Analisis Ekuitas Merek Mie Sedaap Dan Indomie: Bidang Konsentrasi
Analisis Ekuitas Merek Mie Sedaap Dan Indomie: Bidang Konsentrasi
SKRIPSI
ditulis oleh
SKRIPSI
oleh
Yogyakarta.^.T.P!)-^'
Telah disetumi dan disahkan oleh
Dqsen Pembimbing
in
BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI
SKRIPSI BERJUDUL
Mengetahui
JFakultas Ekonomi
Islam Indonesia
arsono, MA
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
"Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila kemudian hari terbukti
bahwa pemyataan ini tidak benar, saya sanggup menerima hukuman atau sanksi
apapun sesuai peraturan yang berlaku."
Penulis,
Rachmad Yuanito
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat ekuitas merek Mie Sedaap dan
Indomie menurut respon konsumen serta pengaruh dimensi kinerja, nilai, citra
sosial dan keyakinan merek terhadap secara simultan komitmen merek. Model
penelitian yang digunakan merupakan replikasi dari penelitian Lassar et al (1995).
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 yaitu
variabel independen dan variabel dependen. Yang termasuk variabel independen
adalah Dimensi kinerja merek, Nilai merek, Citra Sosial merek, dan
Trustworthiness merek, yang termasuk variabel dependen yaitu komitmen merek.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam
menentukan strategi yang efektif dalam program periklanan, khususnya
penggunaan tema-tema secara tepat sesuai dengan sasaran yang dibidiknya. Selain
itu, tingkat ekuitas merek memberikan pertimbangan bagi perusahaan untuk
memperluas pangsa pasar.
Penelitian dilakukan di wilayah DIY dengan 100 responden. Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa dimensi kinerja, nilai, citra sosial dan keyakinan merek
berpengaruh secara simultan terhadap komitmen merek pada Indomie dan Mie
Sedaap. Variabel yang paling berpengaruh terhadap komitmen merek Mie Sedaap
adalah nilai merek. Variabel yang paling berpengaruh terhadap komitmen merek
Indomie adalah Trustwhortiness. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
ekuitas merek Indomie lebih besardaripada ekuitas merekMie Sedaap.
Kata-kata kunci: Ekuitas merek, Kinerja merek, Nilai merek, Citra sosial
merek, Trustworthiness merek, Komitmen merek
VI
MCffTO
harta harus engkau jaga. Harta itu akan terkikjs habis dan penumpuk.
harta akan lenyap bersama habisnya kekayaan". (JfIL Tarmizi - Ibnu
Majah).
danMusRm)
falsafah pohon pisang, dimana semua bagiannya (mulai dari akar hingga
pucuk^pohon) mampu berfungsi dan bermanfaat bagi kehidupan manusia
dan atom semesta". (K Th. !M. gobeQ.
VII
WuwMw<pm$mfBjo0w
♦ %edua orang tuaku tercinta, atas <Doa dan (Duktingannya setama ini
Vlll
KATA PENGANTAR
£ a&fejHW
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat
guna memperoleh gelar Strara 1 (SI) dalam ilmu manajemen Fakultas Ekonomi
saran, bantuan dan bimbingan serta dukungan moril yang berarti dan tak terhingga
dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan
2. Bapak Drs. Yazid, MM, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
IX
3. Seluruh dosen dan staf akademik Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta yang
telah memberikan ilmu sebagai bekal yang tidak ternilai bagi masa depan
penulis.
5. Kedua kakakku Irvan Sidiki, SH, MH dan Maudy Olivia, SP yang terus
6. Deviku yang saat ini sedang berada di xmantan yang selalu memberikan
Agus "Semut", Agus "Mbah", Adcha "Udin", Rinu "Karji", kapan neh
8. Teman-teman kost C39: Krisna "Ableh alias Dika", Hadi dan Heru (The
9. Reja "Black" yang ga pemah bosen n cape direpotin terus mulai dari
selama ini.
10. Rozie "Arab", Erwin, Aulia, si kembar Dca n Iki, doa kalian makbul lho.
11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang juga telah
pihak, dan atas banyak bantuan yang diberikan, penulis mengucapkan banyak-
banyak terima kasih, semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis
Rachmad Yuanito
xi
DAFTARISI
Halaman
Halaman Judul
Abstraksi VI
Halaman Motto vn
Kata Pengantar IX
DaftarTabel XVI
BAB I PENDAHULUAN
Xll
BAB II LANDASAN TEORI
2.4 Ekuitasmerek 16
2.10 KerangkaPemikiran 36
xni
3.6 Populasi Dan Sampel 40
Jenis Kelamin 47
Usia 48
xiv
4.2.3 Uji Reliabilitas 53
5.1 Kesimpulan 61
5.2 Saran 63
Daftar Pustaka 66
Lampiran
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Jenis Kelamin 47
Usia 48
Mie Sedaap 55
Indomie 58
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Secara Simultan 56
Secara Simultan 59
xvn
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Kuisioner 68
Lampiran 8 Descriptives 87
xviu
BAB I
PENDAHULUAN
1. Merek yang digunakan sebagai sampel adalah merek Mie Sedaap dan
Indomie (menurut survei tim MARS marketing &Research 2004 dalam
Swa Mie Sedaap sebagai Follower dan Indomie sebagai Market leader).
2. Dimensi ekuitas merek yang diukur adalah kinerja, nilai, citra sosial,
keyakinan, dan komitmen merek (Lassar et al, 1995).
1.5. Manfaat Penelitian
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi uraian tentang pengertian merek, strategi merek, ekuitas
merek, komponen ekuitas merek, analisis brand equity, valuasi merek,
manajemen merek, kerangka pikiran, dan hipotesis.
Bab III: Metodologi Penelitian
Pada bab ini berisi tentang jenis populasi, populasi dan sampel, data,
variabel penelitian, definisi operasional, pengukuran variabel, metode
pengujian instrumen dan metode analisis data.
Dalam bab ini disajikan kesimpulan dari hasil penelitian ini, serta saran-
saranyangdapatdiberikan bagi perusahaan.
BABR
LANDASAN TEORI
mungkin.
pemasaran dari 10 jenis wujud yang berbeda yaitu barang; barang-barang fisik
merupakan bagian terbesar dari produksi dan usaha pemasaran, jasa; fokus pada
Ada tiga tahap yang mungkin dilewati oleh praktek pemasaran (Kotler,
2000:3) yaitu:
1. Pemasaran entrepreneurial
3. Pemasaran intrepreneurial
Inti dari pembahasan adalah bahwa pemasaran yang efektif dapat mempunyai
banyak bentuk. Akan selalu ada perbedaan pandangan antara pemasaran yang
dirancang menjadi suatu produk baru, berapa banyak biaya untuk promosi sampai
atau simbol yang diasosiasikan dengan produk atau jasa dan menimbulkan arti
psikologis atau asosiasi.
a. Brand name (nama merek) yang merupakan bagian dari yang diucapkan
atau dilafalkan.
b. Brand Mark (tanda merek) yang merupakan sebagian dari merek yang
dapat dikenal dikenali namun tidak dapat diucapkan seperti lamban atau
simbol.
c. Trade mark (tanda merek dagang) yang merupakan merek atau sebagian
dari merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya untuk
menghasilkan sesuatu yang istimewa.
d. Copyright (hak cipta) yang merupakan hak istimewa yang dilindungi oleh
Undang-Undang untuk memproduksi atau menghasilkan.
Merek dapat membawa produk pada enam tingkatan arti (Kotler, 2000)
yaitu:
a. Atribut
Setiap merek memiliki atribut, dimana atribut ini perlu dikelola dan
apa saja yang terkandung dalam suatu merek. Atribut akan memberikan
b. Manfaat
c. Nilai
Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai bagi konsumen. Merek yang
memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai merek yang
menggunakannya.
d. Budaya / Sosial
tertentu.
e. Kepribadian
kepribadian mereka.
f. Pemakai
tambahan dalam kategori produk yang sama. Ada berbagai motif untuk
keistimewaan lain dan/atau daya tarik untuk motif membeli yang lain.
Kelemahan utama dalam memperkenalkan multi-merek adalah
tidak satu pun merek yang dimilikinya yang tepat untuk produk
tersebut.
lain akan memperkuat preferensi merek atau minat membeli dalam hal
Salah satu bagian dari strategi merek adalah melakukan periuasan merek.
Melakukan periuasan merek membutuhkan tiga langkah sistematis: (1)
mengidentifikasi asosiasi merek, (2) mengidentifikasi produk-produk yang
berkaitan dengan asosiasi itu, dan (3) memilih calon terbaik dari daftar produk
tersebut untuk uji konsep dan pengembangan produk baru.
fakta bahwa pembuat produk akan dianggap memiliki kapabilitas untuk membuat
sejumlah produk lainnya. Atribut umum seperti aroma bisa mengarahkan pada
produk lainyang mempunyai aroma sebagai atribut kunci.
16
cara yang berbeda. Ketiga, ekuitas merek memberikan nilai bagi konsumen seperti
yang berkaitan dengan merek atau simbol yang apabila terjadi perubahan akan
untuk mengenaii atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian
dari kategori produk tertentu (Aaker, 1996:90). Peran brand awareness dalam
keseluruhan brand equity tergantung dari sejauh mana tingkatan kesadaran yang
Kesan Kualitas
EKUITAS
MEREK
suatu piramida seperti pada gambar 2.2. Penjelasan mengenai piramida brand
Tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting pada saat
d. Top ofmind
yang pertama kali disebutkan pertama kali disebutkan atau masuk dalam
merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada di
Aaker membedakan lima level sikap pelanggan terhadap merek dari yang
Sebuah agen iklan global ternama, Young & Rubicam (Y&R) dalam
Rangkuti(2002), mengembangkan metode untuk mengukur ekuitas merek yang
dinamakan Brand Assets Valuator. Seperti lazimnya konsultan pemasaran dan
periklanan, mereka menyimpan metodenya untuk mereka sendiri. Mereka hanya
mengatakan bahwa untuk mengetahui nilai ekuitas merek, ada empat hal utama
yang diukur, yaitu:
tentang ekuitas, melainkan kekuatan merek. Ada pun dasar yang dipakai adalah:
dan stabil dibanding merek nomor dua, nomor tiga dan seterusnya.
2. Stabilitas. Merek berumur panjang yang telah menjadi standar pasar,
bahkan telah membudaya, umumnya lebih kuat dan bernilai.
3. Pasar. Merek lebih bernilai kalau berada di pasar yang struktur harga
dan penjualannya stabil atau meningkat, di mana perusahaan berhasil
Aaker mengemukakan bahwa ekuitas merek adalah satu set berand asset
dan liability yang berhubungan dengan sebuah merek, nama dan simbol yang
disediakan oleh produk/jasa bagi konsumen. Ekuitas merek meliputi lima
kategori:
menurut Husein Umar (2000) brand loyalty konsumen terbagi atas beberapa
tingkat dari tingkat loyalitas yang paling tinggi sampai paling rendah seperti
berikut:
t
Satisfied Buyer with Switching Costs
T
Habitual Buyer
t
Switcher/Price Buyer * Paling Rendah
suatu produk.
t
Brand Recall
\
Brand Recognition
merek yang tinggi antara lain (1) menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil
karena tingkat kesadaran dan kesetiaan merek konsumen yang tinggi, (2)
mempunyai posisi yang lebih kuat dalam negosiasi dengan distributor dan
dapat menetukan harga yang lebih tinggi dari pesaingnya karena merek tersebut
periuasan merek karena merek tersebut memiliki kredibilitas tinggi dan (5) merek
2000).
untuk menyusun strategi agar merek tersebut menjadi merek yang kuat. Kegiatan
tersebut menjadi kuat. Menurut Kapferer (1997) dalam Rangkuti (2002), apabila
suatu konsep merek yang kuat dapat dikomunikasikan secara baik kepada pasar
25
sasaran yang tepat, maka merek tersebut akan menghasilkan brand image yang
manajemen.
menyusun visi, misi serta nilai suatu merek. Sedangkan tugas pelanggan adalah
Terdapat proses yang berurutan dan saling berkaitan antara brand manager
tujuan tersebut telah tercapai atau belum, dilakukan serangkaian penelitian berupa
analisis ekuitas suatu merek dikaitkan dengan nilai yang dimiliki oleh suatu
merek.
26
a. Kinerja Merek
produk/merek pada konsumen. Merek memberikan hasil kerja suatu produk yang
memberikan manfaat bagi konsumen. Konsumen mengharapkan suatu kontribusi
solving). Apabila harapan konsumen sesuai dengan kenyataan yang diterima pada
saat konsumsi, konsumen akan membentuk kepercayaan pada merek yang pada
b. Nilai Merek
bagian dari segmentasi produk. Selain selera konsumen, merek juga memberikan
produk yang diasosiasikan dengan merek tersebut. Merek juga digunakan sebagai
sosial tertentu, konsumen merasa berada pada kondisi tertentu (pada kelas sosial
merek tertentu, hal ini merupakan strategi sasaran {targeting). Citra sosial yang
d. Trustworthiness Merek
e. Komitmen Merek
dan kesukaan pada merek produk yang dikonsumsi. Komitmen merupakan suatu
nilai merek, citra sosial merek dan kepercayaan merek.(Lassar et al, 1995).
29
banyak manfaat bagi perusahaan yang berdampak finansial. Telah disadari bahwa
merek benar-benar memiliki nilai yang berharga, dan valuasi merek sangat
finansial yang dapat diukur dan digunakan dengan banyak cara, termasuk:
investor.
sejumlah biaya yang realistis bagi proses lisensi dan waralaba nama
merek.
merek mereka.
tempat yang paling efektif bagi portofolio merek mereka demi royalti
merek.
12. Penilaian produk baru dan perkembangan pasar: strategi untuk bisnis yang
tentang merek agar dapat membedakan antara gejala dan sebab-sebab. Bagan 2.3.
Yang menjadi titik awal adalah pasar, bukan perusahaan. Kunci suksesnya
strategi berkaitan dengan lingkup posisi merek yang diinginkan. Tidak ada
daerah atau lapangan yang dituju. Di dalam dunia bisnis, bagaimanapun juga,
mereka dengan sejarah mereka sendiri dan mulai saat itu pandangan mereka
langkah 1 ("di mana kita?") untuk memeriksa persepsi merek secara terperinci
("mengapa kita berada di posisi ini?"). pada tahap ini, penilaian harus dibuat
manajer merek kini sudah tahu posisi mana yang ingin ia capai di masa yang
satu faktor tertentu dalam pasar akan mampu membawa perubahan, dan
strategi merek harus dipadukan dengan apa yang sudah dipelajari di langkah 1
yang menganggap mereka sudah punya proses yang relatif efektif untuk
akademik berada pada bagian ini). Mereka menjadi sulit untuk merubahnya
33
menjadi aksi. Manajemen merek secara menarik memiliki praktek yang sudah
strategi diimplementasikan.
bagaimanapun kitatetap harus memiliki tujuan yang jelas dan terpahami untuk
kegiatan pemasaran kita. Ini bukan sekadar tujuan-tujuan saja seperti "jual unit
x" atau "capai market-share sebesar x%", namun tujuan inijuga harus sampai
untuk analisa pasar. Dalam hal ini bukan berarti sebuah proses dengan permulaan
dan akhiran, namun merupakan satu lingkaran kegiatan tanpa henti. Perusahaan
bisa saja memasuki dan kapan saja membuat satu keputusan kecil mengenai
aktivitas spesifik dalam program. Tapi kecuali mereka punya pemahaman penuh
mengenai konteks dimana keputusan dibuat, resikonya mungkin akan berupa hasil
1. Analisa Pasar
Definisi pasar
Segmentasi pasar
Posisi pesaing
Trend
I
2. Analisa Situasi Merek
Kepribadian merek
Atribut individual
T
3. Menargetkan Posisi di Masa Nanti
Perkembangan masa depan
Strategi merek
I
4. Menguji Tawaran Baru
Elemen individual dari bauran
Uji pasar (tawaran total)
T
S. Perencanaan Dan Evaluasi Tingkat Pengeluaran
Jenis aktivitas penunjang
Ukuran yang bertentangan dengan tujuan
dan trend. Setelah melalui tahap ini, tahap kedua adalah analisa situasi merek
meliputi analisa kepribadian merek dan atribut individual yang melekat pada
Setelah itu, perusahaan perlu menguji tawaran baru, elemen individual dari
bauran, dan uji pasar. Pada tahap akhir, perusahaan melakukan perencanaan dan
Loyalitas merek yang tercipta dari ekuitas merek akan memberikan nilai bagi
Ko
Keterangan:
Ke = Keyakinan merek{Trustworthiness)
Kinerja (Ki), Nilai (N), Citra Sosial (CS), Keyakinan merek (Ke), dan Komitmen
merek (Ko).
komitmen merek berupa sikap positif yang mengarah pada ketertarikan dan
kesukaan pada merek produk yangdikonsumsi
Dari landasan konseptual dan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, dapat
disusun beberapa hipotesis penelitian sebagai berikut:
METODE PENELITIAN
1. Lokasi Peneltian
2. Variabel penelitian
Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah kinerja, citra sosial, nilai dan keyakinan merek.
3.3.1. Dimensi kerja merek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
3.3.3. Citra sosial merek yang dimaksud adalah kepribadian dan prestise
38
39
3.3.5. Komitmen merek yang dimaksud sikap positif yang mengarah pada
ketertarikan dan kesukaan pada merek produk yang dikonsumsi (Lassar et al,
1995).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pengumpulan
data penelitian berdasarkan metode survei menggunakan kuesioner yang
diadopsi dari penelitian Lassar et al (1994) dengan beberapa modifikasi.
Kuesioner terdiri atas dua bagian utama, yaitu:
a. Populasi
Populasi adalah sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam
(2004). Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah konsumen yang
pernah mengkonsumsi Mie Sedaap dan Indomie di Yogyakarta. Rata-rata
populasi yang ada dalam obyek penelitian ini tidak dapat dipastikan dengan
hitungan kuantitatif (tidak pasti). Sehingga dalam penelitian ini metode
penentuan jumlah sampel adalah dengan menggunakan Convenience
sampling, hal itu dikarenakan tidak ada jumlah populasi yang pasti setiap
satuan waktunya. Sampel adalah bagian dari jumlah dari karakteristik yang
dimiliki oleh populasi dimana pengambilan yang dilakukan harus mewakili
populasi atauharus representatif (Sugiyono, 1999).
b. Sampel
sampling yaitu sebuah sampel yang diambil secara tidak acak dimana anggota
41
mewakili populasi dan sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun kriteria yang
digunakan dalam penelitian ini adalah responden yang pemah menggunakan
produk Mie Sedaap dan Indomie.
Sampel yang digunakan sebesar 100 responden. Menurut Gay dan Diehl
(1992) apabila populasi tidak diketahui secara jelas, sampel yang dianggap
mewakili berkisar 100-150 responden {rule oftumb).
a. Uji Validitas
bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur apa yang seharusnya diukur
atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Pada penelitian ini validitas
sendiri adalah skor yang didapat dari penjumlahan skor butir untuk instrumen
tersebut.
NUCY - (XXXZY)
r* =
tJInIJC2 -(UCffpZY2 -{ZYf\
Keterangan:
b. Uji Reliabilitas.
(t-i) s
Keterangan:
a = Konstanta {intercept)
N = Nilai {value)
Ke = Keyakinan {Trustworthiness)
R2/K
f'hitung
(l-R2)/(n-k-l)
keterangan:
k : Koefisien determinasi
n : Jumlah sampel
46
secara simultan.
Ho:bn = 0
Ha:bn^0
Kartesius.
Gambar 3.1
Diagram Kartesius
Ho ditolak
-f tabel abel
BAB IV
Tabel 4.1.
Pria 61 61
Wanita 39 39
Dari tabel di atas dapat diidentifikasi bahwa dari total 100 responden dalam
penelitian ini, jumlah responden pria adalah 61 responden atau 61%, sedangkan
jumlah responden wanita adalah 39 responden atau 39%. Komposisi tersebut
pria.
47
48
Tabel 4.2.
18 14 14
19 16 16
20 21 21
21 9 9
22 8 8
23 7 7
24 9 9
25 9 9
26 7 7
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
Tabel 4.5.
Tabel 4.6.
Tabel 4.7.
Tabel 4.8.
Tabel 4.9.
Tabel 4.10.
Tabel 4.11.
Tabel 4.12.
Tabel 4.13.
Tabel 4.14.
Tabel 4.15.
Descriptive Statistics
bahwa nilai skor variabel ekuitas merek Mie Sedaap (3,55) adalah lebih rendah
bahwa Indomie memiliki ekuitas merek yang lebih kuat dibandingkan Mie
Sedaap. Hal ini didasari bahwa Indomie merupakan market leader (pemimpin
pasar) dalam industri mie instan sedangkan Mie Sedaap merupakan Follower.
sebagai berikut:
55
Tabel 4.16.
0,00. Karena probabilitas (0,008) jauh lebih kecil dari 0,05 maka model
0,05). Pada tabel 4.16 dapat dilihat bahwa F hitung yang dihasilkan sebesar
7,566, lebih besar dari F tabel pada taraf nyata 95% (a = 0,05) yaitu sebesar
2,46, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
56
Gambar 4.1
Test Signifikan Koefisien Regresi Mie Sedaap Secara Simultan
merek terhadap komitmen merek sebesar 38,3% (R2 = 0.383). Hal ini berarti
oleh komitmen merek sebesar 38,3%. Pengaruh Faktor lain sebesar 61,7%.
Keterangan:
Y = Komitmen Merek
XI = Kinerja Merek
X3 = Nilai Merek
X4 = Trustwhorthiness Merek
e = error
Dari persamaan regresi tersebut dapat dilihat bahwa Nilai merek memiliki
koefisien lebih besar yaitu 0.082 daripada koefisien lainnya. Variabel yang
paling berpengaruh terhadap komitmen merek Mie Sedaap adalah nilai merek,
Tabel 4.17.
0,00. Karena probabilitas (0,003) jauh lebih kecil dari 0,05 maka model
0,05). Pada tabel 4.17 dapat dilihat bahwa F hitung yang dihasilkan sebesar
11,522, lebih besar dari F tabel pada taraf nyata 95% (a = 0,05) yaitu sebesar
2,46, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
Gambar 4.2
Test Signifikan Koefisien Regresi Indomie Secara Simultan
-2,46
merek terhadap komitmen merek sebesar 42,3% (R2 = 0.423). Hal ini berarti
Dimana:
Y = Komitmen Merek
XI = Kinerja Merek
X3 = Nilai Merek
X4 = Trustwhorthiness Merek
error
60
5.1. KESIMPULAN
I. Ekuitas Merek Indomie lebih besar dibandingkan ekuitas merek Mie Sedaap.
Hal ini ditunjukkan oleh besamya nilai rata-rata ekuitas merek Indomie (3,86)
lebih besar dari rata-rata ekuitas merek Mie Sedaap (3,55). Hal yang
mendasari kesimpulan ini adalah merek Indomie merupakan pemimpin pangsa
pasar dalam industri Mie Instan, sedangkan Mie Sedaap hanya sebagai
follower.
61
62
3. Adanya pengamh variabel bebas yaitu kinerja, citra sosial, nilai, dan
terdiri dari kinerja {Performance), Nilai {Value), Citra Sosial {Social Image),
dilihat bahwa F hitung yang dihasilkan sebesar 7,566, lebih besar dari F tabel
dari kinerja {Performance), Nilai {Value), Citra Sosial {Social Image), dan
Komitmen merek {Commiment) terbukti. Pada tabel 4.17 dapat dilihat bahwa
F hitung yang dihasilkan sebesar 11,522, lebih besar dari F tabel yaitu sebesar
adalah nilai merek, dengan demikian variabel lain pembentuk ekuitas merek
yaitu kinerja merek, citra sosial merek dan tmstworthiness merek penting
lainnya, yaitu kinerja merek dengan memberikan cita rasa yang lezat, bebas dari
masalah/rusak selama dikonsumsi, meningkatkan kandungan gizi, dan melalui
citra sosial dengan meningkatkan image sosial yang terkandung dalam Mie
Sedaap lewat iklan serta melalui trustworthiness dengan meningkatkan
kepercayaan konsumen pada perusahaan dan karyawan, proses produksi yang
higienis serta tetap menjaga kehalalannya.
dapat dilengkapi dengan metode lainnya seperti wawancara agar data yang
diteliti lebih luas lagi misalnya perbedaan ekuitas merek berdasarkan kelompok
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David. (1991), Managing Brand Equity, The Free Press: New York.
Aaker, David. (1996), Building Strong Brands, The Free Press: New York.
Durianto, Darmadi, et.al. (2004), Brand Equity Ten, Gramedia Pusaka Utama:
Jakarta.
KUESIONER ANALISIS
Keterangan Pengisian
STS TS N SS
Sangat tidak Tidak Setuju Netral Setuju Sangat
Setuju Setuju
Sebelum mengisi daftar pertanyaan utama, sdr/i dimohon mengisi data responden
yang penting untuk penelitian ini, setiap data dan jawaban yang sdr/i berikan akan
dirahasiakan.
IDENTITAS RESPONDEN
Petunjuk Pengisian:
Pilihlah dengan menggunakan tanda silang (X) pada pilihan dibawah ini:
1. Usia : th
2. Jenis Kelamin :
( ) Laki-laki
( ) Perempuan
69
B. Citra Sosial
C. Nilai
D. Trustworthiness
E. Commitment
A. Kinerja
No. Pemyataan STS TS N S SS
1. Dari merek Indomie ini, saya bisa
mendapatkan suatu cita rasa yang lezat.
2. Selama dikonsumsi, Indomie sangat
tidak mungkin rusak atau cacat.
3. Indomie dibuat sedemikian rupa
sehingga bebas dari masalah selama
dikonsumsi.
4. Indomie mengandung gizi yang baik.
B. Citra Sosial
C. Nilai
D. Trustworthiness
E. Commitment
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 1 2 3
81 3 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4
82 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 1 2 2
83 3 3 3 3 2 2 2 2 2 4 4 4 5 5 5 5 3 4
84 5 4 5 5 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5
85 4 4 4 3 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4
86 3 3 1 3 4 4 4 3 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4
87 4 4 3 2 3 3 1 3 1 5 5 5 4 4 4 3 4 4
88 5 5 5 5 4 4 3 2 5 3 4 4 4 4 4 2 2 2
89 3 4 4 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5 3 3 2 2 2
90 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 4 4
91 5 5 5 4 3 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 2
92 3 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3
93 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 4 5 4 4 4 4 3 4
94 5 5 5 5 3 3 2 3 3 4 3 3 5 5 5 3 3 3
95 4 3 4 4 5 5 5 5 5 2 3 3 5 5 5 5 3 3
96 5 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3
97 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 3 3 2
98 5 5 4 5 3 2 3 2 3 3 5 5 3 4 4 4 3 4
99 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4
100 4 4 4 4 4 2 2 4 4 5 4 4 5 4 4 3 3 3
76
1 5 5 5 5 3 5 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4
5 3
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 5 4 5 4 2 3 5
3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 2 2 2 2 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
5 3 2 3 2 5 5 4 5 4 3 2 2 3 2 2 3 2 2
6 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 5 4 5 4 3 3 5
7 4 2 2 4 5 5 5 5 5 2 3 3 3 3 1 2 3 3
8 3 1 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4
9 5 4 5 5 5 2 2 2 2 4 5 3 3 3 3 4 5 3
10 3 1 3 3 4 4 2 4 2 3 4 5 5 3 3 3 4 5
11 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4
12 4 4 4 3 2 2 3 2 3 1 3 3 3 3 2 1 3 3
13 3 3 1 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4
14 4 3 4 4 2 2 4 2 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4
15 5 3 5 5 4 5 3 1 3 3 2 3 1 3 2 3 2 3
16 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 3 4 3 4 4
17 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4
18 5 5 5 5 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 4 3 2
20 2 2 2 2 5 5 5 5 5 4 4 4 2 2 3 4 4 4
21 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 3 4 4 5 4 5 3
22 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3
23 4 4 4 3 5 5 5 5 5 3 4 4 3 4 4 3 4 4
24 3 3 1 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4
25 4 4 3 2 5 5 2 5 5 4 4 4 5 3 3 4 4 4
26 4 5 5 5 4 5 5 5 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2
27 5 5 5 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3
28 3 4 3 4 3 3 5 3 5 3 2 2 5 3 1 3 2 2
29 5 5 5 5 4 4 4 4 4 2 2 3 4 3 3 2 2 3
30 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 3 2 4 2 1 2 3 2
31 3 3 2 3 5 5 3 5 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3
32 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3
33 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4
34 2 2 2 2 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4
35 3 2 3 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 2 4 3
36 5 5 5 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2
37 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 2 4 4
38 3 1 3 3 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4
39 5 4 5 5 3 3 3 3 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5
40 4 4 4 3 5 5 5 5 5 2 2 2 3 2 2 2 2 2
77
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.864 .864 4
Item-Total Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.913 .916 5
Item-Total Statistics
Nilai Merek
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.822 .821 3
Item-Total Statistics
Trustworthiness
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.755 .769 3
Item-Total Statistics
Commitment Merek
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.735 .736 3
Item-Total Statistics
Reliability
Indomie
Kinerja Merek
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.907 .916 4
Item-Total Statistics
Citra Sosial
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.903 .902 5
Item-Total Statistics
Nilai
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.712 .774 3
Item-Total Statistics
Trustworthiness
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.735 .736 3
Item-Total Statistics
Commitment Merek
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.777 .774 3
Item-Total Statistics
Variables Entered/Removed*
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 TotalT,
TotalK,
Enter
TotalCa
TotaIN
Model Summary
ANOVAf
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 11.893 4 2.973 7.566 .008a
Residual 498.857 95 5.251
Total 510.750 99
Coefficients9
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.805 2.134 3.657 .000
Regression Indomie
Variables Entered/Removed*
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 TotalTh,
TotaIKi,
Enter
TotalCs,
TotaINi
Model Summary
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10.793 4 2.171 11.522 .003a
Residual 418.837 95 3.221
Total 429.630 99
Coefficients3
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.814 1.134 3.657 .000
TotaIKi .119 .265 .129 3.287 .050
TotalCs .121 .147 .313 1.104 .272
TotaINi .028 .391 .294 1.925 .037
TotalTh .746 .478 .141 5.389 .020
Descriptives
Descriptive Statistics