Anda di halaman 1dari 6

SISTEM MANAJEMEN TERPUSAT

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT


Jl. Langko No. 25 – 27 Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat 83114
Telp. : (0370) 643123 Fax. : (0370) 634401

PROSEDUR MANAJEMEN PERUBAHAN


Level Dokumen : No. Dokumen : Tanggal Dokumen : Edisi / Revisi : Halaman :
II PS-SMT-04 25 Januari 2021 1/1 1-6

PROSEDUR MANAJEMEN PERUBAHAN

DISAHKAN OLEH DISETUJUI OLEH DISUSUN OLEH


GENERAL MANAGER WAKIL MANAJEMEN TERPUSAT SEKRETARIS SMM

LASIRAN WARJITO FIRMAN SULISTYAWAN


SISTEM MANAJEMEN TERPUSAT
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
Jl. Langko No. 25 – 27 Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat 83114
Telp. : (0370) 643123 Fax. : (0370) 634401

PROSEDUR MANAJEMEN PERUBAHAN


Level Dokumen : No. Dokumen : Tanggal Dokumen : Edisi / Revisi : Halaman :
II PS-SMT-04 25 Januari 2021 1/1 2-6

1. TUJUAN
Prosedur ini untuk memastikan bahwa perubahan dari sebuah proses, tekhnologi, peralatan, prosedur,
fasilitas, dan tenaga kerja sudah benar-benar dianalisa/dievaluasi, didokumentasi dan dikomunikasi kepada
pihak terkait sehingga perubahan yang direncanakan tidak menimbulkan kerugian baik dalam sisi
keselamatan kerja, lingkungan, Mutu Produk, dan Efisiensi

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup proses Manajemen Perubahan secara keseluruhan, dari pengajuan Permohonan
Perubahan untuk penilaian, perencanaan, pengujian, persetujuan, dan penyebaran di PT PLN (Persero)
Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat.

3. REFERENSI
3.1 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja elemen 6 tentang Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3.
3.2 SNI ISO 9001:2015 – Sistem Manajemen Mutu
3.3 SNI ISO 14001:2015 – Sistem Manajemen Lingkungan
3.4 ISO 45001:2018 – Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja – Klausul 8.1 tentang
Perencanaan dan Pengendalian Operasional.

4. DEFINISI DAN ISTILAH


4.1 Change Initiator (penggagas perubahan) adalah personil yang memprakarsai perubahan, atau orang
yang telah mengajukan suatu proposal untuk perubahan
4.2 Change Assesor (penilai atau penguji perubahan ) adalah personil / tim yang meninjau dan menilai
perubahan dari Change Initiator, serta memberikan persetujuan dimana perubahan yang diusulkan
tersebut layak untuk dievaluasi lebih lanjut sebagai Manajemen Perubahan
4.3 Change Authorizer (yang mengesahkan perubahan) adalah personil /tim yang diberi tugas dan
wewenang untuk menyetujui perubahan serta mengkoordinasikan suatu kegiatan Manajemen
Perubahan
4.4 Change Verifier (Pemeriksa Perubahan) adalah orang / orang-orang pemeriksa seluruh persyaratan
Manajemen Perubahan telah dipenuhi.oleh Pemeriksa Perubahan bertanggung jawab untuk:
- Penjadwalan semua perubahan (dalam parameter yang disediakan oleh personil yang
mengesahkan.
- Pengujian semua perubahan, sebelum pelaksanaan.
- Melaksanakan semua perubahan sesuaikegiatan.
- Meninjau keberhasilan perubahan, berikut implementasinya
SISTEM MANAJEMEN TERPUSAT
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
Jl. Langko No. 25 – 27 Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat 83114
Telp. : (0370) 643123 Fax. : (0370) 634401

PROSEDUR MANAJEMEN PERUBAHAN


Level Dokumen : No. Dokumen : Tanggal Dokumen : Edisi / Revisi : Halaman :
II PS-SMT-04 25 Januari 2021 1/1 3-6

4.5 Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan
karena terjadinya perubahan. Perubahan dapat terjadi karena sebab-sebab yang berasal dari dalam
maupun dari luar perusahaan.
Perubahan adalah penambahan, modifikasi dan penggantian pada:
- Fasilitas dan perlengkapan kerja;
- Proses kerja;
- Prosedur operasional;
- Struktur dan tanggung jawab organisasi;
- Perubahan personel, pelatihan, atau perysaratan kompetensi;
- Program sistem elektronik;
- Tata letak atau desain;
- Peran dan tanggungjawab individu;
- Persyaratan perundang-undangan;
- Area / fungsional / kantor-kantor terkait dampak dari perubahan.
Tipe Perubahan:
- Proses perubahan yang rutin; mengakomodasikan perubahan fasilitas operasi yang terencana.
- Perubahan yang sementara; mengakomodasikan perubahan fasilitas operasi yang bersifat
sementara dan akan dikembalikan lagi ke kondisi semula.
- Proses perubahan yang mendesak (darurat); mengakomodasikan perubahan fasilitas operasi yang
mendadak untuk menghindari bahya potensial dari keselamatan dan lingkungan atau menghindari
ancaman kerugian finansial.

5. URAIAN PROSEDUR
5.1. PERMINTAAN PERUBAHAN
5.1.1 Penggagas Perubahan menjelaskan perlunya perubahan dan secara resmi menyampaikan
persyaratan yang diperlukan, serta mengajukan permohonan untuk perubahan kepada
Penilai.
5.1.2 Penggagas Perubahan mengidentifikasi persyaratan untuk perubahan dengan aspek terkait
perubahan (seperti: ruang lingkup atau konteks, proses penyampaian, rentang waktu dan
organisasi).
5.1.3 Penggagas Perubahan memberikan semua rincian yang diperlukan dalam sebuah Formulir
Permintaan Perubahan (CRF) dan mendistribusikan formulir ke Pihak Penilai Perubahan.
CRF merangkum:
- Deskripsi;
- Alasan;
SISTEM MANAJEMEN TERPUSAT
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
Jl. Langko No. 25 – 27 Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat 83114
Telp. : (0370) 643123 Fax. : (0370) 634401

PROSEDUR MANAJEMEN PERUBAHAN


Level Dokumen : No. Dokumen : Tanggal Dokumen : Edisi / Revisi : Halaman :
II PS-SMT-04 25 Januari 2021 1/1 4-6

- Manfaat;
- Biaya;
- Dampak termasuk penilaian risiko berdasarkan Prosedur Manajemen Risiko;
- Setiap dokumen pendukung; dan
- Persetujuan.

5.2 TINJAUAN PERMINTAAN PERUBAHAN


5.2.1 Atasan Penggagas Perubahan menerima semua CRF dan mencatat semua pada catatan
perubahan.
5.2.2 Atasan Penggagas Perubahan mengkategorikan dan memprioritaskan semua CRF.
5.2.3 Atasan Penggagas Perubahan meninjau dan menilai permintaan perubahan dengan
melakukan penilaian resiko perubahan, dengan menentukan hal berikut:
- Penilaian risiko yang diperlukan untuk menghilangkan atau meminimalisir risiko.
- Standar dan prosedur yang akan digunakan.
- Pengendalian operasional yang dibutuhkan.
- Evaluasi selanjutnya yang akan dilakukan (bahaya, evaluasi, dll.)
- Peralatan dan sistem yang diperlukan.
- Pelatihan yang diperlukan.
- Persyaratan-persyaratan peraturan yang harus dipenuhi.
- Apabila sebuah perubahan menjadi subjek percobaan, dan lama waktu proses untuk
percobaan.
- Otorisasi perubahan yang diperlukan.
- Penilaian resiko tertinggi dari penilaian resiko.
5.2.4 Atasan Penggagas Perubahan melakukan eskalasi semua masalah dan risiko, serta
membuat jadwal CRF kepada personl yang mengesahkan.
5.2.5 Atasan Penggagas Perubahan meneruskan CRF kepada Change Authorizer untuk disetujui.
5.2.6 Atasan Penggagas Perubahan memastikan CRF telah memenuhi persyaratan, dan telah
dilakukan penilaian risiko dan dampak sebelum diteruskan kepada personil yang
mengesahkan.

5.3 PERSETUJUAN PERUBAHAN


5.3.1 Personil yang mengesahkan menentukan kelayakan dari perubahan ini dengan memeriksa
faktor-faktor, seperti:
- Risiko kegiatan dalam melaksanakan perubahan.
- Risiko untuk kegiatanyang tidak dilaksanakan perubahan.
SISTEM MANAJEMEN TERPUSAT
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
Jl. Langko No. 25 – 27 Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat 83114
Telp. : (0370) 643123 Fax. : (0370) 634401

PROSEDUR MANAJEMEN PERUBAHAN


Level Dokumen : No. Dokumen : Tanggal Dokumen : Edisi / Revisi : Halaman :
II PS-SMT-04 25 Januari 2021 1/1 5-6

- Dampak pada kegiatan dalam melaksanakan perubahan (waktu, sumber daya,


keuangan, kualitas).
5.3.2 Personil yang mengesahkan memastikan Penggagas Perubahan dan Penilai melengkapi
semua informasi yang dibutuhkan untuk perubahan.
5.3.3 Personil yang mengesahkan menyetujui atau menolak perubahan.
5.3.4 Jika perubahan disetujui, personil yang mengesahkan memastikan:
- Proses perubahan telah dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh unit terkait.
- Pelatihan yang tepat untuk proses perubahan.
- Proses perubahan dilaksanakan dengan tepat pada semua kegiatan.
- Proses perubahan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah direncanakan.
5.3.5 Atasan Penggagas Perubahan melaporkan dan menyampaikan semua keputusan yang
dibuat oleh Personil yang mengesahkan.

5.4 PELAKSANAAN PERUBAHAN


5.4.1 Penggagas perubahan membuat daftar kegiatan, tanggung jawab dan jangka waktu untuk
pelaksanaan yang akan dilaksanakan.
5.4.2 Penggagas perubahan mengkomunikasikan seluruh informasi yang diperlukan untuk
pelaksanaan perubahan.
5.4.3 Penggagas Perubahan membuat pelatihan untuk personil terkait perubahan, apabila
diperlukan.
5.4.4 Penggagas perubahan menyiapkan peratan dan/atau sistem yang diperlukan untuk
menerapkan perubahan.
5.4.5 Atasan Penggagas Perubahan melaksanakan uji coba perubahan sebelum dilaksanakan
perubahan.
5.4.6 Pelaksana Perubahan melaksanakan perubahan sesuai rencana yang telah ditetapkan.

5.5 KONTROL DAN VERIFIKASI PERUBAHAN


5.5.1 Personil pelaksana perubahan melaporkan kendala dan/atau dampak perubahan kepada
Pemeriksa selama proses perubahan berlangsung, untuk diverifikasi lebih lanjut.
5.5.2 Pelaksanaan perubahan akan ditinjau dan dinilai oleh Pemeriksa apakah perubahan telah
berhasil atau perlu dilakukan perbaikan.
5.5.3 Jika perubahan dinilai perlu dilakukan perbaikan, maka Penggagas Perubahan akan
melaporkan kepada Atasan Penggagas Perubahan untuk dilakukan tindakan perbaikan.
5.5.4 Atasan Penggagas Perubahan akan melakukan kembali tinjauan perubahan untuk
tindaahankan perbaikan.
SISTEM MANAJEMEN TERPUSAT
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
Jl. Langko No. 25 – 27 Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat 83114
Telp. : (0370) 643123 Fax. : (0370) 634401

PROSEDUR MANAJEMEN PERUBAHAN


Level Dokumen : No. Dokumen : Tanggal Dokumen : Edisi / Revisi : Halaman :
II PS-SMT-04 25 Januari 2021 1/1 6-6

5.5.5 Untuk keberhasilan perubahan akan dilaporkan kepada Penanggung Jawab Area Perubahan
untuk disetujui, dan dikomunikasikan kepada semua pihak.
5.5.6 Penggagas menutup CRF dan memperbarui catatan perubahan saat selesai

6. DOKUMEN TERKAIT
6.1. FM-SMT-04-01_Form Permintaan Perubahan

Anda mungkin juga menyukai