Anda di halaman 1dari 2

Nama : Daniel Oktovin Kristianto

Kelas : ME - 1C
NIM : 2202311086

1. Jelaskan proses penyalaan busur listrik!


 Persiapan
1. Mengeset mesin las
2. Menyetel arus pengelasan menyesuaikan ketebalan plat.
3. Masukkan elektrode kedalam holder pada sudut yang benar
4. Dekatkan posisi elektrode pada posisi penyalaan busur, dan jangan lupa untuk
melindungi wajah anda dengan kap las.
 Penyalaan Busur
1. Ketukkan ujung elektrode pada plat yang akan dilas.
2. Goreskan elektrode pada logam dasar dan pertahankan jarak antara logam dasar
kurang lebih 2 sampai 3 mm.

2. Jelaskan pengelasan pada posisi bawah tangan dengan menggunakan Las Busur
Listrik Manual (SMAW)!
 Pengelasan rigi - rigi (langkah kerja)
1. Siapkan bahan las dengan ukuran 50 x 20 mm, kikir / grinda bagian-bagian yang
tajam.
2. Buat garis jalur las yang akan dibuat, dan jika perlu beri tanda dengan penitik untuk
memudahkan dalam pengelasan.
3. Tempatkan bahan diatas meja kerja dengan posisi rata / di bawah tangan.
4. Atur amper pengelasan.
5. Lakukan pengelasan sesuai demonstrasi Instruktor / pembimbing
6. Periksakan hasil las tiap jalur yang dikerjakan pada Instruktor / pembimbing
sebelum jalur - jalur las selanjutnya.
7. Lakukan pengelasan ulang sesuai petunjuk Instruktor/ pembimbing, jika belum
mencapai kriteria.
8. Dinginkan dan bersihkan bahan sebelum diserahkan pada Instruktor/ pembimbing.
 Pengelasan kampuh T (langkah kerja)
1. Mengatur arus las (Ampere) sesuai dengan diameter elektroda.
2. Mengelas ikat pada kedua ujung kampuh T.
3. Meletakkan kampuh T pada alat bantu dalam posisi datar dibawah tangan.
4. Mengelas kampuh T.
5. Bersihkan terak las hasil pengelasan.
6. Lanjutkan latihan mengelas (kampuh T) sampai menghasilkan alur las yang baik,
rata dan simetris.
 c. Pengelasan kampuh V (langkah kerja)
1. Buat root face selebar 1 - 3 mm dengan menggunakan grinda dan kikir, dan
yakinkan bahwa kedua bevel tersebut sama besar dan rata / sejajar satu sama lainnya.
2. Atur arus pengelasan tiap tahapan sesuai dengan jenis dan diameter elektroda yang
digunakan antara 50 - 120 Amper.
3. Atur peletakan benda kerja sesuai dengan posisi pengelasan.
4. Buat las catat sepanjang 10 - 15 mm pada kedua ujung bahan dan yakinkan bahwa
kedua kepingan tersebut rapat dan sejajar dengan jarak root gap 1 - 3 mm.
5. Las lapisan akar dengan ayunan.
6. Bersihkan kampuh lapisan akar.
7. Las lapisan tengah dengan ayunan.
8. Bersihkan kampuh lapisan tengah.
9. Las lapisan penutup dengan ayunan.
10. Bersihkan kampuh hasil pengelasan.

3. Sebutkan tempat - tempat yang berbahaya pada pengelasan las listrik!


a) Tempat gelap, Bahaya yang berasal dari sinar dan cahaya.
b) Tempat basah/lembap beresiko kecelakaan yang disebabkan listrik.
c) Ruangan tertutup, bahaya gas dan debu dalam asap las.
d) Tempat yang berantakan/banyak benda yang mudah terbakar. Memiliki resiko
kebakaran.

4. Sebutkan macam - macam cahaya dan dampak yang dihasilkan oleh busur las!
a. Sinar ultraviolet, dapat menyebabkan rasa sakit pada mata yang berlangsung sekitar 6-
24 jam.
b. Cahaya tampak, bila cahaya ini terlalu kuat, mata akan segera menjadi lelah dan lama-
kelamaan dapat menimbulkan rasa sakit. Rasa lelah dan sakit ini sifatnya juga hanya
sementara.
c. Sinar inframerah, Adanya sinar inframerah tidak segera terasa oleh mata, karena itu
sinar ini lebih berbahaya sebab tidak diketahui, tidak terlihat dan tidak terasa. Tetapi
dapat menyebabkan pembengkakan pada kelopak mata, terjadinya penyakit kornea,
presbiopia yang terlalu dini dan terjadinya kerabunan.

5. Jelaskan apa saja pencegahan kecelakaan karena sinar las!


 Menggunakan pelindung mata dan muka (topeng las) ketika mengelas.
 Menggunakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja.
 Buatlah batas atau pelindung daerah pengelasan agar orang lain tidak terganggu.
Misalnya menggunakan kamar las yang tertutup atau menggunakan tabir penghalang.

6. Jelaskan apa saja pencegahan kecelakaan karena debu dan asap las!
1. Mengupayakan dan mengatur peredaran udara atau ventilasi, di mana setiap kamar las
dilengkapi dengan pipa pengisap debu dan asap. Penempatan pipa penghisap debu
atau asap jangan melebihi tinggi rata - rata atau posisi wajah (hidung) pekerja las yang
bersangkutan.
2. Pekerja las harus menggunakan helm las secara benar. Yaitu pada saat pengelasan
harus menutupi sampai di bawah wajah (dagu) , sehingga mengurangi asap atau debu
ringan melewati wajah.
3. Pekerja las harus menggunakan baju las (Apron) terbuat kulit atau asbes.
4. Pekerja las harus menggunakan alat pernafasan pelindung debu, jika pada ruangan las
tidak ada sirkulasi udara yang memadai atau sama sekali tidak ada udara.

Anda mungkin juga menyukai