Anda di halaman 1dari 7

Pancasila Sebagai Sistem

Filsafat

1.Hazim Halim: 221110031


2.Aulia Rahma: 221110023
3.Salimah Nandani: 221110006
4.Sabrina Bancin: 221110043
Pengertian pancasila

Pancasila berasal dari bahasa sansekerta, yaitu Panca yang artinya


lima dan Sila yang artinya asas atau dasar. Pancasila merupakan
dasar negara Indonesia yang mempunyai lima sila, ibarat suatu
bangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia didirikan diatas suatu
pondasi atau dasar yang dinamakan Pancasila yang terdiri dari lima
dasar atau lima asas.
Pengertian Filsafat

Pancasila juga sebagai sistem filsafat,sebelumnya filsafat


berasal dari bahasa Yunani “philein” yang berarti cinta dan
“Sophia” yang berarti kebijaksanaan. Jadi, filsafat menurut
asal katanya berarti cinta akan kebijaksanaan, atau
mencintai kebenaran / pengetahuan. Secara sederhana
filsafat dapat diartikan sebagai keinginan yang sungguh-
sungguh untuk mencari kebenaran yang sejati.
Karakteristik pancasila sebagai Filsafat

A. Sila-sila pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh. Dengan
pengertian lain, apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya
terpisah-pisah, maka itu bukan pancasila.
B. Setiap sila tidak dapat berdiri sendiri dan tidak bertentangan antara satu dengan yang lain.
C. Pancasila sebagai suatu substansi, artinya unsur asli/permanen/primer.
D. Pancasila sebagai suatu yang ada mandiri, yang unsur-unsurnya berasal dari
dirinya sendiri.
E. Pancasila sebagai suatu realitas, artinya ada dalam diri manusia Indonesia dan
masyarakatnya, sebagai suatu kenyataan hidup bangsa, yang tumbuh, hidup, dan
berkembang dalam kehidupan sehari-hari.
Hakikat pancasila sebagai filsafat

Hakikat nilai-nilai pancasila dijadikan pangkal tolak permasalahannya yang


berwujud konsep pengalaman dengan bersifat objektif dan subjektif.
Pengamalan secaraobjektif adalah pengamalan di bidang kehidupan
kenegaraan atau kemasyarakatan (berupa pasal-pasal UUD, ketetapan MPR,
Undang-Undang Organik, dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya.
Pengamalan secara subjektif adalah pengamalan yang dilakukan oleh manusia
individu, baik sebagai pribadi, warga bermasyarakat, ataupun sebagai
pemegang kekuasaan.Dengan uraian yang merupakan penjabaran dari syarat-
syarat filsafat yang ternyata cocok diterapkan kepada Pancasila, ini
menunjukkan dan mengukuhkan bahwa pancasila benar-benar suatu sistem
filsafat.
Pancasila Sebagai Suatu Filsafat

Pancasila dikatakan sebagai filsafat karena Pancasila merupakan hasil


perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding father kita, yang
dituangkan dalam suatu sistem. Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan
pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari Pancasila. Pancasila sebagai sesuatu
yang ada, maka dapat dikaji secara filsafat (ingat objek material filsafat adalah
segala yang ada), dan untuk mengetahui bahwa Pancasila sebagai sistem filsafat,
maka perlu dijabarkan tentang syarat-syarat filsafat terhadap Pancasila tersebut,
jika syarat-syarat sistem filsafat cocok pada Pancasila, maka Pancasila merupakan
sistem filsafat, tetapi jika tidak maka bukan sistem filsafat. Sebelum itu pengertian
dari sistem itu sendiri adalah suatu kumpulan atau himpunan dari suatu unsur,
komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung
satu sama lain dan terpadu.
Objek dari Filsafat Pancasila

• Objek material • Objek formal


boje material segala yang ada dan ungkin ada. objek formal, yaitu hakikat dari segala sesuatu
Objek yang demikian ini dapat digolongkan ke yang ada itu sendiri. Melihat dari kelima objek
dalam tiga hal, yaitu Tuhan, manusia, dan alam kelima sila Pancasila itu, semuanya tersusun atas
semesta. Pancasila adalah suatu yang ada, kata dasar dengan tambahan awalan ke/per dan
sebagai dasar negara rumusannya jelas yaitu: akhiran an. Menurut ilmu bahasa, jika suatu kata
dasar diberi awalan ke atau per dan akhiran an,
1. Ketuhanan Yang Maha Esa maka akan menjadi abstrak (bersifat abstrak)
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab benda kata dasar tersebut, lebih dari itu
menunjukkan sifat hakikat dari bendanya.
3. Persatuan Indonesia Misalnya kemanusiaan, maknanya adalah hakikat
4. Kerakyatan yang dipimpin dalam abstrak dari manusia itu sendiri, yang mutlak,
permusyawaratan/perwakilan tetap dan tidak berubah. Demikian juga dalam
sila-sila Pancasila yang lainnya, yaitu KeTuhanan,
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

Anda mungkin juga menyukai