Skripsi Done
Skripsi Done
SKRIPSI
Oleh :
RAMADANI JAYADI
NIM. 1814201110057
Oleh:
RAMADANI JAYADI
NPM.1814201110057
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Pembimbing 1
Pembimbing 2
Mengetahui
Ketua Program Studi S.1 Keperawatan
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Dibuat di : Banjarmasin
Pada tanggal : 19 july 2022
Saya yang menyatakan
Ramadani Jayadi
vi
KATA PENGANTAR
vii
6. Ibu Yenyy Okvitasari,Ns.,M.Kep yang selaku Pembimbing wawasan
sekaligus penguji 3 yang telah sabar dalam membimbing
7. Orang tua saya atas kesabarannya membesarkan dan mendidik dengan penuh
kasih sayang serta cinta yang tulus dan ikhlas kepada saya semenjak kecil.
Tidak pernah lelah mendo’akan dan selalu memberi dukungan adalah bukti
perjuangan saya dalam meraih impian
8. Kecamatan Sungai Tabukan yang sudah memberi izin untuk penelitian
9. Semua responden yang telah bersedia berpartipasi untuk melakukan
penelitian
10. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, yang telah
membantu dalam terselesaikannya skripsi ini.
Penulis.
viii
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN....................................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI...........................................................ii
PERNYATAAN ORISINALITAS..........................................................................v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...................................................vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL................................................................................................xiii
DAFTAR SKEMA...............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian...............................................................................4
1.4. Manfaat Penelitian.............................................................................5
1.5. Penelitian Terkait...............................................................................6
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS...............................................................................8
2.1. Konsep Pendidikan Kesehatan...........................................................8
2.2. Konsep Demam................................................................................13
2.3. Pengetahuan.....................................................................................19
2.4. Tepid Water Sponge.........................................................................24
2.5. Kerangka Teori................................................................................28
....................................................................................................................28
2.6. Kerang Konsep.................................................................................29
2.7. Hipotesis...........................................................................................29
BAB 3 METODE PENELITIAN..........................................................................30
3.1 Desain Penelitian..............................................................................30
3.2 Definisi Operasional........................................................................31
3.3 Popolasi penelitian, Sampel, dan Sampling.....................................31
3.4 Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian.........................................33
3.5 Alat Pengumpulan data....................................................................33
3.6 Teknik Pengumpulan Data...............................................................35
3.7 Teknik Pengolahan Data..................................................................37
3.8 Teknik Analisa Data.........................................................................38
3.9 Etika Penelitian................................................................................39
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................41
4.1. Hasil Penelitian................................................................................41
4.2. Analisa Univariat.............................................................................43
4.3. Uji Normalitas Pada Kelompok Intervensi......................................44
4.4. Analisa Bivariat................................................................................45
4.5. Pembahasan......................................................................................46
4.6. Keterbatasan Penelitian....................................................................49
4.7. Implikasi Hasil Penelitian Dalam Keperawatan..............................49
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................55
ix
5.1 Kesimpulan......................................................................................55
5.2 Saran.................................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................57
LAMPIRAN...........................................................................................................60
x
DAFTAR TABEL
DAFTAR SKEMA
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
Demam pada anak ditandai dengan meningkatkan suhu tubuh. Gejala lainya
seperti menggigil, sakit kepala, rewel, dan muntah, kadang demam juga di
sertai dengan kejang. Setiap orang tua pasti panik dan khawatir saat anak
demam, orang tua harus tau cara mengatasi demam pada anak agar tidak
terjadi dehidrasi. Demam terjadi akibat adanya sistem imun melawan virus,
bakteri, jamur, parasit penyebab penyakit tertentu.
3
Supaya orang tua tidak panik dan cemas, pengetahuan penanganan demam
pada anak harus ditingkatkan. Salah satu cara untuk mengingatkan
pengetahuan adalah pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan dapat
dilakukan dengan berbagai metode. Metode-metode yang dapat dilakukan
contohnya media lembar balik, media audiovisual, media ceramah.
Menurut Oktavian dkk 2019 menyatakan bahwa media video lebih efektif
dari pada lembar balik. Pada variabel sikap hasil penelitian menunjukan ada
hubungan signifikan antara metode video dan lembar balik dengan
pengetahuan ibu ditunjukkan dengan p value 0,046. Ibu dengan metode video
4
berpeluang 3,85 untuk memiliki sikap baik dibandingkan dengan ibu yang
diberikan lembar balik. Sikap merupakan suatu reaksi atau respon yang
muncul dari seseorang individu terhadap objek yang kemudian memunculkan
perilaku individu terhadap objek tersebut dengan cara-cara tertentu.
Perubahan sikap salah satunya dipengaruhi oleh informasi yang didapatkan
dari media sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang (Azwar, 2013).
bulannya. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 16 orang tua balita
yang rutin kontrol dan berkunjung di poliklinik Graha Amanah Klaten.
Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian
yaitu, kuesioner untuk pengetahuan keluarga tentang perkembangan
anak dengan jumlah keseluruhan 32 pertanyaan dan media lembar balik
sebagai sarana untuk dilakukannya pendidikan kesehatan pada keluarga.
Hasil Uji Homogenitas Margin menujukan bahwa ada pengaruh
pendidikan kesehatan dengan media lembar balik terhadap peningkatan
pengetahuan pendidikan kesehatan dengan media lembar balik terhadap
peningkatkan pengetahuan orang tua dengan nilai p=0,005 (a = 0,05).
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
8
9
Set point (titik tetap) tubuh akan dipertahankan supaya suhu inti tubuh
tetap konstan pada kisaran 37C. Pada saat suhu meningkat melebihi
titik tetap (set point), maka keadaan ini akan merangsang hipotalamus
untuk melakukan berbagai mekanisme agar suhu mampu dipertahankan
dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan
pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap (Sodikin,
2012).
15
5.8 Pengetahuan
2.3.1 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah suatu proses mengingat dan mengenal kembali
objek yang telah di pelajari melalui panca indra pada suatu bidang
tertentu secara baik. Pengetahuan merupakan hasil tahu, merupakan
domain yang penting dalam membentuk tindakan seseorang (over
21
2.4.4 Indikasi
2.4.4.1 Anak yang suhu tubuhnya di atas 37,2C.
2.4.4.2 Meredakan nyeri otot atau sendi
2.4.4.3 Spasme otot
2.4.4.4 Kontraindikasi
2.4.4.5 Perdarahan
2.4.4.6 Gangguan sensibilitas
2.4.4.7 Suhu tubuh > 40C
1.4 Selimut
2 TAHAP KERJA
2.6 Pasang perlak dan pengalas di bawah badan anak dan pasang selimut di
atas badan anak
2.7 Seka dengan menggunakan waslap yang dibasahi dengan air hangat atau air
biasa dengan urutan wajah, leher, badan, tangan dan kaki. Kemudian
letakan masing-masing waslap pada bagian sistem limfatik
29
2.8 Dilanjutkan bagian belakang (punggung, bokong, tangan, paha dan kaki)
2.9 Ulangi tindakan tersebut sampai ± 15-20 menit sampai suhu mengalami
penurunan dan apabila washlap kering maka basahi kembali
2.1 Periksa suhu tubuh dengan termometer, apakah suhu sudah normal. Jika
suhu tubuh normal (360C-370C) atau anak menggigil. Hentikan prosedur
0
2.1 Keringkan badan anak menggunakan handuk,
1
2.1 Memakaikan pakaian anak
2
2.1 Atur posisi anak setelah tindakan
3
2.1 Rapikan alat
4
2.1 Lepas sarung tangan dan mencuci tangan
5.10Kerangka Teori
30
Tingkat pengetahuan
Pengetahuan
Pemahaman
Penerapan
Analisis
Sintesis
Evaluasi
Audio visual
Faktor-Faktor yang
mempengaruhi pendidikan
kesehatan
Tingkat pendidikan
Tingkat sosial ekonomi
Adat istiadat Tingkat pengetahuan
Kepercayaan masyarakat Pendidikan
kesehatan orang tua
Ketersediaan waktu di
masyarakat
Metode pendidikan kesehatan
Gambaran pengetahuan
orang tua tentang Tepid
Water Sponge
5.11Kerangka Konsep
Tingkat Pengetahuan
Pendidikan Kesehatan
5.12Hipotesis
Hipotesis yang diterapkan dalam penelitian ini adalah ada “ Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Media audiovisual Terhadap Tingkat Pengetahuan
31
5.13Desain Penelitian
Desain penelitian ini yang digunakan dalam penelitian sebagai penelitian
pengujian adalah Pra-eksperimen dengan rancangan one group Pretest-Postest
(Notoadmojo, 2010). Berikut bentuk rancangan penelitian (Notoatmodjo, S,
2010): pra eksprimen adalah perilaku pendidikan kesehatan, one group adalah
satu grup penelitian Pretest-postest adalah perilaku sebelum pendidikan
kesehatan dan sesudah pendidikan kesehatan
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
Pendidikan 01 (x)1 02
Kesehatan
Keterangan :
01: Observasi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan
X : intervensi pendidikan kesehatan
02: Observasi sesudah dilakukan pendidikan kesehatan
32
33
5.14Definisi Operasional
Table 3.2 Definisi Operasional
Definisi Katergori
Variabel Parameter Instrumen Skala
operasional hasil skala
Pendidikan Proses pemberian Pengertian, - - -
Kesehatan informasi kepada Standar Operasional
Tentang tepid responden tepid water sponge
water sponge mengenai tepid
dengan media water sponge
audiovisual -pengertian
- Tujuan
-Standar
Operasional tepid
water sponge
- Alasan kenapa
pakai tepid water
sponge
Populasi pada penelitian ini adalah pasien usia 1-6 tahun, laki-laki atau
perempuan dengan jumlah keseluruhan pasien yang bulan. Populasi
dalam penelitian ini adalah orang tua anak yang tinggal
3.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian terkecil dari populasi yang akan diteliti oleh
peneliti yang memiliki sifat sama dengan populasi (Sodik dan Siyoto,
2015). Dalam penelitian ini peneliti menghitung jumlah sampel dengan
menggunakan rumus slovin. Besar sampel ditentukan dengan
menggunakan rumus Slovin yaitu :
N
n
1+ N ( d 2)
Keterangan :
n= Besar sampel
N=Besar populasi
d= Tingkat signifikansi (0,05 atau 5%)
180
n = 100 orang
1+ 180 ( 0,05 )
2
Jadi sampel pada penelitian ini adalah 100 orang tua diwilayah
Kecamatan Sungai Tabukan.
3.3.3 Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
3.4.3.1 Orang tua yang memiliki anak usia 1-6 tahun
3.4.3.2 Orang tua yang bukan mengalami gangguan
pendengaran,penglihatan,dan
3.4.3.3 Orang tua yang tidak memiliki pendidikan ilmu keperawatan
dan kesehatan
35
3.3.5 Sampling
Teknik pengambilan sampling dalam penelitian adalah dengan
mengggunakan nonprobality sampling yaitu Porpusive sample , yaitu
suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara
populasi sesuai dengan kriteria inklusi sehingga sampel tersebut dapat
mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya.
3.7.2 Coding
Cooding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini
sangat penting bila pengolahandan analisis data menggunakan
computer. Biasanya dalam pemberian kode ada artinya satu buku
untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari
suatu variable. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan pemberian
kode numerik (angka) terhadap data. Peneliti memberikan kode pada
no responden dari no 1 sampai 10 responden.
5.21Etika Penelitian
Dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan atau kelompok apapun, manusia
tidak terlepas dari etika atau nurani. Demikian juga dalam kegiatan keilmuan
yang berupa penelitian, manusia sebagai pelaku penelitian dengan manusia
lain sebagai objek penelitian juga tidak terlepas dari etika sopan santun.
Dalam hubungannya antara kedua belah pihak, masing-masing terikat dalam
hak dan kewajibannya. Pelaku penelitian atau peneliti dalam menjalankan
tugas meneliti atau melakukan penelitian hendaknya memegang teguh sikap
ilmiah (scientific amude) serta berpegang teguh pada etika penelitian
meskipun mungkin penelitian yang dilakukan tidak akan merugikan atau
membahayakan bagi subjek penelitian (Nugroho, 2016).
Pada penelitian ini, peneliti telah mengajukan etik ke Komite Etik Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin pada tanggal 8 april 2022 dan di terima pada
tanggal 19 mei 2022 dengan layak etik dengan nomor 186/UMB/KE/V/2022
dengan mengacu pada prinsip etik dibawah ini:
5.22Hasil Penelitian
4.1.1. Keadaan Geografi Dan Lingkungan
Kecamatan Sungai Tabukan terletak di Kabupaten Hulu Sungai Utara
dengan luas Wilayah kerja Kecamatan 45 Km2 dengan perbatasan
sebelah Timur adalah Kecamatan Amuntai Selatan, sebelah Barat
berbatasan dengan Kecamatan Danau Panggang, sebelah utara
berbatasan dengan Kecamatan Amuntai Selatan, dan sebelah Selatan
berbatangan dengan Kecamatan Sungai Pandan.
43
44
4.1.3. Pendidikan
Pendidikan sebagian masyarakat hanya lulusan SD atau sederajat
meskipun di Kecamatan Sungai Tabukan sudah tersedia sarana dan
fasilitas pendidikan mulai dari Taman Kanak Kanak sampai Sekolah
Menengah Atas.
Di wilayah Kecamatan Sungai Tabukan terdapat sarana Pendidikan
sebagai berikut :
Taman Kanak Kanak : 4 Buah
SD / Sederajat : 18 Buah
SMP/ Sederajat : 3 Buah
SMA / Sederajat : 2 Buah
2 28-33 25 25%
3 34-38 20 20%
4 39-44 10 10%
5 45 5 5%
Total 100 100%
JENIS KELAMIN
1 Laki –laki 20 20%
2 Perempuan 80 80%
Total 100 100%
5.23Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis tiap
variabel dari hasil penelitian. Dalam penelitian ini analisis univariat yang
dilakukan meliputi variabel independen pengaruh pendidikan kesehatan ,
sedangkan variabel dependennya pengetahuan.
Tabel 4.2 Nilai Pengetahuan Responden Sebelum Pendidikan Kesehatan
Media Audiovisual
N Nilai sebelum Jumla Mean
% Std. Deviasi
o pendidikan kesehatan h Min-mix
1 0 10 10%
2 10 16 16%
20,70
3 20 30 30% 7.160
0-30
4 30 44 44%
100
Total 100
%
Dari table 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah responden adalah 100 orang. Dari
100 responden yang nilai pengetahuan sebelum nilai pengetahuan tertinggi
adalah 30 dan nilai pengetahuan yang terendah adalah 0. Dapat dilihat juga
nilai pengetahuan rata-rata adalah 20.70 dengan Std. Deviasi 7.160.
46
Dari table 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden adalah 100 orang. Dari
100 responden yang nilai pengetahuan sesudah nilai pengetahuan tertinggi
adalah 90 dan nilai pengetahuan yang terendah adalah 60. Dapat dilihat juga
pengetahuan rata-rata adalah 71.50 dengan Std. Deviasi 9.975.
5.25Analisa Bivariat
Analisis bivariat adalah analisa yang dilakukan lebih dari dua variabel
(Sujarweni, 2014). Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pendidikan kesehatan media audiovisual dengan menggunakan tepid water
sponge. Dengan membandingkan satu rata-rata yaitu pendidikan kesehatan
media audiovisual.
5.26Pembahasan
4.5.1. Pengetahuan sebelum pendidikan kesehatan media audiovisual
Nilai rata-rata pengetahuan orang tua anak tentang penatalaksanaan
demam pada anak sebelum di berikan pendidikan kesehatan media
audiovisual adalah 20.70. Dengan nilai tertinggi adalah 30, dan nilai
terendah adalah 0.
Peneliti ini sejalan dengan Ake R.C Langingi, Hairil Akbar, Henyy
Kaseger (2020) Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Tingkat
Pengetahuan Ibu Dalam Menangani demam pada anak di desa
Moyang Todulan. Dengan hasil adanya pengaruh yang signifikan
pengaruh penyuluhan kesehatan tingkat pengetahuan ibu dalam
menangani demam pada anak dengan hasil P-Value sebesar 0,000 atau
lebih kecil dari α 0,05.
5.27Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari keterbatasan yang dialami selama penelitian dilaksanakan,
sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian ini. Adapun beberapa
kekurangan yang peneliti rasakan, yaitu:
4.6.1. Peneliti tidak melakukan uji interprentasi kepada asisten peneliti.
52
5.29Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
5.1.1. Rata-rata nilai pendidikan kesehatan dengan media audiovisual
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan adalah 20,70.
5.1.2. Rata-rata nilai pendidikan kesehatan dengan media audiovisual
sesudah dilakukan pendidikan kesehatan adalah dan sesudah
dilakukan pemberian adalah 70,50.
5.1.3. Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh pendidikan kesehatan
dengan media audiovisual terhadap nilai pengetahuan tentang
penatalaksanaan demam pada anak menggunakan tepid water
sponge. Dibuktikan dengan nilai p value sig.0,000 < α 0,05 yang
artinya terdapat pengaruh yang signifikan.
5.30Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat memberikan beberapa
saran kepada pihak yang terkait, antara lain:
5.2.1. Bagi peneliti
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi masukan informasi dalam
pengembangan dalam pendidikan kesehatan.
5.2.2. Puskesmas
Diharapkan mampu memberikan pendidikan kesehatan tentang media
audiovisual.
5.2.3. Bagi Perawat/Petugas Kesehatan
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan yang tepat dan
55
56
DAFTAR PUSTAKA
Alves, J. G. B., & Almeida, C. D. C. M. (2012). Tepid Sponge Plus Dipyrone versus
dipyrone alone for reducing body temperature in febrile children. Sao Paulo:
Medical Journal. Tersedia dalam : < Http://www.scieolo.br > .
Arifin, S., Hartoyo, E., Srihandayani, D.(2009). Hubungan tingkat demam dengan
hasil pemeriksaan hematologi pada penderita demam tifoid. Jurnal
Universitas Lambung Mangkurat: 1(1): 14.
Hidayat, A.A. (2015). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data.
Jakarta: Salemba Medika.https://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11.php?
kode=150709&level=3 pada tanggal 15 juni 2020
Jacob, A., Rekha & Tarachnand, J.S.(2014). Buku Ajar Clinical Nursing Procedures
Jilid Satu. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher
( Ramadani Jayadi )
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)
Banjarmasin,………………….. 2022
Responden
( )
KUESIONER
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MEDIA
AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN
PENATALAKSANAAN DEMAM PADA ANAK DENGAN
MENGGUNAKAN TEPID WATER SPONGE
Nama Responden : Inisial
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Jawab pertanyaan dengan benar dengan cara di silang (x) pada a,b,c,d
1 Tujuan dari tepid water sponge adalah …
A. 1 C. 4
B. 3 D. 6
A. Melepas pakaian
B. Melepas sarung tangan bersih
C. Menyeka badan anak menggunakan washlap yang sudah dibasahi air
hangat atau air biasa dengan urutan wajah, leher, badan bagian depan, dan
kaki bagian depan
D. Meletakan washlap diatas kepala
10 Setelah menyeka bagian depan badan anak tindakan yang harus dilakukan
selanjutnya adalah ….
20 Setelah meletakan washlap di daerah limpatan lutut dan ketiak tindakan yang
harus di lakukan adalah …
A. Menyeka bagian belakang anak (punggung, bokong, tangan, paha dan
kaki)
B. Menyeka bagian depan anak
C. Mencuci tangan 6 langkah
D. Melepas sarung tangan