LP+ Askep Gaskritis Pada Ibu Hamil (Wahyu)
LP+ Askep Gaskritis Pada Ibu Hamil (Wahyu)
Oleh :
WAHYU
2022-04-14901-069
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat Laporan Pendahuluan
Dan Asuhan Keperawatan pada Ny.B Dengan Diagnosa Medis Gastritis Pada Ibu
Hamil Trimester III Di Pukesmas Kayon palangka raya”. Laporan pendahuluan
ini disusun guna melengkapi parktik klinik program profesi Ners. Laporan
Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, saya
ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners STIKes
Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Isna Winanti , S.Kep, Ners, S selaku koordinator Praktik Klinik Program
Studi Ners
4. Ibu Ayu Puspita, Ners, M.kep selaku pembimbing akademik yang telah
banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian
asuhan keperawatan ini
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan kegiatan praktik
propesi ners dipuskesmas kayon.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan
ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iv
BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA1
1.1 Konsep Kehamilan1
1.1.1 Definisi Kehamilan1
1.1.2 Etiologi2
1.1.3 Klasifikasi2
1.1.4 Patofisiologi3
1.1.5 Tanda-Tanda Kehamilan4
1.1.6 Tanda-tanda kehamilan yang berbahaya5
1.1.7 Komplikasi6
1.1.8 Penatalaksanaan7
1.2 Konsep Dasar Perawatan Payudara...........................................................9
1.2.1 Defenisi perawatan payudara.....................................................................11
1.2.2 Tujuan perawatan payudara................................................................................13
1.2.3 Manfaat perawatan payudara.....................................................................13
1.2.4 Dampak tidak melakukan perawatan payudara.........................................14
1.2.5 Pelaksanaan perawatan payudara.........................................................................15
1.3 Persiapan Persalinan..................................................................................17
1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan persalinan............................18
2.1 Manajemen Asuhan Keperawatan19
2.1.1 Pengkajian19
2.1.2 Diagnosa Keperawatan20
2.1.3 Intervensi Keperawatan22
2.1.4 Implementasi Keperawatan27
2.1.5 Evaluasi Keperawatan29
BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL30
2.1 Analisis Data30
2.2 Prioritas Masalah43
2.3 Rencana Keperawatan46
2.4 Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan48
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................50
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Penyakit
2.1.1 Definisi
Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan
setiap pasangan suami istri. Setiap kehamilan diharapkan adalah lahirnya bayi
yang sehat dan sempurna secara jasmaniah dengan berat badan yang cukup
(Syahril, 2018).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai
6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Prawirohardjo,
2009).
Gastritis adalah inflamasi (peradangan) dari mukosa lambung. Inflamasi
ini mengakibatkan leukosit menuju ke dinding lambung sebagai respn terjadinya
kelainan pada bagian tersebut (Waluyo, 2018). Wanita hamil dengan gastritis
lebih rentan terhadap mual dan muntah berlebihan (hiperemesis gravidarum)
(Syahril, 2018).
Penyakit gastritis sering terjadi pada kehamilan muda dengan keluhan seperti
mual, muntah-muntah, tidak ada nafsu makan, nyeri di daerah epigastrium, dan
sebagainya. Keluhan ini hampir sama dengan gejala hiperemesis gravidarum. Bila
penyakit ini disebabkan oleh kehamilan, biasanya keluhan akan hilang setelah
trimester I. Kelainan gastrointestinal bisa timbul pada saat kehamilan atau
kelainan yang sebelumnya sudah ada akan bertambah berat sewaktu hamil
(Atiqoh, 2020).
Gastritis akut adalah inflamasi akut mukosa lambung pada sebagian besar
merupakan penyakit yang ringan dan sembuh sempurna durasi penyembuhan
gastritis akut kurang dari 6 bulan. Salah satu bentuk gastritis akut yang
manifestasi klinisnya adalah :
1. Gastritis akut erosive
Disebut erosive apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam dari pada
mukosa muscolaris (otot-otot pelapis lambung).
2. Gastritis akut hemoragik
Disebut hemoragic karena pada penyakit ini akan dijumpai perdarahan
mukosa lambung dalam berbagai derajat dan terjadi erosi yang berarti hilangnya
kontunuitas mukosa lambung pada beberapa tempat, menyertai inflamasi pada
mukosa lambung tersebut.
2.1.5 Patofosiologi
1) Gastritis Akut
Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stress, zat kimia, obat- obatan dan
alcohol, makanan pedas, panas maupun asam. Pada pasien yang mengalami
stress akan terjadi perangsangan saraf simpatis NV (Nervus Vagus), yang
akan meningkatkan produksi asam klorida (HCI) didalam lambung akan
menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia.
2). Gastritis Kronis
Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau
maligna dari lambung atau oleh bakteri helicobactery pylory (H. pylory)
gastritis kronis dapat diklasifikasikan sebagai tipe A / tipe B, tipe A (sering
disebut sebagai gastritis autoimun) diakibatkan dari perubahan sel parietal, yang
menimbulkan atrofi dan infiltrasi seluler. Hal ini dihubungkan dengan penyakit
autoimun seperti anemia pernisiosa dan terjadi pada fundus atau korpus dari
lambung. Tipe B (kadang disebut sebagai gastritis) mempengaruhi antrum dan
pylorus (ujung bawah lambung dekat duodenum) ini dihubungkan dengan
bakteri pylory. Factor diet seperti minum panas atau pedas, penggunaan atau
obat-obatan dan alcohol, merokok, atau refluks isi usus kedalam lambung (Doni
dkk, 2019).
WOC GASKRITIS
Infeksi mukosa lambung Iritasi mukosa lambung Peradangan asam lambung
B2 B4 B5 B6
B1 B3
2.1.7 Komplikasi
Menurut (Doni dkk, 2019) komplikasi yang mungkin dapat terjadi pada
gastritis :
1) Perdarahan saluran cerna bagian atas
2) Ulkus esophagus Naiknya asam lambung bisa memicu luka pada dinding
kerongkongan yang disebut dengan istilah ulkus esophagus. Pada awalnya
asam lambung yang naik akan menyebabkan radang, tetapi seiring
berjalannya waktu, radang bisa menjadi semakin parah yang akhirnya
membentuk luka. Ibu hamil mungkin akan mengalami gangguan makan
akibat rasa nyeri dan kesulitan menelan makanan (disfagia)
3) Striktur esophagusTidak hanya menimbulkan luka, radang di area
kerongkongan akibat asam lambung juga bisa berdampak lebih buruk, yaitu
membentuk jaringan parut. Terbentuknya jaringan parut akan menyebabkan
kerongkongan menyempit sehingga mengakibatkan kesulitan dalam menelan
makanan
4) Esophagus barretYaitu kerusakan pada bagian bawah saluran yang
menghubungkan mulut dan lambung (esophagus). Esophagus barret biasanya
akibat dari paparan berulang terhadap asam lambung.
5) Perforasi dan anemia karena gangguan absorbs vitamin B12
2. Nutrisi kurang dari Setelah di lakukan perawatan 1. Anjurkan pasien untuk makan sedikit demisedikit dengan porsi kecil
selama 1x7 jam diharapkan
kebutuhan tubuh b/d namun sering.
suhu tubuh dapat menurun
anorexia dan teratasi. 2. Berikan makanan yang lunak dan makanan yang di sukai pasien/di
Kriteria hasil :
gemari.
1. Keadaan umum cukup
3. lakukan oral higyne 2x sehari
2. Turgor kulit baik - BB
4. timbang BB pasien setiap hari dan pantau turgor kulit,mukosa bibir
meningkat
dll
3. Kesulitan menelan
5. Konsultasi dengan tim ahli gizi dalam pemberian menu.
berkurang
3.Volume cairan kurang Setelah diberikan asuhan 1. Penuhi kebutuhan individual. Anjurkan klien untuk minum (dewasa :
dari kebutuhan tubuh keperawatan selama 1x7 jam
40- 60 cc/kg/jam).
berhubungan dengan diharapkan tingkat infeksi
intake yang tidak klien menurun. 2. Awasi tanda-tanda vital, evaluasi turgor kulit, pengisian kapiler dan
adekuat dan output Kriteria hasil :
membran mukosa
cair yang berlebih 1. Mempertahankan volume
(mual dan muntah) cairan adekuat dengan 3. Pertahankan tirah baring, mencegah muntah dan tegangan pada
dibuktikan oleh mukosa
defekasi Berikan terapi IV line sesuai indikasi .
bibir lembab.
2. turgor kulit baik 4. Kolaborasi pemberian cimetidine dan ranitidine
3. pengisian kapiler
berwarna merah muda
4. input dan output
seimbang.
4. Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi sejauh mana klien dapat melakukan aktivitas.
keperawatan selama 1 × 7
b/d kelemahan fisik 2. Berikan lingkungan yang tenang.
Jam diharapkan adl kembali
normal dengan hasil kriteria 3. Berikan bantuan dalam aktivitas.
hasil
4. Jelaskan pentingnya beraktivitas bagi klien.
1. Klien dapat beraktivitas
tanpa bantuan, 5. Tingkatkan tirah baring atau duduk dan berikan obat sesuai dengan
2. Skala aktivitas 0-1 indikasi
5. Ansietas b/d kurang Setelah diberikan asuhan 1. Awasi respon fisiologi misalnya: takipnea, palpitasi, pusing, sakit
keperawatan selama 1x7 jam
pengetahuan tentang kepala, sensasi kesemutan.
diharapkan citra tubuh klien
penyakit meningkat. 2. Dorong pernyataan takut dan ansietas, berikan umpan balik.
1.Mengungkapkan perasaan
3. Berikan informasi yang akurat.
dan pikirannya secara
terbuka 4. 4.Berikan lingkungan yang tenang untuk istirahat.
2.Melaporkan berkurangnya
5. Dorong orang terdekat untuk tinggal dengan pasien.
cemas dan takut
3. Mengungkapkan mengerti 6. unjukan teknik relaksasi
tentangpeoses penyakit
Mengemukakan
4. menyadari terhadap apa
yang diinginkannya yaitu
menyesuaikan diri terhadap
perubahan fisiknya
1.2.4 Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan
yang telah disusun pada tahap perencanaan.(Setiadi : 2012).
Implementasi merupakan tahap proses keperawatan di mana perawat memberikan
intervensi keperawatan langsung dan tidak langsung terhadap klien (Potter &
Perry:2009).
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan,
mencakup tindakan mandiri dan tindakan kolaborasi.
Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan
kesimpulan perawat dan bukan atas petunjuk tenaga kesehatan lain.
Tindakan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil
keputusan bersama dengan dokter atau petugas kesehatan lain.
2.2.5 Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses
keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana
tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai.
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 pengkajian
3.1.1 Identitas Klien
Nama : Ny. B
Agama : Kristen
Suku/Bangsa : Dayak/ Indonesia
Pendidikan terkahir : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Gol. Darah : O
Alamat : Jl. Nila Putih
Diagnosa Medis : Gastritis
Tanggal Ke Pukesmas : 12 Oktober 2022
Tanggal Pengkajian : 12 Oktober 2022
3.1.2 Identitas Suami
Nama : Tn. Y
Umur : 33 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Suku Bangsa : Dayak/ Indonesia
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Gol. Darah : O
Hubungan dengan pasien : Suami
3.1.3 Status Kesehatan
3.1.3.1 Keluhan utama :
Klien mengeluh nyeri pada bagian ulu hati dan perut sebelah kanan
bawah serta sreing merasa mual
3.1.3.2 Riwayat Kesehatan sekarang :
Pada tanggal 12 Oktober 2022 jam 09.00 klien dibawa ke pukesmas
diruang KIA klien dikaji dengan keluhan dibagian ulu hati terasa nyeri dan
sering merasakan mual muntah , tidak nafsu makan dan klien juga
mentakan merasa lemas dan sesak dan pusing, nyeri yang dirasakan secara
mendadak dan hilang timbul dengan P: nyeri saat bergerak, Q: nyeri terasa
nyut-nyutan, R: lokasi nyeri pada bagian ulu hati , S: skala nyeri 1-10 (6
sedang), T: dengan durasi 1 menit.
3.1.3.3 Riwayat Kesehatan yang lalu:
Pasien sebelumnya sudah pernah mengalami persalinan anak pertama di
RS
3.1.3.4 Riwayat Kesehatan keluarga:
Pasien dan keluarga pasien memiliki penyakit menurun asma
Genogram Keluarga
Keterangan :
: Hubungan keluarga
: Tinggal serumah
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
3.1.4 Riwayat obstetric dan ginekologi
3.1.4.1 Riwayat Ginekologi
1. Riwayat menstruasi Pasien mengatakan haid pertama pada usia 13 tahun ,
pasien mengatakan lamanya haid : 4-5 hari Siklus 28 hari banyaknya : ±
50cc/hari Sifat darah (warna, bau/gumpalan, dysmenorhoe), cair dan
merah HPHT 19 Januari 2022 Taksiran persalinan : 26 Oktober 2022
2. Riwayat Perkawinan (suami dan istri) Lamanya pernikahan : 5 tahun
Pernikahan yang ke :1
3. Riwayat Keluarga Berencana : Klien mengatakan ingin memberi asi
ekslusif pada bayi nya
-
- Genetalia eksternal : Bersih
- Anus : Tidak ada haemoroid
- Ekstermitas atas & bawah : Ada reflex patella, tidak ada varises, tidak ada
oedema, bentuk simetris, tidak ada kram
Masalah keperawatan : Nyeri akut dan defisit nutrisi dan risiko
kekurangan valume cairan
Pemerikasaan Penunjang
Laboratorium tanggal 12 Oktober 2022 pkl 09.00 wib
Wahyu
ANALISA DATA
DO:
- tampak meringis dan
kesakitan
- tampak tidak bebas saat
bergerak
- tampak lemas dan pucat
- klien tampak gelisah
- skala nyeri 6 (sedang)
- TTV:
TD: 120/70 mmHg
N: 92x/menit
S: 36˚C
RR: 21x/menit
DS : Perubahan nafsu makan Defisit Nutrisi
- Klien mengatakan ”kurang pada ibu hamil
nafsu makan dan Mual & ↓
Muntah”
DO: Mual muntah
1. Nafsu makan klien ↓
berkurang Ketidakmampuan
2. Klien makan 1 porsi
tidak habis menelan makanan
3. Mual & Muntah ↓
4. BB: saat hamil 61 kg
ada penurunan 2 kg Defisit Nutrisi
5. TTV :
TD : 120/70mmHg,
N:92x/menit,
S:36oC,
RR: 21x/menit
PRIORITAS MASALAH
Tanda tangan
Hari / Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) dan
Nama Perawat
Diagnosa 1 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, S: Klien mengatakan nyeri masih ada
intensitas nyeri O:
Rabu 12 Oktober 2022
2. Mengidentifikasi skala nyeri - Skala nyeri 3
09:00 wib 3. mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan - keluhan nyeri klien agak menurun
nyeri - Meringis klien berkurang
4. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal (08:30) - Klien diberikan nonfarmokologis
5. Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri berupa terapi musik
6. Memberikan tehnik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri - pasien tampak rileks saat setelah
(sebutkan tehniknya) dilakukan relaxasi wahyu
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
Tanda tangan
Hari / Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) dan
Nama Perawat
Diagnosa 2 1. Mengidentifikasi status nutrisi
S: Klien mengatakan masih “kurang
Rabu, 12 Oktber 2021 2. Memonitor asupan dan keluarnya makanan dan cairan serta
nafsu makan”
09:00 wib kebutuhan kalori
O:
3. Menimbang berat badan secara rutin
- Klien nafsu makan membaik
4. Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
- Klien tampak makan 1 porsi
5. Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein habis
6. Mengajarkan diet yang diprogramkan - Klien tampak makan makanan
yang diberikan seperti buah-
7. Menganjurkan membuat catatan harian tentang perasaan dan buahan
situasi pemicu pengeluaran makanan (mis.pengeluaran yang - BB bertambah
- TTV :
disengaja, muntah, aktivitas berlebihan) - TD 120/70mmHg, wahyu
8. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori - N:92x/menit,
dan jenis nutrien yang dibutuhkan
- S:36oC,
- RR: 21x/menit
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Tanda tangan
Hari / Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) dan
Nama Perawat
Diagnosa 3 1. Memonitor intake dan output cairan S : klien mengatakan sering mula
rabu 12, Oktober 2022 2. Mengatur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi muntah
pasien O:
09:00 wib
3. Mendokumentasikan hasil pemantauan - Mukosa bibir klien tampak kering
4. Menjelaskan tujuna prosedur pemantauan - Intake output 300 mL Wahyu
5. Menginformasikan hasil pemantauan - Mual muntah
- lemas
A : Masalah teratasi
P: lanjutkan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Marmi, (2012). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Dewi, Vivian Nanny Lia; Sunarsih, Tri. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas.
Jakarta : Salemba Medika
Beaty A.N, 2011. Biologi Reproduksi Kehamilan dan Persalinan.
Yogyakarta: 55283.
_________, 2012. Obstetri Williams.Dialihbahasakan oleh Brahm U. Jakarta:
Kebidanan: Patologi dan Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: ANDI