Laprak Perpetaan Revisi 1
Laprak Perpetaan Revisi 1
Oleh
Fadsyah Muhammad Arbi
2215051063
NPM : 2215051063
Fakultas : Teknik
ii
NPM 1915051010
iii
Kompas dan Sudut Azimuth
Oleh
Fadsyah Muhammad Arbi
ABSTRAK
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
ABSTRAK.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan Praktikum..................................................................................2
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Alat Tulis..............................................................................................5
Gambar 2. Kompas Geologi...................................................................................5
Gambar 3. Modul Praktikum Batuan Sedimen......................................................5
Gambar 4. Diagram Alir.........................................................................................6
v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu pekerjaan yang pokok bagi seorang geofisika adalah membuat
peta. Peta diartikan sebagai bentuk ungkapan data geologi suatu daerah atau
wilayah yang ketelitiannya didasarkan pada skala petanya. Peta tersebut
menggambarkan atau memberikan informasi segala hal mengenai keadaan
wilayah tersebut antara lain sebaran, jenis, dan sifat batuan, umur,
stratigrafi, struktur, fisiografi, sumberdaya alam dan energi. Tentunya dalam
pembuatan peta, diperlukan praktik lapangan untuk melakukan survey
dengan tujuan membuat peta, proses ini disebut dengan pemetaan, yang
dimana dalam praktek lapangannya, hal dasar yang harus dikuasai oleh si
pemeta adalah menggunakan kompas, menetukan sudut azimuth dan sudut
arah.
B. Tujuan Praktikum
Kompas geologi adalah alat yang digunakan untuk menentukan arah dan besar
sudut serta tertanam sistem yang memiliki suatu tujuan dalam pembuatan sistem
tersebut. Kompas, klinometer, dan hand level merupakan alat-alat yang dipakai
dalam berbagai kegiatan survei, kompas geologi merupakan kombinasi dari ketiga
fungsi tersebut. Sebuah kompas terdiri atas jarum baja bermagnet yang dipasang
pada sebuah sumbu putar yang dipusatkan pada lingkaran pembagian skala
(Koenig, 2006).
Kompas geologi merupakan alat yang sangat berguna dalam semua ilmu fisik dan
geologi yang mana alat ini penting bagi seorang ahli geologi dalam melakukan
rangkaian pekerjaannya (Glenn Stracher, 2000). Kompas telah dipakai oleh
navigator dan lain-lain selama berabad-abad untuk menentukan arah. Pada
kompas geologi terdapat skala klinometer 0° - 90°. Pembagian angka skala
tersebut kelipatan 10° dengan di awali oleh titik 0° lurus dengan simbol E hingga
90° lurus dengan simbol S taupun N (bentuk bintang). Klinometer pada kompas
geologi dasarnya menggunakan prinsip accelerometer. Ketika accelerometer
diletakkan pada posisi statis, maka percepatan yang terukur adalah pecepatan
terhadap gravitasi bumi. Ketika accelerometer terpengaruh oleh percepatan maka
bola akan mengikuti arah percepatan. Fungsi dari skala klinometer ini yaitu
sebagai penunjuk derajat kemiringan sebuah perlapisan. Hand level merupakan
salah satu alat pengukuran survey pemetaan. Alat ini digunakan agar didapatkan
pandangan mendatar, atau titik yang sama tingginya dengan teropong serta
perbedaan ketinggian antara dua tempat, dan juga kemiringan suatu lembah.
Secara umum, terdapat dua macam bentuk kompas geologi, yaitu yang berbentuk
segidelapan dan yang berbentuk segi empat. Namun demikian bagian dalam
kompas hampir sama dengan beberapa modifikasi. Bentuk tutup kompas
disesuaikan dengan sedikit modifikasi. Pada prinsipnya keduanya memiliki fungsi
dan cara kerja yang sama, dengan bagian-bagian utama yang hampir serupa.
3Deklinasi adalah jarak suatu benda langit ke equator langit, diukur melalui
lingkaran waktu (lingkaran deklinasi) atau bisa dikatakan deklinasi adalah
3
sepotong busur lingkaran yang diukur dari titik perpotongan suatu benda langit
ke equator langit pada lingkaran deklinasi, (Setyo, 2020). Inklinasi adalah sudut
yang dibentuk dari garis gaya magnet dengan bidang horizontal bumi. Meridian
yaitu suatu garis khayal pada permukaan bumi yang menghubungkan kutub
utara dan kutub selatan yang posisinya tegak lurus dengan garis lintang. Dengan
demikian setiap titik di permukaan bumi memiliki meridiannya sendiri-sendiri.
Suatu titik di suatu meridian ditentukan posisinya oleh lintang. Tiap-tiap
meridian memiliki panjang yang sama, yaitu setengah dari lingkaran besar bola
bumi. Meridian magnetik adalah yang melewati kutub magnet (Encep Abdul
Rojak, 2020).
Kompas dalam penggunaannya terdapat istilah sudut azimuth dan sudut arah.
Sudut azimuth adalah sudut yang diukur searah dengan jarum jam dari
sembarang acuan, bisanya arah azimuth diukur dari arah utara, tetapi ada juga
yang yang mengukurnya dari arah selatan. Besaran sudut azimuth ini adalah dari
0° sampai 360°. Cara menetukan sudut azimuth yaitu cukup dengan
membidikkan kompas pada obyek atau tanda di lapangan yang dituju. Besaran
derajat artau arah yang didapat tersebutlah yang disebut sebagai sudut azimuth.
Namun, sebelum itu, harus mengetahui dan memastikan posisi kita di peta atau
yang biasa disebut sebagai teknik orientasi medan. Sudut azimuth digunakan
ketika ada dua lokasi di peta yang ditentukan. Cara menentukan sudut azimuth,
yaitu letakkan alat busur derajat pada salah satu kaki sudut, letakkan titik sudut
pada tengah-tengah busur derajat, perhatikan angka pada busur derajat yang
ditunjuk oleh kaki sudut lainnya, angka pada busur derajat tersebutlah yang
menunjukkan besar sudut yang dicari. Sudut arah adalah sudut yang diukur
berdasarkan dari arah mata angin. Besarnya sudut arah tidak lebih dari 90°. Arah
acuan dari sudut arah ini searah jarum jam atau tidak searah jarum jam.
Sudutnya diukur dari utara ataupun selatan dan ke arah timur ataupun barat,
untuk menghasilkan sudut kurang dari 90° (Hafizhan, 2015).
3
III. METODELOGI PRAKTIKUM
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
Gambar 2. Kompas
B. Diagram Alir
Adapun langkah-langkah praktikum ini dapat dirincikan dalam diagram alir
berikut.
Mulai
Hasil Praktikum
Selesai
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
kombinasi dari ketiga fungsi tersebut. Sebuah kompas terdiri atas jarum baja
bermagnet yang dipasang pada sebuah sumbu putar yang dipusatkan pada
lingkaran pembagian skala. Biasanya jarum petunjuk selalu menunjukkan
arah utara magnetic (dibelahan bumi utara).
Secara umum, terdapat dua macam bentuk kompas geologi, yaitu yang
berbentuk segidelapan dan yang berbentuk segi empat. Namun demikian
bagian dalam kompas hampir sama dengan beberapa modifikasi. Bentuk
tutup kompas disesuaikan dengan sedikit modifikasi. Pada prinsipnya
keduanya memiliki fungsi dan cara kerja yang sama, dengan bagian-bagian
utama yang hampir serupa. Sesuai dengan perkembangan teknologi, saat ini
kompas geologi dikelompokkan menjadi dua model utama, yaitu model
azimuth satu lingkaran dan model kuadran. Sebagai alat ukur arah dan sudut,
kompas geologi memiliki bagian-bagian utamanya yaitu jarum kompas
bermagnet, berfungsi sebagai penunjuk arah utara atau selatan. Pembagian
derajat, berfungsi pembagian derajat pada sisi terluar pada lingkaran tersebut
berbanding terbalik dengan arah putaran jarum jam atau kearah kiri pengguna
kompas. Pusat titik 0° berhimpit dengan 360° lurus pada simbol berbintang
9
atau arah Utara (north). Pada titik 90° lurus pada simbol E. Pada titik 180°
lurus pada simbol S. Sedangkan pada titik 270° lurus pada simbol W. Skala
Klinometer, pembagian angka skala tersebut kelipatan 10° dengan di awali
oleh titik 0° lurus dengan simbol E hingga 90° lurus dengan simbol S taupun
N (bentuk bintang). Fungsi dari skala klinometer ini yaitu sebagai penunjuk
derajat kemiringan sebuah perlapisan. Bull’s eye level, Fungsi dari bull's eye
ini yaitu apa bila gelembung udara tepat berada pada lingkaran kecil didalam
sebuah cairan maka kedudukan kompas telah horizontal. Nivo tabung, fungsi
dari nivo tabung ini yaitu sebagai pembantu ketepatan pengukuran sebuah
derajat kemiringan sebuah perlapisan batuan dengan menempatkan
gelembung udara tepat ditengah tabung. Pemutar klinometer, Pemutar
clinometer level terletak dibagian belakang kompas. Dapat diputar-putar
setengah lingkaran menggunakan jari pengguna. Berfungsi sebagai pengatur
nivo tabung saat pengukuran sudut perlapisan atau sudut lereng. Adjusting
screw (skrup penyetel), berada dibagian samping kiri dari pengguna dekat
dengan penutup kompas dan fungsi dari adjusting screw yaitu sebagai
pengatur geografis. Lift pin (pengunci jarum kompas), Fungsi dari lift pin
yaitu sebagai pengunci arah jarum kompas apabila pengukuran telah sesuai,
sehingga jarum kompas geologi tidak akan bergerak meskipun dalam keadaan
goyang atau miring. Kaca pelindung dalam, kaca pelindung dalam ini
berbentuk lingkaran dengan berwarna bening atau tembus pandang. Fungsi
dari kaca pelindung ini yaitu sebagai pelindung bagian dalam kompas yang
meliputi jarum kompas, lingkaran derajat, jarum kompas, bull's eye level,
klinometer level, dari kotoran maupun air. Sudut azimuth adalah sudut yang
diukur searah dengan jarum jam dari sembarang acuan, bisanya arah azimuth
diukur dari arah utara, tetapi ada juga yang yang mengukurnya dari arah
selatan. Besaran sudut azimuth ini adalah dari 0° sampai 360°.
Dari hasil praktikum perpetaan mengenai kompas dan sudut azimuth yang telah
dilakukan, maka didapatlah kesimpulan dari hasil praktikum, yaitu sebagai
berikut.
1. Kompas adalah alat yang digunakan untuk menentukan arah dan besar
sudut, dan jarum kompas selalu menunjuk ke arah utara.
2. Kompas geologi sangat berperan penting pada pekerjaan atau keilmuan
yang melibatkan lapangan karena kompas geologi dilengkapi kompas,
klinometer, dan hand level merupakan alat-alat yang dipakai dalam
berbagai kegiatan survei
3. Kompas geologi tidak hanya bisa mengukur sudut dan arah, juga kompas
geologi memiliki beberapa fungsi khusus yaitu selain mengukur arah mata
angin, kompas geologi juga dapat digunakan untuk mengukur keududukan
suatu bidang atau garis.
4. Pada kompas geologi terdapat sudut azimuth dan sudut arah, yang mana
sudut azimuth adalah sudut yang diukur searah dengan jarum jam dari
sembarang acuan yang besarannya hingga 360o, sedangkan sudut arah
adalah sudut yang diukur berdasarkan dari arah mata angina yang besarnya
tidak lebih dari 90o.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1
Hasil Pretest
Lampiran 3
Jurnal Klinometer sebagai komponen kompas geologi