Anda di halaman 1dari 4

Job Safety Analysis Welding ( Draft )

1. Potensi Bahaya Radiasi Sinar Las

Saat proses pengelasan sudah pasti akan timbul yang namanya sinar las, didalam sinar las ini juga dapat
membahayakan welder dan orang lain di area pengelasan. Radiasi sinar las itu memiliki 3 macam cahaya
didalamnya, antara lain yaitu:

Bahaya Cahaya Tampak

Yang dimaksud cahaya tampak adalah ketika busur las menyala maka kita akan melihat cahaya putih.
Tidak terlalu berbahaya tetapi efek yang terjadi pada mata adalah mata akan terasa lelah dan bengkak.

Efek dari cahaya tampak ini terasa walaupun kamu tidak melihatnya secara focus langsung. Berada di
area sekitar pekerjaan las membuat kita berpotensi terkena bahaya cahaya tampak.

Sinar Infra Merah

Sinar infra merah juga terkandung didalam sinar las, tetapi sinar infra merah tidak terlihat. Efek dari sinar
infra merah ini akan menyebabkan iritasi mata dan menyebabkan mata menjadi bengkak dan merah.

Sinar Ultraviolet

Potensi bahaya sinar ultraviolet adalah paling berbahaya, tipe sinar ini juga tidak terlihat tapi memiliki
sifat mudah terserap oleh tubuh manusia sehingga memicu reaksi kimia di dadalam tubuh kita.

Jika terserap oleh kulit dapat menimbulkan kulit menjadi gosong dan lama kelamaan akan terkelupas.
Jika terkena mata, maka mata akan menjadi merah, lelah dan bengkak.

Upaya Pengendalian/ Menghindari Bahaya Sinar Pengelasan adalah :

- Menggunakan helm khusus las dengan menggunakan kaca filter yang disesuaikan oleh besar
ampere pengelasan.
- Memakai apron alat pelindung dada dan lengan atau kemeja panjang berbahan jeans.
- Memakai sarung tangan khusus las dan sepatu safety.
- Memakai kaca mata pelindung ultraviolet jika berada di area pengelasan.
- Cara mengobati mata bengkak akibat sinar las adalah minum obat penghilang rasa sakit
kemudian tidur yang cukup.

2. Potensi Bahaya Debu, Asap dan Gas

Perlu diketahui bahwa setiap proses pengelasan bisa menghasilkan debu dan juga asap. Biasanya debu
pengelasan ini ukurannya cukup kecil berkisar antara 0,2 hingga 0,3 mikrometer. Apabila tidak
menggunakan masker atau alat pelindung lainnya, maka kemungkinan debu tersebut bisa masuk ke
dalam paru-paru. Dikarenakan kemampuan bulu hidung untuk menahan bebu untuk partikel dengan
ukuran lebih dari 0,5 mikrometer.
Sementara itu untuk jenis gas yang dihasilkan dari proses pengelasan diantaranya ialah gas Ozon, NO,
CO, NO2 dan CO2. Apabila gas-gas ini terhirup maka bisa menyebabkan kurangnya konsentrasi.
Setelahnya akan muncul rasa lemas pada badan kemudian diiringi dengan musik. Untuk itu perlu
dipastikan bahwa pada saat mengelas harus berada pada ruangan yang ventilasinya cukup ataupun
ruangan terbuka. Jika dirasa perlu maka dapat menggunakan hexos untuk sirkulasi udara.

Dalam pengelasan sudah pasti akan menimbulkan asap, dan jika menggunakan proses gerinda maka
debu baja karbon juga berbahaya jika terhirup. Manusia mampu menghirup debu hingga ukuran 20
mg/m2.

Debu yang dihasilkan elektroda dan besi baja karbon itu memiliki ukuran 10 mg/m2 hingga 20 mg/m2.
Jika itu terhisap dalam jangka waktu yang lama maka seorang juru las bisa terkena dampak sesak nafas.

Khusus jenis pengelasan yang menggunakan gas pelindung seperti GTAW, FCAW dan GMAW, potensi
bahaya gas juga bisa terjadi, karena proses pengelasan di dalam ruangan maka bisa menurunkan kadar
oksigen sehingga menciptakan kondisi tidak aman dan gangguan pernafasan.

Upaya Pengendalian / Cara pencegahan Potensi Bahaya Debu dan Asap

Untuk pencegahan masalah saluran pernafasan, hidung dan tenggorokan sebagai dampak dari debu ,
asap dan gas antara lain :

- Mengatur sirkulasi udara yang baik di area pengelasan, seperti membuat ventilasi dan memasang
blower.

- Memakai masker yang dapat menyaring debu.

- Memakai kacamata las bening

3. Potensi Bahaya Kejutan Listrik (Electric Shock)

Pengerjaan pengelasan membutuhkan sumber energi. Salah satunya yang paling sering adalah
menggunakan listrik. Apabila tidak waspada dalam menjaga peralatan las, maka dapat berpotensi untuk
menyebabkan terjadinya kebocoran aliran listrik. Tidak sampai di situ saja.

Kejutan listrik atau sengatan listrik atau kesetrum. Bahaya kejutan listrik sering terjadi karena
pemasangan peralatan kabel yang tidak rapi dan adanya kabel listrik yang terkelupas.

Perlu kehati-hatian sewaktu menghubungkan setiap alat yang dialiri listrik, seperti pemasangan kabel
massa, pemasangan kabel holder elektroda / kawat las dan lain-lain. Dan apabila ada yang tersengat
listrik maka matikan saklar pusat agar memutus korban dari kontak listrik.

Upaya Pengendalian / Cara Menghindari Bahaya Kejutan Listrik

- Selalu gunakan sarung tangan dan sepatu safety ketika melakukan pekerjaan menghubungkan
peralatan yang dialiri listrik.
- Bagian holder, pemegang elektroda, Torch atau Stang Las juga perlu dipastikan terisolator dengan baik
supaya tidak tersengat listrik

4. Potensi Bahaya Luka Bakar Akibat Percikan dan Terak Las (Spatter & Slag)

Adapun proses pengelasan menghasilkan percikkan las atau yang juga disebut spatter. Biasanya percikan
las yang masih panas ini bisa menembus sarung tangan, sepatu dan juga baju bisa menyebabkan
terjadinya luka bakar ringan pada bagian tubuh yang terkena. Oleh karenanya penting untuk memastikan
perlindungan terlebih dahulu pada tubuh sebelum melakukan pengelasan.

Tidak hanya percikan las, bahaya lainnya juga bisa berasal dari terak las atau juga yang disebut slag.
Apabila keadaannya masih cair atau panas, maka bisa menyebabkan kulit terbakar. Adapun slag ini
dihasilkan pada proses pengelasan yang mana jenis pelindungnya menggunakan flux pada bagian kawat
las nya seperti halnya pada proses las FCAW dan SMAW.

Dalam melakukan pengelasan, seorang juru las bisa terkena luka bakar dari logam panas, percikan api
(spatter), akibat listrik dan material yang mudah terbakar.

Melakukan teknik pengelasan yang salah juga bisa berdampak pada terkena logam panas. Misal ketika
kawat las SMAW menempel pada base metal, kamu harus lepaskan holdernya dari kawat las yang
menempel tadi. Jika tidak maka kawat elektroda akan terbakar seluruhnya.

Upaya Pengendalian / Cara Mencegah Bahaya Luka Bakar

- Memakai apron / jaket jeans

- Memakai sarung tangan khusus las.

- Memakai penutup kepala berbahan jeans.

- Memakai sepatu safety

- Menggunakan tang kerja panas ketika memindahkan logam panas / material panas.

- Menggunakan tang jepit dan palu terak ketika membersihkan terak.

spatter yang berasal dari las busur listrik dapat melubangi kulit kita jika kita hanya memakai baju kain
biasa.

5. Potensi Bahaya Ledakan

Potensi bahaya ledakan proses pengawasan juga perlu dipertimbangkan. Ledakan ini dapat terjadi dari
tangki atau tempat penyimpanan bahan bakar. Oleh karenanya diperlukan perlakuan yang khusus
sebelum melakukan pengelasan pada produk.

Adapun perlakuan khusus yang dimaksud misalnya melakukan pembersihan di bagian dalam dan
memastikan bahwa sirkulasi udara gas yang ada di dalam tangki bisa keluar ketika proses pengelasan
berlangsung. Selain itu penting juga untuk aman ketika melakukan pengelasan.
Saat melakukan pengelasan, ada baiknya terdapat teman yang menjaga di bagian luar tangki sehingga
jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan teman tersebut bisa melakukan pertolongan atau
pun meminta pertolongan.

6. Potensi Bahaya Kebakaran

Bahaya pengelasan selanjutnya yang juga perlu diwaspadai adalah bahaya kebakaran. Bahaya kebakaran
ini bisa terjadi saat melakukan pengelasan apabila lingkungan tempat dilakukannya pengelasan terdapat
bahan-bahan yang mudah terbakar seperti minyak, kayu, ataupun yang lainnya.

Apabila percikan dari hasil pengelasan mengenai salah satu material yang mudah terbakar tersebut maka
bisa menyebabkan kebakar. Untuk itu perlu pastikan terlebih dahulu bahwa area melakukan pengelasan
sudah aman dari bahan-bahan yang mudah terbakar.

7. Potensi Bahaya Terjatuh

Proses pengelasan bisa saja dilakukan pada hari-hari tertentu. Tidak menutup kemungkinan pula bahwa
pada lokasi kerja terdapat material yang tidak tertata dengan baik. Tidak tertatanya material ini bisa saja
menyebabkan pelaku pengelasan terjatuh maupun tersandung. Hal ini akan menjadi bahaya karena bisa
menyebabkan kondisi dimana material menimpa ataupun pelaku pengelasan terjatuh karena
tersandung.

Oleh karenanya perlu dipastikan seksama sebelum melakukan pengelasan mengenai lokasi kerja agar
segala sesuatunya berjalan dengan lebih aman. Pastikan pula bahwa pelaku pengelasan sudah memakai
pelindung kaki dan pelindung lainnya yang dibutuhkan. Saat bekerja di ketinggian maka pastikan bahwa
sabuk pengaman telah terpasang dengan baik. Hal ini dilakukan agar jika suatu waktu pegangan terlepas
maka pelaku pengelasan masih bisa terikat dan bahaya jatuh bisa dihindari.

8. Potensi Bahaya Bising

Kebisingan juga menjadi potensi bahaya pengelasan, dimana menurut ahli kesehatan bahwa jika
manusia selama 8 jam berada di dalam area bising maka akan berakibat pada meningkatnya tingkat
stress.

Upaya Pengendalian / Cara pencegahannya adalah dengan memakai pelindung telinga / earplug selama
pekerjaan pengelasan berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai