Anda di halaman 1dari 5

Tugas 2 Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro

iNAMA : Ni Putu Puspita Dewi

NIM : 044401448

UPBJJ : DENPASAR

Soal :

1. Dalam penentuan harga faktor produksi dikenal istilah Fungsi Produksi Cobb-Douglas.
Fungsi produksi (Cobb-Douglas Production Function) ini terletak diantara dua ekstrem
yaitu Linear Production Function dan Leontief Production Function disebut Cobb-
Douglas production Function. Dengan rumus Q = F (K,L) = KaLb
Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat contoh kasus sebagai berikut:
Konsultan meneliti suatu perusahaan, ternyata perusahaan tersebut mempunyai
Production Function Cobb- Douglas sebagai berikut:
Q = F(K,L) = K1/2L1/2
Pertanyaan : Berapa rata-rata produktivitas tenaga kerja, bila diperkerjakan 16 unit tenaga
kerja dan 9 unit capital ?
2. Perubahan harga komoditi di suatu pasar menyebabkan perubahan kondisi pasar komoditi
lain serta pasar input, dan distribusi pendapatan. Dalam analisis ekonomi mikro, hal
tersebut disederhanakan dengan model keseimbangan umum dua industri dan dua input.
Sebutkan dan Jelaskan Perilaku kurva-kurva permintaan pasar!
3. Sumber daya energi bisa dibedakan menurut berbagai kriteria yaitu komersialisasi,
ketersediaan, serta berdasar pemakaian. Jelaskan pembedaan dari masing-masing tiga
kriteria tersebut!
4. Kebijakan pengelolaan dan distribusi tenaga listrik di Indonesia berbeda dengan
beberapa negara lain di dunia seperti di Eropa maupun Amerika Serikat. Apakah industri
daya listrik selalu merupakan sebuah monopoli di semua negara dan sepanjang waktu?
Jawaban :

1. Diketahui : Q = F(K,L) = K1/2L1/2


Ditanya : Berapa rata-rata produktivitas tenaga kerja, bila diperkerjakan 16 unit tenaga
kerja dan 9 unit capital ?

Jawab :

Maka fungsinya sebagai beikut = Q = F(K,L) = K1/2L1/2

= F(9,16) = 91/2 161/2

= (3) x (4) = 12

Rata – rata produktivitas tenaga kerja = 12/16 = 0.75 unit output.

Jadi 16 unit tenaga kerja dan 9 unit kapital memproduksi 12 unit output dan rata – rata
produktivitas tenaga kerja adalah 0.75 unit output.

Rumus Marginal Product untuk Linear Production Function :

Q= F(K,L) = aK + bL,

maka MPK = a, dan MPL = b

Marginal Product of Labor = MPL =∂Q/∂ K= a, dan Marginal Product of Capital = MPK
= ∂Q/∂L = b. Jadi marginal product dari input K atau L adalah koefisien a atau b.

Marginal Product drai Cobb-Douglas production Function ;

Q= F(K,L) = Ka Lb,

maka MPL = b KaLb-1, dan MPK = a Ka-1 Lb

Jadi Marginal Product-nya adalah turunan pertama dari fungsi-nya.

MPL = ∂Q/∂L = bKa Lb-1 dan MPK = ∂Q/∂K= aKa-1Lb

2. Adapun perilaku kurva-kurva permintaan pasar adalah sebagai berikut :


Teori model dua pasar dua industri ialah adanya dua pasar (industri) yang berbeda tetapi
satu sama lain memiliki keterkaitan. Karena adanya keterkaitan maka kurva permintaannya
memiliki perilaku tertentu yaitu :
a) Kedua kurva permintaan sama-sama naik atau sama sama turun, Hal ini
dikarenakan kedua produknya saling melengkapi (komplementer), contohnya :
Kurva permintaan kendaraan bermotor dan kurva permintaan BBM, jika
permintaan akan kendaraan bermotor meningkat, maka permintaan akan BBM juga
meningkat, hal ini karena kendaraan bermotor perlu BBM untuk operasionalnya,
demikian juga sebaliknya, jika permintaan kendaraan bermotor turun, maka
permintaan BBM juga cendrung menurun
b) Salah satu kurva permintaan menurun sedangkan yang lainnya naik, Hal ini
dikerenakan kedua produk tersebut saling bersaing (kompetisi) atau keberadaannya
saling menggantikan (subtitusi). Contohnya : kurva permintaan akan sepeda motor
merk Honda meningkat, sedangkan kurva permintaan akan sepeda motor merk
Yamaha menurun, hal ini disebabkan kedua produk sepeda motor tersebut saling
bersaing (kompetisi) dalam memperebutkan pasar sepeda motor. Contoh lainnya
ialah kurva permintaan akan layanan jasa transportasi umum meningkat, sementara
kurva permintaan akan kendaraan pribadi bermotor menurun, hal ini karena layanan
jasa transportasi umum bisa menggantikan peranan kendaraan pribadi bermotor
dalam hal transportasi.
3. Adapun pembedaan dari masing-masing tiga kriteria tersebut adalah sebagai berikut :
a) Berdasar kriteria komersialisasi, maka dibedakan antara komoditi energi komersial,
non-komersial, dan energi baru.
 Yang termasuk dalam kelompok komersial adalah minyak bumi, gas alam,
batubara, (sumberenergi) air, panas bumi dan uranium.
 Yang termasuk dalam non-komersial adalah kayu bakar dan limbah
pertanian
 Contoh energi baru adalah tenaga surya (matahari), tenaga angin, tenaga
gelombang udara, biomassa padat, cair, serta gas, sertagambut.
b) Berdasar kriteria ketersediaannya, dibedakan antara sumber daya energi yg dapat
diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Kriteria ini mempunyai konsekuensi yang
berbeda dalam pengelolaannya secara ekonomis agar dapat diperoleh pemanfaatan
sumber energi.
c) Berdasar kriteria berdasarkan pemakaian dibedakan menjadi sumber daya
terrestrial dan akuatik. Sumber daya alam terestrial yaitu sumber daya alam yang
terdapat di alam daratan. Sumber daya alam akuatik yaitu sumber daya alam yang
terdapat di alam perairan.
4. Monopoli adalah struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual, tidak ada substitusi
produk yang mirip (close substitute) dan terdapat hambatan masuk (barriers to entry) ke
pasar. Secara teoritis pasar monopoli memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Hanya ada satu penjual, akibatnya pembeli tidak mempunyai pilihan lain.
b) Tidak ada substitusi produk yang mirip.
c) Terdapat hambatan masuk ke pasar yang berbentuk undang-undang, memerlukan
teknologi yang canggih, dan memerlukan modal yang sangat besar.
d) Sebagai penentu harga ( price setter). Dengan mengendalikan tingkat produksi dan
volume produk yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga
yang dikehendaki.

Dalam konteks monoppli listrik di negara Indonesia, permasalahan yang dihadapi adalah
di satu sisi monopoli secara nyata telah menjadikan PT PLN tidak mampu beroperasi secara
efisien. Di sisi lain hingga saat ini belum ada best practise liberalisasi listrik dari negara
lain yang berhasil. Tidak ada jaminan bahwa setelah monopoli listrik dicabut, maka harga
listrik akan murah.

Maka dapat dikatakan bahwa, industri daya listrik adalah jenis monopoli utilitas
yang biasanya ada karena biaya awal yang tinggi atau skala ekonomi yang kuat dalam
menjalankan bisnis di industri tertentu yang dapat mengakibatkan hambatan masuk yang
signifikan bagi pesaing potensial. Perusahaan dengan monopoli alami mungkin satu-
satunya penyedia produk atau layanan dalam industri atau lokasi geografis. Monopoli
alami dapat muncul dalam industri yang membutuhkan bahan baku, teknologi, atau faktor
serupa untuk beroperasi.

Misalnya, industri utilitas: menyediakan air, layanan saluran pembuangan, transmisi listrik,
dan distribusi energi seperti transmisi gas alam ritel ke kota-kota di seluruh negeri.
Referensi :

 Nasir, Muhammad. 2021. BMP Pengantar Ekonomi Mikro. Tangerang Selatan :


Universitas Terbuka
 https://katadata.co.id/safrezi/ekonomi-hijau/620c77506db85/macam-macam-sumber-
energi-beserta-contohnya
 file:///C:/Users/Administrator/Downloads/Documents/jbptunikompp-gdl-imansantos-
19370-6-ekmanba-i.pdf
 file:///C:/Users/Administrator/Downloads/Documents/BUKU%20PENGANTAR%20TE
ORI%20EKONOMI%20new.pdf
 https://fiskal.kemenkeu.go.id/kajian/2010/07/01/072847520730390-dilema-monopoli-
listrik

Anda mungkin juga menyukai