Anda di halaman 1dari 212

Catharina Prilanty S. S.

Pd
Alur dan Tujuan Pembelajaran (ATP) IPS Terpadu (Kelas 7 – 9)
Penulis: Catharina Prilanty S, SPd
Institusi: SMPK Angelus Custos II
Mata Pelajaran: IPS
Fase: D (Kelas 7-9)
Kode: Final ATP_IPS_Catharina P.S_SMP_D
Fungsi: Dokumen Alur dan Tujuan Pembelajaran (ATP) ini ditulis untuk memberikan contoh bagi para guru agar dapat membuat sendiri nantinya ATP yang
sesuai dengan keadaan lingkungan internal dan eksternal sekolahnya. Dokumen ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari silabus pembelajaran IPS
Terpadu yang memberikan gambaran umum tentang alur dan urutan pembelajaran yang dapat dilaksanakan oleh guru di sekolah masing-masing.

CAPAIAN Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami dan memiliki kesadaran akan keberadaan diri dan keluarga serta lingkungan
PEMEBELAJARAN terdekatnya. Ia mampu menganalisis hubungan antara kondisi geografis daerah dengan karakteristik masyarakat serta memahami
UMUM potensi sumber daya alamnya. Ia juga mampu menganalisis hubungan antara keragaman kondisi geografis nusantara terhadap
pembentukan kemajemukan budaya. Ia mampu memahami bagaimana masyarakat saling berupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya. Ia mampu menganalisis peran pemerintah dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan perekonomian. Peserta didik juga
mampu memahami dan memiliki kesadaran terhadap perubahan sosial yang sedang terjadi di era kontemporer. Ia dapat menganalisis
perkembangan ekonomi di era digital. Peserta didik memahami tantangan pembangunan dan potensi Indonesia menjadi negara maju. Ia
menyadari perannya sebagai bagian dari masyarakat Indonesia dan dunia di tengah isu-isu regional dan global yang sedang terjadi dan
ikut memberikan kontribusi yang positif.
Peserta didik mampu memahami dan menerapkan materi pembelajaran melalui siklus inkuiri dalam proses belajarnya, yaitu mengamati,
merumuskan pertanyaan dan mengkategorikan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan kriteria tertentu, memprediksi apa yang akan terjadi
dengan rumusan sebab akibat. Peserta didik juga dapat merencanakan dan mengembangkan ide dengan penyelidikan fakta-fakta.
Peserta didik mencari dan mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan menganalisis informasi baik dengan pendekatan kualitatif,
kuantitatif, maupun campuran. Peserta didik melakukan suatu kegiatan yang tertata untuk mengukur hasil suatu kegiatan, apakah telah
sesuai dengan tujuan yang direncanakan atau tidak. Peserta didik menarik kesimpulan, merumuskan dan melaksanakan aksi nyata
atau membuat karya terkait dengan materi yang dipelajari dengan melakukan refleksi dalam setiap tahapan siklus. Selain itu, peserta
didik juga dapat mengkomunikasi ide, gagasan, produk, maupun aksi-aksi nyata yang telah dilakukan dengan baik melalui laporan
sederhana, presentasi, mau pun melalui pameran.

KELAS 7 KELAS 8 KELAS 9


Capaian Pembelajaran akhir tahun Kelas 7 Capaian Pembelajaran akhir tahun Kelas 8 Capaian Pembelajaran akhir tahun Kelas 9

Pada akhir kelas 7, peserta didik memahami keberadaan Di akhir kelas 8, peserta didik memahami kondisi geografis Di akhir kelas 9, peserta didik memahami perubahan sosial
diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial terdekatnya. nusantara dan potensi serta pelestarian sumber dayanya. Ia yang sedang terjadi di era kontemporer. Ia menganalisis
Ia menganalisis hubungan antara kondisi geografis daerah menganalisis hubungan antara keragaman kondisi geografis perkembangan ekonomi di era digital. Ia memahami
dengan karakteristik masyarakat dan cara mereka nusantara terhadap pembentukan kemajemukan budaya. Ia tantangan pembangunan dan potensi Indonesia menjadi
beraktivitas. Peserta didik juga memahami bagaimana juga memahami perkembangan hubungan antar wilayah di negara maju. Ia memahami peran diri sebagai bagian dari
masyarakat saling berupaya memenuhi kebutuhan nusantara hingga munculnya semangat kebangsaan masyarakat dunia di tengah isu-isu global yang sedang
hidupnya. Ia menganalisis isu pemberdayaan masyarakat Indonesia. terjadi dan ikut memberikan kontribusi yang positif
untuk ikut memberikan kontribusi yang positif terhadap Peserta didik mengumpulkan data dengan melakukan terhadapnya.
lingkungan sekitarnya. observasi masalah-masalah sosial kemudian Peserta didik melakukan penelitian sederhana untuk
Peserta didik mengeksplorasi kondisi sosial lingkungan mengembangkan dan mempresentasikan temuan menemukan jawaban dari masalah-masalah sosial dan
sekitar. Ia mengurutkan peristiwa sejarah dalam kerangka menggunakan berbagai media digital dan nondigital. Ia kaitannya dengan ekonomi serta lingkungan. Ia
kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat ini. melakukan penelitian sederhana, membuat karya atau menyimpulkan hasil temuan penelitian. Ia
Ia membuat karya atau melakukan aksi sosial yang melakukan aksi sosial yang relevan di lingkungan sekitar mempresentasikan dan mendiskusikan hasil temuannya.
relevan di lingkungan keluarga dan masyarakat terdekat, dalam perspektif nasional, kemudian ia melakukan refleksi Peserta didik membuat karya atau melakukan aksi sosial
kemudian melakukan refleksi dari setiap proses yang dari setiap proses yang sudah dilakukan. yang relevan di lingkungan sekitar dalam perspektif global.
sudah dilakukan. Ia melakukan refleksi dari setiap proses yang sudah
dilakukan.
Elemen Pembelajaran Kelas 7 Elemen Pembelajaran Kelas 8 Elemen Pembelajaran Kelas 9

a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup
pembelajaran pembelajaran pembelajaran

Keruangan dan konektivitas antar ruang dan Keruangan dan konektivitas antar ruang dan Keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu: materi ini berkaitan dengan pemahaman waktu: materi ini berkaitan dengan pemahaman waktu: materi ini berkaitan dengan
terhadap kondisi sosial dan lingkungan alam terhadap kondisi sosial dan lingkungan alam serta pembentukan identitas diri, merefleksikan
serta kesejarahan dalam konteks lokal dan kesejarahan dalam konteks lokal dan regional, keberadaan diri
nasional. Materi ini juga terkait dengan nasional, hingga global. di tengah keberagaman dan kelompok yang
pembelajaran tentang kondisi geografis Selain itu, materi ini juga terkait dengan berbeda-beda, serta
Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas pembelajaran tentang kondisi mempelajari dan menjalankan peran sebagai
sosial, ekonomi. geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap warga Indonesia dan bagian
Perkembangan masyarakat Indonesia dari aktivitas sosial, ekonomi dari warga dunia ditinjau secara sosiologis,
masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di Perkembangan masyarakat Indonesia dari historis, geografis, maupun
Nusantara. periode awal Masehi hingga masa kerajaan sebagai pelaku ekonomi. Peserta didik
Interaksi, Sosialisasi, institusi sosial, dan Hindu-Budha dan Islam mempelajari tentang interaksi dan
dinamika sosial; materi ini berkaitan dengan Interaksi, Sosialisasi, institusi sosial, dan dinamika institusi sosial, peluang dan tantangannya untuk
pembentukan identitas diri, merefleksikan sosial: materi ini berkaitan dengan keberadaan mewujudkan pembangunan
keberadaan diri di tengah keberagaman dan diri di tengah keberagaman dan kelompok yang keberlanjutan bagi kemaslahatan manusia dan
kelompok yang berbeda-beda berbeda-beda, serta mempelajari dan menjalankan bumi.
Kegiatan manusia dalam memenuhi peran sebagai warga Indonesia dan bagian
kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang dari warga dunia ditinjau secara sosiologis, historis, Kegiatan manusia dalam memenuhi
peran diri, masyarakat serta negara dalam geografis, maupun sebagai pelaku ekonomi. kebutuhannya dan berteknologi di era global:
memenuhi kebutuhan bersama. Peserta didik Peserta didik mempelajari tentang interaksi dan materi ini berkaitan tentang peran diri,
menganalisis sejarah manusia dalam memenuhi institusi sosial, peluang dan tantangannya untuk masyarakat serta negara dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. mewujudkan pembangunan keberlanjutan bagi kebutuhan bersama. Mengidentifikasi peran
kemaslahatan manusia dan bumi lembaga keuangan, nilai, serta fungsi uang.
b) Elemen keterampilan proses Mendeskripsikan pengelolaan, sumber-sumber
b) Elemen keterampilan proses Kelas pendapatan dan pengeluaran keuangan
Siswa melakukan berbagai kegiatan yang keluarga, perusahaan serta negara.
mendukung tercapainya keterampilan proses Siswa melakukan berbagai kegiatan yang Mengidentifikasi hak dan kewajiban dalam jasa
yang dibutuhkan untuk mempelajari dan mendukung tercapainya keterampilan proses yang keuangan.
menyelesaikan pembelajaran IPS kelas 7 antara dibutuhkan untuk mempelajari dan menyelesaikan
lain: mengamati, menginvestigasi/ menyelidiki, pembelajaran IPS kelas 8 antara lain: mengamati, c) Elemen keterampilan proses Kelas
menganalisis, merencanakan, menggambar, menginvestigasi/ menyelidiki, menganalisis, Siswa melakukan berbagai kegiatan yang
berdiskusi, menceritakan, membuat laporan merencanakan, menggambar, berdiskusi, mendukung tercapainya keterampilan proses
tertulis sederhana, dan mempresentasikan. menceritakan, membuat laporan tertulis yang dibutuhkan untuk mempelajari dan
sederhana, membuat infografik, video menyelesaikan pembelajaran IPS kelas 8 antara
pembelajaran, dan mempresentasikan hasil kerja lain: mengamati, menginvestigasi/ menyelidiki,
menganalisis, merencanakan, berdiskusi,
membuat laporan tertulis sederhana, membuat
infografik, video pembelajaran, dan
mempresentasikan hasil kerja
Capaian Pembelajaran 1 : Memahami keberadaan Capaian pembelajaran 1: Memahami bagaimana Capaian Pembelajaran 1 : Memahami perkembangan
diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial masyarakat saling berupaya untuk dapat memenuhi ekonomi di era digital.
kebutuhan hidupnya.
Pengantar Pengantar
Alur dan tujuan pembelajaran 1 ini membangun Pengantar
pemahaman siswa tentang arti penting mengenal Pembelajaran 1 ini berfokus pada pemahaman tentang Pertanyaan pembimbing/ pemantik:
dan memahami diri sendiri, keluarga dan kerabat upaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya Kompetensi
terdekat serta lingkungan sekitarnya. Siswa belajar sehari-hari dengan mempertimbangkan faktor-faktor Kemampuan berkomunikasi: berpartisipasi dalam,
tentang silsilah diri dan keluarganya serta tokoh produksi yang terbatas. Siswa dapat memahami dan berkontribusi pada, jaringan media sosial digital,
lokal ternama ataupun tradisi setempat yang sudah bagaimana masyarakat memenuhi kebutuhan berkolaborasi dengan siswa lainnya dan
diketahui secara turun-temurun. Siswa juga dapat hidupnya. menggunakan berbagai peralatan dan media digital,
memahami bahwa manusia adalah makhluk sosial berbagi ide dengan banyak audiens menggunakan
sehingga penting untuk bersosialisasi dengan orang Pertanyaan pembimbing/ pemantik: Bagaimana cara berbagai peralatan dan media digital.
lain yang diwujudakan dalam bentuk “Aksi Sosial” masyarakat mendayagunakan sumber daya yang Kemampuan berkolaborasi dan psikomotorik:
bagi masyarakat setempat di mana siswa tersebut terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya? berkolaborasi secara efektif dengan siswa lainnya
bertempat tinggal atau bersekolah. Pemahaman bermakna dalam menggunakan jaringan media sosial secara
▪ Konsep utama: Kebutuhan, Faktor-faktor tepat untuk membangun dan mengembangkan
Pertanyaan pembimbing/ pemantik: Faktor-faktor produksi, Biaya kesempatan, Permintaan, hubungan sosial yang baik.
penting apa yang bisa mempengaruhi kemampuan Penawaran, Produksi, Distribusi, Konsumsi
kita untuk memahami diri dan lingkungan sekitar ▪ Variasi:
kita ? 1. Melakukan penelitian tentang pasar barang Tujuan pembelajaran
dan jasa 1. Mampu memahami sejarah transaksi
2. Membuat laporan hasil pengamatan dari keuangan di Indonesia dan mampu membuat
Pemahaman bermakna UMKM dalam bentuk video ringkasan sejarah keuangan tersebut dalam
▪ Konsep utama: Keberagaman, Budaya, bentuk tonggak-tonggak kejadian penting
Sumber daya, Identitas diri, Skala, Interaksi, Tujuan pembelajaran (milestones) yang sudah terjadi.
Nilai, Norma, Kelangkaan, Kerjasama, Proses 1. Mampu memahami dan menganalisa tindakan 2. Mampu memahami tentang karakteristik
▪ Variasi: masyarakat mengolah faktor-faktor produksi masyarakat jaringan (Network society)
1. Melakukan riset sederhana tentang tradisi yang terbatas untuk memuaskan dan termasuk penggunaan teknologi informasi
dan tokoh lokal di mana siswa bertempat memenuhi kebutuhan hidupnya dan komunikasi dalam melakukan kegiatan
tinggal dan melaporkannya di depan kelas Kegiatan pembelajaran: usaha di Indonesia melalui wawancara
secara verbal. a. Siswa menjelaskan hubungan antara singkat dengan pakar atau pelaku bisnis
2. Membuat laporan sederhana tentang kelangkaan faktor-faktor produksi terkait dengan merekam di dalam bentuk
bagaimana mengelola keuangan siswa dengan keinginan dan kebutuhan video dan membuat laporan singkat
dengan mengidentifikasi sumber-sumber manusia yang tidak terbatas (summary) tertulis tentang wawancara
pendapatan dan pengeluarannya dan b. Siswa mengamati, mengidentifikasi, tersebut tersebut.
memproyeksikan jumlah yang bisa dicapai dan menjelaskan melalui berbagai 3. Memahami tentang:
untuk dapat dipergunakan di masa yang
akan datang gambar bagaimana manusia memenuhi • jenis-jenis transaksi keuangan
Kompetensi kebutuhan hidupnya. • hak dan kewajiban dalam transaksi
• Kemampuan berkomunikasi: berbagi c. Guru menerangkan kosep permintaan keuangan
informasi dengan para pendengar dan orang dan penawaran dan harga • peran teknologi dalam transaksi
lain dengan menggunakan berbagai bentuk keseimbangan pasar (market perbankan dan nonperbankan,
berbagai teknik komunikasi equilibrium) dan mampu membuat dan
• Kemampuan sosial: bekerja sama dengan d. Siswa menjelaskan kaitan antara mempresentasikan pengetahuannya tesebut
orang lain dalam bentuk mendengar permintaan, penawaran dan harga dalam bentuk presentasi digital.
pendapat dan memberikan pendapat pasar dan menjelaskan peran pasar bagi
dengan cara yang efektif kehidupan masyarakat dengan 4. Mampu melakukan refleksi atas proses
Tujuan pembelajaran melakukan penelitian sederhana pembelajarannya dengan menanyakan
1. Mampu membuat gambar pohon keluarga tentang “Pasar” (Project-based kepada diri sendiri: 1. Apa yang sudah saya
inti dan keluarga besar dari pihak bapak dan learning). Dalam penelitian ini siswa pelajari sampai saat ini? 2. Topik atau materi
ibu dapat meneliti masalah yang apa yang masih belum saya pahami, 3.
Kegiatan pembelajaran: berhubungan dengan: Materi apa yang paling menarik dan mudah
a) Siswa mencari informasi tentang ▪ barang dan jasa yang saya pahami dan mengapa saya tertarik dan
sejarah dan silsilah keluarga terdekat, diperjualbelikan mudah memahaminya, 4. Apa yang harus
inti dan besar, dari pihak bapak dan ▪ harga-harga barang yang ada di saya lakukan selanjutnya terkait materi yang
ibu. pasar belum saya pahami?, 5. Apa yang harus saya
b) Siswa membuat laporan sejarah dan ▪ barang dagangan yang paling lakukan untuk dapat menjadi seorang
silsilah keluarga inti dan besar dalam diminati oleh pembeli pembelajar yang efektif dan efisien?
bentuk “Pohon Keluarga” dengan ▪ omzet penjualan per hari barang
menambahkan foto masing-masin yang paling laku Pemahaman bermakna
anggota keluarga ukuan 4x6 di atas ▪ Konsep utama: Perdagangan, Jaringan,
kertas kerja ukuran A3 2. Mampu menjelaskan kegiatan pokok ekonomi Sistem, Kerjasama, Saling ketergantungan,
2. Mampu menceritakan secara verbal tentang masyarakat untuk memenuhi kebutuhan Inovasi
tradisi ataupun tokoh lokal yang berasal dari hidupnya dengan melaksanakan proses ▪ Pertanyaan pembimbing: Sejauh mana
daerahnya. produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan perkembangan teknologi digital memberi
Kegiatan pembelajaran: jasa. dampak positif terhadap perkembangan
a) Siswa mencari tahu tentang tradisi Kegiatan pembelajaran perekonomian Indonesia.
ataupun tokoh lokal terkenal dari a) Siswa mendeskripsikan pengertian ▪ Variasi:
daerahnya dengan membaca produksi, distribusi, dan konsumsi Terdapat berbagai macam/ variasi
literatur sejarah, majalah, buku, dengan menggunakan kata-katanya keterampilan yang terdapat dalam tujuan
internet, dan dan sendiri dengan mengacu kepada pembelajaran yaitu: 1. Memahami, 2.
membandingkannya dengan berbagai sumber informasi yang Membuat ringkasan, 3. Wawancara, 4.
informasi tentang tradisi ataupun diperolehnya. Membuat video wawancara, 5. Ringkasan
tokoh lokal dari daerahnya yang di b) Siswa menjelaskan faktor-faktor wawancara, 6. Presentasi, 7. Refleksi.
dapat dari informasi atau cerita yang produksi dalam perekonomian, serta
disampaikan secara lisan dari saluran-saluran produksi barang dan
masyarakat sekitar di mana siswa itu jasa Profil pelajar Pancasila: Mandiri, Bernalar kritis,
bertempat tinggal. c) Siswa menjelaskan faktor-faktor yang Berkebinekaan global
b) Siswa membuat cerita singkat mempengaruhi konsumsi barang dan Jumlah jam pelajaran: 16 jam pelajaran
tertulis tentang tradisi ataupun jasa Glosarium: Ekonomi digital, Perdagangan elektronik
tokoh lokal yang berasal dari d) Siswa dibagi dalam kelompok (e-commerce), Dalam jaringan (Daring), Transaksi
daerahnya, dan pada akhirnya melakukan tugas proyek dengan keungan, Nasabah, Saldo, Debit, Kredit, Akun bank
menceritakannya secara verbal di mengamati bisnis UMKM terdekat
depan kelas. dengan tempat tinggalnya. Tiap Ruang lingkup materi pelajaran IPS Terpadu
3. Dapat menggambar dengan benar di atas kelompok melakukan identifikasi
kertas kerja ukuran A4 denah lingkungan produk, bahan baku baku dan biaya Sejarah:
ataupun tempat penting seperti rumah, pokok produksi yang dibutuhkan, Siswa belajar tentang sejarah transaksi keuangan
sekolah, kelurahan dengan memakai skala melihat proses perancangan/ desain dan memahami tonggak-tonggak kejadian penting
tertentu. produk, serta, hingga proses promosi (milestones) terkait.
Kegiatan pembelajaran: dan penjualan produk
a) Guru memberi contoh gambar e) Setiap kelompok mendokumentasikan Geografi:
denah dan mendiskusikan fitur-fitur hasil pengamatan mereka dan Siswa mempelajari tentang perdagangan antar
yang terdapat dalam denah mempresentasikannya kembali dalam wilayah berbasis kemajuan teknologi
tersebut. bentuk digital (video)
b) Siswa menggambar dengan benar di Profil pelajar Pancasila: Mandiri dan bernalar kritis, Sosiologi:
atas kertas kerja ukuran A4 denah bergotong royong Siswa belajar tentang karakteristik masyarakat
lingkungan ataupun tempat penting Jumlah jam pelajaran: Min 28 jam pelajaran (28 JP) jaringan (Network society)
seperti rumah, sekolah, kelurahan 1. TP 1: 10 JP
dengan memakai skala tertentu. 2. TP 2: 18 JP Ekonomi:
4. Mampu membuat perencanaan sederhana Glosarium: Keinginan, Kebutuhan, Biaya kesempatan, Siswa belajar tentang:
di kertas kerja bagaimana mengelola Faktor-faktor produksi, Produksi, Distribusi, Konsumsi, • Jenis-jenis transaksi keuangan.
sumber-sumber penghasilan dari melakukan Perdagangan, Bahan baku, Biaya pokok produksi, • Hak dan kewajiban dalam transaksi
pekerjaan dan pengeluaran untuk Promosi, Pemasaran keuangan.
kebutuhan hidup mereka sehingga bisa Ruang lingkup materi pelajaran IPS Terpadu • Peran teknologi dalam transaksi perbankan
dipergunakan di masa yang akan datang. Kegiatan pokok ekonomi (produksi, distribusi, dan dan nonperbankan.
Kegiatan pembelajaran: konsumsi)
a) Guru memberi sebuah studi kasus
yang berisi item-item sumber
penghasilan dan pengeluaran. Capaian Pembelajaran 2 : Memahami cara masyarakat
b) Siswa saling berdiskusi untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam
mengkalisfikasikan item-item mana konteks perdagangan lokal.
yang merupakan penghasilan dan
yang mana pengeluaran.
c) Siswa menghitung berapa total Pengantar Capaian Pembelajaran 2: Memahami sejarah masa
penghasilan dan pengeluaran dan Dalam pembelajaran 2 ini siswa melihat kembali sejarah orde lama, orde baru, dan reformasi dalam
menentukan apakah mengalami masa lampau bagaimana perdagangan dilakukan pada perspektif perekonomian Indonesia.
“surplus” ataupun “defisit”. jaman kerajaan kerajaan ada di bumi Nusantara,
d) Siswa mendiskusikan bagaimana mempelajari jalur-jalur yang dibuat dan ditempuh untuk Pengantar
cara melakukan pengelolaan melakukan perdagangan tersebut, membandingkannya Pertanyaan pembimbing/ pemantik
keuangan yang benar dan bentuk- dengan jalur dan sistem perdagangan barang dan jasa Pemahaman bermakna
bentuk investasi yang dapat pada masa sekarang ini, dan membuat kesimpulannya. ▪ Konsep utama
dilakukan untuk kebutuhan dan Selanjutnya siswa dapat memahami bagaimana ▪ Variasi:
kegunaan di masa yang akan datang. masyarakat lokal di daerah pesisir pantai dan daerah 1. Melakukan riset sederhana tentang tradisi
5. Mampu memahami arti penting Sosialisasi, pedalaman melakukan aktifitas hidup dan sosialnya dan tokoh lokal di mana siswa bertempat
Nilai, dan Norma sosial di dalam keluarga di dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, melakukan tinggal dan melaporkannya di depan kelas
tengah masyarkat. perbandingan, dan membuat kesimpulan pembelajaran. secara verbal.
Kegiatan pembelajaran: Siswa kemudian mempelajari dan membandingkan 2. Membuat laporan sederhana tentang
a) Siswa mencari pengertian atau atau mobilitas masyarakat yang ada di pesisir pantai, bagaimana mengelola keuangan siswa
arti dari “Sosialisasi” oleh berbagai pedalaman, pegunungan, dan perkotaan. dengan mengidentifikasi sumber-sumber
ahli dari berbagai sumber dan Pada akhirnya dapat siswa memahami bahwa bahwa pendapatan dan pengeluarannya dan
menuliskannya dalam buku catatan. mobilitas masyarakat dapat menyebabkan memproyeksikan jumlah yang bisa dicapai
b) Siswa saling berbagi satu dengan yg keberagaman atau pluralitas masyarakat Indonesia untuk dapat dipergunakan di masa yang akan
lainnya tentang arti dari Sosialisasi. ditinjau dari sisi politik, budaya, agama, ekonomi, datang
c) Guru memberikan materi Sosialisasi sosial, gender, usia) Kompetensi
dan meminta siswa untuk menonton • Kemampuan berkomunikasi: berbagi
video terkait dengan topik. Pertanyaan pembimbing/ pemantik: informasi dengan para pendengar dan orang
d) Guru berdiskusi dengan siswa 1. Apa persamaan dan perbedaan perdagangan lain dengan menggunakan berbagai bentuk
tentang materi Sosialisai dari video barang dan jasa masa lampau dan masa berbagai teknik komunikasi
yang telah ditonton. sekarang? • Kemampuan sosial: bekerja sama dengan
a) Siswa mendiskusikan arti penting 2. Bagaimana masyarakat lokal pesisir dan orang lain dalam bentuk mendengar
adanya Sosialisasi bagi siswa di pedalaman melakukan kegiatan ekonomi untuk pendapat dan memberikan pendapat dengan
dalam keluarga dan di tengah- memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari? cara yang efektif
tengah masyarakat. 3. Sejauh mana mobilitas sosial masyarakat dapat
b) Siswa mempresentasikan hasil mempengaruhi keberagaman masyarakat Tujuan pembelajaran
diskusinya di depan kelas Indonesia Kegiatan pembelajaran:
a) Siswa mendapatkan pemaparan
6. Memahami arti penting Nilai dan Norma Pemahaman bermakna singkat dari guru tentang sejarah
sosial di dalam keluarga dan di tengah masa orde lama, orde baru, dan
masyarakat. ▪ Konsep utama: Keberagaman, Budaya, Sumber reformasi dengan menggunakan
Kegiatan pembelajaran: daya, Identitas diri, Kausalitas (sebab-akibat), media presentasi yang sesuai.
a) Secara berpasangan, siswa mendiskusikan
perbedaan antara “Nilai” dan “Norma” sosial Mobilitas sosial, Kebutuhan Kelangkaan, b) Siswa mendengarkan dan mencatat
dan membandingkannya dengan kelompok Konsumsi, Biaya kesempatan, Pilihan penjelasan guru.
lain. ▪ Variasi: Keterampilan berpikir yang beragam c) Siswa melakukan riset mengenai
b) Siswa mengerjakan penugasan dari guru diterapkan untuk menghasilkan Capaian pertumbuhan dan perkembangan
terkait topik “Nilai dan Norma” sosial di pembelajaran 2 ini antara lain: menonton dan ekonomi Indonesia pada masa orde
dalam buku atau kertas kerja. menganalisis isi video pembelajaran, lama, orde baru, dan reformasi.
c) Siswa merencanakan dan melakukan suatu melakukan diskusi dan tanya-jawab, melakukan d) Dalam bentuk poster besar, siswa
“Aksi Sosial” di lingkungan terdekatanya riset dan studi pustaka, dan membuat dan secara berkelompok,
(seperti ikut serta membersihkan lingkungan melakukan presentasi. mempresentasikan hasil temuan
dengan masyarakat sekitarnya, atau mereka dan menempelkannya di
mengunjungi Panti Jompo). Kompetensi dinding kelas.
d) Siswa membuat laporan singkat tentang e) Siswa melakukan “gallery walk”
“Aksi Sosial” yang telah diikutinya dan ▪ Kemampuan berpikir kritis: mampu untuk: a. melihat hasil kerja kelompok lain dan
menganalisa nilai-nilai apa yang didapat dan Menetapkan sebab dan akibat, b. Mengevaluasi memberikan catatan ataupun
dikembangkan serta dampak bagi siswa dan fakta, c. Memprediksi. d. Menyarankan masukan dalam kertas kecil (sticky
orang lain saat mengikuti atau melakukan konsekuensi-konsekuensi dari suatu fenomena. note berwarna) atas hasil kerja
kegiatan “Aksi Sosial” tersebut. e. Menyarankan alternatif pemecahan masalah. kelompok lain.
Profil pelajar Pancasila: Mandiri dan bernalar kritis, f. Mampu memandang sesuatu dari perspektif Profil pelajar Pancasila
bergotong royong yang berbeda. Jumlah jam pelajaran
Jumlah jam pelajaran: Min 38 jam pelajaran (38 JP) Glosarium
1. TP 1 : 6 JP ▪ Kemampuan berkomunikasi: berbagi informasi Ruang lingkup materi pelajaran IPS Terpadu
2. TP 2: 7 JP dengan para pendengar dan orang lain dengan
3. TP 3: 5 JP menggunakan berbagai bentuk berbagai teknik
4. TP 4: 6 JP komunikasi
5. TP 5: 6 JP ▪ Kemampuan sosial: bekerja sama dengan orang
6. TP 6: 8 JP lain dalam bentuk mendengar pendapat dan
Glosarium: Sumber daya, Kebutuhan, Interaksi, memberikan pendapat dengan cara yang
Tradisi, Budaya, Pendapatan, Pengeluaran, Nilai efektif.
sosial, Norma sosial, Surplus, Defisit ▪ Kemampuan Refleksi: melakukan refleksi
pembelajaran (1. Apa yang sudah saya pelajari
Ruang lingkup materi pelajaran IPS Terpadu hari ini, 2. Apa yang belum saya pahami?, 3.
1. Siswa belajar sejarah terkait dengan “tradisi” Apa yang harus saya tanyakan lagi?)
dan “tokoh” lokal dari daerahnya. Siswa
melakukan investigasi terhadap tradisi dan Tujuan pembelajaran
tokoh lokal dari daerah asalnya yang 1. Mampu memahami jalur-jalur perdagangan
sampaikan secara lisan, dari “mulut ke pada masa kerajaan-kerajaan di Nusantara dan
mulut”, atau turun-temurun. membandingkannya dengan jalur-jalur
2. Siswa belajar cara berinteraksi dan perdagangan antar pulau masa setelah jaman
berhubungan dengan orang-orang kerajaan-kerajaan di Nusantara.
terdekatnya dan masyarakat di sekitarnya
dengan menggunakan metode ataupun Kegiatan pembelajaran:
pendekatan komunikasi personal maupun a) Siswa menonton video terkait dengan
kultural yang sesuai. perdagangan pada masa kerajaan-
kerajaan berkuasa di Nusantara.
3. Siswa belajar mengenal lingkungan fisik b) Siswa melakukan diskusi dan tanya-
terdekat, rumah dan lingkungan sekitarnya, jawab dengan guru dan siswa lainnya
serta tempat lain yang penting seperti terkait dengan isi video
sekolah, ataupun gedung pertemuan c) Siswa membuat ringkasan (summary)
setempat. Mengetahui karakteristik populasi dari video yang sudah ditonton
masyarakat di lingkungan terdekat sekitar d) Siswa melakukan investigasi/
siswa, dan menggambar denah, peta, penyelidikan tentang faktor-faktor yang
dengan skala tertentu dari suatu tempat di berkontribusi bagi sukses atau
mana siswa itu berada (contoh: rumah, berhasilnya dan faktor-faktor
sekolah, kelurahan, dll.) penghambat perdagangan pada masa
kerajaan –kerajaan di Nusantara
4. Siswa belajar tentang berbagai jenis tersebut
keinginan dan kebutuhan manusia yang e) Siswa mengumpulkan informasi
berbeda-beda dan cenderung tidak terbatas tentang bentuk interaksi perdagangan
serta sumber daya atau faktor-faktor masa lampau dan masa sekarangi. Data
produksi yang terbatas yang menjadi bahan dapat bersumber dari buku, koran,
baku untuk dapat diolah menjadi alat majalah, internet yang menunjukkan
“pemuas” atau “pemenuh” kebutuhan adanya interaksi perdagangan antar
manusia tersebut berupa barang dan jasa. daerah dan antar pulau di Indonesia.
f) Siswa membuat peta jalur perdagangan
5. Siswa juga belajar bahwa untuk dapat antar pulau di Indonesia dengan skala
memenuhi kebutuhannya maka manusia tertentu di atas kertas/ papan “display”
juga harus bekerja sehingga mendapatkan ukuran A2.
penghasilan yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan mereka dan belajar 2. Mampu memahami karakteristik wilayah pesisir
mengidentifikasi sumber-sumber dan pedalaman dengan menganalisis
penghasilan yang di dapat dari “bekerja” dan kebutuhan hidup sehari-hari, dan kelangkaan
mengelola penghasilan tersebut untuk dapat sumber daya di daerah tersebut.
digunakan dan dimanfaatkan di masa yang
akan datang. Kegiatan pembelajaran:
a) Dalam kelompok, siswa melakukan riset
Capaian Pembelajaran 2 : Memahami hubungan dan studi pustaka terkait karakteristik
antara kondisi geografis daerah dengan karakteristik wilayah pesisir dan pedalaman dengan
dan cara masyarakat beraktivitas. menganalisis kebutuhan hidup sehari-
hari, serta kelangkaan sunber daya di
Pengantar daerah pesisir dan pedalaman tertentu.
Dalam pembelajaran 2 ini siswa lebih maju lagi Informasi dapat bersumber dari buku,
dalam memahami lingkungan sekitarnya dengan koran, majalah, internet, dan lain-lain.
melihat kembali sejarah manusia jaman Pra Aksara, b) Siswa mempresentasikan hasil
bagaimana mereka hidup dan beraktifitas dan penelitiannya di depan kelas dengan
membandingkan aspek aspek kehidupan masa menggunakan aplikasi digital ataupun
lampau seperti cara bertahan hidup (survival) media lain yang sesuai dan tersedia.
mendapatkan makanan dan membuat tempat 3. Mampu memahami mobilitas sosial yang terjadi
tinggal, cara berkomunikasi, cara berinteraksi dan di wilayah pesisir dan pedalaman dan
bersosialisasi, dan lain-lain. membandingkannya dengan wilayah
Siswa juga dapat memahami hubungan antara pegunungan dan perkotaan.
kondisi geografi suatu tempat atau daerah dengan Kegiatan pembelajaran:
bagaimana cara masyarakat di daerah tersebut a) Siswa dapat mengintegrasikan tujuan
melakukan kegiatan kehidupannya sehari-hari. pembelajaran ini dengan tujuan
pembelajaran sebelumnya dengan
Pertanyaan pembimbing/ pemantik: Bagaimana menginvestigasi mobilitas sosial yang
kondisi geografis suatu daerah tertentu membentuk terjadi di wilayah pesisir dan
keunikan masyarakat termasuk cara mereka dalam pedalaman dan membandingkannya
beraktifitas. dengan mobilitas sosial di wilayah
pegunungan dan perkotaan sehingga
Pemahaman bermakna menjadi satu kesatuan hasil terpadu
▪ Konsep utama: Keberagaman, Budaya, dan dapat dipresentasikan secara
Sumber daya, Identitas diri, Kausalitas bersamaan dengan tujuan
(sebab-akibat) pembelajaran 2.
▪ Variasi: Keterampilan berpikir dimulai
dengan “menjelaskan” dan dilanjutkan 4. Mampu memahami hubungan antara mobilitas
dengan “analisis”. sosial masyarakat dengan keberagaman
masyarakat Indonesia dilihat dari segi politik,
Kompetensi budaya, agama, ekonomi, sosial, gender, dan
• Kemampuan berkomunikasi: berbagi usia
informasi dengan para pendengar dan orang Kegiatan pembelajaran:
lain dengan menggunakan berbagai bentuk a) Berdasarkan beberapa gambar guru
media penyampaian termasuk media digital. mendiskusikan tentang keberagaman
• Kemampuan Afektif: mampu mengelola masyarakat Indonesia.
pikiran dalam bentuk memotivasi diri, b) Guru menjelaskan hubungan antara
berpikiran positif, dan menghargai orang mobilitas sosial dengan keberagaman
lain. masyarakat yang terbentuk.
• Kemampuan Refleksi: melakukan refleksi c) Siswa membentuk kelompok diskusi
pembelajaran (1. Apa yang sudah saya dan mendiskusikan aspek-aspek terkait
pelajari hari ini, 2. Apa yang belum saya keberagaman masyarakat Indonesia
pahami?, 3. Apa yang harus saya tanyakan (pandangan politik, agama,
lagi?) kebudayaan, tradisi/ kebiasaan,
ekonomi, sosial, gender, usia, dan lain-
Tujuan pembelajaran lain).
1. Mampu menjelaskan ciri khas kehidupan d) Dengan membentuk kelompok yang
manusia pra aksara dan membandingkannya baru pra siswa membuat “infografik”
dengan manusia modern jaman sekarang. terkait keberagaman masyarakat
Kegiatan pembelajaran: Indonesia berdasarkan aspek-aspek
a) Siswa mencari informasi mengenai yang sudah dipelajari sebelumnya.
pengertian masa pra aksara dan ciri Profil pelajar Pancasila: Mandiri, Kreatif, dan Bernalar
khas kehidupan manusia pra aksara. kritis
Siswa dapat mencari informasi/data Jumlah jam pelajaran: Min 38 jam pelajaran (38 JP)
berbagai sumber seperti membaca 1. TP 1: 8 JP
Buku Teks pelajaran, buku referensi 2. TP 2: 10 JP
lain yang relevan, atau jaringan 3. TP 3: 10 JP
internet jika tersedia fasilitas 4. TP 4: 10 JP
internet. Glosarium: Sumber daya, Kebutuhan, Interaksi,
b) Siswa mengolah dan menganalisis Mobilitas sosial, Keberagaman, Tradisi,
informasi/ data yang telah diperoleh Budaya, Perdagangan.
dari berbagai sumber dan
berdasarkan hasil analisis terhadap Ruang lingkup materi pelajaran IPS Terpadu
informasi/data yang telah diperoleh,
peserta didik membuat rumusan 1) Sejarah perdagangan pada masa kerajaan-
pengertian masa pra aksara. kerajaan di masa lampau di Nusantar.
c) Siswa mempresentasikan hasil 2) Jalur perdagangan antar pulau.
temuannya kepada siswa lain dan 3) Karakteristik wilayah pesisir dan pedalaman,
siswa lain memberi tanggapan atas pegunungan, dan perkotaan.
paparan tersebut. 4) Pluralitas Masyarakat Indonesia (politik,
budaya, agama, ekonomi, sosial, gender,
2. Mampu menganalisis hubungan sebab- usia)
akibat antara kondisi geografis suatu daerah
tertentu dengan karakteristik dan cara
masyarakat tersebut beraktivitas.
Kegiatan pembelajaran: Capaian Pembelajaran 3: Memahami peran pemerintah
a) Siswa meneliti kondisi geografis dan masyarakat dalam mendorong perekonomian
daerah pantai dan pegunungan dan nasional.
menuliskan fitur-fitur yang unik
sebagai penanda daerah pantai dan Pengantar
pegunungan. Pembelajaran 3 di kelas 8 ini berkaitan dengan upaya-
b) Siswa meneliti ciri-ciri kehidupan upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan
masyarakat yang hidup di daerah pertumbuhan perokonomian nasional
pantai dan pegunungan dan melihat
hubungan sebab-akibat antara
kondisi geografis daerah tempat Pertanyaan pembimbing/ pemantik: Apa saja peran
tinggal di pantai dan daerah utama pemerintah dalam mendorong perkembangan
pegunungan dengan karakteristik perekonomian nasional?
dan cara masyarakat tersebut
beraktivitas. Pemahaman bermakna
c) Siswa melaporkan hasil • Konsep utama: Perdagangan, Proses,
penelitiannya dalam bentuk Kerjasama, Konflik
presentasi digital (video clip) di
depan kelas ▪ Variasi:Terdapat berbagai macam/
variasi keterampilan yang terdapat
Profil pelajar Pancasila: Mandiri dan bernalar kritis dalam tujuan pembelajaran yaitu: 1.
Jumlah jam pelajaran: Min 15 jam pelajaran (15 JP) Memahami, 2. Mengidentifikasi, 2.
1. TP 1: 7 JP Menjelaskan, 4. Mengevaluasi , 5.
2. TP 2: 8 JP Membuat
Glosarium: Sumber daya, Kebutuhan, Interaksi,
Tradisi, Budaya, Letak geografis, Iklim, Kompetensi
Geosfer ▪ Kemampuan berfikir kritis: dapat
mengidentifikasi hambatan dan
Ruang lingkup materi pelajaran IPS Terpadu tantangan, mampu menginterpretasi
data, mampu membuat kesimpulan
1. Siswa belajar tentang kehidupan manusia ▪ Kemampuan berfikir kreatif: dapat
jaman dahulu (pra aksara) dan memberi solusi kreatif dan efektif
mengidentifikasi serta menjelaskan aspek- terhadap persoalan yang dihadapi
aspek kebutuhan hidup manusia jaman ▪ Kemampuan literasi media: mampu
dahulu. Siswa melanjutkan pembelajaran mengomunikasikan informasi dan ide
sebelumnya tentang sumber-sumber daya secara efektif ke orang lain dalam
yang langka yang ada pada jaman pra aksara
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bentuk berbagai format media
hidup mereka. penyampaian.
Tujuan Pembelajaran
2. Siswa belajar membandingkan pola interaksi
sosial manusia atau masyarakat purba 1. Mampu memahami berbagai tindakan ekonomi
dengan manusia modern sehingga yang dilakukan oleh pemerintah dan
terbentuknya karakteristik budaya masyarakat termasuk melakukan “Perdagangan
masyarakat sekitar siswa ataupun Internasional” dengan negara-negara lain guna
lingkungan yang lebih luas dengan ikut mendorong pertumbuhan perekonomian
menujukkan perbedaan geografis, geosfer, negara.
dan populasi dari kedua masa yang berbeda
tersebut Kegiatan pembelajaran:
a) Siswa mengamati dan mengidentifikasi
berbagai kegiatan ekonomi yang
Capaian Pembelajaran 3: Memahami berbagai isu ditunjukkan oleh guru.
dalam konteks lokal. b) Guru menerangkan arti pertumbuhan
ekonomi dan menjelaskan
Pengantar perbedaannya dengan pembangunan
Dalam pembelajaran 3 ini siswa mengenal lebih jauh ekonomi.
tentang lingkungan sekitarnya seperti sejarah lokal c) Siswa diminta untuk mendiskusikan
(tempat wisata/ bersejarah, budaya/ tradisi, tentang perbedaan antara produk
makanan dan minuman, tokoh lokal, pemerintahan, domestik bruto (PDB) dan produk
dll. Siswa juga mempelajari aspek lingkungan sekitar nasional bruto (PNB) dan bagaimana
terkait sumber daya alam dan keanekaragaman menghitung PDB dan PNB
hayati (flora dan fauna), aspek-aspek kependudukan d) Guru menjelaskan mengapa terjadi
terkait populasi penduduk, dan pengaruh interaksi perdagangan Internasional dan
sosial terhadap pembentukan lembaga sosial. manfaatnya bagi Indonesia.
Pertanyaan pembimbing: e) Dengan menggunakan gambar, artikel,
1. Apa manfaat mempelajari tentang dan video guru menjelaskan secara
lingkungan sekitar seperti sejarah lokal singkat tentang usaha-usaha
(tempat wisata/ bersejarah, budaya/ tradisi, pemerintah untuk meningkatkan
makanan dan minuman, tokoh lokal, perekonomian Indonesia termasuk
pemerintahan, dll. melakukan perdagangan internasional
2. Bagaimana interaksi sosial dalam dengan negara lain di dunia.
masyarakat berkontribusi bagi f) Siswa menganalisis faktor-faktor yang
pembentukan lembaga-lembaga sosial menghambat dampak dari
perdagangan internasional terhadap
Pemahaman bermakna perekonomian Indonesia.
Konsep utama: Peradaban, Kronologi, g) Siswa menyajikan data dalam bentuk
Keberagaman, Perubahan, tabel maupun grafik dan menjelaskan
Kependudukan, Pemberdayaan. secara tertulis tentang perdagangan
internasional Indonesia dengan 5 mitra
Variasi : Keterampilan berpikir yang diterapkan dagang terbesarnya.
cukup bervariasi antara keterampilan h) Siswa melakukan riset untuk melihat
berpikir tingkat rendah sampai tingkat dampak perdagangan Internasional
tinggi, diantarnya: mengidentifikasi, terhadap pertumbuhan ekonomi
mencari informasi, menjelaskan, nasional.
melakukan presentasi, mengusulkan
solusi, melakukan survey, melakukan 2. Mampu memahami berbagai aspek dan konsep
refleksi kependudukan termasuk fertilitas, mortalitas,
migrasi, urbanisasi, populasi, ukuran populasi,
Kompetensi dll., dilihat dari sisi geografi dan sosiologi.
a) Kemampuan pengelolaan mandiri (self-
management): mampu membuat Kegiatan pembelajaran:
perancanaan kerja atas penugasan yang a) Siswa mendapat materi awal tentang
diberikan kepadanya dan menyelesaikannya topik pembelajaran dari pemaparan
secara tepat waktu guru.
b) Kemampuan melakukan riset: mampu b) Siswa mencari tahu arti dari beberapa
untuk: kata kunci seperti: fertilitas, mortalitas,
a. mengidentifikasi dan mengklasifikasi migrasi, urbanisasi, populasi, ukuran
data. populasi
b. mengumpulkan dan mengorganisasi c) Siswa mencari informasi dan data
data. tentang jumlah dan pertumbuhan
c. menginterprestasi data. populasi penduduk di 5 wilayah utama
d. menganalisis data. Indonesia, Sumatera, Jawa, Kalimantan,
e. mengevaluasi hasil. Sulawesi, dan Papua lima tahun
f. menggeneralisasi hasil. terakhir hingga akhir tahun 2019 dan
• Kemampuan berpikir kritis: mampu untuk: memaparkannya di depan kelas.
a. menetapkan sebab dan akibat, b. d) Siswa menganalisis penyebab
mengevaluasi fakta, c. memprediksi. d. berkurang ataupun bertambahnya
mengidentifikasi konsekuensi-konsekuensi jumlah populasi penduduk suatu
dari suatu fenomena. e. menyarankan daerah dan membandingkan hasil
alternatif pemecahan masalah. f. mampu temuannya dengan siswa lainnya.
memandang sesuatu dari perspektif yang e) Siswa menganalisis komposisi
berbeda. penduduk berdasarkan jenis kelamin,
• Kemampuan berkomunikasi: berbagi usia, jenis pekerjaan (pegawai/buruh,
informasi dengan para pendengar dan orang non pegawai pertanian, dan non
lain dengan menggunakan berbagai bentuk pegawai non pertanian).
berbagai teknik komunikasi f) Siswa mengkonstruksi “Piramida
• Kemampuan sosial: bekerja sama dengan Penduduk” berdasarkan usia dan
orang lain dalam bentuk mendengar menarik kesimpulan tentang: Piramida
pendapat dan memberikan pendapat Penduduk Muda, Dewasa, dan Tua.
dengan cara yang efektif. 3. Mampu mengidentifikasi masalah sosial terkait
• Kemampuan Refleksi: melakukan refleksi kependudukan yang terjadi disekitarnya dan
pembelajaran (1. Apa yang sudah saya mengusulkan solusi yang efektif.
pelajari hari ini, 2. Apa yang belum saya
pahami?, 3. Apa yang harus saya tanyakan Kegiatan pembelajaran:
lagi?) a) Siswa mencari informasi dan
Tujuan pembelajaran menganalisis tentang dampak ekonomi
1. Mampu memahami dan menjelaskan dan sosial akibat dari perubuhan
tentang sejarah lokal (tempat wisata/ jumlah penduduk yang pesat dan
bersejarah, budaya/ tradisi, makanan dan mengusukan solusi kreatif atas masalah
minuman, tokoh lokal, pemerintahan,dll.) di kependudukan yang dihadapi tersebut.
mana siswa bertempat tinggal. b) Siswa mempresentasikan hasil temuan
Kegiatan pembelajaran: dan analisisnya di depan kelas dan
a) Siswa mencari informasi tentang mendapatkan tanggapan dari siswa
sejarah lokal terkait tempat wisata/ lainnya.
bersejarah, budaya/ tradisi,
makanan dan minuman, pakaian, 4. Mampu mengevaluasi penggunaan IPTEK dalam
kesenian, bahasa, tokoh lokal, meningkatkan perekonomian nasional.
pemerintahan melalui berbagai
sumber baik secara “online” Kegiatan pembelajaran:
maupun “offline”. a) Siswa mengidentifikasi kegiatan
b) Dalam kelompok, siswa membuat perekonomian yang sudah menerapkan
buku kecil (Booklet) yang IPTEK.
menjelaskan dan menceritakan fitur- b) Siswa menganalisis dan mengevaluasi
fitur sejarah lokal seperti: tempat manfaat penggunaan IPTEK dalam
wisata/ bersejarah, budaya/ tradisi, perekonomian nasional termasuk
makanan dan minuman, pakaian, dalam perdagangan intenasional untuk
kesenian, bahasa, tokoh lokal, meningkatkan pertumbuhan ekonomi
pemerintahan. Indonesia.
Profil pelajar Pancasila: Mandiri dan bernalar kritis,
2. Mampu memahami aspek lingkungan terkait Berkebinekaan global
sumber daya alam dan keanekaragaman Jumlah jam pelajaran minimum: 30 jam pelajaran (30
hayati (flora dan fauna) JP)
Kegiatan pembelajaran: 1. TP 1: 12 JP
a) Siswa mengidentifikasi sumber daya 2. TP 2: 10 JP
alam dan keanekaragaman hayati 3. TP 3: 4 JP
(flora dan fauna) dengan mengamati 4. TP 4: 4 JP
gambar dan atau video dan atau Glosarium: PDB, PNB, Pendapatan per kapita, Fertilitas,
peta yang menunjukkan potensi Mortalitas, Migrasi, Urbanisasi, Populasi, Ukuran
sumber daya alam tambang populasi, Globalisasi, Perdagangan internasional,
Indonesia dan flora & fauna. Ekspor, Impor, Sumber daya, Keuntungan komparatif,
b) Siswa melakukan analisis mengapa Keuntungan kompetitif, Defisit perdagangan, Surplus
Indonesia kaya akan sumber daya perdagangan
alam tambang serta kaya akan flora
& fauna. Ruang lingkup materi pelajaran IPS Terpadu
c) Siswa berdiskusi dan menganalisis
mengapa kekayaan sumber daya 1) Siswa mempelajari tentang pertumbuhan
alam belum mampu ekonomi dengan melihat pertumbuhan produk
mensejahterakan masyarakat domestik bruto (PDB) dan produk nasional
Indonesia dan melaporkan hasil bruto (PNB)
analisisnya dalam buku catatannya. 2) Siswa belajar memahami faktor-faktor terkait
d) Siswa mengamati interaksi manusia dengan “Dinamika Penduduk” utamanya yang
dengan lingkungan alam baik secara berkaitan dengan masalah-masalah
langsung maupun melalui kependudukan yang muncul di tangah-tengah
pengamatan gambar-gambar dan masyarakat Indonesia yang majemuk.
video pembelajaran, serta 3) Hubungan proses geografis terhadap
menjelaskannya secara verbal di lingkungan sosial budaya masyarakat
depan kelas. 4) Siswa belajar tentang bagaimana “Perdagangan
e) Siswa mengidentifikasi keterkaitan Internasional” dilaksanakan sebagai
antara komponen lingkungan alam perwujudan kerja sama ekonomi antar negara
dan menjelaskannya dalam bentuk dan belajar tentang peranan IPTEK dalam
peta konsep (Mind map) menunjang kegiatan perekonomian
f) Siswa mendeskripsikan interaksi
manusia dengan lingkungan alam
dalam bentuk puisi singkat. Capaian Pembelajaran 4: Memahami kondisi
3. Memahami aspek-aspek kependudukan geografis nusantara dan potensi serta pelestarian
terkait populasi penduduk sumber dayanya.
Kegiatan pembelajaran:
a) Siswa menjelaskan ciri penduduk Pengantar
Indonesia dari sisi jumlah dan Dalam pembelajaran 4 ini siswa diajak untuk
kepadatan memahami lingkungan sekitar dengan melihat kondisi
b) Siswa menjelaskan komposisi geografis Indonesia yang terletak di Khattulistiwa dan
penduduk Indonesia menurut berada diantara benua Asia dan Australia dan 2
pendidikan samudera: Indonesia dan Pasifik. Siswa juga dapat
c) Siswa menjelaskan komposisi memahami bahwa Indonesia adalah negara yang kaya
penduduk Indonesia menurut agama akan sumber daya alam dan manusia yang menjadi
d) Siswa menjelaskan komposisi sumber utama pertumbuhan ekonomi bangsa.
penduduk Indonesia menurut
bidang pekerjaan Pertanyaan pembimbing/ pemantik:
e) Siswa menjelaskan komposisi 1. Sejauh mana posisi strategis geogfrafis
penduduk Indonesia menurut lokasi Indonesia dan kekayaan alam serta sumber
geografis desa dan kota daya manusia Indonesia memberikan manfaat
bagi kesejahteraan bangsa?
f) Siswa menjelaskan peran IPTEK 2. Pelajaran apa yang bisa kita petik dari
dalam kegiatan ekonomi melalui pemahaman akan sejarah bangsa dari periode
pendekatan “Problem-based awal Masehi hingga masa kerajaan Hindu-
learning. Guru menyajikan tayangan Budha dan Islam?
gambar atau artikel tentang
perkembangan hasil IPTEK
kemudiaan siswa diberikan Pemahaman bermakna
kesempatan untuk mengemukakan ▪ Konsep utama: Keberagaman, Budaya,
masalah yang ditimbulkan dari Sumber daya, Skala, Interaksi, Struktur,
kemajuan IPTEK tersebut. Kerjasama, Proses, Pelestarian,
g) Siswa melakukan evaluasi dan Keberlanjutan
mengusulkan berbagai bentuk solusi ▪ Variasi: Pendekatan pembelajaran
terkait masalah yang ditimbulkan cukup bervariasi: mendengarkan
oleh penerapan IPTEK dalam penjelasan guru, menggambar,
kegiatan perekonomian. mengidentifikasi, membuat ringkasan,
membuat video pemebelajaran.
4. Siswa menjelaskan pengaruh interaksi sosial
terhadap pembentukan lembaga-lembaga Kompetensi
sosial 1. Kemampuan berpikir kritis: mampu untuk: a.
Kegiatan pembelajaran: menetapkan sebab dan akibat, b. mengevaluasi
a) Siswa mencari informasi pengertian fakta, c. memprediksi. d. mengidentifikasi
dan syarat-syarat interaksi sosial konsekuensi-konsekuensi dari suatu fenomena.
b) Siswa menjelaskan bentuk interaksi e. menyarankan alternatif pemecahan masalah.
sosial yang asosiatif bentuk f. mampu memandang sesuatu dari perspektif
interaksi sosial yang disosiatif dan yang berbeda.
bagaimana interaksi sosial dapat 2. Kemampuan berkomunikasi: berbagi informasi
mempengaruhi terbentuknya dengan para pendengar dan orang lain dengan
lembaga-lembaga sosial. menggunakan berbagai bentuk berbagai teknik
c) Siswa menjelaskan pengertian komunikasi
lembaga sosial, jenis-jenis lembaga 3. Kemampuan sosial: bekerja sama dengan orang
sosial, fungsi lembaga sosial. lain dalam bentuk mendengar pendapat dan
d) Siswa membuat ringkasan tentang memberikan pendapat dengan cara yang
fungsi lembaga-lembaga sosial yang efektif.
ada dalam masyarakat termasuk 4. Kemampuan Refleksi: melakukan refleksi
lembaga: 1. Keluarga, 2. Agama, 3. pembelajaran (1. Apa yang sudah saya pelajari
Ekonomi, 4. Pendidikan, dan 5. hari ini, 2. Apa yang belum saya pahami?, 3.
Politik. Apa yang harus saya tanyakan lagi?)
e) Siswa menggambar struktur
pemerintahan daerah di mana siswa Tujuan pembelajaran
tersebut bertempat tinggal. 1. Memahami kondisi letak geografis Indonesia di
f) Siswa membuat laporan tentang dunia.
paling sedikit 3 program dari 3 Kegiatan pembelajaran:
Lembaga Sosial berbeda yang a) Siswa mendiskusikan keuntungan
menolong menciptakan tertib sosial letak geografis Indonesia
dalam masyarakat dalam bentuk b) Siswa menggambar peta Indonesia di
“Infografik” di atas kertas ukuran kertas A3 yang menunjukkan
A3/ A2. Indonesia berada di garis
5. Melakukan refleksi terhadap proses Khatulistiwa, dan berada di antara 2
pembelajaran terkait dengan penguasaan benua dan 2 samudera dengan
materi, pendekatan dan model menggunakan skala tertentu.
pembelajaran yang digunakan. c) Memahami potensi kekayaan alam
a) Siswa membuat 5 pertanyaan Indonesia di darat, laut, dan udara
refleksi terkait pembelajaran yang dan sebaran potensi sumber daya
telah dilakukukan. alam (SDA) dan manusia (SDM) di
b) Siswa memilih seorang partner atau berbagai wilayah Indonesia.
pasangan dan saling bertukar 2. Memahami potensi kekayaan alam Indonesia di
pertanyaan dan menjawab darat, laut, dan udara dan sebaran potensi
pertanyaan refleksi pasangannya. sumber daya alam (SDA) dan manusia (SDM) di
Profil pelajar Pancasila: Beriman, Bertakwa kepada berbagai wilayah Indonesia.
Tuhan YME, dan Berakhlak Kegiatan pembelajaran:
MuliaMandiri, Kreatif, dan a) Siswa mengidentifikasi sumber-
Bernalar kritis sumber daya alam Indonesia yang ada
Jumlah jam pelajaran: Min 42 jam pelajaran (42 JP) di darat, laut, dan udara.
1. TP 1: 8 JP b) Siswa menjelaskan sebaran potensi
2. TP 2: 8 JP SDA dan SDM di berbagai wilayah
3. TP 3: 12 JP Indonesia.
4. TP 4: 12 JP c) Siswa menjelaskan pemanfaatan
5. TP 5: 2 JP sumber-sumber daya alam Indonesia
Glosarium: Sumber daya alam, Kebutuhan, Flora, yang ada di darat, laut, dan udara
Fauna, Sebaran penduduk, Komposisi untuk meningkatkan kesejahteraan
penduduk, Angka pertumbuhan rakyat Indonesia
penduduk, Kualitas penduduk, Pasar,
Permintaan, Penawaran 3. Memahami sejarah Nusantara di periode awal
Masehi hingga masa kerajaan Hindu-Budha dan
Ruang lingkup materi pelajaran IPS Terpadu Islam
Kegiatan pembelajaran:
1. Sejarah lokal (Tematik) a) Guru memutar video pembelajaran
2. Fitur lingkungan terkait sejarah Nusantara di periode
3. Populasi. awal Masehi hingga masa kerajaan
4. Cara masyarakat memenuhi kebutuhan hidup. Hindu-Budha dan Islam
5. Fungsi Lembaga sosial dalam menciptakan
tertib sosial b) Siswa membuat “Garis waktu”
(Timeline) yang menceritakan secara
singkat sejarah nusantara mulai dari
periode awal abad masehi hingga masa
kerajaan.

c) Guru bersama siswa dapat


mengunjungi museum yang memiliki
penjelasan tentang sejarah Nusantara
dari periode awal Masehi hingga masa
kerajaan Hindu-Budha dan Islam.

d) Siswa membentuk kelompok dan


membuat video pembelajaran tentang
sejarah Nusantara dari awal Masehi
hingga masa kerajaan Hindu-Budha
dan Islam

Profil pelajar Pancasila: Mandiri dan bernalar kritis


Jumlah jam pelajaran: Min 30 jam pelajaran (30 JP)
1. TP 1: 10 JP
2. TP 2: 10 JP
3. TP 3: 10 JP

Glosarium: Sumber daya, Kebutuhan, Interaksi,


Tradisi, Budaya, Letak geografis, Iklim, Geosfer

Ruang lingkup materi pelajaran IPS Terpadu

1. Letak geografis Indonesia


2. Keragaman alam Indonesia, potensi,
pemanfaatan, dan pelestarian Sumber Daya
Alam Indonesia.
3. Potensi, pemanfaatan, dan pengembangan
Sumber Daya Manusia sebagai tenaga produktif
perekonomian.
4. Sejarah Nusantara di periode awal abad masehi
hingga masa kerajaan (perspektif lingkungan)
MODUL AJAR
Nama RIZA MEILYA HARSONO,S.Pd Jenjang/Kelas SMP/ VII (Tujuh)

SMPK ANGELUS CUSTOS II


Asal sekolah SURABAYA
Mapel Matematika

Alokasi 2 kali pertemuan


Jumlah siswa 68 Siswa
waktu 80 menit

Profil pelajar
1. Mandiri
Pancasila Model
2. Bergotong royong Tatap Muka
yang pembelajaran
3. Kreatif
berkaitan

Fase D Domain Mapel Menyimak, Menalar, Menghitung.

1. Setelah pembelajaran peserta didik diharapkan dapat memahami bentuk aljabar,


Tujuan
persamaan, dan unsur-unsurnya
Pembelajara
2. Setelah pembelajaran peserta didik diharapkan mampu melakukan operasi pada
n
bentuk aljabar

Kata kunci Aljabar,, variable, model matematika kalimat matematika

Deskripsi
umum Memberikan penjelasan dan contoh kongkrit mengenai Aljabar
kegiatan

Materi ajar,
1. Aljabar
alat, dan
2. Alat dan Bahan ajar: Laptop, buku pelajaran,alat peraga berupa lidi
bahan

3. LCD Projector , wifi


Sarana Catatan khusus :
Prasarana Jika di sekolah tidak memiliki jaringan internet, LCD Proyektor, ataupun laptop, maka
contoh suara pelafalan (pronunciation) bisa dilakukan langsung oleh gurunya.
PERANGKAT AJAR MATEMATIKA KELAS TUJUH
POKOK BAHASAN: ALJABAR

No. Komponen Deskripsi / Keterangan


1. Informasi Umum Perangkat Ajar
Nama Penyusun RIZA MEILYA HARSONO, S.Pd
Nama Institusi SMPK ANGELUS CUSTOS II SURABAYA
Tahun Penyusunan
2022/2023
Perangkat Ajar
Jenjang Sekolah SMP
Kelas VII
Alokasi Waktu 2 Jam Pelajaran (JP) = 2 x 45 menit = 90 menit

2. Tujuan Pembelajaran :
1. Setelah pembelajaran peserta didik diharapkan dapat memahami bentuk aljabar,
persamaan, dan unsur-unsurnya
2. Setelah pembelajaran peserta didik diharapkan mampu melakukan operasi pada bentuk
aljabar
Fase Capaian
Fase D
Pembelajaran (CP)
Elemen/Domain CP Menyimak-Menalar-Menghitung
Tujuan Pembelajaran
Konsep Utama dan 1. Pengertian aljabar dan unsur-unsurnya
Essential Question(s) 2. Menalar dan menentukan hasil operasi aljabar
Pengetahuan dan/atau 1. Mengetahui Pengertian aljabar
Keterampilan atau 2. Menghitung jemis-jenis bilangan dan melakukan operasi hitung
Kompetensi Prasyarat bilangan

3. Profil Pelajar Pancasila


1. Mandiri:
Regulasi diri: Mengidentifikasi pengertian aljbar dan operasi bentuk
aljabar
Bergotong royong
Profil Pelajar Pancasila Kolaborasi: menerima dan melaksanakan tugas serta peran yang
yang berkaitan diberikan kelompok dalam sebuah kegiatan bersama dan
memahami pengertian bilangan dan operasi bilangan
2. Kreatif
Menghasilkan pendapat atau gagasan mengenai bilangan dan
operasi bilangan

4. Sarana dan Prasarana


1. LCD
2. Laptop / gatged
Fasilitas 3. Printer
4. Alat pengeras suara
5. Jaringan internet
Kelas, dan di luar kelas serta filtrip atau kunjungan ke suatu tempat
Lingkungan Belajar
diluar sekolah
Bila di sekolah tidak memiliki jaringan internet, LCD Proyektor, ataupun
laptop, maka:
Catatan Tambahan
- Contoh : Jika jaringan internet atau listrik padam maka guru
menyampaikan secara langsung

5. Target Peserta Didik


Kategori Peserta Didik Siswa reguler/tipikal dan siswa unggulan

6. Jumlah Peserta Didik Maksimum 32 siswa per-kelas


7. Ketersediaan Materi
Pengayaan (untuk
siswa berpencapaian Tersedia
tinggi)
Alternatif Penjelasan,
Metode, atau Aktivitas Ya, melakukan remedial atau pengayaan., atau pemberian tugas
(untuk siswa yang sulit berupa pembuatan poster atau siswa
memahami konsep)

8. Model Pembelajaran Tatap Muka dan daring


Catatan :
Kegiatan pembelajaran ini dilakukan didalam dan diluar ruang

9. Asesmen
Target Penilaian Individu dan Kelompok
Jenis Asesmen 1. Formatif

10. Kegiatan Pembelajaran Utama


Pengaturan Siswa 1. Berkelompok
1. Demonstrasi
Metode 2. Simulasi
3. Diskusi

11. Materi Ajar, Alat, dan Bahan


Materi atau Sumber
1. Materi ajar (Terlampir)
Pembelajaran Utama
1. Buku pelajaran matematika
Alat dan Bahan 2. Media onlinr
3. Alat peraga
Perkiraan biaya
-

12. Persiapan Pembelajaran


KEGIATAN PENDAHULUAN
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Langkah-langkah Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang materi : Aljabar
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
dan KKM pada pertemuan yangberlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan inti
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi
Aljabar dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
Lembar kerja materi Aljabar.
Pemberian contoh-contoh materi Aljabar untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, dsb
Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Aljabar
Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Aljabar
Mendengar
Pemberian materi Aljabar oleh guru.
Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/ global tentang
materi pelajaran
mengenai materi :
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar,
contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang materi Aljabar
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Aljabar berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis,mengungkapkan pendapat dengan sopan.
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi : Aljabar
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang
materi Aljabar dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
Bertanya atas presentasi tentang materi Aljabar yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi : Aljabar
Menjawab pertanyaan tentang materi Aljabar yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Aljabar
yang akan selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Aljabar yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran.

Peserta didik :
Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang
materi Aljabar yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Aljabar
yang baru diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek/ produk/ portofolio /unjuk
kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam
sekolah atau dirumah.
Kegiatan penutup
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk
materi pelajaran Aljabar
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/ produk/
portofolio/ unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut
peringkat, untuk penilaian tugas projek/ produk/ portofolio/ unjuk kerja
pada materi pelajaran Aljabar
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Aljabar kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan kerja sama yang baik.

Mengetahui, Surabaya, 5 Agustus 2022


Kepala SMP K Angelus Custos II Guru Mata Pelajaran

Herman Emanuel Nggano, S.Pd Riza Meilya Harsono, S.Pd


ASSESMEN PEMBELAJARAN
❖ Bagaimana guru menilai ketercapaian Tujuan Pembelajaran?
Asesmen individu dilakukan dalam latihan soal sedangkan asesmen kelompok dilakukan dari hasil
diskusi kelompok.

❖ Jenis Asesmen
Asesmen dilakukan dalam perfoma ketika presentasi hasil diskusi kelompok dan hasil portofolio dari
hasil lembar kerja siswa serta tes tertulis untuk secara individu

KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN


Kompetensi yang harus dikuasai siswa:
❖ Mampu menentukan range (jangkauan) pada suatu data
❖ Setelah pembelajaran peserta didik diharapkan dapat memahami bentuk aljabar, persamaan, dan
unsur-unsurnya
❖ Setelah pembelajaran peserta didik diharapkan mampu melakukan operasi pada bentuk aljabar

Bagaimana asesmen dilakukan:

❖ Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung (lembar terlampir)


❖ Penilaian hasil presentasi hasil diskusi (lembar terlampir)
❖ Penilaian portofolio hasil lembar kerja siswa (lembar terlampir)
❖ Penilaian tes tertulis pada akhir pembelajaran (lembar terlampir)

REFLEKSI UNTUK GURU PERSIAPAN PEMBELAJARAN


● Apakah kegiatan dalam membuka pelajaran Refleksi pembelajaran yang dilakukan oleh guru
yang dilakukan dapat mengarahkan dan terhadap siswa pada akhir pertemuan setelah
mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Berikut ini beberapa pertanyaan
pelajaran dengan baik? kunci dalam refleksi pembelajaran:
● Apakah dalam memberikan penjelasan ● Apakah kamu memahami intruksi yang
teknis atau intruksi yang disampaikan untuk dilakukan untuk pembelajaran?
pembelajaran yang akan dilakukan dapat ● Apakah media pembelajaran, alat dan bahan
dipahami oleh siswa? mempermudah kamu dalam pembelajaran?
● Bagaimana respon siswa terhadap sarana ● Materi apa yang kamu pelajari pada
dan prasarana (media pembelajaran) serta pembelajaran yang telah dilakukan?
alat dan bahan yang digunakan dalam ● Apakah materi yang disampaikan, didiskusikan,
pembelajaran berjalan efektif? dan dipresentasikan dalam pembelajaran dapat
● Bagaimana tanggapan siswa terhadap kamu pahami?
materi atau bahan ajar yang disampaikan ● Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi
sesuai dengan yang diharapkan? pembelajaran?
● Bagaimana tanggapan siswa terhadap ● Sikap positif apa yang kamu peroleh selama
pengelolaan kelas dalam pembelajaran? mengikuti kegiatan pembelajaran?
● Bagaimana tanggapan siswa terhadap ● Kesulitan apa yang kamu alami dalam
latihan dan penilaian yang telah dilakukan? pembelajaran?
● Apakah dalam pembelajaran dapat ● Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang
mengatur sesuai dengan alokasi waktu? lebih baik?
● Apakah dalam berjalannya proses
pembelajaran sesuai dengan yang
diharapkan?
● Apakah 100% siswa telah mencapai
penguasaan sesuai tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai?
● Apakah arahan dan penguatan materi yang
telah dipelajari dapat dipahami oleh siswa?
Kelas VII ( Tujuh )
Nama kelompok :
LEMBAR KERJA Anggota : 1.
2.
…………………………
…………………………
3. ………………………..
ALJABAR 4. …………………………

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah pembelajaran peserta didik diharapkan dapat memahami bentuk aljabar, persamaan, dan
unsur-unsurnya
2. Setelah pembelajaran peserta didik diharapkan mampu melakukan operasi pada bentuk aljabar
MENYUSUN KALIMAT MATEMATIKA DAN HASIL OPERASI ALJABAR

1. Tuliskan bentuk aljabar dari kalimat-kalimat berikut ini :


a. Suatu bilangan jika dikalikan 4 kemudian dikurangi 2 hasilnya adalah 10
b. 6 kurangnya dari keliling suatu lingkaran adalah 20
c. Kuadrat suatu bilangan jika ditambahkan 1 hasilnya adalah 82
2. Tentukanlah nilai koefisien dari dari bentuk-bentuk aljbar berikut ini :
a. 5x + 6y – 8y2
b. 5x + 4py – 3x2
c. 3m + 2n – 11y2
3. Hasil dari 2 ( 4x - 5 ) – 5x + 7
4. Pemfaktoran dari 4x2 – 9y2 adalah
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………
LEMBAR OBSERVASI SELAMA KEGIATAN PEMBELAJARAN

Nama Siswa : …………………………………


Kelas : …………………………………
Pertemuan Ke- : …………………………………
Hari/Tanggal Pelaksanaan : …………………………………

Berilah penilaian terhadap aspek pengamatan yang diamati dengan membubuhkan tanda chek
(√) pada berbagai nilai sesuai indikator.

SKOR PENILAIAN
SANGAT
NO ASPEK YANG DIAMATI KURANG CUKUP BAIK
BAIK
1 2 3 4
1 Pendahuluan
Melakukan do’a sebelum belajar
Mencermati penjelasan guru berkaitan dengan materi
yang akan dibahas
2 Kegiatan Inti
Keaktifan siswa dalam pembelajaran
Kerjasama dalam diskusi kelompok
Mengajukan pertanyaan
Menyampaikan pendapat
Menghargai pendapat orang lain
Menggunakan alat peraga pembelajaran
3 Penutup
Menyampaikan refleksi pembelajaran
Mengerjakan latihan soal secara mandiri
Memperhatikan arahan guru berkaitan materi
selanjutnya

Keterangan Penskoran:
Skor 1 = Kurang
Skor 2 = Cukup
Skor 3 = Baik
Skor 4 = Sangat Baik

Guru Mata Pelajaran

RIZA MEILYA HARSONO,S.Pd


PENILAIAN TEST TERTULIS

SOAL TEST TERTULIS

Nama Siswa : …………………………………


Kelas : …………………………………
Pertemuan Ke- : …………………………………
Hari/Tanggal Pelaksanaan : …………………………………

1. Bentuk sederhana dari 4x + 12y – 10z – 8x + 5y -7z adalah


2. Hasil dari ( 2x – 2 ) ( x + 5 ) adalah
3. Pada bentuk aljbar x2 -2x – 5 koefisiennya adalah
4. Bila 5 + px = -7 maka untuk x = -3, nilai p adalah ..
5. Jika A = 2x2 – 3x dan B = 4x – x2 maka A -2B adalah
𝑝𝑞 4𝑟 2 𝑝𝑞𝑟 12𝑥𝑧
6. Bentuk sederhana dari perkalian 2𝑟 × 5𝑥𝑦𝑧 ∶ 8𝑧 2
× 4𝑥𝑦2 adalah

JAWABAN
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
LEMBAR REKAPITULASI PENILAIAN PORTOFOLIO HASIL

REKAPITULASI PORTOFOLIO LEMBAR KERJA HASIL DISKUSI KELOMPOK

Kelas : …………………………………
Jumlah Pertemuan : …………………………………
Hari/Tanggal Pelaksanaan : …………………………………

PERTEMUAN
NO NAMA KELOMPOK

1 Kelompok 1.

2 Kelompok 2.

3 Kelompok 3.

4 Kelompok 4.

5 Kelompok 5.

6 Kelompok 6.

7 Kelompok 7.

8 Kelompok 8.

Guru Mata Pelajaran

RIZA MEILYA HARSONO,S.Pd


LEMBAR PENILAIAN HASIL PRESENTASI KELOMPOK

Nama Kelompok : …………………………………


Kelas : …………………………………
Pertemuan Ke- : …………………………………
Hari/Tanggal Pelaksanaan : …………………………………

Berilah penilaian terhadap aspek pengamatan yang diamati dengan membubuhkan tanda chek
(√) pada berbagai nilai sesuai indikator.

SKOR PENILAIAN
TIDAK KURANG SANGAT
NO ASPEK YANG DIAMATI SESUAI
SESUAI SESUAI SESUAI
1 2 3 4
1 Ruang linkup materi sesuai dengan yang sedang
didiskusikan dalam kelompok
2 Penyajian materi lugas dan mudah dipahami
3 Penggunaan alat bantu mendukung kualitas materi
yang disampaikan
4 Kualitas pembuatan media yang digunakan dalam
presentasi
5 Penyampaiai materi dengan memberikan contoh
yang mudah dipahami
6 Kemampuan menarik perhatian, memotivasi,
artikulasi, dan gestur
7 Penampilan dalam presentasi
8 Sikap terhadap pertanyaan yang diajukan guru
atau siswa dari kelompok lain
9 Kemampuan menjawab pertanyaan yang diajukan
guru atau siswa dari kelompok lain
10 Kemampuan menyampaikan keseluruhan hasil
diskusi

Keterangan Penskoran:
Skor 1 = Tidak Sesuai
Skor 2 = Kurang Sesuai
Skor 3 = Sesuai
Skor 4 = Sangat Sesuai
Guru Mata Pelajaran

RIZA MEILYA HARSONO,S.Pd


LEMBAR KERJA ATAU SOAL UNTUK SISWA DENGAN BERCAPAIAN TINGGI

SOAL-SOAL PENGAYAAN

JAWABAN
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….……………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….……………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………….
PANDUAN
PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (FASE D)
TAHUN AJARAN 2022/2023

Tema: Suara Demokrasi


Topik : Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS (Pilkasis),
Ajang Pembelajaran Demokrasi

Disusun oleh

Tim Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)


SMP Katolik Angelus Custos II Surabaya

SMP Katolik Angelus Custos II Surabaya


Jalan Kebraon Widya II No. 15 – 17 Karang Pilang Surabaya

INFORMASI UMUM

A. Identitas Penulis Modul : Tim Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


SMP Katolik Angelus Custos II Surabaya
B. Sarana Prasarana : Ruang kelas atau halaman sekolah, Perpustakaan,
Internet, Aula
C. Target Peserta Didik : Kelas 8 semester ganjil tahun ajaran 2022/2023
D. Relevansi Tema dan Topik :
1. Bagi Sekolah :
Sekolah sebagai komunitas dapat membangun kesadaran dari seluruh anggota
komunitasnya mengenai pentingnya demokrasi. Dengan adanya Pilkasis, siswa
dapat melaksanakan proses demokrasi sebagai bekal hidup di tengah-tengah
masyarakat.
2. Bagi Guru Mata Pelajaran
Beberapa mata pelajaran memiliki keterkaiatan (Relevansi) dengan Proyek ini
antara lain:
a. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Melaksanakan demokrasi
di tingkat sekolah
b. Bahasa Indonesia (BIN) Menyampaikan pidato dengan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
c. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Membuat brosur atau poster
Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS (Pilkasis) di SMP Katolik Angelus Custos II
Surabaya

Komponen Inti :
A. Deskripsi Singkat Proyek

Sekolah merupakan tempat siswa belajar segala sesuatu termasuk belajar demokrasi.
Mempelajari demokrasi tidak hanya teori demokrasi, tetapi dengan penerapan dalam
kehidupan sehari-hari. Membudayakan nilai-nilai demokrasi di sekolah membutuhkan
prinsip kebebasan berpendapat, kesamaan hak dan kewajiban, tumbuhnya semangat
persaudaraan antara siswa dan guru. Prinsip-prinsip tersebut harus selalu menyertai
pembelajaran di kelas pada mata pelajaran apapun. Kehidupan sekolah merupakan jembatan
atau transisi bagi anak dalam rangka penanaman nilai-nilai demokrasi dalam diri seorang
anak. Dalam ini sekolah merupakan pengganti orang tua dalam mendidik seorang anak.
Penanaman-penanaman niliai demokrasi ini biasanya dilakukan dengan mengajarkan kepada
anak tentang nilai-nilai demokrasi, misalnya melalui pembelajaran di kelas. Untuk
mengaplikasikan nilai-nilai demokrasi yang telah diajarkan maka sekolah memberikan
sarana kepada siswa berupa organisasi-organisasi. Organisasi ini bertujuan untuk
mengajarkan kepada siswa untuk lebih bersifat demokratis, bertanggung jawab, serta
menghargai sehingga diharapkan dapat berguna sebagai bekal siswa Yang nantinya akan
terjun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS ini bertujuan agar siswa mengenal proses
demokrasi di Indonesia. Kemudian menumbuhkan rasa bertanggung jawab, kesadaran
politik, dan sikap kritis. “Menumbuhkan kesadaran politik dan loyalitas bagi siswa SMP
Katolik Angelus Custos II Surabaya itu diperlukan. Tujuannya memperluas wawasan politik,
mempersiapkan terjun ke dunia masyarakat dan pemerintahan, kritis dan berjiwa kebangsaan
atau nasionalisme. Pendidikan politik ini menyiapkan siswa atau generasi muda untuk
berkarya dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat di bidang sosial dan menyiapkan jiwa
mereka untuk mengemban tanggung jawab serta memberikan kesempatan menunaikan hak
dan kewajibannya,” tegas Kiagus arif.

Sebagai seorang siswa juga harus belajar berdemokrasi dengan membiasakan hidup
secara demokratis. Sekolah merupakan tempat yang tepat untuk berlatih dan
mengembangkan nilai-nilai demokrasi. Budaya demokrasi dapat dilaksanakan dalam
berbagai kegiatan di sekolah.

Kegiatan belajar berdemokrasi di SMP Katolik Angelus Custos II Surabaya adalah


dengan menggelar pemilihan ketua OSIS masa bakti 2022 / 2023 dengan sistem seperti
pemilihan umum (Pemilu),. Kegiatan yang digelar di aula sekolah tujuannya, untuk
memberikan pendidikan demokrasi dan pengetahuan sejak dini tentang tata cara pemilu bagi
para siswa.

Sejumlah properti KPU seperti bilik suara dan kotak suara dipinjamkan pada proses
pemilu ketua OSIS tersebut.

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki


hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka baik secara
langsung atau melalui perwakilan.
Demokrasi Pancasila bertujuan untuk mengutamakan keselarasan, keseimbangan,
dan keselamatan bangsa di atas kepentingan pribadi maupun golongan.
Hak untuk mengeluarkan pendapat harus dilakukan dengan mengindahkan norma
sosial dan hukum yang berlaku. Hak berpendapat selalu diiringi dengan kewajiban
menghargai pendapat orang lain, karena pada dasarnya setiap kebebasan yang dimiliki
selalu dibatasi oleh hak dan kebebasan orang lain. Terdapat aturan atau etika yang harus
dipatuhi saat kita menjalankan hak berdemokrasi atau berpendapat baik secara virtual
maupun di dunia nyata.
Contoh penerapan budaya demokrasi di sekolah, antara lain : Bermusyawarah untuk
penyusunan tata tertib di sekolah, khususnya tata tertib di dalam kelas.
Bermusyawarah dalam penyusunan kelompok piket sekolah, kelompok dalam pelajaran,
dan kepengurusan kelas serta pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS.
Proyek ini mengikuti empat tahapan yaitu: Pengenalan, Kontekstualisasi, Aksi dan
Refleksi dan tindak lanjut.

Refleksi dan
Pengenalan Kontekstualisasi Aksi
Tindak Lanjut
Guru sebagai Dengan bimbingan dan arahan Guru dan siswa Tahapan ke empat
fasilitator guru, siswa membicarakan melakukan aksi adalah refleksi dan
mengenalkan rencana Pilkasis (Termasuk nyata berupa tindak lanjut. Dalam
pengertian dan menjaring bakal calon Ketua melaksanakan kegiatan ini guru dan
tujuan demokasi dan Wakil Ketua OSIS, pemilihan Ketua siswa melakukan
serta contoh kemudian bakal calon Ketua dan Wakil Ketua upacara pelantikan
penerapan dan Wakil Ketua OSIS OSIS. pengurus OSIS
demokrasi di memaparkan atau terpilih dan
sekolah. menyampaikan visi dan misi pembuatan serta
Calon Ketua dan Wakil Ketua pelaksanaan program
OSIS) kerja OSIS

Melalui proyek ini, siswa diharapkan berproses melalui pengalaman belajarnya untuk
mencapai 2 dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu
1. Berkebinekaan Global dengan elemen Berkeadilan Sosial
2. Bernalar Kritis dengan elemen menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan
prosedurnya, refleksi pemikiran dan proses berpikir
Dari dua elemen ini kami mengangkat Sub-Tema Pilkasis, Ajang Pembelajaran
Demokrasi di Sekolahku.

B. Dimensi, Elemen, Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila Suara Demokrasi Fase D
Dimensi dan Elemen
Sub-elemen Profil Target Pencapaian di akhir Fase D (SMP,
Profil Pelajar
Pelajar Pancasila 12-15 tahun)
Pancasila Terkait
Berkebinekaan Berpartisipasi dalam Berpartisipasi dalam menentukan kriteria dan
Global proses pengambilan metode yang disepakati bersama untuk
Elemen: Berkeadilan keputusan bersama menentukan pilihan dan keputusan untuk
Sosial kepentingan bersama melalui proses bertukar
pikiran secara cermat dan terbuka dengan
panduan pendidik
Memahami peran Memahami konsep hak dan kewajiban serta
individu dalam implikasinya terhadap ekspresi dan
demokrasi perilakunya. Mulai aktif mengambil sikap dan
langkah untuk melindungi hak orang/kelompok
lain.
Bernalar Kritis Elemen Menalar dengan berbagai argumen dalam
Elemen menganalisis menganalisis dan mengambil suatu simpulan atau keputusan.
dan mengevaluasi mengevaluasi
penalaran dan penalaran dan
prosedurnya prosedurnya
Bernalar Kritis Merefleksi dan Menjelaskan asumsi yang digunakan,
Elemen refleksi mengevaluasi menyadari kecenderungan dan konsekuensi
pemikiran dan proses pemikirannya bias pada pemikirannya, serta berusaha
berpikir sendiri mempertimbangkan perspektif yang berbeda.

C. Perkembangan Sub-Elemen Antarfase


1. Berkebinekaan Global
Elemen : Berkeadilan Sosial
Belum Mulai Berkembang Sangat
Sub Elemen
berkembang berkembang sesuai harapan berkembang
Berpartisipasi Berpartisipasi Berpartisipasi Berpartisipasi Berpartisipasi dalam
dalam proses dalam dalam dalam menentukan kriteria
pengambilan menentukan menentukan menentukan dan metode yang
keputusan kriteria dan kriteria dan kriteria dan disepakati bersama
bersama metode yang metode yang metode yang untuk menentukan
disepakati disepakati disepakati pilihan dan
bersama bersama untuk bersama untuk keputusan untuk
menentukan menentukan kepentingan
pilihan dan pilihan dan bersama melalui
keputusan untuk keputusan untuk proses bertukar
kepentingan kepentingan pikiran secara
bersama bersama melalui cermat dan terbuka
proses bertukar dengan panduan
pikiran secara pendidik
cermat
Memahami Memahami Memahami Memahami Memahami konsep
peran individu konsep hak dan konsep hak dan konsep hak dan hak dan kewajiban
dalam kewajiban kewajiban serta kewajiban serta serta implikasinya
demokrasi implikasinya implikasinya terhadap ekspresi
terhadap terhadap ekspresi dan perilakunya.
ekspresi dan dan perilakunya. Mulai aktif
perilakunya. Mulai aktif mengambil sikap
mengambil sikap dan langkah untuk
dan langkah melindungi hak
untuk orang/kelompok
melindungi hak lain.
orang lain

2. Bernalar Kritis
Elemen : Menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya, refleksi pemikiran dan proses
berpikir
Belum Berkembang
Mulai
Sub Elemen Sangat berkembang
berkembang berkembang sesuai harapan
Elemen Menalar Kadang Menalar Terbiasa Terbiasa Menalar
menganalisis dengan dengan berbagai Menalar dengan dengan berbagai
dan berbagai argumen berbagai argumen dalam
mengevaluasi argumen argumen mengambil suatu
penalaran dan simpulan atau
prosedurnya keputusan.
Merefleksi Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan asumsi
dan asumsi yang asumsi yang asumsi yang yang digunakan,
mengevaluasi digunakan digunakan, digunakan, menyadari
pemikirannya menyadari menyadari kecenderungan dan
sendiri kecenderungan kecenderungan konsekuensi bias pada
pada dan konsekuensi pemikirannya, serta
pemikirannya bias pada berusaha
pemikirannya mempertimbangkan
perspektif yang
berbeda.

D. Tahapan Proyek
1. Pengenalan
PERKENALAN “PERAN MEDIA SOSIAL DAN DEMOKRASI DI INDONESIA”
• Objektif: Peserta didik mampu mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi dan
interpretasi informasi, serta mencari tahu penyebab dan konsekuensi dari
informasi tersebut.
• Kegiatan:
Persiapan
a. Guru menyiapkan 2 artikel yang membahas secara kritis isu perubahan
psikologis dan gangguan privacy yang dihadapi remaja, sehubungan dengan
kebebasan mengeluarkan pendapat di media sosial.
https://mediaindonesia.com/indonesia-2018/135752/media-sosial-dan-demokrasi-
harapan-atau-ancaman
b. Guru menyiapkan 3 artikel koran yang membahas keterkaitan antara media sosial
dan demokrasi http://kagama.co/peran-media-sosial-dalam-demokrasi-indonesia
c. Jika sekolah memiliki prasarana yang memadai guru dapat menampilkan
video singkat yang berisi issue di atas.
https://www.youtube.com/watch?v=RBWY730rO9s

Pelaksanaan
a. Guru memulai proyek ini dengan menanyakan kepada peserta didik apa
yang mereka tahu mengenai demokrasi. Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa
dipakai:
1) Jelaskan makna demokrasi dalam pemahamanmu?
2) Sebutkan ciri demokrasi?
3) Bagaimana pendapatmu mengenai kebebasan berpendapat? Sampai batas mana
dalam sistem demokrasi?
4) Guru memperkenalkan tema proyek dan menegaskan relevansi penggunaan media
sosial saat ini untuk menyuarakan pendapat (demokrasi).
b. Peserta didik dibagi dalam kelompok (4 orang) dan menggunakan metode jigsaw
(berbagi bagian bacaan), guru membagikan 8 artikel kepada tiap kelompok untuk
dibaca. Agar membentuk kelompok yang lebih inklusif, guru dapat
mempertimbangkan latar belakang agama, etnis, jenis kelamin, juga tingkat
kemampuan peserta didik dalam proses pembentukan kelompok.
c. Peserta didik di masing-masing kelompok secara bergantian saling
memberikan ringkasan intisari artikel yang mereka baca.
• Alat dan Bahan: Slide presentasi, artikel
• Peran Guru: Fasilitator
• Durasi:1,5 jam
• Tugas :
Peserta didik diminta untuk melakukan riset mandiri mengenai penggunaan
media sosial untuk menyuarakan pendapat baik secara lokal dan nasional
• Produk : Hasil riset dalam bentuk peta pikiran yang menggunakan lebih
dari 3 sumber informasi

2. Kontekstualisasi
PILKASIS, AJANG PEMBELAJARAN DEMOKRASI DI SEKOLAHKU
• Objektif :
Peserta didik menjelaskan asumsi yang digunakan, menyadari kecenderungan dan
konsekuensi bias pada pemikirannya, serta berusaha mempertimbangkan perspektif
yang berbeda.
• Kegiatan:
Perwakilan kelas yang berasal dari kelas 7,8 dan 9 hadir di rapat OSIS untuk
membicarakan rencana pemilihan kandidat ketua dan wakil ketua OSIS di awal tahun
ajaran sekolah, diskusi dipandu oleh guru Pembina OSIS. Mereka mendiskusikan cara
mencari kandidat ketua dan wakil ketua OSIS melalui proses seleksi yang salah satunya
memiliki kemampuan untuk mnyampaikan pendapat, berargumentasi, dan berpikir
kritis yang akan terlihat saat melakukan debat.

Berdasarkan paparan data yang telah disajikan, guru meminta membagi peserta didik
menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama adalah kandidat ketua dan wakil ketua OSIS
yang berasal dari peserta didik kelas 8 dan kelas 7, kelompok kedua ditujukan bagi
peserta didik kelas 9 yang sebagian berperan menyusun aturan main proses pelaksanaan
pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS (mereka berperan sebagai anggota Komisi
Pemilihan Umum (KPU) dan sebagian lagi bergabung menjadi kelompok ke tiga
(peserta didik kelas 7 & kelas 8 ) yang akan menjadi bagian dari tim sukses masing
masing pasangan kandidat ketua dan wakil ketua OSIS.

Kandidat ketua dan wakil ketua OSIS yang berasal dari peserta didik kelas 8 dan kelas
7 di seleksi dengan cara melakukan debat terbuka untuk melihat kemampuan mereka
dalam berargumentasi, bernalar, berpikir kritis dan terstruktur selain mampu untuk
mendengarakan pendapat dari lawan bicara dengan bijaksana.

Guru meminta dan membimbing calon ketua dan wakil ketua OSIS terpilih untuk
menuliskan visi dan misi mereka sebagai kandidat ketua dan wakil ketua OSIS yang
akan dijadikan bagian dari kampanye di sekolah. Sedangkan group kedua guru meminta
dan membimbing mereka menuliskan panduan prosedur proses pemilihan ketua dan
wakil ketua OSIS termasuk agenda kegiatan, “The DO and DON’TS” yang akan
dilaksanakan di sekolah. Di kelompok ke tiga, guru meminta dan membimbing peserta
didik untuk membuat rencana /bahan kampanye yang akan digunakan bagi masing-
masing pasangan kandidat ketua dan wakil ketua OSIS yang akan bertarung di ajang
pemilihan ini. Kampanye akan dilakukan secara virtual dan non virtual.

• Alat dan Bahan : Kertas dan Alat Tulis


• Peran Guru : Narasumber dan Fasilitator
• Durasi : 2 Jam
• Tugas :
Kelompok pertama untuk menuliskan draft (rancangan tulisan) pertama visi dan misi
mereka sebagai kandidat ketua dan wakil ketua OSIS yang akan dijadikan bagian dari
kampanye di sekolah. Kelompok kedua menuliskan draft pertama panduan prosedur
proses pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS termasuk agenda kegiatan, “The DO and
DON’TS” yang akan dilaksanakan di sekolah. Di kelompok ke tiga, Membuat draft
Pertama rencana /bahan kampanye yang akan digunakan bagi masing-masing pasangan
kandidat ketua dan wakil ketua OSIS yang akan bertarung di ajang pemilihan ini yang
akan dilakukan non virtual.
• Produk :
Draft/rancangan awal tulisan yang berisi visi dan misi kandidatketua dan wakil ketua
OSIS, rancangan awal tulisan yang berisi panduan prosedur proses pemilihan ketua dan
wakil ketua OSIS dan rancangan awal tulisan yang berisi rencan/bahan kampanye yang
akan dilakukan oleh masing-masing tim sukses.
• Tips untuk guru:
Disarankan agar siswa telah menguasai tehnik penulisan teks persuasi, teks prosedural
serta teks obervasi sebelum kegiatan ini dilakukan, guru mendampingi siswa untuk
memastikan peserta didik mampu membedakan ragam penulisan teks sesuai dengan
kebutuhan. Kemampuan model pembelajaran debat juga diajarkan terlebih dahulu untuk
mengembangkan kemampuan untuk mengutarakan pendapat secara logis, jelas dan
terstruktur, mendengarkan pendapat yang berbeda dan melatih siswa untuk bersikap
kritis terhadap informasi/data/fakta yang telah diberikan.

3. Aksi
PENGORGANISASIAN DATA SECARA MANDIRI
• Objektif:
Siswa mengidentifikasi dan menyampaikan isu-isu tentang penghargaan terhadap
keragaman dan kesetaraan budaya.

• Kegiatan:
Setelah guru memberikan tugas dan bimbingan di Aktivitas 6 dan 7, siswa diberikan
waktu untuk secara mandiri melakukan proses penulisan yang berbasis penggunaan data
yang akurat.
a. Di kelompok pertama, peserta didik berkonsultasi pada guru mengenai
konten dan format visi dan misi yang akan dipaparkan sebagai bagian proses
kampanye. Pidato ini akan dibacakan di depan seluruh peserta didik SMP untuk
mempersuasi mereka dalam menentukan pilihan kandidat ketua dan calon ketua
OSIS.
b. Di kelompok ke-dua, peserta didik berkonsultasi pada guru mengenai
agenda kegiatan proses pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS beserta “The DO (
yang boleh dilakukan) and DON’TS ( yang tidak boleh dilakukan).
c. Di kelompok ke-tiga, peserta didik berkonsultasi pada guru mengenai tata
cara, bentuk dan konten ragam kampanye yang akan dilakukan baik secara virtual
(langsung) ataupun non virtual.
d. Peserta didik mengelola data dan mengkaji data yang ada dan disajikan
dalam bentuk presentasi, yang akan dilakukan secara berkelompok di kelas di
Aktivitas 9. Guru dapat memberikan panduan teknis untuk presentasi ini, misalnya
elemen utama dalam presentasi, lama presentasi dan sesi tanya jawab per kelompok,
format presentasi yang diinginkan, juga urutan presentasi.
• Alat dan Bahan : Kertas, Alat Tulis, Laptop (jika tersedia)
• Peran Guru : Supervisi dan Konsultasi
• Durasi : 4 Jam
• Tugas :
Siswa harus menyelesaikan perbaikan draft pertama yang telah diberikan masukan,
perbaikan dan koreksi oleh guru agar dapat dipergunakan di pertemuan berikutnya.
• Produk :
Draft/rancangan kedua tulisan yang berisi visi dan misi kandidat ketua dan wakil ketua
OSIS, rancangan kedua tulisan yang berisi panduan prosedur proses pemilihan ketua
dan wakil ketua OSIS dan rancangan kedua tulisan yang berisi rencan/bahan kampanye
yang akan dilakukan oleh masing-masing tim sukses.
• Alternatif kegiatan :
Peserta didik dapat bekerja dalam kelompok kecil untuk menyajikan “mini lesson”
(berbagi /saling mengajari), kelompok tersebut terdari kelas 7,8 dan 9 terutama untuk
mendapatkan umpan balik atas tulisan mereka sebelum diberikan pada guru.

ASESMEN FORMATIF PRESENTASI PILKASIS, AJANG PEMBELAJARAN


DEMOKRASI DI SEKOLAHKU
• Objektif:
Peserta didik membuktikan penalaran dengan berbagai argumen dalam mengambil
suatu simpulan atau keputusan.
• Kegiatan:
a. Peserta didik sesuai dengan kelompoknya bergantian mempresentasikan
temuan mereka dan menjawab pertanyaan dalam sesi tanya jawab dengan guru.
b. Guru dapat memberikan (tanggapan) tertulis atas presentasi kelompok di
akhir sesi sebagai bagian dari asesmen formatif
c. Guru sebagai moderator dapat meminta setiap kelompok untuk memberikan
satu kesimpulan dari hasil presentasi
d. Guru menegaskan kembali keterkaitan antara kemerdekaan mengeluarkan
pendapat melalui media social & pentingnya Peran aktif setiap individu untuk
saling menghormati perbedaan yang ada,
• Alat dan Bahan : Laptop, Proyektor
• Peran Guru : Moderator
• Durasi : 2 Jam
• Tugas :
Siswa menuliskan refleksi atas masukan guru/teman sebaya, menggunakan pemikiran
mendalam dan penggunaan nalar kritis mereka untuk melihat tujuan konten kegiatan ini
• Produk : Tulisan hasil refleksi

POSTER KAMPANYE PEMILIHAN KETUA OSIS: EKSPLORASI VISI DAN


MISI KANDIDAT CALON KETUA DAN WAKIL KETUA OSIS
• Objektif:
Peserta didik mampu mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan menganalisis informasi
yang relevan serta memprioritaskan beberapa gagasan tertentu.
• Kegiatan:
a. Peserta didik dari kelompok tiga yang berperan sebagai anggota Komisi
Pemilihan Umum (KPU) secara resmi menyatakan pendaftaran kandidat ketua dan
wakil ketua OSIS, beserta aturan main proses pelaksanaan kegiatan kampanye yang
akan dilakukan oleh tim sukses masing masing kandidat secara non virtual
b. Peserta didik dari kelompok satu beserta tim suksesnya masing -masing
memulai rencana penggalangan masa secara berkelompok atau pribadi untuk
mempersuasi suara agar dapat mendukung visi dan misi kandidat.
c. Peserta didik dari kelompok dua mulai melakukan kampanye dengan
rencana mendisain poster yang berisi visi dan misi kandidat, foto kandidat, prestasi
kandidat serta harapan yang akan diwujudkan kandidat bagi program OSIS yang
lebih baik. Kampanye ini akan dilakukan dengan menaati aturan yang telah
disepakati bersama dengan menggunakan media social maupun kampanye secara
langsung.
• Alat dan Bahan : Laptop, Buku dan Alat Tulis
• Peran Guru : Fasilitator
• Durasi : 1 Jam
• Tugas :
a. Peserta didik di kelompok tiga memastikan proses jalannya kampanye
masing masing kandidat beserta tim suksesnya akan berjalan dengan baik ,
memberikan arahan,teguran atau hukuman sesuai aturan yang telah disepakati
sebelumnya.
b. Peserta didik di kelompok satu dan dua menuliskan refleksi atas rencana
strategi kampanye yang akan dilakukan baik berupa masukan dari calon pemilih,
teknik yang digunakan maupun konten dari materi kampanye.
• Produk : Hasil refleksi siswa
• Tips untuk guru : guru bekerjasama dengan siswa yang menyukai kegiatan fotografi (
jika tersedia) jika tidak ada dapat meminta beberapa siswa untuk menjadi bagian dari
tim dokumentasi yang bertugas mengumpulkan bukti kegiatan selama proyek ini
berlangsung dalam bentuk video, foto, pod-cast, rekaman suar dan lain-lain. Hal ini
dapat digunakan untuk asesmen portofolio nantinya

POSTER KAMPANYE PEMILIHAN KETUA OSIS: EKSPLORASI PERAN OSIS


DALAM MEMBANTU SISWA BERDEMOKRASI DENGAN SANTUN

• Objektif: Peserta didik memahami konsep hak dan kewajiban serta implikasinya
terhadap ekspresi dan perilakunya. Mulai aktif mengambil sikap dan langkah untuk
melindungi hak orang/kelompok lain.
• Kegiatan:
a. Guru meminta peserta didik untuk berbagi hasil refleksi kegiatan di
pertemuan sebelumnya.
b. Guru lalu meminta peserta didik untuk brainstorming (curah pendapat)
mendiskusikan setidaknya empat hal berikut:
1. contoh aksi/kampanye yang mungkin untuk diimplementasikan di sekolah
mereka untuk membantu peserta didik berdemokrasi dengan santun
2. tantangan/apa yang menghalangi implementasi aksi/kampanye tersebut di
sekolah mereka.
3. hal-hal yang perlu dimodifikasi agar aksi/kampanye tersebut dapat dilakukan di
sekolah mereka.
c. Hasil brainstorming (curah pendapat) dapat dirangkum di tabel hasil curah pendapat
• Alat dan Bahan : Laptop, Buku dan Alat Tulis
• Peran Guru : Fasilitator
• Durasi :1 Jam
• Tugas :
Kelompok 1 dan 2 memodifikasi teknik kampanye yang dapat dijadikan contoh atau
“role-model” bagi siswa lainnya,baik berkampanye di dunia maya (media sosial),
maupun di dunia maya. Kelompok 3 merevisi aturan yang perlu diperbaiki, dikurangi,
ditambahkan atau dimodifikasi agar proses berdemokrasi dapat berjalan dengan santun,
bermakna dan bermutu
• Produk : Peta pikiran yang bersi teknik kampanye dan aturan main dalam berdemokrasi
di pemilihan kandidat ketua dan wakil ketua OSIS

PROSES MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL DENGAN CARA YANG SANTUN


DAN BERKUALITAS UNTUK BERKAMPANYE PEMILIHAN KETUA OSIS:
EKSPLORASI VISI DAN MISI KANDIDAT CALON KETUA DAN WAKIL
KETUA OSIS
• Objektif:
Peserta didik mampu mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan menganalisis informasi
yang relevan serta memprioritaskan beberapa gagasan tertentu.
• Kegiatan:
1. Kelompok satu (kandidat calon ketua dan wakil ketua OSIS) dan kelompok dua (Tim
sukses) mulai berkampanye dengan menggunakan etika komunikasi berdemokrasi
mengeluarkan pendapat, menjelaskan visi dan misi setiap kandidat dengan
menggunakan media sosial.
2. Guru dan kelompok 3 yang berperan sebagai (KPU) meminta masing-masing kelompok
untuk memperlihatkan contoh poster kampanye yang telah di buat dan konten kampanye
di media sosial serta menjelaskan alasan kenapa poster atau konten tersebut sudah layak
untuk dikonsumsi publik (lingkungan sekolah).
3. Setelah setiap kelompok selesai menyelesaikan kegiatan mereka masing-masing, guru
menyimpulkan hasil kegiatan kampanye yang telah dilakukan.
4. Di akhir sesi, guru dapat memperlihatkan rubrik dari kriteria kampanye yang santun,
bermakna dan berkualitas melalui media social dalam berdemokrasi untuk menjadi
pedoman siswa di aktivitas selanjutnya.
• Alat dan Bahan : Laptop, Proyektor, Alat Tulis dan Buku
• Peran Guru : Fasilitator
• Durasi : 3.5 Jam
• Tugas :
Guru meminta kelompok tiga yang berperan sebagai KPU terus memantau proses
kampanye yang dilakukan oleh kandidat ketua dan wakil ketua OSIS, dan tim sukses
masing – masing serta mengingatkan kembali aturan main yang telah disepakati
bersama.
• Produk : Tabel check list yang berisi aturan main proses berdemokrasi di sekolah
PROSES KAMPANYE LANGSUNG (DEBAT TERBUKA): EKSPLORASI VISI
DAN MISI KANDIDAT CALON KETUA DAN WAKIL KETUA OSIS
• Objektif:
Peserta didik membuktikan penalaran dengan berbagai argumen dalam mengambil
suatu simpulan atau keputusan.
• Kegiatan:
1. Debat terbuka digelar selama sekitar 90 menit.
2. Debat akan terdiri dari enam segmen.
a. Segmen pertama, pemaparan visi-misi oleh masing-masing kandidat ketua dan wakil
ketua OSIS selama total 25 menit detik.
b. Segmen kedua dan ketiga, menjawab pertanyaan terbuka, yakni pertanyaan yang telah
disusun guru (panelis) dan sudah diberikan kepada masing-masing pasangan
kandidat sebelum debat, terkait tema debat (cara berdemokrasi yang santun,
berkualitas dan bermutu melalui media social) selama 30 menit menit.
c. Segmen keempat dan kelima, masing-masing pasangan kandidat melemparkan
pertanyaan kepada pasangan kandidat lainnya, dan melakukan debat antar kandidat
atas pertanyaan dan jawaban yang diberikan. Pada kesempatan ini, masing-masing
pasangan diberikan waktu selama 10 menit, sehingga total segmen keempat dan
kelima akan berlangsung selama 25 menit.
d. Segmen keenam, Kelompok tiga (KPU) memberikan waktu kepada masing-masing
pasangan kandidat untuk memberi pernyataan penutup selama maksimum 10 menit.
e. Moderator dalam debat perdana ini adalah guru Pembina OSIS
• Alat dan Bahan : Laptop (software mendukung pembuatan e-poster untuk media
sosial), Kertas Karton, sound system, microphone, podium, panggung mini,
bangku/tikar bagi hadirin
• Peran Guru : Fasilitator
• Durasi : 2 Jam
• Tugas : (Refleksi)
Kelompok 1 & 2 (tim sukses ) melakukan evaluasi proses debat terbuka, agar sisa waktu
kampanye dapat berjalan lebih baik Kelompok 3 melakukan evaluasi untuk perbaikan
proses kampanye agar demokrasi dapat berjalan dengan baik
• Produk : Tulisan hasil refleksi

ASESMEN FORMATIF : MASA/MINGGU TENANG DAN SIMULASI


PEMILIHAN KETUA OSIS DI SEKOLAH
• Objektif:
Peserta didik mampu menjelaskan asumsi yang digunakan, menyadari kecenderungan
dan konsekuensi bias pada pemikirannya, serta berusaha mempertimbangkan perspektif
yang berbeda.
• Kegiatan:
1. Dalam masa/minggu tenang ini, peserta pemilu dan tim suksesnya dilarang melakukan
aktivitas kampanye (virtual/non virtual) yaitu melakukan kegiatan peserta pemilu, atau
pihak lain yang ditunjuk, untuk meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi,
program dan/atau citra diri kandidat ketua dan wakil ketua OSIS. Dalam masa/Minggu
tenang, dilarang pula politik uang yang menjanjikan atau memberikan uang dan materi
lainnya pada pemilih untuk mempengaruhi pilihan pemilih. Tim sukses juga harus
menurunkan semua atribut kampanye yang ada seperti poster,visi/misi, foto kandidat
dan lain-lain dari lingkungan sekolah.
2. Kelompok tiga dan guru mengadakan simulasi pencoblosan kandidat ketua dan wakil
ketua OSIS pada seluruh peserta didik kelas 7,8 dan 9 dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Panitia pemilihan calon ketua dan wakil ketua OSIS akan memanggil peserta didik
berdasarkan jenjang kelas 7A,7B, 7C, 8A, 8B, 8C, 9A dan 9B. Setelah dipanggil
panitia, siswa akan diberikan surat suara yang berisi nama dan gambar/foto jumlah
kandidat calon ketua dan wakil ketua OSIS.
b. Sebelum mencoblos, peserta didik harus memeriksa kembali kondisi surat suara
yang diterima. Bila ditemukan kerusakan, peserta didik dapat meminta panitia
untuk menggantinya.
c. Saat tiba gilirannya, peserta didik masuk ke bilik suara untuk mencoblos kandidat
pilihan.
d. Setelah mencoblos, peserta didik memasukkan surat suara ke kotak yang tersedia.
Durasi yang bisa digunakan untuk mencoblos sekitar 2-5 menit.
e. Peserta didik harus memperhatikan cara mencoblos surat suara agar suara terhitung
sah saat proses penghitungan.
f. Sebelum meninggalkan tempat pemilihan suara, peserta didik wajib meletakkan
tangannya pada kotak/bak stempel/stamp-pad sebagai bukti bahwa peserta didik
telah memeberikan hak suara pada pemilihan kandidat ketua dan wakil ketua OSIS

• Alat dan Bahan : bilik suara, kotak suara, stamp-pad/bak stempel, meja, bangku/tikar,
microphone, sound-system, surat suara, dan papan penghitungan suara
• Peran Guru : Fasilitator
• Durasi : 2 Jam
• Tugas:
Seluruh panitia penyelenggara pemilihan calon ketua dan wakil ketua OSIS diminta
untuk memfinalisasi aturan pelaksanaan, bilik suara, surat suara,kotak suara, serta
memastikan semua siswa kelas 7,8 dan 9 memiliki hak untuk memilih serta alasan
mengapa hak ini harus dilakukan.
• Produk : Poster aturan pelaksanaan proses demokrasi di sekolah, refleksi pentingnya
berpartisipasi dalam proses berdemokrasi dengan cara yang santun dan bermartabat

ASESMEN SUMATIF PELAKSANAAN PEMILIHAN KETUA OSIS DI SEKOLAH


• Objektif:
Peserta didik membuktikan penalaran dengan berbagai argumen dalam mengambil
suatu simpulan atau keputusan.
• Kegiatan:
1. Kepala Sekolah dan Guru Pembina OSIS membuka acara dan memimpin doa (jika
kegiatan ini benar-benar diadakan sesuai dengan tanggal kegiatan pemilihan ketua dan
wakil ketua OSIS yang telah dipersiapkan sebelumnya di dalam kalender akademik),
jika sekedar hanya untuk proyek guru yang terlihat dapat membuka acara/kegiatan ini.
2. Panitia pemilihan calon ketua dan wakil ketua OSIS akan memanggil peserta didik
berdasarkan jenjang kelas 7A,7B, 7C, 8A, 8B, 8C, 9A dan 9B. Setelah dipanggil panitia,
peserta didik akan diberikan surat suara yang berisi nama dan gambar/foto jumlah
kandidat calon ketua dan wakil ketua OSIS.
3. Sebelum mencoblos, peserta didik harus memeriksa kembali kondisi surat suara yang
diterima. Bila ditemukan kerusakan, peserta didik dapat meminta panitia untuk
menggantinya.
4. Saat tiba gilirannya, peserta didik masuk ke bilik suara untuk mencoblos kandidat
pilihan.
5. Setelah mencoblos, peserta didik memasukkan surat suara ke kotak yang tersedia. Durasi
yang bisa digunakan untuk mencoblos sekitar 2-5 menit.
6. Peserta didik harus memperhatikan cara mencoblos surat suara agar suara terhitung sah
saat proses penghitungan.
7. Sebelum meninggalkan tempat pemilihan suara, peserta didik wajib meletakkan
tangannya pada kotak/bak stempel/stamp- pad sebagai bukti bahwa peserta didik telah
memberikan hak suara pada pemilihan kandidat ketua dan wakil ketua OSIS
8. Penghitungan suara akan dilakukan secara terbuka yang akan disaksikan secara langsung
oleh seluruh peserta didik ,guru,kepala sekolah dengan menggunakan papan suara
sekolah

• Alat dan Bahan : Surat suara, bilik suara,papan suara, kotak suara, papan tulis, bak
stempel,marker
• Peran Guru : Pengawas jalannya pemilihan agar berlangsung jujur dan adil
• Durasi : 3 Jam
• Produk : Peserta didik boleh memilih salah satu dari pilihan berikut, yaitu : video,
refleksi,jurnal refleksi atau laporan hasil pengamatan atas berjalannya proses demokrasi
yang santun dan bermartabat di sekolah
• Tips untuk guru : Untuk memudahkan pemahaman siswa saat melakukan kegiatan ini,
peserta didik dapat menyaksikan video singkat mengenai tata cara pemunguta suara
PEMILU 2019 sebagai bahan referensi berjalannya proses demokrasi yang santun dan
bermartabat. Link :
https://www.youtube.com/results?search_query=proses+pemilu
4. Refleksi dan Tindak Lanjut (30 JP)
ASESMEN SUMATIF EVALUASI SOLUSI YANG DITAWARKAN AGAR
DAPAT BERDEMOKRASI DENGAN SANTUN DAN BERKUALITAS DI MEDIA
SOSIAL
• Objektif:
Peserta didik mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan menganalisis informasi yang
relevan serta memprioritaskan beberapa gagasan tertentu.
• Kegiatan:
“Bagaimana cara mencari solusi yang efektif untuk membuat program kerja OSIS yang
berorientasi pada membangun semangat demokrasi yang bermartabat,santun dan
berkualitas dengan menggunakan media sosial maupun nyata?”
1. Ketua dan wakil ketua OSIS yang baru saja terpilih mengevaluasi aksi yang ditawarkan
dengan memperhatikan umpan balik konstruktif yang mereka terima selama masa
kampanye.
2. Peserta didik dan guru bekerja sama melakukan perencanaan dan persiapan lanjutan
untuk melakukan aksi membangun etika berkomunikasi /menyuarakan pendapat dengan
santun melalui media sosial di sekolah.
3. Peserta didik membimbing peserta didik untuk melakukan persiapan rapat dengan
pemangku kepentingan di sekolah, yakni pimpinan sekolah (pihak Yayasan dan/atau
Kepala Sekolah) untuk perizinan dan persetujuan aksi kampanye dan edukasi
penggunaan media sosial dengan cara yang santun, bermartabat dan berkualitas
terutama untuk menyuarakan pendapat (demokrasi).
• Alat dan Bahan : Lembar Evaluasi
• Peran Guru : Pembimbing & Monitoring program Aksi
• Durasi :2 Jam
• Produk : Hasil lembar evaluasi

BERAKSI DAN BEREFLEKSI AGAR DAPAT MENGELUARKAN PENDAPAT


DENGAN SANTUN DAN BERKUALITAS MELALUI MEDIA SOSIAL
• Objektif: Siswa merefleksikan asumsi yang digunakan, menyadari kecenderungan dan
konsekuensi bias pada pemikirannya, serta berusaha mempertimbangkan perspektif
yang berbeda.
• Kegiatan:
“Apa yang bisa kita lakukan agar aksi ini dapat berlanjut dan berkembang?”

1. Peserta didik dalam kelompok kecil atau per kelas/level menjalankan aksi nyata yang
terdapat dalam program kerja OSIS. Aksi ini dijalankan dengan melibatkan seluruh
anggota sekolah. Salah satu contoh nyata yang dapat dilakukan adalah menciptakan
suasana yang nyaman dan beretika saat berkonunikasi atau mengeluarkan pendapat
melalui media sosial. Misalnya, peserta didik dapat mengajak teman-teman
seangkatannya untuk mengkampanyekan hal tersebut dengan menggunakan media
poster, slogan,gambar,puisi,mural, lagu dan sebagainya. Ada 5 pesan penting yang akan
disampaikan yaitu :
a. Berhati-hati saat berkomentar dan menghindari kata kata yang akan menyinggung
persaan orang lain.
b. Hindari penyebaran konten yang berbau SARA, pornografi dan kekerasan
c. Cross check kebenaran berita
d. Menghargai hasil karya orang lain
e. Berhati-hati saat menyampaikan informasi pribadi

2. Selama proses aksi ini, peserta didik diajak untuk terus melakukan refleksi terhadap
efektivitas dan dampak aksi yang dijalankan terhadap etika
berkomunikasi/mengeluarkan pendapat (demokrasi) memalui media sosial pada
khususnya dan di dunia nyata pada umumnya.
• Alat dan Bahan : Lembar Refleksi
• Peran Guru : Fasilitator
• Durasi :3 Jam
• Produk : peserta didik dapat memilih salah satu dari pilihan ini : media poster,
slogan,gambar,puisi,mural, lagu, lembar refleksi

LAMPIRAN
1. GLOSARIUM
No. Kata/Terminologi Makna/Arti
1. Media Sosial Media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan
secara online yang memungkinkan manusia untuk saling
berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.
2. Demokrasi Bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya
turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya yang
terpilih.
3. Berita bohong Fakta yang diplintir atau direkayasa untuk tujuan lelucon
hingga serius
4. Perundungan dunia maya Perbuatan fitnah, penghinaan,diskriminasi, pengungkapan
informasi atau konten yang bersifat privacy dengan
maksud mempermalukan.
Komentar yang menghina,menyinggung secara terang-
terangan
5. Tim sukses Sekelompok orang yang bertugas untuk memperjuangkan
calon yang diusungnya (Capres, Cagub, Cabup/ Cawakot)
agar berhasil meraih kemenangan dalam suatu pemilihan.
6. Komisi Pemilihan Umum Lembaga atau badan yang dibentuk oleh presiden yang
terdiri atas wakil pemerintah dan partai politik untuk
melaksanakan pemilihan umum, dipimpin oleh seorang
ketua dari salah satu wakil tsb.
7. Kampanye Adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi politik
atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan
dalam parlemen dan sebagainya untuk mendapat
dukungan massa pemilih dalam suatu pemungutan suara
8. Visi dan Misi Kemampuan melihat gambaran/wawasan masa depan
yang diinginkan berdasarkan penglihatan, pengamatan,
perbandingan kondisi yang ada keadaan sekarang.
9. Organisasi siswa Intra Suatu organisasi yang berada di
Sekolah (OSIS) tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah
Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola
oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi
pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang
pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah.
10. Surat suara Surat pemilih.
11. Bilik suara Tempat memberikan suara yang umumnya berupa bilik
suara, di mana pemilih bisa memilih calon atau partai
pilihannya secara rahasia.
12. Kotak suara Kotak dalam pemilihan calon anggota dpr (lurah dan
sebagainya) kotak tempat memasukkan lembaran
yang sudah diisi oleh pemilih.

2. RUBRIK EVALUASI DIRI

No. Kegiatan/Proyek : Ya Tidak


1. Apakah kegiatan ini mudah/sulit dilakukan ? Jelaskan !
2. Apakah ada bagian dari kegiatan yang paling saya suka? Jelaskan !
3. Apakah saya sudah melakukan kegiatan ini dengan baik? Jelaskan !
4. Adakah strategi yang sudah saya lakukan berhasil dengan baik?
Jelaskan !
Saya merasa senang sudah menyelesaikan kegiatan ini? Jelaskan !
6. Saya berhak mendapatkan nilai yang sangat baik/baik/cukup/kurang (pilih
salah satu) dalam melaksanakan proyek/kegiatan ini? Jelaskan!

3. RUBRIK /REFLEKSI TUGAS KELOMPOK

Nama:

Sebagian
Kriteria (dengan Belum Sesekali Selalu
besar
narasi penjelasan) terlihat terlihat terlihat
terlihat
1. Saya bersedia mendengarkan pendapat
teman

2. Saya bersedia untuk bernegosiasi dengan


teman
3. Saya bersedia untuk berkompromi untuk
mencapai tujuan bersama
4. Saya bersungguh-sungguh menyelesaikan
tugas saya sebagai bagian dari kelompok
5. Saya berkontribusi pendapat/ide untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan
6. Saya mampu menyelesaikan masalah
dengan baik

4. RUBRIK/REFLEKSI GURU

Kriteria Ahli Madya Muda Pemula


Memiliki Memiliki 90-100% Memiliki 80-90% Memiliki 70-80% Memiliki < 70%
pengetahuan akan pengetahuan akan pengetahuan akan pengetahuan akan pengetahuan akan
kesiapan peserta
Memiliki Memiliki pengetahuan Memiliki pengetahuan Memiliki pengetahuan 5- <5 minat peserta didik
pengetahuan 15-20 minat peserta 10-15 minat peserta 10 minat peserta didik
minat peserta
didik
Memiliki Memiliki 90-100% Memiliki 80-90% Memiliki 70-80% Memiliki <70%
pengetahuan akan pengetahuan akan profil pengetahuan akan profil pengetahuan akan profil pengetahuan akan profil
profil cara belajar
Memiliki Memiliki pengetahuan Memiliki pengetahuan Memiliki pengetahuan Memiliki pengetahuan
pengetahuan yang mumpuni 100 % yang baik (80%) tehnik yang cukup (60%) tehnik kurang dari 40% tehnik
tehnik mengajar tehnik mengajar mengajar diferensiasi mengajar diferensiasi mengajar diferensiasi
diferensiasi

5. RUBRIK EVALUASI AKSI PROYEK

6. BAGAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK


7. RUBRIK UMPAN BALIK

Kriteria Level 1 Level 2 Level 3 Level 4


D (50-59%) C (60-69%) B (70-79%) (80-100%)
Pengetahuan & Pemahaman
Berpikir
Berkomunikasi
Mengaplikasikan/Melaksanakan

Mengetahui : Surabaya, ….. Juli 2022


Kepala Sekolah, Tim P5,

HERMAN IMANUEL NGGANO, S.Pd. HERI SETIONO BOWO, S.Pd


NIP. - NIP. -
JADWAL PELAJARAN

SMPK ANGELUS CUSTOS II SURABAYA

TAHUN PELAJARAN 2022 - 2023

SEMESTER : 1

HARI JULI 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

MINGGU 3 10 17 24 31 14-15 Pra MPLS

SENIN 4 11 18 25 15 Rapat Awal Tahun Pelajaran 2022/2023

SELASA 5 12 19 26 18-20 MPLS

RABU 6 13 20 27 22 Misa Awal Tahun Pelajaran

KAMIS 7 14 21 28 30 Pertemuan Ortu kelas 7

JUMAT 1 8 15 22 29 30 Libur Tahun Baru Hijriah

SABTU 2 9 16 23 30

HARI

EFEKTIF: 21

HARI AGUSTUS 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

MINGGU 7 14 21 28 6 Workshop dan Pelatihan Guru tentang IKM

SENIN 1 8 15 22 29 10 - 12 Lomba HUT RI

SELASA 2 9 16 23 30 15 - 23 Pekan Ulangan Harian / Pekan Sumatif

RABU 3 10 17 24 31 17 Upacara Bersama HUT RI Ke 77

KAMIS 4 11 18 25 20 Lanjutan Workshop dan Pelatihan Guru

JUMAT 5 12 19 26 27 Pertemuan Ortu Kelas 8 dan 9

SABTU 6 13 20 27 29 Pemilihan Ketua OPDIS

HARI

EFEKTIF: 23

HARI SEPTEMBER 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

MINGGU 4 11 18 25 9 Penyuluhan kanker dari Lembaga kanker


SENIN 5 12 19 26 12 - 16 Pekan Ulangan Harian / pekan Sumatif

SELASA 6 13 20 27 Psikotes Kelas 7

RABU 7 14 21 28 26-30 PTS Kelas 8, 9 dan STS Kelas 7

KAMIS 1 8 15 22 29

JUMAT 2 9 16 23 30

SABTU 3 10 17 24

HARI

EFEKTIF: 22

HARI OKTOBER 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

MINGGU 2 9 16 23 30 3 PTS Kelas 7, 8, 9

Kegiatan Tengah Semester dan Gladi


3 10 17 24
SENIN 31 4–7 Rohani

SELASA 4 11 18 25 8-9 Pelatihan LDKS

RABU 5 12 19 26 13 Pelantikan OPDIS

KAMIS 6 13 20 27 14 Rapat Guru Tengah Semester Ganjil

JUMAT 7 14 21 28 21 Pembagian Rapor Tengah Semester Ganjil

SABTU 1 8 15 22 29

HARI

EFEKTIF: 21

HARI NOVEMBER 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

MINGGU 6 13 20 27 1-3 Classmeet dalam rangka ULTAH AC2

SENIN 7 14 21 28 9 Misa Ulang Tahun Sekolah

SELASA 1 8 15 22 29 7 - 11 Pekan Ulangan Harian / Pekan Sumatif

RABU 2 9 16 23 30 21 - 28 PAS Kelas 8,9 dan SAS Kelas 7


KAMIS 3 10 17 24 29 - 30 Project Profil Pancasila

JUMAT 4 11 18 25

SABTU 5 12 19 26

HARI

EFEKTIF: 22

HARI DESEMBER 2021 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

MINGGU 4 11 18 25 1-8 Project Profil Pancasila

SENIN 5 12 19 26 9 Rapat Akhir Semester Ganjil

SELASA 6 13 20 27 12 - 16 Classmet antar kelas

RABU 7 14 21 28 17 Pembagian Rapor Semester Ganjil

KAMIS 1 8 15 22 29 19 Pengembalian Rapor Semester Ganjil

JUMAT 2 9 16 23 30 20 - 31 Libur Natal dan Akhir Semester Ganjil

SABTU 3 10 17 24 31

HARI

EFEKTIF: 22

JUMLAH HARI EFEKTIF

SEKOLAH :
PROGRAM KEGIATAN

SMPK ANGELUS CUSTOS 2 SURABAYA

TAHUN PELAJARAN 2022-2023

SEMESTER : 2

HARI JANUARI 2023 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

MINGGU 1 8 15 22 29 1-2 Libur Tahun Baru

SENIN 2 9 16 23 30 6 Misa awal Tahun

SELASA 3 10 17 24 31 22 Libur Hari Raya Imlek

RABU 4 11 18 25 23 Persiapan Ujian Praktek

KAMIS 5 12 19 26 23 - 27 Pekan Ulangan Harian / Pekan Sumatif

JUMAT 6 13 20 27

SABTU 7 14 21 28

HARI

EFEKTIF: 20

HARI FEBRUARI 2023 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

MINGGU 5 12 19 26 6 - 13 Ujian Praktek Kelas 9

SENIN 6 13 20 27

SELASA 7 14 21 28 18 Libur Isro’ Miroj

RABU 1 8 15 22 22 Libur Rabu Abu

KAMIS 2 9 16 23

JUMAT 3 10 17 24

SABTU 4 11 18 25 20 - 27 Pekan Ulangan Harian / Pekan Sumatif

HARI

EFEKTIF: 20
HARI MARET 2023 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

MINGGU 5 12 19 26

SENIN 6 13 20 27 13 - 20 PTS kelas 8 dan PAT Kelas 9 , STS Kelas 7

SELASA 7 14 21 28

RABU 1 8 15 22 29 21 - 30 Materi Ujian Sekolah Kelas 9

KAMIS 2 9 16 23 30 22 Libur hari Raya Nyepi

JUMAT 3 10 17 24 31 27 Pembagian Rapor Tengah Semester Genap

SABTU 4 11 18 25

HARI

EFEKTIF: 22

HARI APRIL 2023 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

MINGGU 2 9 16 23 30

SENIN 3 10 17 24 5 - 10 Libur Paskah

SELASA 4 11 18 25 Ujian Sekolah Kls 9

RABU 5 12 19 26 21 - 27 Libur Hari Raya Idul Fitri

KAMIS 6 13 20 27

JUMAT 7 14 21 28

SABTU 1 8 15 22 29

HARI

EFEKTIF: 20

HARI MEI 2023 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

MINGGU 7 14 21 28 1 Libur Hari Buruh

SENIN 1 8 15 22 29 6 Libur Hari Raya Waisak

SELASA 2 9 16 23 30 18 Libur Kenaikan Isa Almasih


RABU 3 10 17 24 31 22 - 29 PAT Kelas 8 / SAS Kelas 7

KAMIS 4 11 18 25 30-31 Classmeet dalam rangka semester genap

JUMAT 5 12 19 26

SABTU 6 13 20 27

HARI

EFEKTIF: 21

HARI JUNI 2023 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

MINGGU 4 11 18 25 1 Libur Hari Lahir Pancasila

SENIN 5 12 19 26 2-7 Classmeet dalam rangka semester genap

SELASA 6 13 20 27 8 Rapat Akhir Semester Genap

RABU 7 14 21 28 15 Pembagian Rapor Semester Genap

KAMIS 1 8 15 22 29 16 Pengembalian Rapor Semester Genap

JUMAT 2 9 16 23 30 19 - 30 Libur Akhir Tahun Pelajaran

SABTU 3 10 17 24

HARI

EFEKTIF: 21

JUMLAH HARI EFEKTIF

SEKOLAH :

Untuk pelaksanaan Ujian Praktek, Ujian Sekolah, dan Ujian Nasional, JADWAL
catatan :
MENYUSUL menunggu dari Depdiknas.
BAB I

PENDAHULUAN

A. KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN

1. Potensi Satuan Pendidikan

SMP Katolik Angelus Custos II terletak daerah Surabaya barat, dan terletak di antara

perumahan di daerah Kebraon. SMPK Angelus Custos mempunyai area yang luas dengan

pepohonan yang membuat sekolah menjadi rindang dan sejuk. Selain itu, jauh dari kebisingan

kota, sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan kondusif dan baik. Dengan kesejukan

sekolah membuat peserta didik nyaman untuk belajar dan bermain di lingkungan sekolah.

Bentuk bangunan SMP Katolik Angelus Custos II yang menyerupai lingkaran akan lebih

membuat peserta didik merasa aman saat memasuki lingkungan sekolah. Pintu masuk-keluar

area sekolah hanya melalui satu pintu dan diawasi oleh security, membuat orang tua akan lebih

merasa aman saat menitipkan anaknya untuk belajar di SMP Katolik Angelus Custos II.

Kondisi fisik kelas yang bersih dan menarik menambah kenyamanan guru dan peserta didik

semakin bersemangat dalam proses belajar mengajar. Selain kelas yang bersih dan menarik,

ruang/area untuk kegiatan Ekstrakulikuler juga luas dan memadai dalam menunjang kreatifitas

siswa saat Ekstrakulikuler. Peserta didik di SMPK Angelus Custos II mampu bersaing dalam

akademik dan non akademik. Sebagian besar menonjol di bidang non akademik daripada di

bidang akademik, sehingga pendampingan dari pihak sekolah lebih mengembangkan bakat dan

minat. Sekolah memfasilitasi bakat dan minat peserta didik dengan menyediakan berbagai jenis

ekstra kurikuler. Masyarakat kota surabaya merupakan masyarakat yang multikultur dengan

berbagai macam matapencaharian khususnya di bidang industri. Hal ini juga berdampak pada

peserta didik sehingga dapat mempengaruhi perilaku dalam kehidupan sehari – hari. Warga

SMPK Angelus Custos II terdiri dari beragam social dan budaya, mulai dari dari bagian
Indonesia timur hingga daratan jawa. Dengan keberagama social dan budaya ini menjadikan

lingkungan SMPK Angelus Custos II makin akrab dan mencintai perbedaan yang ada. Saling

belajar Bahasa, social dan budaya yang berbeda, menjadikan kedekatan warga SMPK Angelus

Custos II menjadi terasa lebih kekeluargaan. Beberapa lomba yang pernah di juari oleh peserta

didik sebagai berikut:

a. Juara 2 lomba vlog yang di selenggarakan oleh BNN

b. Juara 2 lomba tari kreasi tradisional yang di selenggarakan oleh SMAK St. Louis 2

c. Masuk seleksi 20 besar lomba KSN IPS yang diselenggarakan oleh Dinas kota

Surabaya

Pengorganisasian pembelajaran pada kegiatan kurikulum yang diharapkan mampu

mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan serta dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari – hari. Peserta didik diharapkan mendapatkan pengalaman bermakna

pada konteks global. Pengalaman belajar di wadahi dalam kegiatan intrakurikuler, proyek

Profil Pelajar Pancasila ( P3 ), dan ekstrakurikuler.

2. Karakteristik Masyarakat di sekitar sekolah

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar peserta

didik. Pengaruh ini terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Hubungan sekolah dan

masyarakat meruapakan fungsi yang sangat penting dalam pengelolaan pendidikan, karena

keberhasilan suatu lembaga pendidikan juga sangat ditentukan oleh berfungsi atau tidaknya

humas pendidikan. Sekolah berada di tengah-tengah masyarakat yang menjadi tumpuan

harapan masyarakat untuk kemajuan peserta didik. Pendidikan merupakan hal yang sangat

penting dan berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat. Oleh karena itu sangat

diperlukan hubungan yang baik antara pihak sekolah dengan masyarakat. Lingkungan

masyarakat yang terjadi di sekitar lingkungan pendidikan ini berpengaruh terhadap kualitas

pendidikan. Sehingga pihak sekolah sangat berkontribusi besar untuk penyelenggaraan


pendidikan yang berkualitas dengan membangun relasi antara masyarakat sekitar dengan pihak

sekolah. SMP Katolik Angelus Custos II terletak daerah Surabaya barat, dan terletak di antara

perumahan di daerah Kebraon. SMPK Angelus Custos II mempunyai area yang luas dengan

pepohonan yang membuat sekolah menjadi rindang dan sejuk. Selain itu, jauh dari kebisingan

kota, sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan kondusif dan baik. Dengan kesejukan

sekolah membuat peserta didik nyaman untuk belajar dan bermain di lingkungan sekolah.

Bentuk bangunan SMP Katolik Angelus Custos II yang menyerupai lingkaran akan lebih

membuat peserta didik merasa aman saat memasuki lingkungan sekolah.

3. Kekhasan/Tradisi yang kuat di sekolah

Upaya peningkatan kualitas sekolah harus dimulai dari internal sekolah itu sendiri,

yaitu harus memperhatikan nilai-nilai yang hidup sebagai budaya sekolah (Hanushek, 2000).

Budaya sekolah merupakan jiwa (spirit) sebuah sekolah yang memberikan makna terhadap

kegiatan kependidikan sekolah itu sendiri, jika budaya sekolah lemah, maka ia tidak kondusif

bagi. Budaya sekolah secara umum terbentuk atas dasar visi dan misi seseorang yang

dikembangkan sebagai adaptasi terhadap tuntutan lingkungan (masyarakat) baik internal

maupun eksternal. Budaya sekolah adalah kualitas sekolah di kehidupan sekolah yang tumbuh

dan berkembang berdasarkan spirit dan nilai-nilai tertentu yang dianut sekolah (Dikmenum

Dirjen Dikdas dan Menengah, 2002). Budaya sekolah juga merupakan ciri khas, karakter atau

watak dan citra sekolah dalam masyarakat luas. Berkaitan dengan budaya sekolah, sekolah

sebagai sistem diharuskan memiliki tiga aspek pokok yang sangat berkaitan dengan

peningkatan mutu sekolah atau sekolah yang bermutu, yakni proses belajar mengajar,

kepemimpinan dan manajemen sekolah, serta budaya, tradisi, atau ciri khas sekolah itu sendiri.

Budaya sekolah juga tak lepas dari peran kepemimpinan kepala sekolah dalam mengatur

sekolah. Tugas kepala sekolah adalah memimpin para bawahannya yaitu dengan mengajari,

membimbing, memotivasi, memberi peluang, dan membangkitkan semangat para bawahannya


yaitu para guru, karyawan dan siswa demi memanjukan dan menjadikan sekolah yang

berbudaya mutu, tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi di lingkungan masyarakat sekitar

sekolah atau bahkan masyarakat luas (Sari, 2018).

4. Analisis Rapor Pendidikan

Rapor Pendidikan adalah dasar bagi penyusunan perencanaan berbasis data. Rapor

Pendidikan adalah bagian dari Profil Pendidikan yang datanya berasal dari Asessmen Nasional,

Dapodik. Agar Rapor Pendidikan dapat menjadi dasar bagi penyusunan perencanaan berbasis

data, maka rapor pendidikan di satuan pendidikan harus di analisis.Berdasarkan Rapor Mutu

Tahun 2021, maka SMP Katolik Angelus Custos II perlu adanya peningkatan:

a Kemampuan numerasi, berdasarkan rapor mutu SMP Katolik Angelus Custos II

Surabaya tahun 2021 yang memperoleh nilai 1,84 dan masih di bawah nilai rata – rata

nasional sehingga sekolah merasa perlu adanya peningkatan kemapuan numerasi di

setiap mata pelajaran khususnya pelajaran Matematika, IPA atau mata pelajaran lain

yang berkaitan dengan numerasi.

b. Gotong Royong, berdasarkan Rapor Mutu SMP Katolik Angelus Custos II Surabaya

yang memperoleh nilai 2.2 dan masih di bawah rata – rata nasional maka sekolah perlu

meningkatkan kegiatan kegotongroyongan antar warga sekolah sehingga dapat

meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan antar warga sekolah.

c. GTK Penggerak,berdasarkan Rapor Mutu SMP Katolik Angelus Custos II

memperoleh nilai 0% dan masih jauh di bawah rata – rata nilai nasional maka sekolah

perlu meningkatkan dengan cara mengikutkan GTK khususnya guru untuk mengikuti

program guru penggerak.


d. Pengalaman Pelatihan GTK, berdasarkan Rapor Mutu SMP Katolik Angelus Custos

II memperoleh nilai 10 dan masih di bawah nilai rata – rata nasional. Maka sekolah

perlu mengadakan pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan

e. Pengetahuan Bidang Studi, berdasarkan Rapor Mutu SMP Katolik Angelus Custos II

memperoleh nilai 0% dan masih jauh dari rata – rata nilai nasional sehingga sekolah

mengadakan pelatihan untuk guru.

f. Pedagogi, berdasarkan Rapor Mutu SMP Katolik Angelus Custos II memperoleh nilai

20% dan masih di bawah nilai rata – rata nasional sehingga sekolah perlu meningkatkan

pelatihan pedagogi bagi guru

g. Layanan sekolah untuk siswa cerdas dan bakat istimewa, berdasarkan Rapor Mutu

SMP Katolik Angelus Custos II memperoleh nilai 1.43 dan masih di bawah rata – rata

nilai nasional sehingga sekolah perlu memfasilitasi siswa yang cerdas dan memiliki

bakat istimewa.

Upaya peningkatan pencapaian kinerja sekolah yang mencakup 8 Standar Nasional

Pendidikan tidak terlepas dari kondisi social masyarakat di SMP Katolik Angelus Custos II

yang heterogen dengan keberagaman latar belakang peserta didik dan orang tua. Kurikulum

SMP Katolik Angelus Custos II Surabaya mengakomodasi potensi dan karakteristik yang ada

di satuan Pendidikan.Dan untuk meningkatkan kualitas satuan Pendidikan baik dalam aspek

akademis aupun non akademis, memelihara dan mengembangkan budaya daerah serta

menguasai perkembangan IPTEK yang di landasi iman dan taqwa serta perilaku berbudi

perkerti luhur dengan di landasi profil pelajar Pancasila. Untuk layanan Pendidikan terhadap

peserta didik yang memiliki bakat dan minat tertentu juga mendapat perhatian dengan

menyediakan kegiatan ekstra kurikuler yang bias diikuti oleh peserta didik sesuai dengat bakat
dan minat masing – masing. Kegiatan ekstra kurikuler dilaksanakan setelah pembelajaran intra

kurikuler di kelas.

Melalui Kurikulum Merdeka, Satuan Pendidikan dapat melaksanakan program

pendidikannya sesuai dengan karakteristik masyarakat sekitar, potensi satuan pendidikan dan

kekhasan / tradisi sekolah. Untuk itu dalam pengembangan dan pelaksanaan nya melibatkan

seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan

sekitar sekolah.

B. LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Permendikbud nomor 37 tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan

pendidikan menengah

3. Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada

Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan

Menengah

4. Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak

Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah

5. Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses Pada Pendidikan

Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah

6. Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan Pada

Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan

Menengah
7. Permendikbudristek No. 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam

Rangka Pemulihan Pembelajaran

8. Permendikbudristek No. 262/M/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri

Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi No. 56/M/2022 tentang Pedoman

Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran

9. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 008/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada

Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan

Menengah pada Kurikulum Merdeka

10. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 009/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan

Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka

11. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 033/H/KR/2022 tentang Perubahan Atas

Keputusan Kepala BSKAP Nomor 008/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada

Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan

Menengah pada Kurikulum Merdeka

12. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 044/H/KR/2022 tentang Satuan Pendidikan

Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023

13. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 19 Tahun 2014 Tentang Mata Pelajaran Bahasa

Daerah sebagai Mulok Wajib di Sekolah/Madrasah

14. Keputusan Wali Kota Surabaya No.188.45/241/402.1.2/2002 tentang Mata Pelajaran

Bahasa Inggris sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah

15. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 52 Tahun 2022 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Kota Surabaya

16. Instruksi Walikota Surabaya Nomor 3 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Sekolah

Adiwiyata di Kota Surabaya


Landasan filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di satuan

pendidikan pendidikan SMP Katolik Angelus Custos II adalah dengan mempertimbangkan

mempertimbangkan budaya bangsa sebagai akar penopang pendidikan yang akan tumbuh

membentuk pendidikan berkelanjutan.. Generasi penerus tetaplah menjadi menjadi generasi

penjaga kelestarian budaya namun peka terhadap perkembangan zaman. Pengalaman belajar

menjadi poin utama dalam menguasai kompetensi.

Peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan inovatif.

Proses pendidikan sebagai suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat memiliki kecakapan hidup yang sesuai minat

bakat yang mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual. dan kinestetik.

Berdasarkan landasan tersebut, SMP Katolik Angelus Custos II dengan kekuatan,

kemampuan dan keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan menjawab tantangan

pendidikan dalam memfasilitasi suatu suasana belajar penuh aktivitas, berkarya dan

menyenangkan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari

masa lalu dengan membentuk peserta didik sebagai agen Profil Pelajar Pancasila yang memiliki

kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan

berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Visi Satuan Pendidikan

Kurikulum Operasional Sekolah disusun oleh Satuan Pendidikan untuk memungkinkan

penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah. Sekolah

sebagai unit penyelenggara pendidikan juga harus memperhatikan perkembangan dan tantangan

masa depan diantaranya adalah:perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang

memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan lintas sektor serta tempat,

era informasi, pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, berubahnya

kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, era perdagangan bebas Tantangan dan

peluang itu harus direspon oleh SMP Katolik Angelus Custos II, sehingga visi sekolah diharapkan

sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi tidak lain merupakan cita-cita moral yang

menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang. Adapun visi SMP Katolik

Angelus Custos II adalah

“ Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang beriman, berkarakter, berprestasi,

menguasai IPTEK, kreatif, dalam mengembangkan potensi peserta didik melalui numerasi

dan literasi dengan berlandaskan hati yang TERJAGA“

Indikator Visi Sekolah:

1. Terwujudnya SDM yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Terwujudnya SDM yang unggul dan kompetitif baik dalam bidang akademik maupun

non akademik

3. Terwujud nya sarana prsarana sekolah yang berbasis teknologi informasi


4. Terwujud nya Pendidikan yang mengedepankan pembentukan profil pelajar Pancasila.

5. Terwujudnya Pendidikan yang mengedepankan literasi dan numerasi

B. Misi Satuan Pendidikan

1. Mewujudkan SDM yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa

a. Mengadakan kegiatan keagamaan ( rekoleksi, gladi rohani )

b. Melaksanakan upacara memperingati hari besar nasional

2. Mewujudkan SDM yang unggul dan kompetitif baik di bidang akademik maupun non

akademik

a. Menentukan kriteria ketuntasan belajar peserta didik

b. Menentukan kriteria kelulusan terutama pada ujian sekolah untuk semua mata

pelajaran

c. Mengikutsertakan peserta didik untuk kegiatan lomba

3. Mewujudkan sarana dan prasarana yang berbasis teknologi informatika

a. Memfasiltasi pembelajaran dengan ruang komputer

b. Memfasilitasi peserta didik dengan wifi yang lancar untuk kegiatan pembelajaran

c. Meningkatkan sarana dan prasarana di sekolah untuk pengembangan Pembelajaran

4. Mewujudkan Pendidikan yang mengedepankan pembentukan profil pelajar Pancasila.

a. Melaksanakan proyek profil pelajar pancasila untuk seluruh peserta didik

b. Mengintegrasikan nilai profil pelajar pancasila dalam perencanaan pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian

c. Mengintegrasikan nilai profil pelajar pancasila dalam kegiatan pembiasaan rutin

sekolah dan budaya sekolah.


5. Terwujudnya Pendidikan yang mengedepankan literasi dan numerasi

a. Meningkatkan fasilitas perpustakaan

b. Memfasilitasi pengadaan buku yang relevan

c. Mengadakan kegiatan lomba yang berkaitan dengan literasi dan numerasi

C. Tujuan Satuan Pendidikan

Tujuan pendidikan pada SMP Katolik Angelus Custos II adalah langkah untuk

mewujudkan visi sekolah dalam jangka waktu tertentu. mencanangkan tujuan pendidikan

yang diharapkan yaitu:

1. Terwujudnya SDM yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

1.1 Tercapai nya kegiatan keagamaan ( rekoleksi, gladi rohani )

1.2 Terlaksana nya upacara memperingati hari besar nasional

2. Terwujudnya SDM yang unggul dan kompetitif baik dalam bidang akademik maupun non

akademik

2.1 Tercapainya hasil belajar peserta didik mencapai ketuntasan untuk seluruh mata

pelajaran.

2.2 Tercapaian kelulusan peserta didik 100% dan untuk semua mata pelajaran ujiansekolah

rata-rata minimal 75.

2.3 Tercapainya peserta didik mengikuti lomba.

2.4 Tercapainya peserta didik yang memiliki karakter keimanan dan ketaqwaan kepada

Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dalam pembelajaran dan kehidupan

sehari-hari.
2.5 Tercapainya peserta didik yang memiliki karakter cinta tanah dan kebinekaan serta

berbudaya dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.

2.6 Tercapainya peserta didik yang memiliki karakter mandiri, bernalar kritis, dan kreatif

serta gotong royong dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari

3. Terwujud nya sarana prsarana sekolah yang berbasis teknologi informasi

3.1 Terfasiltasi nya pembelajaran dengan ruang computer.

3.2 Terfasilitasi nya peserta didik dengan wifi yang lancar untuk kegiatan

pembelajaran.

3.3 Tercapai nya sarana dan prasarana di sekolah untuk pengembangan Pembelajaran.

4. Terwujud nya Pendidikan yang mengedepankan pembentukan profil pelajar Pancasila

4.1 Terlaksananya proyek profil pelajar Pancasila untuk seluruh peserta didik 3 kali

dalam setahun.

4.2 Terlaksananya pengintegrasian nilai profil pelajar pancasila dalam perancanaan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian untuk semua mata

pelajarn.

4.3 Terlaksananya pengintegrasian nilai profil pelajar pancasila dalam kegiatan

pembiasaan rutin sekolah dan budaya sekolah.

5. Terwujudnya Pendidikan yang mengedepankan literasi dan numerasi

5.1 Tersedianya fasilitas perpustakaan .

5.2 Tersedianya pengadaan buku yang relevan.

5.3 Terlaksananya kegiatan lomba yang berkaitan dengan literasi dan numerasi.
BAB III

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Intrakukrikuler

Kegiatan Intrakurikuler adalah kegiatan utama sekolah yang diselenggarakan

dengan menggunakan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam struktur program

kurikulum. Kegiatan ini dilakukan guru dan peserta didik dalam bentuk kegiatan

pembelajaran setiap hari. Aktivitas belajar mengajar yang dilakukan di dalam kelas

merupakan contoh dari kegiatan intrakurikuler di sekolah.

Pendidikan melakukan pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran

yang terdapat pada semester gasaldan genap dalam satu tahun pelajaran. Beban belajar

pada sistem paket terdiri atas pembelajaran regular/tatap muka dan kegiatan proyek

pelajar Pancasila.

1. Struktur Kurikulum

Mengatur muatan kurikulum sesuai dengan Keputusan Mendkbudristek No. 56

Tahun 2022 atau Keputusan Mendkbudristek No. 262 Tahun 2022. Memuat struktur

kurikulum dari : Memuat alokasi waktu per mata pelajaran sesuai struktur kurikulum yang

berlaku baik yang di regular maupun sistem blok. Struktur kurikulum merupakan pola

dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum setiap mata pelajaran pada satuan

pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai

dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang

dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan

berdasarkan standar kompetensi lulusan. Struktur kurikulum terdiri dari mata pelajaran,

muatan lokal, dan pengembangan diri atau ekstrakulikuler.

a. Mata Pelajaran terdiri dari:

Kelas 8 dan 9

• Pendidikan Agama Katholik


• PKN

• Bahasa Indonesia

• Bahasa Inggris

• Matematika

• IPA

• IPS

• Prakarya

• Seni Budaya

• PJOK

• Bahasa Jawa

Kelas 7

• Pendidikan Agama Katholik

• Pancasila

• Bahasa Indonesia

• Bahasa Inggris

• Matematika

• IPA

• IPS

• Seni Budaya

• PJOK

• Informatika

Alokasi waktu kelas VII.

Asumsi jumlah minggu efektif 36 minggu per tahun

Kegiatan regular Proyek pelajar

NO MATA PELAJARAN (Intrakurikuler) per pancasila Total per tahun

tahun (kookurikuler)
(Minggu) Pertahun

1 Pendidikan Agama 72 (2) 36 108

dan Budi Pekerti

2 PPKn 72 (2) 36 108

3 Bahasa Indonesia 170 (5) 46 216

4 Matematika 144 (4) 36 180

5 IPA 144 (4) 36 180

6 IPS 108 (3) 36 144

7 Bahasa Inggris 108 (3) 36 144

8 PJOK 72 (2) 36 108

9 Informatika 72 (2) 36 108

10 Pilihan:

a. Seni Musik 36 (1) 18 108

b. Prakarya 36 (1) 18

11 Mulok 72 (2) 36 108

Jumlah 1080 396 1476

b. Muatan Lokal

• Bahasa Jawa

SMPK Angelus Custos II pun mengakomodasi Bahasa Jawa sebagai

salah satu mata pelajaran muatan lokal. Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu

bagi masyarakat Jawa Timur pada umumnya dan masyarakat di lingkungan

sekitar. Pembelajaran bahasa jawa diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Daerah dengan

baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi

terhadap budaya dan hasil karya sastra daerah. Desain pembelajaran mata

pelajaran. Bahasa Jawa khususnya, diturunkan dari kompetensi yang telah

disusun oleh tim pengembang kurikulum Bahasa Daerah Provinsi Jawa Timur
c. Ekstrakulikuler

• Karawitan

• Futsal

• Jurnalistik

• Paskib

• Modern Dance

• Badminton

• Band

• Pramuka

. 2. Capaian Pembelajaran

Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi

pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja. Istilah

capaian pembelajaran kerapkali digunakan bergantian dengan kompetensi, meskipun

memiliki pengertian yang berbeda dari segi ruang lingkup pendekatannya. merupakan

hasil peleburan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Capaian pembelajaran dalam

kurikulum SMP Katolik Angelus Custos II menggunakan rumusan capaian

pembelajaran yeng telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Capaian pembelajaran menunjukkan kemajuan belajar yang digambarkan secara

vertikal dari satu tingkat ke tingkat yang lain serta didokumentasikan dalam suatu

kerangka kualifikasi. Capaian pembelajaran digunakan oleh sekolah untuk menentukan

tingkat kerangka kualifikasi, menetapkan standar kualifikasi, menjelaskan program,

mengarahkan kurikulum, dan menentukan spesifikasi penilaian.

Capaian pembelajaran dirumuskan per fase untuk membedakannya dengan kelas

karena peserta didik di satu kelas yang sama bisa jadi belajar dalam fase pembelajaran

yang berbeda. Hal ini dilatarbelakangi oleh asumsi bahwa setiap individu termasuk

peserta didik memiliki kecepatan, keunikan, bakat, minat, serta kebutuhan dan

perkembangan dalam proses belajar yang beragam.

Pada jenjang SMP, capaian pembelajaran dirumuskan dalam fase D Kelas VII-

IX. Deskripsi lengkap rumusan capaian pembelajaran di SMP Katolik Angelus Custos II
sebagaimana tercantum dalam lampiran. yang merupakan bagian tak terpisahkan dari

kurikulum SMP Katolik Angelus Custos II.

➢ Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Intrakurikuler

1. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti

Elemen Capaian Pembelajaran

Al-Qur’an Peserta didik memahami definisi Al-Qur’an dan

dan Hadis Hadis Nabi dan posisinya sebagai sumber ajaran

agama Islam. Peserta didik juga memahami

pentingnya pelestarian alam dan

lingkungan sebagai bagian yang tidak

terpisahkan dalam ajaran Islam. Peserta didik

juga mampu menjelaskan pemahamannya

tentang sikap moderat dalam beragama. Peserta

didik juga memahami tingginya semangat

keilmuan beberapa intelektual besar Islam.

Akidah Peserta didik mendalami enam rukun Iman.

Akhlak Peserta didik mendalami peran aktivitas salat

sebagai bentuk penjagaan atas diri sendiri dari

keburukan. Peserta didik juga memahami

pentingnya verifikasi (tabayyun) informasi

sehingga dia terhindar dari kebohongan dan


berita palsu. Peserta didik juga memahami

definisi toleransi dalam tradisi Islam

berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis-

Hadis Nabi. Peserta didik juga mulai mengenal

dimensi keindahan dan seni dalam Islam

termasuk ekspresi-ekspresinya.

Fikih Peserta didik memahami internalisasi nilai-nilai

dalam sujud dan ibadah salat, memahami

konsep muʿāmalah, riba, rukhsah, serta

mengenal beberapa mazhab fikih, dan

ketentuan mengenai ibadah qurban.

Sejarah Peradaban Peserta didik mampu menghayati penerapan

Islam akhlak mulia dari kisah-kisah penting dari Bani

Umayyah, Abbasiyyah, Turki Usmani, Syafawi

dan Mughal sebagai pengantar untuk

memahami alur sejarah masuknya Islam ke

Indonesia.

1.2 Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Kristen dan Budi Pekerti

Elemen Sub Elemen Capaian Fase D

1. Allah Allah Memahami Karya Allah dalam hidup

Berkarya Pencipta manusia yang mengubah masa depan

manusia dan dunia secara keseluruhan,

mensyukuri perkembangan IPTEK dan

bertanggungjawab terhadap IPTEK,

memahami karya Allah melalui

berbagai
perubahan yang dihadirkan gereja.

Allah Memahami dan menyajikan bukti-bukti

Pemelihara Allah memelihara seluruh ciptaan-Nya,

bahwa hidup manusia yang dinamis

berada dalam kuasa dan pemeliharaan

Allah, meyakini bahwa Allah

memelihara, memberi isnpirasi

kehidupan dan mensyukuri

pemeliharaan Allah sepanjang

kehidupan.

Allah Mengakui bahwa hanya Allah yang

Penyelamat dapat mengampuni dan menyelamatkan

manusia dalam Yesus Kristu dan

meneladani Yesus dalam hidup

beriman

melalui berbagai aktifitas.

Allah Bersikap sebagai orang yang

Pembaru dipimpin dan dibaharui oleh Roh

Kudus dan

menerapkan makna hidup beriman dan

Elemen Sub Elemen Capaian Fase D

berpengharapan dalam

menghadapi

berbagai tantangan.
2. Manusia Hakikat Memahami teladan Yesus Kristus dan

dan Manusia menerapkan-nya dalam kehidupan bagi

Nilai- sesama manusia, memahami berbagai

nilai bentuk fenomena dan tantangan

Kristiani pergaulan remaja masa kini.

Nilai-nilai Menerapkan nilai-nilai kristiani dalam

Kristiani kehidupan sehari-hari, bersikap rendah

hati, dan peduli terhadap sesama.

3. Gereja dan Tugas Memahami karya Allah dalam

Masyarakat Panggilan pelayanan gereja yang membawa

Majemuk Gereja pembaruan bagi dunia secara

keseluruhan, memperkenalkan misi

pelayanan gereja masa kini serta

memahami makna kehadiran gereja

bagi umat Kristen dan bagi dunia,

memahami berbagai bentuk pelayanan

gereja masa kini dan mengkritisinya.

Masyaraka Mengembangkan sikap terbuka,

t Majemuk toleran, dan inklusif terhadap sesama

dalam masyarakat

majemuk, memahami

model-model dialog dan kerja sama

antar agama dalam rangka moderasi

beragama serta

merencanakan kegiatan sederhana yang

dapat menunjukkan sikap hidup

inklusif dalam masyarakat majemuk.


4. Alam dan Alam Memahami bahwa pemeliharaan Allah

Lingkung Ciptaan terus berlangsung terhadap alam dan

a n Hidup Allah manusia dalam segala situasi dan

manusia meresponsnya

melalui tanggung jawab

dan berbagai aktifitas

memelihara alam.

Tanggung Memahami bahwa manusia diberi

Jawab Manusia tugas oleh Allah untuk mengolah serta

Terhadap memelihara alam dan lingkungan

Alam hidup.

1.3 Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti

Elemen Capaian Pembelajaran

Pribadi Peserta Peserta didik mampu memahami manusia sebagai citra

Didik Allah yang unik, dan sederajat, baik sebagai perempuan

ataupun laki-laki, yang memiliki kemampuan dan

keterbatasan, sehingga bangga dan bersyukur.

Peserta didik menyadari dirinya yang tumbuh dan

berkembang berkat peran keluarga, teman, sekolah dan

Gereja.

Yesus Kristus Peserta didik mengenal dan memahami pribadi Yesus

yang berbelas kasih dan pengampun sehingga mampu

membangun relasi dengan-Nya.

Peserta didik mampu memahami pribadi dan karya

Yesus sebagai pemenuhan janji Allah, yang mewartakan

Kerajaan Allah melalui sabda, tindakan, dan mukjizat-


Nya; yang memanggil dan mengutus para murid-Nya,

mengalami sengsara, wafat dan kebangkitan serta naik

ke surga, selanjutnya mengutus Roh Kudus yang

memberi daya dan kekuatan bagi para murid.

Gereja Peserta didik memahami Gereja sebagai komunitas

yang hidup, yang melakukan berbagai karya, dan

menjadi tanda dan sarana keselamatan serta

mewujudkan sakramen keselamatan, melalui sakramen

Inisiasi dan Sakramen Penyembuhan. Pada akhirnya

Peserta didik dapat mewujudkan dalam hidupnya sehari-

hari sebagai murid-murid Yesus dan anggota Gereja.

Peserta didik mampu memahami makna Sakramen

Perkawinan, Sakramen Tahbisan, dan membangun masa

depan.

Masyarakat Peserta didik mewujudkan imannya melalui upaya

membangun kehidupan bersama berlandaskan pada

Kebebasan sebagai Anak-anak Allah dan Sabda

Bahagia.

Peserta didik mengimani Allah sebagai sumber

keselamatan yang sejati dan menanggapinya dalam

kebersamaan dengan jemaat serta meneladan Maria;

beriman di tengah masyarakat dengan mewujudkan hak

dan kewajiban sebagai anggota Gereja dan masyarakat,

menghargai keluhuran martabat manusia dengan

mengembangkan budaya kehidupan, mengembangkan

keadilan dan kejujuran, bersahabat dengan alam;


beriman dengan membangun persaudaraan dengan

semua orang berdasar sikap Gereja Katolik terhadap

agama dan kepercayaan lain sehingga dapat

membangun kebersamaan. Akhirnya peserta

didik dapat

mewujudkan makna iman dalam perilaku hidupnya

Elemen Capaian Pembelajaran

Pribadi Peserta Peserta didik mampu memahami manusia sebagai citra

Didik Allah yang unik, dan sederajat, baik sebagai perempuan

ataupun laki-laki, yang memiliki kemampuan dan

keterbatasan, sehingga bangga dan bersyukur.

Peserta didik menyadari dirinya yang tumbuh dan

berkembang berkat peran keluarga, teman, sekolah dan

Gereja.

Yesus Kristus Peserta didik mengenal dan memahami pribadi Yesus

yang berbelas kasih dan pengampun sehingga mampu

membangun relasi dengan-Nya.

Peserta didik mampu memahami pribadi dan karya

Yesus sebagai pemenuhan janji Allah, yang mewartakan

Kerajaan Allah melalui sabda, tindakan, dan mukjizat-

Nya; yang memanggil dan mengutus para murid-Nya,

mengalami sengsara, wafat dan kebangkitan serta naik

ke surga, selanjutnya mengutus Roh Kudus yang

memberi daya dan kekuatan bagi para murid.


Gereja Peserta didik memahami Gereja sebagai komunitas

yang hidup, yang melakukan berbagai karya, dan

menjadi tanda dan sarana keselamatan serta

mewujudkan sakramen keselamatan, melalui sakramen

Inisiasi dan Sakramen Penyembuhan. Pada akhirnya

Peserta didik dapat mewujudkan dalam hidupnya sehari-

hari sebagai murid-murid Yesus dan anggota Gereja.

Peserta didik mampu memahami makna Sakramen

Perkawinan, Sakramen Tahbisan, dan membangun masa

depan.

Masyarakat Peserta didik mewujudkan imannya melalui upaya

membangun kehidupan bersama berlandaskan pada

Kebebasan sebagai Anak-anak Allah dan Sabda

Bahagia.

Peserta didik mengimani Allah sebagai sumber

keselamatan yang sejati dan menanggapinya dalam

kebersamaan dengan jemaat serta meneladan Maria;

beriman di tengah masyarakat dengan mewujudkan hak

dan kewajiban sebagai anggota Gereja dan masyarakat,

menghargai keluhuran martabat manusia dengan

mengembangkan budaya kehidupan, mengembangkan

keadilan dan kejujuran, bersahabat dengan alam;

beriman dengan membangun persaudaraan dengan

semua orang berdasar sikap Gereja Katolik terhadap

agama dan kepercayaan lain sehingga dapat

membangun kebersamaan. Akhirnya peserta

didik dapat

mewujudkan makna iman dalam perilaku hidupnya


Elemen Capaian Pembelajaran

sehari-hari, karena iman tanpa perbuatan adalah mati.

1.4 CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

HINDU DAN BUDI PEKERTI

Elemen Capaian Pembelajaran

Sraddha dan Bhakti Peserta didik dapat, menerapkan dan

mengaplikasikan asta asiwarya dan catur

marga dalam kehidupan sosial keagamaan.

Hal ini dilakukan untuk melatih dirinya untuk

memahami akan kecintaanya kepada Hyang

Widhi Wasa dan menerapkanya dalam

kehidupan keluarga, sekolah, masyarakat.

Susila Peserta didik dapat menerapkan, menilai dari

tri hita karana, catur purusartha dan panca

yama dan nyama sebagai aplikasi nilai-nilai

susila untuk diterapkan dalam kehidupan

untuk keseimbangan manusia dengan Tuhan,

manusia dengan manusia dan manusia dengan

alam agar terbentuk pribadi yang unggul.

Acara Peserta didik dapat menganalisis dan

mengidentifikasi bentuk kearifan lokal

kaitannya dengan nilai-nilai budaya bangsa

dan kebangsaan. Hal ini dilakukan untuk

melestarikan budaya daerah dan penerapan

nilai keagamaan Hindu di Nusantara.


Kitab suci Weda Peserta didik dapat menganalisis kitab suci

Hindu bagian upaweda, wedangga dan jyotisa

dengan penerapan tri kerangka Hindu (tattwa,

susila dan acara) sebagai pedoman kehidupan

pada lingkup keluarga.

Sejarah Peserta didik dapat menganalisis kontribusi

sejarah Hindu dalam perkembangan kekinian.

Peserta didik dapat menjadikan sejarah

sebagai sumber pembelajaran positif pada

kehidupan kekinian dan berupaya

melestarikan peninggalan sejarah dan

kebudayaan Hindu di Indonesia.

1.5 CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

BUDDHA DAN BUDI PEKERTI

Elemen Capaian Pembelajaran

Sejarah Pada akhir fase D, peserta didik membuat rencana dan

meneladan sikap Buddha dan penyokong Buddha dengan

memiliki sikap bijaksana, sadar sejarah, dan terbuka serta

menghargai keragaman budaya dan tradisi Buddhis di

Indonesia dan dunia ditinjau dari sejarah dan tinggalan

budaya masa klasik, keragaman kitab suci agama Buddha

ditinjau dari berbagai aliran atau tradisi dan negara, serta

keragaman budaya bangsa, minimal dengan melibatkan diri

dalam kegiatan kunjungan sejarah dan festival budaya atau

sejenisnya di lingkungan sosialnya. Peserta didik

menyimpulkan informasi dan meneladan sifat-sifat dan

nilai-nilai moral dalam riwayat, kehidupan Buddha Gotama,


kehidupan siswa utama Buddha, atau tokoh inspiratif

Buddhis dalam menyayangi dan peduli terhadap diri sendiri,

sesama manusia, negara, dan lingkungan alam sekitarnya.

Peserta didik menyimpulkan informasi dan meneladan sifat-

sifat dan nilai-nilai moral dalam riwayat Buddha Gotama dan

peristiwa-peristiwa monumental setelah Buddha wafat yang

berpengaruh terhadap kelestarian ajaran Buddha hingga

saat ini.

Ritual Pada akhir fase D, peserta didik menyusun rencana dan

menghayati makna serta tata cara hidup berkesadaran

(meditasi) dan budaya menghormat (puja), serta budaya

perayaan hari raya berbagai aliran atau tradisi agama

Buddha; menghargai keragaman hari raya agama

Buddha serta hari raya agama dan

kepercayaan lain dengan melibatkan diri dalam berbagai

kegiatan
Elemen Capaian

Pembelajaran

aksi sosial dan pelestarian alam lintas aliran atau lintas tradisi

agama Buddha, serta lintas agama dan kepercayaan di

lingkungan sosialnya; menghargai dan menghayati makna ziarah

ke tempat- tempat suci dalam agama Buddha serta agama dan

kepercayaan lain dengan melaku-kan kebajikan, ziarah ke

tempat-tempat suci agama Buddha terdekat, kunjung-an ke

tempat suci atau tempat ibadah agama dan kepercayaan lain, dan

dengan dialog antaraliran atau antartradisi agama Buddha serta

antaragama dan kepercayaan di lingkungan sosialnya.

Etika Pada akhir fase D, peserta didik menyimpulkan, menerima, dan

mengamalkan nilai-nilai ajaran moralitas, perbuatan baik, dan

jalan Bodhisattva berlandaskan pada kesadaran terhadap nilai-

nilai Hukum Karma dan Hukum Kelahiran Kembali dalam

menjalankan hak dan kewajiban moral terhadap sesama manusia,

terhadap lembaga sosial keagamaan Buddha, terhadap teman,

hak dan kewajiban konstitusional sebagai warga Negara

Indonesia; dalam menentukan sikap terhadap kesetaraan gender,

hak asasi manusia, hak hidup hewan, hak hidup damai tanpa

perang, orientasi seksual, dan masalah remaja; dalam memenuhi

kebutuhan ekonomi sejalan sikap Buddhis terhadap kekayaan;

dan dalam pergaulan, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

yang majemuk secara bijaksana.


1.6 CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

KHONGHUCU DAN BUDI PEKERTI

Elemen Capaian Pembelajaran

Sejarah Suci Peserta didik menghayati Nabi Kongzi sebagai Tian Zhi

Muduo, membuat peta perjalanan Nabi Kongzi dalam

pengembaraannya sebagai Tian Zhi Mu Duo,

mendiskusikan sikap dan perilaku Nabi Kongzi untuk

menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, menceritakan

kisah Min Ziqian, menemukan makna tersirat dari

rangkaian turunnya wahyu dalam agama Khonghucu,

menganalisis peta dan rangkuman sikap dan

kebijaksanaan Nabi Kongzi dalam pengembaraan-nya

sebagai Tian Zhi Mu Duo, menelaah Kisah Zhuxi

Menelaah kisah raja Zhou Gong Dan, mengenal Kisah

Raja Cheng Tang, mengenal Kisah keteladanan Jenderal

Yue Fei dalam sosok patriotisme dan cinta negara, Dan

menceritakan fase-fase kehidupan Nabi Kongzi.

Kitab Suci Peserta didik menyebutkan ayat suci yang terdapat dalam

kitab Sishu yang berkaitan dengan Tian Zhi Mu Duo,

menemukan ayat dalam kitab Wujing yang berkaitan

dengan Upacara Persembahyangan, membuat Struktur

skematik isi kitab Sishu dan Wujing, mengkorelasikan

secara garis besar bagian kitab Sishu dan kitab Xiao Jing,

menemukan ayat suci yang terdapat dalam kitab Wujing

(Liji) tentang persembahyangan kepada Tian, dan


Elemen Capaian Pembelajaran

menemukan ayat suci dalam kitab Sishu yang berkaitan

dengan upacara Li Yuan.

Keimanan Peserta didik meyakini ajaran agama sebagai pembimbing

hidup menempuh Jalan suci, meyakini ajaran

Khonghucu adalah wahyu Tian yang diturunkan melalui

para nabi, menghayati makna dan nilai-nilai agama bagi

kehidupan manusia, memahami keimanan yang pokok

(Chen Xin Zhi Zhi), menganalisis Pengakuan Iman Yang

Pokok (Chen Xin Zhi Zhi) dalam perilaku sehari-hari,

menganalisis bahwa benih-benih kebajikan watak sejati

(Xing) dalam diri manusia adalah Firman Tian,

menegaskan makna bakti kepada orang tua adalah jalan

untuk sujud dan taat kepada Tian. meyakini bahwa hidup

menempuh jalan suci itulah yang diridhoi oleh Tuhan,

meyakini bahwa melakukan sembahyang kepada Tian

dan Nabi Kongzi merupakan kewajiban pokok yang

harus selalu dilakukan dengan rutin, dan menghafal dan

menghayati Pengakuan Iman sebagai kalimat yang wajib

diingat dan di laksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Tata Ibadah Peserta didik menjelaskan definisi, makna, fungsi, dan

tujuan upacara persembahyangan dalam pengajaran

agama, Rutin melaksanakan kebaktian di Lithang/Miao

sebagai bentuk kewajiban terhadap agama yang diimani,

mengenal macam-macam tempat-tempat ibadah umat

Khonghucu, mempraktikan cara bersujud kepada Tian,

menguraikan tata cara bersalam dan menghormat,

menganalisis dupa (Xiang) dan Meja Abu (altar) Leluhur,


memaksimalkan praktek upacara sembahyang kepada

leluhur, menguraikan penggunaan dupa dalam

sembahyang kepada Tuhan setiap pagi dan sore,

menganalisis upacara sembahyang kepada Nabi Kongzi,

mengenal upacara sembahyang kepada Tian, mengenal

macam-macam upacara Li Yuan, memahami makna dan

manfaat kebaktian bagi diri sendiri dan umat, mengenal

upacara kepada Para Suci.

Perilaku Junzi Peserta didik mengamalkan keimanan yang pokok,

mempraktikkan sikap hati-hati, sungguh-sungguh,

rendah hati, sederhana dan suka mengalah terhadap

teman di lingkungan sekolah tanpa memandang suku dan

agama, berpartisipasi aktif dalam kegiatan lintas agama

sebagai bentuk syukur dan terima kasih atas kebijakan

pemerintah yang memberikan pelayanan yang setara

dengan agama lain, memahami ciri-ciri karakter dan

perilaku Junzi, mempraktekkan Pokok-pokok ajaran

moral agama Khonghucu, mempraktekan poin-poin

delapan kebajikan (Ba De), melakukan kunjungan ke

tempat ibadah agama lain sebagai bentuk persaudaraan

terhadap sesama, menganalisis makna Kebajikan (De),

menetapkan jadual kegiatan belajar dan menjalankannya

dengan konsisten, menghayati pentingnya pembinaan diri

sebagai kewajiban pokok, menunjukkan sikap bakti

(Xiao) kepada Tuhan, Alam, dan orang tua, menunjukkan

sikap hidup rukun dan toleran antar sesama umat

beragama, mempraktikkan sikap mengasihi sesama

manusia dan usaha berhenti pada puncak kebaikan dari


salah-satu predikat yang disandang, dan mempraktikkan

Elemen Capaian Pembelajaran

hormat dan patuh kepada orang tua di rumah sebagai

bentuk perilaku bakti.

2. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA

Elemen Capaian Pembelajaran

Pancasila Peserta didik mampu menganalisis kronologis

lahirnya Pancasila; mengkaji fungsi dan kedudukan

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup

bangsa, serta mengenal Pancasila sebagai ideologi

negara. Peserta didik memahami implementasi

Pancasila dalam kehidupan bernegara dari masa ke

masa. Peserta didik mampu mengidentifikasi

hubungan Pancasila dengan Undang-Undang Dasar

Negara
Elemen Capaian Pembelajaran

Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal

Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia; serta

melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan

sehari-hari. Peserta didik mengidentifikasi kontribusi

Pancasila sebagai pandangan hidup dalam

menyelesaikan persoalan lokal dan global dengan

menggunakan sudut pandang Pancasila.

Undang- Peserta didik memahami periodisasi pemberlakuan

Undang Dasar dan perubahan Undang-Undang Dasar Negara

Negara Republik Indonesia Tahun 1945; memahami Undang-

Republik Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Indonesia 1945 sebagai sumber hukum tertinggi. Peserta didik

Tahun 1945 memahami bentuk pemerintahan yang berlaku dalam

kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Peserta didik memahami peraturan perundang-

undangan dan tata urutannya; mematuhi pentingnya

norma dan aturan, menyeimbangkan hak dan

kewajiban warga negara.

Bhinneka Peserta didik mampu mengidentifikasi keberagaman

Tunggal suku, agama, ras dan antargolongan dalam bingkai

Ika Bhinneka Tunggal Ika, dan mampu menerima

keragaman dan perubahan budaya sebagai suatu

kenyataan yang ada di dalam kehidupan

bermasyarakat, dan menanggapi secara proporsional

terhadap kondisi yang ada di lingkungan sesuai

dengan peran dan kebutuhan yang ada di masyarakat.


Peserta didik memahami urgensi pelestarian nilai

tradisi, kearifan lokal dan budaya; menunjukkan

contoh pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal dan

budaya. Peserta didik menumbuhkan sikap tanggung

jawab dan berperan aktif dalam menjaga dan

melestarikan praktik nilai tradisi, kearifan lokal dan

budaya dalam masyarakat global.

Negara Peserta didik mampu mengidentifikasi wilayah

Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu

Republik kesatuan utuh dan wawasan nusantara dalam konteks

Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia; peserta didik

turut menjaga keutuhan wilayah NKRI. Peserta didik

mampu menunjukkan perwujudan demokrasi yang

didasari oleh nilai-nilai Pancasila serta menunjukkan

contoh serta praktik kemerdekaan berpendapat warga

negara dalam era keterbukaan informasi. Peserta didik

mampu mengidentifikasi sistem pemerintahan

Indonesia, kedudukan, tugas, wewenang, dan

hubungan antarlembaga-lembaga negara, hubungan

negara dengan warga negara baik di bidang politik,

ekonomi, sosial, dan budaya maupun pertahanan dan

keamanan. Peserta didik menyusun laporan singkat

tentang sistem pemerintahan Indonesia, kedudukan,

tugas, wewenang, dan hubungan antarlembaga-

lembaga negara, hubungan negara dengan warga

negara.
3. CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

.Eleme Capaian Pembelajaran

Menyimak Peserta didik mampu menganalisis dan memaknai

informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan,

pandangan, arahan atau pesan yang tepat dari berbagai

jenis teks (nonfiksi dan fiksi) audiovisual dan aural

dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.

Peserta didik mampu mengeksplorasi dan

mengevaluasi berbagai informasi dari topik aktual

yang didengar.

Elemen Capaian Pembelajaran

Membaca Peserta didik memahami informasi berupa gagasan,

dan Memirsa pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari berbagai

jenis teks misalnya teks deskripsi, narasi, puisi,

eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan

audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat

dan tersirat. Peserta didik menginterpretasikan

informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian,

empati atau pendapat pro dan kontra dari teks visual

dan audiovisual. Peserta didik menggunakan sumber

informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data

serta membandingkan informasi pada teks.

Peserta didik mampu mengeksplorasi dan

mengevaluasi berbagai topik aktual yang dibaca dan

dipirsa.
Berbicara dan Peserta didik mampu menyampaikan gagasan, pikiran,

Mempresentasikan pandangan, arahan atau pesan untuk tujuan pengajuan

usul, pemecahan masalah, dan

pemberian solusi secara lisan dalam bentuk monolog

dan dialog logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik

mampu menggunakan dan memaknai kosakata baru

yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan

untuk berbicara dan menyajikan gagasannya. Peserta

didik mampu menggunakan ungkapan sesuai dengan

norma kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik

mampu berdiskusi secara aktif, kontributif, efektif,

dan santun. Peserta didik mampu menuturkan dan

menyajikan ungkapan simpati, empati, peduli,

perasaan, dan penghargaan dalam bentuk teks

informatif dan fiksi melalui teks multimoda. Peserta

didik mampu mengungkapkan dan mempresentasikan

berbagai topik aktual secara kritis.

Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran,

pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai

tujuan secara logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik

juga menuliskan hasil penelitian menggunakan

metodologi sederhana dengan mengutip sumber

rujukan secara etis.

Menyampaikan ungkapan rasa simpati, empati, peduli,

dan pendapat pro/kontra secara etis dalam

memberikan penghargaan secara tertulis dalam teks

multimodal. Peserta didik mampu menggunakan dan


mengembangkan kosakata baru yang memiliki makna

denotatif, konotatif, dan kiasan untuk menulis. Peserta

didik menyampaikan tulisan berdasarkan fakta,

pengalaman, dan imajinasi secara indah dan menarik

Elemen Capaian Pembelajaran

dalam bentuk prosa dan puisi dengan penggunaan

kosa kata secara kreatif.

4. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Elemen Capaian

Pembelajaran

Di akhir fase D, peserta didik dapat membaca, menulis,

dan membandingkan bilangan bulat, bilangan rasional

dan irasional, bilangan desimal, bilangan berpangkat

bulat dan akar, bilangan dalam notasi ilmiah. Mereka

dapat menerapkan operasi aritmetika pada bilangan real,

Bilangan dan memberikan estimasi/perkiraan

dalam menyelesaikan masalah (termasuk

berkaitan dengan literasi finansial).

Peserta didik dapat menggunakan faktorisasi prima dan

pengertian rasio (skala, proporsi, dan laju perubahan)

dalam penyelesaian masalah.


Elemen Capaian

Pembelajaran

Di akhir fase D peserta didik dapat mengenali,

memprediksi dan menggeneralisasi pola dalam bentuk

susunan benda dan bilangan. Mereka dapat menyatakan

suatu situasi ke dalam bentuk aljabar. Mereka dapat

menggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, asosiatif,

dan distributif) untuk menghasilkan bentuk aljabar yang

ekuivalen.

Peserta didik dapat memahami relasi dan fungsi

Aljabar (domain, kodomain, range) dan menyajikannya dalam

bentuk diagram panah, tabel, himpunan pasangan

berurutan, dan grafik. Mereka dapat membedakan

beberapa fungsi nonlinear dari fungsi linear secara

grafik. Mereka dapat menyelesaikan persamaan dan

pertidaksamaan linear satu variabel. Mereka dapat

menyajikan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah

dengan menggunakan relasi, fungsi dan persamaan

linear. Mereka dapat menyelesaikan sistem persaman

linear dua variabel melalui beberapa cara untuk

penyelesaian masalah.

Di akhir fase D peserta didik dapat menjelaskan cara

untuk menentukan luas lingkaran dan menyelesaikan

masalah yang terkait. Mereka dapat menjelaskan cara

untuk menentukan luas permukaan dan volume bangun

Pengukuran ruang (prisma, tabung, bola, limas dan kerucut) dan

menyelesaikan masalah yang terkait. Mereka dapat

menjelaskan pengaruh perubahan secara proporsional


dari bangun datar dan bangun ruang terhadap ukuran

panjang, besar sudut, luas, dan/atau volume.

Di akhir fase D peserta didik dapat membuat jaring-

jaring bangun ruang (prisma, tabung, limas dan kerucut)

dan membuat bangun ruang tersebut dari jaring-

jaringnya.

Peserta didik dapat menggunakan hubungan antar-sudut

yang terbentuk oleh dua garis yang berpotongan, dan

oleh dua garis sejajar yang dipotong sebuah garis

transversal untuk menyelesaikan masalah (termasuk

menentukan jumlah besar sudut dalam sebuah segitiga,

Geometri menentukan besar sudut yang belum diketahui pada

sebuah segitiga). Mereka dapat menjelaskan sifat-sifat

kekongruenan dan kesebangunan pada segitiga dan

segiempat, dan menggunakannya untuk menyelesaikan

masalah. Mereka dapat menunjukkan kebenaran

teorema Pythagoras dan menggunakannya dalam

menyelesaikan masalah (termasuk jarak antara dua titik

pada bidang koordinat Kartesius).

Peserta didik dapat melakukan transformasi tunggal

(refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi) titik, garis, dan

bangun datar pada bidang koordinat Kartesius dan

menggunakannya untuk menyelesaikan masalah.


Elemen Capaian

Pembelajaran

Di akhir fase D, peserta didik dapat merumuskan

pertanyaan, mengumpulkan, menyajikan, dan

menganalisis data untuk menjawab pertanyaan. Mereka

dapat menggunakan diagram batang dan diagram

lingkaran untuk menyajikan dan menginterpretasi data.

Mereka dapat mengambil sampel yang mewakili suatu

populasi untuk mendapatkan data yang terkait dengan

mereka dan lingkungan mereka. Mereka dapat

menentukan dan menafsirkan rerata (mean), median,

Analisa Data modus, dan jangkauan (range) dari data tersebut untuk

dan Peluang menyelesaikan masalah (termasuk membandingkan

suatu data terhadap kelompoknya, membandingkan dua

kelompok data, memprediksi, membuat keputusan).

Mereka dapat menginvestigasi kemungkinan adanya

perubahan pengukuran pusat tersebut akibat perubahan

data.

Peserta didik dapat menjelaskan dan menggunakan

pengertian peluang dan frekuensi relatif untuk

menentukan frekuensi harapan satu kejadian pada suatu

percobaan sederhana (semua hasil percobaan dapat

muncul secara merata).


5. CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Elemen Menyimak – Berbicara

Pada akhir Fase D, peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk

berinteraksi dan saling bertukar ide, pengalaman, minat, pendapat dan

pandangan dengan guru, teman sebaya dan orang lain dalam berbagai

macam konteks familiar yang formal dan informal. Dengan pengulangan

dan penggantian kosakata, peserta didik memahami ide utama dan detil

yang relevan dari diskusi atau presentasi mengenai berbagai macam topik

yang telah familiar dan dalam konteks kehidupan di sekolah dan di

rumah. Mereka terlibat dalam diskusi, misalnya memberikan pendapat,

membuat perbandingan dan menyampaikan preferensi. Mereka

menjelaskan dan memperjelas jawaban mereka menggunakan struktur

kalimat dan kata kerja sederhana.

By the end of Phase D, students use English to interact and exchange

ideas, experiences, interests, opinions and views with teachers, peers

and others in an increasing variety of familiar formal and informal

contexts. With some repetition and rewording, they comprehend the

main ideas and relevant details of discussions or presentations on a

variety of general interest topics. They engage in discussion such as

giving opinions, making comparisons and stating preferences. They

explain and clarify their answers using basic sentence structure and

verb tenses.

Elemen Membaca – Memirsa

Pada akhir fase D, peserta didik membaca dan merespon teks familiar

dan tidak familiar yang mengandung struktur yang telah dipelajari dan

kosakata yang familiar secara mandiri. Mereka mencari

dan
mengevaluasi ide utama dan informasi spesifik dalam berbagai jenis teks.
Teks ini dapat berbentuk cetak atau digital, termasuk diantaranya teks

visual, multimodal atau interaktif. Mereka mengidentifikasi tujuan teks

dan mulai melakukan inferensi untuk memahami informasi tersirat

dalam sebuah teks.

By the end of Phase D, students independently read and respond to

familiar and unfamiliar texts containing predictable structures and

familiar vocabulary. They locate and evaluate main ideas and specific

information in texts of different genres. These texts may be in the form of

print or digital texts, including visual, multimodal or interactive texts.

They identify the purpose of texts and begin to make inference to

comprehend implicit information in the text.

Elemen Menulis –

Mempresentasikan

Pada akhir Fase D, peserta didik mengomunikasikan ide dan pengalaman

mereka melalui paragraf sederhana dan terstruktur, menunjukkan

perkembangan dalam penggunaan kosakata spesifik dan struktur kalimat

sederhana. Menggunakan contoh, mereka membuat perencanaan,

menulis, dan menyajikan teks informasi, imajinasi dan persuasi dengan

menggunakan kalimat sederhana dan majemuk untuk menyusun

argumen dan menjelaskan atau mempertahankan suatu pendapat.

By the end of Phase D, students communicate their ideas and experience

through simple, organized paragraphs, demonstrating a developing use

of specific vocabulary and simple sentence structures. Using models,

they plan, create and present informative, imaginative and persuasive

texts in simple and compound sentences to structure arguments and to

explain or justify a position. They include basic information and detail,


and also vary their sentence construction in their writing. Students

express ideas in the present, future, and past tenses. They use time

markers, adverbs of frequency and common conjunctions to link ideas.

Their attempts to spell new words are based on known English letter-

sound relationships and they use punctuation and capitalization with

consistency.
6. CAPAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (IPA)

Elemen Capaian Pembelajaran

Pemahaman IPA Pada akhir fase D, peserta didik mampu

melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda

berdasarkan karakteristik yang diamati,

mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat,

membedakan perubahan fisik dan kimia serta

memisahkan campuran sederhana.

Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan

senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi

serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk

hidup, mengidentifikasi sistem organisasi

kehidupan serta melakukan analisis untuk

menemukan keterkaitan sistem organ dengan

fungsinya serta kelainan atau gangguan yang

muncul pada sistem organ tertentu (sistem

pencernaan, sistem peredaran darah, sistem

pernafasan dan sistem reproduksi). Peserta didik

mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup

dan lingkungannya, serta dapat merancang

upaya- upaya mencegah dan mengatasi

pencemaran dan perubahan iklim. Peserta didik

mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan

bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta mampu melakukan pengukuran terhadap

aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan


ragam gerak dan gaya (force), memahami

hubungan konsep usaha dan energi, mengukur

besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor

yang diberikan, sekaligus dapat membedakan

isolator dan konduktor kalor

Peserta didik memahami gerak, gaya dan

tekanan, termasuk pesawat sederhana. Peserta

didik memahami getaran dan gelombang,

pemantulan

dan pembiasan cahaya termasuk alat- alat optik


Elemen Capaian Pembelajaran

sederhana yang sering dimanfaatkan dalam

kehidupan sehari-hari

Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik

sederhana, memahami gejala kemagnetan dan

kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau

masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-

hari.

Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya

tentang posisi relatif bumi-bulan-matahari dalam

sistem tata surya dan memahami struktur lapisan

bumi untuk menjelaskan fenomena alam yang

terjadi dalam rangka mitigasi bencana.

Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat

keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk

mengelompokkan materi (asam-basa berdasarkan

pH nya). Dengan pemahaman ini peserta didik

mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta

hubungannya dengan organisme serta pelestarian

lingkungan.

Peserta didik memiliki keteguhan dalam

mengambil keputusan yang benar untuk

menghindari zat aditif dan adiktif yang

membahayakan dirinya dan lingkungan.


Keterampilan proses 1. Mengamati

Menggunakan berbagai alat bantu dalam

melakukan pengukuran dan pengamatan.

Memperhatikan detail yang relevan dari objek

yang diamati.

2. Mempertanyakan dan memprediksi

Secara mandiri, peserta didik dapat

mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk

memperjelas hasil pengamatan dan membuat

prediksi tentang penyelidikan ilmiah.

3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan

Peserta didik merencanakan dan melakukan

langkah-langkah operasional berdasarkan

referensi yang benar untuk menjawab

pertanyaan. Dalam penyelidikan, peserta

didik menggunakan berbagai jenis variabel

untuk membuktikan prediksi.

4. Memproses, menganalisis data dan informasi

Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik,

dan model serta menjelaskan hasil

pengamatan dan pola atau hubungan pada

data secara digital atau non digital.

Mengumpulkan data dari penyelidikan yang

dilakukannya, menggunakan data sekunder,

serta menggunakan pemahaman sains untuk


Elemen Capaian Pembelajaran

mengidentifikasi hubungan dan menarik

kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.

5. Mengevaluasi dan refleksi

Mengevaluasi kesimpulan

melalui perbandingan

dengan teori yang ada. Menunjukkan

kelebihan dan kekurangan proses

penyelidikan dan efeknya pada data.

Menunjukkan permasalahan pada

metodologi.

6. Mengomunikasikan hasil

Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara

utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa

serta konvensi sains yang sesuai konteks

penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir

sistematis sesuai format yang ditentukan.


7. CAPAIAN PEMBELAJARAN INFORMATIKA

Elemen Capaian Pembelajaran

BK Pada akhir fase D, peserta didik mampu menerapkan berpikir

komputasional untuk menghasilkan beberapa solusi dalam

menyelesaikan persoalan dengan data diskrit bervolume kecil

dan mendisposisikan berpikir komputasional dalam bidang lain

terutama dalam literasi, numerasi, dan literasi sains

(computationally literate)

TIK Pada akhir fase D, peserta didik mampu menerapkan praktik baik

dalam memanfaatkan aplikasi surel untuk berkomunikasi,

aplikasi peramban untuk pencarian informasi di internet,

content management system (CMS) untuk pengelolaan konten

digital, dan memanfaatkan perkakas TIK untuk mendukung

pembuatan laporan, presentasi serta analisis dan interpretasi

data.

SK Pada akhir fase D, peserta didik mampu mendeskripsikan

komponen, fungsi, dan cara kerja komputer yang membentuk

sebuah sistem komputasi, serta menjelaskan proses dan

penggunaan kodifikasi untuk penyimpanan data dalam memori

komputer.

JKI Pada akhir fase D, peserta didik mampu memahami konektivitas

jaringan lokal, komunikasi data via ponsel, konektivitas internet

melalui jaringan kabel dan nirkabel (bluetooth, wifi, internet).

AD Pada akhir fase D, peserta didik mampu mengakses, mengolah,

mengelola, dan menganalisis data secara efisien, terstruktur, dan

sistematis untuk menginterpretasi dan memprediksi sekumpulan

data dari situasi konkret sehari- hari yang berasal dari suatu

sumber data dengan menggunakan perkakas TIK atau manual.


Elemen Capaian Pembelajaran

AP Pada akhir fase D, peserta didik mampu memahami objek- objek

dan instruksi dalam sebuah lingkungan pemrograman blok

(visual) untuk mengembangkan program visual sederhana

berdasarkan contoh-contoh yang diberikan, mengembangkan

karya digital kreatif (game, animasi, atau presentasi),

menerapkan aturan translasi konsep dari satu bahasa visual ke

bahasa visual lainnya, dan mengenal pemrograman tekstual

sederhana.

DSI Pada akhir fase D, peserta didik mampu memahami ketersediaan

data dan informasi lewat aplikasi media sosial, memahami

keterbukaan informasi, memilih informasi yang bersifat publik

atau privat, menerapkan etika dan menjaga keamanan dirinya

dalam masyarakat digital.

PLB Pada akhir fase D, peserta didik mampu bergotong royong untuk

mengidentifikasi persoalan, merancang,

mengimplementasi, menguji, dan menyempurnakan artefak

komputasional sebagai solusi persoalan masyarakat serta

mengomunikasikan produk dan proses pengembangannya dalam

bentuk karya kreatif yang menyenangkan secara lisan maupun

tertulis.
8. CAPAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN

Elemen Capaian Pembelajaran

proses dalam belajarnya, yaitu mengamati, menanya dengan rumus

5W 1H. Kemudian mampu memperkirakan apa yang akan terjadi

berdasarkan jawaban-jawaban yang ditemukan. Peserta didik juga

mampu mengumpulkan informasi melalui studi pustaka, studi

dokumen, lapangan, wawancara, observasi, kuesioner, dan teknik

pengumpulan informasi lainnya. merencanakan dan

mengembangkan penyelidikan. Peserta didik mengorganisasikan

informasi dengan memilih, mengolah dan menganalisis informasi

yang diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan cara

verifikasi, interpretasi, dan triangulasi informasi. Peserta didik

menarik kesimpulan, menjawab, mengukur dan mendeskripsikan

serta menjelaskan permasalahan yang ada dengan memenuhi

prosedur dan tahapan yang ditetapkan. Peserta didik

mengungkapkan seluruh hasil tahapan di atas secara lisan dan

tulisan dalam bentuk media digital dan non- digital. Peserta didik

lalu mengomunikasikan hasil temuannya dengan mempublikasikan

hasil laporan dalam bentuk presentasi digital dan atau non digital,

dan sebagainya. Selain itu peserta didik mampu mengevaluasi

pengalaman belajar yang telah dilalui dan diharapkan dapat

merencanakan proyek lanjutan dengan melibatkan lintas mata

pelajaran secara kolaboratif.


9. SOSIAL (IPS)

Elemen Capaian Pembelajaran

Pemahaman Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami

Konsep dan memiliki kesadaran akan keberadaan diri serta

mampu berinteraksi dengan lingkungan terdekatnya. Ia

mampu menganalisis hubungan antara kondisi

geografis daerah dengan karakteristik masyarakat dan

memahami potensi sumber daya alam serta kaitannya

dengan mitigasi kebencanaan . Ia juga mampu

menganalisis hubungan antara keragaman kondisi

geografis nusantara terhadap pembentukan

kemajemukan budaya. Ia mampu memahami

bagaimana masyarakat saling berupaya untuk dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia mampu

menganalisis peran pemerintah dan masyarakat dalam

mendorong pertumbuhan perekonomian. Peserta didik

juga mampu memahami dan memiliki kesadaran

terhadap perubahan sosial yang sedang terjadi di era

kontemporer. Ia dapat menganalisis perkembangan

ekonomi di era digital. Peserta didik memahami

tantangan pembangunan dan potensi Indonesia menjadi

negara maju. Ia menyadari perannya sebagai bagian

dari masyarakat Indonesia dan dunia di tengah isu-isu

regional dan global yang sedang terjadi dan ikut

memberikan kontribusi yang positif.

Keterampilan Proses Pada akhir fase ini, Peserta didik mampu memahami

dan menerapkan materi

pembelajaran melalui pendekatan keterampilan


10. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Seni Musik

Elemen Capaian Pembelajaran


◘ Capaian Pembelajaran

(Thinking and Working maupun usai berpraktik musik untuk

Artistically) perkembangan dan perbaikan kelancaran serta

keluwesan bermusik, serta memilih,

memainkan, menghasilkan, dan menganalisis

karya-karya musik secara aktif, kreatif, artistik,

musikal, dan mengandung nilai-nilai kearifan

lokal baik secara individu maupun secara

berkelompok.

Menciptakan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu

(Creating) menghasilkan gagasan hingga menjadi karya

musik yang otentik dalam sebuah sajian dengan

kepekaan akan unsur-unsur bunyi-musik baik

intrinsik maupun ekstrinsik, keragaman

konteks, baik secara terencana maupun

situasional sesuai dan sadar akan kaidah tata

bunyi/musik.

Berdampak Pada akhir fase ini, Peserta didik mampu

(Impacting) bagi diri menjalani kebiasaan baik dan rutin dalam

sendiri dan orang lain berpraktik musik dan aktif dalam kegiatan-

kegiatan bermusik lewat bernyanyi, memainkan

media bunyi-musik dan memperluas ragam

praktik musiknya serta terus mengusahakan

mendapatkan pengalaman dan kesan baik dan

berharga bagi perbaikan dan kemajuan diri

sendiri secara utuh dan bersama.


Mengalami Pada akhir fase ini, peserta didik menyimak,

(Experiencin melibatkan diri secara aktif dalam pengalaman atas

g bunyi-musik, menunjukkan kepekaan akan konteks

serta mampu secara aktif berpartisipasi dalam sajian

musik.

Merefleksikan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menyimak,

(Reflecting) melibatkan diri secara aktif dalam pengalaman atas

bunyi-musik, menunjukkan kepekaan akan konteks

serta mampu secara aktif berpartisipasi dalam sajian

musik.

Berpikir dan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalani

Bekerja Secara kebiasaan baik dan rutin dalam

Artistik berpraktik musik sejak dari persiapan, saat,


11. CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI RUPA

Elemen Capaian Pembelajaran

Mengalami Pada akhir fase D, peserta didik mampu

(Experiencing) mengamati, mengenal, merekam dan

menuangkan pengalaman dan pengamatannya

terhadap lingkungan, perasaan atau empatinya

secara visual dengan menggunakan proporsi,

gestur dan ruang.

Peserta didik terbiasa menggunakan alat, bahan

dan prosedur dasar yang tepat dalam

menggambar, mewarnai,

membentuk, memotong, dan

merekat.

Menciptakan Pada akhir fase D, peserta didik mampu

(Making/Creating) menciptakan karya seni dengan menggunakan

dan menggabungkan pengetahuan elemen seni

rupa atau prinsip desain dan keterampilan yang

telah dipelajari sebelumnya, dalam konteks

ekspresi pribadi atau sesuai topik tertentu.

Merefleksikan Pada akhir fase D, peserta didik mampu

(Reflecting) mengevaluasi dan menganalisa efektivitas

pesan dan penggunaan medium sebuah karya

pribadi maupun orang lain, serta menggunakan

informasi tersebut untuk merencanakan langkah

pembelajaran selanjutnya.

Berpikir dan Bekerja Pada akhir fase D, peserta didik mampu


Artistik (Thinking and berkarya dan mengapresiasi berdasarkan

Working Artistically) perasaan, empati dan penilaian pada karya seni

secara ekspresif, produktif, inventif dan inovatif.

Peserta didik mampu menggunakan

kreativitasnya, mengajukan pertanyaan yang

bermakna dan mengembangkan gagasan untuk

memecahkan masalah, menjawab tantangan dan

peluang yang ada di lingkungan sekitarnya.

Peserta didik mampu melihat hubungan dengan

bidang keilmuan lainnya.

Elemen Capaian Pembelajaran

Peserta didik mampu mencari alternatif alat, dan

bahan untuk membuat karya, berdasarkan

ketersediaan sumber daya di sekitarnya

Berdampak(Impacting) Pada akhir fase D, peserta didik mampu

membuat karya sendiri atas dasar perasaan,

minat, dan sesuai akar budaya sehari-hari.

12. CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI TARI

Elemen Capaian Pembelajaran

Berpikir dan bekerja Pada akhir fase ini, peserta didik mampu

artistik menunjukkan hasil gerak tari kreasi berdasarkan

(Thinking and working nilai, jenis, dan fungsi dari tari tradisi dalam

artistically) berbagai bentuk penyajian baik individu ataupun

kelompok menggunakan unsur utama dan

pendukung tari.
Mengalami Pada akhir fase ini, peserta didik mampu

(Experiencing) menggali latar belakang nilai, jenis, dan fungsi

tari dalam konteks budaya.

Menciptakan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu

(Creating) membuat gerak tari kreasi yang merefleksikan

nilai, jenis, dan fungsi dari tari tradisi dengan

mempertimbangkan unsur utama dan

pendukung tari.

Merefleksikan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menilai

(Reflecting) hasil pencapaian karya tari dengan

mempraktekkan tari tradisi berdasarkan nilai,

jenis, dan fungsi.

Berdampak Pada akhir fase ini, peserta didik mampu

(Impacting) mengajak orang lain untuk mencintai dan

merasa bangga atas warisan budaya Indonesia,

khususnya tari tradisi melalui proses kreatif

yang dilakukannya.

13. CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI TEATER

Elemen Capaian Pembelajaran

Berpikir dan Proses dilakukan oleh peserta didik berpikir

Bekerja Secara dan bermain dengan tata artistik panggung,

Artistik (Thinking mulai dari mengeksplorasi, merancang, dan


Artistically) memfungsikan tata artistik panggung.

Konsep ini dilakukan dengan kerja

ansambel untuk melatih peserta didik

bertanggung jawab atas peran masing

masing dalam pertunjukan.

Mengalami Latihan olah tubuh dan vokal merupakan

(Experiencing) dasar keaktoran yang dilakukan untuk

penguasaan gerak tubuh agar mampu

memainkan beragam karakter, kemudian

penguasaan membaca dialog atau naskah

dengan penekanan kuat pada ekspresi

wajah, artikulasi dan intonasi. Proses

mengalami dilakukan ketika observasi dan

mulai fokus dalam konsentrasi dengan

mencatat dan merekam tokoh dan

perwatakannya berdasar analisis fisik,

fisiologis dan sosiologis, mencatat dan

merekam hasil investigasi dan riset

teknik/genre teater, serta mencatat dan

merekam proses gladi resik,

Menciptakan Imajinasi adalah proses menciptakan

(Making/Creating biografi tokoh hasil analisis peran, sekaligus

) menyusun kembali cerita dan alur

pertunjukan, dan menciptakan naskah

orisinil (alur permulaan, klimaks dan akhir,

tensi, emosi). Proses berikutnya adalah

merancang pertunjukan yaitu dengan

membuat konsep dan menampilkan sebuah


pertunjukan sederhana dengan

menggunakan panduan. Secara empirik

peserta didik terlibat atau tampil secara

mandiri dalam pertunjukan.

Elemen Capaian Pembelajaran

Merefleksikan Refleksi dalam tahap berikutnya adalah

(Reflecting) bagaimana peserta didik mampu menggali

ingatan emosi dan latar belakang tokoh yang

diembannya sekaligus

memberikan

pembelajaran agar persoalan-persoalan yang

ada dalam lakon menginspirasi dalam

kehidupan. Bentuk apresiasi karya seni

dilakukan untuk menggali kelebihan dan

kekurangan karya sendiri dan orang lain,

proses ini pun dapat memberi saran

perbaikan menggunakan terminologi teater

sederhana.

Berdampak Proses belajar dan produk akhir

(Impacting) mencerminkan Profil Pelajar Pancasila

dengan menyusun skema pertunjukan

sederhana secara unity (mandiri) dan

kemudian menuangkan ide dan gagasan ke

dalam bentuk naskah dan desain sederhana

pertunjukan, juga mengenal teknik dan

genre teater (kreatif), memahami cerita


sesuai dengan fakta di lingkungannya

(kritis), dan mampu menjawab persoalan

faktual dalam aturan negara dan agama

(beriman dan taqwa pada Tuhan Yang Maha

Esa.

14. CAPAIAN PEMBELAJARAN PRAKARYA-BUDI DAYA

Elemen Capaian Pembelajaran

Observasi dan Peserta didik mampu mengamati secara

Eksplorasi sistematis modifikasi bahan, alat dan teknik

sesuai potensi lingkungan/kearifan lokal serta

mendeskripsikan produk budi daya dari

berbagai sumber.

Desain/Perencanaan Peserta didik mampu menyusun rencana

kegiatan budi daya dan menentukan

kelayakan produksi berdasarkan modifikasi

bahan, alat, teknik sesuai potensi lingkungan

Elemen Capaian Pembelajaran

dan kearifan lokal berdasarkan hasil

pengamatan.

Produksi Peserta didik mampu menghasilkan produk

budi daya yang aman secara bertanggung

jawab berdasarkan potensi

lingkungan/kearifan lokal dengan modifikasi

bahan, alat, dan teknik, serta ditampilkan


dalam pengemasan yang menarik sesuai

perencanaan yang dibuatnya.

Refleksi dan Evaluasi Peserta didik mampu memberi penilaian

produk budi daya hasil sendiri atau orang lain

berdasarkan modifikasi bahan, alat dan teknik

yang bernilai ekonomis sesuai potensi

lingkungan/kearifan lokal.
14. CAPAIAN PEMBELAJARAN PRAKARYA-KERAJINAN

Elemen Capaian Pembelajaran

Observasi dan Peserta didik mampu mengeksplorasi bentuk,

Eksplorasi bahan, alat, teknik dan prosedur pembuatan

produk kerajinan hasil modifikasi yang

bernilai ekonomis serta karakteristik

display/kemasan dari berbagai sumber.

Desain/Perencanaan Peserta didik mampu merancang desain

produk kerajinan melalui modifikasi bentuk,

bahan, alat dan teknik berdasarkan kajian

ergonomis dengan mempertimbangkan

Elemen Capaian Pembelajaran

potensi lingkungan/kearifan lokal

yang berbasis kewirausahaan.

Produksi Peserta didik mampu membuat produk

kerajinan modifikasi sesuai dengan

rancangannya berdasarkan kajian ergonomis

dan potensi lingkungan dan/atau kearifan

lokal yang berbasis kewirausahaan serta

menampilkan melalui display dan/atau

kemasan yang menarik.

1
52
Refleksi dan Evaluasi Peserta didik mampu memberi penilaian

produk kerajinan modifikasi hasil rancangan

sendiri atau orang lain yang bernilai ekonomis

berdasarkan potensi lingkungan dan/atau

kearifan lokal.

15. CAPAIAN PEMBELAJARAN PRAKARYA-PENGOLAHAN

Elemen Capaian Pembelajaran

Observasi dan Peserta didik mampu mengeksplorasi bahan,

Eksplorasi alat, teknik dan prosedur pembuatan produk

olahan pangan higienis hasil modifikasi

kearifan lokal/potensi lingkungan dan produk

non pangan yang bernilai ekonomis dari

berbagai sumber, serta karakteristik penyajian

dan kemasan.

Desain/Perencanaan Peserta didik mampu menyusun rencana

pembuatan produk olahan pangan higienis

dan non pangan melalui modifikasi bahan,

peralatan dan teknik berdasarkan studi

kelayakan produksi dan potensi lingkungan

serta kearifan lokal.

1
53
Produksi Peserta didik mampu membuat produk olahan

pangan higienis dan non pangan secara

bertanggung jawab berdasarkan potensi

lingkungan dan atau kearifan lokal dengan

modifikasi bahan, peralatan atau teknik, serta

ditampilkan dalam bentuk penyajian dan

pengemasan yang menarik.

Refleksi dan Evaluasi Peserta didik mampu memberi penilaian hasil

pembuatan modifikasi produk olahan pangan

higienis dan non pangan yang bernilai

ekonomis berdasarkan potensi lingkungan

dan atau kearifan lokal.

16. CAPAIAN PEMBELAJARAN PRAKARYA-REKAYASA

Elemen Capaian Pembelajaran

Refleksi dan Evaluasi Peserta didik mampu memberi penilaian

produk rekayasa teknologi tepat guna teman

sendiri maupun dari sumber yang lain dan

merefleksikan terhadap karya ciptaannya

berdasarkan fungsi dan nilai guna yang

dihasilkan secara lisan dan tertulis, visual

maupun virtual.

1
54
Elemen Capaian Pembelajaran

Observasi dan Peserta didik mampu mengamati

Eksplorasi perkembangan teknologi tepat guna dan

mengeskplorasi karakteristik bahan, alat,

teknik, prosedur pembuatan sebagai alternatif

menciptakan produk rekayasa yang kreatif dan

inovatif.

Desain/Perencanaan Peserta didik mampu membuat

rancangan/dummy rekayasa teknologi tepat

guna dengan memperhatikan potensi dan

dampak lingkungan yang siap dikembangkan

menjadi model.

Produksi Peserta didik mampu menciptakan produk

rekayasa teknologi tepat guna sesuai dengan

kebutuhan lingkungan melalui modifikasi

bentuk, alat, teknik dan prosedur pembuatan

yang berdampak pada lingkungan maupun

kehidupan sehari-hari serta

mempresentasikan dalam bentuk lisan,

tertulis, visual maupun virtual.

17. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI,

OLAHRAGA, DAN KESEHATAN (PJOK)

1
55
Elemen Capaian Pembelajaran

Pada akhir fase D peserta didik dapat

menunjukkan kemampuan dalam

mempraktikkan hasil analisis keterampilan


Elemen Keterampilan
gerak spesifik berupa permainan dan
Gerak
olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak

berirama, dan aktivitas permainan dan

olahraga air (kondisional).

Elemen Pemanfaatan Pada akhir fase D peserta didik dapat

Gerak menganalisis fakta, konsep, dan prosedur serta

mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran

jasmani terkait kesehatan (physicsl fittness related

health) dan kebugaran jasmani terkait

keterampilan (physicsl fittness related skills),

berdasarkan prinsip latihan (Frequency, Intensity,

Time, Type/FITT) untuk mendapatkan kebugaran

dengan status baik. Peserta didik juga dapat

menunjukkan kemampuan dalam

mengembangkan pola perilaku hidup sehat berupa

melakukan pencegahan bahaya pergaulan bebas

dan memahami peran aktivitas jasmani terhadap

pencegahan penyakit tidak menular disebabkan

1
56
kurangnya aktivitas jasmani.

Pada akhir fase D peserta didik dapat

menganalisis fakta, konsep, dan prosedur dalam

Elemen Pengetahuan melakukan berbagai keterampilan gerak spesifik

Gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam,

aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan

dan olahraga air (kondisional).

Elemen Pengembangan Pada akhir fase D peserta didik proaktif

Karakter dan Internalisasi melakukan dan mengajak untuk memelihara dan

Nilai-nilai Gerak memonitor peningkatan derajat kebugaran

jasmani dan kemampuan aktivitas jasmani

lainnya, serta menunjukkan keterampilan bekerja

sama dengan merujuk peraturan dan pedoman

untuk menyelesaikan perbedaan dan konflik antar

individu. Peserta didik juga dapat

mempertahankan adanya interaksi sosial yang

baik dalam aktivitas jasmani.

1
57
➢ Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Projek Penguatan Pelajara Pancasila

➢ Capaian Pembelajaran Muatan Lokal

❖ Bahasa Jawa

Bahasa Jawa pada Kurikulum Merdeka berfungsi untuk memperkenalkan siswa

mengenal dirinya dan budaya daerahnya serta mendukung kompetensi yang sedang

dipelajari di sekolah. Kurikulum muatan lokal Bahasa Jawa pada Kurikulum Merdeka

dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir, baik secara makro (jagad

gedhe) dan secara mikro (jagad cilik).

Penguatan materi muatan lokal Bahasa Jawa pada Kurikulum Merdeka

dilakukan dengan memperhatikan;

1. Penggunaan bahasa Jawa ragam ngoko dan krama dengan mempertimbangkan

keberadaan dialek daerah masing- masing.

2. Pemanfaatan sastra Jawa modern sebagai hasil karya sastra Jawa baik yang berupa

sastra tulis maupun sastra lisan (geguritan, crita cekak, crita sambung, teks

sandiwara, novel, drama, film dan sebagainya) yang berkembang untuk

pembentukan karakter yang njawani.

3. Pemanfaatan sastra klasik baik lisan maupun tulis (sastra piwulang, babad,

legenda, tembang, nyanyian rakyat, tembang dolanan, cerita, mitos, dongeng,

sastra wayang dan sebagainya) untuk penguatan jati diri.

4. Pemanfaatan teks nonsastra sebagai sarana peningkatan pengetahuan dan

keterampilan yang mendukung pada tuntutan dan kebutuhan (beragam jenis teks,

pawarta, pariwara, sesorah, artikel dan sebagainya)

5. Aksara Jawa sebagai pemertahanan jati diri (nglegena-pasangan, sandhangan,

angka, swara, murda, rekan dan lainnya).


1
58
Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Jawa Kurikulum Merdeka

Elemen Capaian Pembelajaran Fase D

Menyimak Peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi

informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan,

arahan atau pesan yang akurat dari berbagai tipe teks

nonsastra (konteks sosial budaya). Peserta didik mampu

menganalisis dan mengevaluasi informasi berupa

gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau

pesan yang akurat dari teks sastra (misalnya; tembang

macapat/parikan/wangsalan/cangkriman/dongeng/mon

olog/geguritan/cerita pendek/cerita rakyat/cerita wayang

epos Ramayana atau lainnya) dalam bentuk audiovisual

dan aural. Peserta didik mampu menganalisis dan

mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran,

perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat

dari teks nonsastra (dialog/gelar wicara/lainnya). Peserta

didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai

informasi dari topik aktual yang didengar.

Membaca Peserta didik memahami informasi berupa gagasan,

pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari berbagai

jenis teks (deskripsi/narasi/eksposisi/argumentasi/

1
59
Elemen Capaian Pembelajaran Fase D

lainnya) pada konteks sosial budaya. Peserta didik mampu

membaca teks sastra (tembang macapat/parikan/

dongeng/geguritan/cerita pendek/cerita rakyat/cerita

wayang epos Ramayana/lainnya) dari teks visual dan

audio visual. Peserta didik mampu membaca teks paragraf

aksara Jawa untuk menemukan makna yang tersurat

dan tersirat. Peserta didik mampu menginterpretasikan

informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian,

empati atau pendapat pro dan kontra dari teks visual dan

audiovisual. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan

mengevaluasi berbagai topik aktual tentang sosial dan

budaya yang dibaca dan dipirsa.

Berbicara Peserta didik mampu menyampaikan gagasan, pikiran,

pandangan, arahan atau pesan dengan bahasa Jawa

sesuai dengan kaidah unggah-ungguh basa dan tata

bahasa untuk menyampaikan pendapat, pemecahan

masalah, dan pemberian solusi secara lisan dalam bentuk

monolog dan dialog logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik

mampu menggunakan dan mengembangkan

perbendaharaan kata untuk berbicara dan presentasi.

1
60
Elemen Capaian Pembelajaran Fase D

Peserta didik mampu menggunakan ungkapan-ungkapan

jawa dalam dialog sesuai dengan norma kesopanan dalam

berkomunikasi. Peserta didik mampu berdiskusi secara

aktif, kontributif, efektif, dan santun. Peserta didik mampu

menuturkan ungkapan simpati, empati, peduli dan

penghargaan dalam bentuk dialog dan sastra melalui teks

multimodal. Peserta didik mampu mengungkapkan dan

mempresentasikan berbagai topik aktual tentang sosial

budaya secara kritis.

Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan,

arahan atau pesan tertulis tentang sosial budaya untuk

berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dengan

menggunakan bahasa Jawa sesuai kaidah unggah-ungguh

basa dan tata bahasa. Peserta didik mampu menulis teks

paragraf aksara Jawa sesuai kaidah penulisan aksara Jawa.

Peserta didik mampu menyampaikan ungkapan rasa

simpati, empati, peduli, dan pendapat pro/kontra secara

etis dalam memberikan penghargaan secara tertulis dalam

teks multimodal. Peserta didik mampu menggunakan

kosakata baru yang dimiliki tentang busananing basa dan

1
61
Elemen Capaian Pembelajaran Fase D

ungkapan Jawa untuk menulis berbagai tujuan. Peserta

didik mampu menyampaikan tulisan berdasarkan fakta,

pengalaman, dan imajinasi secara indah dan menarik

dalam bentuk gancaran (prosa) dan geguritan (puisi jawa)

dengan penggunaan kosa kata secara kreatif.

B. Kokurikuler Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ( P5 )

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka adalah

kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian

kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan

Standar Kompetensi Lulusan. Dalam pelaksanaannya, P5 ini dapat dilakukan secara

fleksibel, baik dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka juga

dirancang terpisah dari intrakurikuler. Hal ini dikarenakan tujuan, muatan, dan kegiatan

pembelajaran projeknya tidak berkaitan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.

Tujuan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ( P5 ) dalam Kurikulum

Merdeka adalah :

1. Memberikan kesempatan pada peserta didik agar dapat “mengalami

pengetahuan” sebagai salah satu proses penguatan karakter peserta didik

sekaligus kesempatan untuk mereka belajar dari lingkungan sekitarnya.

1
62
2. Memberikan inspirasi dan motivasi kepada peserta didik agar mau

memberikan kontribusi lebih bagi lingkungan yang ada disekitarnya.

3. Menjadi sarana yang optimal dalam mendorong peserta didik untuk menjadi

pelajar yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai

Pancasila sepanjang hayatnya.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dilaksanakan di SMP Katolik

Angelus Custos II mengambil tema : Suara Demokrasi, Keriafan Lokal,

Kewirausahaan

SUARA DEMOKRASI

PERTEMUAN AWAL Hasil Capaian


Terbentuknya
kelompok

Waktu : 2 JP Terbentuknya
kesepakatan
Bahan : Berita, artikel

Peran Guru : Pemateri dan Fasilitator


Terbentuknya
penjadwalan

1
63
Persiapan :

1. Pembentukan Kelompok Kerja

2. Membangun kesepakatan tentang

projek yang akan dilaksanakan.

Pelaksanaan :

1. Guru memimpin doa bersama untuk

memulai kegiatan projek profil

pancasila

2. Melalui permainan guru berbentuk

lingkaran guru membentuk

kelompok kerja projek.

3. Guru dan siswa menentukan tema projek.

4. Berdiskusi dengan siswa tentang

kesepakatan belajar Projek Penguatan

Profil Pancasila.

5. Guru menjelas output (produk apa saja

yang akan dihasilkan dalam

pelaksanaan P5 Yaitu ; Naskah Pidato,

Poster, Video kampanye, Paper

pelaporan P5).

6. Guru dan siswa menentukan penjadwalan projek.

7. Guru menutup kegiatan projek dengan doa bersama.

1
64
A. MEMAHAMI DEMOKRASI

Waktu : 8 JP

Bahan : Berita, artikel

Peran Guru : Pemateri dan Fasilitator

Persiapan : Hasil Capaian

1. Guru memberikan tugas kepada siswa


pengertian
untuk mencari arti demokrasi. demokrasi.

2. Guru memberikan tugas kepada siswanya

tentang contoh pelaksanaan demokrasi di


Siswa memahami
sekolah. bahwa

Pelaksanaan :

1. Guru memimpin doa bersama untuk

memulai kegiatan projek profil

pancasila

2. Guru menanyakan kabar ke siswa

3. Guru mengajak siswa untuk bekerja di kelompoknya

4. Guru mengajak siswa untuk

mencari tahu apa itu demokrasi.

5. Guru mengajak siswa untuk mencari

tahu bagaimana demokrasi

dilaksanakan di sekolah.

1
65
6. Guru mendampingi siswa dalam berdiskusi di kelompoknya.

7. Guru mendampingi siswa dalam berdiskusi dalam kelas.

8. Guru menutup kegiatan projek dengan doa bersama.

Sekolah merupakan tempat siswa belajar segala sesuatu termasuk belajar

demokrasi. Mempelajari demokrasi tidak hanya teori demokrasi, tetapi

dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Membudayakan nilai-nilai

demokrasi di sekolah membutuhkan prinsip kebebasan berpendapat,

kesamaan hak dan kewajiban, tumbuhnya semangat persaudaraan antara

siswa dan guru. Prinsip-prinsip tersebut harus selalu menyertai pembelajaran

di kelas pada mata pelajaran apapun. Kehidupan sekolah merupakan

jembatan atau transisi bagi anak dalam rangka penanaman nilai-nilai

demokrasi dalam diri seorang anak. Dalam ini sekolah merupakan pengganti

orang tua dalam mendidik seorang anak. Penanaman-penanaman niliai

demokrasi ini biasanya dilakukan dengan mengajarkan kepada anak tentang

nilai-nilai demokrasi, misalnya melalui pembelajaran di kelas. Untuk

mengaplikasikan nilai-nilai demokrasi yang telah diajarkan maka sekolah

memberikan sarana kepada siswa berupa organisasi- organisasi. Organisasi

ini bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa untuk lebih bersifat

demokratis, bertanggung jawab, serta menghargai sehingga diharapkan dapat

berguna sebagai bekal siswa Yang nantinya akan terjun dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sebagai seorang siswa juga harus belajar berdemokrasi dengan membiasakan

hidup secara demokratis. Sekolah merupakan tempat yang tepat untuk berlatih
1
66
dan mengembangkan nilai-nilai demokrasi. Budaya demokrasi dapat

dilaksanakan dalam

berbagai kegiatan di sekolah.


https://www.kompasiana.com/elfakiridris/5a50d4facaf7db2f59504982/menerapkan-budaya-demokrasi-di-sekolah

B. Memahami Kepemimpinan

Waktu : 8 JP
Hasil Capaian
Bahan : Berita, artikel
Siswa dapat
Peran Guru : Pemateri membedakan

da Fasilitator

Persiapan : kepemimpinan
dalam
1. Guru memberikan tugas kepada

siswa untuk mencari makna

Pemimpin dan kepemimpinan.

Pelaksanaan :

1. Guru memimpin doa bersama untuk

memulai kegiatan projek profil

pancasila

2. Guru menanyakan kabar ke siswa

3. Guru mengajak siswa untuk bekerja di kelompoknya.

4. Guru mengajak siswa untuk mencari tahu apa itu pemimpin.

5. Guru mengajak siswa untuk

mencari tahu makna


1
67
kepemimpinan.

6. Guru mengawasi diskusi siswa dalam kelompoknya.

7. Guru mengawasi siswa dalam diskusi kelas.

8. Guru menutup kegiatan projek dengan doa bersama.

9. Pemimpin

Apa yang pertama kali kamu pikirkan saat mendengar kata “pemimpin Apakah seseorang

yang bisa memimpin, seseorang dengan jabatan tertinggi, atau orang dalam kelompok yang

mengarahkan agar terciptanya keteraturan? Bisa jadi benar, karena kita sebagai manusia

diciptakan sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, maka dari itu

manusia hidup berkelompok. Contohnya seperti di lingkup Rukun Tetangga, Rukun Warga,

bahkan kelompok kerja dalam bentuk tim. Untuk menciptakan kerukunan danharmonisasi

antar kelompok, perlu adanya ketua yang berperan mengarahkan.

1. Kepemimpinan

Pemimpin bukan hanya tentang jabatan, pemimpin adalah tentang

kemampuan seseorang dalam memimpin dan mempengaruhi. Yakinlah kita

semua adalah pemimpin, kita semua diberi kemampuan untuk dapatmemimpin.

Jika belum berkesempatan memimpin tim, minimal memimpin untuk dirinya

sendiri ke arah yang lebih baik.

Jadi seorang pemimpin harus

memiliki jiwakepemimpinan.

1
68
2. Pentingnya Kepempinan dalam Organisasi

Pemimpin dalam sebuah organisasi memiliki peranan penting dalam mengarahkan

dan mempengaruhi para bawahannya. Tanpa adanya orang yang mengatur dan

mengarahkan suatu organisasi niscaya organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya sesuai

dengan visi dan misinya. Oleh sebab itu, diperlukan figur seorang pemimpin untuk

dapat mengeloladan mengatur organisasi untuk mencapai tujuan-tujuannya. Penelitian ini

bertujuan untuk mengkaji pentingnya kepemimpinan dalam organisasi dengan pendekatan

literatur. Jenis penelitian ini ialah penelitian dengan pendekatan studi literatur dimana

dilakukan dengan menemukan referensi teori yang sesuai dengan kasus yang diperoleh.

Pemimpin merupakan seorang yang positif dan penuh percaya diri yang memiliki visi, misi

dan nilai etika yang tinggi, dengan kemampuan menyampaikan gagasan dan mampu dalam

rangka mendorong dan berhubungan baik dengan orang lain. Kepemimpinan akan menjadi

faktor penentu keberhasilan dalam suatu organisasi. Hal ini dikarenakan kepemimpinan

menjadi titik pusat adanya perubahan signifikan dalam organisasi, kepemimpinan menjadi

kepribadian yang memiliki dampak dan kepemimpinan merupakan seni dalam

menciptakan kesesuaian dan kestabilan organisasi.

1
69
https://pemimpin.id/apa-itu-pemimpin/

C. Organisasi Siswa Intra Sekolah Hasil Capaian

Waktu : 8 JP

Bahan : Berita, artikel pada Siswa memahami fungsi dan

media internet Alat :

Gadget/laptop

Peran Guru : Pemateri dan Fasilitator

Persiapan :

1. Guru memberikan tugas kepada

siswa untuk mencari tahu tentang

OSIS.

Pelaksanaan :

1. Guru memimpin doa bersama untuk

memulai kegiatan projek profil

pancasila

2. Guru menanyakan kabar ke siswa

3. Guru mengajak siswa untuk bekerja di kelompoknya.

4. Guru mengajak siswa untuk mencari

tahu pengertian OSIS.

5. Guru mengajak siswa untuk mencari

tahu peran OSIS dalam sekolah.

6. Guru mengawasi diskusi siswa dalam kelompoknya.


1
70
7. Guru mengawasi siswa dalam diskusi kelas.

8. Guru menutup kegiatan projek dengan doa bersama.

OSIS adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolahdi Indonesia yang

dimulai dari sekolah menengah pertama.

OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih menjadi pengurus OSIS.

Biasanyanorganisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh

pihak sekolah.. Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu

sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih

calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS.

https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Siswa_Intra_Sekolah

D. Merancang diri untuk menjadi calon Ketua OSIS

Waktu : 8 JP

Bahan : Berita, artikel pada media

internetAlat : Gadget/laptop

Peran Guru : Pemateri dan Fasilitator

Persiapan :

1. Guru memberikan tugas

kepada siswa dalam

kelompoknya untuk menjadi

calon ketua OSIS.

1
71
Pelaksanaan :
Hasil Capaian
1. Guru memimpin doa bersama untuk

memulai kegiatan projek profil

pancasila

2. Guru menanyakan kabar ke siswa

3. Guru mengajak siswa untuk bekerja di kelompoknya.

4. Guru mengajak siswa untuk memilih

salah satu anggota kelompoknya untuk

menjadi calon ketua OSIS.

5. Guru mengajak siswa untuk mencari

tahu apa saja yang dilakukan untuk

mencapai tujuannya.

6. Membuat visi dan misi.

7. Guru mengawasi diskusi siswa dalam kelompoknya.

8. Guru mengawasi siswa dalam

menampilkan visi dan misinya di

kelas.

9. Guru menutup kegiatan projek dengan doa bersama.

Apa saja yang kita lakukan jika kita ingin

memjadi Ketua dan pengurus OSIS?

1. Menentukan visi dan misi

2. Publikasi dan kampanye

1
72
a. MEMBUAT NASKAH PIDATO

Waktu : 8 JP
Hasil Capaian
Bahan : HVS (LK), pulpen,

smartphone

Peran Guru : Fasilitator

Persiapan :

Guru menyiapkan HVS untuk siswa

untuk mendesain naskah pidato calon

ketua OSIS

Pelaksanaan :

1. Guru memimpin doa bersama

untuk mengawali kegiatan

2. Guru menanyakan kabar siswa pada hari itu

3. Guru membagikan Kertas HVS untuk siswa mendesain

4. Guru membimbing siswa membuat

desain dengan mencari informasi

dari internet pada smartphone

5. Siswa mendesain naskah pidato yang akan dibuat

6. Siswa menampilkan naskah pidato yang dibuatnya.

7. Guru memimpin doa bersama untuk


1
73
mengakhiri kegiatan hari itu dan

menyampaikan materi berikutnya.

b. Membuat Poster

Waktu : 24 JP

Bahan : artikel, video,internet,

android

Peran Guru : Fasilitator

Hasil Capaian
Siswa dapat mebuat poster
Persiapan :

1. Guru memberikan tugas kepada

siswa untuk mencari calon Ketua

OSIS dari kelasnya.

2. Guru memberikan tugas kepada

siswanya dalam membuat Poster.

Pelaksanaan :

3. Guru memimpin doa bersama untuk

memulai kegiatan projek profil

pancasila

4. Guru menanyakan kabar ke siswa

5. Guru mengajak siswa untuk mencari

tahu bagaimana cara membuat poster.

6. Guru mengajak siswa untuk bekerja

di kelompoknya dalam membuat

1
74
poster.

7. Guru mendampingi siswa dalam membuat poster.

8. Guru meminta setiap kelompok

menampilkan posternya dan

menerangkan kepada seluruh siswa di

kelas tentang poster tersebut.

9. Guru menutup kegiatan projek dengan doa bersama.

c. MERANCANG VIDEO KAMPANYE

Waktu : 40 JP

Bahan : Handphone Hasil Capaian


android dan laptop Peran Guru
Siswa dapat menguload
: Fasilitator

Persiapan :

Guru dan siswa mencari tahu

aplikasi yang dapat menunjang

pembuatan video.

Pelaksanaan :

1. Guru memimpin doa bersama

untuk mengawali kegiatan

2. Guru menanyakan kabar siswa pada hari itu

3. Guru membagikan LK untuk

1
75
merancang kegiatan Wirausaha

4. Guru membimbing siswa secara

berkelompok dalam merancang

Wirausaha

5. Guru merekap bahan dan dana

yang dibutuhkan masing masing

kelompok

6. Guru bersama siswa melakukan refleksi kegiatan

7. Guru menyampaikan kegiatan berikutnya

8. Guru memimpin doa bersama untuk mengakhiri kegiatan hari itu

E. LOMBA POSTER ANTAR KELAS

Waktu : 8 JP

Bahan : Disesuaikan dengan Hasil Capaian

kesepakatan masing-

masing kelompok

Peran Guru : Fasilitator

Persiapan :

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa dalam membuat rancangan kepanitian

dan juri lomba.

1
76
Pelaksanaan :

1. Guru memantau kegiatan siswa memalui alat komunikasi.

Hasil Capaian
F. LOMBA PIDATO

Waktu : 8 JP

Bahan : Disesuaikan dengan

kesepakatan masing-

masing kelompok

Peran Guru : Fasilitator

Persiapan :

at kepanitian dan juri


Guru memberikan kesempatan kepada siswa dalam membu
rancangan
lomba.

Pelaksanaan :

1. Guru memantau kegiatan siswa.

G. LOMBA VIDEO
Didapatkan video terbaik
Waktu : 8 JP

Bahan : Disesuaikan dengan

kesepakatan masing-

masing kelompok

Peran Guru : Fasilitator

1
77
Persiapan :

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa dalam membuat rancangan kepanitian

dan juri lomba.

Pelaksanaan :

1. Guru memantau kegiatan siswa.

H. SELEBRASI

Waktu : 8 JP

Bahan : produk benda yang


Hasil Capaian
sudah di kemas Peran Guru :
Unjuk hasil Projek
Fasilitator Penguatan Profil Pelajar
Pancasila

Persiapan :

Guru menyiapkan tempat untuk siswa selebrasi atau pameran

Pelaksanaan :

1. Guru memimpin doa bersama untuk mengawali kegiatan

2. Guru menanyakan kabar siswa pada hari itu

3. Guru membimbing siswa untuk

melakukan selebrasi di sekolah

4. Siwa melakukan selebrasi atau pameran

5. Guru bersama siswa melakukan refleksi

6. Guru menyampaikan kegiatan berikutnya


1
78
7. Guru memimpin doa untuk mengakhiri kegiatan di hari itu

I. REFLEKSI DAN UMPAN BALIK Hasil Capaian

Waktu : 2 JP Menuliskan tentang poin


pembelajaran perubahan
Bahan :
pada diri dan tahapan
lembar selanjutnya

Refleksi Peran

Guru :

Fasilitator

Persiapan :

Guru menyiapkan tempat untuk siswa selebrasi atau pameran

Pelaksanaan :

1. Guru memimpin doa bersama untuk mengawali kegiatan

2. Guru menanyakan kabar siswa pada hari itu

3. Guru mengajak siswa untuk berefleksi dengan bertanya keterkaitan dengan

a. Apakah siswa menemukan hal yang menarik dari tema

suara demokrasi untuk pemilihan ketua OSIS ?

b. Apakah produk yang dihasilkan sesuai dengan tujuan awal pembuatan?

c. Apakah siswa berhasil menemukan apa yang ingin diketahui

d. Setelah kegiatan ini adakah diantara kalian yang ingin menjadi seorang

pemimpin ?
1
79
e. Hal menarik apa yang diperoleh selama kegiatan?

f. Setelah kegiatan ini, apa yang akan siswa lakukan?

Refleksi Pribadi

1. Kesulitan apa yang diperoleh selama prose pembelajaran?

2. Bagaimana kesulitan tersebut dapat diatasi?

3. Apa yang perlu ditingkatkan setelah proses pembelajaran ini selesai?

4. Komitmen baik apa yang ingin dilakukan setelah dari proses pembelajaran

ini?

Dimensi, Elemen, Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila Suara Demokrasi Fase D

Dimensi Elemen Sub elemen Target Pencapaian di akhir

Fase D (SMP, 12‒15

tahun)

Beriman, Akhlak Integritas Berani dan konsisten menyampaikan

Bertakwa Pribadi kebenaran atau fakta serta memahami

kepada Tuhan konsekuensi

YME, konsekuensinya untuk diri sendiri dan

orang

dan Berakhlak lain

1
80
Mulia

Gotong Kolaborasi Kerja sama Menyelaraskan tindakan sendiri

royong dengan tindakan orang lain untuk

melaksanakan kegiatan dan

mencapai tujuan kelompok di

lingkungan sekitar, serta memberi

semangat kepada orang lain untuk

bekerja efektif dan mencapai tujuan

bersama.

Koordinasi Membagi peran dan menyelaraskan

Sosial tindakan dalam kelompok serta

menjaga tindakan agar selaras untuk

mencapai tujuan bersama.

Bernalar kritis Memperole Mengajukan Mengajukan pertanyaan untuk

h dan pertanyaan klarifikasi

dan interpretasi informasi, serta

memproses mencari tahu penyebab dan

konsekuensi dari informasi tersebut.

informasi

dan Mengidentifikasi Mengidentifikasi, mengklarifikasi,

, dan menganalisis informasi yang

gagasan relevan serta memprioritaskan

1
81
mengklarifikasi, beberapa gagasan tertentu.

dan

mengolah

informasi

dan

gagasan

1
82
Alur Pencapaian Projek

Eksplorasi Suara
Demokrasi dalam

Mendedikasik

1
83
Kerangka Pengalaman Belajar

SUARA DEMOKRASI

Dalam pemilihan Ketua OSIS peride

2022/2023

Tahapa Bula Aktivitas Objektif Kegiatan Wakt Alat/sara Keterang

n n u na an

Juli 4 Pembent Menggali ∙ mencari tahu 10JP

ukan informasidan pengertian

kelompo rasa ingin tahu demokrasi di

k siswa sekolah

Mema tentang Bagaimana

hami demokrasi pelaksanaan

demok yang demokrasi di

rasi terdapat di sekolah

sekolah

Agust Memaha Menggali di Identifikasi 8 jp Nara

us 1 mi arti internet tentang sumber

kepemim tentang pemimpin dari

pinan pemimpin dan luar

dankepemim kepemimpi

pinan nan

1
84
Agust Eksperime Menggalai Identifikasi 8 jp Cari

us 2 n potensi diri diri dan sumber


n pencalonan siswa dalam kelompok di

ketua OSIS kepemimpina adalam internet

n dan memahami

berorganisasi ddan

a memaknai

kepemimpina

n dan

aplikasinua

k dalam

pencalonan

ketua OSIS

1
85
i

1
86
Agust Eksperimen Mempraktika Aksi nyata 10JP Buat

us 3 n beberapa menyimpulk sendiri

Dalam media yang an apa saja

pencalona dapat media yang di

n dan digunakan dapat sekolah

aplikasi sebagai digunakan

menuju wadah kala

pemiliha kampanye u

n pencalonan bisa

SUARA DEMOKRASI

Dalam pemilihan Ketua OSIS peride

2022/2023

Tahap Bulan Aktivitas Objektif Kegiatan Wa Alat/sara Keteran

an kt na g an

1
87
I Septembe Lomba Menghasilkan Presenta 16 jp

r3 naskah suatu pidato si pidato

Pidato yang terbaik di

jenjang

kelas 7

Septembe Lomba Menghas Unjuk 32 jp

r3 Poster ilkan poster

produk di
2 poster jenjang

terbaik kelas 7

Septembe Lomba Menghasilkan Unjuk 50 JP

r4 Video video terbaik video

terbaik

Septembe Selebrasi Merayakanhasil Memamer 8jP


3
r4 belajar k an

semua

produk

yang
4
telah

dihasilka

n di

sekolah.

1
88
Oktober 1 Refleksi Menyadaripoin Menulisk 6JP

da n manfaat an tentang

pembelajar an, poin

Umpan pembelaj

5 balik perubahan pada ar an,

positif diri dan RTL perubaha

n pada

diri

dantahapa

selanjutny

∙ Sharing

ASESMEN SUARA DEMOKRASI DALAM PEMILIHAN KETUA OSIS

Dimensi Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan

Berakhlak Mulia

1
89
Akhlak Akhlak Akhlak Akhlak Akhlak

N NAMA Beragama Pribadi kepada kepada Bernegara

O Manusia alam

SB B C PB SB B C PB SB B C PB SB B C PB SB B C PB

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

1
90
20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

1
91
Dimensi Bernalar kritis

Memperoleh dan Menganalisi Merefleksi

N NAMA memproses informasi s dan dan sendiri

O dan mengeva

gagasan luasi

penalaran

SB B C PB S B C PB SB B C PB

10

11

12

13

1
92
14

15

16

17

18

19

20

21

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

1
93
Dimensi Kreatif

Menghasilka Menghasilka Memiliki keluwesan

n gagasan n karya dan berpikir dalam

NO NAMA yang orisinal tindakan mencari alternatif

yang solusi permasalahan

orisinal

SB B C P
SB B C P
SB B C PB

B B

10

11

12

13

14

15

20
16

17

18

19

20

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

20
C. Ekstrakurikuler (Minat dan Bakat)

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan yang dilakukan di luar

jam

pelajaran dan berlangsung baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan tujuan

untuk

mendapatkan tambahan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan, serta membantu

membentuk karakter peserta didik sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.

Adapun Ekstrakulikuler SMPK Angelus Custos II sebagai berikut:

• Karawitan

• Futsal

• Jurnalistik

• Paskibraka

• Modern Dance

• Badminton

• Band

• Pramuka

D. Pembiasaan Sekolah

Kegiatan pembiasaan merupakan budaya sekolah yang dilaksanakan setiap hari

sebagai kegiatan pembiasaan pembentukan karakter peserta didik. Kegiatan pembiasaan

dilakukan secara rutin saat proses awal kegiatan sampai akhir kegiatan sekolah

dilaksanakan. Bertujuan melatih dan membimbing peserta didik bersikap dan berperilaku

20
dengan menanamkan nilai-nilai karakter baik dan jiwa Nasionalis. Berikut adalah budaya

sekolah yang dilaksanakan di Sekolah SMPK Angelus Custos II :

a) Kegiatan Harian, terdiri dari kegiatan:

❖ Penyambutan peserta didik

❖ Salam pagi/embun pagi

❖ Menyanyikan lagu daerah dan kebangsaan

❖ Literasi pagi

b) Kegiatan Mingguan, terdiri dari kegiatan:

❖ Upacara

❖ Pramuka

c) Kegiatan tahunan ini dilaksanakan setahun sekali yang bertujuan menanamkan dan

meningkatkan kesadaran peserta didik untuk menjalankan perintah Tuhan Yang

Maha Esa, menumbuhkan rasa cinta tanah air, adapun kegiatan tahunan:

❖ Bakti Sosial

❖ Aksi Natal

❖ Aksi Puasa Pembangunan (APP)

20
BAB IV

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. Rencana Pembelajaran

Rencana pembelajaran di rancang untuk memandu guru melaksanakan

pembelajaran sehari – hari untuk mencapai tujuan pembelajaran. Rencana

pembelajaran disusun berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang digunakan pendidik

sehingga bentuk nya lebih rinci di bandingkan alur tujuan pembelajaran.

Rencana pembelajaran yang di buat oleh guru dapat berbeda – beda , karena

rencana pembelajaran dirancang dengan memperhatikan factor lainnya, termasuk

factor peserta didik yang berbeda, lingkungan sekolah, ketersediaan sarana prasarana

pembelajaran.

Rencana pembelajaran ini dapat berupa :

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran

2. Dalam bentuk modul ajar

Apabila guru menggunakan modul ajar maka tidak perlu membuat RPP karena

komponen – komponen dalam modul ajar meliputi komponen – komponen dalam RPP

atau lebih lengkap daripada RPP. Perbandingan antara Komponen minimum dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Modul Ajar

Komponen minimun dalam rencana Komponen minimum dalam modul ajar


pelaksanaan pembelajaran
• Tujuan pembelajaran ( salah satu • Tujuan pembelajaran ( salah satu
dari tujuan dalam alur tujuan dari tujuan dalam alur pembelajaran )
pembelajaran ) • Langkah – langkah atau kegiatan
• Langkah – langkah atau kegiatan pembelajaran. Untuk satu tujuan
pembelajaran untuk satu pertemuan pembelajaran yang dicapai dalam atu atau
atau lebih\ lebih pertemuan.
• Asesmen pembelajaran: Rencana • Rencana asesmen untuk di awal
asesmen untuk di awal pembelajaran pembelajaran beserta instrument dan cara
dan di akhir pembelajaran untuk penilaiannya
mengecek ketercapaian tujuan • Rencana asesmen di akhir
pembelajaran. pembelajaran untuk mengecek
ketercapaian tujuan pembelajaran beserta
instrument dan cara penilaiannya
• Media pembelajaran yang di
gunakan termasuk bahan bacaan yang
digunakan, lembar kegiatan, video, tautan
situs web yang perlu dipelajari peserta
didik

Pada tabel di atas menunjukkan perbedaan komponen ang perlu termuat dalam

kedua dokumen perencanaan pembelajaran yang digunakan guru sehari – hari.Terlihat

bahwa komponen yang harus ada dalam rencana pembelajaran lebih sederhana, focus

mendokumentasikan rencana. Sementara dalam modul ajar, perencanaan yang di

lengkapi dengan media yang digunakan termasuk instrument juga instrument

asesmennya.

B. Alur Tujuan Pembelajaran

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang

tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan

pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur tujuan pembelajaran

dikembangkan oleh guru dengan berpedoman pada capaian pembelajaran.

Pengembangan alur tujuan pembelajaran didasarkan pada 7 (tujuh) prinsip sebagai

berikut :.
1. Sederhana dan Informatif.

Perumusan Alur Tujuan Pembelajaran hendaknya dapat dipahami oleh

penulis itu sendiri maupun pengguna/pembaca. Hal ini dapat dilakukan

dengan menggunakan istilah atau terminologi yang umum dan tidak

bermakna ambigu atau tafsir ganda. Untuk penggunaan istilah khusus,

penulis dapat menyertakan penjelasan secukupnya dalam bentuk glosarium.

2. Esensial dan Kontekstual.

Memuat aspek pembelajaran yang sangat mendasar atau penting yakni

kompetensi, konten, dan hasil pembelajaran. Selain itu, juga

mempertimbangkan penyediaan pengalaman belajar yang relevan dengan

kehidupan atau dunia nyata berupa aktivitas yang menantang,

menyenangkan dan bermakna.

3. Berkesinambungan.

Antarfase dan antartujuan pembelajaran saling terkait dan merupakan

capaian secara runtut, sistematis, dan berjenjang untuk memeroleh CP yang

telah ditetapkan dalam setiap mata pelajaran. Penyusunan dilakukan secara

kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.

4. Pengoptimalan tiga aspek kompetensi.

Pengoptimalan tiga aspek kompetensi yaitu: pengetahuan, keterampilan, dan

sikap yang berjenjang selaras dengan tahapan kognitif (mengingat,

memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) serta

dimensi pengetahuan (faktual-konseptual-prosedural-metakognitif).

Pengoptimalan juga dilakukan pada penumbuhan kecakapan hidup (kritis,

kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) serta beriman, berkebinekaan global,

bergotong-royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri.

5. Merdeka Belajar.
Prinsip utama penyusunan ATP adalah pemahaman istilah merdeka belajar

antara lain:

a. Memerdekakan siswa dalam berpikir dan bertindak pada ranah akademis

dan bertanggung jawab secara moral

b. Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas siswa dengan

mempertimbangkan keunikan individualnya (kecepatan belajar, gaya dan

minat)

c. Mengoptimalkan peran dan kompetensi guru dalam merumuskan

perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

6. Operasional dan Aplikatif.

Rumusan ATP memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses

pembelajaran dan penilaian secara utuh yang dapat menjadi acuan

operasional yang aplikatif untuk merancang modul ajar.

7. Adaptif dan Fleksibel.

Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, dan

karakteristik satuan pendidikan serta mempertimbangkan alokasi waktu dan

relevansi antarmata pelajaran serta ruang lingkup pembelajaran yakni intra

kurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler.

Sedangkan prosedur yang harus dilakukan oleh guru untuk menyusun dan

mengembangkan alur tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) yang memuat materi dan

kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap dari setiap Fase D

2. Identifikasi kompetensi-kompetensi di akhir fase dan kompetensi-

kompetensi sebelumnya yang perlu dikuasai peserta didik sebelum mencapai

kompetensi di akhir fase.


3. Melakukan analisis setiap elemen dan atau subelemen Profil Pelajar

Pancasila yang sesuai dengan mata pelajaran dan Capaian Pembelajaran pada

Fase tersebut. Ada 6 (enam) dimensi Profil Pelajar Pancasila

4. Berdasarkan identifikasi kompetensi-kompetensi inti di akhir fase,

rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang

akan dicapai, pemahaman bermakna yang akan dipahami dan variasi

keterampilan berpikir apa yang perlu dikuasai siswa untuk mencapai Tujuan

Pembelajaran (TP)

5. Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran

secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari

hari ke hari.

6. Tentukan lingkup materi dan materi utama setiap tujuan pembelajaran

(setiap tujuan pembelajaran dapat memiliki lebih dari satu lingkup materi

dan materi utama).

7. Berdasarkan perumusan tujuan pembelajaran tentukan jumlah jam

pelajaran yang diperlukan. Contoh: tujuan pembelajaran untuk mencapai

suatu kompetensi pengetahuan 120 menit, keterampilan 480 menit, dan sikap

120 menit.

C. Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu bentuk perangkat ajar yang digunakan guru

untuk melaksanakan pembelajaran dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan

Capaian Pembelajaran. Modul ajar merupakan penjabaran dari Alur Tujuan

Pembelajaran dan disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan murid. Istilah

modul ajar sama seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), namun yang

membedakan adalah dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar


aktivitas siswa, dan asesmen untuk mengecek apakah tujuan pembelajaran telah

dicapai siswa.

Komponen-komponen Modul Ajar antara lain sebagai berikut:

1. Informasi Umum. Identitas penulis modul. Kompetensi awal. Profil Pelajar

Pancasila. Sarana dan prasarana.

2. Komponen Inti. Tujuan pembelajaran. Pemahaman permakna. Pertanyaan

pemantik.

3. Komponen Lampiran. Lembar Kerja Peserta Didik. Bahan bacaan guru dan

peserta didik. Glosarium.

D. Peraturan Akademik

1. Asesmen

Asesmen adalah aktivitas yang menjadi kesatuan dalam proses pembelajaran.

Asesmen dilakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang

ketercapaian tujuan pembelajaran. Sehingga guru dianjurkan untuk melakukan

asesmen – asesmen berikut :

➢ Asesmen formatif

Asesmen formatif adalah asesmen yang bertujuan untuk memberikan

informasi atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk

memperbaiki proses belajar. Asesmen formatif bertujuan untuk

memantau dan memperbaiki proses pembelajaran serta mengevaluasi

pencapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini dikakukan untuk

mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, hambatan atau

kesulitan yang mereka hadapi dan untuk mendapatkan informasi

perkembangan peserta didik.


➢ Asesmen Sumatif

Asesmen Sumatif adalah asesmen yang dilakukan untuk memastikan

ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan

pada akhir proses pembelajaran. Asesmen sumatif menjadi bagian dari

perhitungan penilaian di akhir semester , akhir tahun ajaran. Asesmen

ini di lakukan untuk mengidentifikasi kebtuhan belajar peserta didik ,

hambatan atau kesulitan yang mereka hadapi dan juga untuk

mendapatkan informasi perkembangan peserta didik. Informasi

tersebut merupakan umpan balik bagi eserta didik dan pendidik.

2. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Untuk mengetahui peserta didik telah berhasil atau tidak dalam mencapai

tujuan pembelajaran, pendidik perlu menetapkan kriteria aatau indicator

ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran di

kembangkan saat pendidik merencanakan asesmen yang dilakukan saat pendidik

menyusun perencanaan pembelajaran baik dalam bentuk rencana pelaksanaan

pembelajaran ataupun modul ajar.

Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran juga menjadi salah pertimbangan

dalam memilih atau membuat instrument asesmen, karena belum tentu suatu

asesmen sesuai dengan tujuan dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.

Kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta didik telah mencapai

tujuan pembelajaran dapat dikembangkan dengan menggunakan beberapa

pendekatan, yaitu :

➢ Menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai

kriteria tersebut maka dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran.


➢ Menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta

didik mencapai tujuan pembelajaran.

➢ menggunakan skala atau interval nilai atau pendekatan lainnya sesuai

dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik dalam mengembangkannya.

Untuk kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran di SMP Katolik Angelus

Custos II menggunakan interval nilai sebagai berikut :

Kelompok A Mata Pelajaran KKTP

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 80

2 Pendidikan Pancasila 80

3 Bahasa Indonsia 80

4 Matematika 75

5 Ilmu Pengetahuan Alam 75

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 80

7 Bahasa Inggris 75

Kelompok B

8 Seni Budaya 80

9 Bahasa Jawa 80

10 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 80

Kesehatan

11 Informatika 80

Bagi peserta didik yang belum mencapai kriteria ketercapaian tujuan

pembelajaran harus mengikuti program remidial sampai mencapai kriteria

ketercapaian tujuan pembelajaran. Bagi peserta didik yang telah mencapai kriteria

kertercapaian tujuan pembelajaran dapat mengikuti pengayaan.

➢ Remidial dan Pengayaan


Setelah KKTP di tentukan, capaian tujuan pembelajaran peserta didik dapat di

evaluasi ketuntasannya,. Peserta didik yang belum mencapai KKTP berarti belum

tuntas dan wajib mengikuti program remidial, sedangkan peserta didik yang sudah

mencapai KKTP dinyatakan tuntas dan dapat diberikan pengayaan

a) Remidial

Remidial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi

peserta didik yang belum mencapai KKTP dalam satu Capaian

Pembelajaran tertentu. Pembelajaran remidial diberikan segera setelah

peserta didik di ketahui belum mencapai KKTP. Pembelajaran remidial

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan / hak peserta didik. Dalam

pembelajaran remidial, pendidik membantu peserta didik untuk memahami

kesulitan belajar yang di hadapi secara mandiri. mengatasi kesulitan dengan

memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap belajar yang dapat mendorong

tercapainya hasil belajar yang optimal. Dalam hal ini penialai merupakan

assessment as learning .

Metode ang digunakan pendidik dalam pembelajaran remidial juga dapat

bervariasi sesuai dengan sifat , jenis, dan latar belakang kesulitan belajar

yang dialami peserta didik. Tujuan pembelajaran juga dirumuskan sesuai

dengan kesulitan yang dialami peserta didik. Pada pelaksanaan

pembelajaran remidial, media pembelajaran juga harus betul – betul

disiapkan.

Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan dengan jenis dan tingkat

kesulitan peserta didik yang dapat dilakukan dengan cara :

1. Pemberian bimbingan ecara individu. Hal ini dilakukan apabila ada

beberapa anak yang mengalami kesulitan yang berbeda – beda, sehingga


memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang di berikan

disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik

2. Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam

pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami

kesulitan sama.

3. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.

Pembelajaran ulang dilakukan pabila semua peserta didik mengalami

kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhaan

materi, variasi cara penyajian, penyederhaan tes/ pertanyaan.

4. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman

sekelas yang telah mencapai KKTP, baik secara individu maupun

kelompok.

Pembelajaran remidial diakhiri dengan penilaian untuk melihat pencapaian

peserta didik pada Capaian Pembelajaran yang diremidial. Pembelajaran

remidial pada dasar nya difokuskan pada Capaian Pembelajaran yang belum

tuntas dan dapat diberikan berulang – ulang sampai KKTP dengan waktu

hingga batas akhir semester. Apabila hingga akhir semester pembelajaran

remedial belum bisa membantu peserta didik mencapai KKTP,

pembelajaran remidial bagi peserta didik tersebut dapat dihentikan.

Pendidik tidak dianjurkan memaksakan untuk memberi nilai tuntas ( sesuai

KKTP ) kepada peserta didik yang belum mencapai KKTP. Pemberian nilai

Capaian Pembelajaran bagi peserta didik yang mengikuti pembelajaran

remidial yang di masukkan sebagai hasil sumatif, dapat di pilih beberapa

alternatif berikut ;

➢ Alternatif 1
Peserta didik di beri nilai sesuai capaian yang diperoleh peserta didik

setelah mengikuti remidial. Misalkan suatu mata plajaran ( IPA )

memiliki KKTP sebesar 64. Seorang peserta didik, Andi memperoleh

nilai sumatif 1 sebesar 50. Karena Andi belum mencapai KKTP, maka

Andi mengikuti remedial untuk Capaian pembelajaran. Setelah Andi

memperoleh hasil penilaian sebesar 80. Berdasarkan ketentuan tersebut

maka nilai sumatif 1 yang di peroleh Andi adalah sebesar 80.

Keuntungan menggunakan ketentuan ini :

1) Meningkatkan motivasi eserta didik selama mengikuti pembelajaran

remidial karena peserta didik mempunyai kesempatan untuk

memperoleh nilai yang maksimal.

2) ketentuan tersebut sesuai dengan prinsip belajar tuntas ( mastery

learning ). Kelemahan menggunakan ketentuan ini :

• Peserta didik yang telah tuntas ( misalnya, wati dengan nilai 75 )

dan nilaianya dilampaui oleh peserta didik yang mengikuti

remidial ( misalnya, Andi dengan nilai 80 ) kemungkinan wati

mempunyai perasaan diperlakukan “tidak adil “ oleh pendidik.

Oleh karena itu pendidik disarankan memberikan kesempatan

yang sama pada peserta didik yang telah mencapai KKTP untuk

memperoleh nilai yang maksimal.

➢ Alternatif 2

Peserta didik diberi nilai dengan cara merata – rata antara nilai capaian

awal ( sebelum mengikuti remidial ) dan capaian akhir ( setelah

mengikuti remidial ) dengan ketentuan :

1) Jika capaian akhir telah melebihi KKTP ( missalnya, Badar

memperoleh nilai 90) dan setelah dirata -rata dengan capaian awal
( misalnya, capaian awal Badar adalah 60) ternyata hasil rata – rata

telah melebihi KKTP ( nilai 64 ), maka hasil rata – rata ( nilai 75 )

sebagai nilai perolehan peserta didik tersebut ( Badar )

2) Jika capaian akhir telah melebihi KKTP ( misalnya, Andi

memperoleh nilai 70 ) dan setelah di rata- rata dengan capaian awal

( misalnya, capaian awal Andi adalah 50) ternyata hasil rata – rata

belum mencapai KKTP ( nilai 64 ), maka Andi di beri nilai sebesar

nilai KKTP, yaitu 70. Alternatif 2 ini sebagai upaya untuk

mengatasi kelemahan Alternatif 1, meskipun alternative 2 ini tidak

memiliki dasar teori, namun lebih mengedepankan factor kebijakan

pendidik. Upaya lain, mengatasi kelemahan Alternatif 1 yaitu

dengan memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta

didik untuk mengikuti tes, namun dengan catatan perlu

diinformasikan kepada peserta didik bahwa konsekuensi nilai ang

akan diambil adalah nilai hasil tes tersebut telah melampaui nilai

KKTP.

b) Pengayaan

Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada

peserta didik yang telah melampaui KKTP. Fokus pengayaan adalah

pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Pengayaan

biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai

kKTp berdasarkan hasil sumatif. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya

diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana pemeblajaran remidial.

Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.

Bentukpelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui :


1) Belajar kelompok, yaitu sekelompokpeserta didik yang memiliki minat

tertentu diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca ddi

perpustakaan terkait capaian pembelajaranyang dipelajari pada jam

pelajaran sekolah atau di luar jam sekolah. Pemecahan masalah yang

diberikan kepada peserta didik berupa pemecahan masalah nyata. Selain

itu secara kelompok peserta didik dapat diminta untuk menyelesaikan

sebyah proyek atau penelitian ilmiah.

2) Belajar Mandiri, yaitu secara mandiripeserta didik belajar mengenai

sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan.

Kegiatan pemecahan masalah nyata, tugas proyek, ataupun penelitian

ilmiah juga dapat dilakukan oleh peserta didik secara mandiri jika

kegiatan tersebut diminati secara individu.

3. Kriteria Kenaikan Kelas

Dalam Kurikulum Merdeka satuan Pendidikan memiliki keleluasaan untuk

kriteria kenaikan kelas. Penentuan kenaikan kelas dilakukan dengan mempertimbangkan

laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian peserta didik pada semua mata

pelajaran. Untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik sebagai dasar penentuan

kenaikan kelas dapat berdasarkan penilaian sumatif.

Pendidik diharapkan mampu menjalankan fungsi asesmen secara optimal

sehingga mampu mendiagnostik perkembangan peserta didik. Hasil diagnostik dapat

digunakan sebagai rujukan untuk melakukan tindak lanjut pembelajaran. Demikian juga

asesmen formatif dan sumatif diharapkan berjalan dengan baik, sehingga pada akhir fase,

semua peserta didik naik kelas karena telah mencapai tujuan pembelajaran

yang direncanakan.

Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik untuk kenaikan kelas dilakukan

dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria


ketercapaian ujuan pembelajaran. Pembelajaran dilaksanakan menggunakan prinsip

mastery learning yang sangat sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi atau

pembelajaran sesuai tahap capaian ( teaching at the right level ).

Pada Kurikulum Merdeka untuk jenjang SMP satuan pendidikan memiliki

keluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas dengan mempertimbangkan :

➢ Laporan kemajuan belajar

➢ Laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar Pancasila

➢ Portofolio peserta didik

➢ Prestasi akademik dan non akademik

➢ Ekstra kurikuler

➢ Penghargaan peserta didik

➢ Tingkat kehadiran

4. Kriteria Kelulusan

Mekanisme kelulusan pada Satuan Pendidikan di tingkat menengah pada

Kurikulum Merdeka dapat di tinjau dari pencapaian hasil belajar peserta idik ebagai dasar

kelulusan berdasarkan penilaian sumatif yang dapat di lakukan dalam bentuk tes tulis,

tugas untuk perfoma, portofolio atau kombinasi. Penilaian pencapaian hasil belajar

peserta didik untuk kelulusan dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar

peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Penilaian sumatif yang

diselenggarakan oleh satuan Pendidikan dilaksanakan pada semester ganjildan semester

genap pada akhir jenjang dengan mempertimbangkan capaian kompetensi lulusan.

Seperti halnya kenaikan kelas, penetuan klulusan ditentukan oleh satuan pendidikan.

Penentuan kelulusan dari satuan Pendidikan dilakukan dengan mempertimbangkan

laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian peserta didik pada semua mata

pelajaran, dan ekstrakurikuler. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan Pendidikan

setelah :
➢ Menyelasaiakan seluruh program pembelajaran

➢ mengikuti penilaian sumatif yang di selenggarakan oleh satuan

Pendidikan

E. Pengaturan Beban Mengajar

Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMP/Mts Kelas VII dan VIII .

Struktur kurikulum merdeka untuk jenjang SMP terdiri dari 1 fase yaitu fase Duntuk

kelas VII – IX. Struktur kurikulum merdeka untuk jenjang SMP terdiri dari 2 bagian
yaitu pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila ( 25 %

beban belajar per tahun ). (Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 40 menit)

F. Kalender Pendidikan

Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMP/Mts Kelas IX (Asumsi 1 tahun = 32 minggu dan 1

JP = 40 menit)
Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran

peserta didik selama satu tahun pelajaran. kalender Pendidikan mencakup permulaan

tahun pelajaran, minggu efektif, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Setiap

permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di satuan Pendidikan.

Catatan:

• Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti diikuti

oleh siswa sesuai denganagama masing-masing.

• SMP Katolik Angelus Custos II memberikan Seni Musik untuk siswa kelas

7,8,9.

• Mata Pelajaran Muatan Lokal untuk kelas VII dan VIII paling banyak 2 JP

per minggu atau 72 JP per tahun dan untuk kelas IX paling banyak 2 JP

per minggu atau64 JP per tahun.

• Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata

pelajarantambahan yang diselenggarakan oleh sekolah.

Kurikulum SMPK Angelus Custos II Surabaya pada setiap jenis dan jenjang

diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran.

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik

selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif

belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran

peserta didik selama satu tahun pelajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan

tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Setiap

permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di madrasah menyusun kalender

pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun Pelajaran
yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif , waktu pembelajaran efektif

dan hari libur. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada standar isi dan disesuaikan

dengan kebutuhan daerah, karakteristk sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat,

serta ketentuan dari pemerintah atau pemerintah daerah. Beberapa aspek penting yang

menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan adalah sebagai berikut:

A. Pengaturan Tentang Permulaan Tahun Pelajaran

Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada

awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah

ditetapkan oleh pemerintah yaitu bulan juli setiap tahun dan berakhir pada bulan juni

tahun berikutnya

B. Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan

a. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada

awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan pada tanggal 15 Juli 2022.

b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap

tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi

jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal,

ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan

pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat

berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari

libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur

khusus.

e.
. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Keterangan

Waktu

1. Minggu efektif 255 hari Digunakan untuk kegiatan

pembelajaran

o Kegiatan Alokasi Keterangan

Waktu

belajar efektif pada setiap satuan pendidikan

2. Jeda tengahsemester 6 hari Tiap semester 3 hari sesuai kalender

pendidikan yang dikeluarkan MPK

3. jeda antar semester 12 hari Antara semester I dan semester II,

digabung dengan libur Natal dan

TahunBaru

4. Libur akhir tahunpelajaran Maksimum 4 Digunakan untuk penyiapan kegiatan

minggu danadministrasi akhir dan awal tahun

pelajaran

5. Hari libur keagamaan 3 – 4 minggu Libur keagamaan khusus : Awal

puasaIdulFitri, Paskah, dan Natal

Libur Keagamaan umum : mengikuti

kalender pendidikan umum


6. Hari libur umum/nasional Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan

minggu Pemerintah

7. Hari libur khusus Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan sesuai

minggu dengan ciri kekhususan masing-

masing

8. Kegiatan khusus Maksimum 2 Digunakan untuk kegiatan yang

sekolah/madrasah minggu diprogramkan secara khusus oleh

sekolah/madrasah tanpa mengurangi

jumlah minggu efektif belajar dan

waktu

pembelajaran efektif, misal Retret,

Latihan

Kepemimpinan, Perkemahan ,dsb

C. Penetapan Kalender Pendidikan

a. Permulaan tahun pelajaran dimulai bulan Juli dan diakhiri bulan Juni tahun

berikutnya seperti ditentukan Kalender Pendidikan.

b. Penentuan hari libur sekolah dan hari efektif sekolah berpedoman pada Kalender

Pendidikan yang dikeluarkan oleh Yayasan Mardi Wiyata/MPK Keuskupan

Surabaya Malang, dengan memperhatikan Kalender Pendidikan dan penentuan

liburan khusus yang dikeluarkan pemerintah.

c. Kalender Pendidikan yang dikeluarkan Yayasan Mardi Wiyata diterjemahkan oleh

sekolah menjadi Kalender Satuan Pendidikan, berdasarkan alokasi waktu

sebagaimana diatur dalam dokumen standar isi dan memperhatikan karakteristik

sekolah serta visi dan misi sekolah.


d. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan

pembelajaran sesuai dengan ketentuan kurikulum.

e. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran adalah 248 (dua ratus

empat puluh enam) hari belajar yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran,

sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

f. Jam pelajaran efektif adalah jam belajar yang digunakan untuk proses pembelajaran

sesuai dengan tuntutan kurikulum

g. Jumlah jam pembelajaran efektif setiap minggu untuk kelas VII, VIII, dan IX

adalah 40 jam per minggu.

h. Satuan Pendidikan menetapkan Libur keagamaan khusus : Awal puasa IdulFitri,

Paskah, dan Natal Libur Keagamaan umum : mengikutikalender pendidikan umum.

i. Jumlah jam pelajaran didesain untuk mencapai SDM yang unggul dan kompetitif

baik dalam bidang akademik maupun non akademik dalam proses pembelajaran

yang efektif.

j. Jam pelajaran efektif akan diselingi untuk pembentukan profil pelajar Pancasila.

k. Jam pelajaran efektif akan diselingi untuk pengenalan dan pembiasaan literasi dan

numerasi.
PROGRAM KEGIATAN SMPK ANGELUS CUSTOS SURABAYA

TAHUN PELAJARAN 2022 - 2023

SEMESTER : 1

HARI JULI 2022 TANGGA URAIAN KEGIATAN

MINGG 3 10 17 24 31 14-15 Pra MPLS

SENIN 4 11 18 25 15 Rapat Awal Tahun Pelajaran

2022/2023

SELASA 5 12 19 26 18-20 MPLS

RABU 6 13 20 27 22 Misa Awal Tahun Pelajaran

KAMIS 7 14 21 28 30 Pertemuan Ortu kelas 7

JUMAT 1 8 15 22 29 30 Libur Tahun Baru Hijriah

SABTU 2 9 16 23 30

HARI

EFEKTIF: 21
HARI AGUSTUS 2022 TANGGA URAIAN KEGIATAN

MINGG 7 14 21 28 6 Workshop dan Pelatihan Guru tentang

U IKM

SENIN 1 8 15 22 29 10 - 12 Lomba HUT RI

SELASA 2 9 16 23 30 15 - 23 Pekan Ulangan Harian / Pekan Sumatif

RABU 3 10 17 24 31 17 Upacara Bersama HUT RI Ke 77

KAMIS 4 11 18 25 20 Lanjutan Workshop dan Pelatihan Guru

JUMAT 5 12 19 26 27 Pertemuan Ortu Kelas 8 dan 9

SABTU 6 13 20 27 29 Pemilihan Ketua OPDIS

HARI

EFEKTIF: 23

HARI SEPTEMBER 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

MINGGU 4 11 18 25 9 Penyuluhan kanker dari Lembaga

kanker

SENIN 5 12 19 26 12 - 16 Pekan Ulangan Harian / pekan

Sumatif

SELASA 6 13 20 27 Psikotes Kelas 7

RABU 7 14 21 28 26-30 PTS Kelas 8, 9 dan STS Kelas 7

KAMIS 1 8 15 22 29

JUMAT 2 9 16 23 30

SABTU 3 10 17 24

HARI

EFEKTIF: 22
HARI OKTOBER 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

MINGGU 2 9 16 23 30 3 PTS Kelas 7, 8, 9

Kegiatan Tengah Semester dan

3 10 17 24 Gladi

SENIN 31 4–7

Rohani

SELASA 4 11 18 25 8-9 Pelatihan LDKS

RABU 5 12 19 26 13 Pelantikan OPDIS

KAMIS 6 13 20 27 14 Rapat Guru Tengah Semester

Ganjil

JUMAT 7 14 21 28 21 Pembagian Rapor Tengah Semester

Ganjil

SABTU 1 8 15 22 29

HARI

EFEKTIF:

21

HARI NOVEMBER 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

MINGGU 6 13 20 27 1-3 Classmeet dalam rangka ULTAH

AC2

SENIN 7 14 21 28 9 Misa Ulang Tahun Sekolah

SELASA 1 8 15 22 29 7 - 11 Pekan Ulangan Harian / Pekan

Sumatif

RABU 2 9 16 23 30 21 - 28 PAS Kelas 8,9 dan SAS Kelas 7


KAMIS 3 10 17 24 29 - 30 Project Profil Pancasila

JUMAT 4 11 18 25

SABTU 5 12 19 26

HARI

EFEKTIF: 22

HARI DESEMBER 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

MINGGU 4 11 18 25 1-8 Project Profil Pancasila

SENIN 5 12 19 26 9 Rapat Akhir Semester Ganjil

SELASA 6 13 20 27 12 - 16 Classmet antar kelas

RABU 7 14 21 28 17 Pembagian Rapor Semester Ganjil

KAMIS 1 8 15 22 29 19 Pengembalian Rapor Semester

Ganjil

JUMAT 2 9 16 23 30 20 - 31 Libur Natal dan Akhir Semester

Ganjil

SABTU 3 10 17 24 31

HARI

EFEKTIF: 22

PROGRAM KEGIATAN SMPK ANGELUS CUSTOS 2 SURABAYA

TAHUN PELAJARAN 2022-2023

SEMESTER : 2

HARI JANUARI 2023 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


MINGG 1 8 15 22 29 1-2 Libur Tahun Baru

SENIN 2 9 16 23 30 6 Misa awal Tahun

SELAS 3 10 17 24 31 22 Libur Hari Raya Imlek

RABU 4 11 18 25 23 Persiapan Ujian Praktek

KAMIS 5 12 19 26 23 - 27 Pekan Ulangan Harian / Pekan

Sumatif

JUMAT 6 13 20 27

SABTU 7 14 21 28

HARI

EFEKTI 20

HARI FEBRUARI 2023 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

MINGGU 5 12 19 26 6 - 13 Ujian Praktek Kelas 9

SENIN 6 13 20 27 14 Merayakan Valentine

SELASA 7 14 21 28 18 Libur Isro’ Miroj

RABU 1 8 15 22 22 Libur Rabu Abu

KAMIS 2 9 16 23 20 - 27 Pekan Ulangan Harian / Pekan

Sumatif

JUMAT 3 10 17 24

SABTU 4 11 18 25

HARI

EFEKTIF: 20
HARI MARET 2023 TANGGAL URAIAN

KEGIATAN

MINGG 5 12 19 2

U 6

SENIN 6 13 20 2 9 - 16 PTS kelas 8 dan PAT Kelas

7 9 , STS Kelas 7

SELAS 7 14 21 2 20 - 31 Materi Ujian Sekolah Kelas

A 8 9

RABU 1 8 15 22 2 22 Libur hari Raya Nyepi

KAMIS 2 9 16 23 3 23 Cuti bersama hari Raya

0 Nyepi

JUMAT 3 1 17 24 3 27 Pembagian Rapor Tengah

0 1 Semester Genap

SABTU 4 1 18 25

HARI

EFEKTI 2

F: 2

HARI APRIL 2023 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

MINGG 29 16 2 30

U 3

SENIN 3 10 17 2 5 - 10 Libur Paskah

SELAS 4 11 18 2 10 - 18 Ujian Sekolah Kls 9

A 5

RABU 5 12 19 2 21 - 27 Libur Hari Raya Idul Fitri


6

KAMIS 6 13 20 2

JUMAT 7 14 21 2

SABTU 1 8 15 22 2

HARI

EFEKT 2

IF: 0

HARI MEI 2023 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

MINGG 7 14 21 2 1 Libur Hari Buruh

U 8

SENIN 1 8 15 22 2 6 Libur Hari Raya Waisak

SELAS 2 9 16 23 3 18 Libur Kenaikan Isa Almasih

A 0

RABU 3 1 17 24 3 22 - 29 PAT Kelas 8 / SAS Kelas 7

0 1

KAMIS 4 1 18 25 27 Wisuda dan Pelepasan Kelas

1 9

JUMAT 5 1 19 26 30-31 Classmeet dalam rangka

2 semester genap

SABTU 6 1 20 27
3

HARI

EFEKTI 2

F: 1

HARI JUNI 2023 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

MINGGU 4 11 18 25 1 Libur Hari Lahir Pancasila

SENIN 5 12 19 26 2-7 Classmeet dalam rangka

semester genap

SELASA 6 13 20 27 8 Rapat Akhir Semester

Genap

RABU 7 14 21 28 15 Pembagian Rapor Semester

Genap

KAMIS 1 8 15 22 29 16 Pengembalian Rapor

Semester Genap

JUMAT 2 9 16 23 30 19 - 30 Libur Akhir Tahun Pelajaran

SABTU 3 1 17 24

HARI

EFEKTIF

: 2

Untuk pelaksanaan Ujian Praktek, Ujian Sekolah, JADWAL

MENYUSUL menunggu dari Depdiknas.


BAB V

PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

A. Pendampingan Implementasi Kurikulum pada Satuan Pendidikan.

1. Pendampingan dan Pengembangan Profesional

Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran SMP Katolik Angelus Custos II

pendampingan dan pengembangan profesional ditekankan pada prinsip reflektif dan

pengembangan diri bagi pendidik, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur.

Proses pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh kepala sekolah

berdasarkan hasil monitoring dan atau evaluasi..

Kegiatan pendampingan dan pengembangan profesional di SMP Katolik Angelus

Custos II dilakukan dalam berbagai teknik sebagai berikut.

1. Coaching

Coaching merupakan proses pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali

pemikiran- pemikiran seseorang terhadap suatu masalah, dilakukan dengan saling

bercerita pengalaman mereka dalam berbagai macam hal agar bisa saling berdiskusi

dan mencari solusi yang tepat jika ada permasalahan.

2. Mentoring

Mentoring merupakan proses pendampingan dengan berbagi pengalaman/pengetahuan

untuk mengatasi suatu kendala, dilakukan oleh pengawas, kepala sekolah, atau guru

yang lebih berpengalaman kepada peserta didik.


3. Pelatihan

Proses pendampingan dengan menguatkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan

dengan kinerja, dengan narasumber internal atau eksternal (menyesuaikan dengan

kemampuan sekolah)

2. Prinsip Pendampingan dan Pengembangan Profesional

Prinsip-prinsip pendampingan dan pengembangan profesional

1. Pendampingan dan pengembangan profesional sebagai aktivitas yang dilakukan

berdasarkan hasil kegiatan evaluasi kepada peserta didik.

2. Menetapkan ruang lingkup pendampingan dan pengembangan profesional.

Menentukan area yang perlu diperbaiki apakah dari perencanaan program atau

pelaksana program, untuk menciptakan suasana yang nyaman dilingkungan

sekolah.

3. Pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara terencana dan

strategis untuk mencapai suatu tujuan dalam jangka waktu tertentu, dan orang

yang tepat untuk melakukan aktivitas pembinaan tersebut.

4. Pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan

mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan

pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.

5. Pendampingan dan pengembangan profesional adalah sebuah proses kolaboratif

dalam satuan pendidikan antara pendamping dan pendidik, demi tercapainya

tujuan bersama.
B. Prinsip Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi Kurikulum Operasional Satuan

Pendidikan.

1. Prinsip dalam melakukan evaluasi di SMPK Angelus Custos II

o Menetapkan tujuan evaluasi yang akan dilakukan.

o Menetapkan data/informasi yang ingin didapatkan dalam kegiatan

peninjauan.

o Menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan untuk mendapatkan

data/informasi yang diinginkan.

o Merancang aktivitas evaluasi yang bersifat reflektif dan dapat dijadikan

pengembangan bagi pendidik dan pelaksana program.

o Menggunakan alat penilaian pencapaian yang jelas dan terukur

2. Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi Kurikulum SMPK Angelus Custos II

a. Evaluasi pembelajaran dan evaluasi kurikulum operasional satuan

pendidikan (KOSP) dilakukan secara mandiri dan berkala oleh satuan

Pendidikan.

b. Evaluasi pembelajaran secara menyeluruh bertujuan untuk mengukur

keberhasilan pendidik dalam memfasilitasi pembelajaran

c. Evaluasi kurikulum operasional satuan pendidikan bertujuan untuk

mengukur keberhasilan kepala satuan pendidikan dan pendidik dalam

menjalankan seluruh program pendidikan yang direncanakan dengan

tujuan untuk memahami apakah visi, misi dan tujuan satuan pendidikan

telah tercapai. Evaluasi pembelajaran menjadi salah satu bagian penting

dari evaluasi kurikulum operasional satuan pendidikan


d. Kedua proses ini saling berkaitan, tetapi mempunyai sasaran evaluasi

yang berbeda. Sasaran langsung dari evaluasi pembelajaran adalah

peserta didik dan pendidik, sedangkan sasaran utama evaluasi kurikulum

operasional satuan pendidikan adalah kepala satuan pendidikan dan

pendidik, di mana peserta didik menjadi sasaran tidak langsung

e. Proses ini dikelola oleh para kepala satuan pendidikan dan/atau pendidik

yang dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini

f. Evaluasi dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan

kualitas secara berkelanjutan dan sesuai dengan kemampuan satuan

pendidikan

3. Pilihan dalam Melakukan Evaluasi KOSP SMPK Angelus Custos II

Pilihan 1

a. Satuan pendidikan melakukan evaluasi yang fokus kepada evaluasi

pembelajaran oleh pendidik.

b. Evaluasi pembelajaran ini fokus kepada proses dan hasil perkembangan

belajar peserta didik selama pembelajaran intrakurikuler dan projek

penguatan profil pelajar Pancasila peserta didik, dengan memperhatikan:

▪ Capaian Pembelajaran;

▪ Profil pelajar Pancasila;

▪ Hasil asesmen pembelajaran; dan

Pilihan 2

a. Satuan pendidikan melakukan evaluasi dengan memperhatikan perspektif

peserta didik
b. Evaluasi pembelajaran ini fokus kepada proses dan hasil perkembangan

belajar peserta didik selama pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan

profil pelajar Pancasila, PKL (SMK)/magang (SMALB), dan ekstrakurikuler

peserta didik, dengan memperhatikan:

• Capaian Pembelajaran;

• Profil Pelajar Pancasila;

• Hasil asesmen pembelajaran;

• Kualitas pengajaran pendidik dan penggunaan perangkat ajar; dan

• Umpan balik dari peserta didik mengenai pengalaman belajar peserta

didik

Pilihan 3

a. Satuan pendidikan melakukan evaluasi dengan memperhatikan perspektif

peserta didik dan orangtua.

b. Evaluasi pembelajaran ini fokus kepada proses dan hasil perkembangan

belajar peserta didik selama pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan

profil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler peserta didik, dengan

memperhatikan:

• Capaian Pembelajaran;

• Profil Pelajar Pancasila;

• Hasil asesmen pembelajaran;

• Kualitas pengajaran pendidik dan penggunaan perangkat ajar;

• Keselarasan dengan visi, misi, tujuan dan kekhasan satuan

pendidikan; dan
• Umpan balik dari peserta didik dan orangtua mengenai pengalaman

belajar peserta didik

Pilihan 4

c. Satuan Pendidikan melakukan evaluasi dengan memperhatikan sudut

pandang kebijakan daerah/nasional dan masukan berbagai pemangku

kepentingan (pihak internal dan eksternal satuan pendidikan)

d. Evaluasi pembelajaran ini fokus kepada proses dan hasil perkembangan

belajar peserta didik selama pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan

profil pelajar Pancasila, PKL (SMK)/magang (SMALB), dan

ekstrakurikuler peserta didik, dengan memperhatikan

• capaian pembelajaran;

• profil pelajar Pancasila;

• hasil asesmen pembelajaran;

• kualitas pengajaran pendidik dan penggunaan perangkat ajar;

• keselarasan dengan visi, misi, tujuan dan kekhasan satuan pendidikan;

• umpan balik dari peserta didik dan orangtua mengenai pengalaman

belajar peserta didik; dan

• kesuksesan implementasi program satuan pendidikan dengan mitra.

III. Pengembangan Profesional Pendidik

Prinsip Profesional Profesi guru menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen harus memiliki prinsip-prinsip profesional seperti tercantum pada
pasal 5 ayat 1, yaitu: ”Profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang

memerlukan prinsip-prinsip profesional sebagai berikut:

1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme.

2. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan sesuai dengan

bidang tugasnya. 3. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang

tugasnya.

4. Mematuhi kode etik profesi.

5. Memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas.

6. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya.

7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan.

8. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesionalnya.

9. Memiliki organisasi profesi yang berbadan hokum

Inisiatif pengembangan keprofesian guru idealnya banyak berasal dari prakarsa

lembaga. Atas dasar ini, diasumsikan munculnya proses pembiasaan, yang kemudian guru

dapat tumbuh dengan sendirinya. Tentu saja, semua itu juga berawal dari prakarsa guru

secara individual. Bentuk pengembangan professional guru yang dilakukan di SMPK

Angelus Custos II antara lain sebagai berikut:

1. Pendidikan dan Pelatihan

a. In-House Training (IHT) Pelatihan dalam bentuk IHT adalah pelatihan yang

dilaksanakan secara internal di kelompok kerja guru, sekolah, atau tempat lain yang
ditetapkan untuk menyelenggarakan pelatihan. Strategi pembinaan melalui IHT

dilakukan berdasarkan pemikiran bahwa sebagian kemampuan dalam meningkatkan

kompetensi dan karier guru tidak 18 harus dilakukan secara eksternal, tetapi bisa juga

secara internal dengan cara dilakukan oleh guru yang memiliki kompetensi yang belum

dimiliki guru lain. Program ini diharapkan dapat menghemat waktu dan biaya.

b. Program magang Program magang merupakan pelatihan yang dilaksanankan di dunia

kerja atau industri yang relevan dalam rangka meningkatkan kompetensi profesional

guru. Program magang ini diperuntukkan bagi guru dan dapat dilakukan selama

periode tertentu misalnya, magang di sekolah. Program magang ini dipilih dengan

alasan bahwa keterampilan tertentu yang memerlukan pengalaman nyata.

c. Kemitraan sekolah Pelatihan melalui kemitraan sekolah dapat dilaksanakan antara

sekolah yang baik dan sekolah yang kurang baik, antara sekolah negeri atau sekolah

swasta. Pembinaan lewat mitra sekolah diperlukan dengan alasan bahwa agar terjadi

transfer nilai-nilai kebaikan dari beberapa keunikan dan kelebihan yang dimiliki mitra

kepada mitra lain. Misalnya dalam bidang manajemen sekolah

d. Belajar jarak jauh Pelatihan melalui belajar jarakjauh dapat dilaksanakan tanpa

menghadirkan instruktur dan peserta pelatihan dalam satu tempat tertentu, melainkan

dengan sistem pelatihan internet dan sejenisnya. Pelatihan jarak jauh dilakukan dengan

pertimbangan bahwa tidak semua guru terutama di daerah terpencil dapat mengikuti

pelatihan di tempat-tempat pembinaan yang ditunjuk seperti di ibu kota kabupaten atau

provinsi.
e. Pelatihan berjenjang dan khusus Pelatihan jenis ini dilaksanakan di lembaga-lembaga

pelatihan yang diberi wewenang, dimana program disusun secara berjenjang mulai 19

dari jenjang dasar, menengah, lanjut, dan tinggi. Jenjang pelatihan disusun berdasarkan

tingkat kesulitan dan jenis kompetensi. Sedangkan pelatihan khusus (spesialisasi)

disediakan berdasarkan kebutuhan khusus atau disebabkan adanya perkembangan baru

dalam keilmuan tertentu.

f. Kursus singkat di perguruan tinggi atau lembaga pendidikan lainnya. Kursus singkat

dimaksudkan untuk melatih meningkatkan kemampuan guru dalam beberapa

kemampuan seperti kemampuan melakukan penilitian tindakan kelas, menyusun karya

ilmiah, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran.

g. Pembinaan internal oleh sekolah Pembinaan internal ini dilaksanakan oleh kepala

sekolah dan guruguru yang memiliki kewenangan membina, melalui rapat dinas, rotasi

tugas mengajar, pemberian tugas-tugas internal tambahan, dan diskusi dengan rekan

sejawat. h. Pendidikan lanjut Pembinaan guru melalui pendidikan lanjut juga

merupakan alternatif bagi peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru.

Pengikutsertaan guru dalam pendidikan lanjut ini dapat dilaksanakan dengan

memberikan tugas belajar baik dalam maupun luar negeri bagi guru yang berprestasi.

Pelaksanaan pendidikan lanjut ini akan menghasilkan guru-guru pembina yang dapat

membantu guru-guru lain dalam upaya pengembangan profesi.

2. Non-pendidikan dan pelatihan

a. Diskusi masalah pendidikan Diskusi ini diselenggarakan secara berkala dengan topik

diskusi sesuai dengan masalah yang dialamai sekolah. melalui diskusi berkala
diharapkan para guru dapat memecahkan masalah yang dihadapi 20 berkaitan dengan

proses pembelajaran di sekolah ataupun masalah peningkatan kompetensi dan

pengembangan kariernya.

b. Seminar Pengikutsertaan guru dalam kegiatan seminar dan pembinaan publikasi ilmiah

juga dapat menjadi model pembinaan berkelanjutan bagi peningkatan keprofesian

guru. Kegiatan ini memberikan peluang kepada guru untuk berinteraksi secara ilmiah

dengan kolega seprofesinya berkaitan dengan hal-hal terkini dalam upaya peningkatan

kualitas pendidikan.

c. Workshop kegiatan ini dilakukan untuk menghasilkan produk yamng bermanfaat bagi

pembelajaran, peningkatan kompetensi mauapun pengembangan kariernya. Workshop

dapat dilakukan,misalnya dalam kegiatan menyusun KTSP, analisis kurikulum,

pengembangan silabus, sertapenulisan rencana pembelajaran.

d. Penelitian Penelitian dapat dilakukan guru dalam bentuk penelitian tindakan kelas,

penelitian eksperimen, ataupun jenis lain dalam rangka peningkatan mutu

pembelajaran.

e. Penulisan buku/ bahan ajar. Bahan ajar yang ditulis guru dapat berbentuk diktat, buku

pelajaran, ataupun buku dalam bidang pendidikan.

f. Pembuatan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dibuat guru dapat berbentuk

alat peraga, alat praktikum sederhana, maupun bahan ajar elektronik atau animasi

pembelajaran.
g. Pembuatan karya teknologi/ karya seni. 21 Karya teknologi/seni yang dibuat guru dapat

berupa karya yang bermanfaat untuk masyarakat atau kegiatan pendidikan serta karya

seni yang memiliki nilai estetika yang diakui oleh masyarakat.


BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan telah selesainya Kurikulum Merdeka SMP Katolik Angelus Custos II pada

tahun ajaran 2022/2023 maka salah satu pedoman dan acuan dalam kegiatan belajar

mengajar telah dimiliki oleh SMP Katolik Angelus Custos II. Dengan mengacu pada

peraturan perundangan yang berlaku maka SMP Katolik Angelus Custos II menetapkan

penggunaan dokumen Kurikulum Merdeka SMP Katolik Angelus Custos II tahun ajaran

2022/2023 ini.

Besar harapan kami, semoga Kurikulum Merdeka SMP Katolik Angelus Custos II

ini memenuhi syarat sehingga rencana pengembangan SMP Katolik Angelus Custos II

dapat terlaksana dengan baik. Penyusun juga sangat mengharapkan dukungan dari

berbagai pihak, khususnya guru, karyawan maupun para peserta didik serta masyarakat

yang diwakili oleh orang tua peserta didik. Atas bantuan yang sudah diberikan kepada

kami dari berbagai pihak, kami mengucapkan terima kasih. Semoga Kurikulum Merdeka

SMP Katolik Angelus Custos II mampu menjadi sarana bagi sekolah untuk ikut

mencerdaskan anak bangsa.

B. SARAN

Kurikulum Merdeka menjadi pedoman pelaksanaan Pendidikan di sekolah, kami

sangat mengharapkan bantuan dan dukungan dari semua pihak guna mencapai tujuan

Pendidikan dan menghasilkan lulusan generasi muda yang berkualitas untuk bersaing di era

digital dan global.

Anda mungkin juga menyukai