Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN


PERCOBAAN VII

SWITCH ON/OFF SEBAGAI INPUT MIKROKONTROLER

Dosen :
Abdul Muis Prasetya ST.,MT.

Disusun Oleh :
Rendi Christian Sujoko (2240302061)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2023
PERCOBAAN VII
SWITCH ON/OFF SEBAGAI INPUT MIKROKONTROLER

1. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan keenam ini yaitu:
1.Mengendalikan SWITCH BUTTON untuk mengontrol LED dan Buzzer.
2.Membuat coding yang berbeda untuk rangkaian yang sama.
2.Bisa mencari kesalahan pada penginputan coding serta mampu untuk
diedit.
3.Memenuhi tugas praktikum Algoritma dan Pemrograman.

2. Dasar Teori
1.Pengertian Switch Button dan Buzzer

Gambar 2.1 Switch Button.

Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar


sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus
listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock
disini berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau pemutus
aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas),
maka saklar akan kembali pada kondisi normal.
Gambar 2.2 Buzzer atau Beeper.

Buzzer Elektronika adalah sebuah komponen elektronika yang dapat


menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi. Buzzer elektronika akan
menghasilkan getaran suara ketika diberikan sejumlah tegangan listrik dengan
taraf tertentu sesuai dengan spesifikasi bentuk dan ukuran buzzer elektronika
itu sendiri. Pada umumnya, buzzer elektronika ini sering digunakan sebagai
alarm karena penggunaannya yang cukup mudah yaitu dengan memberikan
tegangan input maka buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara
berupa gelombang bunyi yang dapat didengar manusia.

2.Fungsi Switch Button dan Buzzer


Switch Button memiliki fungsi kerja yang menghubungkan dan
memutuskan, push button switch mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC
(Normally Close) dan NO (Normally Open).

• NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi


normalnya terbuka (aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika
tombol saklar ditekan, kontak yang NO ini akan menjadi menutup
(Close) dan mengalirkan atau menghubungkan arus listrik. Kontak
NO digunakan sebagai penghubung atau menyalakan sistem circuit
(Push Button ON).
• NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi
normalnya tertutup (mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol
saklar push button ditekan, kontak NC ini akan menjadi membuka
(Open), sehingga memutus aliran arus listrik. Kontak NC digunakan
sebagai pemutus atau mematikan sistem circuit (Push Button Off).
Pada dasarnya Buzzer Elektronika menyerupai loud speaker namun
memiliki fungsi-fungsi yang lebih sederhana. Berikut adalah beberapa fungsi
buzzer elektronika :

• Sebagai bel rumah


• Alarm pada berbagai peralatan
• Peringatan mundur pada truk
• Komponen rangkaian anti maling
• Indikator suara sebagai tanda bahaya atau yang lainnya
• Timer
• Dan lain-lain

3.Cara Kerja Switch Button


Tidak seperti tuas, tombol tekan bekerja secara unlock. Jadi, ketika ditekan,
komponen di dalamnya tidak akan mengunci. Dengan begitu, kondisi sirkuit
menjadi normal setelah tombol dilepaskan.
Tombol akan bernilai High ketika tombol ditekan dan arus akan mengalir
secara otomatis, sebaliknya tombol bernilai Low pada saat tombol dilepas dan
arus listrik langsung berhenti.
Akan tetapi, cara kerjanya bisa juga dipengaruhi oleh jenis tombol tekan,
apakah termasuk kontak NC atau kontak NO.
3. Alat dan Bahan
1.Arduino UNO
2.Breadboard
3.Resistor 10k ohm (1)
4.Resistor 220 ohm (1)
5.Kabel Jumper
6.LED
7.Buzzer
8.Switch On/Off Button

Resistor 10k ohm

Resistor 220 ohm

Switch Button

LED

Buzzer
4. Prosedur Percobaan
1.Susun kedua Resistor dan Switch Button pada Breadboard.
2.Kemudian hubungkan kaki resistor 10k ohm pada 7 breadboard dengan
kaki Switch Button secara sejajar.
3.Kemudian hubungkan kabel jumper tersebut dengan pin 7 dan 5V pada
Arduino lalu kabel jumper pin 7 dihubungkan dengan kaki kiri bawah pada
Switch Button dan kabel 5V terhubung dengan kaki kanan bawah Switch
Button.
4.Tambahkan lagi kabel jumper pada pin 13 dan GND pada Arduino
kemudian Kabel jumper pin 13 dihubungkan dengan kaki resistor 220 ohm
dan kabel GND terhubung dengan breadboard namun berada diposisi
sebelah kaki resistor 220 ohm. Serta hubungkan kaki Anoda LED dengan
resistor dan kaki Katoda terhubung dengan kabel jumper yang GND.
6.Untuk mengganti LED ke Buzzer tinggal mencabut LED kemudian kabel
merah Buzzer terhubung dengan kaki resistor 220 ohm dan kabel warna
hitam terhubung dengan GND.

Gambar 4.1 Susunan alat menggunakan LED.

Gambar 4.2 Susunan alat menggunakan Buzzer.


5. Hasil Percobaan
Setelah selesai merangkai semua alat, maka bisa dilanjutkan dengan
menginput coding. Berikut adalah coding yang diinput beserta pada LED:

int buttonPin = 7; // pin signal modul Switch dihubungkan ke pin 7 Arduino


int ledPin = 13; // nomor pin LED internal Arduino
int buttonState = 0; // nama variable status switch
void setup() {
pinMode(buttonPin, INPUT); // tombol tekan (push button) sebagai input:
pinMode(ledPin, OUTPUT); // LED pin sebagai output:
Serial.begin(9600); // untuk membaca data pada serial port di layar monitor
}
void loop() {
buttonState = digitalRead(buttonPin); // membaca nilai tombol tekan (sensor
digital)
Serial.println(); // menulis nilai sensor di layar monitor
if (buttonState == HIGH) // check apakah tombol pushbutton ditekan
{
digitalWrite(ledPin, LOW); // matikan LED (off)
}
else
{
digitalWrite(ledPin, LOW); // nyalakan LED (on)
}
}
Gambar 5.1 LED menyala saat Switch Button ditekan.

Gambar 5.2 LED mati saat Switch Button dilepas.


Berikut adalah coding untuk Buzzer dan gambarnya:
// Program toogle Switch On - Switch Off
int buttonPin = 7; // the pin that the pushbutton is attached to
int ledPin = 13; // the pin that the LED is attached to
int buttonState = 0; // current state of the button
int lastButtonState = 0; // previous state of the button
int buttonPushCounter = 0; // counter for the number of button presses
void setup() {
pinMode(buttonPin, INPUT);
pinMode(ledPin, OUTPUT);
}
void loop() {
buttonState = digitalRead(buttonPin); // membaca nilai tombol tekan (sensor
digital)
if (buttonState != lastButtonState) { // jika nilai sekarang tidak sama dengan
nilai terakhir
if (buttonState == HIGH) {
buttonPushCounter++;
}
}
lastButtonState = buttonState;
if (buttonPushCounter % 2 == 0) {
digitalWrite(ledPin, HIGH);
}
else {
digitalWrite(ledPin, LOW);
}
}

Gambar 5.3 Buzzer bisa berbunyi saat Switch Button ditekan.


6. Kesimpulan

Cara kerja Switch Button dari percobaan 7 ini benar benar beragam dan
dapat diaplikasikan pada benda elektronik selain yang ada pada percobaan.
Alat ini juga membutuhkan instruksi dari pengguna untuk melihat apakah
Switch Button bekerja dengan baik atau tidak. Pada percobaan kali ini kita juga
menggunakan Coding yang berbeda untuk setiap alat yang digunakan yang
artinya walaupun dengan rangkaian yang sama tidak bias menggunakan
Coding yang sama juga walau hanya diganti satu alat saja.
Percobaan 7 ini kita pertama kali menggunakan Buzzer sebagai alat
praktikum, melihat cara kerja Buzzer, tentunya ini sebuah alat yang berguna
sekali serta penggunaannya dikehidupan sekitar kita dapat ditemukan dengan
mudah. Beberapa penggunaan Buzzer yang dapat kita temukan dengan mudah
adalah Klakson kendaraaan, Bel Rumah, Alarm kendaraan, dan lain-lain. Pada
saat menggunakan LED sebagai alat percobaan juga tidak mengalami masalah
dalam merakit dan mengcodingnya, pengetahuan dari percobaan sebelumnya
sangat membantu dalam selesainya Percobaan 7 saya ini.
Disini adalah link video yang saya buat untuk memenuhi Praktikum
Project 7 ini https://youtu.be/OZjqJiQsb4g
DAFTAR PUSTAKA

Hidayatullah Sarif, Sunan. “Pengertian Buzzer Elektronika beserta


Fungsi dan Prinsip Kerjanya”. ELEKTRONIK MGID (2020).
Suprianto. “Pengertian Push Button Switch (Saklar Tombol Tekan)”.
Elektro, Komponen Elektronik (2015)
Rakhman, Alif. “Push Button Switch: Pengertian, Fungsi, Jenis-jenis”.
Electrical (2022).

Anda mungkin juga menyukai