Anda di halaman 1dari 4

Nama: Ahmad Rangga Pradipa

matkul: Ekonomi Makro

Prodi: Bisnis Digital B

Nim: 7223550002

1). Sebutkan dan jelaskan motif motif yang mempengaruhi permintaan uang tunai

Jawab: Beberapa motif yang mempengaruhi permintaan uang tunai adalah sebagai berikut:

1. Motif Transaksi:

Motif ini terkait dengan kebutuhan uang tunai untuk memenuhi transaksi sehari-hari, seperti
pembayaran tagihan, belanja, atau pengeluaran rutin lainnya. Permintaan uang tunai pada motif ini
dipengaruhi oleh jumlah dan frekuensi transaksi yang dilakukan.

2. Motif Precautionary:

Motif ini terkait dengan kebutuhan uang tunai sebagai cadangan untuk menghadapi kemungkinan
kejadian tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, sakit, atau keadaan darurat lainnya. Permintaan
uang tunai pada motif ini dipengaruhi oleh tingkat ketidakpastian ekonomi atau finansial, serta
kemampuan individu untuk menabung.

3. Motif Spekulatif:

Motif ini terkait dengan kebutuhan uang tunai sebagai instrumen investasi atau spekulasi, misalnya
untuk membeli saham atau obligasi. Permintaan uang tunai pada motif ini dipengaruhi oleh tingkat suku
bunga dan peluang investasi yang tersedia.

4. Motif Portofolio:

Motif ini terkait dengan kebutuhan uang tunai sebagai bagian dari portofolio investasi yang dimiliki oleh
individu atau institusi keuangan. Permintaan uang tunai pada motif ini dipengaruhi oleh preferensi
individu terhadap komposisi portofolio dan tingkat risiko yang siap diambil. Kombinasi dari motif-motif
di atas juga dapat mempengaruhi permintaan uang tunai secara keseluruhan. Misalnya, individu
mungkin memiliki motif transaksi dan motif precautionary yang kuat, sehingga permintaan uang
tunainya akan tinggi meskipun tidak ada kesempatan investasi yang menarik.

2). Sebutkan dan jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi penawaran uang

Jawab: Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran uang adalah sebagai berikut:
1. Suku Bunga: Tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh bank sentral dapat mempengaruhi tingkat suku
bunga pada instrumen keuangan lainnya, seperti obligasi dan pinjaman. Tingkat suku bunga yang lebih
tinggi dapat mendorong penawaran uang yang lebih besar, karena mendorong individu dan institusi
keuangan untuk menabung atau meminjamkan uang mereka.

2. Kebijakan Moneter: Kebijakan moneter bank sentral, seperti pengendalian suplai uang dan suku
bunga, dapat mempengaruhi penawaran uang secara langsung atau tidak langsung. Misalnya, bank
sentral yang menambah pasokan uang dalam perekonomian dapat mendorong penawaran uang yang
lebih besar, sedangkan bank sentral yang mengurangi pasokan uang dapat mendorong penawaran uang
yang lebih kecil.

3. Pertumbuhan Ekonomi: Pertumbuhan ekonomi dapat mempengaruhi penawaran uang melalui


dampaknya pada pendapatan dan tabungan. Jika pertumbuhan ekonomi yang tinggi mendorong
pendapatan yang lebih besar, individu dan institusi keuangan mungkin akan menabung lebih banyak dan
menawarkan lebih banyak uang untuk dipinjamkan.

4. Kepercayaan Publik: Kepercayaan publik terhadap perekonomian dan stabilitas keuangan dapat
mempengaruhi penawaran uang secara signifikan. Jika publik merasa yakin bahwa perekonomian akan
tumbuh dan stabil, mereka mungkin akan lebih cenderung untuk menabung dan menawarkan uang
untuk dipinjamkan.

5. Inflasi: Inflasi dapat mempengaruhi penawaran uang dengan mempengaruhi keputusan individu dan
institusi keuangan tentang menabung dan meminjamkan uang. Jika tingkat inflasi yang tinggi membuat
nilai uang semakin rendah, orang mungkin akan lebih cenderung untuk menginvestasikan uang mereka
dalam bentuk aset atau investasi lainnya yang tidak terpengaruh oleh inflasi. Hal ini dapat mengurangi
penawaran uang yang tersedia untuk dipinjamkan. Kombinasi dari faktor-faktor di atas juga dapat
mempengaruhi penawaran uang secara keseluruhan. Misalnya, kebijakan moneter yang ketat dan
tingkat inflasi yang tinggi dapat mengurangi penawaran uang secara signifikan.

3). Diketahui data data sebagai berikut:

M=5000, V=100, T=1000

Bila M berubah menjadi 10.000 V dan T tetap menurut teori kuantitas lrving fisher.

Maka tingkat harga p adalah

Jawab: Tingkat harga (P) dapat dihitung menggunakan rumus kuantitas uang Irving Fisher:

M*V = P*T

Sebelum perubahan:
M = 5000

V = 100

T = 1000

M*V = P*T

5000 * 100 = P * 1000

500,000 = 1000P

P = 500,000 / 1000

P = 500

Setelah perubahan:

M = 10,000

V = 100 (tetap)

T = 1000 (tetap)

M*V = P*T

10,000 * 100 = P * 1000

1,000,000 = 1000P

P = 1,000,000 / 1000

P = 1000

Dengan demikian, setelah perubahan, tingkat harga (P) meningkat dari 500 menjadi 1000.

4). Pada tanggal 11 mei 2020 terjadi transaksi perdagangan sebanyak 150.000 unit barang dengan
tingkat harga Rp. 20.000 jika pada hari itu jumlah uang beredar senilai Rp.600.000.000 Maka menurut
lrving fisher kecepatan perputaran uang yang terjadi sebanyak

Jawab: Menurut persamaan kuantitas uang Irving Fisher, jumlah uang beredar (M) dikalikan dengan
kecepatan perputaran uang (V) sama dengan total nilai transaksi (P*T). Kita dapat menggunakan
persamaan ini untuk mencari tahu kecepatan perputaran uang yang terjadi pada tanggal 11 Mei 2020.

Diketahui:

- Jumlah unit barang yang diperdagangkan (T) = 150.000 unit


- Tingkat harga (P) = Rp 20.000 per unit barang

- Jumlah uang beredar (M) = Rp 600.000.000

Maka, kita dapat menyelesaikan persamaan tersebut sebagai berikut:

M*V=P*T

V = (P * T) / M

= (Rp 20.000 * 150.000) / Rp 600.000.000

=5

Dengan demikian, kecepatan perputaran uang yang terjadi pada tanggal 11 Mei 2020 adalah 5. Artinya,
uang beredar senilai Rp 600.000.000 berputar sebanyak 5 kali dalam satu tahun.

5). Pada tahun 2019 jumlah uang yang beredar di Indonesia Rp. 50 miliar, kecepatan peredaran pada
tahun tersebut 4 kali dan jumlah barang yang di perdagangkan sebanyak Rp 10 juta maka tingkat harga
pada tahun 2011 adalah

Jawab: Tingkat harga (P) dapat dihitung menggunakan rumus kuantitas uang Irving Fisher:

M*V = P*T

Diketahui:

- Jumlah uang beredar (M) pada tahun 2011 = Rp. 50 miliar = Rp. 50.000.000.000

- Kecepatan peredaran uang (V) pada tahun 2011 = 4 kali

- Jumlah barang yang diperdagangkan (T) pada tahun 2011 = Rp. 10 juta = Rp. 10.000.000

Maka, tingkat harga (P) pada tahun 2011 dapat dihitung sebagai berikut:

M*V = P*T

50,000,000,000 * 4 = P * 10,000,000

200,000,000,000 = P * 10,000,000

P = 200,000,000,000 / 10,000,000

P = 20,000

Jadi, tingkat harga pada tahun 2011 adalah Rp. 20.000 per unit barang.

Anda mungkin juga menyukai