Anda di halaman 1dari 6

library.uns.ac.

id 20
digilib.uns.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Abiyasa MT, Ernawati D, dan Kresnowati L. 2012. Hubungan antara Spesifitas


Penulisan Diagnosis terhadap Akurasi Kode Pada RM 1 Dokumen Rawat
Inap Rumah Sakit Bhayangkara Semarang. Jurnal Visi Kesehatan, 11 (2);
99-104.
Akbar F. 2012. Hubungan antara Masa Kerja Dokter dengan Kelengkapan
Pengisian Data Rekam Medis oleh Dokter Yang Bertugas di Puskesmas
Kecamatan Kawarang Barat Kabupaten Karawang Periode 01 – 31 Oktober
2011. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 16 (2); 26-32.
Andri F, Indra R, dan Susmarini D. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Perawat dalam Memenuhi Kelengkapan Dokumentasi
Keperawatan di IGD Rumah Sakit Wilayah Pontianak Kalimantan Barat.
Jurnal Medika Respati, 10 (2); 49-59.
Anggraini SS. 2007. Hubungan Motivasi dengan Kinerja Petugas Rekam Medis di
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Sraagih Pematang Siantar.
Jurnal Informasi Kesehatan Masyarakat, 12 (2); 34-44.
Arifianto E, Kresnowati L dan Ernawati D. 2011. Keakuratan Kode Diagnosa
Utama Dokumen Rekam Medis Pada Kasus Partus Dengan Sectio Cesarean
di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum. Jurnal Visi Kesehatan, 10 (2); 84-88.
Astuti RD, Riyoko dan Lena D. 2007. Tinjauan Akurasi Kode Diagnosis Utama
Pasien Rawat Inap Berdasarkan ICD-10 Bangsal Dahlia di RSUD Sukoharjo
Triwulan IV Tahun 2007. Jurnal Rekam Medis, 2 (1); 25-30.
Berger RP, Parks S, Fromkin J, Rubin P dan Pecora PJ. 2015. Assessing the
Accuracy of the International Classification of Diseases Codes to Identify
Abusive Head Trauma: a Feasibility Study. British Medical Journal
Journal. 21 (0); 133-137.
Bruns LJ, Heuer R, Ingels SJ, Pollack J, Pratt DJ dan Rock D. 2003. Education
Longitudinal Study of 2002 Base Year Field Test Report (No. NCES 2003-
03). Wasington D.C. : National Center for Education Statistics.
Budiono S, Jusuf RMS dan Andriana P. 2005. Bunga Rampai Hiperkes dan
Keselamatan Kerja. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Chaplin JP. 2006. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Cheng P, Gilchrist A, Robinson KM dan Paul L. 2009. The Risk and
Consequences of Clinical Miscoding due to Inadequate Medical
Documentation : A Case Study of the Impact on Health Services Funding.
Health Information Management Journal, 38 (1); 35-46.
Cintya A dan Barsasella D. 2014. Faktor Peran Perawat dalam Pengisian Berkas
Rekam Medis di Rumah Sakit Harum Sisma Medika Jakarta Timur. Jurnal
Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 3 (1); 50-59.
library.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id

Cummings E, Maher R, Showell CM, Croft T, Tolman J, Vickers J, Stirling C,


Robinson A dan Turner P. 2011. Hospital coding of Dementia: is it
accurate? Health Information Management Journal, 40 (3); 5-11.
Dalal S dan Roy B. 2009. Reliability of Clinical Coding of Hip Facture Surgery:
Implications for Payment by Results? Inernational Journal Care Injured,
40 (1);738-741.
Danuri A. 2015. Tugas dan Tanggung Jawab Dokter dan Coder dalam Sistem
Casemix INA-CBGs. Makalah disajikan pada Seminar Peran Perekam
Medis dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional.APIKES Citra Medika
Surakarta. 27 Desember 2015.
Dariyo A. 2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Depkes RI. 2003. Modul Pelatihan Bagi Fasilitator Kesehatan Kerja. Jakarta:
Depkes RI.
Dessler G. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Djafar F, Pasinringi S, Sudirman I. 2011. Faktor Insentif, Kepemimpinan, Kondisi
Lingkungan Kerja dan Kesempatan Promosi yang Berpengaruh Terhadap
Kepuasan Kerja Dokter Spesialis di RSUP Dr. Wahidin Sudirohuso. Public
Health Journal, 14 (5); 60-64.
Efendi R, Hosizah dan Novilia L. 2015. Hubungan Status Kepegawaian dan Masa
Kerja Staf Unit Kerja Rekam Medis dengan Produktivitas Kerja di BLUD
RSU Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Jurnal Kesehatan Indonesia,
5 (3); 17-21.
Farida. 2011. Kepemimpinan Efektif dan Motivasi Kerja dalam Penerapan
Komunikasi Terapeutik Perawat. Jurnal Ners, 6 (1); 31-41.
Fardiansyah A. 2014. Analisis Hubungan Beban Kerja dan Lama Masa Kerja
dengan Stres Pada Perawat di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto. Jurnal
Medica Majapahit, 6 (2); 96-107.
Farzandipour M dan Sheikhtaheri A. 2009. Evaluation of Factors Influencing
Accuracy of Principal Procedure Coding Based on ICD-9-CM: An Iranian
Study. Perspectives in Health Information Management, 6 (5); 1-16.
Farzandipour M, Sheikhtaheri A dan Sadoughi F. 2010. Effective Factors on
Accuracy of Principal Diagnosis Coding Based on International
Classification of Diseases, the 10th Revision (ICD-10). International Journal
of Information Management, 30; 78–84.
Ghazanfar F, Chuanmin S, Khan MM dan Bashir M. 2011. A Study of
Relationship between Satisfaction with Compensation and Work
Motivation. International Journal of Business and Social Science, 2 (1);
120-131.
library.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id

Giyana F. 2012. Analisis Sistem Pengelolaan Rekam Medis Rawat Inap Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 15 (7);
970-985.
Harmiyati L, Kurdi FN dan Sulastri. 2016. Pengaruh Karakteristik dan Kapabilitas
Individu Serta Karakteristik Organisasi terhadap Persepsi Kinerja Perawat
Perkesmas di Puskesmas Kota Palembang. Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan, 3(1); 341-349.
Hatta G. 2013. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan
Kesehatan. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Hsia DC, Krushat WM, Fagan AB, Tebutt JA dan Kusserow RP. 2009. Accuracy
of Diagnostic Coding for Medicare Patients Under The Prospective-
Payment System. The New England Journal of Medicine, 318; 352-355.
Hurlock E. 2007. Psikologi Perkembangan Edisi 5. Jakarta : Erlangga.
Hurriyati R. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung :
Alfabeta.
Ifalahma D. 2013. Hubungan Pengetahuan Coder dengan Keakuratan Kode
Diagnosis Pasien Rawat Inap Jaminan Kesehatan Masyarakat Berdasarkan
ICD-10 di RSUD Simo Boyolali. Jurnal Informasi Kesehatan, 3 (2); 14-26.
Indar I, Indar dan Naiem MF. 2013. Faktor yang Berhubungan dengan
Kelengkapan Rekam Medis di RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar.
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan, 2 (2); 10-18.
Ivancevich JM, Konopaske R dan Matteson MT. 2008. Perilaku dan Manajemen
Organisasi. Jakarta : Erlangga.
Janah FM. 2015. Hubungan Kualifikasi Coder Dengan Keakuratan Kode
Diagnosis Rawat Jalan Berdasarkan ICD-10 di RSPAU dr. S. Hardjolukito
Yogyakarta 2015. Jurnal Kesehatan, 1 (2); 148-152.
Karimah RN, Setiawan D dan Nurmalia PS. 2016. Analisis Ketepatan Kode
Diagnosis Penyakit Gastroenteritis Acute Berdasarkan Dokumen Rekam
Medis di Rumah Sakit Balung Jember. Journal of Agromedicine and
Medical Sciences, 2 (2); 12-17.
Kemenkes RI. 2006. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Indonesia.
Jakarta : Kemenkes RI.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit. 2012. Pedoman Penyusunan SOP dan Program
di Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI.
Lihawa C, Noermijati dan Al Rasyid H. 2016. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Dokter dalam Kelengkapan Pengisian Rekam Medis dengan di
Moderasi Karakteristik Individu (Studi di Rumah Sakit Islam Unisma
Malang). Jurnal Aplikasi Manajemen, 14 (2); 300-308.
Mangkuprawira. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta:
Penerbit Ghalia Indonesia.
library.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id

Maryati W. 2014. Hubungan antara Karakteristik Dokter dengan Kelengkapan


Pengisian Lembar Ringkasan Keluar. Jurnal Manajemen Informasi
Kesehatan Indonesia, 3 (1); 26-35.
Menkes RI. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan No. 269/Menkes/Per/III/2008
tentang Rekam Medis. Jakarta.
Muljani N. 2012. Kompensasi Sebagai Motivator untuk Meningkatkan Kinerja
Karyawan. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan. 4 (2); 13-20.
Murti B. 2015. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
Nofrinaldi, Meliala A dan Utarini A. 2006. Persepsi dan Pengaruh Sistem
Pembagian Jasa Pelayanan Terhadap Kinerja Karyawan di Rumah Sakit
Jiwa Madani. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 9 (2); 65-71.
Notoatmodjo S. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nursalam 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Nuryati. 2014. Evaluasi Ketepatan Diagnosis dan Tindakan di Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta Pada Penerapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 3 (1); 16-25.
Pujihastuti A dan Sudra RI. 2014. Hubungan Kelengkapan Informasi dengan
Keakuratan Kode Diagnosis dan Tindakan Pada Dokumen Rekam Medis
Rawat Inap. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 3 (1); 60-
64.
Rahayu H, Ernawati D dan Kresnowati L. 2011. Akurasi Kode Diagnosis Utama
Pada RM 1 Dokumen Rekam Medis Ruang Karmel dan Karakteristik
Petugas Koding Rawat Inap Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Periode
Desember 2009. Jurnal Visi Kesehatan, 10 (1); 1-5.
Randy KC, Vivienne WML dan Tang TLP. 2012. Retaining and Motivating
Employees Compensation Preferences in Hong Kong and China. Personnel
Review, 31 (4); 402-431.
Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta : Sekretariat Negara.
_________. 2009a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Jakarta : Sekretariat Negara.
_________. 2009b. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Jakarta : Sekretariat Negara.
_________. 2014. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara. Jakarta : Sekretariat Negara.
library.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id

Rivai V. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.
Rohman H, Hariyono W dan Rosyidah. 2011. Kebijakan Pengisian Diagnosis
Utama dan Keakuratan Kode Diagnosis Pada Rekam Medis di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal KESMAS, 5 (2); 162-232.
Rustiana ER dan Cahyati WH. 2012. Stress Kerja dengan Pemilihan Strategi
Coping. Jurnal KESMAS, 7 (2); 149-155.
Sadiyah A. 2004. Evaluasi Ketepatan Kodefikasi Diagnosis Utama Pasien Rawat
Inap Berdasarkan ICD-10 di Rumah Sakit Pertamina Cirebon. Tugas Akhir.
Yogyakarta: Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada.
Santrock JW. 2002. Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga.
Sari DP. 2011. Analisis Karakteristik Individu dan Motivasi Ekstrinsik Terhadap
Kinerja Dokter dalam Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Pasien Rawat
Jalan di Rumah Sakit Hermina Depok. Public Health Journal, 11 (2); 121-
125.
Sarwastutik. 2013. Tinjauan Keakuratan Kode Diagnosis Pada Dokumen Rekam
Medis Pasien Rawat Inap dengan Kondisi Utama Typhoid
FeverBerdasarkan ICD-X di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu. Jurnal
Informasi Kesehatan, 3 (2); 8-13.
Sedarmayanti. 2011. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. Bandung : CV. Mandar
Maju.
Seruni, FDA dan Sugiarsi S. 2015. Problem Solving Cycle SWOT Keakuratan
Kode Diagnosis Kasus Obstetri Pada Lembar Masuk dan Keluar (RM 1a)
Pasien Rawat Inap di RSUD Dr. Sayidiman Magetan. Jurnal Manajemen
Informasi Kesehatan Indonesia, 3 (2); 5-13.
Setiyaningsih Y. 2013. Hubungan Motibasi dengan Kinerja Perawat di Ruang
Rawat Inap RSUD Ungaran. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10 (3); 65-71.
Siagian P. 2002. Teori Motivasi dan Aplikasi. Jakarta : Bumi Aksara.
_______. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Sinungan M. 2008. Produktivitas: Apa dan Bagaimana, Edisi Kedua. Jakarta :
Bumi Aksara
Soetisna TW, Ayuningtyas D dan Misnaniarti. 2015. Penerapan Sistem
Remunerasi dan Kinerja Pelayanan. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional, 10 (1); 17-23.
Sudra RI dan Pujihastuti A. 2016. Pengaruh Penulisan Dianosis dan Pengetahuan
Petugas Rekam Medis tentang Terminologi Medis Terhadap Keakuratan
Kode Diagnosis. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 4 (1);
67-72.
library.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id

Sugiyanto Z. 2006. Analisis Perilaku Dokter dalam Mengisi Kelengkapan Data


Rekam Medis Lembar Resume Rawat Inap di RS Ungaran. Jurnal
Kesehatan, 12 (3); 115-159.
Suma’mur S. 2014. Kesehatan Kerja Dalam Perpektif Hiperkes dan Keselamatan
Kerja. Jakarta: Erlangga.
Supratti dan Ashriady. 2016. Pendokumentasian Standar Asuhan Keperawatan di
Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju, Indonesia. Jurnal Kesehatan
Manarang, 2 (1); 43-50.
Sutrisno E. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Media Group.
Thigpen JL, Pharm, Dillon C, Forster KB, Henault L, Quinn EK, Tripodis Y,
Berger PB, Hylek EM dan Limdi NA. 2015. Validity of International
Classification of Disease Codes to Identify Ischemic Stroke and Intracranial
Hemorrhage among Individuals with Associated Diagnosis of Atrial
Fibrillation. Circulatory Cardiovascular Quaility Outcomes, 8 (1): 8–14.
Todaro PM dan Smith SC. 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga.
Jakarta: Erlangga.
Tulus MA. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Balai Pustaka.
World Health Organization. 2010. International Satistical Classification of
Diseases and Related Health Problems Tenth Revision volume 1, 2 dan 3.
Geneva : WHO.
Yanti RI dan Warsito BE. 2013. Hubungan Karakteristik Perawat, Motivasi, dan
Supervisi dengan Kualitas Dokumentasi Proses Asuhan Keperawatan.
Jurnal Managemen Keperawatan, 1 (2); 107-114.
Yuliani N. 2010. Analisis Keakuratan Kode Diagnosis Penyakit Commotio
Cerebri Pasien Rawat Inap Berdasarkan ICD-10 Rekam Medik di Rumah
Sakit Islam Klaten. Jurnal Informasi Kesehatan, 1 (1); 17-31.
Yulianto H dan Santoso E. 2015. Persepsi dan Ekspektasi Dokter terhadap Jasa
Medis di RS PKU Muhammadiyah Nanggulan. Jurnal Kesehatan, 33 (1);
147-152.

Anda mungkin juga menyukai