pengobatan;
d. gant i rug i ;
dan/atau e . bentuk
la in .

Pasa l 36

Tata cara pember ian kompensas i sebaga imana d imaksud da lam Pasa l 35
ayat (2 ) sebaga i ber ikut :
a. penga juan surat pengaduan kepada pemer intah desa ;
b. Pemer intah Desa melakukan invest igas i atas kebenaran aduan dan
dampak negat i f penge lo laan sampah;
c . menetapkan bentuk kompensas i yang diber ikan berdasarkan
hasi l invest igas i dan hasi l ka j ian .

BAB VI I
PERAN MASYARAKAT

Pasa l 37

(1 ) Pemer intah desa berkewaj i ban meningkatkan peran masyarakat dalam


pengelo laan sampah.
(2 ) Masyarakat dapat berperan secara akt i f da lam proses pengambi lan
keputusan, penyelenggaraan, dan pengawasan dalam
kegia tan pengelo laan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah
rumah tangga yang dise lenggarakan o leh Pemer intah Desa

[ 21
]
Pasa l 38
Bentuk peran masyarakat da lam penge lo laan sampah mel iput i :
a. menjaga kebers ihan l ingkungan;
b. akt i f da lam keg ia tan pengurangan, pengumpulan,
pemi lahan, pengangkutan, dan pengolahan sampah; dan
c . pember ian saran, usul , pengaduan, per t imbangan, dan pendapat dalam
upaya peningkatan pengelo laan sampah di w i layahnya.

Pasa l 39
(1 ) Peningkatan peran masyarakat sebaga imana d imaksud da lam Pasa l 38
huruf a d i laksanakan dengan cara:
a. sos ia l isas i ;
b. mobi l i sas i ;
c . keg ia tan gotong royong;
dan/atau d. pember ian insent i f .
(2 ) Peningkatan peran masyarakat sebaga imana d imaksud da lam Pasa l 38
huruf b d i laksanakan dengan cara:
a. pelaksanaan keg ia tan penanganan sampah rumah tangga
dan sampah se jen is sampah rumah tangga yang di lakukan secara
mandir i dan/atau bermit ra dengan pengelo la sampah yang
beker jasama dengan Pemer intah Desa ;
b. mengembangkan in formasi pe l uang usaha d i b idang persampahan;
dan/atau
c. pember ian insent i f
(3 ) Peningkatan peran masyarakat sebaga imana d imaksud da lam Pasa l 38
huruf c d i laksanakan dengan cara :
a. pember ian pendid ikan dan pela t ihan, kampanye, dan pendampingan
o leh kelompok masyarakat kepada anggota masyarakat
dalam penge lo laan sampah untuk mengubah per i laku anggota
masyarakat ;
b. penyediaan media komunikasi ;
c. akt i f dan secara cepat member i tanggapan;
dan/atau d. melakukan jar ing pendapat aspi ras i
masyarakat .

Pasa l 40

[ 26
]
(1 ) Masyarakat yang d ikoordin ir o leh Pengurus RT dan/atau Kepala
Dusun dapat membuat peraturan khusus tentang persampahan d i
wi layah setempat .
(2 ) Peraturan khusus tentang persampahan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1 ) mel iput i :
a. Menentukan lokas i TPPS sampah d i wi layahnya; dan
b. Menentukan tempat- tempat ter tentu diwi layahnya yang t idak
diperbo lehkan untuk membuang sampah, beserta penegakan dis ip l i n
atau hukuman pe langgarannya.
c . Peraturan-peraturan la in sesuai dengan kebutuhan
masyarakat sepanjang t idak bertentangan dengan Peraturan Desa
in i ;
(3 ) Tempat- tempat ter tentu yang t idak diperbolehkan untuk
membuang sampah sebaga imana dimaksud pada ayat (2 ) huruf b,
dibuatkan dengan papan nama yang je las dan mudah dibaca, s ingkat
dan mudah di fahami , dib iaya i dan atas nama Pemerintah Desa Bumi
Daya.
(4 ) Penegakan dis ip l in atau hukuman pelanggaran terhadap pembuang di
tempat- tempat yang di larang untuk membuang sampah, sebagaimana
dimaksud pada ayat (2 ) huruf b, dikoordinasikan dan atas iz in
Kepala Dusun setempat .
(5 ) Ketua RT dan/atau Kepala Dusun bertanggungjawab penuh terhadap
penegakan d is ip l in sebaga imana dimaksud ayat (4 ) .

BAB VI I I PENGAWASAN DAN


PEMBINAAN

Pasa l 41
(1 ) Kepala Desa mengkoordinasikan pengawasan terhadap pelaksanaan
pengelo laan sampah da lam wi layah desa .
(2 ) Kepa la Dusun mengkoordinas ikan pengawasan terhadap pelaksanaan
pengelo laan sampah da lam wi layah Dusun setempat .
(3 ) Ketua RT melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
pengelo laan sampah da lam wi layah RT setempat .

Pasa l 42

(1 ) Kepala Desa bersama Mitra dan/atau Unit Badan Usaha Pengolah


Sampah melakukan pembinaan atas pengelo laan sampah dalam
wi layah desa .
(2 ) Kepa la Dusun melakukan pembinaan atas penge lo laan sampah di
wi layahnya.
(3 ) Ketua RT melakukan pembinaan pengelo laan sampah di w i layahnya.
[ 27
]
Pasa l 43

Pembinaan Kepala Desa dan/atau Mitra dan/atau Unit Badan Usaha


Pengo lah Sampah sebaga imana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (1 )
mel iput i :
a. pember ian pedoman dan standar pengelo laan sampah;
b. pember ian bimbingan, superv is i , dan konsultas i pengelolaan
sampah;
c . pendid ikan dan pelat ihan di b idang pengelo laan sampah;
dan
d. perencanaan, pene l i t ian, pengembangan, pemantauan, dan
eva luasi penge lo laan sampah.

Pasa l 44

Pembinaan Dusun sebaga imana d imaksud da lam Pasa l 41 ayat (2 ) me l iput i :


a. koordinas i ke lembagaan pengelo la sampah diwi layah
setempat ;
b. pember ian bimbingan, superv is i , dan konsul tas i pengelolaan
sampah;
c . perencanaan, pengembangan, pemantauan, dan eva luasi
pengelo laan sampah.
Pasa l 45
Pembinaan Ketua RT sebaga imana dimaksud dalam Pasa l 41 ayat
(3 ) mel iput i pemantauan, dan eva luasi penge lo laan sampah diwilayah RT
setempat .

BAB IX
PELAPORAN

Pasa l 46
(1 ) Kepa la Dusun melaporkan penge lo laan sampah dan pembinaan
terhadap penge lo laan sampah di wi layah Dusunnya kepada Kepala Desa
dan/atau Mi t ra dan/atau Uni t Badan Usaha Pengo lah Sampah.
(2 ) Ketua RT melaporkan penge lo laan sampah kepada Kepala Dusun
dengan tembusan kepada Kepa la Desa dan/atau Mi t ra dan/atau Unit
Badan Usaha Pengo lah Sampah.
(3 ) Laporan sebaga imana d imaksud pada ayat (1 ) dan ayat (2 )
disampaikan pa l ing sedik i t 1 ( s atu) ka l i da lam sebulan.

BAB X PEMBIAYAAN

Pasa l 47

[ 28
]
Pembinaan Kepala Desa dan/atau Mitra dan/atau Unit Badan Usaha
Pengo lah Sampah, Kepala Dusun dan Ketua RT dalam pengelo laan sampah di
desa dib iaya i dar i anggaran pendapatan dan belanja desa dan/atau
pembiayaan la innya yang sah dan t idak mengikat .

BAB XI BANK
SAMPAH

Bagian Kesatu
Tanggungjawab dan Pengelo laan Bank Sampah

Pasa l 48
(1 ) Bank Sampah d id i r ikan dan d ike lo la o leh masyarakat a tau
kelompok masyarakat secara mandi r i .
(2 ) Pemer intah Desa bertanggung jawab da lam fas i l i tas i dan
pengembangan keg ia tan Penye lenggaraan Bank Sampah.
(3 ) Tanggungjawab sebaga imana dimaksud dalam ayat (2 ) , mel iputi
:
a. pembinaan, pendampingan, dan bantuan teknis ;
b. memperbanyak bank sampah;
c. pembangunan bank sampah percontohan;
d. membantu pemasaran hasi l keg ia tan bank sampah;
e. moni tor ing dan eva luas i pe l aksanaan bank sampah;
f. pengembangan ker jasama da lam pelaksanaan bank sampah.
(4 ) Keg ia tan dan mekanisme bank sampah mel iput i :
a. pemi lahan sampah;
b. penyerahan sampah ke bank sampah;
c. penimbangan sampah;
d. pencatatan;
e . hasi l pen jua lan sampah yang d iserahkan d imasukkan ke
dalam buku tabungan; dan
f. bag i has i l pen jua lan sampah antara penabung dan pe laksana.

Bagian Kedua Pe laksanaan


Bank Sampah Pasa l 49

(1 ) Pe laksanaan bank sampah, mel iput i :


a. penetapan jam
ker ja ; b. penar ikan
tabungan; c.
peminjaman uang;
d. buku
tabungan;
e. jasa penjemputan
sampah;
[ 29
]
f. jenis
tabungan;
g. jenis
sampah;
h. penetapan
harga ;
i. kondis i
sampah; j . berat
minimum; k. wadah
sampah;
(2 ) Penetapan Jam Ker ja sebaga ima d imaksud ayat (1 ) huru f a,
diatur
sebaga i
ber ikut :
a. Berbeda dengan bank konvens iona l , jam ker ja bank
sampah sepenuhnya tergantung kepada kesepakatan pelaksana bank
sampah dan masyarakat sebaga i penabung.
b. Jumlah har i ker ja bank sampah dalam seminggu
kepada kesepakatan pelaksana bank sampah dan masyarakat
sebaga i penabung, bisa 2 har i , 3 har i , 5 har i , atau 7 har i dalam
satu minggu, tergantung ketersed iaan waktu pengelo la bank
sampah.
(3 ) Penar ikan Tabungan sebaga i mana d imaksud ayat (1 ) huruf b ,
diatur sebaga i ber ikut :
a. Semua orang dapat menabung sampah d i bank sampah.
b. Set iap sampah yang di tabung akan di t imbang dan diharga i sesuai
harga pasaran.
c . Uangnya dapat langsung diambi l penabung atau dicatat dalam buku
rekening yang dipers iapkan oleh bank sampah.

[ 30
]
(4 ) Pemin jaman Uang sebaga imana dimaksud ayat (1 ) huruf c, bahwa
se la in menabung sampah, dalam prakteknya bank sampah
juga dapat meminjamkan uang kepada penabung dengan sis tem bagi
hasi l dan harus d ikembal ikan dalam jangka waktu ter tentu.

(5 ) Buku Tabungan sebaga imana dimaksud ayat (1 ) huruf d, d iatur


sebaga i ber ikut :
a. Set iap sampah yang di tabung, di t imbang, dan diharga i sesuai
harga pasaran sampah kemudian di ca tat da lam buku rekening (buku
tabungan) sebaga i bukt i ter tu l i s jumlah sampah dan jumlah uang
yang d imi l ik i set iap penabung.
b. Dalam set iap buku rekening tercantum kolom kredi t , debi t , dan
sa ldo yang mencatat set iap t ransaks i yang pernah di lakukan.
(6 ) Jasa Penjemputan Sampah sebaga imana dimaksud ayat ( 1) huruf
e , d ia tur sebaga i ber ikut :
a. Sebagai bagian dar i pe layanan, bank sampah dapat menyediakan
angkutan untuk menjemput sampah dar i kampung ke kampung di
se luruh daerah layanan.
b. Penabung cukup menelpon bank sampah dan melet akkan
sampahnya di depan rumah, petugas bank sampah
akan menimbang, mencatat , dan mengangkut sampah tersebut .
(7 ) Jenis Tabungan sebagaimana dimaksud ayat (1 ) huruf f, diatur
sebagai ber ikut :
a. Dalam prakteknya, penge lo la bank sampah dapat melaksanakan dua
j en is tabungan, tabungan indiv i du dan tabungan ko lekt i f .
b. Tabungan indiv idu terd ir i dar i : tabungan biasa, tabungan
pulsa , tabungan lebaran, dan tabungan donasi/sedekah.
c . Tabungan biasa dapat di tar ik sete lah 3 bulan, tabungan pulsa
dapat di tukar dengan Pulsa l is t r ik ,kuota maupun pulsa te l fhone,
dan tabungan lebaran dapat diambi l seminggu sebelum
l ebaran.
d. Tabungan donasi/sedekah ditujukan untuk keper luan
kelompok,d iantaranya sepert i keg ia tan sos ia l .
(8 ) Jenis sampah sebaga imana dimaksud ayat (1 ) huruf g, yang
dapat d i tabung d i bank sampah dike lompokkan menjadi :
a. ker tas , yang mel iput i koran, maja lah, kardus, dan dupleks ;

[ 27
]
b. plast ik , yang mel iput i plast ik bening, boto l plast ik , dan
plast ik keras la innya; dan
c. logam, yang mel iput i bes i , a luminium, dan t imah.
d. bank sampah dapat mener ima sampah jen is la in dar i penabung
sepanjang mempunyai n i la i ekonomi.
(9 ) Penetapan harga sebaga imana d imaksud ayat (1 ) huruf h , d iatur
sebaga i ber ikut :
a. penetapan harga set iap jenis sampah merupakan
kesepakatan pengurus bank sampah.
b. harga set iap jen is sampah bers i fa t f luktuat i f tergantung
harga pasaran.
c . penetapan harga sebaga imana dimaksud pada huruf a khusus untuk
perorangan yang menjual langsung sampah dan mengharapkan uang
tunai , harga yang di te tapkan merupakan harga f luktuat i f
sesua i harga pasar ;
d. penetapan harga sebaga imana dimaksud pada huruf a khusus untuk
penabung yang menjua l secara ko lekt i f , dan sengaja untuk
di tabung, dapat diber ikan harga stabi l t idak tergantung pasar
dan atau dapat d ibayar d i a tas harga pasar .

(10 ) Kondis i Sampah sebaga imana dimaksud ayat (1 ) huruf i,


penabung didorong untuk menabung sampah dalam keadaan bers ih dan
utuh, karena harga sampah dalam keadaan bers ih dan utuh memi l ik i
ni la i ekonomi yang leb ih t ingg i .
(11 ) Berat Min imum sebaga imana dimaksud ayat (1 ) huruf j,
agar t imbangan sampah leb ih ef is ien dan pencatatan dalam buku
rekening leb ih mudah, dapat diber lakukan syarat berat
minimum untuk menabung sampah.
(12 ) Wadah Sampah sebaga imana dimaksud ayat (1 ) huruf k, agar proses
pemi lahan sampah ber ja lan ba ik , penabung disarankan
untuk membawa 3 ( t iga ) ke lompok besar sampah ke dalam 3 ( t i ga)
kantong yang berbeda mel iput i :
i. kantong per tama untuk p last ik ;
ii. kantong kedua untuk ker tas ;
dan i i i . kantong ket iga untuk
logam.

[ 28
]
(13 ) S is tem Bagi Hasi l sebaga imana d imaksud ayat (1 ) huruf
l, d ia tur sebaga i ber ikut :
a. Besaran sistem bagi has i l bank sampah tergantung pada
hasi l rapat pengurus bank sampah.
b. Hasi l keputusan besarnya bagi has i l tersebut kemudian
disos ia l isas ikan kepada semua penabung.
c . Besaran bagi hasi l yang umum digunakan adalah 85:15 yai tu 85%
(de lapan puluh l ima per seratus) untuk penabung dan 15% ( l ima
belas persen) untuk pe laksana bank sampah.
d. Jatah 15% ( l ima be las per seratus) untuk bank sampah
digunakan untuk kegia tan operas iona l bank sampah sepert i
pembuatan buku rekening, fo tokopi , pembel ian a lat
tu l is , dan pembel ian per lengkapan pelaksanaan
operas ional bank sampah.
(14 ) Pember ian Upah Karyawan sebagaimana d imaksud ayat (1 ) huruf m,
diatur sebaga i ber ikut :
a. untuk pengelo laan bank sampah yang di ja lankan secara baik
dan pro fes ional , penge lo la bank sampah bisa mendapatkan upah
yang layak.
b. t idak semua bank sampah dapat membayar upah karyawannya, maka
bank sampah di ja lankan pengurus secara sukare la dan
t idak mendapatkan bayaran.

BAB XI I KETENTUAN
PERALIHAN

Pasa l 50
Penyelenggaraan pengelo laan sampah yang ada sebelum ber lakunya
Peraturan Desa in i te tap diakui keberadaannya dan menyesuaikan dengan
Peraturan Desa in i .

[ 29
]
BAB XI I I KETENTUAN
PENUTUP

Pasa l 51

Peraturan desa in i mula i ber laku pada tangga l d iundangkan.


Agar set iap orang mengetahuinya, memer intahkan pengundangan Peraturan
Desa in i dengan penempatannya da lam Lembaran Desa Bumi Daya.

Ditetapkan d i Bumi Daya


Pada tangga l 2023
KEPALA DESA BUMI DAYA

DUDI HERMANA

Diundangkan di Bumi Daya


Pada tangga l 2023
SEKRETARIS DESA BUMI DAYA,

MUHAMMAD IRFANSYAH

LEMBARAN DESA BUMI DAYA TAHUN 2023 NOMOR …. .

[ 30
]

Anda mungkin juga menyukai