Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KARYA WISATA

KOTA SEMARANG

Disusun Oleh:
Ridho Bhakti Asfika
26
IX A

SMP PGRI 01 SEMARANG


2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini telah disetujui dan disahkan pada:


Hari :
Tanggal :
Tempat : SMP PGRI 1 SEMARANG

Diperiksa dan Disetujui oleh:

Guru Pembimbing Wali Kelas

Umi Hanik, S. Pd. Retno Rumianti, S. Pd.

Mengetahui,
Kepala Sekolah
SMP PGRI 1 SEMARANG
Lab School UPGRIS

Dra. Noor Hastuti, M. Pd.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat mengerjakan Laporan Karya Tulis 3 Objek Sejarah di
Kota Semarang sesuai dengan tugas yang diamanahkan kepada kami, sehingga
laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Shalawat serta salam kirimkan kepada junjungan nabi besar Muhammad


SAW, karena hanya dengan petunjuknya dan segala usaha upaya beliau, kita
dapat rasakan kehidupan yang berbudaya, beraturan dan menjadikan kita
makhluk yang lebih mulia di hadapan Allah SWT.

Laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu saya
harapkan kepada ibu guru, untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan
sehingga kedepanya dapat lebih baik.

Penulis

Ridho Bhakti Asfika

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
MOTTO .............................................................................................................................iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................................. v
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Kegiatan..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN MASALAH HASIL PENELITIAN.................................................... 3
2.1 Kota Lama Semarang .......................................................................................... 3
2.2 Lawang Sewu ...................................................................................................... 5
2.3 Tugu Muda .......................................................................................................... 6
BAB III............................................................................................................................... 7
PENUTUP.......................................................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 7
3.2 Saran ................................................................................................................... 7
LAMPIRAN....................................................................................................................... 8

iii
MOTTO

Teman tidak mengenal kata putus.


Carilah ilmu setinggi langit
Buku adalah jendela ilmu
Di mana ada kesulitan di situ ada kemudahan
Setiap Bendana berawal dari kata
Ilmu kucari amal kuberi
Kebodohan adalah suatu kegelapan
Buku adalah kunci keberhasilan
Ilmu lebih penting dari pada kata
Berani karena jujur takut karena salah
Teman terbaik sepanjang masa adalah buku
Ilmu akan terlihat indah jika damalkan
Ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon tidak berbuah.

iv
HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Laporan Karya Wisata ini kepada:

 Kedua orang tuaku yang telah membimbing dan menyayangiku


 Bapak/ibu guru yang membimbing dan mengarahkanku
 Teman teman kelas IX A yang selalu menghiburku

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kegiatan

Indonesia adalah negara yang memiliki keindahan alam yang kaya akan
keanekaragaman budaya dan kesenian yang dapat memberikan peningkatan
pada pendapatan negara. Sejalan dengan perkembangan dunia pariwisata di
Indonesia maka dilakukan usaha-usaha untuk menampilkan hal-hal yang
menarik yaitu seperti mendatangkan wisatawan. Usaha-usaha yang dapat
mendatangkan wisatawan seperti menjaga keaslian bangunan yang direnovasi
dan mempromosikan obyek wisata sebagai daya tarik wisata. Selain itu
pemerintah dapat memberikan dukungan terhadap usaha untuk menarik
wisatawan pada obyek wisata, dengan demikian pembangunan pariwisata
sebagai suatu industri menjadi sesuatu yang mudah untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, yaitu dengan hanya mengeksploitasikan keindahan
alam, seni budaya dan keramahtamahan untuk mengatasi defisit neraca
pembayaran yang dialaminya.Itulah sebabnya mengapa banyak ahli-ahli
merasa kuatir dan menganggap penting adanya perencanaan yang matang
dalam pengembangan pariwisata. Pemikiran itu tentunya berdasarkan
pertimbangan bahwa pariwisata adalah suatu industri yang diharapkan dapat
memacu pertumbuhan ekonomi di DTW (Daerah Tujuan Wisata) atau negara
yang dikunjungi wisatawan. Sehingga pertumbuhan yang berimbang dapat
dikembangkan.
Pada hakekatnya berwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari
seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan
kepergian adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan
ekonomi,sosial, budaya, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan
lainnya, seperti karena keingintahuan, menambah pengalaman ataupun untuk
dapat mendorong dan meningkatkan kegiatan pembangunan, membuka
lapangan usaha baru, membuka lapangan kerja dan dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat serta pendapatan asli daerah apabila dikelola dan
dikembangkan secara maksimal.Semarang merupakan salah satu kota yang
mempunyai warisan budaya yang masih tetap terpelihara hingga sekarang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Objek wisata apa saja yang terdapat di Kota Semarang?
2. Bagaimana sejarah dari objek-objek wisata yang terdapat di Kota
Semarang?

1
3. Peninggalan sejarah apa yang terdapat di objek-objek wisata di Kota
Semarang?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui objek wisata yang terdapat di Kota Semarang
2. Untuk menggali informasi sejarah dari objek-objek wisata yang terdapat di
Kota Semarang
3. Untuk mengetahui Peninggalan sejarah yang terdapat di objek-objek wisata
di Kota Semarang

2
BAB II

PEMBAHASAN MASALAH HASIL PENELITIAN

2.1 Kota Lama Semarang

Kota Lama sekarang berbeda dengan Kota Lama pada zaman dulu,
meski masih menyimpan bangunan-bangunan bersejarah yang tak mungkin
dihilangkan. Sejarahnya berawal dari kesepakatan antara Kerajaan Mataram
dengan pihak VOC, dimana Kerajaan Mataram harus menyerahkan
Semarang sebagai pembayaran akan batuan VOC dalam menghadapi
pemberontakan Trunojoyo. Kesepakatan itu terjadi pada tanggal 15 Januari
tahun 1678 silam. Sejak itu mulailah dibangun beberapa bangunan mulai
dari gedung pemerintahan, rumah-rumah warga, kanal serta benteng yang
bernama Vijhoek. Pada abad ke 19 hingga 20, Kota Lama Semarang
menjadi pusat perdagangan. Kota Lama Semarang dulunya sering disebut
Outstadt. Di sekitar kawasan Kota Lama terdapat jalan-jalan yang saat itu
berfungsi untuk mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang.
Jalan utamanya bernama Heeren Straat yang saat ini bernama Jl. Letjen.
Suprapto. Karena masih menyimpan bangunan-banguan khas Eropa,
kawasan Kota Lama Semarang mendapatkan julukan sebagai “Little
Netherland”. Sedikitnya terdapat 50 bangunan kuno yang berada di sekitar
Kota Lama Semarang, dan memiliki luas sekitar 31 hektar. Kota Lama
Semarang merupakan sebuah tempat wisata edukasi yang sangat kental
dengan nilai sejarah serta bangunan-bangunan dengan gaya kolonial.
Dimana bangunan-bangunan yang ada tidak boleh dirubah apalagi
dihancurkan, karena sudah ditetapkan menjadi kawasan Cagar Budaya
Nasional.
Diawali dari penandatangan perjanjian antara Kerajaan Mataram
dan VOC pada 15 Januari 1678. Kala itu Amangkurat II menyerahkan
Semarang kepada pihak VOC sebagai pembayaran karena VOC telah

3
berhasil membantu Mataram menumpas pemberontakan Trunojoyo. Setelah
Semarang berada di bawah kekuasaan penuh VOC, kota itu pun mulai
dibangun. Sebuah benteng bernama Vijfhoek yang digunakan sebagai
tempat tinggal warga Belanda dan pusat militer mulai dibangun. Lama
kelamaan benteng tidak mencukupi, sehingga warga mulai membangun
rumah di luar sebelah timur benteng. Tak hanya rumah-rumah warga,
gedung pemerintahan dan perkantoran juga didirikan. Pada tahun 1740-
1743 terjadilah peristiwa Geger Pacinan, perlawanan terbesar pada kurun
waktu kekuasaan VOC di Pulau Jawa. Setelah perlawanan tersebut berakhir
dibangunlah fortifikasi mengelilingi kawasan Kota Lama Semarang.
Setelahnya karena dianggap tidak sesuai dengan perkembangan kota yang
makin pesat, fortifikasi ini dibongkar pada tahun 1824. Untuk mengenang
keberadaan banteng yang mengelilingi kota lama, maka jalan-jalan yang ada
diberi nama seperti Noorderwalstaat (Jalan Tembok Utara-Sekarang Jalan
Merak), Oosterwalstraat (Jalan Tembok Timur – Sekarang Jalan
Cendrawasih), Zuiderwalstraat (Jalan Tembok Selatan-Sekarang Jalan
Kepodang) dan juga Westerwaalstraat (Jalan Tembok Barat-Sekarang Jalan
Mpu Tantular). Kawasan Kota Lama Semarang mendapat julukan sebagai
Little Netherland. Lokasinya yang dikelilingi kanal-kanal dengan bangunan
berlanggam eropa menjadikan kawasan ini mirip sebuah kota laiknya yang
berada di Belanda.
Pusat dari Kawasan Kota Lama berada di Taman Srigunting, sebuah
taman yang terletak di jantung Kawasan Kota Lama Semarang. Dimasa lalu
taman ini adalah sebuah lapangan bernama parade plein, besar
kemungkinan karena acap kali digunakan untuk parade militer karena tak
jauh dari sana terdapat sebuah barak militer. Sebelum menjadi lapangan,
taman ini memiliki fungsi sebagai kerkhof atau pemakaman warga eropa,
sebelum pada awal abad 19 kerkhof dipindah ke daerah pengapon.
Disekeliling taman srigunting terdapat bangunan-bangunan dengan nilai
arsitektur dan sejarah yang tinggi seperti Gereja Blenduk, Gedung Marba,
dan Gedung Jiwasraya.

4
2.2 Lawang Sewu

Lawang Sewu adalah gedung bersejarah milik PT Kereta Api


Indonesia (Persero) yang awalnya digunakan sebagai Kantor Pusat
perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg
Maatschappij (NISM). Gedung Lawang Sewu dibangun secara bertahap di
atas lahan seluas 18.232 m2. Bangunan utama dimulai pada 27 Februari
1904 dan selesai pada Juli 1907. Sedangkan bangunan tambahan dibangun
sekitar tahun 1916 dan selesai tahun 1918. Bangunannya dirancang oleh
Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag, arsitek dari Amsterdam
dengan ciri dominan berupa elemen lengkung dan sederhana. Bangunan di
desain menyerupai huruf L serta memiliki jumlah jendela dan pintu yang
banyak sebagai sistem sirkulasi udara. Karena jumlah pintunya yang banyak
maka masyarakat menamainya dengan Lawang Sewu yang berarti seribu
pintu.
Selain desain bangunanya yang unik, Lawang Sewu memiliki
ornamen kaca patri pabrikan Johannes Lourens Schouten. Kaca patri
tersebut bercerita tentang kemakmuran dan keindahan Jawa, kekuasaan
Belanda atas Semarang dan Batavia, kota maritim serta kejayaan kereta api.
Ragam hias lainnya pada Lawang Sewu antara lain ornamen tembikar pada
bidang lengkung di atas balkon, kubah kecil di puncak menara air yang
dilapisi tembaga, dan puncak menara dengan hiasan perunggu. Saat ini
Gedung Lawang Sewu dimanfaatkan sebagai museum yang menyajikan
beragam koleksi dari masa ke masa perkeretaapian di Indonesia. Koleksi
yang dipamerkan antara lain: koleksi Alkmaar, mesin Edmonson, Mesin
Hitung, Mesin Tik, Replika Lokomotif Uap, Surat Berharga dan lain-lain.
Lawang Sewu menyajikan proses pemugaran gedung Lawang Sewu yang
terdiri dari foto, video, dan material restorasi. Mendekati pintu keluar,
terdapat perpustakaan berisikan buku-buku tentang kereta api.

5
Selain menjadi tempat wisata sejarah, Gedung Lawang Sewu juga
dapat disewa untuk kegiatan Pameran, Ruang Pertemuan, Pemotretan,
Shooting, Pesta Pernikahan, Festival, Bazar, Pentas Seni, Workshop, dll.

2.3 Tugu Muda

Tugu Muda merupakan sebuah monumen bersejarah kota Semarang


yang dibangun untuk mengenang pertempuran 5 hari di Semarang.
Pertempuran ini adalah perlawanan terhebat rakyat Indonesia terhadap
Jepang pada masa transisi. Lawangsewu menjadi saksi bisu perjuangan
anak-anak muda Semarang yang dimulai pada 15 Oktober 1945, hingga
kemudian berakhir 20 Oktober 1945 itu. Untuk memperingati pertempuran
5 hari tersebut, Pemerintah Kota Semarang pada 10 November 1950,
membangun Tugu Muda sebagai monumen peringatan. Monumen Tugu
Muda ini oleh Presiden Soekarno diresmikan 20 Mei 1953.
Bangunan bersejarah ini, terletak di pertemuan jalan protokoler Kota
Semarang yang banyak merekam peristiwa penting selama lima hari
pertempuran. Tugu Muda Semarang terletak di tengah persimpangan Jalan
Pandanaran, Jalan Mgr Soegijapranata, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pemuda
dan Jalan Dr. Sutomo. Sebelah Utara tugu ini ini terdapat Gedung
Pandanaran yang kini menjadi perkantoran Pemerintah Kota (Pemkot)
Semarang. Di sebelah Timur terdapat Lawangsewu, di sebelah selatan
berhadapan dengan Museum Mandala Bhakti, dan sebelah barat terdapat
Wisma Perdamaian yang merupakan rumah dinas gubernur Jawa Tengah.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Semarang adalah ibukota propinsi Jawa Tengah, dikenal dengan


sebutan “Kota Atlas” yang menyimpan potensi ekonomi yang tinggi.
Semarang merupakan daerah penghasil produk-produk unggulan di
beberapa sektor seperti, perikanan, perindustrian besar, dan salah satunya
sektor pariwisata. Semarang memiliki potensi wisata yang sangat besar
terutama pada objek wisata sejarah dan religiusnya. Meskipun begitu,
banyak masyarakat umum yang belum mengetahui tempat atau sejarah dari
objek wisata tersebut. Hal ini dikarenakan minat masyarakat yang kurang
akan budaya dan sejarah. Padahal seharusnya mereka mengetahuinya,
terutama pada anak-anak sekolah dimana mereka juga mempelajari sejarah
itu sendiri.
Salah satu cara untuk menonjolkan dan mengembangkan potensi
wisata yang dimiliki Semarang adalah dengan cara mengadakan program
paket wisata. Paket wisata yang diberikan berupa wisata ke berbagai objek
di kota Semarang yang dipandu oleh Tour Guide. Tour Guide akan
mendampingi sekaligu smenjelaskan objek wisata yang dikunjungi secara
lebih lengkap. Paket wisata one day tour terdiri dari dasar penggabungan
antara wisata religi, wisata sejarah, wisata budaya, wisata arsitektur, dan
wisata kuliner.
3.2 Saran

Untuk Pemerintah kota Semarang diharapkan memberikan fasilitas


yang baik untuk objek wisata di kota Semarang karena kawasan wisata
tersebut sudah selayaknya dijadikan sebagai kawasan objek wisata yang
dapat menambah manfaat bagi semua orang. Untuk pemerintah pusat,
propinsi, dan swasta diharapkan dapat memberikan bantuan pendanaan
guna pengembangan dan pembangunan kawasan wisata di kota Semarang.
Kemampuan pendanaan yang dimiliki oleh pemerintah daerah sangat
terbatas sehingga perlu dukungan pendanaan.

7
LAMPIRAN

Kota Lama Semarang

Lawang Sewu

8
Tugu Muda

Anda mungkin juga menyukai