Inisiasi 4-ESPA4227
Inisiasi 4-ESPA4227
TEORI INFLASI
Inflasi desakan biaya terjadi akibat adanya kelangkaan produksi termasuk juga adanya
kelangkaan distribusi, walaupun permintaan secara umum tidak ada perubahan yang
meningkat secara signifikan. Adanya ketidaklancaran aliran distribusi ini dapat memicu
kenaikan harga sesuai hokum permintaan-penawaran.
Tiga teori inflasi adalah teori kuantitas, teori Kenyes dan teori strukturalis (Mishkin,
2001).
1. Teori Kuantitas
Proses inflasi terjadi karena dua hal, yaitu jumlah uang beredar dan adanya psikologi
(harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga-harga (expectations).
2. Teori Kenyes
3. Teori Strukturalis
Teori ini disebut juga teori inflasi jangka panjang karena yang dimaksud dengan
faktorfaktor struktural di sini adalah faktor-faktor yang hanya bisa berubah secara
gradual dan dalam jangka yang panjang.
C. DAMPAK INFLASI
Efek terhadap pendapatan sifatnya tidak merata, ada yang dirugikan (seseorang yang
memperoleh pendapatan tetap dan orang yang menumpuk kekeayaannya) tetapi ada
pula yang diuntungkan dengan adanya inflasi.
Inflasi dapat pula mengubah pola alokasi faktor-faktor produksi. Prubahan akibat
kenaikan permintaan dapat mendorong terjadinya perubahan produksi beberapa
barang tertentu.
Kebijakan untuk mengurangi jumlah uang beredar. Pengurangan jumlah uang beredar
diharapkan akan mengurangi tingkat inflasi.
Menyebabkan banyak bank-bank swasta yang ingin memilikinya. Akhirnya bank umum
akan menaikan suku bunga deposito.
Salah satu pendekatan untuk mengendalikan inflasi melalui kebijakan moneter adalah
target inflasi (inflation targeting). Dalam pendekatan ini, otoritas moneter diwajibkan
untuk mengumumkan target inflasi secara eksplisit kepada masyarakat sekaligus
otoritas moneter diarahkanuntuk mencapai target inflasi pada waktu yang telah
ditentukan (agreed time horizon)
1. Bank sentral harus diberikan kebebasan yang besar dalam mengendalikan kebijakan
moneter
4. Pengawasan instrument
Dalam penentuan level sasaran inflasi yang patut dipertimbangkan adalah masalah
karakteristik inflasi, efektifitas dan variabilitas kebijakan moneter, dampaknya
terhadap proses pemulihan ekonomi dan perkiraan mengeni sumber-sumber tekanan
inflasi yang beradadi luar pengaruh kebijakan moneter.
1. Target Operasi
2. Instrumen Moneter
Sejalan dengan diberlakukannya UU No. 23 Tahun 1999 tersebut maka sejak tahun
2000 Bank Indonesia mulai menempuh langkah-langkah untuk menerapkan kerangka
kerja target inflasi. Langkah-langkah yang ditempuh Bank Indonesia antara lain :
3. Akuntabilitas