Anda di halaman 1dari 36

13.

persamaan garis lurus

1. Persamaan Garis Lurus bentuk umum ( y = mx )

Persamaan yang melalui titik pusat ( 0 , 0 ) dan bergradien m .

Contoh :

Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik pusat ( 0 , 0 ) dan bergradien 2 !

Jawab : y = mx

y=2x

2. y = mx + c

->Persamaan garis yang / / dengan y = mx dan bergradien m

-> Persamaan garis yang melalui titik ( 0 , c ) dan bergradien m. ( 0 , c ) adalah titik potong sumbu y .

3. Persamaan Garis Lurus Yang Melalui titik ( x1 , y1 ) dan bergradien m

persamaannya yaitu :

y – y1 = m ( x – x1 )

4. Persamaan Garis Lurus Yang Melaui Dua titik yaitu ( x1 , y 1 ) dan ( x2 , y2 ) .

Contoh Soal

[su_box title=”Contoh Soal 1″ box_color=”#0031e8″]

Tentukan Gradien garis yang melalui titik ( 0 , 0 ) dengan titik A ( -20 , 25 ) ?

Penyelesaian :

Diketahui :
Titik ( 0 , 0 )
Titik A ( -20 , 25 )

Ditanya : m = . . .?
Jawab :
m = b / a = 25 / -20 = – 5/4

Tentukan Gradien garis yang melalui titik A ( -4 , 7 ) dan B ( 2 , -2 ) ?


Penyelesaian :

Diketahui :
Titik A ( -4 , 7 )
TitikB ( 2 , -2 )

Ditanya : m = . . ?

Jawab :
m= y1 – y2 / x1 – x2
m = 7 – ( -2) / -4 -2
m = 9 / -6
m = – 3/2

13, sistem persamaan linear 2 variable


entukan Gradien garis yang melalui titik ( 0 , 0 ) dengan titik A ( -20 , 25 ) ?

Penyelesaian :

Diketahui :
Titik ( 0 , 0 )
Titik A ( -20 , 25 )

Ditanya : m = . . .?

Jawab :
m = b / a = 25 / -20 = – 5/4

[/su_box]

[su_box title=”Contoh Soal 2″ box_color=”#0031e8″]

Tentukan Gradien garis yang melalui titik A ( -4 , 7 ) dan B ( 2 , -2 ) ?

Penyelesaian :

Diketahui :
Titik A ( -4 , 7 )
TitikB ( 2 , -2 )

Ditanya : m = . . ?

Jawab :
m= y1 – y2 / x1 – x2
m = 7 – ( -2) / -4 -2
m = 9 / -6
m = – 3/2

Tentukan Gradien garis dengan persamaan garis 4x + 5y – 6 = 0 ?

Penyelesaian :
Diketahui :
Persamaan 4x + 5y – 6 = 0

Ditanya : m = . . .?

Jawab :
m = -a / b
m = -4 / 5

14.garis dan sudut

Perhatikan gambar berikut! Tentukan panjang CQ

Jawaban :

Diketahui pada gambar tersebut QR // CI sehingga di dapat:

PC : CQ = PI : IR

2.7 : CQ = 3: 4

2.7 x 4 = CQ x 3

10.8 = 3CQ

CQ = 3.6

Jadi panjang CQ adalah 3.6 cm

22. Tuliskan hubungan sudut sudut pada gambar dibawah ini


Jawaban :
23. Perhatikan gambar berikut!
Dari gambar di atas, garis 𝑘 // 𝑙 dipotong oleh garis 𝑚 di titik 𝐴 dan 𝐵. Tentukan besar ∠1, ∠2, ∠3, ∠4. ∠5
dan ∠6 !

Jawaban :

∠2 = 115° (sudut bertolak belakang)

∠6 = 115° (Sehadap ∠2 )

∠3 = 115° (sudut bertolak belakang ∠6 )

∠1 = 180° − 115° = 65° (Sudut berpelurus)

∠4 = 65° (bersebrangan dalam ∠1 ) ∠5 = 65° (sudut bertolak belakang ∠4 )

24. Tentukan a, b, dan c pada gambar dibawah ini

Jawaban :
25. Perhatikan gambar di bawah ini.

Berdasarkan gambar di atas, sebutkan :

a. Garis yang sejajar dengan garis 𝑘;

b. Garis yang berpotongan dengan garis 𝑞;

Jawaban :

Pembahasan :

a. Garis 𝑙 dan garis 𝑚

b. Garis 𝑘, 𝑙 dan 𝑚

26. Perhatikan gambar di bawah ini.


Jika diketahui ∠𝐴2 = (3𝑥 + 45) ° dan ∠𝐵3 = (5𝑥 + 23) ° tentukan besar ∠𝐵1 dan ∠𝐴3!

Jawaban :

Pembahasan :

𝑚∠𝐴2 + 𝑚∠𝐵3 = 180∘ karena jumlah besar sudut luar sepihak adalah 180∘ maka
15.segitiga dan kubus

Luas = ½ .a.t

Keliling (K) = sisi 1 + sisi 2 + sisi 3

Jenis Segitiga Berdasar Besar Sudutnya

Segitiga Lancip
Segitiga lancip merupakan segitiga yang ketiga sudutnya adalah sudut lancip. Jadi, sudut-sudut yang ada
pada bangun tersebut memiliki besar antara 0o dan 90o .
Segitiga Tumpul
Segitiga tumpul merupakan segitiga yang salah satu sudutnya adalah sudut tumpul.
Segitiga Siku-Siku
Segitiga siku-siku merupakan segitiga yang di bagian salah satu sudutnya adalah sudut siku-siku dengan
besar 90o .
3. Jenis Segitiga Berdasar Panjang Sisi Dan Besar Sudutnya

Segitiga Siku-Siku Sama Kaki


Segitiga jenis ini adalah segitiga yang memiliki kedua sisi sama panjang dan di salah satu sudutnya adalah
sudut siku-siku 90o.
Segitiga Tumpul Sama Kaki
Segitiga jenis ini adalah segitiga yang bagian kedua sisinya sama panjang dan di salah satu sudutnya
adalah sudut tumpul.

Kubus

Luas Kubus = 6 x s²

K = 12 x s

V = s³

17,teorima pytagoras

Dari tiga bilangan berikut, yang merupakan tripel pythagoras adalah…

a. 9, 13, 15

b. 7, 12, 15

c. 10, 24, 25

d. 8, 15, 17

Jawaban : D

Mari kita bahas masing-masing opsi di atas:


7. Berikut ini adalah ukuran sisi-sisi dari empat buah segitiga, yaitu:

I. 3 cm, 4, cm, 5 cm

II. 7 cm, 8 cm, 9 cm

III. 5 cm, 12 cm, 15 cm

IV. 7 cm, 24 cm, 25 cm

Yang merupakan ukuran segitiga siku-siku adalah…

a. I dan II

b. I dan III

c. II dan III

d. I dan IV

Jawaban : D

Pembahasan :

Mari kita bahas masing-masing opsi di atas:

I. 3 cm, 4, cm, 5 cm

52 = 42 + 32
25 = 16 + 9

25 = 25 (sama, segitiga siku-siku)

II. 7 cm, 8 cm, 9 cm

152 = 122 + 52

81 = 64 + 49

81 = 113 (81 < 113, ini menandakan segitiga lancip)

III. 5 cm, 12 cm, 15 cm

152 = 122 + 52

225 = 144 + 25

225 = 169 (225 > 169, ini menandakan segitiga tumpul)

IV. 7 cm, 24 cm, 25 cm

252 = 122 + 52

625 = 576 + 49

625 = 625 (sama, ini menandakan segitiga siku-siku)

Jawaban yang tepat D.

8. Sebuah persegi mempunyai panjang sisi 8 cm. Panjang diagonal persegi tersebut adalah…

a. 4√2

b. 4√3

c. 8√2

d. 8√3

Jawaban : C

Perhatikan gambar persegi berikut ini:


9. Sebuah persegi panjang memiliki panjang 16 cm dan lebar 12 cm. Panjang diagonal persegi panjang
tersebut adalah…

a. 24 cm

b. 22 cm

c. 20 cm

d. 18 cm

Jawaban : C

Pembahasan:

Perhatikan gambar berikut:


18.lingkaran

1.Luas lingkaran (L) = πr2 atau π x r x r


2. Diameter lingkaran (d) = 2 x jari-jari = 2r
3. Jari-jari lingkaran (r) = ½ x diameter lingkaran
4. Keliling lingkaran (K) = 2 x π x r = 2πr atau Keliling lingkaran = π x diameter lingkaran
Nilai π = 22/7 atau 3,14.
19. Kubus adalah bangun tiga dimensi yang memiliki 12 rusuk dan 6 sisi dengan bentuk persegi atau
bujur sangkar. Kubus termasuk ke dalam bangun 3 dimensi sisi datar.

Sifat sifat kubus yaitu :


• Memiliki 6 sisi yang berbentuk persegi
• Memiliki 12 rusuk yang sama panjang
• Memiliki 8 titik sudut
• Memiliki 4 diagonal ruang
• Memiliki 12 diagonal bidang
• Memiliki 6 bidang diagonal
• Semua sisi kubus berbentuk persegi
• Semua rusuknya memiliki panjang yang sama
• Semua diagonal ruangnya memiliki panjang yang sama
• Semua bidang diagonal berbentuk persegi

Rumus bangun ruang sisi datar kubus yaitu :

Rumus Luas Permukaan Kubus = 6 × (s × s)

Rumus Volume Kubus = s × s × s

Keterangan :
s = panjang rusuk

Balok

Bangun ruang sisi datar yang kedua adalah balok. Balok adalah bangun tiga dimensi yang memiliki 12
rusuk dan 6 sisi yang terdiri dari 3 pasang sisi berbentuk segi empat. Balok termasuk ke dalam bangun 3
dimensi sisi datar.

Sifat sifat balok yaitu :


• Memiliki 6 sisi
• Memiliki 12 rusuk yang terdiri dari 4 rusuk panjang, 4 rusuk lebar dan 4 rusuk tinggi
• Memiliki 8 titik sudut
• Memiliki 4 diagonal ruang
• Memiliki 12 diagonal bidang
• Memiliki 6 bidang diagonal
• Rusuk yang saling sejajar memiliki panjang yang sama
• Sisi balok berbentuk persegi dan persegi panjang
• Panjang diagonal bidang yang saling berhadapan memiliki panjang yang sama
• Semua diagonal ruangnya memiliki panjang yang sama
• Bidang diagonalnya berbentuk persegi panjang

Rumus bangun ruang sisi datar balok yaitu :

Rumus Luas Permukaan Balok = 2 × (pl + lt + pt)

Rumus Volume Balok = p × l × t

Keterangan :
s = panjang rusuk
pl = luas sisi alas dan sisi atas
lt = luas sisi tegak
pt = luas sisi tegak

Limas Segi Tiga

Contoh bangun ruang sisi datar yang ketiga adalah limas segitiga. Limas segitiga adalah sebuah bangun
limas yang memiliki sisi alas berbentuk segi tiga.
Ciri ciri limas segitiga yaitu :
• Memiliki 4 sisi
• Memiliki 4 titik sudut
• Memiliki 6 rusuk
• Sisi alas berbentuk segitiga
• Sisi tegak berbentuk segitiga

Rumus volume bangun ruang sisi datar dan luas permukaan limas segitiga yaitu :

Rumus Luas Permukaan Limas Segitiga = LA + (LT1 + LT2 + LT3)

Rumus Volume Limas Segitiga = 1/3 × Luas Sisi Alas × t


Keterangan :
LA = Luas Sisi Alas
LT = Luas Sisi Tegak
t = tinggi

Limas Segi Empat

Materi bangun sisi datar yang keempat adalah limas segiempat. Limas segi empat adalah sebuah bangun
limas yang memiliki sisi alas berbentuk segi empat.

Ciri ciri limas segi empat yaitu :


• Memiliki 5 sisi
• Memiliki 5 titik sudut
• Memiliki 8 rusuk
• Sisi alas berbentuk segi empat atau persegi
• Sisi tegak berbentuk segitiga

Rumus volume dan luas permukaan limas segi empat yaitu :

Rumus Luas Permukaan Limas Segi Empat = LA + (LT1 + LT2 + LT3 + LT4)

Rumus Volume Limas Segi Empat = 1/3 × Luas Sisi Alas × t

Keterangan :
LA = Luas Sisi Alas
LT = Luas Sisi Tegak
t = tinggi

Limas Segi Lima

Ciri ciri limas segi lima yaitu :


• Memiliki 6 sisi
• Memiliki 6 titik sudut
• Memiliki 10 rusuk
• Sisi alas berbentuk segi lima
• Sisi tegak berbentuk segitiga

Rumus luas permukaan bangun ruang sisi datar dan volume limas segi lima yaitu :

Rumus Luas Permukaan Limas Segi Lima = LA + (LT1 + LT2 + LT3 + LT4 + LT5)

Rumus Volume Limas Segi Lima = 1/3 × Luas Sisi Alas × t

Keterangan :
LA = Luas Sisi Alas
LT = Luas Sisi Tegak
t = tinggi

Limas Segi Enam

Ciri ciri limas segi enam yaitu :


• Memiliki 7 sisi
• Memiliki 7 titik sudut
• Memiliki 12 rusuk
• Sisi alas berbentuk segi enam
• Sisi tegak berbentuk segitiga

Rumus luas permukaan dan volume bangun limas segi enam yaitu :

Rumus Luas Permukaan Limas Segi Enam = LA + (LT1 + LT2 + LT3 + LT4 + LT5)

Rumus Volume Limas Segi Enam = 1/3 × Luas Sisi Alas × t

Keterangan :
LA = Luas Sisi Alas
LT = Luas Sisi Tegak
t = tinggi

Prisma Segi Tiga.

Ciri ciri prisma segitiga yaitu :


• Memiliki 5 sisi
• Memiliki 6 titik sudut
• Memiliki 9 rusuk
• Sisi alas dan sisi atas berbentuk segitiga
• Sisi tegak berbentuk persegi panjang

Rumus volume dan luas permukaan prisma segitiga yaitu :

Rumus Luas Permukaan Prisma Segitiga = ((LT1 + LT2 + LT3 + LT4) × t) + (2 × LA)
Rumus Volume Prisma Segitiga = Luas Sisi Alas × t

Keterangan :
LA = Luas Sisi Alas
LT = Luas Sisi Tegak
t = tinggi

Prisma Segi Empat

Bangun ruang sisi datar kelas 8 yang kedelapan adalah prisma segi empat. Prisma segi empat adalah
sebuah bangun prisma yang memiliki sisi alas dan sisi atas berbentuk segi empat.

Ciri ciri prisma segi empat yaitu :


• Memiliki 6 sisi
• Memiliki 8 titik sudut
• Memiliki 12 rusuk
• Sisi alas dan sisi atas berbentuk segi empat atau persegi
• Sisi tegak berbentuk persegi panjang

Rumus bangun ruang sisi datar prisma segi empat yaitu :

Rumus Luas Permukaan Prisma Segi Empat = ((LT1 + LT2 + LT3 + LT4) × t) + (2 × LA)

Rumus Volume Prisma Segi Empat = Luas Sisi Alas × t

Keterangan :
LA = Luas Sisi Alas
LT = Luas Sisi Tegak
t = tinggi

Prisma Segi Lima


Bangun sisi datar yang sembilan adalah prisma segi lima. Prisma segi lima adalah sebuah bangun prisma
yang memiliki sisi alas dan sisi atas berbentuk segi lima.

Ciri ciri prisma segi lima yaitu :


• Memiliki 7 sisi
• Memiliki 10 titik sudut
• Memiliki 15 rusuk
• Sisi alas dan sisi atas berbentuk segi lima
• Sisi tegak berbentuk persegi panjang

Rumus luas permukaan dan volume prisma segi lima yaitu :

Rumus Luas Permukaan Prisma Segi Lima = ((LT1 + LT2 + LT3 + LT4 + LT5) × t) + (2 × LA)

Rumus Volume Prisma Segi Lima = Luas Sisi Alas × t


Keterangan :
LA = Luas Sisi Alas
LT = Luas Sisi Tegak
t = tinggi

Prisma Segi Enam

Bangun ruang sisi datar kelas 8 yang kesepuluh adalah prisma segi enam. Prisma segi enam adalah
sebuah bangun prisma yang memiliki sisi alas dan sisi atas berbentuk segi enam.

Ciri ciri prisma segi enam yaitu :


• Memiliki 8 sisi
• Memiliki 12 titik sudut
• Memiliki 18 rusuk
• Sisi alas dan sisi atas berbentuk segi enam
• Sisi tegak berbentuk persegi panjang

Rumus volume dan luas permukaan prisma segi enam yaitu :

Rumus Luas Permukaan Prisma Segi Enam = ((LT1 + LT2 + LT3 + LT4 + LT5 +LT6) × t) + (2 × LA)

Rumus Volume Prisma Segi Enam = Luas Sisi Alas × t

Keterangan :
LA = Luas Sisi Alas
LT = Luas Sisi Tegak
t = tinggi

20.kekongruenan dan kesebangunan

Pengertian Kekongruenan
Kekongruenan merupakan dua buah bangun datar yang di mana kedua bangunnya sama – sama memiliki
bentuk dan juga ukuran yang sam

. Tiga Sisi yang Bersesuaian Sama Besar (sisi, sisi, sisi)


Berdasarkan gambar dari segitiga ABC serta segitiga PQR di atas, diketahui jika keduanya mempunyai
panjang AB = PQ, panjang AC = PR, serta panjang BC = QR.

Pengertian Kesebangunan

Kesebangunan merupakan sebuah bangun datar di mana sudut – sudutnya mempuntai kesesuaian yang
sama besarnya. Dan juga panjang sisi – sisi sudutnya juga bersesuai dengan mempunyai sebuah
perbandingan yang sama.
21,bangun ruang sisi lengkung

Tabung
a. Sisi

Tabung memiliki 3 sisi yang berbeda, antara lain yaitu sisi atas, sisi bawah dan sisi lengkung (yang
kemudian disebut selimut tabung).

Sisi lengkung tabung merupakan sisi yang dibatasi oleh dua bidang sejajar yakni alas serta atas (tutup)
yang berbentuk lingkaran yang kongruen (sama bentuk dan ukurannya). Dan memiliki pusat di A dan D.

b. Tinggi Tabung

Tinggi tabung merupakan jarak antara bidang alas dan juga bidang tutup pada tabung yang biasa
dinotasikan dengan menggunakan huruf t. Berdasarkan dari gambar di atas tinggi tabung tersebut yaitu
AD.

c. Jari-jari Tabung

Jari-jari lingkaran biasa dinotasikan dengan huruf (r), sisi alas tabung merupakan CD serta sisi tutup
tabung merupakan AB.

d. Diameter tabung

Diameter tabung biasa dinotasikan dengan menggunakan huruf (d). Diameter alas tabung yaitu CC’ serta
diameter tutup tabung yaitu BB’.

Sifat Tabung

1. Tabung memiliki 3 buah sisi, 1 persegi panjang, 2 lingkaran.

2. Tidak memiliki rusuk.

3. Tidak memiliki titik sudut.


4. Tidak memiliki bidang diagonal.

5. Tidak memiliki diagonal bidang.

6. tabung memiliki sisi alas serta sisi atas berhadapan yang kongruen.

7. Tinggi tabung merupakan jarak titik pusat bidang lingkaran alas dengan titik pusat lingkaran atas.

8. Bidang tegak tabung berwujud lengkungan yang disebut sebagai selimut tabung.

9. Jaring-jaring tabung berwujud 2 buah lingkaran serta 1 persegi panjang

Rumus pada Tabung

 Rumus untuk menghitung luas alas:


luas lingkaran=π x r2

 Rumus untuk menghitung volume pada tabung:


π x r2 x t

 Rumus untuk menghitung keliling alas pada tabung:


2xπxr

 Rumus untuk menghitung luas pada selimut tabung:


2xπxrxt

 Rumus untuk menghitung luas pada permukaan tabung:


2 x luas alas+luas selimut tabung

 Rumus kerucut + tabung:

 volume = ( π.r2.t )+( 1/3.π.r2.t )

 luas = (π.r2)+(2.π.r.t)+(π.r.s)

 Rumus tabung + 1/2 bola:

 Rumus untuk menghitung Volume = π.r2.t+2/3. π.r3

 Rumus untuk menghitung Luas = (π.r2)+(2.π.r.t)+(½.4.n.r2) = (3.π.r2)+(2. π .r.t)

 Rumus tabung+bola:

 Rumus untuk menghitung Volume= (π.r2.t)+(4/3. π.r3)

 Rumus untuk menghitung Luas= (2. π.r2)+(4. π.r2) = π.r2

Keterangan:

 V = Volume tabung(cm3)

 π = 22/7 atau 3,14


 r = Jari – jari /setengah diameter (cm)

 t = Tinggi (cm)

Kerucut

1. Bidang alas, yakni sisi yang berbentuk lingkaran (daerah yang diraster).

2. Diameter bidang alas (d), merupakan ruas garis AB.

3. Jari-jari bidang alas (r), merupakan garis OA serta ruas garis OB.

4. Tinggi kerucut (t), yakni jarak dari titik puncak kerucut ke pusat bidang alas (ruas garis CO).

5. Selimut kerucut, merupakan sisi kerucut yang tidak diraster.

6. Garis pelukis (s), merupakan garis-garis pada selimut kerucut yang ditarik dari titik puncak C ke
titik pada lingkaran.

Sifat Kerucut

Terdapat beberapa sifat pada bangun ruang kerucut, antara lain ialah sebagai berikut:

1. Kerucut memiliki 2 sisi.

2. Kerucut tidak memiliki rusuk.

3. Kerucut memiliki 1 titik sudut.

4. Jaring-jaring kerucut terdiri atas lingkaran serta segitiga.

5. Tidak memiliki bidang diagonal


6. Tidak memiliki diagonal bidang

Rumus pada bangun ruang kerucut

Rumus untuk menghitung volume:


1/3 x π x r x r x t

Rumus untuk menghitung luas:


luas alas+luas selimut

Keterangan:

 r = jari – jari (cm)

 T = tinggi(cm)

 π = 22/7 atau 3,14

Bola

1. Titik O dinamakan titik pusat bola.

2. Ruas garis OA dinamakan sebagai jari-jari bola.

3. Ruas garis CD dinamakan sebagai diameter bola. Apabila kalian perhatikan baik-baik, ruas garis
AB juga merupakan diameter bola. AB bisa juga dikatakan sebagai tinggi bola.

4. Sisi bola merupakan sekumpulan titik yang memiliki jarak sama kepada titik O. Sisi tersebut
dinamakan sebagai selimut atau kulit bola.

5. Ruas garis ACB dinamakan sebagai tali busur bola.


6. Ruas-ruas garis pada selimut bola yakni ACBDA yang juga dinamakan sebagai garis pelukis bola.

Sifat Bola

1. Bola memiliki 1 sisi serta 1 titik pusat.

2. Bola tidak memiliki rusuk.

3. Bola tidak memiliki titik sudut

4. Tidak memiliki bidang diagonal

5. Tidak memiliki diagonal bidang

6. Sisi bola disebut sebagai dinding bola.

7. Jarak dinding ke titik pusat bola disebut sebagai jari-jari.

8. Jarak dinding ke dinding serta melewati titik pusat disebut sebagai diameter.

Rumus pada Bola

Rumus untuk menghitung volume bola yakni:


4/3 x π x r3

Rumus untuk menghitung luas bola yakni:


4 x π x r2

Keterangan:

V : Volume bola (cm3)


L : Luas permukaan bola (cm2)
R : Jari – jari bola (cm)
π : 22/7 atau 3,14

22.transformasi geometri

1. Translasi (pergeseran)

2. Refleksi (pencerminan)

3. Rotasi (perputaran)

4. Dilatasi (perkalian)

Translasi atau Pergeseran


Ilustrasi jenis transformasi geometri – translasi atau pergeseran (Arsip Zenius)

Translasi atau pergeseran adalah jenis transformasi geometri yang berhubungan dengan perpindahan
suatu titik sepanjang garis lurus.
Yah, gampangnya bangun datar tersebut cuma dipindah atau digeser tanpa diputar maupun diubah
ukurannya.

Kalo misalnya ada titik (x,y) yang digeser sejauh vektor (a,b), perumusannya bisa digambarkan seperti ini:
Ilustrasi Translasi atau Pergeseran (Arsip Zenius)

Dari pengertian ini, didapatkanlah rumus transformasi geometri jenis translasi sebagai berikut:

(x’,y’) = (a,b) + (x,y).

 Dengan catatan, (x’,y’) adalah titik bayangan.

Pelajari selengkapnya konsep translasi dalam transformasi geometri di artikel berikut: Konsep dan Rumus
Translasi (Pergeseran).

Refleksi atau Pencerminan


Ilustrasi jenis transformasi geometri – refleksi atau pencerminan (Arsip Zenius)

Jenis transformasi geometri selanjutnya adalah refleksi.

Refleksi adalah jenis transformasi geometri perpindahan yang bersifat seperti cermin. Ya bayangkan aja
kalo elo lagi selfie atau berkaca.

Di dalam matematika, elo bisa menggunakan sumbu X, sumbu Y, maupun garis tambahan lain sebagai
cermin. Kira-kira seperti ini ilustrasinya.

Ilustrasi Refleksi Sumbu x (Arsip Zenius)


Ilustrasi Refleksi Sumbu y (Arsip Zenius)

Ilustrasi Refleksi x=y (Arsip Zenius)

Ilustrasi Refleksi Titik (0,0) (Arsip Zenius)


Ilustrasi Refleksi x=k (Arsip Zenius)

Ilustrasi Refleksi y=k (Arsip Zenius)

Ilustrasi Refleksi y=x+k (Arsip Zenius)


Ilustrasi Refleksi y = -x + k (Arsip Zenius)

Ilustrasi Refleksi y = mx (Arsip Zenius)

Jadi, kalo elo simpulin dari contoh-contoh ilustrasi di atas, rumus transformasi geometri jenis refleksi
atau pencerminan adalah sebagai berikut:

 Pencerminan terhadap sumbu -x : (x,y) → (x, -y)

 Pencerminan terhadap sumbu -y : (x,y) → (-x, y)

 Pencerminan terhadap garis y = x : (x,y) → (y,x)

 Pencerminan terhadap garis y = x : (x,y) → (-y, -x)

 Pencerminan terhadap garis x = k : (x,y) → (2k -x,y)

 Pencerminan terhadap garis y = k : (x,y) → (x, 2k – y)

Rotasi atau Perputaran

Rotasi atau Perputaran


Ilustrasi jenis transformasi geometri – rotasi atau perputaran (Arsip Zenius)

Selanjutnya, rotasi atau perputaran. Dari namanya cukup jelas ya bahwa rotasi itu bentuk transformasi
dengan memutar titik yang ada sebesar θ derajat.

Lalu gimana rumusnya? Nah rumus transformasi geometri jenis rotasi ini akan tergantung sama titik
pusatnya, kayak gini:

Dilatasi atau Perkalian


Ilustrasi jenis transformasi geometri – dilatasi atau perkalian (Arsip Zenius)

Jenis terakhir dari jenis-jenis transformasi geometri adalah dilatasi.

Dilatasi adalah transformasi ukuran objek. Jadi kalau dilihat dari gambar di atas, bentuk bangun datarnya
tetap sama kan. Nggak diputar atau dirotasi juga. Ukurannya saja yang berubah.

Berikut ini adalah rumus transformasi geometri jenis dilatasi atau perkalian:
23.statiska

Merujuk buku Dasar-Dasar Statiska oleh Marianne Reynelda Mamondol, berikut contoh soal statiska
berikutnya:

Median dari data 5, 6, 6, 8, 7, 6, 8, 7, 6, 9 adalah ...

Jawab

Median merupakan nilai tengah dari data. Untuk menentukan median, maka datanya harus diurutkan
terlebih dahulu.

Urutan data dari soal adalah:

5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 9

Median dari data di atas adalah:

Me = 6 + 7 / 2

Me = 13 / 2

Me = 6,5

Contoh 4

Kembali mengutip buku Dasar-Dasar Statiska oleh Marianne Reynelda Mamondol, di bawah ini adalah
contoh soal statiska lainnya:

Diketahui tinggi badan 5 orang anak sebagai berikut (data dalam satuan cm).

140 145 143 150 147

Berapakah rata-rata tinggi badan mereka?

Jawab

Urutan data dari soal adalah:

140 143 145 147 150

Nilai rata-rata dari data di atas adalah:

= 140 + 143 + 145 + 147 + 150 / 5

= 725 / 5

= 145 cm

24.peluang

1. Nisa melakukan percobaan dengan melempar sebuah dadu. Tentukan:


a. Peluang muncul mata dadu angka ganjil,
b. Peluang muncul mata dadu dengan angka kurang dari 6.
2. Dari dua dadu yang dilambungkan secara bersamaan, tentukan peluang munculnya mata dadu
berjumlah 5, berjumlah 7, dan dadu dengan mata dadu sama.

Penyelesaian:

1. Diketahui ruang sampel pelemparan sebuah dadu S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} sehingga n(S) = 6.

a. Misal A adalah kejadian muncul mata dadu berangka ganjil, maka


= A = {1, 3, 5}
= n(A) = 3
= P(A) = n(A)/n(S)
= P(A) = 3/6 = 1/2

b. Misal B adalah kejadian muncul mata dadu berangka kurang dari 6, maka
= B = {1, 2, 3, 4, 5}
= n(B) = 5
= P(B) = n(B)/n(S)
= P(B) = 5/6

2. Diketahui banyaknya hasil yang mungkin keluar saat melambungkan 2 dadu sekaligus adalah 36 yang
didapat dari hasil 6 x 6 = 36. Dengan begitu, n(S) = 36.

a. Misalnya A adalah kejadian munculnya angka berjumlah 5, maka


= A = {(1,4), (2,3), (3,2), (4,1)}
= n(A) = 4
= P(A) = n(A)/n(S)
= P(A) = 4/36 = 1/9

b. Misalnya B adalah kejadian munculnya angka berjumlah 7, maka


= B = {(1,6), (2,5), (3,4), (4,3), (5,2), (6,1)}
= n(B) = 6
= P(B) = n(B)/n(S)
= P(B) = 6/36 = 1/6

c. Misal C adalah kejadian munculnya angka sama, maka


= C = {(1,1), (2,2), (3,3), (4,4), (5,5), (6,6)}
= n(C) = 6
= P(C) = n(C)/n(S)
= P(C) = 6/36 = 1/6

Anda mungkin juga menyukai