1. Nama Pekerjaan :
Pengelasan SMAW (Shield Metal Arc Welding)
2. Tujuan Pekerjaan :
Untuk menggabungkan dua material logam dengan cara dicairkan menggunakan
panas yang berasal dari kawat elektroda yang telah dialiri listrik.
3. Prosedur Pekerjaan :
1. Langkah Pekerjaan:
1. Menyiapkan material yang akan digabungkan, alat-alat kerja, serta alat
keselamatan dalam pekerjaan las.
2. Memasang elektroda pada kutub positif atau negative pada mesin las
SMAW.
3. Men-setting mesin las S MAW (arus 75, 85, dan 95 A dan tegangan 220V)
4. Melakukan pengelasan sesuai garis pada pelat, atau alur dalam pekerjaan.
5. Membuang sisa terak pada hasil pengelasan dengan menggunakan palu
terak.
6. Cek hasil pengelasan apakah sudah sesuai, apabila sesuai lanjutkan ke
penghalusan hasil pengelasan, dan apabila belum sesuai ulangi kembali
setting pada mesin las dan pengerjaan ulang pengelasan.
7. Melakukan penghalusan pada hasil pengelasan menggunakan gerinda,
dengan catatan tidak sampai merusak hasil pengelasan.
8. Membersihkan kembali area kerja dari terak dan kotoran lain akibat
pekerjaan pengelasan.
9. Merapikan dan menyimpan kembali alat-alat yang digunakan dalam
melakukan pengelasan.
1.3 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat yang digunakan
luka bakar
terjatuh pingsan
meninggal dunia.
Terdapat beberapa cara untuk penanggulangan terhadap bahaya kejutan listrik
yaitu :
1. Pastikan peralatan dalam kondisi baik secara fisik.
dialami penderita.
Apabila tidak sempat mematikan stop kontak dengan segera, maka hindarkanlah
penderita dari aliran listrik dengan memakai alat-alat kering yang bersifat isolator.
2. S ina r las
Dalam proses pengelasan timbul sinar yang membahayakan operator las/ welder
dan pekerja lain di daerah pengelasan. Sinar yang membahayakan tersebut adalah : a.
Cahaya Tampak
Benda kerja dan bahan tambah yang mencair pada las busur manual
mengeluarkan cahaya tampak. Semua cahaya tampak yang masuk ke mata akan
diteruskan oleh lensa dan kornea mata ke retina mata. Bila cahaya ini terlalu kuat
maka mata akan segera menjadi lelah dan kalau terlalu lama mungkin menjadi
sakit. Rasa lelah dan sakit pada mata sifatnya hanya sementara.
Debu dan asap las besarnya berkisar antara 0,2 um sampal dengan 3 um jenis debu
ialah eternit dan hidrogen rendah. Butir debu atau asap dengan ukuran 0,5um dapat
terhisap, tetapi sebagian akan tersaring oleh bulu hidung dan bulu pipa pernapasan,
sedang yang lebih halus akan terbawa ke dalam dan ke luar kembali. Debu atau
asap yang tertinggal dan melekat pada kantong udara di paru-paru akan
menimbulkan penyakit, seperti sesak napas dan lain sebagainya. Karena itu debu
dan asap las perlu dapat perhatian khusus. b. Harga bata kandungan debu dan asap
las
Harga bata ( ukuran ) kandungan debu dan asap pada udara tempat pengelasan
disebut Thaeshol Limited Value ( TLV ) oleh International Institute of Welding
(IIW) ditentukan besarnya 10 mg/m2 untuk jenis elektroda karbon rendah dan
20mg/m2 untuk jenis lain.
4. Luk a Bakar
Luka bakar dapat terjadi karena :
Logam panas Busur cahaya Loncatan bunga api
Luka bakar dapat diakibatkan oleh logam panas karena adanya pencairan benda
kerja antara 1200 0 C 1500 0 C, sinar ultra violet dan infra merah, hal ini dapat
mengakibatkan luka bakar pada kulit. Luka bakar pada kulit dapat menyebabkan
kulit melepuh/ terkelupas, dan yang sangat fatal dapat menyebabkan kanker kulit.
Luka bakar pada mata mengakibatkan iritasi (kepedihan, silau) yang sangat fatal
menyebabkan katarak pada mata. Luka bakar yang diakibatkan oleh loncatan bunga
api adalah loncatan butiran logam cair yang ditimbulkan oleh cairan logam. walaupun
bunga api itu kecil, tapi dapat melubangi kulit melalui pakaian kerja, lobang
kancingyang lepas atau pakaian kerja yang longgar.
Untuk mencegah luka bakar, operator las harus memakai baju kerja yang lengkap
yang meliputi :
· Baju kerja (overall) dari bahan katun
· Apron / jaket kulit
· Sarung tangan kulit (khusus pengelasan)
· Topi kulit ( terutama untuk pengelasan posisi di atas kepala )
· Sepatu kerja
· Helm / kedok las
· Kaca mata bening, terutama pada saat membuang terak.