Anda di halaman 1dari 176

RANCANGAN BUJUR

SANGKAR LATIN
(Latin Square Design)

Department of Nutrition and Feed Technology


Faculty of Animal Science Accredited by: Certified by:
IPB University
B UJUR S ANGKAR L ATIN

Kenapa disebut Bujur Sangkar Latin?


Rancangannya berbentuk bujur sangkar
Perlakuannya menggunakan simbol huruf
latin (A, B, C, D,....)

D B A C
Dilakukan pada saat
C A D B jumlah unit percobaan
yang terbatas
B D C A

A C D B

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


PADA K ONDISI A PA BSL D IGUNAKAN ?

Jumlah unit percobaan yang terbatas.


Jika jumlah perlakuan 4 buah, dan
ternak yang dimiliki hanya 4 ekor. Maka
dilakukan penelitian dengan Rancangan
BSL 4 x 4.
Menggunakan 4 ekor ternak untuk 4
perlakuan dan diulang sebanyak 4
periode penelitian

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


PADA K ONDISI A PA BSL D IGUNAKAN ?

1 B 2 A 3 C 4
PERIODE 1 D

1 A 2 D 3 B 4
PERIODE 2 C

PERIODE 3 1 D 2 C 3 A 4
B

1 C 2 B 3 D 4
PERIODE 4 A
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
K EUNGGULAN DAN K ELEMAHAN BSL

Keunggulan BSL
Pengontrolan lingkungan dua arah
Dapat digunakan untuk mengatasi jumlah
materi percobaan yang terbatas

Kelemahan BSL
Jumlah ulangan = jumlah perlakuan, tidak
efektif untuk jumlah perlakuan besar
Asumsi bahwa tidak ada interaksi antar faktor-
faktor yang diblok atau antara faktor yang
diblok dengan perlakuan

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


P ENGACAKAN

Setiap perlakuan hanya muncul 1kali


pada BARIS atau KOLOM yang sama
Lakukan pengacakan perlakuan ke
dalam kolom
Lakukan pengacakan perlakuan ke
dalam baris

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


C ONTOH PENGACAKAN BSL 4 X 4

Lajur Lajur
Periode Periode
1 2 3 4 3 1 4 2

1 A B C D 1 C A D B
2 D A B C 2 B D C A
3 C D A B 3 A C B D
4 B C D A 4 D B A C

Desain Awal Pengacakan Lajur

Lajur Lajur
Periode Periode
1 2 3 4 3 1 4 2

1 D B A C 4 D B A C
2 C A D B 1 C A D B
3 B D C A 2 B D C A
4 A C B D 3 A C B D
Pengacakan Baris
Hasil Akhir
M ODEL MATEMATIK

Yijk = µ + i + j + k + ijk
Yijk = Nilai pengamatan baris ke-i, kolom ke-j
dan perlakuan ke-k
µ = rataan umum
i = efek baris ke-i

j = efek kolom ke-j

k = efek perlakuan ke-k

ijk = error baris ke-i, kolom ke-j, perlakuan ke-k

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


C ONTOH

Sebuah penelitian dilakukan untuk menguji pengaruh PPF


termaoniasi serta penambahan sumber AA untuk
meningkatkan pertumbuhan domba.
Sebanyak 5 ekor domba digunakan dalam peneltian ini.
Perlakuan yang diberikan adalah:
A = 50% RG + 50% Konsentrat
B = 50% PPF teramoniasi 3% urea + 50% konsentrat
C = B + 1.5% minyak jagung
D = C + 0.1% MHA
E = D + 0.1% Val + 0.15% Ile + 0.2% Leu

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


H ASIL P ENELITIAN
Pertumbuhan Domba (g/e/hari)
Domba Total
Periode 1 2 3 4 5
1 D E B C A
100 94 87 98 87 466
2 C B A E D
93 83 107 115 87 485
3 E D C A B
112 86 90 105 82 475
4 B A E D C
94 94 100 103 82 473
5 A C D B E
119 84 96 94 99 492
Total 518 441 480 515 437 2391

Perlakuan A B C D E
512 440 447 472 520

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


P ERHITUNGAN

FK = ( X..)2/r2 = 23912 52 = 228675.24


JKT = Xij2 FK =
(1002+942+872 2) - 228675.24 = 2547.76
JK Baris = ( Xi.2/r) FK =
(4662+4852 2)/5 - 228675.24 = 84.56
JK kolom = ( X.j2/r) FK =
(5182+4412 2)/5 - 228675.24 = 1204.56
JK Perlakuan = Xk2/r FK =
(5122+4402 2 )/5 - 228675.24 = 1072.16
JKG = JKT JKBaris JK Kolom JK Perlakuan
2547.76 - 84.56 - 1204.56 - 1072.16 = 186

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


ANOVA BSL

SK db JK KT F F0.05 F0.01
Perlakuan 4 1072 268 17.248** 3.25917 5.41
Periode 4 84.6 21.1 1.3604 3.25917 5.41
Domba 4 1205 301 19.378** 3.25917 5.41
Galat 12 186 15.5
Total 24 2548 106 6.8312 2.50548 3.78

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


E FEKTIFITAS BSL

(db1 + 1) (dbb + 3) 2
b

ER = X
(db1 + 3) (dbb + 1) 2
1

2
1 = KTG

(r -1) KTL + ((r 1) + (r 1)(r-2)) KTG


2
b =

r (r 1)

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


M ISING D ATA
Pertumbuhan Domba (g/e/hari)
Domba Total
Periode 1 2 3 4 5
1 D E B C A
100 94 87 98 87 466
2 C B A E D
93 83 107 115 87 485
3 E D C A B
112 86 90 105 82 475
4 B A E D C
94 94 100 103 82 473
5 A C Domba No 3 B E
119 84 Mati 94 99 396
Total 518 441 384 515 437 2295

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


M ISSING DATA

r (B + K + P) 2G
Y=
(r 1)(r-2)

(G B - K (r -1) P)2
Bias=
(r 1)(r-2) 2

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


Terima Kasih

intp@apps.ipb.ac.id @departemenintp @intp.ipb @departemenintp


RANCANGAN ACAK KELOMPOK
(C OMPLETELY B LOCK D ESIGN )

Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan


Fakultas Peternakan IPB
http://intp.fapet.ipb.ac.id
R ANCANGAN P ERLAKUAN

Design Perlakuan Design Lingkungan


1 Faktor RAL
2 Faktor RAK
Faktorial BSL
Split Plot
Split Blok
3 Faktor
Faktorial
Split-Split Plot
Split-Split Blok
P ERMASALAHAN DALAM P ENELITIAN

Dalam penelitian sebaiknya materi penelitian


seragam
Namun, tidak mudah untuk memperoleh
materi penelitian dalam jumlah yang cukup dan
seragam
Perlu dilakukan pengelompokkan agar
menghilangkan pengaruh materi yang tidak
seragam.

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


R ANCANGAN A CAK K ELOMPOK

RAK (Rancangan Acak Kelompok) memiliki satu


faktor atau variabel yang menjadi fokus
pengamatan. Namun ada faktor-faktor lain yang
menyebabkan gangguan pada pengamatan. Mis:
berat badan yang beragam, waktu pengamatan,
kemiringan lahan, dll.
Tujuan Pengelompokan: menghilangkan
pengaruh faktor nuisance atau pengganggu
yang bukan merupakan fokus pengamatan

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


FAKTOR P ENGGANGGU

Faktor nuisance adalah semua faktor yang mungkin


mempengaruhi hasil pengukuran tetapi bukan fokus
pengamatan.
Contoh:
Misalnya pada sebuah percobaan penggunaan
berbagai legum dalam ransum domba. Maka
faktor nuisance yang mungkin adalah bobot
domba, waktu pengamatan, suhu kandang, dll.
Semua penelitian memiliki faktor nuisance. Peneliti
menentukan faktor nuisance mana yang cukup
penting untuk dikelompokan jika memungkinkan
dalam percobaan.

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


F UNGSI P ENGELOMPOKAN

Pengelompokkan digunakan untuk


menghilangkan pengaruh faktor nuisance yang
bisa di kontrol.
Teknik pengelompokkan dapat digunakan untuk
menurunkan atau menghilangkan pengaruhnya
terhadap kesalahan-kesalahan dalam penelitian
yang disebabkan oleh faktor nuisance

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


K ONSEP D ASAR

Konsep dasar dari pengelompokkan adalah untuk


menghasilkan kelompok yang seragam dimana faktor
nuisance ditekan konstan dan faktor interes dibiarkan
bervariasi.
Pengelompokkan memungkinkan untuk mengamati
pengaruh level yang berbeda perlakuan tanpa harus
khawatir variasi yang disebabkan oleh faktor
kelompok.

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


D EFINISI FAKTOR K ELOMPOK

Suatu faktor nuisance digunakan sebagai faktor kelompok


jika setiap level dari faktor interes sebanyak level dari
faktor nuisance (balance treatment)
Analisis data akan difokuskan untuk melihat pengaruh dari
faktor interes dari masing-masing kelompok eksperimen
Perbedaan Pengelompokan dan Pengacakan:
Pengelompokkan digunakan untuk menghilangkan pengaruh
sedikit dari faktor nuisance utama.
Pengacakan digunakan untuk mengurangi pengaruh
kontaminasi dari faktor nuisance yang tersisa

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


M ODEL M ATEMATIK

Model Linear: Yij = µ + i + ßj + ij


µ = rataan umum
i = efek perlakuan ke-i
ßj = efek kelompok ke-j
ij = error ke-i dan j

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


P ENGELOMPOKAN DAN P ENGACAKAN
DALAM RAK
P ENGELOMPOKAN DAN P ENGACAKAN

Contoh:
Seorang peneliti akan melakukan penelitian untuk
menguji 5 jenis ransum pada ternak domba.
Jenis ternak yang digunakan adalah domba Garut
jantan dengan umur + 8 bulan.
Perlakuan : 5 macam
T0, T1, T2, T3, dan T4
Kelompok : 3 kel berdasarkan bobot badan.
Kel 1 (BB rendah), Kel 2 (BB sedang) dan Kel 3 (BB
tinggi)
Jumlah ternak (5 x 3) = 15 ekor.

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


15 EKOR DOMBA (D OMBA G ARUT,
J ENIS K ELAMIN B ETINA & U MUR +8 BULAN )
P ENOMORAN T ERNAK

4 5
1 2 3

6 7 8 9 10

11 12 13 15
14
P ENIMBANGAN T ERNAK

22 kg 24 kg 26 kg 27 kg
20 kg
4 5
1 2 3

25 kg 23 kg 23 kg 27 kg
20 kg
6 7 8 9 10

21 kg 25 kg 26 kg
26 kg 20 kg
11 12 13 15
14
U RUTKAN BERDASARKAN BB
No Domba Berat Badan (kg) Urutan

1 22
2 20
3 24
4 26 Urutkan bomba berdasarkan
5 27 Berat Badan dari yang terkecil
6 25 hingga terbesar
7 20
8 23
9 23
10 27
11 21
12 25
13 26
14 20
15 26
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
U RUTKAN BERDASARKAN BB
No Domba Berat Badan (kg) Urutan

2 20
7 20
14 20
11 21
1 22
8 23
Ternak sudah diurutkan
9 23 berdasarkan Bobot Badan
3 24
6 25
12 25
4 26
13 26
15 26
5 27
10 27
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
L AKUKAN P ENGELOMPOKAN
No Domba Berat Badan (kg) Urutan

2 20 1
7 20 2
14 20 3 Kelompok 1
11 21 4
1 22 5
8 23 6
9 23 7
3 24 8 Kelompok 2
6 25 9
12 25 10
4 26 11
13 26 12
Kelompok 3
15 26 13
5 27 14
10 27 15
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
H ASIL P ENGELOMPOKAN
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
Berat Ringan (20-22 kg) Berat Sedang (23-25 kg) Berat Berat (26-27 kg)

20 kg 26 kg 26 kg
20 kg 23 kg 23 kg
2 7 4 13
8 9

20 kg 24 kg 25 kg 26 kg 27 kg
21 kg
15 5
14 11 3 6

22 kg 25 kg 27 kg
12 10
1
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
L AKUKAN P ENGACAKAN PADA
S ETIAP K ELOPOK
Kelompok 3
Berat Berat (26-27 kg)

T4.K1 T0.K3 T1.K3


T0.K1 T2.K2 T4.K2
2 7 4 13
8 9

T3.K1 T0.2 T3.K2 T4.K3 T2.K3


T1.K1
15 5
14 11 3 6

T2.K1 T1.K2 T3.K3


12 10
1
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
P ENGACAKAN T ERNAK DI K ANDANG

1 2 3 4 5

6 7 8 9 10

11 12 13 14 15
P ENGACAKAN T ERNAK DI K ANDANG

T4.K2 1 T1.K1 2 T0.K3 3 T3.K3 4 T1.K2 5

9 11 4 10 12

T0.2 6 T3.K2 7 T0.K1 8 T5.K3 9 T4.K1 10

3 6 7 13 2

T4.K3 11 T2.K1 12 T2.K3 13 T2.K2 14 T3.K1 15

15 1 5 8 14
TABULASI D ATA H ASIL P ENELITIAN

Block Perlakuan Total Blok


T0 T1 T2 T3 T4 (Y.k)
1 Y11 Y21 Y31 Y41 Y51 Y.1
2 Y12 Y22 Y32 Y42 Y52 Y.2
3 Y13 Y23 Y33 Y43 Y53 Y.3
Total Y1. Y2. Y3. Y4. Y5. Y..
Perlakuan

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


M ODEL M ATEMATIK

Yij = + i + j + ij

= rataan umum

i = pengaruh perlakuan ke i

i = pengaruh kelompok ke j

ij = pengaruh perlakuan ke I dan kelompok ke j

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


TABEL A NOVA

Sumber Derajat Bebas Jumlah Kuadrat F hit F 0.05 F 0.01


Keragaman Kuadrat Tengah

Kelompok r-1 JK(K) JK(K)/db(K) KT(K)/KT(E)

Perlakuan p-1 JK(P) JK(P)/db(P) KT(P)/KT(E)

Galat (r-1)(p-1) JK(E) JK(E)/db(E)

Total rp-1 JK(T) JK(T)/db(T)

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


TAHAPAN P ERHITUNGAN

Cari db (Derajat Bebas)


db(K) = r - 1
db(P) = p 1
db(E) = (r-1)(p-1)
db(T) = rp 1

Cari Faktor Koreksi (FK)


FK = ( Yij)2/pr

Cari JK(Total)
JK(T) = Yij2 - ( Yij)2/pr
JK(T) = Yij2 - FK

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


TAHAPAN P ERHITUNGAN

Cari JK(Kelompok)
JK(P) = (Y.j)2 - ( Yij)2/pr
JK(P) = (Y.j)2 FK

Cari JK(Perlakuan)
JK(P) = (Yi.)2 - ( Yij)2/pr
JK(P) = (Yi.)2 FK

Cari JK(Error)
JK(E) = JK(T) JK(K) - JK(P)

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


TAHAPAN P ERHITUNGAN

Cari KT (Kelompok)
KT(K) = JK(K) / db(K)

Cari KT (Perlakuan)
KT(P) = JK(P) / db(P)

Cari KT (Error)
KT(E) = JK(E) / db(E)

Cari F hitung
F hitung = KT(P)/KT(E)

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


TAHAPAN P ERHITUNGAN

Bandingkan F hitung dengan F 0.05 dan F 0.01


Jika F hit > F0.01 maka SANGAT NYATA (p<0.01)
Jika F hitung > F0.05 tetapi < F0.01, maka NYATA
(p<0.05)
Jika F hit < F 0.05, maka TIDAK NYATA (p>0.05)

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


P ENGUJIAN H IPOTESIS

Ho = 1 = 2 = .... = i = 0
H1 = paling sedikit ada sepasang i yang
tidak sama dengan

Jika F hitung < F Tabel maka terima Ho


Jika F hitung > H Tabel maka tolak Ho

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


E FESIENSI R ELATIF (EF)

Untuk mengetahui apakah RAK lebih baik


dibandingkan dengan RAL.
Besaran ini menunjukan besarnya peningkatan
ulangan yang diperlukan jika rancangan yang RAL
dibandingkan RAK
Misalnya, jika ER = 2, maka jika menggunakan RAL jumlah
ulangannya adalah 2 x jumlah blok.

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


E FESIENSI R ELATIF (ER)

ER = (dbb + 1) (dbr + 3) 2
x r

(dbb + 3) (dbr + 1) 2
b

Ket:
dbb = db galat dari RAK,
dbr = db galat dari RAL,
2
b = ragam galat RAK,
2 = ragam galat dari RAK
r

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


C ONTOH P ERHITUNGAN

Sebuah peneliti telah dilakukan untuk melihat pengaruh


penambahan mineral Zeolit terhadap produksi susu sapi
perah FH.
Perlakuan : Level Zeolit (0, 2.5, 5.0 dan 7.5%)
Kelompok: 3 kel (rendah, sedang dan tinggi)
Jumlah sapi: 4 x 3 = 12 ekor
Lakukan analisis ragam untuk penelitian tsb.

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


CONTOH

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


CONTOH

Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science


TERIMA KASIH
Dasar-Dasar Percobaan
Dr. Idat G. Permana
Departemen INTP-IPB

Department of Nutrition and Feed Technology


Faculty of Animal Science Accredited by: Certified by:
IPB University
Percobaan (Experiment)

Suatu studi/penyelidikan terencana dan teratur


tentang suatu masalah yang bertujuan untuk
membuktikan atau menggagalkan ilmu yang telah
ada atau untuk menghasilkan ilmu baru

2
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Pengertian Dasar

Skala Percobaan (Ukuran Sampel)


Satuan Percobaan
Perlakuan
Ulangan
Presisi (Ketepatan) vs Akurasi (Ketelitian)
Sidik Ragam (Anova)

3
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Skala Percobaan

Besaran atau ukuran sampel percobaan


Semakin besar skala, statistik sampel makin dekat
dengan parameter populasi

4
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Satuan Percobaan

Materi percobaan yang memperoleh perlakuan dan


akan diukur tanggapannya terhadap perlakuan tsb.
Seekor sapi
Sekandang ayam
Satuan luasan lahan
Serumpun rumput
dll

5
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Perlakuan

Sumber keragaman (variasi) yang diterapkan kepada


satuan percobaan dan efeknya akan diukur serta
diperbandingkan.
Prosedur yang pengaruhnya akan diukur dan
dibandingkan dengan lainnya.
Jenis ransum
Kandungan protein ransum
Jadwal pemberian makanan
Kombinasi dosis pupuk dan jenis tanah
dll

6
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Ulangan

Banyaknya satuan percobaan yang memperoleh


perlakuan yang sama

7
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Presisi (Ketepatan)

Kedekatan statistik sample dengan parameter


populasi

8
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Akurasi (Ketelitian)

Kedekatan data sampel dengan rataan

9
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Presisi & Akurasi

10
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Presisi & Akurasi

Presisi & Akurasi Tinggi

11
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Presisi & Akurasi

Presisi Rendah & Akurasi Tinggi


12
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Presisi & Akurasi

Presisi Tinggi & Akurasi Rendah


13
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Presisi & Akurasi

Presisi & Akurasi Rendah 14


Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Presisi

Akurasi >>>
15
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Contoh:

210 ekor DOC strain AA CP-707 dibagi menjadi 30


satuan @ 7 ekor. Sampai dengan 8 minggu, ayam
percobaan diberi 6 ransum A, B, C, D, E dan F
secara acak. Semua ransum mengandung ME
3200 kkal/kg dan PK 23%.

16
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Contoh:

Skala percobaan : 210 ekor


Perlakuan : 6 (A,B,C,D,E,F)
Ulangan :5
Satuan perobaan: 7 ekor

17
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
ANOVA (Analysis of Variance)

Syarat/Asumsi:
Error = NID (Normally, Independent, Distribute
Jumlah SB = 0; i = 0
Efek lingungan dan perlakuan Aditif

18
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Contoh efek perlakuan dan lingkungan yang Aditif
vs Non Aditif

Lokasi Lokasi Diubah ke


Perlakuan Log
1 2 1 2 1 2
A 10 30 10 30 1.00 1.48
B 20 40 20 60 1.30 1.78
B-A 10 10 10 30 0.30 0.30
B-A konstan B=3A B-A konstan
(Aditif) (Multifikatif) (Aditif)

19
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Syarat Percobaan (ANOVA)

Pengacakan
Ulangan
Kontrol Lokal (error)
Simetris (Tidak Wajib)

20
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Fungsi Pengacakan

Untuk memperoleh eror dugaan yang tak terbias sehingga


efek perlakuan dan perbedaan antar perlakuan dapat
diyakini keabsahannya
Menghilangkan subjectivitas dalam menempatkan
perlakuan sehingga tiap satuan percobaan berpeluang
sama untuk menerima atau untuk tidak menerima
perlakuan tertentu
Pengacakan merupakan kewaspadaan untuk
mengantisipasi kemungkinan adanya atau tidak adanya
sumber keragaman lain ynag mungkin dapat atau tidak
dapat mempengaruhi satuan percobaan

21
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Teknik Pengacakan

Table A.1. (Steel and Torrie, 1983)

22
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Fungsi Ulangan

Untuk memperoleh dugaan eror percobaan


Meningkatkan presisi (ketepatan) dengan
memperkecil simpangan baku rataan perlakuan.
Contoh>>>
Dapat mengikutsertakan satuan percobaan yang lebih
bervariasi sehingga cakupan dan penarikan
kesimpulan hasil percobaan bertambah luas
Memperkecil eror percobaan

23
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Banyaknya Ulangan

Tergantung dari derajat ketepatan yang


dikehendaki
Jika semakin kecil penyimpangan yang diharapkan,
maka semakin banyak ulangan
Ulangan tidak dapat mengurangi eror karena
kesalahan teknis

24
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Kontrol Lokal

Kontrol lokal adalah usaha peneliti untuk


mengontrol (memperkecil) eror percobaan.
Pengontrolan eror dapat dilakukan dengan:
Rancangan Percobaan yang tepat
Penggunaan Peragam (Covarian)
Penggunaan satuan percobaan yang tepat

25
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Tranformasi Data

Hubungan antara simpangan baku ( i) dengan


rataan ( i) dapat dinyatakan sebagai berikut: i =
i . Bagi data yang tidak melanggar asumsi
bahwa eror bebas dari pengaruh perlakuan,
eksponen = 0 atau mendekati 0. Jika tidak
sama dengan 0, data harus ditransformasi dulu
sebelum dilakukan Anova

26
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Pengujian Tranformasi Data

Persamaan diubah menjadi persamaan regresi


linier Y = a + bX; Y = ln i dan X = ln i.
Lakukan analisis regresi.
Selanjutnya transformasi data dilakukan
berdasarkan tabel berikut

27
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Pengujian Tranformasi Data

Tranformasi

0 Tidak Perlu

1 Akar X

2 Log X

3 1/(Akar X)

>4 1/X

28
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
Simetris

Percobaan disebut simetris jika tiap perlakuan


ber-ulangan sama. Percobaan tidak menjadi tak
simetris jika ada data yang hilang, dibuang
peneliti karena keabsahannya diragukan, atau
dilakukan peneliti karena terpaksa.

29
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
What Next ?

Randomized Completely Design


Regression Analysis
Correlation Analysin
Etc

30
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science
SB rataan perlakuan

S= x2 ( x)2 = KT = 2

n
n-1

<<< back
31
Department of Nutrition and Feed Technology - Faculty of Animal Science

Anda mungkin juga menyukai