Anda di halaman 1dari 12

RANCANGAN TUGAS TUTORIAL 1

Nama Mata Kuliah : Pembelajaran Terpadu Sumber Materi:


Pokok Bahasan : Persiapan Pembelajaran Terpadu BMP PDGK4205
Pengembang : One Hadith Tama, M. Pd
Masa Registrasi : 2022.1
Jumlah Soal :2
Skor Maksimal : 100
Jenis Tugas : Aplikasi
Waktu : 1 minggu

Kompetensi Khusus:
Mahasiswa mampu memahami garis besar Pembelajaran Terpadu di SD

Tata cara penulisan TT


1. Diketik menggunakan font Times New Roman ukuran 12 spasi 1,15
2. Ukuran A4
3. Tidak perlu diprint, soft file dikirimkan melalui WApri

A. Menyusun Rancangan Pembelajaran (RPP) Pembelajaran Terpadu sesuai arahan tutor. Di dalam
RPP harus diuraikan pula media pembelajaran sederhana yang dibuat sendiri. Serta harus
membuat instrumen atau alat ukur yang tepat untuk tujuan pembelajaran yang ditentukan (format
RPP sesuai sekolah masing-masing).

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas


1. Seorang guru hendaknya memahami bahwa pembelajaran terpadu mucul atas 3 landasan
filosofis diantaranya progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme. John Dewey, Jean
Piaget, Lev Vgotsky dan William James merupakan tokoh-tokoh yang berada dibelakangnya.
Paparkan benang merah dari ketiga landasan tersebut sehingga mendorong lahirnya
pembelajaran terpadu. Serta uraikan keterkaitan landasan tersebut terhadap kegiatan
pembelajaran.
2. Jika dilihat dari cara memadukan konsep, keterampilan, hasil, dan unit tematisnya menurut
Robin Fogarty dan Jacobs (1991) setidaknya ada sepuluh model-model pembelajaran terpadu
yakni diantaranya model penggalan (fragmented), model keterhubungan (connected), model
sarang, nested), model urutan/rangkaian (sequenced), model bagian (shared), model jaring
laba-laba (webbed), model galur (threaded), model keterpaduan (integrated), model celupan
(immersed), model jaringan (networked). Namun, saat dilihat dalam konteks sekolah dasar di
Indonesia hanya 3 model pembelajaran yang bisa diterapkan. Telaah dan uraikan ketiga model
tersebut beserta kekuatan dan kelemahannya. Sertakan contoh penggunaan dari masing-masing
model.
3. Pada kegiatan inti pembelajaran terpadu memusatkan pada pembentukan pengalaman belajar
siswa (learning experiences) berkaitan dengan kemampuan yang diharapkan dikuasai oleh
siswa secara terpadu yang disusun dan direncanakan oleh guru dengan mengacu pada
kurikulum yang berlaku di sekolah Dasar. Uraikan rancangan kegiatan inti pembelajaran
terpadu untuk satu tema di kelas yang Anda ajar.

Jawaban
A.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Satuan Pendidikan : UPT SD NEGERI KOLOMAYAN 03

Kelas / Semester : 3 /1

Tema : Benda di Sekitarku (Tema 3)

Sub Tema : Aneka Benda di Sekitarku (Sub Tema 1)

Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia, Matematika, SBdP

Pembelajaran ke : 1

Alokasi waktu : 1 hari

A. TUJUAN
1. Dengan membaca teks berjudul Aneka Benda-benda di Sekitar Kita, siswa dapat mengidentifikasi
informasi dari teks.
2. Dengan mengamati benda, siswa dapat mengklasifikasikan benda dan non benda sesuai dengan teks
bacaan dengan tepat.
3. Dengan membaca tentang sifat fisik benda, siswa dapat mengelompokkan benda sesuai dengan sifat
fisiknya.
4. Dengan melengkapi tabel, siswa dapat menuliskan pokok informasi dengan tepat.
5. Dengan pengamatan terhadap alat ukur, siswa dapat menyatakan satuan panjang yang digunakan
dengan paling sedikit dua satuan baku dengan tepat.
6. Dengan memerhatikan pengarahan guru, siswa dapat mengukur panjang benda dengan satuan
panjang baku yang sering digunakan.
7. Dengan menirukan tepukan guru, siswa dapat mengidentifkasi bentuk pola irama sederhana.
8. Dengan mengiringi lagu dengan tepukan, siswa dapat memeragakan pola irama sederhana dengan
tepat.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Kegiatan 1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan Dilanjutkan Dengan Membaca 15


Doa (Orientasi)
2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan dipelajari dan
Pendahulua diharapkan dikaitkan dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi) Men
n 3. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan it
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
Kegiatan Ayo Membaca 140

Inti  Siswa membaca wacana yang ada di Buku Siswa. meni


 Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dari wacana yang t
dipakai.
Ayo Mengamati

 Setelah membaca siswa mengerjakan latihan di Buku Siswa yaitu, memilih


mana yang benda dan mana yang bukan benda berdasarkan wacana yang
telah dibaca (tentang cahaya dan suara). (Critical Thinking and Problem
Solving)
 Memeriksa hasil pekerjaan siswa bersama-sama.
 Siswa memerhatikan kembali Buku Siswa tentang pembagian benda
berdasarkan ukuran, warna, dan bentuk. Setelah itu menyimak pengarahan
guru tentang sifat benda. Sifat fisik benda adalah segala sesuatu yang dapat
mendeskripsikan atau mencirikan benda tersebut dan dapat diamati oleh
indra manusia. Segala sesuatu yang bisa dilihat, diraba, dan dirasa (jika
perlu). Benda dapat diidentifikasi sifat fisiknya melalui bentuk, ukuran,
kekerasan, warna, kekuatan, dan sebagainya.
 Kegiatan selanjutnya siswa mengamati benda-benda sekitar dan
mengelompokkan benda tersebut berdasarkan sifat fisiknya.
 Siswa dapat mengelompokkan berdasarkan warna, ukuran, bentuk atau
lainnya. Misalkan, untuk warna, siswa mengelompokkan benda yang
berwarna putih, atau berdasarkan bentuk, mengelompokkan jadi satu benda
yang bentuknya persegi.
 Siswa menuliskan pengelompokkan tersebut di Buku Siswa. (Mandiri)
 Perwakilan kelompok mempresentasikan pengelompokan benda tersebut.
Ayo Berlatih

 Setelah perwakilan siswa mempresentasikan pengelompokkannya setiap


siswa diminta untuk mengisi peta konsep yang telah disediakan.
 Perwakilan siswa diminta untuk menjelaskan peta konsep yang telah di buat
ke depan kelas.
(Creativity and Innovation)

 Guru memberikan masukannya untuk presentasi yang telah dilakukan oleh


siswa.
Ayo Mengamati

 Kegiatan dilanjutkan dengan siswa memerhatikan panjang benda yang


diambil, dan mengurutkan benda mulai dari yang paling pendek ke benda
yang paling panjang (alternatif kegiatan bisa juga siswa diminta untuk
berbaris berdasarkan tinggi badan mulai dari yang paling pendek ke yang
paling tinggi).
 Siswa diminta untuk mengobservasi mana yang paling tinggi dan paling
pendek.
 Sampaikan bagaimana kita dapat mengukur benda? Perkenalkan siswa alat
ukur yang biasa digunakan dalam keseharian. (Sangat dianjurkan untuk guru
memperlihatkan secara langsung beragam alat ukur, mulai dari penggaris,
meteran kain, meteran rol, ataupun meteran saku).
 Ajak siswa memerhatikan satuan yang tertera pada alat ukur.
 Siswa diperkenalkan dengan satuan yang biasa digunakan untuk mengukur
sehari-hari, seperti m, cm, km.
 Ajak siswa untuk menyebutkan satuan panjang yang mereka ketahui.
Tuliskan di kolom yng tersedia di Buku Siswa.(Mandiri)
(Critical Thinking and Problem Formulation)

Satuan dalam panjang

Ayo Berlatih

 Guru menunjukkan cara pengukuran dengan menggunakan penggaris


sederhana.
Siswa diminta untuk mempraktikkan cara pengukuran sederhana dengan
menggunakan penggaris. Pastikan siswa menempatkan titik nol di ujung
benda yang akan diukur. (Critical Thinking and Problem Formulation)

 Siswa mengerjakan latihan di Buku Siswa. (Mandiri)


Ayo Mencoba

 Kegiatan dilanjutkan dengan bermain tebak-tebakan benda. Misalnya:


Sejenis alat musik,

Terbuat dari logam,

Bentuknya segitiga,

Digunakan dengan cara diketuk,

Benda apakah itu? (jawab: Triangle)

 Guru menjelaskan bahwa banyak benda yang digunakan untuk mengiringi


lagu. Benda yang termasuk kelompok alat musik sangat banyak ragamnya.
Salah satu contohnya adalah alat musik ritmis. Alat musik ritmis adalah alat
musik yang tidak bernada yang dapat menghasilkan irama lagu.
 Guru dapat mengenalkan alat musik ritmis daerah bila ada. Akan lebih baik
jika ditunjukkan juga contoh alat musik daerahnya.
 Siswa mengamati jenis alat musik ritmis yang ada di Buku Siswa. (Akan
lebih baik, jika guru membawa salah satu contoh alat musik ritmis). Siswa
diarahkan untuk mengajukan pertanyaan seputar alat musik ritmis.
 Sebelum menggunakan alat musik, siswa diajak berlatih tepukan dengan
menggunakan benda-benda di sekitar mereka.
 Guru memberikan contoh tepukan yang merupakan pola irama dan mana
yang bukan pola irama. (Guru memperlihatkan tepukan yang tidak berpola
dan tepukan yang berpola). Tepukan sangat bervariasi, boleh tepukan lemah-
kuat, ataupun tepukan tangan-tepukan meja ataupun lainya.
 Siswa diperkenalkan simbol yang digunakan di Buku Siswa, yaitu simbol:
~ ketukan kuat/tepuk meja.

~ ketukan lemah/tepuk tangan.

 Guru menyampaikan bahwa pukulan bisa divariasikan, misalkan


menggunakan hentakan kaki dan tepuk tangan, menggunakan stik pemukul
dan tepuk tangan, mengetuk di meja dan kursi, dan lain-lain.
 Siswa memberikan contoh tepukan pola irama, guru memberikan arahannya.
Ayo Berlatih

 Setelah siswa memahami tentang tepukan pola irama. Siswa diperkenalkan


lagu yang berjudul “Teka-Teki”.
 Siswa berlatih bersama-sama sesuai dengan guru. Untuk bait selanjutnya
siswa dapat memvariasikan tepukan.
 Kegiatan alternatif guru dapat membentuk kelompok kecil, setiap kelompok
dapat menggunakan media yang beragam untuk menghasilkan tepukan.
Misalkan, kelompok pertama bertepuk tangan dan mengetuk meja untuk
menghasilkan bunyi. Kelompok kedua memukul kaleng dan galon untuk
menghasilkan bunyi. Siswa diberikan kesempatan untuk bereksplorasi dalam
menghasilkan bebunyian.
 Setelah itu mereka berlatih membuat tepukan pola irama untuk mengiringi
lagi Teka-Teki.
 Setiap kelompok diminta tampil untuk mempertunjukkan hasilnya. Jika
waktu tidak mencukupi, maka penampilan dapat dilakukan di pembelajaran
selanjutnya.
(Creativity and Innovation)

Kegiatan 1. Siswa mapu mengemukan hasil belajar hari ini 15


2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
Penutup 3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan menambahkan Meni
informasi dari siswa lainnya. t
4. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan
nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
5. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.
A. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes
pengetahuan dan unjuk kerja siswa.

Mengetahui Wonodadi, …Nopember 2022

Kepala Madrasah, Guru Kelas 3

ENDAH IKAWATI, S.Pd NANANG DWI HERMAWAN

NIP. 19750427 200012 2 002 NIP. -


LAMPIRAN

Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan laporan
kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk
kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.

1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap sesuai dengan petunjuk pemakaian Buku Guru.

2. Penilaian Pengetahuan.
1. Menjawab pertanyaan berdasarkan wacana.
Banyak Soal: 4

Benar Semua (jumlah benar/4 x 100) = 100

2. Mengisi tabel benda yang terbuat dari kayu.


Banyak isian: 5

Benar semua (jumlah benar/5 x 100) = 100

3. Menjawab pertanyaan tentang pengalaman melakukan musyawarah.

3. Penilaian Keterampilan
1. Rubrik menulis cerita bergambar proses pembuatan benda terbuat dari kayu.
Ketepatan Tepukan Ketepatan Tempo
No Nama Siswa
T BT T BT

Refleksi Guru
B. 1. Benang merah dari teori progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme dalam pembelajaran
terpadu:

a) Pembelajaran berpusat pada peserta didik dan menghargai potensi alamiah seperti bakat dan
minat yang unik.

b) Pembelajaran terpadu memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik mengenai


konteks pembelajaran secara nyata (kongkrit).

c) Penyajian pembelajaran dengan tema mencoba mendekatkan pembelajaran dengan minat dan


bakat peserta didik.

Teori belajar dan pembelajaran yang menjadi landasan terciptanya pembelajaran terpadu:


 Teori progresivisme (John Dewey) adalah meyakini bahwa pembelajaran merupakan proses
berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah yang ada. Teori ini memahami bahwa
pembelajaran seharusnya menjadikan peserta didik lebih maju, kreatif, dan inovatif untuk
menyelesaikan permasalahan yang terjadi dilingkungannya. Pembelajaran tidak hanya sebuah
transfer informasi, melainkan cara untuk memiliki kehidupan yang lebih baik dimasa yang
akan datang.
 Teori konstruktivisme (Jean Piaget) menyebutkan bahwa ilmu pengetahuan dan keterampilan
dibangun melalui pengalaman langsung. Pembelajaran dengan pengalaman langsung akan
mudah dicerna oleh peserta didik karena informasi yang diterima oleh berbagai indra yang
dimiliki, tidak hanya hasil mendengarkan penjelasan guru saja.
 Teori humanisme (Lev Vgotsky) meyakini bahwa setiap anak (peserta didik) memiliki potensi
uniknya masing-masing. Peserta didik berhak memilih pembelajaran yang sesuai dengan minat
dan bakatnya.

2. Tiga model pembelajaran terpadu yang cocok diterapkan di sekolah dasar di Indonesia, yaitu model
jaring laba-laba (webbing), model keterhubungan (connected), dan model keterpaduan (integrated).
a. Model jaring laba-laba atau webbed adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan bersifat tematik.
b. Model keterhubungan atau connected adalah model pembelajaran terpadu untuk
menghubungkan satu konsep dengan konsep lain yang dipelajari dalam satu bidang studi.
c. Model keterpaduan atau integrated adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan antar mata pelajaran.
Kelebihannya yaitu :
a) adanya faktor motivasi yang dihasilkan dari memilih tema yang diminati.
b) lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman.
c) mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema.
Kekurangannya yaitu :
a) sulit dalam menyeleksi tema.
b) ada kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal.
c) guru dapat menjaga misi kurikulum.
d) guru lebih fokus pada kegiatan daripada pengembangan konsep.
Contoh penerapan :
a. Contoh penerapan kurikulum model Webbed: Misalnya, guru dan siswa menentukan tema
yang disenangi siswa, seperti: "Lingkungan". Tema lingkungan ini dikembangkan menjadi
sub-sub tema/topik yang ada pada beberapa mata pelajaran.
b. Contoh penerapan model keterhubungan yaitu Guru mengkaitkan konsep ekosistem yang
berkaitan dengan energi dan sumber daya alam.
c. Contoh penerapan model keterpaduan yaitu : Guru mengajarkan topik yang tumpang tindih
dalam Matematika, IPS, Bahasa Indonesia, dan IPA.
3. Berikut ini contoh uraian rancangan kegiatan inti pembelajaran terpadu untuk satu tema :
Kegiatan Inti:
Mata Pelajaran Kegiatan Inti
Bahasa Indonesia  Setelah membaca siswa mengerjakan latihan
di Buku Siswa yaitu, memilih mana yang
benda dan mana yang bukan benda
berdasarkan wacana yang telah dibaca
(tentang cahaya dan suara). (Critical
Thinking and Problem Solving)
 Memeriksa hasil pekerjaan siswa bersama-
sama.
 Siswa memerhatikan kembali Buku Siswa
tentang pembagian benda berdasarkan
ukuran, warna, dan bentuk. Setelah itu
menyimak pengarahan guru tentang sifat
benda. Sifat fisik benda adalah segala
sesuatu yang dapat mendeskripsikan atau
mencirikan benda tersebut dan dapat diamati
oleh indra manusia. Segala sesuatu yang
bisa dilihat, diraba, dan dirasa (jika perlu).
Benda dapat diidentifikasi sifat fisiknya
melalui bentuk, ukuran, kekerasan, warna,
kekuatan, dan sebagainya.
 Kegiatan selanjutnya siswa mengamati
benda-benda sekitar dan mengelompokkan
benda tersebut berdasarkan sifat fisiknya.
 Siswa dapat mengelompokkan berdasarkan
warna, ukuran, bentuk atau lainnya.
Misalkan, untuk warna, siswa
mengelompokkan benda yang berwarna
putih, atau berdasarkan bentuk,
mengelompokkan jadi satu benda yang
bentuknya persegi.
 Siswa menuliskan pengelompokkan tersebut
di Buku Siswa. (Mandiri)
 Perwakilan kelompok mempresentasikan
pengelompokan benda tersebut.

Matematika  Kegiatan dilanjutkan dengan siswa


memerhatikan panjang benda yang diambil,
dan mengurutkan benda mulai dari yang
paling pendek ke benda yang paling panjang
(alternatif kegiatan bisa juga siswa diminta
untuk berbaris berdasarkan tinggi badan
mulai dari yang paling pendek ke yang
paling tinggi).
 Siswa diminta untuk mengobservasi mana
yang paling tinggi dan paling pendek.
 Sampaikan bagaimana kita dapat mengukur
benda? Perkenalkan siswa alat ukur yang
biasa digunakan dalam keseharian. (Sangat
dianjurkan untuk guru memperlihatkan
secara langsung beragam alat ukur, mulai
dari penggaris, meteran kain, meteran rol,
ataupun meteran saku).
 Ajak siswa memerhatikan satuan yang
tertera pada alat ukur.
 Siswa diperkenalkan dengan satuan yang
biasa digunakan untuk mengukur sehari-
hari, seperti m, cm, km.
 Ajak siswa untuk menyebutkan satuan
panjang yang mereka ketahui. Tuliskan di
kolom yng tersedia di Buku Siswa.
(Mandiri)

SBdP  Setelah siswa memahami tentang tepukan


pola irama. Siswa diperkenalkan lagu yang
berjudul “Teka-Teki”.
 Siswa berlatih bersama-sama sesuai dengan
guru. Untuk bait selanjutnya siswa dapat
memvariasikan tepukan.
 Kegiatan alternatif guru dapat membentuk
kelompok kecil, setiap kelompok dapat
menggunakan media yang beragam untuk
menghasilkan tepukan. Misalkan, kelompok
pertama bertepuk tangan dan mengetuk meja
untuk menghasilkan bunyi. Kelompok kedua
memukul kaleng dan galon untuk
menghasilkan bunyi. Siswa diberikan
kesempatan untuk bereksplorasi dalam
menghasilkan bebunyian.
 Setelah itu mereka berlatih membuat
tepukan pola irama untuk mengiringi lagi
Teka-Teki.
 Setiap kelompok diminta tampil untuk
mempertunjukkan hasilnya. Jika waktu tidak
mencukupi, maka penampilan dapat
dilakukan di pembelajaran selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai