Revisi Ujan Litrev Fiki-Vi
Revisi Ujan Litrev Fiki-Vi
OLEH :
FIKI SELVIYANA
NIM. P00320017016
i
ii
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P00320017016
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil ciplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Fiki Selviyana
RIWAYAT HIDUP
iv
I. INDENTITAS
1. Nama Lengkap : Fiki Selviyana
2. Tempat/ Tanggal Lahir : Silea Jaya, 5 Mei 1999
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku/ Kebangsaan : Jawa/Indonesia
6. Alamat : Silea Jaya Kec. Buke Kab. Konawe Selatan
7. No. Telp/ Hp : 0853-4040-6900
II. PENDIDIKAN
1. SDN Silea Jaya
2. MTSN Andoolo Utama
3. MAN 02 Konawe Selatan
4. Poltekkes Kemenkes Kendari 2017 - 2020
MOTTO
v
Ketika kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, maka jadilah pemenang karena
kemampuan bukan karena kecurangan
Sebuah perjalanan yang panjang selalu di mulai dengan langkah kaki yang kecil,
selama semuanya dipenuhi dengan kata yakin di dunia ini tidak ada yang tidak
mungkin (terjadi)
Fiki Selviyana
KATA PENGANTAR
vi
Dengan mengucapkan Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan
Literature Review dengan judul “Literatur Review : Penerapan Fisioterapi Dada
Terhadap Manajemen Bersihan Jalan Nafas Pada Pasien Tb Paru”. Literature review
diselesaikan guna memenuhi salah satu persyaratan dalam meneyelesaikan pendidikan
pada Jurusan Diploma III Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari. Perjalanan yang
sangat panjang telah di tempuh oleh penulis dalam rangka meneyelesaikan studi. Oleh
karena itu, dengan penuh kerendahan hati, pada kesempatan ini patutlah kiranya.
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Orang tua dan keluarga saya yang telah banyak memberikan dukungan dan doa
kepada saya. Serta semua pihak yang telah membantu saya dan tidak bisa saya
Kendari.
3. Bapak Indriono Hadi S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Jurusan Keperawatan
memberi saya masukan, wawasan, inspirasi, dan semangat serta membimbing saya
dengan sabar.
5. Ibu Hj. Sitti Rachmi Misbah, S.Kp.,M.Kes selaku pembimbing II yang telah banyak
memberi saya masukan, wawasan, inspirasi, dan semangat serta membimbing saya
dengan sabar.
6. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari yang
telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya serta ilmu yang
bermanfaat.
vii
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini membawa
DAFTAR ISI
viii
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ....................................... iv
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................v
MOTTO ................................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
ABSTRAK ..............................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................2
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................2
D. Manfaat Penelitian .....................................................................................3
BAB II METODE PENELITIAN
A. Strategi Pencarian Literatur .....................................................................4
B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi....................................................................5
C. Seleksi Studi dan penilaian kualitas .........................................................6
BAB III HASIL & PEMBAHASAN
A. Hasil ...........................................................................................................12
B. Pembahasan ..............................................................................................14
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...............................................................................................19
B. Saran..........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
ix
Fiki Selviyana
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indoensia
Email : fikiselviyana@gmail.com
Latar belakang: Untuk mengeluarkan sekret dengan baik caranya dengan cara batuk
yang benar yaitu batuk efektif yang termasuk dalaam serangkaian fisioterapi dada.
Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan dengan berbagai
metode salah satunya adalah latihan batuk untuk mengeluarkan sekret. Batuk efektif
adalah merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat menghemat
energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal
(Apriyadi, 2015).Fisioterapi dada merupakan suatu rangkaian tindakan keperawatan
yang terdiri atas perkusi, vibrasi, dan postural drainage.Tujuan: Untuk mengetahui
keberhasilan penerapan fisioterapi dada terhadap manajemen bersihan jalan nafas
pada pasien TB paru. Metodologi: Penulusuran dilakukan dengan mengggunakan
Google Scholar dengan kata kunci tiap variable yang telah di pilih utnuk menemukan
artikel sesuai kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dilakukan review. Hasil:
fisioterapi dada dan batuk efektif dapat digunakan sebagai penatalaksanaan
ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien TB paru. fisioterapi dada dan
latihan batuk efektif dapat mengeluarkan mukus dan membantu pasien mengatasi
keluhan sesak nafas serta mampu mengeluarkan lendir pada jalan nafas.
ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi karena pemberian obat dan terapi
oksigen, dan intervensi latihan nafas dalam dan latihan batuk efektif. terbukti bahwa
tindakan batuk efektif yang dilakukan selama tiga hari mampu membantu Tn. M dalam
mengeluarkan secret. penerapan latihan batuk efektif dan latihan otot pernafasan yang
dilaksanakan selama 5 hari di pagi dan sore hari efektif terhadap kepatenan jalan
nafas sehingga penerapan mengurangi sesak pada pasien TB Paru. Kesimpulan :
dalam mengeluarkan secret implementasi yang diberikan pada pasien yaitu fisioterapi
dada dapat membantu mengatasi masalah bersihan jalan nafas tidak efektif. Setelah
peneliti melakukan asuhan keperawatan pada pasien TB Paru dengan pemenuhan
pemenuhan bersihan jalan nafas di ruang isolasi Rumah Sakit Putri Hijau Medan
dengan menerapkan fisioterapi dada terbukti dapat mengatasi masalah bersihan jalan
nafas tidak efektif.
Fiki Selviyana
x
Department of Nursing, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia
Email: fikiselviyana@gmail.com
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit tuberkulosis paru TB paru merupakan penyakit yang masih
bawah dan dapat menimbulkan terjadinya batuk produktif dan darah. Disini akan
penderita tuberkulosis paru kepada individu lain yang rentan (Ginanjar, 2017).
Untuk mengeluarkan sekret dengan baik caranya dengan cara batuk yang
benar yaitu batuk efektif yang termasuk dalaam serangkaian fisioterapi dada.
berbagai metode salah satunya adalah latihan batuk untuk mengeluarkan sekret.
Batuk efektif adalah merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana klien
dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan
pertama adalah Perkusi disebut juga clapping merupakan pukulan kuat, bukan
berarti sekuat-kuatnya, pada dinding dada dan punggung dengan tangan dibentuk
seperti mangkuk. Tujuan dari perkusi secara mekanik dapat melepaskan secret
yang melekat dinding bronchus. Langkah yang kedua adalah vibrasi yaitu getaran
kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan perawat yang diletakkan datar pada
dinding dada klien. Tujuan vibrasi digunakan setelah perkusi untuk meningkatkan
merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai segmen
untuk melakukannya yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam
sebelum tidur pada malam hari. Postural drainage harus lebih sering dilakukan
apabila secret klien berubah warnanya menjadi kehijauan dan kental atau ketika
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
2
D. Manfaat Penelitian
fisioterapi dada terhadap manajemen bersihan jalan nafas pada pasien TB paru.
penerapan fisioterapi dada terhadap manajemen bersihan jalan nafas pada pasien
TB paru.
3
BAB II
METODE PENELITIAN
Proses dan cara dalam mendapatkan artikel atau jurnal yang dijadikan
sebagai bahan acuan yang akan dimasukkan kedalam literature review ini
dimulai dari pemilihan topik atau judul dan masalah, kemudian penulis
mengakses google scholar pada aplikasi dengan memasukkan judul dan kata
kunci, kemudian memilih jurnal yang berkaitan dengan judul atau masalah yang
dipilih, kemudian dianalisis dan memilih jurnal dengan rentang 5 tahun terakhir
yang sesuai dengan kriteria inklusi, sehingga ada 5 jurnal yang dipilih untuk
pertanyaan klinis di lapangan. Tipe studi yang direview adalah semua jenis
bersihan jalan nafas pada pasien TB paru. Partisipan yang ditentukan untuk
review tidak dibatasi. Kata kunci dari literature review ini adalah fisioterpi dada,
4
3. Data Base atau aplikasi yang digunakan
1. Kriteria Inkluisi
2. Kriteria Eksklusi
dapat mewakili artikel karena tidak memenuhi syarat sebagai arikell literature
5
C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas
6
Artikel yang terpilih berdasarkan kriteria Excluded dari analisis data :
Eligibility inklusi adalah sebanyak 225 artikel.
• Cara menganalisis tidak
dilaporkan sebanyak artikel 85
• Hasilnya tidak ditujukan untuk
tujuan penelitian sebanyak
artikel 135
Jumlah artikel yang memenuhi syarat • Artikel yang sesuai kriteria
review yaitu sebanyak 5 artikel. inklusi dan layak untuk direview
sebanyak 5 artikel
143 231
7
Tabel 1. Sintesis / Ekstraksi Data Hasil Penelitian
Hari/ Studi Tempat Penelitian Jumlah Sampel Usia Intervensi Metode Outcomes
Tanggal Penelitian
Senin, 20 Fisioterapi dada dan RSUD Kota Sampel dalam 36 Penerapan Jenis penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang
April 2020 batuk efektif sebagai Kendari studi kasus ini Tahun fisioterapi dada ini adalah dilakukan ditunjang oleh teori dan
penatalaksanaan berfokus pada dan batuk efektif deskriptif hasil-hasil penelitian sebelumnya
ketidakefektifan satu orang pasien dengan maka peneliti berasumsi bahwa
bersihan jalan nafas yang menjalani pendekatan fisioterapi dada dan batuk efektif
pada pasien TB paru perawatan di observasional dapat digunakan sebagai
Di RSUD Kota RSUD Kota melalui studi penatalaksanaan ketidakefektifan
Kendari / Rusna Kendari dengan kasus untuk bersihan jalan nafas pada pasien
Tahir, Dhea Sry Ayu diagnosa medis memperoleh TB paru.
Imalia, & Siti TB paru gambaran
Muhsinah 2019 penerapan
fisioterapi dada
dan batuk efektif
pada pasien TB
paru.
8
Senin, 20 Penerapan batuk RSUD Koja Jakarta Metode ini 38 dan Penerapan Metode yang Terapi latihan batuk efektif yang
April 2020 efektif dan fisioterpi Utara dilakukan 42 tahun fisioterapi dada digunakan dilakukan selama 5 hari pada pagi
dada pada pasien TB terhadap dua dan batuk efektif adalah dan sore hari menunjukkan bahwa
paru yang orang pasien TB wawancara fisioterapi dada dan latihan batuk
mengalami paru yang terstruktur, studi efektif dapat mengeluarkan mukus
ketidakefektifan mengalami dokumen, dan dan membantu pasien mengatasi
bersihan jalan nafas ketidakefektifan observasi. keluhan sesak nafas serta mampu
Di RSUD Koja bersihan jalan mengeluarkan lendir pada jalan
Jakarta Utara / Egeria nafas. nafas.
Dorina Sitorus,
Rosita Magdalena
Lubis, & Eni
Kristiani 2018
Senin, 20 Penerapan teknik RSUD. Kota Sampel studi 59 Penerapan Metode untuk Masalah
April 2020 batuk efektif Magelang kasus ini Tahun batuk efektif menyelidiki dan keperawatan dengan
mengatasi menggunakan mempelajari ketidakefektifan bersihan jalan
ketidakefektifan satu orang pasien suatu kejadian nafas teratasi karena
bersihan jalan napas mengenai pemberian obat dan terapi oksigen,
pada tn. m dengan keadaan dan intervensi latihan nafas dalam
tuberculosis / Siti seseorang yang dan
Fatimah & dilakukan latihan batuk efektif.
Syamsudin 2019 secara
integrative,
9
komperhensif
agar
memperoleh
pemahaman
yang mendalam
tentang individu
dan untuk
menemukan
tujuan agar
masalah yang
dalam individu
dapat
terselesaikan.
Senin, 20 Asuhan keperawatan RS. Panti Waluya Studi kasus ini 32 dan penerapan Penelitian ini terbukti bahwa tindakan batuk
April 2020 klien dewasa TBC Sawahan Malang dilakukan 48 tahun latihan teknik menggunakan efektif yang dilakukan selama tiga
denhan masalah terhadap dua batuk efektif desain studi hari mampu membantu Tn. M
ketidakefektifan orang pasien dan fisioterapi kasus yaitu dalam mengeluarkan secret
bersihan jalan nafas dada untuk
Di RS. Panti Waluya melakukan
Sawahan Malang / tindakan asuhan
Reza Novita keperawatan
Anggraeni, pada kklieen
Wisoedhanie Widi TBC
10
Anugrahanti, &
Wibowo 2019
Senin, 20 Studi kasus Rumah Sakit TK II Subjek studi 45 Penerapan Penelitian ini Berdasarkan hasil penelitian
April 2020 pemenuhan bersihan Putri Hijau Medan kasus ii adalah Tahun teknik batuk merupakan penerapan latihan batuk efektif
jalan nafas pada satu orang pasien efektif dan penelitian dan latihan otot
pasien TB paru Di dengan kasus TB fisioterapi dada deskriptif pernafasan sebagai manajemen
Rumah Sakit TK II paru yang dengan bersihan jalan nafas pada Ny.M
Putri Hijau Medan / memiliki rancangan studi dengan
Deni Susyanti, masalah bersihan kasus diagnosa medis TB paru
Mompang Tua jalan nafas peneliti mengambil kesimpulan
Parlagutan, & bahwa penerapan
Susiana Marbun 2018 latihan batuk efektif dan latihan
otot pernafasan yang dilaksanakan
selama 5
hari di pagi dan sore hari efektif
terhadap kepatenan jalan nafas
sehingga
mengurangi sesak pada pasien TB
Paru
11
BAB III
A. HASIL
dalam mengatasi masalah bersihan jalan nafas tidak efektif tidak terdapat perbedaan
penelitian deskriptif dengan frekuensi pemberian 2-3 kali/hari dengan durasi selama
5 hari. Mendapatkan hasil penelitian bahwa fisioterapi dada dan batuk efektif dapat
pasien TB paru. Sehingga dalam artikel pertama menarik kesimpulan bahwa dari
studi kasus ini adalah fisioterapi dada dan batuk efektif dapat digunakan sebagai
kriteria hasil kepatenan jalan napas yang ditandai dengan frekuensi napas normal,
irama napas teratur, tidak ada suara napas tambahan, pasien mampu mengeluarkan
sputum.
Artikel ke-2 yang dilakukan Di RSUD Koja Jakarta Utara dengan metode
bahwa latihan batuk efektif dapat mengeluarkan mukus dan membantu pasien
mengatasi keluhan sesak nafas serta mampu mengeluarkan lendir pada jalan nafas.
12
dada dan mengajarkan batuk efektif dapat memperbaiki kondisi umum klien.
evaluasi keberhasilan penerapan fisioterapi dada dan batuk efektif pada kedua klien
menunjukan bahwa Tn. S dan Tn. M sama- sama cepat membaik hal tersebut
disebebkan karena Tn. S dan Tn. M sama-sama mematuhi program fisioterapi dada
obat dan terapi oksigen, dan intervensi latihan nafas dalam dan latihan batuk efektif.
Sehingga dalam artikel pertama menarik kesimpulan bahwa tindakan batuk efektif
dilakukan dua kali sehari dengan bantuan keluarga ataupun mandiri, dan auskultasi
didapatkan hasil suara ronkhi masih terdengar tetapi hanya di sebelah kanan saja
dan sudah berkurang dari hari sebelum 30 dilakukan tindakan batuk efektif pada Tn.
M. Jadi, terbukti bahwa tindakan batuk efektif yang dilakukan selama tiga hari
Artikel ke-4 yang dilakukan Di RS. Panti Waluya Sawahan Malang dengan
hari. Mendapatkan hasil terbukti bahwa tindakan batuk efektif yang dilakukan
selama tiga hari mampu membantu Tn. M dalam mengeluarkan secret. Sehingga
pada pasien yaitu fisioterapi dada dapat membantu mengatasi masalah bersihan
13
Artikel ke-5 yang dilakukan Di Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan
durasi selama 5 hari. Mendapatkan hasil manajemen bersihan jalan nafas pada
penerapan latihan batuk efektif dan latihan otot pernafasan yang dilaksanakan
selama 5 hari di pagi dan sore hari efektif terhadap kepatenan jalan nafas sehingga
mengurangi sesak pada pasien TB Paru. Sehingga dalam artikel pertama menarik
paru dengan pemenuhan pemenuhan bersihan jalan nafas di ruang isolasi rumah
sakit putri hijau medan dengan menerapkan fisioterapi dada terbukti dapat
B. PEMBAHASAN
artikel yang didapat. Penentuan artikel yang diambil awalnya hanya terbatas pada
rentang tahun 2018-2020. Setelah dilihat bahwa jumlah artikel yang didapatkaan
metode penelitian deskriptif dan tahun penelitian 2018 dan 2019 akhirnya tetap
dimasukkan selama tetap terkait dengan teknik batuk efektif terhadap masalah
bersihan jalan nafas tidak efektif. Setelah menurunkan kriteria berupa metode
penelitian, akhirnya artikel yang didapatkan berjumlah 5 artikel. Hasil yang sejalan
14
menyebutkan bahwa teknik batuk efektif memang terbukti signifkan mambantu
dilakukan dengan masalah bersihan jalan nafas berfokus pada pengkajian system
pernafasan yang teridir dari Inspeksi : Sesak nafas, peningkatan frekuensi nafas, dan
pekak. Dan Auskultasi : Suara nafas ronkhi. Pola batuk dan produksi sputum.
penelitian deskriptif dengan frekuensi pemberian 2-3 kali/hari dengan durasi selama
5 hari. Mendapatkan hasil penelitian bahwa fisioterapi dada dan batuk efektif dapat
pasien TB paru. Sehingga dalam artikel pertama menarik kesimpulan bahwa dari
studi kasus ini adalah fisioterapi dada dan batuk efektif dapat digunakan sebagai
kriteria hasil kepatenan jalan napas yang ditandai dengan frekuensi napas normal,
irama napas teratur, tidak ada suara napas tambahan, pasien mampu mengeluarkan
sputum.
Artikel ke-2 yang dilakukan Di RSUD Koja Jakarta Utara dengan metode
bahwa latihan batuk efektif dapat mengeluarkan mukus dan membantu pasien
mengatasi keluhan sesak nafas serta mampu mengeluarkan lendir pada jalan nafas.
15
Sehingga dalam artikel pertama menarik kesimpulan bahwa melakukan fisioterapi
dada dan mengajarkan batuk efektif dapat memperbaiki kondisi umum klien.
evaluasi keberhasilan penerapan fisioterapi dada dan batuk efektif pada kedua klien
menunjukan bahwa Tn. S dan Tn. M sama- sama cepat membaik hal tersebut
disebebkan karena Tn. S dan Tn. M sama-sama mematuhi program fisioterapi dada
obat dan terapi oksigen, dan intervensi latihan nafas dalam dan latihan batuk efektif.
Sehingga dalam artikel pertama menarik kesimpulan bahwa tindakan batuk efektif
dilakukan dua kali sehari dengan bantuan keluarga ataupun mandiri, dan auskultasi
didapatkan hasil suara ronkhi masih terdengar tetapi hanya di sebelah kanan saja
dan sudah berkurang dari hari sebelum 30 dilakukan tindakan batuk efektif pada Tn.
M. Jadi, terbukti bahwa tindakan batuk efektif yang dilakukan selama tiga hari
Artikel ke-4 yang dilakukan Di RS. Panti Waluya Sawahan Malang dengan
hari. Mendapatkan hasil terbukti bahwa tindakan batuk efektif yang dilakukan
selama tiga hari mampu membantu Tn. M dalam mengeluarkan secret. Sehingga
16
pada pasien yaitu fisioterapi dada dapat membantu mengatasi masalah bersihan
durasi selama 5 hari. Mendapatkan hasil manajemen bersihan jalan nafas pada
penerapan latihan batuk efektif dan latihan otot pernafasan yang dilaksanakan
selama 5 hari di pagi dan sore hari efektif terhadap kepatenan jalan nafas sehingga
mengurangi sesak pada pasien TB Paru. Sehingga dalam artikel pertama menarik
paru dengan pemenuhan pemenuhan bersihan jalan nafas di ruang isolasi rumah
sakit putri hijau medan dengan menerapkan fisioterapi dada terbukti dapat
Dari ke-5 hasil artikel terdapat kesamaan dengan teori, dimana dalam teori
secara rutin dengan frekuensi 2-3 kali sehari selama 3-5 hari akan memberikan hasil
yang signifikan. Sehingga pasien yang mendapatkan intervensi fisioterapi dada akan
pengeluaran sputum dan membantu membersihkan secret pada jalan nafas serta
17
mampu mengatasi sesak nafas pada pasien TB paru Di ruang Rawat Inap Rumah
mengatasi sesak nafas setelah dilakukan latihann batuk efektif selama 5 hari dengan
frekuensi 3x sehari.
dilakukannya fisioterapi dada tidak terdapat perbedaan dengan teori, dimana dalam
teori tujuan dilakukan fisioterapi dada adalah membantu pasien dalam mengatasi
masalha dengan jalan nafas yang tidak paten, sehingga semua yang menghambat
dijalan nafas maupun sekret dalam hidung, timbul akibat adanya infeksi pada
(Ghofar, 2016).
Tingkat keberhasilan dari hasil fisioterapi dada yang dilakukan dari ke-5
artikel yang direview tidak terdapat perbedaan dengan teori dimana kepatenan jalan
napas yang terdiri dari empat kriteria hasil yaitu frekuensi napas, irama napas, suara
fisioterapi dada sangat berpengaruh dalam menngatasi masalah bersihan jalan nafas.
Penggunaan fisioterapi dada dengan frekuensi 2-3 kali sehari yaitu pagi,
sore dan malam hari. Dengan fisioterapi dada yang dilakukan secara rutin akan
fisioterapi dada akan merasa relaks, tidak mengeluarkan banyak tenaga, sesak
18
intervensi fisioterapi dada ini memiliki peluang yang besar untuk
didukung oleh banyaknya kelebihan dari teknik ini. Alat yang digunakan dalam
melakukan fisioterapi dada sangat mudah dan teknik batuk efektif ini tidak
menimbulkan efek yang buruk terhadap pasien. Perlu dilakukan penelitian lanjutan
pada sampel manusia yang lebih banyak dengan karakter yang berbeda.
BAB IV
19
A. Kesimpulan
tidak efektif terhadap pasien TB paru dengan masalah bersihan jalan nafas tidak
efektif.
nafas tidak efektif terhadap pasien TB paru dengan masalah bersihan jalan nafas
tidak efektif.
dengan efektif.
5. Fisioterapi dada terbukti dapat membantu jalan nafas pasien menjadi paten pada
pasien TB.
B. Saran
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Institusi
20
Peneliti berharap hasil penelitian ini dijadikan sebagai salah satu bahan
untuk penerapan fisioterapi dada terhadap manajemen bersihan jalan nafas pada
pasien TB paru.
21
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni Reza Novita, Anugrahanti Wisoedhanie Widi, & Wibowo. (2019). Asuhan
keperawatan klien dewasa TBC dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas Di
RS. Panti Waluya Sawahan Malang. Di peroleh tanggal 20 April 2020 dari
https://scholar.googe.ac.id-repository.stikespantiwaluya.ac.id
Carpenito & Moyet. (2019). Konsep Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif. Diperoleh tanggal 22
Januari 2020, dari http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id.
Dermawan, D. (2012). Proses Keperawatan Perencanaan Konsep Dan Kerangka Kerja.
Yogyakarta : Gosyen Publishing.
Fatimah Siti & Syamsudin. (2019). Penerapan teknik batuk efektif mengatasi ketidakefektifan bersihan
jalan napas pada tn. m dengan tuberculosis. Di peroleh tanggal 20 April 2020 dari
https://scholar.google.ac.id-ejournal.akperkbn.ac.id
Herdinan, T. H. & Kamitsuru, S. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-
2017 Edisi 10. Jakarta: EGC.
Ginanjar. (2017). Karya Tulis Ilmiah Faktor Resiko TB Paru. Diperoleh tanggal 22 Januari 2020,
dari https://osf.io/preprints/inarxiu.
Kowalak. (2012). Mudahnya Belajar Sistem Imun. Yogyakarta : Nuha Medika.
Moorhead, Sue & Johnson Marion, dkk. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi
Kelima. Jakarta : Elsevier.
Mutaqqin, Arif. (2013). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan.
Jakarta : Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nurarif, A. H. & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi 1. Yogyakarta: MediAction.
Nursalam. (2012). Konsep Dan Penerapan Metedologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman
Skripsi, Tesis, Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Pranowo, (2018). Penatalaksanaan Fisioterapi Dada pada Kasus Tuberkulosis Paru Di RSP. Ario
Wirawa. Diperoleh tanggal 22 Januari 2020, dari http://ejournal.bsi.ac.id.
Sitorus Egeria Dorina, Lubis Rosita Magdalena, & Kristiani Eni. (2018). Penerapan batuk efektif
dan fisioterpi dada pada pasien TB paru yang mengalami ketidakefektifan bersihan jalan
nafas Di RSUD Koja Jakarta Utara. Diperoleh tanggal 20 April 2020 dari
https://scholar.google.ac.id-ejournal.husadakaryajaya.ac.id
Somantri, Irman. (2014). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Pernafasan. Jakarta : Salemba Medika.
Susanto, Diana. (2017). Respirologi. Jakarta : EGC.
Susyanti Deni, Parlagutan Mompang Tua, & Marbun Susiana. (2018). Studi kasus pemenuhan
bersihan jalan nafas pada pasien TB paru Di Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan. Di
peroleh tanggal 20 April 2020 dari https://scholar.googe.ac.id-jurnal.kesdammedan.ac.id
Susyanti Deni, Parlagutan Mompang Tua, & Marbun Susiana. (2018). Studi kasus pemenuhan
bersihan jalan nafas pada pasien TB paru Di Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan.
Diperoleh tanggal 20 April 2020 dari https://scholar.google.ac.id-jurnal.kesdammedan.ac.id
Tahir Rusna, Imalia Dhea Sry Ayu, & Muhsinah Siti. (2019). Fisioterapi dada dan batuk efektif
sebagai penatalaksanaan ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien TB paru Di
RSUD Kota Kendari. Diperoleh tanggal 20 April 2020 dari https://scholar.google.ac.id-
myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta : DPP PPNI.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP
PPNI.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP PPNI.