Anda di halaman 1dari 84

PENGARUH MODIFIKASI MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP

HASIL BELAJAR BOLA BASKET PADA MATERI LAY UP SISWA


KELAS VIII SMP KATOLIK
SANG TIMUR MALANG

Skripsi

Diajukan kepada
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Budi Utomo Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Oleh:
Alto Dirgantara
2181000510279

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BUDI UTOMO


MALANG
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN
2022
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Alto Dirgantara

NIM : 2181000510279
Fakultas : Pendidikan Ilmu Eksakta dan Keolahragaan

Program Studi : Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

Judul Skripsi : Pengaruh Modifikasi Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar


Bola Basket Pada Materi Lay Up siswa kelas VIII SMP Katolik
Sang Timur Malang

Malang, Juli 2022

DISETUJUI DAN DITERIMA

Ketua Program Studi PJKR, Dosen Pembimbing,

Yulianto Dwi Saputro, S.Pd. Reno Siska Sari, S.Si, M.Kes.

1
PENGARUH MODIFIKASI MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP
HASIL BELAJAR BOLA BASKET PADA MATERI LAY UP SISWA
KELAS VIII SMP KATOLIK
SANG TIMUR MALANG

ALTO DIRGANTARA
2181000510279

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada Tanggal 12 Juli 2022

Susunan Dewan Penguji


Ketua Penguji, Sekretaris Penguji,

(……………………) (……………………)

Anggota Penguji,

(……………………….)

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


Untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan
Malang,……………
Dekan Fakultas Pendidikan Ilmu Eksakta
dan Keolahragaan

Dr. Dwi Purnomo

2
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :


1. Nama : Alto Dirgantara
2. NIM : 2181000510279
3. Jurusan : Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Modifikasi Model Pembelajaran
Terhadap
Hasil Belajar Bola Basket Pada Materi Lay Up
Siswa Kelas VIII SMP Katolik Sang Timur
Malang
5. Lokasi yang diteliti : SMP Katolik Sang Timur Malang
6. Alamat rumah asal : Jalan Brigjen Slamet Riyadi 1/801 Malang
7. No Telepon : 081225618899
Dengan ini menyatakan bahwa penelitian yang saya lakukan di
perusahaan/lembaga/industri tersebut di atas adalah hasil penelitian saya bukan
plagiat.
Demikian surat keterangan pernyataan ini saya buat, untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Malang, 1 Juli 2022


Peneliti,

Alto Dirgantara

3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Alto Dirgantara


2. NIM : 2181000510279
3. Institut : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Budi Utomo
4. Fakultas : Pendidikan Ilmu Eksakta dan Keolahragaan

5. Program Studi : Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi


6. Tempat Tanggal Lahir : Malang, 09 April 1992
7. Alamat : Jalan Brigjen Slamet Riyadi 1/801 Malang
8. Nama Orang Tua (Ayah) : Yohanes Suprapto
(Ibu) : Yuniarsih
9. Riwayat Pendidikan : TK Katolik Mardiwiyata 2 Malang
SD Katolik Mardiwiyata 1 Malang
SMP Katolik Frateran Malang
SMA Katolik Frateran Malang

4
ABSTRAK

Adapun masalah dalam penelitian ini yaitu apakah ada pengaruh


modifikasi bola basket terhadap hasil belajar Lay Up pada siswa
kelas VIII sekolah menengah pertama Katolik Sang Timur Malang.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh modifikasi bola
basket terhadap hasil belajar Lay Up Pada Siswa Kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Katolik Sang Timur Malang. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa SMP Katolik Sang Timur Malang kelas VIII
berjumlah 34 orang dan sampel dalam penelitian ini adalah
mengambil seluruh siswa kelas VIII berjumlah 34 orang. Analisis
data dilakukan dengan melakukan uji normalitas dan uji pengaruh.
Hasil analisis data yang diperoleh dari uji Wilcoxon sign rank 0,000.
Dengan demikian nilai dari uji Wilcoxon sign rank 0,000 lebih kecil
dari 0,05 atau 5%, Maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh
modifikasi pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.
Kata kunci : Modifikasi bola basket, hasil belajar Lay Up.

5
ABSTRACK

The problem in this study is whether there is an effect of modification


of basketball on the learning outcomes of Lay Up in class VIII students
of Sang Timur Catholic Junior High School Malang. This study aims to
analyze the effect of basketball modification on the learning outcomes
of Lay Up in Class VIII Students of Sang Timur Catholic Junior High
School Malang. This research is a type of quantitative research. The
population in this study were all 34 students of Sang Timur Catholic
Junior High School, Malang class VIII and the sample in this study
was all 34 students of class VIII. Data analysis was carried out by
performing normality test and influence test. The results of data
analysis obtained from the Wilcoxon sign rank test of 0.000. Thus the
value of the Wilcoxon sign rank test of 0.000 is smaller than 0.05 or
5%, so it can be concluded that there is an effect of learning
modification on student learning outcomes.
Keywords: Modification of basketball, learning outcomes Lay Up.

6
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
kasih dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Penyusunan Skripsi ini
berdasarkan pada penelitian Deskriptif Kuantitatif Dengan Judul Skripsi Pengaruh
Modifikasi Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar siswa kelas VIII SMP
Katolik Sang Timur Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini dapat
terselesaikan bukan semata-mata kerja keras penulis sendiri, namun karena
dukungan, uluran tangan serta doa dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini patutlah penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-
tulusnya kepada:

1. Dr. Nurcholis Sunuyeko, M.Si. selaku Rektor Ikip Budi Utomo Malang.
2. Dr. Dwi Purnomo, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Ikip Budi Utomo Malang yang telah memberikan kemudahan
dalam pengurusan ijin penelitian.
3. Yulianto Dwi Saputro, S.Pd, M.Sc selaku Ketua Program Studi Penjaskes
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Ikip Budi Utomo Malang
4. Reno Siska Sari, S.Si, M.Kes. selaku dosen Pembimbing yang telah
dengan tulus meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing,
mengarahkan dan memberikan petunjuk dalam penulisan Skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan
Rekreasi FKIP Ikip Budi Utomo Malang yang telah membekali penulis
dengan ilmu yang tak ternilai.
6. Untuk Papa dan Mama Yang selalu Mendoakan, Dan selalu Mendukung
Serta Semua Orang Terdekat Yang Selalu Mendoakan Penulis.
7. Anastasia Anthonetta yang selalu mendukung dalam suka dan duka.
8. Teman-teman seperjuangan pada Program Studi Pendidikan Jasmani
Kesehatan Dan Rekreasi FKIP Ikip Budi Utomo Malang, yang selalu

7
memberi motivasi kepada penulis, dan menjadi teman seperjuangan dalam
perkuliahan dari awal masuk hingga sekarang dan untuk masa-masa
9. Kepala Sekolah SMP Katolik Sang Timur yang telah memberikan ijin
untuk melaksanakan penelitian.

Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini masih jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan berbagai kritik, dan
saran yang membangun dari berbagai pihak demi penyempurnaan Skripsi ini dan
semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada
umumnya.

Malang, 1 Juli 2022


Penulis,

Alto Dirgantara

8
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI....................................................................1


SURAT PERNYATAAN..........................................................................................3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................................4
ABSTRAK.................................................................................................................5
ABSTRACK................................................................................................................6
KATA PENGANTAR..............................................................................................7
DAFTAR ISI.............................................................................................................9
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................11
DAFTAR TABEL...................................................................................................12
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................12
A. Latar Belakang........................................................................................................12
B. Rumusan Masalah...................................................................................................13
C. Tujuan Penelitian....................................................................................................14
D. Manfaat Penelitian..................................................................................................14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................15
A. Modifikasi Pembelajaran........................................................................................15
B. Hasil Belajar Siswa.................................................................................................17
C. Permainan Bola Basket...........................................................................................20
D. Teknik Lay Up........................................................................................................39
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................44
A. Definisi Operasional...........................................................................................44
B. Desain penelitian.................................................................................................44
C. Lokasi Penelitian dan waktu penelitian...............................................................45
D. Populasi dan Sampel...........................................................................................45
E. Jadwal Penelitian................................................................................................46
F. Teknik pengumpulan data...................................................................................51

9
G. Teknik Analisa Data...........................................................................................52
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................55
A. Deskripsi objek penelitian.......................................................................................55
B. Hasil Uji Penelitian.................................................................................................57
1. Statistik Deskriptif..............................................................................................57
2. Uji Normalitas Data............................................................................................60
3. Uji Hipotesis.......................................................................................................60
C. Pembahasan............................................................................................................61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................64
A. Kesimpulan.............................................................................................................64
B. Saran.......................................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................66
LAMPIRAN............................................................................................................68

10
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Lapangan Bola Basket.......................................................................11

Gambar 2. Lay Up...............................................................................................28

Gambar 3. Macam-macam Lay Up......................................................................29

Gambar 4. Reserve Lay Up..................................................................................29

Gambar 5. Power Lay Up....................................................................................30

Gambar 6. Lay Up Kanan....................................................................................31

Gambar 7. Lay Up Kiri........................................................................................32

Gambar 8. Hasil Deskriptif Pretest.....................................................................47

11
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Skema Penelitian...................................................................................33

Tabel 2. Jadwal Rencana Penelitian....................................................................35

Tabel 3. Jumlah Peserta Didik.............................................................................46

Tabel 4.Data Deskriptif Hasil Belajar Lay Up....................................................46

Tabel 5. Uji Normalitas Data...............................................................................49

Tabel 6. Uji Wilcoxon Sign Rank.........................................................................50

12
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani adalah bagian dari kurikulum pendidikan yang
berfungsi untuk menyampaikan meteri-materi dan pembentukan
karakteristik-karakteristik. Pendidikan jasmani adalah pendidikan
mengajarkan tentang gerak untuk meningkatkan kebugaran setiap peserta
didik sehingga dalam proses pembelajaran peserta didik dapat belajar
dengan baik. Pendidikan jasmani terdapat beberapa cabang olahraga yang
sering diajarkan salah satunya bola basket.
Olahraga bola basket adalah salah satu olahraga yang paling popular
diseluruh dunia. Hal itu dapat terlihat dengan jumlah penonton yang
menyaksikan pertandingan secara langsung maupun tidak langsung, dan
dengan banyaknya orang yang menjadikan bola basket sebagai hobi dalam
mengisi waktu luang. Namun di kalangan pelajar khususnya pada Sekolah
Menengah Pertama, kurangnya pemahaman mengenai teknik dasar
permainan bola basket terutama dalam melakukan teknik Lay Up dengan
benar. Teknik dasar permainan bola basket yang cukup sulit bagi siswa
dan kurangnya pengetahuan tentang permainan bola basket, sehingga
membuat siswa sulit untuk melakukan permainan bola basket.
Dengan modifikasi model pembelajaran diharapkan peserta didik
sekolah menengah pertama khususnya di SMP Katolik Sang Timur
Malang lebih mampu menguasai permainan bola basket dengan baik.
Modifikasi adalah suatu perubahan dari suatu yang ada menjadi hal baru.
Modifikasi merupakan salah satu alternatif dalam proses pembelajaran

13
pendidikan jasmani. Modifikasi ini bisa dilakukan pada materi-materi
permainan bola besar seperti bola basket.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa perlu untuk
mengadakan penelitian terhadap masalah ini dengan formulasi judul
sebagai berikut : “pengaruh modifikasi model pembelajaran terhadap hasil
belajar bola basket pada materi Lay Up siswa kelas VIII SMP Katolik
Sang Timur Malang”
B. Rumusan Masalah
Apakah modifikasi model pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar
bola basket dalam materi Lay Up pada siswa kelas VIII SMP Katolik Sang
Timur Malang?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh Modifikasi Model
Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Bola Basket Dalam Materi Lay Up
Pada Siswa Kelas VIII SMP Katolik Sang Timur Malang.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis :
a. Memberikan pengetahuan atau pemahaman secara teori tentang
gerak dasar Lay Up dengan baik dan benar.
b. Menambah wawasan khususnya mata pelajaran penjas orkes dalam
permainan bola basket.
2. Secara Praktis :
a. Bagi siswa penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan
hasil belajar siswa melalui modifikasi model pembelajaran
pada mata pelajaran penjasorkes pada siswa kelas VIII SMP
Katolik Sang Timur Malang khususnya cabang olahraga bola
basket dalam materi Lay Up.
b. Bagi guru

14
Sebagai bahan masukan yang objektif bagi guru mata pelajaran
Penjasorkes untuk menerapkan modifikasi model pembelajaran
terhadap hasil balajar bola basket pada materi Lay Up.
c. Bagi sekolah
Diharapkan mampu menjadi salah satu referensi sekolah yang
dapat digunakan bagi peningkatan kualitas
pendidikan/pembelajaran khususnya pada mata pelajaran
Penjasorkes.

15
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Modifikasi Pembelajaran
Modifikasi adalah suatu perubahan dari suatu yang ada menjadi hal
baru. Sedangkan model pembelajaran adalah cara atau strategi
pembelajaran yang dipersiapkan oleh guru untuk proses pembelajaran.
(Husdarta, 2009, p. 183) mengungkapkan bahwa sarana pembelajaran
permainan harus dimodifikasi agar pembelajaran permainan tersebut tetap
dapat dilaksanakan sesuai dengan tuntutan kurikulum. (Samsudin, 2008, p.
58) mengemukakan bahwa: “modifikasi merupakan salah satu upaya yang
dapat dilakukan oleh para guru agar proses pembelajaran dapat
mencerminkan DAP. Esesnsi modifikasi adalah menganalisis sekaligus
mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntunnya dalam bentuk
aktivitas belajar yang potensial sehingga dapat memperlancar siswa dalam
belajarnya. Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan
membelajarkan siswa yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, yang tadinya
kurang terampil menjadi lebih terampil. Cara-cara guru memodifikasi
pembelajaran akan tercermin dari aktivitas pembelajaran yang diberikan
guru mulai awal hingga akhir pelajaran. Beberapa aspek penilaian
modifikasi ini tidak terlepas dari pengetahuan guru tentang: tujuan,
karateristik materi, kondisi lingkungan, dan evaluasinya. (Samsudin, 2008,
p. 60) mengungkapkan bahwa: “Aspek analisis modifikasi yaitu:
1. Modifikasi tujuan pembelajaran Modifikasi tujuan pembelajaran ini
dapat dilakukan dengan cara membagi tujuan materi dala 3 komponen
yakni: tujuan perluasan, tujuan penghalusan, dan tujuan penerapan
2. Modifikasi materi pembelajaran Modifikasi meteri pembelajaran ini
dapat diklasifikasikan kedalam beberapa komponen dasar sebagai
berikut ini:

16
a) komponen keterampilan,
b) klasifikasi materi,
c) kondisi penampilan,
d) jumlah skil,
e) perluasan jumlah perbedaan respons
3. Modifikasi lingkungan pembelajaran Modifikasi lingkungan
pembelajaan ini dapat diklasifikasikan kedalam beberapa klasifikasi
sebagai berikut:
a) peralatan,
b) penataan ruang gerak,
c) jumlah siswa yang terlibat. Berkaitan dengan modifikaisi
lingkungan pembelajaran tersebut komponen-komponen penting
yang dapat dimodifikasi.

Menurut Aussie dalam (Samsudin, 2008, p. 64) meliputi bahwa:

a) Ukuran, berat, atau bentuk peralatan yang digunakan


b) Lapangan permainan
c) Waktu bermain atau lamanya permainan
d) Peraturan permainan
e) Jumlah pemain
4. Modifikasi evaluasi pembelajaran Evaluasi meteri maksudnya adalah
penyusunan aktivitas belajar yang terfokus pada evaluasi skill yang
sudah dipelajari siswa. Sukintaka dalam (Kurniawan, 2001, p. 226)
dalam memodifikasi alat bola basket perlu melihat asfek-asfek
gerakan, teknik, alat dalam bola basket. Modifikasi model
pembelajaran adalah cara atau strategi pembelajaran dengan merubah
alat atau media pembelajaran. Modifikasi merupakan salah satu
alternatif dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Sebab
dengan memodofikasi media pembelajaran akan mempermudah siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran. Modifikasi ini bisa dilakukan
pada materi-materi permainan bola besar. Bola basket merupakan salah

17
satu materi yang termasuk dalam permainan bola besar yang bisa di
modifikasi. Ada berapa media yang bisa di modifikasi diantaranya
adalah:
a) Bola yang asli bisa diganti dengan bola plastik
b) Tinggi tiang dikurangi disesuaikan dengan jangkauan anak
c) Keranjang bisa berupa ember atau baskom
d) Ukuran lapangan diminimalisir Peraturan permainan bola basket
terlalu sulit bagi siswa, sehingga siswa kurang aktif mengikuti
pembelajaran materi permainan bolabasket. Oleh sebab itu,
diperlukan modifikasi permainan bola basket.
B. Hasil Belajar Siswa
1. Definisi hasil belajar
Menurut (Dimyati & Mudjiono, 1999, p. 3), “hasil belajar adalah
hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindakan mengajar”.
(Sudjana, 1999, p. 21) menyatakan “hasil belajar adalah kemampuan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia memiliki pengalaman
belajarnya”. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan yang
berupa: (1) informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan
pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis, (2)
keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambang atau kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat
khas, (3) strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan
mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri, (4) keterampilan motorik
yaitu kemampuan melakukan serangakaian gerak jasmani, dan (5)
sikap adalah kemampuan menginternalisasi dan mengeksternalisasi
nilai-nilai (suprijono, 2010, p. 6) .
2. Faktor- faktor hasil belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan yang hasilnya dipengaruhi oleh
bermacam-macam faktor, baik dari faktor dalam diri sendiri atau

18
faktor dari luar. (Samino & Marsudi, 2012, p. 64) menyebutkan
faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut:
a) Faktor yang bersumber dari dalam dirinya sendiri (internal),
yang meliputi Faktor fisiologis dan psikologis. Faktor
Fisiologis (jasmani) baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini antara lain:
ketahanaan fisik , kesehatan fisik (fisik dalam keadaan
sehat, fisik tidak/ kurang sehat, sakit), kelelahan fisik
(terlalu lama belajar sehingga fisiknya lelah),
kesempurnaan fungsi-fungsi pancaindera (terutama
penglihatan, pendengaran), cacat anggota fisik (bawaan
maupun karena kecelakaan) panca indera yang tidak
berfungsi sebagaimana fungsinya, seperti mengalami sakit,
cacat tubuh. Faktor Psikologis baik yang bersifat bawaan
maupun yang diperoleh terdiri atas : tinggi rendahnya rasa
ingin tahu, minat terhadap apa yang dipelajari, bakat
sebagai kemampuan dasar yang dibawa sejak lahir,
kecerdasaan/intelegensi, motivasi, ingatan, perasaan, emosi,
emosional
b) Faktor yang bersumber dari luar dirinya (eksternal), terbagi
menjadi dua golongan yaitu faktor sosial dan non sosial.
Fakto sosial terdiri atas 3 lingkungan : lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat (pergaulan).
Faktor non sosial seperti fasilitas belajar di rumah, fasilitas
pembelajaran di sekolah, mas media baik cetak maupun
elektronik, cuaca/ iklim, dan lainlain”.
Senada dengan Samino dan Saring Marsudi, (Slameto, 2010, p. 54)
faktor yang mempengaruhi hasil belajar meliputi: “faktor intern
dan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar. Faktor intern dikelompokan menjadi
faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Faktor

19
ekstern adalah faktor yang ada di luar diri individu. Faktor ekstern
meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat”.
3. Cara mengukur hasil belajar
Menurut Arikunto (Samino & Marsudi, 2012, p. 48) hasil belajar
adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan
belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seorang siswa untuk
mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang diajarkan
sudah diterima siswa. Dengan demikian untuk menentukan hasil
belajar yang dicapai siswa diperlukan alat evaluasi. (Arikunto,
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, 2006) evaluasi berarti
menilai (tetapi dilakukan dengan mengukur terlebih dahulu), untuk
menilai dan mengukur hasil belajar yang dicapai siswa diperlukan alat
evaluasi. Alat adalah sesuatu yag dapat digunakan untuk
mempermudah seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai
tujuan secara lebih efektif dan efisien. Dalam kegiatan evaluasi,
fungsi alat juga untuk memperoleh hasil yang lebih baik sesuai
kenyataan yang di evaluasi. Ada dua teknik evaluasi yaitu teknik
nontes dan tes.
a) Teknik nontes
Yang digolongkan teknik nontes adalah:
 skala peringkat (ranking scale)
 kuesioner(questionair)
 daftar cocok (check list)
 wawancara (interview)
 pengamatan
 riwayat hidup
 Teknik tes
Menurut Amir Indra Kusuma (Arikunto , Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, 2007, p. 32) tes adalah suatu alat atau prosedur
yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau

20
keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan
cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.sedangkan menurut
Muchtar Bukhori (Suharsimi Arikunto, 2007:32) tes adalah
percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
hasil-hasil pelajaran tertentu pada seseorang murid atau kelompok
murid. Menurut Purwanto (Purwanto, 2014, p. 65) tes adalah
sekumpulan butir yang merupakan sempel dari populasi butir yang
mengukur perilaku tertentu baik berupa ketrampilan, pengetahuan,
kecerdasan, bakat, dan sebagainya dimana dalam
penyelenggaraannya siswa didorong untuk memberikan
penampilan maksimalnya. Dari definisi diatas dapat ditarik
kesimpulan, bahwa penentuan hasil belajar dapat ditentukan
dengan suatu alat evaluasi dengan cara tes maupun nontes.
C. Permainan Bola Basket
1. Definisi permainan bola basket
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri
dari dua tim yang beranggotakan masing-masing lima orang yang
saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke
dalam keranjang milik lawan. Bola basket sangat cocok untuk
ditonton karena bisa dilakukan di ruang terbuka dan di ruang
tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain
itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang
besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan
atau melempar bola tersebut. Selain itu Bola basket merupakan
salah satu cabang olahraga yang paling digemari oleh penduduk
Amerika Serikat dan penduduk di seluruh dunia, antara lain di
Eropa Selatan, Amerika Selatan, Lithuania, China, dan juga di
Indonesia.
Bola basket termasuk jenis permainan yang komplek, yang
berarti gerakannya terdiri dari gabungan unsur-unsur gerak yang
terkoordinasi rapi, sehingga dapat bermain dengan baik. Jika cara

21
memegang bola saja salah, tentu ia tidak dapat melemparkan bola
dengan baik. Sebelum ia menerima bola, ia harus dapat menangkap
bola dengan baik pula untuk dikuasai. Untuk dapat menerobos
lawan dengan baik, ia harus dapat menggiring dengan baik pula.
Untuk dapat bekerja sama dengan baik, tentu ia harus menguasai
teknik melempar, menangkap, menggiring bola dengan baik
(Sodikun, 1992, p. 47). Gerakan yang baik menimbulkan efisiensi
kerja dan berkat latihan yang teratur mendapatkan efektifitas yang
baik pula. Seorang pemain atau regu dapat bermain dengan baik,
maka mereka dituntut untuk dapat melakukan setiap unsur gerak
yang benar. Oleh karena itu penguasan terhadap teknik dasar dalam
permainan bola basket harus didahulukan. Penguasaan teknik dasar
yang benar akan menunjang keterampilan bermain selanjutnya.
Permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu yang
berlawanan. Tiap-tiap regu yang melakukan permainan di lapangan
terdiri dari 5 orang, sedangkan pemain pengganti sebanyak-
banyaknya 7 orang, sehingga setiap regu paling banyak terdiri dari
12 orang pemain. Secara garis besar permainan Bola Basket
dilakukan dengan mempergunakan tiga unsur teknik yang menjadi
pokok permainan, yaitu : menggiring bola (dribbling), mengoper
dan menangkap bola (pasing and catching), serta menembak
(shooting).
Ketiga unsur teknik tersebut berkembang menjadi beberapa teknik
lanjutan yang memungkinkan permainan Bola Basket hidup dan
bervariasi.
2. Sejarah permainan bola basket
Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan
secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891,
Dr. James Naismith, seorang guru Olahraga asal Kanada yang
mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa profesional
di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield,

22
Massachusetts, beliau membuat suatu permainan di ruang tertutup
untuk mengisi waktu para siswanya pada masa liburan musim
dingin di New England. Karena terinspirasi dari permainan yang
pernah ia mainkan saat kecil di Ontario, Dr. James Naismith
menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket
pada tanggal 15 Desember 1891.
Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan
pada tanggal 20 Januari 1892 di tempat kerja Dr.James Naismith.
Basket adalah sebutan yang diucapkan oleh salah seorang
muridnya. Olahraga ini pun menjadi segera terkenal di seantero
Amerika Serikat. Penggemar fanatik ditempatkan di seluruh
cabang di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun
segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh negara bagian Amerika
Serikat.
3. Lapangan Bola basket
Gambar 1. Lapangan Bola Basket

Ada banyak unsur dalam lapangan bola basket yang harus


diketahui oleh semua pemain. Unsur-unsur tersebut meliputi garis
lapangan, ring basket, dan papan pantul.
a. Ukuran Lapangan Bola Basket
 Panjang : 28 meter

23
 Lebar : 15 meter
 Diameter lingkaran tengah : 3,6 meter
 Jarak garis tiga poin ke ring : 6,75 meter
 Jarak garis busur ring basket : 1,25 meter.
b. Ukuran Ring dan Tiangnya:
 Tinggi ring : 3,05 meter
 Diameter ring : 45cm
 Jarak tiang ring ke endline : 1 meter
 Panjang papan pantul : 1,8×1,05 meter
 Ukuran kotak tengah papan pantul : 59x45cm
 Jarak papan pantul ke endline : 1,2 meter

4. Teknik dasar permainan bola basket


Gerakan yang efektif dan efisien dalam permainan bola basket
adalah merupakan suatu tujuan dalam penguasaan teknik dasar
yang baik. Menurut Depdiknas Direktorat Jenderal Peningkatan
Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (2007:3), beberapa
teknik dasar yang perlu diketahui dalam permainan bola basket
adalah sebagai berikut:
“(a) Passing (teknik melempar dan menangkap bola); (b)
Dribling (teknik menggiring bola); (c) Shooting (teknik
menembak); (d) Pivot (berputar badan dengan salah satu
kaki sebagai poros); (e) Foot work (teknik pergerakan kaki)
(f) Jumping (melompat) ; (g) Rebounding (teknik merayah
bola); (h) Intercept (teknik memotong arah passing bola);
(i) Steals (teknik merebut bola). Secara garis besar bahwa
teknik dasar bermain bola basket terdiri dari: (a) Passing
(mengoper); (b) Dribbling (menggiring); (c) Shooting
(menembak); (d) Rebounding (merayah).

24
Semua teknik dasar ini harus dikuasai oleh setiap atlet bola basket.
Apabila ke sembilan teknik dasar tersebut telah dimiliki dengan
baik oleh seorang pemain, maka ia sudah dapat bermain dengan
baik. Selanjutnya untuk meningkatkan prestasi tinggal
memperbanyak ulangan latihan yang cukup, sehingga dapat
menjadi gerakan yang otomatis. Pengangkatan prestasi ini adalah
tugas guru atau
pelatih yang akan mengantarkan kepada prestasi yang maksimal
(Sodikun, 1992, p. 48).
A. Passing (mengoper)
Operan dalam bola basket bisa dengan menggunakan dua
tangan atau satu tangan. Operan yang dilakukan secara taktis,
tepat waktu dan akurat dapat menciptakan peluang untuk
membuat angka. Mengetahui saatnya harus mengoper, tidak
hanya memberikan kesempatan untuk membuat skor tapi juga
mencegah kehilangan bola dari intersep lawan yang sering kali
memudahkan lawan untuk mencetak angka.
Menurut (Depdiknas, 2007, p. 32), operan dalam bola basket
dapat digunakan untuk :
 Mengalihkan bola dari daerah padat pemain
 Menggerakkan bola dengan cepat pada fast break
 Membangun permainan yang ofensif
 Mengoper ke teman yang sedang terbuka untuk mencetak
skor
 Mengoper dan memotong untuk melakukan tembakan
sendiri.

Dalam permainan bola basket ada beberapa macam operan


yang sering digunakan (Depdiknas, 2007, p. 4)yaitu :

1) Lay Up (operan dada)

25
Operan dada adalah salah satu jenis operan dasar dalam
permainan bola basket. Adapun pelaksanaannya adalah
bola dipegang dengan kedua tangan ditahan ke depan dada
dengan ujung jari kedua tangan, ibu jari harus berada di
belakang bola dengan tangan dan ujung jari menyebar ke
arah sisi bola. Posisi siku dekat tubuh, kemudian letakkan
kaki pada posisi triple threat dengan tumpuan berat badan
pada kaki yang belakang. Pindahkan berat badan ke depan
ketika melangkah untuk melakukan operan. Pada saat
melakukan tolakan untuk mengoper bola, luruskan lengan
dan putar ibu jari ke bawah, sehingga tangan lurus dan
diakhiri dengan sentakan pergelangan tangan (snap).
Pandangan mata tetap ke arah bola yang dioper dan arah
bola harus lurus ke depan.
2) Bounce pass (operan pantul)
Operan pantul dalam permainan bola basket dilakukan
ketika pemain lawan berada diantara anda dan teman anda,
dan target. Salah satu pilihannya agar bola diterima oleh
anda, maka operan yang terbaik adalah dengan
menggunakan operan pantul. Operan pantul dapat
memindahkan bola ke satu sayap pada akhir terobosan yang
cepat atau pada pemain yang mendekati keranjang. Operan
ini dapat digunakan dengan menggunakan satu tangan atau
dua tangan. Adapun pelaksanaannya adalah kedua tangan
atau salah satu tangan ditempatkan di belakang bola,
kemudian lepaskan bola ke arah bawah. Bola menyentuh
lantai kira-kira dua pertiga dari jarak arah sipenerima
sehingga bola dapat ditangkap saat setinggi pinggang.
Memantulkan bola terlalu dekat pada diri sendiri, maka
lambungannya akan tinggi dan pantulannya lambat
sehingga akan mudah dipotong oleh lawan, tetapi

26
memantulkan bola terlalu dekat dengan penerima akan
membuat bola sulit direbut oleh lawan.

3) Baseball pass (operan baseball)


Operan baseball dalam permainan bola basket sering
dipakai oleh pemain yang berlari. Operan ini dilakukan
dengan satu tangan, akan mempermudah mengoper untuk
melakukan passing jarak jauh. Operan ini dimulai dengan
posisi siap dengan salah satu kaki agak ke depan dan bola
dipegang oleh satu tangan. Pada awalnya bola juga ditahan
oleh tangan yang lainnya, yang tidak mengoper bola.
Ketika berat badan berpindah ke belakang bola lalu
diarahkan oleh kedua tangan tepat di belakang bahu dari
sisi yang akan melempar. Pada saat akan mengoper, tangan
yang melakukan operan mengayun ke depan atas. Bola
dilepaskan ketika tangan lurus ke depan.
4) Over head pass (operan di atas kepala)
Operan di atas kepala sering dipakai dalam permainan bola
basket terutama pada saat pemain dijaga ketat dan bola
harus melewati lawan, sehingga operan ini digunakan untuk
melepaskan diri dan melakukan terobosan mengelakkan
serangan lawan. Seperti pada waktu melakukan operan
pantul, operan di atas kepala merupakan pilihan untuk
mengumpan teman yang berada di low post. Adapun
pelaksanaan operan ini dimulai dengan posisi badan yang
seimbang, pegang bola di atas kepala dengan siku ke dalam
dan berbentuk sudut 90 derajat. Jangan bawa bola ke
belakang kepala, karena dalam posisi tersebut susah untuk

27
melakukan operan dengan cepat, dan mudah dicuri oleh
lawan, kaki melangkah ke depan sasaran, kumpulkan
kekuatan maksimal dengan bertumpu pada kaki, kemudian
dilanjutkan dengan operan cepat. Pada saat melakukan
gerakan lecutan, jari mengarah kepada target dan telapak
tangan ke bawah.
B. Dribbling (Menggiring bola)
Menggiring bola atau membawa bola merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari permainan bola basket, dan ini penting
untuk bermain individu dan tim. Dalam permainan bola basket
setiap tim paling sedikit dibutuhkan satu orang pemain yang
ahli dalam melakukan dribbling dengan cepat, terutama untuk
melakukan terobosan ke daerah lawan yang dijaga ketat.
Adapun manfaat dribble menurut (Depdiknas, 2007, p. 8)
adalah :
 Memindahkan bola dari daerah padat penjagaan ke daerah
yang agak longgar penjagaannya.
 Memindahkan bola ketika si penerima tidak bebas
penjagaan.
 Memindahkan bola pada saat melakukan fast break.
 Menembus penjagaan ke arah ring lawan.
 Menarik perhatian penjaga untuk membebaskan rekan
setimnya.
 Menyiapkan penyerangan.
 Memperbaiki posisi atau sudut sebelum mengoper ke arah
rekan se tim.
 Membuat peluang untuk menembak.
Adapun cara mendribble yang baik adalah posisi berdiri
rendah, kepala tegak. Cara yang terbaik adalah menempatkan
diri diantara lawan dan bola. Hal ini berarti tubuh, lengan dan

28
kaki selalu berada diantara bola dan lawan, sedangkan salah
satu tangan yang lainnya digunakan untuk melindungi bola.
Menurut (Depdiknas, 2007, p. 9) gerakan dasar mendribble
bola pada permainan bola basket terdiri atas:

1) Control dribble
Dalam permainan bola basket, control dribble digunakan
apabila dijaga ketat dan bola harus tetap dijaga ketat dan
dilindungi, agar bola tidak berpindah ke tangan lawan.
Keseimbangan dalam control dribble merupakan dasar
pengendali dalam mendribble bola dan berguna untuk
memudahkan tiga hal yaitu :
a) Menembak
b) Mengoper
c) Menggiring bola. .

Dalam mendribble bola jangan lebih tinggi dari lutut dan


dekat dengan tubuh saat mengontrol bola, karena hal ini
dapat mengganggu keseimbangan tubuh. Tempatkan tangan
yang bebas dalam posisi melindungi bola.

2) Speed dribble
Dalam permainan bola basket, kecepatan mendribble amat
berguna terutama ketika dijaga ketat dan bola harus dibawa
dengan cepat ke lapangan yang kosong. Untuk kecepatan
mendribble bola, maka dilakukan dengan mendribble tinggi
yaitu setinggi pinggang, angkat kepala dan lipat ke depan
atau ke sisi keranjang sehingga dapat melihat ke seluruh
lapangan. Mendribble sebaiknya dengan menggunakan
bantalan jari, dengan control pada ujung jari.

29
3) Foot fire dribble
Foot fire dribble adalah metode berhenti sementara sambil
menjaga dribble tidak mati, ketika mendekati ketika
mendekati lawan dalam permainan terbuka. Dribble ini
sering digunakan pemain, terutama pada akhir fast break
yang memungkinkan mendapat keseimbangan dan dapat
membaca posisi pemain lawan. Ada tiga keuntungan dalam
melakukan foot fire dribble yaitu :
 Untuk melakukan tembakan
 Untuk melakukan operan
 Untuk bergerak ketika mendribble bola.

Untuk mengeksekusi gerakan foot fire harus dilakukan


dengan cepat mengubah kecepatan mendribble, kemudian
berhenti dengan tetap mendribble bola. Dribble foot fire
biasanya dilakukan di tempat menghadap ke ring basket
dengan kaki direntangkan selebar bahu dan pandangan ke
depan. Efektifitas gerakan foot fire didapat dari
keseimbangan dan kontrol yang prima, prediksi posisi
lawan dan pembuatan gerak tipuan sebelum gerakan
selanjutnya untuk menembak, mengoper atau membawa
bola.

4) Retreat dribble
Dalam permainan bola basket dribble mundur dilakukan
untuk mengatasi masalah ketika mendapat tekanan dari
lawan. Hal ini biasanya dikombinasikan dengan gerakan
merubah arah dari depan. Dengan gerakan mundur dahulu
ke belakang sambil tetap mendribble. Maka dapat
memperpendek jarak untuk menghindari jebakan. Untuk
melakukan retreat dribble gunakan langkah mundur yang
pendek dan cepat sementara mendribble ke belakang.

30
Ketika melakukan retreat dribble lindungi bola dan jaga
keseimbangan, dengan cara ini bisa mengontrol perubahan
arah dribble dan dapat melewati lawan dengan mendribble
cepat.

5) Cross over dribble


Dalam permainan bola basket gerakan crossover dribble ini
penting dalam menyelusuri lapangan dengan gerak cepat,
untuk mulai menjangkau keranjang dan menciptakan
peluang untuk menembak. Kefektifan dalam mendribble
cara ini adalah didasarkan pada ketajaman perubahan
dribble dari satu arah ke arah yang lain. Untuk melakukan
dribble menyilang dengan cara silangkan bola di depan
pada sudut belakang, putar dribble dari satu tangan ke
tangan yang lain. Crossover dribble sebaiknya dilakukan
dengan bola rendah setinggi sebatas lutut dan lebih rendah
dari control dribble. Ketika merubah arah, angkat tangan
yang tidak mendribble dan ubah posisi kaki dan badan
untuk melindungi. Dalam gerakan ini diusahakan jangan
melihat bola, hal ini dilakukan agar lawan tidak dapat
kesempatan untuk melakukan gerakan yang sama.
6) Reverse dribble
Dalam permainan bola basket, gerakan dribble berbalik
digunakan untuk mempertahankan posisi badan antara bola
dan lawan guna melindungi bola ketika merubah arah.
Gerakan reverse dribble dapat digunakan untuk menyerang
dan mematahkan permainan lawan yang kuat. Gerakan ini
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
7) Behind the back dribble

31
Dalam permainan bola basket dribel belakang digunakan
untuk mengatasi lawan yang menjaga atau yang
menghalangi di muka. Dribble ini harus dapat menjaga
tubuh tetap berada diantara bola dan penjaga sebagai
perlindungan ketika berganti arah. Walaupun gerakan
mendribel belakang cukup susah, tapi manfaatnya cukup
besar dibandingkan dengan mendribel dengan perubahan
dan mendribel berputar. Dribel belakang ini lebih baik
karena dapat menjaga posisi antara bola dan penjaga
musuh, disamping itu dribel ini memudahkan untuk
berganti arah tanpa pindah perhatian.
C. Shooting (Menembak)
Keahlian dasar yang harus dimiliki oleh setiap pemain bola
basket adalah menembak. Hal ini agak berbeda dengan jenis
permainan lainnya, misalnya permainan sepak bola, keahlian
menembak lebih ditekankan kepada pemain penyerang,
sementara kepada pemain belakang atau bertahan hanya
diberikan keahlian untuk bertahan dan memberikan bola ke
depan untuk membuat suatu angka. Menembak adalah
keahlian yang sangat penting di dalam olahraga bola basket.
Teknik dasar seperti operan, menggiring, bertahan dan
rebounding mengantar pemain untuk memperoleh peluang
besar untuk membuat skor, tetapi tetap saja seorang pemain
harus mampu melakukan tembakan. Bahkan menembak dapat
menutupi teknik dasar lainnya.
1) Persiapan melakukan tembakan
Untuk dapat melakukan tembakan dengan baik, maka yang
harus mendapat perhatian khusus adalah persiapan untuk
melakukan tembakan. Persiapan untuk melakukan
tembakan dalam permainan bola basket menurut
(Depdiknas, 2007, p. 15) antara lain meliputi:

32
a) Posisi tangan
Untuk menembak bola ke ring basket, tangan
ditempatkan di belakang bola. Juga penting
menempatkan tangan yang tidak menembak di bawah
bola, untuk menjaga bola atau keseimbangan bola.
Tangan yang menembak bebas dan tak perlu menjaga
keseimbangan bola. Posisi tangan diletakkan cukup
rapat dan rileks dan tidak direntangkan lebar. Posisi
tangan yang rileks akan menjadi arah alami, arah bola
berada pada jari-jari tidak pada telapak tangan.
Tempatkan tangan yang menembak langsung di
belakang bola, jari telunjuk pada titik tengah. Bola
dilepas pada jari-jari telunjuk, pada lemparan bebas jari
telunjuk harus tepat berada di katup atau tanda lain pada
bagian bola, agar kontrol dan sentuhan ujung jari yang
sudah terbangun dapat menghasilkan lemparan yang
lembut dan sempurna serta tepat. Jagalah mata terfokus
sehingga bola mencapai sasaran. Mata jangan selalu
mengikuti gerakan bola atau tangan penjaga yang akan
merebut bola. Konsentrasi pada target dapat
mengurangi gangguan, seperti teriakan, gerakan tangan
lawan dan lain sebaiknya yang dapat mengganggu dan
merusak konsentrasi yang akan menembak bola.
b) Pandangan
Dalam pelaksanaan menembak, pandangan harus
dipusatkan ke ring basket, tujukan pada posisi muka
lingkaran untuk semua jenis tembakan, kecuali untuk
melakukan tembakan pantul. Gunakan tembakan
samping jika posisi berada pada sudut 45 derajat dari
depan ring basket.
c) Keseimbangan

33
d) Menjaga keseimbangan akan memberikan tenaga dan
kontrol irama tembakan. Posisi kaki adalah dasar
keseimbangan dan menjaga kepala segaris kaki sebagai
kontrol keseimbangan. Agar keseimbangan ini dapat
terjadi pada setiap pemain yang akan melakukan
tembakan, yaitu kaki harus direntangkan selebar bahu
dan arah jari-jari ke depan. Kaki pada sisi tangan yang
menembak harus di depan atau kaki kanan untuk
tembakan tangan kanan. Jari kaki yang dibelakang
harus sejajar dengan tumit dari kaki yang menembak.
Kaki sedikit ditekuk, akan memberikan tenaga untuk
menembak. Kepala harus selalu segaris pinggang dan
kaki, kepala mengontrol kaki dan harus sedikit lebih
maju ke depan untuk membuat garis menanjak antara
bahu dan tubuh bagian atas dengan ring basket. Dan
yang terakhir bahu harus rileks, sehingga akan
menciptakan keseimbangan yang sempurna untuk
menembak.
e) Irama menembak
Menembak merupakan sinkronisasi antara kaki,
pinggang, bahu dan siku, serta kelentukan pergelangan
tangan dan jari tangan. Tembakan bola yang dilakukan
dengan halus, berbarengan dengan gerakan pengangkat
yang ritmis. Kekuatan inti dan ritme tembakan berasal
dari gerakan naik dan turunnya kaki. Ketika tembakan
dimulai bola ditata kembali mulai dari tangan
pengimbang ke tangan penembak. Cara terbaik untuk
menyinggung bola adalah dengan menarik pergelangan
tangan sampai terlihat lipatan kulit. Dorongan dan
kontrol terakhir tembakan berasal dari kelentukan
pergelangan tangan, lepaskan bola dari jari tengah

34
dengan sentuhan ujung jari yang lembut untuk membuat
putaran sisi belakang bola dan memperhalus hasil
tembakan.
2) Teknik dasar tembakan
Mengenai teknik dasar tembakan, (Depdiknas, 2007, p. 17)
menjelaskan bahwa, hampir semua pemain bola basket
pada umumnya, saat melakukan tembakan menggunakan
tujuh teknik dasar tembakan, yaitu :
a) One hand set shot (Tembakan satu tangan)
Dalam permainan bola basket tembakan satu tangan
sering dilakukan oleh setiap pemain, untuk melakukan
tembakan satu tangan pada dasarnya tekniknya sama
seperti yang digunakan untuk tembakan bebas,
termasuk pandangan, keseimbangan, posisi tangan,
pengaturan siku, irama tembakan dan pelaksanaannya.
Tembakan satu tangan posisi tangan dipertahankan agar
tetap seimbang sampai bola terlepas dari tangan.
Sedangkan kekuatan dorongan bola tergantung pada
jarak tembakan, yaitu antara si penembak dengan ring
basket. Untuk tembakan jarak dekat memerlukan
kelentukan pergelangan tangan dan jari memberikan
dorongan yang lebih kuat, sedangkan pada tembakan
jarak jauh memerlukan tenaga atau dorongan dari kedua
kaki, punggung dan bahu.
b) Free throw (Tembakan bebas)
Dalam tembakan bebas memerlukan keahlian,
kebiasaan, konsentrasi dan keyakinan. Untuk
keberhasilan terhadap tembakan bebas diperlukan
keyakinan dan teknik yang benar, serta kepercayaan
diri. Saat menerima bola posisi kaki tepat di tengah
garis free throw, atur posisi kaki untuk melakukan

35
tembakan dan bola segaris dengan ring basket bagian
tengah. Siap dengan sikap berdiri seimbang dan
memantulkan bola terlebih dahulu beberapa kali ke
lantai, untuk menenangkan diri. Gunakan posisi tengah
yang rileks dan searah dengan jari tengah pada sumbu
bola. Kamudian kontrollah perataan siku, sambil atur
nafas panjang untuk rileks. Visualisasi sebelum
menembak agar dapat membuahkan tembakan yang
mulus dan pusatkan perhatian pada sasaran. Langkah
yang penting sebelum mengawali tembakan bebas
adalah menghilangkan semua gangguan pada pikiran
dan pusatkan perhatiannya pada ring basket.
c) Jump shot (Tembakan melompat)
Dalam permainan bola basket, tembakan melompat
sering digunakan oleh semua pemain. Pada gerakan
tembakan melompat harus disertai dengan lompatan dan
kemudian pada puncak lompatan tembakan, bola harus
sudah dilepaskan melalui lengan, pergelangan, dan jari
tangan dengan seluruh tenaga, kemudian angkat bola
secara serentak dengan kaki, punggung dan bahu
serentak ke atas. Pada tembakan melompat bola harus
diangkat tinggi dan menembak setelah melompat, agar
hasil tembakan mendekati ring basket. Saat melakukan
tembakan melompat, lompatlah tegak lurus dengan dua
kaki, luruskan sepenuhnya antara pergelangan kaki,
lutut, punggung dan bahu. Ketinggian lompatan
disesuaikan dengan jarak tembakan, pada tembakan
dalam jika dijaga ketat, maka kaki harus memompakan
tenaga untuk melompat lebih tinggi dari penjagaan.
Sedangkan pada tembakan di luar jarak tembakan akan

36
memiliki banyak waktu, oleh sebab itu tidak perlu
melompat terlalu tinggi dari lawan.
d) Three point shot (Tembakan tiga angka)
Tembakan tiga angka dilakukan dan disiapkan pada
kejangkauan yang cukup dari garis yang telah
ditentukan, untuk menghindari penginjakan garis dan
untuk memfokuskan pandangan pada ring basket.
Gunakan tembakan jump shot yang seimbang, karena
tembakan tiga angka harus dilakukan pada jarak yang
cukup jauh. Tembakan tiga angka dapat dilakukan
tanpa ketegangan saat melompat, karena semakin jauh
melakukan tembakan diperlukan mekanisme, urutan
dan irama yang benar. Pada tembakan tiga angka
biasanya memiliki waktu, sehingga saat melakukan
tembakan tidak perlu melakukan terlalu tinggi, tetapi
menggunakan tenaga lebih dari kaki dan menambah
tenaga dengan cara melangkah saat akan melakukan
tembakan. Disamping itu dalam tembakan ini upayakan
melompat dengan seimbang, sehingga dapat menembak
tanpa ketegangan. Penulis sependapat bahwa
menembak tiga angka yang sukses biasanya memiliki
kelebihan dalam hal:
 halus dan irama yang sama,
 menggunakan kaki, punggung, dan bahu secara
berurutan,
 menggunakan mekanisme yang benar, seperti posisi
tangan dan perataan siku, dan
 follow through yang sempurna (Depdiknas, 2007, p.
21)

37
Pada umumnya tembakan tiga angka dilakukan sambil
melakukan gerakan lompatan, baik dilakukan dengan
satu tangan maupun dengan menggunakan dua tangan.
Sebelum melakukan tembakan ini biasanya lutut sedikit
ditekuk dan siap untuk mendorong kedua kaki ke atas
dan setelah melompat tinggi lepaskan bola yang telah
dikendalikan oleh jari-jari tangan. Biasanya tembakan
yang diawali dengan lompatan, akan lebih
menguntungkan karena akan sulit di block oleh lawan.
Gerakan ini akan berhasil apabila si penembak memiliki
power yang baik.

e) Hook shot (Tembakan mengait)


Keunggulan dari tembakan mengait adalah susah untuk
dihalangi baik oleh pihak lawan yang tinggi maupun
yang pendek. Tembakan mengait hanya dilakukan
apabila si penembak dekat dengan ring basket yang
berjarak antara tiga sampai empat meter. Tembakan
mengait yang berhasil menyebabkan ditempel ketat oleh
lawan, dan jenis tembakan tipuan seperti ini membuat
ruang terbuka pada arah yang berlawanan untuk suatu
serangan maupun untuk operan pada teman. Gerakan
dari tembakan mengait diawali mulai dari sikap
seimbang dengan punggung menghadap ke ring basket,
kaki direntang selebar bahu dan lutut sedikit ditekuk.
Pandangan sasaran melalui bahu pada arah tembakan,
dengan sudut 45 derajat terhadap papan ring basket,
ketepatan terbantu dengan menggunakan papan ring
untuk melunakan tembakan. Ketika menembak isinya
ditujukan pada puncak dekat sudut papan ring basket.
Jika tidak membentuk sudut 45 derajat, tujuan
dilingkaran ring. Gunakan kaki berlawanan dengan sisi

38
yang menembak, menyingkirlah dari penjagaan lawan.
Ketika melangkah peganglah bola kembali dan lindungi
dengan kepala dan bahu dan jangan maju dengan bola.
Lakukan pivot dengan memutar tubuh ke arah ring,
angkat lutut pada sisi yang menembak dan lompat pada
kaki yang melakukan pivot atau tumpuannya.
Tembakan hook shoot yang luput sebaiknya dianggap
sebagai operan pada diri sendiri, lawan yang berusaha
menghalangi hook shoot tidak akan berada di luar
ringkaran, karena ia akan tetap berusaha keras untuk
mengahalangi lawan.
f) Lay Up
Tembakan Lay Up dilakukan dekat dengan ring basket,
setelah menyelip bola atau menggiring bola. Untuk
dapat melakukan lompatan yang tinggi dalam gerakan
Lay Up, maka dibutuhkan kecepatan pada tiga atau
empat langkah terakhir mendapat bola. Melangkah
dengan kaki, langkah sebelum melakukan Lay Up
haruslah pendek sehingga dapat segera membungkuk
lalu mengangkat lutut untuk melakukan gerakan
lompatan. Angkat lutut sambil menembak dan bola
lurus ke atas sambil melompat dan bawa bola di antara
telinga dan bahu. Arahkan lengan, pergelangan, jari-
jari lurus ke arah ring basket, dengan sudut antara 45
derajat sampai 60 derajat dan lepaskan bola dari
telunjuk jari tengah dengan sentuhan halus.
Pertahankan posisi tangan menyeimbang pada bola
sampai bola terlepas. Lakukan gerakan follows trough
dengan tetap mengangkat lengan dan lurus terentang
pada siku, telunjuk menunjuk lurus pada target dan
telapak tangan untuk menembak menghadap ke bawah.

39
Runner (Lay Up yang diperpanjang) Tembakan Lay Up
yang diperpanjang digunakan jauh dari ring basket.
Tembakan runner dilakukan dengan cara seperti Lay
Up, kecuali ancang-ancang melompat agak lebih jauh
dari ring basket. Bila menembak runner dilakukan pada
irama yang teratur dan selesaikan follow through.
g) Rebound (Merajah)
Rebound adalah salah satu teknik dasar yang tidak
boleh terlalu sering digunakan. Seorang pemain bola
basket boleh saja sering menembak, mendribel,
mengoper dan mencoba mencuri bola, menghalangi
tembakan, namun tidak melakukan rebound. Rebound
penyerang meningkatkan kemungkinan menambah
skor, sedangkan rebound bertahan lebih berharga untuk
menghalangi kemungkinan lawan menambah skor.
Kontrol bertahan terhadap papan ring basket,
mengurangi kemungkinan lawan untuk mendapat
tembakan kedua yang sering lebih mudah mencetak
skor dan permainan bernilai tiga. Rebound bertahan
tidak hanya membatasi kesempatan kedua lawan, tapi
juga dapat menciptakan kesempatan untuk fast break.
Jadi dapat disimpulkan bahwa rebound dapat terbagi
atas dua bagian yaitu :
 Rebound menyerang, dan
 Rebound bertahan
D. Teknik Lay Up
1. Pengertian Lay Up
Gambar 2. Lay Up

40
Lay Up shoot atau Lay Up adalah teknik lemparan bola ke
dalam ring basket. Teknik ini kerap dilakukan untuk tembakan
jarak dekat agar pemain bisa mendapatkan angka. Tiap pemain
basket diharuskan menguasai teknik tembakan ini. Latihan rutin
tentu saja wajib dilakukan agar bisa menguasainya.
Gerakan Lay Up shoot dilakukan dengan melempar bola ke arah
ring. Gerakan tersebut dilakukan dengan badan melayang dan bola
dilempar menggunakan salah satu tangan. Lay Up shoot dinilai
memiliki keakuratan yang besar. Sebab jarak lemparannya begitu
dekat dengan ring basket. Meski begitu bukan berarti mudah.
Lakukan latihan gerakan dribble pada garis free throw. Setelah itu
lanjutkan dengan latihan melompat satu kaki dengan kaki
bergantian. Jika lompatan sudah cukup dekat dengan ring,
lanjutkan dengan melompat setinggi mungkin disertai
menembakkan bola ke dalam ring.

2. Macam-macam Lay Up
Gambar 3. Macam-macam Lay Up

41
Lay Up terdiri atas dua macam. Yakni Reserve Lay-Up dan Power
Lay-Up dimana masing-masing teknik memiliki definisinya
tersendiri. Yakni:

a. Reserve lay-up
Gambar 4. Reserve Lay Up

Yakni teknik yang biasanya dilakukan jika seorang pemain ada


di bawah ring atau jaraknya begitu dekat dengan ring. Posisi
tersebut sangat memungkinkan pemain untuk melakukan lay-
up biasa. Pada teknik ini, pemain akan menggunakan sisi yang
berlawanan dengan lay-up ketika menembakkan bola.

b. Power lay-up

42
Gambar 5. Power Lay Up

Merupakan teknik menembak bola dengan kedua tangan. Jarak


tembakannya pun cukup dekat dengan ring.
3. Teknik dan cara melakukan Lay Up
a. Lay Up Kanan
Gambar 6. Cara Lay Up Kanan

1)

Pertama-tama lakukanlah dribble bola dari garis tembakan


bebas.
2) Ketika berlari mendekati ring, tambahkan kecepatan lari
kamu.
3) Setelah itu, lanjutkan dengan melakukan tolakan kaki dan
lompatlah dengan tumpuan kaki kiri.

43
4) Ketika melompat, angkat lutut sebelah kanan. Kemudian
tembakkan bola dengan tangan kanan.
5) Pada saat melakukan tembakan, arahkan ke titik strategis.
Yakni pada sebelah kanan persegi papan pantul. Titik
tersebut sangat sempurna dalam meredam pantulan bola
sehingga kemungkinan masuk ke ring sangat besar.

b. Lay Up Kiri
Gambar 7. Cara Lay Up Kiri

1)

Pertama-tama, lakukanlah dribble bola dimulai dari garis


tembakan bebas.
2) Pada saat mendekati ring, tingkatkan kecepatan lari kamu.
3) Lanjutkan lari dengan tolakan kaki dan lompatlah dengan
tumpuan kaki kanan.
4) Ketika melompat, angkat lutut sebelah kiri.

44
5) Tembakanlah bola dengan tangan kiri.
6) ketika melakukan tembakan, sebaiknya arahkan ke titik
strategis. Yakni pada sebelah kiri persegi papan pantul.
Seperti halnya Lay Up dengan tangan kanan, area papan
pantul sebelah kiri juga bermanfaat meredam pantulan bola
sehingga kemungkinan masuk ke ring sangat besar.

45
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu modifikasi model
pembelajaran sebagai variabel independen dan hasil belajar sebagai
variabel dependen.
1. Variabel independen
Menurut (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, 2016) menjelaskan bahwa “variabel independen adalah
variabel yang menjadi penyebab adanya atau timbulnya
perubahan variabel dependen”. Variabel bebas dalam penelitian
ini mengacu pada model pembelajaran yang digunakan. Untuk
kelas eksperimen menggunakan modifikasi model pembelajaran.
2. Variabel Dependen
Menurut (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, 2016) menjelaskan bahwa “variabel independen adalah
variabel yang menjadi penyebab adanya atau timbulnya
perubahan variabel dependen”. Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah hasil belajar bola basket pada materi Lay Up untuk
kelas eksperimen.
B. Desain penelitian
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: "One Group,
Pre-Test and Post Test Design". Secara skematis dapat digambarkan
sebagai berikut:
Tabel 1. Skema penelitian

Pretest Treatment Posttest


X1 T X2

46
Keterangan:
X1 = Pretest atau test awal hasil belajar bola basket
T = Penerapan modifikasi model pembelajaran
X2 = Posttest atau tes akhir hasil belajar bola basket
C. Lokasi Penelitian dan waktu penelitian
a. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Katolik
Sang Timur Malang. Jalan Bandung no 2 Malang.
b. Waktu penelitian dilaksanakan selama 2 bulan dan dilaksanakan
pada semester genap tahun pelajaran 2021/2022.
D. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah "Seluruh penduduk yang dimaksud untuk diteliti"
(Hadi, 1989, p. 220) bahwa: Populasi adalah keseluruhan jumlah
obyek yang menjadi perhatian peneliti, baik berupa manusia,
hewan, gejala, nilai tes, benda maupun peristiwa yang
membentuk suatu kumpulan atau himpunan. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Katolik Sang
Timur Malang tahun ajaran 2021/2022 yang berjumlah 34 orang.

b. Sampel
(Hadi, 1989, p. 182) mengatakan bahwa sampel adalah sebagian
dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel
penelitian merupakan sebagian populasi yang diambil sebagai
sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Dalam
penelitian ini menggunakan sampel seluruh siswa kelas VIII
tahun ajaran 2021/2022 SMP Katolik Sang Timur Malang
sebanyak 36 siswa. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan
nonprobability sampling dengan teknik sampling jenuh, sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010: 124-125)
sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

47
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering
dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang,
atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan
kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah
sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

E. Jadwal Penelitian
Tabel 2. Jadwal Rencana Penelitian

Tahapan
Pertemua
Lay Up Materi Waktu
n
Shot
1 Pre Test Pre Test Kamis, 31 Maret 2022
 Siswa diberikan penjelasan tentang
Lay Up shoot.
Tahap  Siswa melakukan sikap siap, sikap
Persiapan berdiri tegak untuk dapat menerima
2 Jumat, 1 April 2022
(preparati operan bola.
on phase)  Siswa melakukan sikap siap, sikap
berdiri tegak, dan siap untuk
melakukan irama langkah pendek
3 Tahap  Siswa melakukan irama langkah Senin, 4 April 2022
Eksekusi diawali dengan langkah kaki kiri,
(execution melewati 4 buah kons dengan irama
phase) Lay langkah kiri-kanan-kiri-kanan-kiri.
Up shoot  Siswa melakukan irama langkah
tangan diawali dengan langkah kaki kiri,
kanan 1 melewati 4 buah kons, sambil
membawa satu buah bola tenis,
dengan irama langkah kiri-kanan-
kiri-kanan-kiri.

48
 Siswa melakukan langkah, diawali
langkah pendek kaki kiri, melewati
kons 4 buah, dan diakhiri dengan
menjatuhkan bola tenis ke tanah,
dengan irama langkah kiri-kanan-
kiri-kanan-kiri.
 Siswa melakukan irama langkah
diawali dengan langkah kaki kanan,
dengan melewati 4 buah kons,
dengan irama langkah kanan-kiri-
kanankiri-kanan.
Tahap  Siswa melakukan irama langkah
Eksekusi diawali dengan langkah kaki kanan,
(execution melewati 4 buah kons, sambil
4 phase) Lay membawa masing-masing satu buah Kamis, 7 April 2022
Up shoot bola tenis, dengan irama langkah
tangan kiri kanan-kiri-kanankiri-kanan.
1  Siswa melakukan langkah diawali
dengan kaki kanan, langkah pendek,
melewati kons 4 buah, dengan
irama langkah kanan-kiri-kanan-
kirikanan dan diakhiri dengan
menjatuhkan bola tenis ke tanah.
5 Tahap  Siswa melakukan irama langkah Senin, 11 April 2022
Eksekusi diawali dengan kaki kiri, langkah
(execution pendek melewati 2 buah kons,
phase) Lay dengan irama langkah kiri-kanan-
Up shoot kiri dengan satu tangan berada
tangan dibawah dan satu tangan kanan
kanan dan membawa bola plastik yang berada
tangan kiri

49
diantara bahu dan telinga.
1
.
 Siswa melakukan irama langkah,
langkah diawali kaki kiri, langkah
Tahap pendek melewati 2 buah kons
Eksekusi berpalang, dengan irama langkah
(execution kirikanan-kiri, jump.
phase)  Siswa melakukan irama langkah
6 Jumat, 15 April 2022
Lay Up membawa bola plastik, langkah
shoot diawali kaki kiri, langkah pendek
tangan melewati 2 buah kons berpalang,
kanan 2 dengan irama langkah kiri-kanan-
kiri, jump, lepaskan bola.

 Siswa melakukan irama langkah,


langkah diawali kaki kanan, langkah
pendek melewati 2 buah kons
berpalang, dengan irama langkah
Tahap
kanankiri-kanan dan jump.
Eksekusi
 Siswa melakukan irama langkah
(execution
7 membawa bola futsal, langkah Senin, 18 April 2022
phase) Lay
diawali kaki kanan, langkah pendek
Up shoot
melewati 2 buah kons berpalang,
tangan
dengan irama langkah kanan-kiri-
kanan, jump, lepaskan bola saat
melayang.

8 7 Tahap  Siswa melakukan irama langkah Kamis, 21 April 2022


Eksekusi membawa bola voli, langkah
(execution diawali kaki kiri, langkah pendek
phase) Lay melewati 2 buah kons berpalang,

50
Up shoot dengan irama langkah kiri-kanan-
tangan kiri, jump, lepaskan bola saat
kanan 3 melayang dengan ujung jari.
Tahap  Siswa melakukan irama langkah
Eksekusi membawa bola voli, langkah
(execution diawali kaki kanan, langkah pendek
9 phase) Lay melewati 2 buah kons berpalang, Senin, 25 April 2022
Up shoot dengan irama langkah kanan-kiri-
tangan kiri kanan, jump, lepaskan bola saat
3 melayang dengan ujung jari.
 Siswa melakukan irama langkah
membawa bola voli, langkah
Tahap
diawali kaki kiri, langkah pendek
Follow
melewati 2 buah kons berpalang,
Through
dengan irama langkah kiri-kanan-
Lay Up
10 kiri, jump, lepaskan bola saat Rabu, 27 April 2022
shoot
melayang dengan ujung jari,
tangan
tangkap lagi bolanya dan mendarat
kanan dan
dua kaki bersamaan, simpan
tangan kiri
bolanya di garis yang ditentukan
(end zone).
11 Tahap  Siswa melakukan dribbling, passing Sabtu, 30 April 2022
Koordinas ke temannya yang berdiri bebas,
i Lay Up lari, siap menerima operan dari
shoot temannya, dilanjutkan melakukan
tangan irama langkah membawa bola voli
menuju ring, langkah diawali kaki
kiri, langkah pendek melewati 2
buah kons berpalang, dengan irama
kanan langkah kiri-kanan-kiri,
jump, lepaskan bola saat melayang

51
dengan ujung jari langsung menuju
lubang ring dan mendarat dua kaki
bersamaan.
 Siswa melakukan dribbling, passing
ke temannya yang berdiri bebas,
lari, siap menerima operan dari
temannya, dilanjutkan siswa
Tahap melakukan irama langkah
Koordinas membawa bola voli menuju ring,
12 i Lay Up langkah diawali kaki kanan, langkah Kamis, 5 Mei 2022
shoot pendek melewati 2 buah kons
tangan kiri berpalang, dengan irama langkah
kanan-kiri-kanan, jump, lepaskan
bola saat melayang dengan ujung
jari langsung menuju lubang ring
dan mendarat dua kaki bersamaan.
13 Tahap  Siswa melakukan dribbling, passing Kamis,
Koordinas ke temannya yang berdiri bebas, 12 Mei 2022
i Lay Up lari, siap menerima operan dari
shoot temannya, dilanjutkan
tangan  siswa melakukan irama langkah
kanan dan membawa bola basket sebenarnya
tangan kiri menuju ring, langkah diawali kaki
kiri, langkah pendek melewati 2
buah kons berpalang, dengan irama
langkah kiri-kanan-kiri, jump,
lepaskan bola saat melayang dengan
ujung jari langsung menuju lubang
ring dan mendarat dua kaki
bersamaan. Siswa melakukan
dribbling, passing ke temannya

52
yang berdiri bebas, lari, siap
menerima operan dari temannya,
dilanjutkan siswa melakukan irama
langkah membawa bola basket
sebenarnya menuju ring, langkah
diawali kaki kiri, langkah pendek
melewati 2 buah paralon berpalang,
dengan irama langkah kanan-
kirikanan , jump, lepaskan bola saat
melayang dengan ujung jari pada
papan pantul ring dan mendarat dua
kaki bersamaan.

F. Teknik pengumpulan data


Data yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah skor kemajuan hasil
belajar siswa yang diperoleh melalui pre-test dan post-test. Adapun tes
yang digunakan yakni tes kemampuan Lay Up yang dilakukan secara
berpasangan. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai
berikut :
a. Melaksanakan pretest pada kelas eksperimen. Pre-test
dilaksanakan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi
Lay Up sebelum dilakukan tindakan dengan menggunakan
penilaian kuantitatif dengan interval 0-100..
b. Setelah melaksanakan pre-test, dilanjutkan dengan memberikan
perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode
modifikasi model pembelajaran. Langkahlangkah pembelajaran
dilaksanakan berdasarkan pada rencana pembelajaran.
c. Melaksanakan post-test setelah melakukan tindakan (perlakuan)
dengan menggunakan penilaian kuantitatif dengan interval 0-100.
Teknik Analisis Data.

53
G. Teknik Analisa Data
Setelah seluruh data penelitian terkumpul maka untuk menguji hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini, maka data tersebut disusun, diolah
dan dianalisis dengan menggunakan bantuan komputer melalui program
SPSS.
a. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data sehingga menjadikan sebuah informasi yang lebih jelas dan
mudah untuk dipahami. Statistik deskriptif dapat dilihat dari nilai
rata-rata (mean), median, modus, standar deviasi, nilai maksimum
dan nilai minimum. Statistik deskriptif dapat juga menjelaskan
variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini. Selain itu
statistik deskriptif menyajikan ukuran- ukuran numerik yang
sangat penting bagi data sampel.
b. Pengujian Normalitas Data
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan
uji normalitas data untuk menentukan jenis statistik yang akan
digunakan apakah statistik parametik atau statistik non-parametik
(Sugiyono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan
R&D, 2013, p. 172) (Pengujian normalitas data menggunakan
Kolmogorov-Smirnov (K-S).
Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:
Ho : Data berdistribusi secara normal
Ha : Data tidak berdistribusi secara normal
Pedoman pengambilan keputusan:
- Nilai sig atau signifikan atau nilai profitabilitas < 0,05 adalah
distribusi tidak normal
- Nilai sig atau signifikan atau profitabilitas > 0,05 adalah
distribusi normal.

54
Setelah uji normalitas dilakukan selanjutnya data diolah
menggunakan uji beda dua sampel berpasangan dengan ketentuan
sebagai berikut:
- Apabila data berdistribusi normal digunakan uji t (paired sample
t-test
- Apabila data tidak berdistribusi normal digunakan uji Wilcoxon
signed rank test (uji non parametrik)

c. Pengujian Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui sampel yang
digunakan berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji
homogenitas dilakukan apabila data berdistribusi normal. Cara
yang digunakan untuk mengetahui homogenitasnya dengan
membandingkan kedua variansnya. Uji homogenitas dilakukan
pada data awal nilai. Nilai pre test dan nilai post test. Uji
Homogenitas dianalisis menggunakan Test of Homogeneity of
Varians menggunakan program analisis SPSS 18.00. Menurut
(Budi, 2006) data homogen apabila probabilitas (Sig.) >0,05 dan
bila probalitas (Sig.) <0,05 tidak homogen.

d. Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang menyatakan
bahwa terdapat pengaruh modifikasi model pembelajaran
terhadap hasil belajar bola basket pada materi Lay Up pada siswa
kelas VIII SMP Katolik Sang Timur Malang maka hal ini dapat
dianalisis dengan pengujian analisis varians dua rata-rata dengan
menggunakan rumus Uji t.
Data terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji-t dua
sampel independen (independent-samples t test) menggunakan
program SPSS versi 18.00. Bentuk hipotesisnya jika nilai P-value
(signifikasi) (2-tailed) ≥ α, dimana α = 0,05; maka H0 diterima

55
dan diinterpretasikan tidak terdapat perbedaan yang signifikan
pada keterampilan sosial atau hasil belajar kognitif siswa antara
kelas eksperimen dan kelas control.
Sedangkan untuk data yang tidak berdistribusi normal
perhitungannya menggunakan uji non-parametrik yaitu uji
wilcoxon sign rank test. Dengan menggunakan taraf signifikansi
sebesar 5% dan dilakukan menggunakan bantuan software SPSS
21.0. Dasar pengambilan keputusan untuk menerima atau
menolak hipotesis pada uji wilcoxon sign rank test sebagai
berikut:
- Jika probabilitas (Asymp.Sig) < 0,05 maka Ho diterima artinya
terdapat perbedaan.
- Jika probabilitas (Asymp.Sig) > 0,05 maka Ho ditolak artinya
tidak terdapat perbedaan.
Adapun rancangan pengujian hipotesis menggunakan uji-t adalah
sebagai berikut :
H0 : prettest = posttest : Modifikasi pembelajaran tidak
berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa
Ha : prettest ≠ posttest : Modifikasi pembelajaran berpengaruh
signifikan terhadap hasil belajar siswa

56
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Deskripsi objek penelitian


1. Sejarah SMP Katolik Sang Timur Malang
Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) Sang Timur didirikan
pada awal Januari 1967, berlokasi di Jl. Bandung 2 Malang dan
menempati lahan kurang lebih 1.200 m2. Sekolah Menengah Pertama
Katolik (SMPK) Sang Timur didirikan untuk menjawab kebutuhan
pendidikan masyarakat Malang, secara khusus menampung para lulusan
SD Sang Timur Malang yang telah berdiri lebih dahulu dan Sekolah-
Sekolah Dasar sekitar lingkungan Sang Timur.
Semula SMPK Sang Timur ini hanya menerima siswa putri sampai
dengan tahun 1976. Oleh karena semula bernama : Sekolah Menengah
Pertama Katolik Putri Sang Timur. Dengan adanya rencana Pemerintah
Kota Malang untuk memberi bantuan, maka  SMPK Putri Sang Timur
juga mendapatkan bantuan baik sarana maupun tenaga pengajar (Dpk)
sehingga berubah nama menjadi Sekolah Menengah Pertama Katolik
Berbantuan Sang Timur. Sejak tahun 1977 SMPK Berbantuan Sang
Timur menerima siswa putra sebagai langkah pembauran siswa.
Pada Tahun 1985 SMPK Sang Timur terakreditasi dan mendapat
status Disamakan. Demikian pula pada tahun 1991, SMPK Sang Timur
dapat mempertahankan status Disamakan.
Kepala Sekolah pertama adalah Bapak B.M. Sarseno (1967), dilanjutkan
oleh Sr. Regina (alm) (1968) dan Sr. Immaculata PIJ (1969).
Dalam perkembangannya, SMPK Sang Timur tetap konsisten dalam
mengemban misi Sang Timur dalam upaya membawa anak-anak dan
kaum muda kepada Tuhan.
Pendampingan siswa intensif untuk membentuk mental –spiritual,
kepribadian dan intelektual menjadi manusia yang utuh  (integral). Hal
yang khas di SMPK Sang Timur adalah: budaya kasih persaudaraan,

57
kegembiraan dan kesederhanaan, disiplin, reflektif, kreatif. Keakraban
antara siswa dengan guru sangat dirasakan oleh warga sekolah, perhatian
terhadap siswa sangat besar terlebih kepada siswa yang bermasalah
dalam akademik, kepribadian/sosial. Kehidupan religius sangat
diperhatikan dan merupakan pembiasaan yang utama.
SMPK Sang Timur merupakan sekolah yang multikultural yaitu
dengan menerima siswa dari berbagai suku, ras, agama, latar belakang,
strata keluarga. Asas penghargaan terhadap martabat- pribadi menjadi
dasar rasa kekeluargaan yang dapat meretas berbagai perbedaan yang
ada.
Keunggulan SMPK Sang Timur adalah pendidikan karakter yang
terintegrasi dalam semua mata pelajaran, dalam kegiatan ekstrakurikuler
dalam rangka  menyiapkan dan membekali generasi muda bangsa agar
menjadi pribadi yang berintegritas tinggi, berkarakter.
Selain itu SMPK Sang Timur Malang menjadi perintis dalam
pendidikan entrepreneurship di kota Malang dan di kalangan sekolah–
sekolah di bawah naungan Yayasan Karya Sang Timur, sebagai salah
satu upaya pembentukan karakter: kreatif, inovatif, mandiri dan
bertanggungjawab, tangguh mengadapi kesulitan, serta memiliki daya
juang.
2. Peserta didik
Jumlah peserta didik di SMP Katolik Sang Timur Malang pada Tahun
Pelajaran 2022/202

58
Tabel 3.
Jumlah Peserta Didik
No Kelas Total
1. VII A 10
2. VII B 13
3. VIII A 18
4. VIII B 16
5. IX A 18
6. IX B 18
Total Keseluruhan 93
Sumber : Data diolah, 2022

B. Hasil Uji Penelitian


1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk melihat distribusi data yang
digunakan sebagai sampel. Statistik deskriptif menggambarkan distribusi
data yang terdiri dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan
nilai standar deviasi atas data yang digunakan dalam penelitian ini.
Berikut merupakan statistik deskriptif untuk masing-masing variabel
yang digunakan dalam model penelitian.
Tabel 4.
Data Deskriptif Hasil Belajar Lay Up (Pre-test dan Post-test)

No Keterangan Pre-test (X1) Post-test (X2)


1. Mean (rata-rata) 78,45 83,71
2. Median (nilai tengah) 78,75 83,75
3. Modus 80 82,5
4. Standar Deviasi 1,74238 1,39280
5. Minimum 76,25 80

59
6. Maksimum 85 86,25
Sumber : Hasil pengolahan SPSS, 2022

Dalam penelitian ini yang menjadi variable X 1 adalah skor data yang di
peroleh melalui pengukuran pre-test atau tes awal hasil belajar siswa pada
materi Lay Up. Data hasil penelitian menunjukkan dari 34 sampel
penelitian yang memperoleh nilai tertinggi pada pre-test sebesar 85 dan
terendah 76,25. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata
(Mean) sebesar 78,4559. Median sebesar 75,75. Modus sebesar 80 dan
standar deviasi sebesar 1,74238.

Gambar 8.
Hasil deskriptif pretest

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2022

Dalam penelitian ini yang menjadi variable X2 adalah skor data yang di
peroleh melalui pengukuran post-test atau tes akhir hasil belajar siswa
pada materi Lay Up. Data hasil penelitian menunjukkan dari 34 sampel
penelitian yang memperoleh nilai tertinggi pada pre-test sebesar 86,25
dan terendah 80. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata
(Mean) sebesar 83,713. Median sebesar 83,75. Modus sebesar 82,5 dan
standar deviasi sebesar 1,39280.

60
Gambar 9.
Hasil histogram posttest

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2022

Berdasarkan hasil pengambilan data baik tes awal atau tes akhir
penelitian, yang dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Katolik Sang
Timur Malang didapatkan bahwa pada tes awal sebelum diberikan
perlakuan melalui pembelajaran rata-rata hasil belajar siswa ternyata
lebih rendah dibandingkan dengan tes akhir yang telah diberikan
perlakuan dengan rata-rata tes awal 78,45 dan rata-rata tes akhir 83,71.
Terdapat selisih antara tes awal dan tes akhir hasil ini menunjukan terjadi
peningkatan rata-rata hasil belajar yang dimiliki siswa yaitu sebesar 5,26.
Dengan demikian terjadi peningkatan yang signifikan. Oleh karena itu
peneliti berasumsi bahwa dengan menerapkan metode modifikasi model
pembelajaran pada siswa maka siswa tersebut akan lebih termotivasi dan
semakin aktif dalam setiap model pembelajaran. Sehingganya, modifikasi
model pembelajaran ini dapat memberikan pengaruh yang sangat besar

61
terhadap hasil belajar siswa terutama materi Lay Up pada permainan bola
basket siswa kelas VIII SMP Katolik Sang Timur Malang.
2. Uji Normalitas Data
Untuk menguji kenormalan atau tidak normalnya suatu sebaran data.
Maka di perlukan suatu perhitungan untuk mengetahui kenormalan
sebaran suatu data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan suatu
perhitungan yaitu dengan metode kolmogorov-smirnov sebagai uji
kenormalan. Uji ini dilakukan untuk menguji sebuah kenormalan sebaran
data. Dengan dasar analisis yang digunakan dalam mengambil keputusan
apakah distribusi data mengikuti distribusi normal atau tidak yaitu jika
nilai signifikansi lebih besar dari 5% (0,05) maka data tersebut
berdistribusi normal.
Tabel 5.
Uji Normalitas Data

Kolmogorov-Smirnov
Sig.
Pre Test (X1) 0.000
Post Test (X2) 0.000
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2022

Dari tabel diatas yang didapat berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov


menunjukkan nilai signifikansi yang lebih kecil dari nilai alfa 5% atau
0.05 sehingga dapat disimpulkan terdapat masalah normalitas residual
pada data. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka uji dua sampel
berpasangan menggunakan Uji Wilcoxon signed rank test (uji non
parametrik).
3. Uji Hipotesis
Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh modifikasi model pembelajaran terhadap hasil belajar
bola basket pada materi Lay Up pada siswa kelas VIII SMP Katolik Sang

62
Timur Malang. Berdasarkan Uji Normalitas Data disimpulkan terdapat
masalah normalitas data maka pengujian dilakukan menggunakan uji
non-parametrik yaitu uji wilcoxon sign rank test.
Uji Wilcoxon dalam penelitian ini dipakai untuk menjawab rumusan
masalah “Apakah terdapat pengaruh modifikasi pembelajaran terhadap
hasil belajar siswa kelas VIII SMP Katolik Sang Timur Malang?”. Dasar
pengambilan keputusan dalam Uji Wilcoxon: Jika nilai Asymp.Sig. (2-
tailed) lebih kecil dari < 0,05, maka Ha diterima. Jika nilai Asymp.Sig.
(2-tailed) lebih besar dari > 0,05, maka Ha ditolak.
Tabel 6.
Uji Wilcoxon Sign Rank

Pre Test – Post Test


Asymp. Sig. (2-tailed) 0.000
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2022

Data diatas dapat dikatakan diterima jika nilai Asymp.Sig < 0,05.
Dapat dilihat bahwa pada hasil uji wilcoxon memiliki Sig adalah 0,00
sehingga hipotesis diterima. Maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh
modifikasi pembelajaran terhadap hasil belajar siswa .

C. Pembahasan
Pembahasan ini akan membahas penguraian tentang penelitian pengaruh
modifikasi pembelajaran terhadap hasil belajar Lay Up bola basket pada siswa
kelas VIII SMP Katolik Sang Timur Malang. Oleh karena itu dalam
meningkatkan hasil belajar serta teknik dasar Lay Up bola basket. Siswa
diperlukan modifikasi pembelajaran yang bervariasi dan menarik bagi siswa.
Sehingga siswa dapat menguasai teknik dasar Lay Up bola basket.
Permainan bola basket merupakan suatu permainan bola besar yang
dimainkan oleh dua regu, setiap regu ada 5 pemain. Permainan ini memerlukan
kerja sama dan koordinasi yang baik. Teknik-teknik dasar permainan juga harus

63
dikuasai. Adapun teknik-teknik dasar bola basket meliputi menggiring bola
(Dribbling), operan (passing),menerima bola, menembak (shooting), pivot dan
footwork. Akan tetapi dari beberapa teknik dasar tersebut yang menjadi materi
utama dari penelitian ini adalah teknik dasar Lay Up.
Berdasarkan hasil observasi awal oleh peneliti terhadap siswa kelas VIII SMP
Katolik Sang Timur Malang terlihat bahwa pada materi bola basket sub materi
Lay Up nilai siswa sangat rendah. Rendahnya hasil belajar dibuktikan dengan
adanya data observasi awal yakni pretest dengan nilai rata-rata 78,45, nilai
maksimum 85 dan nilai minimum 76,25. Minimnya pengetahuan permainan bola
basker sejak duduk di bangku sekolah dasar dapat mempengaruhi rendahnya
hasil belajar siswa. Selain itu metode atau strategi serta model pembelajaran
yang digunakan oleh guru hanya monoton pada satu model pembelajaran
sehingga terkadang siswa merasa bosan dengan metode pembelajaran tersebut.
Berangkat dari masalah tersebut diatas peneliti merasa perlu dan bertanggung
jawab dalam hal perbaikan-perbaikan pembelajaran agar hasil belajar siswa
dapat meningkat. Perbaikan-perbaikan pembelajaran peneliti tuangkan dalam
sebuah penelitian yang diformulasikan dalam judul “Pengaruh Modifikasi Model
Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Bola Basket Pada Materi Lay Up Siswa
Kelas VIII SMP Katolik Sang Timur Malang” Penelitian ini bertujuan untuk
melihat seberapa besar pengaruh modifikasi model pembelajaran terhadap hasil
belajar siswa pada materi bola basket (Lay Up) siswa kelas VIII SMP Katolik
Sang Timur Malang. Penerapan metode ini diharapkan mampu memotivasi
keaktifan siswa dalam setiap pembelajaran terutama pembelajaran Penjas Orkes.
Dimana modifikasi model pembelajaran ini merupakan salah satu alternatif
dalam memodifikasi setiap alat yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Terkadang siswa merasa bosan dengan metode pembelajaran yang begitu-begitu
saja disisi lain alat yang digunakan disekolahpun sangatlah terbatas sehingga hal
tersebut berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah
Untuk teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
nonprobability sampling dengan sampel seluruh siswa kelas VIII SMP Katolik
Sang Timur Malang sebanyak 34 siswa Adapun hipotesis dalam penelitian ini

64
yaitu apakah terdapat pengaruh modifikasi model pembelajaran terhadap hasil
belajar bola basket pada materi Lay Up siswa kelas VIII SMP Katolik Sang
Timur Malang.
Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata hasil belajar siswa yang
dilakukan pada pre-test dan post-test. Dimana nilai rata-rata dari pre-test (X1)
sebesar 78,45 sedangkan pada post-test (X2) sebesar 83,71. Hal ini menunjukkan
adanya pengaruh yang signifikan antara post-test dan pre-test atau dengan kata
lain terdapat peningkatan nilai antara pre-test dan post test.
Sehingga hal tersebut dapat dibuktikan dengan pengujian analisis varians
menggunakan rumus Uji Wilcoxon dimana setelah di analisis menunjukkan nilai
Asymp.Sig < 0,05 yaitu 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
modifikasi bola basket terhadap hasil belajar Lay Up pada siswa kelas VIII
SMPN Katolik Sang Timur yang signifikan. Hasil belajar yang diperoleh siswa
antara pretest dan posttest sebagian besar siswa mengalami peningkatan yang
signifikan dan juga terdapat siswa yang tidak mengalami peningkatan hasil
belajar antara pretest dan posttest.
Peningkatan tersebut terjadi karena proses pembelajaran yang telah dilakukan
dengan rancangan proses pembelajaran yang variatif serta penggunaan alat yang
sederhana membuat peserta didik merasa nyaman dan tertarik dengan proses
pembelajaran yang selama ini terkesan membosankan. Dengan modifikasi juga
peserta didik lebih mudah memahami materi yang diberikan karena proses
pembelajaran yang dilakukan memberikan kemudahan langsung bagi peserta
didik untuk melakukan aktivitas yang sebenarnya. Berdasarkan hasil yang
ditampilkan di lapangan yang berdampak positif dalam pengembangan dan
peningkatan kualitas yang dimiliki siswa berkaitan dengan hasil belajar siswa,
diharapkan dengan hasil tersebut dapat diaplikasikan baik. untuk meningkatkan
prestasi dalam pembelajaran dan aktifitas sehari-hari yang dilakukan oleh siswa
berkaitan dengan kualitas olahraga dan pengayaan gerak secara keseluruhan.

65
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Modifikasi
Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Bola Basket Pada Materi Lay Up
Siswa Kelas VIII SMP Katolik Sang Timur Malang. Berdasarkan pengujian data
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Hasil Uji Normalitas Data terdapat masalah berdasarkan uji Kolmogorov-
Smirnov menunjukkan nilai signifikansi yang lebih kecil dari nilai alfa 5%
atau 0.05 sehingga dapat disimpulkan terdapat masalah normalitas residual
pada data.
2. Hasil Uji Wilcoxon menunjukkan nilai Sig adalah 0,00 sehingga hipotesis
diterima. Maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh modifikasi
pembelajaran terhadap hasil belajar siswa .
3. pengujian analisis varians menggunakan rumus Uji Wilcoxon dimana setelah
di analisis menunjukkan nilai Asymp.Sig < 0,05 yaitu 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh modifikasi bola basket terhadap hasil
belajar Lay Up pada siswa kelas VIII SMPN Katolik Sang Timur yang
signifikan. Hasil belajar yang diperoleh siswa antara pretest dan posttest
sebagian besar siswa mengalami peningkatan yang signifikan dan juga
terdapat siswa yang tidak mengalami peningkatan hasil belajar antara pretest
dan posttest.
B. Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian ada pun saran yang dapat diajukan penulis
yaitu :
1. Penggunaan modifikasi dalam pembelajaran membawa pengaruh yang
positif dalam meningkatkan proses pembelajaran dan motivasi belajar
siswa. Untuk itu, di sarankan kepada guru pendidikan jasmani dan
kesehatan kelas VIII agar menggunakan modifikasi sebagai alternatif
model pembelajaran Penjas di sekolah.

66
2. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dengan
menggunakan modifikasi pembelajaran untuk mendapatkan simpulan
yang lebih meyakinkan, disarankan untuk menciptakan kondisi
pembelajaran yang lebih menyenangkan dan disesuaikan dengan
karakteristik siswa beserta dengan tingkat kemampuan yang berbeda.

67
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto , S. (2007). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka


Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka


Cipta.

Budi, T. (2006). SPSS13.0 Terapan; Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta: C.V ANDI
OFFSET.

Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan


Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. 2008. “Penulisan
Modul”. https://teguhsasmitosdp1.files.wordpress.com diakses tanggal 24 April
2022
Depdiknas. (2007). Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
Dirjen Dikti Depdiknas.

Dimyati, & Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hadi, S. (1989). Metodologi Research Jilid I & II. Jakarta: Andi Offset.

Husdarta. (2009). Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: Alfabeta.

Kurniawan, F. (2001). Modifikasi Alat Tes Keterampilan Bola Basket untuk Anak
Usia.vol 13.

Purwanto. (2014). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Samino, & Marsudi, S. (2012). Layanan Bimbingan Belajar. Solo: Fairus media .

Samsudin. (2008). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.


Jakarta: Litera.

Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

Sodikun, I. (1992). Olahraga Pilihan Bola Basket. Jakarta: Dekdikbud Dirjen .

68
Sudjana, N. (1999). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Roesdakarya.

Sugiyono. (2013). Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:


ALFABET.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT


Alfabet.

suprijono, A. (2010). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Media.

69
LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Siswa Kelas VIII SMP Katolik Sang Timur Malang

N
O NAMA
1 Catherine Nindya Gandhi
2 Debora Erlina Natalia
3 Edwyn Jason Pardamean Simbolon
4 Elina Candrawijaya Rollandy
5 Errol Vincentius Timuray
6 Evotianus Stanley Santoso
7 Felixita Mustika Putri Apra Reventi Tumbaz
8 Franciskus Mario Gaspar
9 Gerlado Jose Giovani Soares
10 Ghea Ignacia
11 Hauriegodny Fieceria Luturmas
12 Kevin Gigih Arisyando
13 Mikhaelo Christoper benecdiastha
14 Natalia Cyntia Fitrianingrum
15 Nicholas Karkit Adi Putra
16 Regina Caeli Chardiellovy
17 Silvester Natan Naif
18 Valentino Febrian Adi Nugroho
19 Briliantin Rheynada K
20 Christoper Louis Febriono
21 Farrelliana Octarina
22 Flowerencya Amajida Almera
23 Genesis Beauty Hananta
24 Gwen Diandra Aprilydia
25 Imanuel Hagabean
26 Hieronimus Fidelio
27 Konradus Tri Surya
28 Maria Fransisca
29 Mario Natanael
30 Natanael Darmaputra

70
31 Nicky Fidelis Adrie Sambel
32 Samuel Anugrah
33 Rio Mustofa
34 Yehezkiel Fido Pantesco

Lampiran 2. Data Hasil Penelitian Pre Test

NO NAMA A B C D MEAN
1 Catherine Nindya Gandhi 75 80 80 75 77.5
2 Debora Erlina Natalia 75 75 80 80 77.5
3 Edwyn Jason Pardamean Simbolon 75 75 75 80 76.25
4 Elina Candrawijaya Rollandy 75 80 75 80 77.5
5 Errol Vincentius Timuray 80 80 85 80 81.25
6 Evotianus Stanley Santoso 85 85 85 85 85
7 Felixita Mustika Putri Apra R. 80 75 75 75 76.25
8 Franciskus Mario Gaspar 75 80 75 75 76.25
9 Gerlado Jose Giovani Soares 80 75 75 80 77.5
10 Ghea Ignacia 80 75 80 75 77.5
11 Hauriegodny Fieceria Luturmas 75 80 80 85 80
12 Kevin Gigih Arisyando 80 80 75 80 78.75
13 Mikhaelo Christoper benecdiastha 80 80 80 75 78.75
14 Natalia Cyntia Fitrianingrum 75 80 75 80 77.5
15 Nicholas Karkit Adi Putra 80 75 80 80 78.75
16 Regina Caeli Chardiellovy 80 80 75 80 78.75
17 Silvester Natan Naif 80 80 80 80 80
18 Valentino Febrian Adi Nugroho 75 80 80 80 78.75
19 Briliantin Rheynada K 85 80 80 80 81.25
20 Christoper Louis Febriono 75 80 80 80 78.75
21 Farrelliana Octarina 75 80 75 80 77.5
22 Flowerencya Amajida Almera 80 75 80 80 78.75
23 Genesis Beauty Hananta 80 80 75 80 78.75
24 Gwen Diandra Aprilydia 80 80 80 75 78.75
25 Imanuel Hagabean 80 75 75 75 76.25
26 Hieronimus Fidelio 80 75 80 80 78.75
27 Konradus Tri Surya 75 80 75 80 77.5

71
28 Maria Fransisca 80 80 80 80 80
29 Mario Natanael 80 80 75 75 77.5
30 Natanael Darmaputra 75 80 80 80 78.75
31 Nicky Fidelis Adrie Sambel 75 80 80 80 78.75
32 Samuel Anugrah 80 80 75 80 78.75
33 Rio Mustofa 80 75 75 75 76.25
34 Yehezkiel Fido Pantesco 75 80 75 80 77.5
Ket :
A = Pandangan
B = Tangan
C = Kaki
D = Posisi Tubuh

Lampiran 3. Data Hasil Penelitian Post Test

N
O NAMA A B C D MEAN
1 Catherine Nindya Gandhi 80 85 85 80 82.5
2 Debora Erlina Natalia 80 85 85 85 83.75
3 Edwyn Jason Pardamean Simbolon 80 85 80 85 82.5
4 Elina Candrawijaya Rollandy 85 80 80 85 82.5
5 Errol Vincentius Timuray 85 80 90 80 83.75
6 Evotianus Stanley Santoso 85 85 85 85 85
7 Felixita Mustika Putri Apra R. 85 80 85 90 85
8 Franciskus Mario Gaspar 85 85 85 85 85
9 Gerlado Jose Giovani Soares 90 90 80 85 86.25
10 Ghea Ignacia 80 85 90 80 83.75
11 Hauriegodny Fieceria Luturmas 80 85 90 85 85
12 Kevin Gigih Arisyando 85 80 85 90 85
13 Mikhaelo Christoper benecdiastha 85 90 80 80 83.75
14 Natalia Cyntia Fitrianingrum 85 85 80 85 83.75
15 Nicholas Karkit Adi Putra 90 80 80 85 83.75
16 Regina Caeli Chardiellovy 85 90 85 85 86.25
17 Silvester Natan Naif 85 85 80 85 83.75
18 Valentino Febrian Adi Nugroho 80 90 80 85 83.75

72
19 Briliantin Rheynada K 90 90 80 80 85
20 Christoper Louis Febriono 80 85 85 85 83.75
21 Farrelliana Octarina 80 80 80 90 82.5
22 Flowerencya Amajida Almera 80 80 80 80 80
23 Genesis Beauty Hananta 85 85 80 80 82.5
24 Gwen Diandra Aprilydia 85 85 85 85 85
25 Imanuel Hagabean 80 85 90 80 83.75
26 Hieronimus Fidelio 85 80 90 80 83.75
27 Konradus Tri Surya 85 85 85 80 83.75
28 Maria Fransisca 80 90 85 80 83.75
29 Mario Natanael 85 90 80 80 83.75
30 Natanael Darmaputra 80 85 85 85 83.75
31 Nicky Fidelis Adrie Sambel 80 80 80 80 80
32 Samuel Anugrah 85 85 80 80 82.5
33 Rio Mustofa 80 80 90 90 85
34 Yehezkiel Fido Pantesco 85 80 85 80 82.5
Ket :
A = Pandangan
B = Tangan
C = Kaki
D = Posisi Tubuh

Lampiran 4. Statistik Deskriptif

73
Descriptives

Statistic Std. Error

POST Mean 83.7132 .23886

95% Confidence Interval Lower Bound 83.2273


for Mean
Upper Bound 84.1992

5% Trimmed Mean 83.7786

Median 83.7500

Variance 1.940

Std. Deviation 1.39280

Minimum 80.00

Maximum 86.25

Range 6.25

Interquartile Range 2.50

Skewness -.777 .403

Kurtosis 1.538 .788

PRE Mean 78.4559 .29881

95% Confidence Interval Lower Bound 77.8479


for Mean
Upper Bound 79.0638

5% Trimmed Mean 78.3007

Median 78.7500

Variance 3.036

Std. Deviation 1.74238

Minimum 76.25

Maximum 85.00

74
Range 8.75

Interquartile Range 1.25

Skewness 1.661 .403

Kurtosis 4.989 .788

Lampiran 5. Diagram Uji Statistik Pre test

75
76
Lampiran 6. Diagram Uji Statistik Post Test

77
78
Lampiran 7. Tabel Uji Normalitas Data

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
POST .246 34 .000 .878 34 .001
PRE .257 34 .000 .831 34 .000
a. Lilliefors Significance Correction

Lampiran 6. Tabel Uji Wilcoxon Sign Rank

79
Lampiran 7. Perlakuan Modifikasi Pembelajaran

80
81
82
83

Anda mungkin juga menyukai