Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RUTIN

“E-COMMERCE & E-BUSSINESS DIBIDANG PARIWISATA”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Ginonggom Rambe (3203122035)

Dosen Pengampu:
Zulkarnair Siregar

PRODI BISNIS DIGITAL


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KENDALA PENERAPAN E-COMMERCE& E-BUSSINESS DIBIDANG
PARIWISATA

A. Definisi E-Commerce (Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375)

Electronic Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan atau pertukaran


produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. E-commerce singkatan dari Electronic
Commerce yang artinya sistem pemasaran secara atau dengan media elektronik. E-Commerce ini
mencakup distribusi, penjualan, pembelian, marketing dan service dari sebuah produk yang
dilakukan dalam sebuah system elektronika seperti Internet atau bentuk jaringan komputer yang
lain. E-commerce bukan sebuah jasa atau sebuah barang, tetapi merupakan perpaduan antara jasa
dan barang. E-commerce dan kegiatan yang terkait melalui internet dapat menjadi penggerak
untuk memperbaiki ekonomi domestik melalui liberalisasi jasa domestik dan mempercepat
integrasi dengan kegiatan produksi global.

B. Definisi E-Bussiness (Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375)

E-bussiness (Inggris: Electronic Business,atau "E-business") dapat diterjemahkan sebagai


kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem
informasi komputer. (Wikipedia) Menurut Paul Timmers (2000:31), Dalam penggunaan sehari-
hari, 'e-bisnis' tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja.
Dalam hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi
segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran
Internet (e-pemasaran).
E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke
konsumen. (Sid L. Huff, et.al. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill).Fungsi e-
bussiness adalah untuk mendukung bagian pemasaran, produksi, accounting, keuangan, dan
human resource management. Dengan menerapkan e-business, perusahaan seakan membuka toko
di berbagai daerah bahkan negara karena konsumen dari berbagai belahan dunia dapat mengakses
situs web-nya dan melakukan transaksi kapan saja dan tanpa harus meninggalkan rumahnya yang
komputernya terhubung dengan Internet.

C. Kendala Penerapan E-Commerce& E-Bussiness Dibidang Pariwisata (jsh Jurnal


Sosial Humaniora, Vol 7 No.2, November 2014)
Penggunaan teknologi informasi dalam menunjang sistem informasi membawa pengaruh
terhadap hampir semua aspek dalam pengelolaan bisnis, termasuk dalam pengelolaan bisnis
pariwisata, Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis dalam menggerakkan
perekonomian Indonesia dan menjadi bagian dari perekonomian global. Berlangsungnya revolusi
3T, transport, telecomunication, tourism, menunjukkan bahwa kegiatan pariwasata telah menjadi
salah satu kekuatan yang mampu mempercepat penyatuan dunia dalam integrasi ekonomi dan
pergerakan manusia lintas daerah dan bahkan lintas negara (Rusman, 2004).
Pernerapan E-Commerce& E-Bussiness dibidang pariwisata merupakan strategi yang sangat
bagus di zaman sekarang ini, yang dimana hampir Sebagian besar aktivitas manusia didukung
oleh teknologi,tetapi tentu tidaklah mudah untuk menerapkan E-Commerce& E-Bussiness
dibidang pariwisata,pasti banyak Kendala yang terjadi dalam transformasi ini. Kendala yang bisa
saja muncul dalam praktek komunikasi bisnis dengan peranan teknologi informasi dan
komunikasi adalah selain masalah infrastruktur sarana dan prasarana, juga masalah
ketidakmampuan manusia dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik,
juga kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik menjadi hambatan yang seringkali muncul
dalam praktek komunikasi bisnis.

 Masalah infrastruktur. Sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi yang
terbilang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga bagi pelaku bisnis yang memiliki
modal yang tidak banyak mengakibatkan kurangnya pembangunan infrastruktur pendukung
Komunikasi bisnis.
 Masalah kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Walaupun fasilitas
komunikasi bisnis telah memadai, kendala yang bisa saja muncul adalah kemampuan sumber
daya manusia dalam memanfaatkan fasilitas tersebut. Mungkin masih ada beberapa pelaku
bisnis yang belum mampu menggunakan alat komunikasi dalam bisnisnya, sehingga walaupun
peralatan yang digunakan adalah peralatan dengan teknologi canggih sekalipun, jika
manusianya tidak dapat mengoperasikan/ menggunakan peralatan tersebut akan menjadi
percuma.
 Kemampuan individu dalam berkomunikasi. Masalah yang paling mendasar dalam praktek
komunikasi bisnis baik dengan peran teknologi informasi dan komunikasi dan tanpa peran TIK
tersebut, masalah yang mendasar adalah kemampuan komunikasi dari individu itu sendiri.
Apabila seseorang memiliki kemampuan komunikasi yang kurang baik, maka secara otomatis
praktek komunikasi bisnisnya tetap mengalami kendala, walau telah didukung oleh peranan
teknologi informasi dan komunikasi. Cara orang tersebut menyampaikan pesan kepada pihak
lain itulah yang menjadi hal yang paling penting untuk diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai