Anda di halaman 1dari 11

FAKULTAS TEKNIK UNP JOB SHEET

Jurusan : Teknik Otomotif Nomor: 03 / OTO116 / II


Program Studi: Pend. Teknik Otomotif Waktu : 4 X 50 Menit
Topik : Sistem Aliran Bahan Bakar Injeksi
Mata Kuliah : Teknologi Ototronik
Bensin Elektronik (EFI)

A. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu mengetahui bagian-bagian Sistem Aliran Bahan Bakar Injeksi


Bensin Elektronik (EFI).
2. Mahasiswa mampu melakukan pembongkaran dan pemasangan kembali komponen-
komponen Sistem Aliran Bahan Bakar Injeksi Bensin Elektronik (EFI).
3. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan dan pengukuran komponen-komponen
Sistem Aliran Bahan Bakar Injeksi Bensin Elektronik (EFI).
4. Mahasiswa mampu menganalisa hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen-
komponen Sistem Aliran Bahan Bakar Injeksi Bensin Elektronik (EFI).
5. Mahasiswa mampu melakukan analisa kerusakan dan perbaikan komponen Sistem
Aliran Bahan Bakar Injeksi Bensin Elektronik (EFI).

B. BAHAN DAN ALAT

1. Engine Stand EFI


2. Tool set
3. AVO digital
4. Tachometer
5. Fuel pressure gauge

C. TEORI PENGANTAR

Sistem Aliran bahan bakar bensin Elektronik


Pada sistem injeksi bahan bakar masuknya bahan bakar ke dalam ruang bakar karena
adanya tekanan injeksi, sedang pada sistem bahan bakar mekanik, masuknya bahan bakar
karena adanya hisapan pompa bahan bakar ke dalam karburator. Masuknya bahan bakar ke
ruang bakar pada sistem injeksi bahan bakar dapat diatur secara mekanik dan secara
elektronik disebut dengan EFI (injeksi bahan bakar yang diatur secara elektronik).
Topik: Sistem Aliran Bahan Bakar EFI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 03/OTO116 / II Hal : 2 dari 11

System supply bahan bakar terdiri dari injector dengan tipe selenoid, pipa
pengembali bahan bakar, regulator tekanan, motor pompa bahan bakar, dan ECU yang mana
kerja dari Injektor dan pompa bahan bakar berdasarkan masukan dari sensor mesin. Bahan
bakar dari tangki bahan bakar di saring di Strainer pada pompa bahan bakar, kemudian
disalurkan ke saringan bahan bakar, pipa pengirim dan regulator tekanan. Tekanan bahan
bakar di atur dan sisanya dikembalikan ke tangki bahan bakar. Injektor menginjeksikan
bahan bakar ke lubang masuk bahan bakar pada saluran manifold menurut signal injeksi
yang di berikan oleh ECU.

Gambar 1. Diagram aliran bahan bakar dari tangki yang dihisap oleh pompa, kemudian
disaring pada saringan bahan bakar, melalui pipa penyalur masuk ke dalam
injector untuk proses penginjeksian, besarnya tekanan pada pipa penyalur di
atur oleh pengatur tekanan bahan bakar. Bila tekanan berlebihan pengatur
tekanan akan mengembalikan bahan bakar menuju tangki melalui selang
pengembali. Terdapat dua variasi tekanan yaitu, tekanan rendah adalah
bahan bakar yang mengalir kembali ketangki sedangkan tekanan tinggi
adalah bahan bakar yang mengalir karena kerja pompa hingga mengalir
menuju pipa penyalur dan injektor. (Toyota. 2000)
Topik: Sistem Aliran Bahan Bakar EFI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 03/OTO116 / II Hal : 3 dari 11
Komponen Sistem Aliran Bahan Bakar EFI
1. Pompa bahan bakar
Pompa bensin yang biasa digunakan pada mesin dengan sistem EFI adalah pompa
bensin listrik, pompa bahan bakar berfungsi sebagai penghisap bahan bakar dari tangki
meju sistem sistem penyaluran bahan bakar. Pompa bensin yang biasa digunakan adalah
tipe dalam rangki (in tank type) dan tipe segaris. Tipe dalam tangki artinya bahwa pompa
bahan bakar berada di dalam tangki bahan bakar dengan posisi terendam bahan bakar.
Sedangkan tipe segaris artinya pompa bahan bakar berada di luar tangki dengan posisi
sebaris dengan tangki bahan bakar. Jenis pompa ini biasanya disebut dengan pompa bahan
bakar luar (external fuel pump).

Gambar 2. Bagian jenis pompa bahan bakar luar tangki. Bekerja berdasarkan gaya
sentifugal untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki ke sistem bahan
bakar. Armature akan menciptakan kemagnetan karena adanya arus dari
kunci kontak, kemagnetan tersebut akan menciptakan putaran yang dapat
memompa bahan bakar dari tangki ke sistem. (TTA Indonesia. 2008)
Topik: Sistem Aliran Bahan Bakar EFI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 03/OTO116 / II Hal : 4 dari 11
2. Saringan bahan bakar
1. Rumah saringan
1 2 3 2. Elemen kertas
penyaring
3. Penyaring kassa
4. Arah aliran bahan
bakar/ tanda
pemasangan
TTA Indo 01/02

Gambar 3. Bagian saringan bahan bakar pada sebuah kendaraan, yang terdiri dari rumah
saringan, elemen kertas dan kain kassa sebagai upaya mendapatkan bahan
bakar yang bersih sebagai upaya menciptakan pembakaran yang sempurna
diruang bakar. (TTA Indonesia. 2008)

Saringan bahan bakar berfungsi untuk menyaring kotoran dalam sistem bahan bakar
dan dipasang pada saluran aliran bahan bakar sesudah pompa. Konstruksi saringan terdiri
dari elemen kertas dengan lubang penyaring yang cukup halus yaitu sekitar 100 mikron dan
pada akhir saringan dipasang sebuah saringan kassa, agar bagian elemen kertas yang terkikis
akibat erosi aliran bahan bakar dapat disaring oleh saringan kassa ini. Penggantian saringan
dilakukan secara berkala dan sesuai dengan kualitas bahan bakar. Semakin baik kualitas
bahan bakar maka semakin panjang interval perawatan dan pengantian saringan bahan
bakar, semakin jelek kualitas bahan bakar maka semakin pendek interval perawatannya.

Gambar 4. Posisi pemasangan saringan bahan bakar pada sebuah kendaraan, terdapat tanda
yang menandakan arah pemasangan saringan bahan bakar. Jika posisi pemasagan
saringan bahan bakar terbalik, maka proses pemisahan kotoran pada bahan bakar
menjadi tidak optimum. (TTA Indonesia. 2008).
Topik: Sistem Aliran Bahan Bakar EFI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 03/OTO116 / II Hal : 5 dari 11
Saringan bahan bakar yang digunakan dalam sistem injeksi terdapat dua macam,
yaitu saringan sebelum pompa dan saringan bahan bakar setelah pompa. Saringan bahan
bakar setelah pompa memeisahkan debu dan kotoran lain dari bahan bakar yang telah di
hisap oleh pompa sebelum disirkulasikan menuju sistem bahan bakar. Saringan ini menjaga
kebersihan bahan bakar yang tidak dapat disaring oleh saringan sebelum pompa bahan
bakar.
Saringan bahan bakar sebelum pompa bahan bakar berfungsi untuk memisahkan
debu dan kotoran lain dari bahan bakar sebelum memasuki pompa bahan bakar. Sistem ini
di posisikan didalam rangki bahan bakar sebelum pompa. Saluran masuk ke pompa
terhubung langsung dengan sistem saringan bahan bakar ini. Saringan bahan bakar sebelum
pompa memiliki ukuran yang lebih besar dari saringan setelah pompa, sehingga partikel
kotoran yang memiliki ukuran besar yang mampu tersaring oleh saringan ini. Tekanan ini
tidak menciptakan tekanan pada aliran bahan bakar sebelum pompa.

Gambar 5. Bagian pompa bahan bakar yang terdiri dari saringan sebelum pompa dan
saringan setelah pompa bahan bakar yang keduanya berfungsi sebagai pemisah
kotoran dan partikel lain yang dapat menghambat pengaliran bahan bakar
menuju injektor. (Toyota. 2006).
Topik: Sistem Aliran Bahan Bakar EFI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 03/OTO116 / II Hal : 6 dari 11
3. Regulator Tekanan Bahan Bakar (Fuel Pressure Regulator)
Jumlah bahan bakar yang disemprotkan secara elekronik diatur melalui tekanan
bahan bakar dan lamanya waktu penginjeksian. Oleh karena itu, jumlah bahan bakar
dikontrol ECU agar jumlah bahan bakar yang akan bercampur dengan dengan udara didalam
ruang bakar sesuai. Tekanan antara bahan bakar dan tekanan udara di dalam saluran udara
sebelum ruang bakar menjadi parameter untuk menentukan pencampuran jumlah udara dan
bahan bakar. Agar tujuan ini tercapai, maka dipasang regulator tekanan bahan bakar di
dalam pipa penghantar bahan bakar (untuk sistem bahan bakar yang menggunakan tipe
tanpa pengembali bahan bakar letaknya di dalam sisi pompa yang tertanam di tangki).
Regulator tekanan bahan bakar mempunyai sil pegas yang dihubungkan ke saluran masuk
bahan bakar melalui selang kevakuman agar tekanan injeksinya sesuai dengan tekanan kerja
sistem bahan bakar pada mesin.

Gambar 6. Bagian penyalur bahan bakar yang menghubungkan injektor, dan regulator
tekanan. Tekanan pada pipa penyalur diatur oleh regulator tekanan agar injektor
dapat menyemprotkan bahan bakar sesuai dengan perintah ECU ke dalam saluran
manifold. (TTA Indonesia. 2008)

Regulator tekanan mengontrol tekanan bahan bakar ke injektor pada 324 kPa (3.3
kgf/cm2), Nilai dapat berbeda tergantung pada model kendaraan. Sebagai tambahan,
regulator tekanan menjaga tekanan residual pada jalur bahan bakar dengan cara yang sama
dengan katup pemeriksa pompa bahan bakar. Ada dua tipe metode regulasi bahan bakar
yaitu mengontrol tekanan konstan dan pengontrol tekanan sesuai dengan tekanan udara pada
ruang manifold.
Topik: Sistem Aliran Bahan Bakar EFI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 03/OTO116 / II Hal : 7 dari 11
4. Injektor

Gambar 7. Bagian Injektor yang terdiri dari katup, koil, pluger dan supali dari ECU.
Pada saat ECU memberikan arus maka akan terbentuk kemagnetan pada
koil injektor. Koil injektor akan menarik pluger untuk membuka katip.
Tekanan pada penyalur bahan bakar akan menekan bahan bakar sehingga
terkabutkan kedalam ruang manifold. (Toyota, 2006)

Injektor menyemprotankan bahan bakar pada saat pluger di tarik oleh kemagnetan
pada solenoid yang dikontrol oleh ECU. Berdasarkan jumlah udara yang masuk dan putaran
mesin, ECU menghitung lamanya waktu injeksi bahan bakar, dan pada ruang bakar secara
tepat sesuai dengan besarnya putaran mesin. Sinyal umpan balik dari sensor udara selama
close-loop-control, kondisi laju kendaraan termasuk akselerasi dan deselerasi, serta status
pengisian bateri, dengan tujuan mengontrol injektor melalui sinyal pulsa yang konstan.
Karaktersistik penginjeksian bahan bakar sesuai adalah saat putaran mesin tinggi,
penyempotan bahan bakar kedalam ruang manifold akan semakin singkat dengan durasi
yang lebih cepat. Pada saat putaran lambat, bahan bakar disemprotkan pada ruang manifold
oleh injektor lebih banyak dengan durasi lambat.
Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kerja sistem injeksi bahan
bakar elektronik adalah injeksi dipengaruhi oleh injektor. Banyaknya bahan bakar yang
disemprotkan ditentukan oleh lamanya waktu injeksi oleh injektor yang dihitung oleh
ECU berdasarkan jumlah udara yang masuk, serta kondisi laju kecepatan kendaraan.
Umumnya ada dua jenis sistem injeksi yang digunakan pada kendaraan saat ini yaitu multi
point injaction (MPI) dan sigle point injectrion (SPI).
Topik: Sistem Aliran Bahan Bakar EFI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 03/OTO116 / II Hal : 8 dari 11

D. LANGKAH KERJA DAN GAMBAR KERJA

1. Pemeriksaan Kerja Pompa Bahan Bakar


1. Hubungkan terminal + B dengan FP pada check connector.

Gambar . Check connector


2. Putar kunci kontak pada posisi ON
3. Memeriksa adanya tekanan di dalam selang balik dengan cara memijit selang
tersebut pada pengatur tekanan. Apabila terasa ada tekanan yang kuat pada selang
tersebut, berarti pompa bekerja. Pada saat ini juga dapat didengar adanya suara
aliran balik bahan bakar.
4. Lepas diagnosis check wire
5. Putar kunci kontak ke posisi off

Catatan : Apabila tidak ada tekanan, periksa apakah ada tegangan pada konektor pompa
bahan bakar: Apabila tegangan baterai 12 Volt, periksa pompa bahan bakarnya
dan sirkuit masa. Tahanan antara kabel positif dan negatif pompa bahan bakar
sekitar 0,5 – 3 ohm ? Apabila tegangannya 0 Volt, periksa sirkuit opening relay
dan sirkuit pompa bahan bakar.

2. Pemeriksaan Tekanan Bahan Bakar


1. Memeriksa tegangan baterai : lebih dari 12 Volt
2. Melepas kabel terminal negatif baterai
3. Melepas konektor cold start injector
Topik: Sistem Aliran Bahan Bakar EFI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 03/OTO116 / II Hal : 9 dari 11
4. Meletakkan penampung atau kain lap di bawah cold start injector
5. Melepas pipa cold start injector
6. Mengeluarkan bahan bakar yang ada di dalam delivery pipe
7. Memasang pressure gage pada pipa delivery dengan dua gasket dan baut union

Gambar Pengukuran tekanan bahan bakar

8. Membersihkan bensin yang terpancar


9. Menghubungkan kembali kabel negatif baterai
10. Menghubungkan terminal + B dan FP yang terdapat pada service connector dengan
diagnosis check wire.
11. Memutar kunci kontak pada posisi ON
12. Mengukur tekanan bahan bakar. Spesifikasi tekanan bahan bakar : 2,7 – 3,1 kg/cm2
13. Melepas diagnosis check wire dari service connector
14. Menghidupkan mesin dan pertahankan pada putaran idel
15. Melepas selang vacuum sensing pada pressure regulator dan memasang sumbat pada
ujung selang
16. Mengukur tekanan bahan bakar pada putaran idel. Spesifikasi tekanan bahan bakar :
2,7 – 3,1 kg/cm2
17. Menghubungkan kembali selang sensor vacuum ke pressure regulator
18. Mengukur tekanan bahan bakar pada putaran idel. Spesifikasi tekanan bahan bakar :
2,3 – 2,6 kg/cm2
Topik: Sistem Aliran Bahan Bakar EFI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 03/OTO116 / II Hal : 10 dari 11
3. Pemeriksaan Kerja Injektor
1. Pada saat mesin hidup, gunakan sound scope untuk memeriksa adanya suara operasi
yang normal sesuai dengan putaran mesin.

Gambar Pemeriksaan kerja injektor


2. Apabila tidak tersedia sound scope, pemeriksan dapat dilakukan dengan merasakan
rambatan kerja injector dengan jari.
Catatan : Apabila tidak ada suara atau ada suara tetapi tidak normal, periksa
konektor rangkaian kabel, injektor atau signal injeksi dari ECU.
4. Pemeriksaan Volume Penginjeksian Injektor
1. Memasang injektor seperti pada gambar
2. Menempatkan injektor ke dalam gelas ukur

Gambar . Pengukuran volume injeksi


3. Putar kunci kontak pada posisi ON
4. Menggunakan diagnosis check wire, hubungkan terminal + B dan FP pada check
conector
5. Menghubungkan terminal injektor dengan baterai selama 15 detik, dan ukur volume
injeksi dengan gelas ukur. Spesifikasi volume injeksi : 39 – 49 cc tiap 15 detik.
Perbedaan diantara setiap injektor : 6 cc atau kurang.
Topik: Sistem Aliran Bahan Bakar EFI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 03/OTO116 / II Hal : 11 dari 11
E. DATA HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN

Bagian yang diperiksa


No Hasil pengukuran Spesifikasi Kesimpulan
atau diukur

F. ANALISIS DATA

G. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Anda mungkin juga menyukai