Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Nim :211202578
Nama :Desinta ina kii
Kelas semester :Tia Reguler (empat )

SEKOLAH TINGGI MANEJEMEN TAKNIK INFORMATIKA


(STIMIKOM) STELLA MARIS SUMBA
2023/2024
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan limpahan
karuniaNya, sehingga dapat melaksanakan dan menyelesaikan tugas Sistem Operasi yang berjudul
“Remastering dan Modifikasi Linux Slackware”. Dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari
peran serta berbagai pihak yang bersedia mengulurkan tangan dan membantu sehingga kegiatan ini
dapat berjalan dengan lancar. Atas terlaksana dan selesainya laporan ini saya mengucapkan banyak
terima kasih yang sedalam – dalamnya atas budi baik dan bantuan dari bapak/ibu/saudara sekalian
yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Dalam penyusunan makalah masih jauh dari sempurna,
untuk itulah saya sangat mengharapkan saran, kritik yang bersifat membangun untuk sempurnanya
makalah ini. Atas perhatian dan kerjasama yang baik saya haturkan banyak terima kasih.
Daftar Isi
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, perkembangan perangkat lunak khususnya Sistem Operasi menjadi salah satu
wacana yang sering sekali terdengar menarik, karena cepatnya perkembangan dan fitur yang
diberikan kepada pengguna cukup menarik dan bermacam-macam, terutama pada Sistem Operasi
Linux.
Linux merupakan sistem operasi dikembangkan oleh Linus Torvalds pada tahun
1991. Linux adalah sebuah kernel yaitu inti dari sebuah sistem operasi yang mengatur
penggunaan perangkat keras (hardware) agar dapat digunakan dengan efisien dan
mudah. Linux direalisasikan dengan gratis ke public, jadi setiap orang bisa saja
belajar dan mengembangkan Linux dengan menggunakan lisensi General Public
License. Sampai sekarang ini, Linux mempunyai peranan besar di pasar Sistem
Operasi dan Linux juga dapat berjalan di berbagai arsitektur komputer. Slackware
Linux merupakan distribusi yang pernah merajai di dunia Linux. Hampir semua
dokumentasi Linux disusun berdasarkan Slackware. Dua hal penting dari Slackware
adalah semua isinya (kernel, library ataupun aplikasinya) adalah yang sudah teruji.
Sehingga sudah pasti stabil. Yang kedua karena dia menganjurkan untuk menginstall
dari source sehingga setiap program yang kita install teroptimasi dengan sistem kita.
Linux Slackware yang dilengkapi dengan instalasi yang bersifat user friendly dengan
konsep manajemen paket, dimana user dapat dengan mudah untuk memodifikasi,
menambah, mengurangi dan mengupgrade paket-paket software yang ada pada
sistem.
1.2 Maksud dan Tujuan
A. Maksud
Maksud dari dilakukan dan dibuatnya makalah ini yaitu untuk mengetahui dan
mempelajari cara remastering dan memodifikasi Linux Slackware .
B. Tujuan
Adapun tujuan dari dilakukan dan dibuatnya makalah ini yaitu :
1. Mengetahui tentang Linux Slackware dan aplikasi pendukung penginstallan.
2. Mempelajari cara remastering dan memodifikasi Slax.

1.3. Batasan Materi


Berhubung dengan keterbatasan waktu dan ilmu yang kami miliki, dalam makalah ini
kami hanya akan membahas bagian-bagian yang dianggap penting untuk diketahui
bersama, diantaranya :
1. Pengetahuan tentang Linux Slackware dan aplikasi pendukungnya.
2. Cara remastering dan modifikasi Slax.
BAB II
SEJARAH PERKEMBANGAN LINUX SLACKWARE

2.1 SLACKWARE
Slackware merupakan distribusi Linux yang dibuat oleh Patrick Volkerding.
Slackware merupakan salah satu distro Linux awal, dan merupakan yang tertua yang masih
dikelola. Tujuan utama Slackware adalah stabilitas dan kemudahan desain, serta menjadi
distribusi Linux yang paling mirip.

2.2 NAMA
Nama "Slackware" berasal dari fakta bahwa distribusi ini dimulai sebagai sebuah
proyek pihak swasta tanpa komitmen apa-apa. Untuk mencegah proyek ini menjadi terlalu
serius pada awalnya, Volkerding memberi nama yang lucu itu, yang kemudian tetap bertahan
bahkan setelah Slackware menjadi proyek serius. Kata "Slack" (kendor) di Slackware
merujuk pada istilah "Slack" seperti yang digunakan oleh Gereja para SubGenius.

2.3 SEJARAH
Slackware pada awalnya merupakan turunan dari Softlanding Linux System, yang
paling populer dari distribusi Linux asli. SLS mendominasi pasar sampai para pengembang
membuat keputusan untuk mengganti format executable-nya dari a.out ke ELF. Ini bukan
keputusan yang populer di kalangan basis pengguna SLS pada saat itu. Patrick Volkerding
meluncurkan versi modifikasi dari SLS, yang dia beri nama Slackware. Rilis pertama
Slackware, 1.00, diluncurkan pada tanggal 16 Juli 1993. Berupa sebuah citra 3½" floppy
disk yang tersedia melalui FTP.
Pada tahun 1999, Slackware berkali-kali dirilis, mulai dari rilis nomor 4 sampai 7. Hal ini
dijelaskan oleh Patrick Volkerding sebagai upaya pemasaran untuk menunjukkan bahwa
Slackware adalah sebuah distro Linux yang mutakhir sebagaimana distro-distro lainnya, yang
kala itu banyak yang telah melepas nomor 6 (seperti Red Hat yang merilis setiap revisi dari
distribusinya dengan kenaikan dari 4.1 ke 5.0 bukan 3.1 ke 3.2 sebagaimana Slackware).
Slackware memang memiliki beberapa rilis Beta dalam rentang 6.x, tetapi hal ini tidak
dihitung sebagai rilis resmi.

Pada tahun 2005, lingkungan desktop GNOME telah dihapus dari rilis yang akan


diluncurkan, dan diserahkan kepada dukungan komunitasnya.[7] Penyingkiran GNOME
dianggap oleh sebagian komunitas Linux sebagai tindakan yang menggemparkan karena
lingkungan desktop tersebut banyak digunakan di distro-distro Linux. Sebagai balasan,
beberapa proyek berbasis komunitas mulai menawarkan distribusi GNOME lengkap untuk
Slackware.
2.4 KUUNGGULAN ATAU KELEBIHAN SLACKWARE

1. Merupakan distro yang sederhana dan konvensional


Hamper menyediakan semua tool konvensional linux dan legendris. Hamper
semua fungsi konvensional di linux disediakan dengan baik, mulai dari utilitas system
sehinggah ke perangkat system linux. Cocok untuk newbie yang ingin memahami
linux dari dasar karena tool-tool yang sediakan menuntut kita untuk belajar lebih lagi

2. Pembuatan paket ter.gz sangat mudah


Di linux slackware dibandingkan dengan distribusi yang lain. Paket
terball(.tar.gz) di distro linux ini di maintenance dengan baik untuk memperlihat
instalasi aplikasi third-party.

3. Ringan dan intutif


Karena di bangun dengan konsep sederhana yang mengedepankan kemudahan
pengguna system linux sehari-hari serta kemudahan dalam kustomisasi berbagai
elemen system linux. Slackware merupakan distribusi linux yang cukup ringan dan
responsif untuk penggunaan sehari-hari. Hal ini dimungkinkan karena distribusi ini
menargetkan penggunaannya agar mudah dalam pengoperasian dan ringan dengan
mengeliminasi library graphic system,bukaan multimedia-besed.

4. Aplikasih bundled untuk server dan editor


Selain window manager KDE, slackware juga menyediakan web server
Apache,PHP,MtSQL, OpenSSLSSH, dan beberapa lainnya. Hal ini cukup membantu
bagi mereka yang ingin mengembangkan website disistem berbasis linux di
slackware, kebutuhan base system website sudah disediakan, salain itu, teks editor
seperti vi,vim,joe,jova,emacs,kwirite,mausepad dan kata juga tersedia

5. Bisa memilih sendiri tampilan desktopnya


Di Slackware kita bisa dengan mudah menentukan penggunaan window
manager,apakah ingin mengunakan bentuk KDE atau full console. Selain itu,atribut
lain seperti warna,tema,font juga bisa diatur sesuai kebutuhan. Hal ini tentu menjadi
nilai lebih bagi mereka yang menyukai appearance system yang selalu uptodate.

6. Manejemen paket yang lebih sederhana


Package manejemen di Slackware tidak sekompleks RPM atau dpkg. Paket yang
dipakai tarball atau “tgz(tar/gzip)” biasanya berisi skrip instalasi. Sejatinya, “tgz” jauh
lebih handal dibandingkan RPM dalam menghindari masalah dependency, paket
tersebut berisi file bagian dari perangkat lunak yang diinstal, serta file additional
untuk system manejer paket Slackware
2.5 KEKURANGAN SLACKWARE

1. Berat untuk digunakan keperluan graphic


Karena tujuan penggunaannya dipertemukan untuk keperluan system, maka
distribusi linux ini cukup berat untuk menjalangkan sebagai aplikasih dan game
grafis. Hal ini disebabkan distribusi linux ini menyediakan paket library grafis
yang tidak sebenyak distribusi linux yang memang dipertemukan untuk
penggunaan grafis, sehingga kelengkapan driver grafis tidaklah lengkap di
distribusi linux Slackware ini.

2. Butuh pelajaran lebih


Karena linux dibangun oleh konsep kemudahan kustomisasi, maka kita
sebagai user harus memastikan sendiri bahwa driver,pustaka, serta piranti
sistemnya sendiri sudah lengkap dan sesuai kebutuhan. Hal ini dikarenakan
distribusi ini menyediakan sistemnya sebagai”apa adanya” disini bersifat general.
Sehingga kita harus memastikan bahwa semua peranti system telah sesuai
kebutuha, mulai dari menginstal, meneliminasi,mendownoload,dan memaintence
library dan dependency yang ada disistem Slackware kita.

3. Tidak tersedianya built-in dependency manager / package manager


Distribusi linux ini tidak menyediakan package manager sebagai bagian dari
perangkat sistemnya sehinggah untuk keperluan instalasi aplikasi pihak ketiga,
kita harus menginstalnya secara manual dengan memastikan dengan semua
dependencynya telah sesuai. Tetapi jika diinginka, kita dapat menambahkan fitur
package manager berbasis console seperti APT, hanya saja dibutuhkan konfigurasi
system tambahan untuk ini.

4. Minim GUI untuk konfigurasi system


Slackware memiliki jumlah GUI untuk konfigurasi system yang bisa
dibilang sedikit, hanya terdapat beberapa GUI untuk konfgurasi sistem system.

5. Proses instalasi yang memakan waktu dan sulit dipelajari


Adapun kekurangan kelima distribusi Slackware ini adalah cukup memakan
waktu proses instasinya ditambah sulit dipelajari bagi pengguna pula pemula.

6. Deteksi otomatis hardware terbatas


Hal yang menjadi kekurangan dari Slackware adalah keterbatasan pada
dukungan otomatis diteksi hardware, hal ini demikian terjadi karena tidak semua
hardware mampu dideteksikan secara otomatis oleh Slackware, sehingga kita
harus memountnya secara manual melalui mount pointnya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Linux Slackware dan Aplikasi Pendukung
Slackware merupakan salah satu distro awal dari linux yang masih dikelola hingga saat ini. Salah satu
alasan mengapa distribusi ini masih bisa bertahan dan banyak digunakan saat ini karena Slackware
tidak mengusung konsep sistem yang tidak sesusai dengan sistem operasi Windows, namun malah
mecoba mencocokkan sistem operasi Unix. Distribusi ini lebih untuk memodifikasi atau remastering
sistem Linux karena potensi penyesuaian yang sangat baik. Tujuan pembuatan linux Slackware adalah
untuk memudahkan dalam penggunaan dan kesederhanaan dalam penggunaan sistem operasi Linux,
dapat dikatakan untuk menciptakan UserFriendly Linux Environtment. Dengan kesederhanaannya
Linux Slackware memiliki kelebihan, seperti :

1. Distro sederhana dan konvensional


Hampir semua fungsi konvensional di Linux tersedia dengan baik, mulai dari utilitas
sistem sampai alat pengaturan sistem Linux.
2. Pembuatan paket tar.gz sangat mudah
Dibandingkan dengan distro lain, paket tarbal (.tar.gz) di distro Linux ini terpelihara
dengan baik untuk instalasi aplikasi pihak ketiga.
3. Cahaya dan Intuitif
Karena dibangun dengan konsep sederhana yang menempatkan kemudahan
penggunaan sistem Linux sehari-hari serta kemudahan penyesuaian berbagai elemen sistem
Linux.
4. Aplikasi dibundel untuk Server dan Editor
Slackware juga menyediakan Apache, PHP, MySQL, OpenSSL, SSH, dan beberapa
server web lainnya. Ini sangat membantu bagi mereka yang ingin mengembangkan situs web
pada sistem berbasis Linux Di Slackware.
5. Bisa memilih tampilan desktop mereka sendiri
Di Slackware kita dapat dengan mudah menentukan penggunaan window manager,
apakah akan menggunakan KDE atau full console form. Selain itu, atribut lain seperti warna,
tema, font juga bisa diset sesuai kebutuhan. Hal ini tentu menjadi nilai lebih bagi mereka yang
menyukai tampilan sistem uptodate selalu

6. Paket Manajemen lebih sederhana


Paket yang digunakan tarbal atau "tgz (tar / gzip)" biasanya berisi skrip instalasi. "tgz"
jauh lebih bisa diandalkan dalam menghindari masalah ketergantungan.

Adapun kekurangan dari Slackware, seperti :


1. Proses instalasi memerlukan waktu yang sulit diketahui
2. Minim GUI untuk konfigurasi system
3. Deteksi terbatas perangkat keras
4. Tidak tersedianya pengelola dependen / manajer paket
Untuk membantu menggunakan Linux Slackware diperlukan beberapa aplikasi
pendukung untuk digunakan, diantaranya :
1. Slax 6.1.2
Aplikasi ini digunakan untuk
2. Adobe Photoshop
Aplikasi ini digunakan untuk mendesain tampilan yang nantinya akan di gunakan
sebagai gambar layar pada remastering.
3. Virtual Box
4. MySlax Creator
5. Power ISO
6. Modules Slax yang di perlukan

3.2. Modifikasi Slax Modifikasi slax membutuhkan master slax.


Modifikasi slax membutuhkan master slax. Pada makalah ini, penulis menggunakan
Slax 6.1.2 sebagai bahan modifikasi. Adapun modifikasi yang akan dilakukan meliputi penggantian
wallpaper pada saat booting, tampilan awal, proses shutdown, dan penambahan modul-modul slax.

Berikut merupakan penjelasan cara modifikasi slax yang telah dilakukan:

1. Membuka folder slax 6.1.2, pilih folder boot Gambar

2. Memilih file slax.cfg dan membukanya menggunakan wordpad

Maka muncul tampilan seperi dibawa ini


3. Pada timeout yang semula 90 diubah menjadi 250 yang berarti timeout pada detik ke 25.

Gambar 3.4 editing timeeout slax


4. Menambahkan perintah input password saat booting agar hak aksesnya dapat dikontrol.
Pada modifikasi ini digunakan “sisop sebagai password.

Gambar 3.5 editing passowd booting

5. Mengganti warna pada tampilan boot. Terdapat #ff808080 untuk warna abuabu,
#0000000 untuk hitam, #282829 untuk abu-abu tua.
Gambar 3.6 editing warna

6. Klik save dan exit, maka modifikasi pada slax sudah tersimpan.
7. Selanjutnya adalah mengganti tampilan background pada boot. Siapkan tampilan yang
diinginkan dalam format .png dengan resolusi yang sama dengan wallpaper yang asli
yaitu file slax.png. Copy file baru dan klik replace pada folder boot.

Gambar 3.7 Replacing slax.png

8. Mengedit splash pilih folder base yang berada didalam folder slax.
Gambar 3.8 Folder Slax
9. Extract folder 003-desktop

Gambar 3.9 Folder 003-desktop.lzm

10. Buka folder 003-desktop > usr > share > apps > ksplash > Themes > Default lalu copy
file yang telah disiapkan replace dengan nama yang sama yaitu splash_top.png.

Gambar 3.10 Replacing Ksplash

11. Mengganti shutdown pilih folder base > 003-desktop > usr > share > apps > ksmserver >
pics lalu copy file yang telah disiapkan replace dengan nama yang
Gambar 3.11 Replacing Simbol Shutdown
12. Compress kembali folder 003-desktop dan setelah selesai jangan lupa untuk menghapus
folder yang diextract sebelumnya.

Gambar 3.12 Extracting Folder


13. Selanjutnya blok folder boot dan slax, lalu klik kanan pilih PowerIso kemudian Add to
image file, pilih Save image file to .iso kemudian pilih ok

Gambar 3.13 Proses Extract ISO


14. Setelah muncul file bertipe .iso selanjutnya Selanjutnya me-meount file iso tadi dengan
cara, Pilih file iso slax-6.1.2 kemudian klik kanan pilih poweriso pilih mount image to
driver [D:]

Gambar 3.14 Proses Mount File
15. Selanjutnya membuka aplikasi MySlaxCreator

Gambar 3.15 Aplikasi MySlax Creator


16. . Pilih Next dan karena sebelumnya file iso sudah di-mount maka pilih next lagi.

Gambar 3.16 Proses Pembuatan Slax


17. . Pilih next dan untuk menambahkan modul-modul untuk slax dapat disiapkan modul
yang bertipe .lzm. Cari tempat oenyimpanan modul dan klik add untuk menambahkan
modul tersebut pada slax. Lalu klik next.
Gambar 3.17 Penambahan Modul
18. . Pilih next hingga muncul pilihan create iso

Gambar 3.18 Proses Create ISO


19. . Setelah proses selesai iso tersebut dapat di burn ke dalam CD untuk memudahkan
penggunaan aplikasi di berbagai PC.
20. Setelah selesai, lanjutkan dengan membuka aplikasi virtual box untuk simulasi slax yang
telah dimodifikasi. Memilih icon new. Masukkan nama yang diinginkan dan ubah type
menjadi Linux dan pilih create.

Gambar 3.19 Proses Pembuatan Virtual Box


21. . Setelah shortcut muncul di sebelah kiri maka klik start akan muncul dialog box,
kemudian pilih file iso yang telah dibuat sebelumnya dan klik start.
Gambar 3.20 Proses Pemilihan Start-up Disk
22. Setelah menunggu proses membuka maka akan muncul tampilan boot yang telah
dimodifikasi sebelumnya

Gambar 3.21 Tampilan Awal Baru

23. Memilih Slax Graphic Mode (KDE) lalu memasukkan password yang sudah dibuka
sebelumnya.
Gambar 3.22 Proses Masuk ke Menu Utama

24. Menunggu proses untuk menampilkan slax.

Gambar 3.23 Proses Loading Data


25. Berikut adalah tampilan awal slax yang telah dimodifikasi.

Gambar 3.24 Tampilan Beranda Slax


Gambar 3.25 Tampilan End Session Slax
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menyimpulkan beberapa hal mengenai remastering
slax, yaitu :

1. Sistem Operasi merupakan software pada lapisan pertama yang ditempatkan pada memori
komputer pada saat komputer dinyalakan.
2. Pembuatan linux Slackware bertujuan untuk memudahkan dalam penggunaan dan
kesederhanaan dalam penggunaan sistem operasi Linux, dapat dikatakan untuk
menciptakan User-Friendly Linux Environtment.
3. Remastering Slax merupakan proses memodifikasi perangkat lunak untuk distribusi
pribadi baik merubah tampilan interface maupun penambahan modul dan memperbaiki
bug yang ada pada distro sebelumnya.

4.2 SARAN
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan guna membantu pengembangan remastering
Slax kedepannya adalah sebagai berikut :

1. Penambahan modul yang tidak dapat berjalan sesuai dengan semestinya dikarenakan
perbedaan tipe file yang tidak kompatibel dengan aplikasi MySlax Creator sehingga membuat
jalannya program ini terganggu.
2. Modifikasi tampilan yang belum maksimal sehingga masih banyak bagian interface yang
belum termodifikasi diharapkan dapat dimaksimalkan pada remastering selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Baidowi, Ardilas. (2016). Apakah Pengertian Dari Adobe Photoshop Itu?.
http://www.ardilas.com/2016/02/apa-arti-dari-adobe-photoshop.html, diakses tanggal 20 Mei 2018
pukul 18.00 WIB. Sofana, Iwan. (2010). Cisco CCNA dan Jaringan Komputer. Bandung: Informatika
Wijaya, Eka. (2015). Apa Kegunaan Software Power ISO. http://www.patartambunan.com/apa-
kegunaan-software-power-iso/, diakses tanggal 20 Mei 2018 pukul 17.25 WIB.

Anda mungkin juga menyukai